Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN TRIMESTER III

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fetomaternal di Program
Studi Profesi Bidan
Dosen Pengampu: Ir Ir Khairiyah, SST, M.Keb

Disusun oleh :

Astrini Hermawati Salma Awalia


Aufaa Shafarina H Shinta Nuraini
Dewi Rahayu Ucu Anggi
Hani Handayani Tati Ambarwati
Intan Retna Rahayu

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT, karena berkat rahmat,
hidayah dan rizki kesehatan yang telah diberikan kepada kami sehingga kami
sebagai tim penyusun makalah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Trimester III” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan tujuan utama memenuhi tugas mata kuliah
Fetomaternal dan juga untuk menambah wawasan penyusun makalah sebagai
mahasiswa Poltekkes Tasikmalaya Program Studi Profesi Bidan. Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami berharap mendapat kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan penyusunan makalah kami kedepannya.
Demikian yang dapat disampaikan oleh kami, atas kekurangannya kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Tasikmalaya, Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN TEORI
A. Konsep Kehamilan................................................................................
B. Pertumbuhan Janin Trimester III..........................................................
C. Perkembangan Janin Trimester III........................................................
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan janin dalam kandungan merupakan hasil interaksi antara
potensi genetik dari ayah maupun ibu dan lingkungan intrauterin. Kehidupan
janin di dalam rahim ibu (intrauterus) dibagi menjadi tiga fase pertumbuhan
yaitu fase germinal, embrional dan fetus (janin). Sejak fase awal
terbentuknya konsepsi sampai berusia 11 minggu disebut embrio. Setelah
terjadi pembentukan jenis kelamin dan sebagian besar organ, maka sejak 12
minggu disebut sebagai janin selama didalam rahim, dan setelah lahir disebut
bayi.
Dalam dunia kesehatan usia janin dihitung menggunakan minggu, bukan
bulan, sebab kalau dihitung berdasarkan bulan, maka ada risiko dokter
terlambat mendeteksi gangguan tumbuh kembang janin.
Tumbuh kembang bayi dalam kandungan dimulai setelah pembuahan
terjadi. Pembuahan sendiri umumnya baru terjadi dua minggu setelah tanggal
menstruasi terakhir dimulai. Ada 3 fase tumbuh kembang janin yaitu,
trimester I usia 0-12 minggu, fase pembentukan organ, trimester II 13-26
minggu, fase pembesaran organ, trimester III 27 minggu sampai akhir
kehamilan, fase berfungsinya organ
Usia cukup bulan pada kehamilan rata rata 280 hari atau 40 minggu,
namun hanya sekitar 25-27% yang lahir tepat 40 minggu. Janin dikatakan
lahir cukup bulan apabila mencapai usia 37 – 40 minggu (term pregnancy),
dan lahir prematur apabila lahir sebelum 37 minggu. Jika kehamilan
berlangsung lebih 40 minggu belum terjadi proses kelahiran, disebut hamil
lewat waktu(late term) apabila usia kehamilan 41 minggu, serta lebih waktu
kalau melebihi 42 minggu (post term). Harus dipastikan apakah usia
kehamilan terjadi pemanjangan 41-42 minggu, atau salah hitung akibat siklus
menstruasi yang tidak teratur. Kehamilan 41-42 minggu berpotensi terjadi
gangguan pada janin bahkan terdapat ancaman kematian janin dalam rahim

1
sekitar 12%, karena plasenta sudah tidak berfungsi optimal menjaga dan
memelihara pasokan nutrisi, oksigen dan air ketuban untuk janin.
Untuk dapat mendeteksi kelainan janin, maka penting untuk mengetahui
tumbuh kembang janin di tiap usia gestasi. Oleh karena itu penulis menyusun
makalah ini untuk menjelaskan tumbuh kembang janin terutama di trimester 3

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep Kehamilan?
2. Bagaimana Pertumbuhan Janin Trimester III?
3. Bagaimana Perkembangan Janin Trimester III?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk Memenuhi salah satu tugas mata kuliah fetomaternal.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Konsep kehamilan
b. Untuk mengetahui Pertumbuhan Janin Trimester III
c. Untuk mengetahui Perkembangan Janin Trimester III

