Anda di halaman 1dari 16

TUGAS SEMINAR 2

MATA KULIAH ILMU KEBIDANAN


Dosen Pengampu: Suyani, S.ST., M.Keb

Disusun Oleh:

2110101308 Risvita Nurjanah


2110101309 Ernita Febriani
2110101310 Fitriana Anggarini
2110101311 Faiz Rifka Shabriana
2110101312 Sari Cahyanti
2110101313 Meta Resti Utami
2110101314 Uswatun Hasanah
2110101315 Dinda Mugniysa Irsyndralika
2110101316 Desti Alifa Zahrotunnisa
2110101317 Puteri Salma Permatasari
2110101318 Wafiq Diannisa

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PENDIDIKAN PROFESI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnya sebagai petunjuk untuk hambanya di dunia
yang dikaruniai akal sebagai mummayiz manusia sang khalifah dengan makhluk
yang lainnya, maka dari itu masih perlu bagi kita untuk memperluas wawasan.
Dengan adanya hasil makalah ini, semoga dapat memberikan manfaat dan
informasi kepada penulis dan pihak yang membutuhkannya terutama
dedifikasikan mahasiswa program studi kebidanan program sarjana dan
pendidikan profesi dalam memahami bab perubahan pada ibu hamil.
Dengan penuh kesadaran mengenai segala kekurangannya, penulis selalu
berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik sesuai dengan apa yang
dimiliki. Akhir kata berdasar semboyan, bahwa tiada gading yang tak retak
penulis berharap isi makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memperluas
wawasan. Sebagai penulis saya mengucapkan Terima Kasih.

Waalaikumsalam Wr.Wb

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
A. Kehamilan ................................................................................................ 3
B. Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) ..................................................... 5
C. Alogaritma Pemeriksaan DMG ................................................................ 9
D. Penatalaksanaan Kasus DMG................................................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) didefinisikan sebagai jumlah kematian


ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh
pengelolaannya dan bukan karena sebab lain seperti kecelakaan atau
terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu merupakan
indikator sensitif untuk mengukur keberhasilan pencapaian pembangunan
kesehatan.
Kematian ibu disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor langsung dan
tidak langsung. Faktor langsung disebabkan oleh perdarahan, hipertensi,
infeksi, partus lama, diabetes mellitus, abortus dan lain sebagainya. Faktor
tidak langsung diantaranya tingkat pendidikan yang rendah, tingkat sosial
ekonomi rendah, sosial budaya tidak mendukung, kualitas dan efektivitas
pelayanan kesehatan ibu belum memadai dan sistem rujukan kesehatan
maternal yang belum layak.
Diabetes mellitus gestasional (DMG) adalah suatu gangguan
toleransi glukosa yang pertama kali ditemukan pada wanita yang sedang
hamil. DMG berkaitan erat dengan komplikasi selama kehamilan seperti
meningkatnya kebutuhan sectio sesarea, meningkatnya risiko ketonemia,
preeklampsia dan infeksi traktus urianria, serta meningkatnya gangguan
perinatal seperti makrosomia, hipoglikemia neonatus, dan ikterus
neonatorum.
DMG dapat berdampak langsung pada keselamatan ibu maupun
janin yang dikandung. Berdasarkan American Diabetes Association
(ADA) prevalensi DMG pada tahun 2000 terjadi sebesar 7%, sedangkan di
Indonesia prevalensi DMG berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2013
terjadi sebesar 1,9 – 3,6% (Riskesdas, 2018).

1
Menurut World Health Organiation (WHO) dan International
Association of Diabetes and Pregnancy Study Groups (IADPSG) seorang
ibu hamil dapat di diagnosis sebagai DMG apabila memenuhi beberapa
kriteria. Kriteria 1 atau lebih kreteria terpenuhi dan tercatat selama
pengujian rutin antara 24-28 minggu kehamilan, yaitu kadar glukosa
plasma puasa 5,1-6,9 mmol/L (92-125 mg/dl), nilai TTGO 1 jam 10,0
mmol/L (180 mg/dl) setelah beban glukosa oral 75 g dan nilai TTGO 2
jam antara 8,5 dan 11,0 mmol/L (153-199 mg/dl) setelah beban glukosa
oral 75 g.
Pengobatan DMG dapat dilakukan dengan terapi non farmakologi
dan terapi farmakologi. Terapi non farmakologi dilakukan dengan diet,
aktivitas fisik dan kontrol glikemik, sedangkan terapi farmakologi