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Kehamilan
Kehamilan juga dikenal sebagai istilah graviditas dan/atau gestasi
adalah waktu selama satu atau lebih bayi berkembang di dalam tubuh seorang
wanita. Jika pada kehamilan terdapat lebih dari satu bayi yang berkembang
dapat disebut kehamilan ganda, atau yang sering disebut akan menjadi
saudara kembar. Kehamilan dapat terjadi dengan hubungan seksual atau
dibantu dengan teknologi reproduksi seperti bayi tabung atau in vitro
fertilization (IVF), inseminasi buatan, dan lain sebagainya. Untuk waktunya,
kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu dari haid terakhir (HPHT)
kemudian berakhir dengan kelahiran bayi, atau kehamilan terjadi lebih dari
sembilan bulan dimana setiap bulan adalah sekitar 29½ hari, dan dihitung
sejak pembuahan adalah sekitar 38 minggu (266 hari).
Embrio adalah buah kehamilan yang sedang berkembang selama
delapan minggu pertama setelah konsepsi, dan setelah lebih dari 8 dapat
disebut dengan istilah janin hingga ia lahir dan kemudian disebut sebagai
bayi. Gejala awal mungkin hamil yaitu tidak terjadi menstruasi (amenorea),
payudara penuh, mual dan muntah, lapar, dan sering buang air kecil. Tanda
mungkin hamil dapat dikonfirmasi dengan tes kehamilan urin, bisa dilakukan
oleh pasien sendiri di rumah namun kemudian harus dipastikan oleh dokter
atau bidan. Tes kehamilan ini juga bisa dilakukan dengan tes darah. Urin atau
darah tersebut akan mendeteksi adanya hormon human chorionic
gonadotropin (hCG) yang merupakan hormon yang diproduksi oleh plasenta
segera setelah embrio melakukan impantansi pada lapisan rahim dalam
beberapa hari pertama kehamilan. Perubahan siklus hormonal yang cepat ini
yang memicu sebagian besar gejala kehamilan.
Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester. Trimester pertama adalah
kehamilan dari minggu pertama sampai minggu ke 12 dan termasuk konsepsi.
Konsepsi sendiri adalah saat sperma membuahi sel telur. Sel telur yang telah
dibuahi kemudian berjalan ke tuba falopi dan menempel di bagian dalam
rahim yang kemudian membentuk janin dan plasenta. Pada trimester pertama

3
dapat terjadi risiko keguguran tertinggi (kematian alami embrio atau janin).
Trimester kedua adalah dari minggu ke-13 sampai 28. Sekitar pertengahan
trimester kedua, gerakan janin dapat dirasakan. Pada 28 minggu, lebih dari
90% bayi dapat bertahan hidup di luar rahim jika diberikan penanganan medis
yang ketat dan berkualitas tinggi. Trimester ketiga adalah kehamilan pada 29
minggu sampai kira-kira 40 minggu dan berakhir dengan partus (kelahiran).

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Trimester III


1. Pertumbuhan Janin
a. Pengertian Pertumbuhan Janin Intrauteri
Pertambahan BB, TB, LK, LD atau bertambahnya jumlah dan
ukuran sel pada tubuh merupakan pengertian dari pertumbuhan (Dewi,
2014). Pertumbuhan janin tergantung pada nutrisi maternal yang tepat
sehingga proses transfer nutrisi dan oksigen terpenuhi ketika melintasi
plasenta (Holmes, 2011). Menurut Mochtar (2013) Pertumbuhan janin
akan bertambah seiring dengan pertambahan usia kehamilan sampai
usia kehamilan matur. Kehamilan matur terjadi apabila umur
kehamilan sekitar 280 hari atau 10 bulan Arab (lunar Months) yang
dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT). Perkembangan
ovum yang telah dibuahi pada 2 minggu pertama merupakan hasil dari
konsepsi, sedangkan mingu ketiga dan keenam disebut dengan
embrio, serta disebut dengan fetus apabila >6 minggu. Di Indonesia,
kriteria janin matur atau cukup bulan adalah sebagai berikut :
1) Cukup bulan, yaitu 40 pekan lamanya dalam kandungan
2) Sehat dan sempurna, yaitu tumbuh dengan panjang 48-50 cm dan
berat
badan 2750 – 3000 gr
Memasuki trimester ketiga, berat janin sekitar 1-1,5 kg. Pada
periode ini uterus semakin membesar sampai berada di bawah tulang
susu. Uterus menekan keatas kearah diafragma dan tulang panggul.
Hal ini sering membuat ibu hamil merasa jantung sesak dan kesulitan
pencernaan. Seringkali ibu juga mengalami varises pada pembuluh

4
darah sekitar kaki, wasir, dan lutut keram karena meningkatnya
tekanan kepada perut, rendahnya laju darah balik dari limbs, dan
efek dari progesterone, yang menyebabkan kendurnya saluran darah.
Setelah usia kehamilan mencapai sekitar 28 –30 minggu, bayi yang
lahir disebut prematur (sebelum minggu ke 37 kehamilan),
mempunyai kesempatan untuk hidup baik bila dirawat dalam suatu
perawatan “bayi baru lahir risiko tinggi”. Namun, mineral dan
cadangan lemak pada bayi tidak normal, yang seharusnya dibentu
pada bulan terakhir kehamilan. Masalah medis lain pada bayi
prematur adalah masih belum mampu mengisap dan menelan dengan
baik, sehingga perawatan bayi ini sangat sulit (Wardlaw, G.M., et al,
1992).
b. Perubahan – Perubahan Dan Organogenesis Yang Terjadi Pada
Periode Kehamilan Trimester III
1) 28 Minggu, Panjang Fetus 35 cm hampir 10 inci (250 milimeter)
dari puncak kepala hingga pantat dan beratnya hampir 2 1/4 pon
(1.000 gram) dengan pembentukan organ diantaranya :
 Kulit berwarna merah dan ditutupi verniks kaseosa.
 Kelopak mata dapat terbuka sebagian dan bulu mata telah
terbentuk
 Jika dilahirkan pada masa ini, bayi memiliki kemungkinan
90% untuk bertahan hidup.
2) 30 Minggu, Saat ini, panjang fetus 10 1/2 inci (270 milimeter)
dari puncak kepala hingga pantat dan beratnya hampir 3 pon
(1.300 gram). Pembentukkan organ lain :

Bayi mungkin memiliki rambut yang bagus pada minggu
ini.
 Sel darah merah terbentuk di sumsum tulang bayi.
3) 32 Minggu, Panjang Fetus 40-43 cm dengan pembentukan organ
diantaranya :
 Kulit merah dan keriput. Jika lahir, tampak seperti orang
tua kecil (little oldman). Selama 2 bulan terakhir, janin
memiliki kontur cukup bulat sebagai hasil dari

5
pengendapan lemak subkutis. Pada akhir kehidupan
intrauterin, kulit dilapisi oleh bahan berlemak berwarna
putih (verniks kaseosa) yang terdiri dari produk sekretorik
dari kelenjar sebasea.

4) 34 Minggu Kuku bayi telah mencapai ujung jarinya. Panjang bayi


Anda mungkin hampir 12 inci (300 milimeter) dari puncak kepala
hingga bokong dan beratnya lebih dari 4 1/2 pon (2.100 gram).
5) 35 Minggu, Kulit bayi menjadi halus. Anggota tubuhnya memiliki
penampilan yang gemuk.
6) 36 Minggu, Panjang Fetus 46 cm dengan pembentukan organ
diantaranya: Muka berseri tidak keriput. Pada akhir bulan
kesembilan, tengkorak memiliki ukuran lingkar terbesar
dibandingkan bagian tubuh lainnya, suatu fakta penting terkait
dengan lewatnya janin melalui jalan lahir. Pada saat
lahir, berat normal janin adalah 3.000 hingga 3400 g, PPB janin
sekitar 36 cm, dan PPT nya sekitar 50 cm. Karakteristik seksual
tampak menonjol dan testis seharusnya sudah berada di dalam
skrotum. Kondisi padat di dalam rahim mungkin mempersulit
bayi untuk bergerak. Namun, ibu masih bisa merasakan banyak
peregangan, gulungan, dan goyangan.
7) 38 Minggu, Saat ini berat bayi Anda mungkin sekitar 6 1/2 pon
(2.900 gram).

6
8) 39 Minggu, Dada bayi menjadi lebih menonjol. Untuk anak laki-
laki, testis terus turun ke dalam skrotum. Lemak ditambahkan ke
seluruh tubuh bayi untuk membuatnya tetap hangat setelah lahir.
9) 40 Minggu, Panjang Fetus 50-55 cm dan berat 7 1/2 pon (3.400
gram) dengan pembentukan organ diantaranya: Bayi cukup bulan.
Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik,
organ-organ baik. Pada pria, testis
sudah sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita, labia
mayora berkembang baik. Tulang-tulang kepala menulang. Pada
80% kasus, telah berbentuk pusat penulangan pada epifisis tibia
proksimal.
c. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Janin
Menurut Manuaba (1998), pertumbuhan dan perkembangan
janin dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut:
1) Faktor Ibu
a) Keadaan kesehatan ibu saat hamil
b) Penyakit yang menyertai kehamilan
c) Penyulit kehamilan
d) Kelainan pada uterus
e) Kehamilan tungal atau ganda atau triplet
f) Kebiasaan ibu, merokok, alkohol
2) Faktor janin
a) Adanya penyimpangan genetik seperti kelainan konginetal dan
pertumbuhan yang abnormal
b) Infeksi intrauterin
c) Faktor plasenta
Plasenta merupakan akarnya janin untuk dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik di dalam rahim. Jika terjadi masalah
pada fungsi plasenta, dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan
dan perkembangan janin di dalam rahim (Cunningham, 2009).

7
2. Perkembangan Janin
a. Pengertian Perkembangan Janin
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi
pada semua sistem organ tubuh (Dewi, 2014). Selain itu, pada
perkembangan akan terjadi pertambahan struktur fungsi organ tubuh
lebih kompleks yang merupakan hasil dari proses pematangan
(Soetjiningsih, 2012).
Menurut Manuaba (2007) Secara klinis perkembangan janin
dalam uterus dapat dilihat dengan :
a) Perkembangan intrauteri
b) Terdengar detak jantung janin umur 16-20 minggu
c) Gerakan janin pertama quickenning pada umur kehamilan 16-18
minggu
Tumbuh kembangnya dapat diketahui dengan mempergunakan
alat ultrasonografi untuk menentukan
a) Diameter biparietal
b) Perbandingan lingkaran kepala dan abdomen janin
c) Panjang tulang femur
Tumbuh kembang janin intrauteri dapat ditetapkan secara rutin
saat pemeriksaan antenatal adalah :
a) Menentukan tinggi fundus uteri
b) Menentukan pertambahan BB ibu hamil
c) Mempergunakan kriteria subjektif
Setelah bayi lahir maka umur kehamilannya dapat ditentukan
dengan:
a) Menentukan berat badan lahir
b) Panjang bayi
c) Menentukan lingkar kepala
b. Perkembangan janin :
1) Minggu ke28 / bulan ke 7 : janin bernafas, menelan dan mengatur
suhu, surfaktan mulai terbentuk di paru paru, , mata mulai buka
dan tutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat lahir, gerakan menghisap

8
semakin kuat, Sistem saraf pusat dapat mengarahkan gerakan
pernapasan berirama dan mengontrol suhu tubuh.
2) Minggu ke 29 Bayi dapat menendang, meregang, dan melakukan
gerakan menggenggam.
3) Minggu ke30 Tiga puluh minggu kehamilan atau 28 minggu
setelah pembuahan, mata bayi Anda bisa terbuka lebar.
4) Minggu ke 31 Tiga puluh satu minggu setelah kehamilan Anda,
atau 29 minggu setelah pembuahan, bayi telah menyelesaikan
sebagian besar perkembangan utamanya. Pertambahan berat
badan bayi yang cepat dimulai
5) Minggu ke 32 / bulan ke 8 : Lemak coklat berkembang dibawah
kulit, mulai simpan zat besi, kalsium dan fosfor, tubuh janin
sudah terisi lemak dan verniks kaseosa menutupi permukaan
tubuh bayi termasuk rambut lanugo. Kuku kaki mulai tumbuh
sedangkan kuku tanga sudah mencapi ujungnya. Janin sudah
punya kendali gerak pernafasan yang berirama dan temperature
tubuh. Mata telah terbuka dan reflek cahaya terhadap pupul
muncul diakhir bulan. Lapisan rambut halus berbulu halus yang
menutupi kulit bayi Anda selama beberapa bulan terakhir
(lanugo) mulai rontok minggu ini.
6) Minggu ke 33 Pupil bayi dapat berubah ukuran sebagai respons
terhadap rangsangan yang disebabkan oleh cahaya. Tulangnya
mengeras. Namun, tengkoraknya tetap lunak dan fleksibel. Kulit
bayi menjadi halus. Anggota tubuhnya memiliki penampilan
yang gemuk.
7) Minggu ke 36 Kondisi padat di dalam rahim mungkin
mempersulit bayi untuk bergerak. Namun, ibu masih bisa
merasakan banyak peregangan, gulungan, dan goyangan.
8) Minggu ke 38 / bulan ke 9 : Seluruh uterus digunakan bayi,
sehingga tidak bisa bergerak banyak, antibodi ibu di transfer ke
bayi untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai
kekebalan bayi berkeja sendiri (yeyeh, 2008), kulit halus tanpa

9
kerutan di akhir bulan, kuku jari kaki mencapai ujungnya,
biasanya testis sebelah kiri turun ke skrotum. Ukuran rata-rata
panjang 31,7 cm, berat 2500 gram. Minggi ke-37 sampai ke-40
(bulan kesepuluh), pertumbuhan dan perkembangan utuh telah
tercapai. Dada dan kelenjar payudara menonjol pada kedua jenis
kelamin. Kedua testis telah masuk ke skrotum pada akhir bulan
ini, lanugo telah menghilang pada hamper seluruh tubuh, kuku
mulai mengeras melebihi ujung tanganberi dan kaki, warna
bervariasi dari putih, merah muda, merah muda kebiruan akibat
fungsi melanin sebagai bemberi warna kulit saat terpajan
cahaya.
c. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Janin
Faktor keturunan atau faktor genetis merupakan salah satu
faktor predisposisi yang mempengaruhi perkembangan masa prenatal
karena lebih menekankan pada aspek biologis yang dibawa oleh aliran
darah melalui kromosom (Irianto, 2014). Menurut Papaila, dkk dalam
Irianto (2014) bahwa aspek fisik maupun psikis seseorang individu
sangat dipengaruhi oleh unsur genetis, karakteristik tersebut akan
nampak pada hal-hal sebagai berikut:
1) Sifat – sifat fisik
Sifat fisik yang dapat diturunkan secara genetis misalnya
wajah, tangan, kaki atau bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal
ini dapat terjadi pada anak tunggal maupun kembar
2) Intelegensi
Kecerdasan yang dimiliki orang tua juga berpengaruh
terhadap kecerdasan anak, karena kecerdasan orang tua dapat
menurun kepada anak-anak meskipun diasuh oleh orang lain. Hal
ini sejalan dengan pemikiran filsuf naturalis dari Perancis, J.J.
Rouseau yang mengatakan bahwa anak cerdas dihasilkan dari
orang tua cerdas (Stump dalam Irianto 2014 ).

10
3) Kepribadian
Kepribadian merupakan aspek fisiologis, kognitif maupun
afektif yang mengatur pola perilaku seseorang untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan (Hall et al dalam Irianto,
2014).

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan janin trimester 3 terjadi pertambahan berat badan dan
panjang badan yang signifikan. Pertambahan BB, TB, LK, LD atau
bertambahnya jumlah dan ukuran sel pada tubuh merupakan pengertian dari
pertumbuhan.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi pada semua
sistem organ tubuh. Perkembangan bayi di trimester 3 menunjukkan
berfungsinya organ, sehingga bayi mampu melakukan berbagai kegiatan dan
memberikan respon, seperti enendang, meregang, dan melakukan gerakan
menggenggam, menghisap serta respon terhadap cahaya dan suara.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan diatas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Guytn and Hall. 2011. Buku Ajar Fisilgi Kedkteran. Saunders : Elsevier
Mayo clinic. 2020. Tersedia di
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/
in-depth/fetal-development/art-20045997. Diunduh tanggal 17 juli 2023
Michelle, et al. 2015. Embryonic 7 fetal development. DHEC
Pearce, Evelyn. 2019. Anatmi dan fisiologi untuk paramedic. Gramedia : Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai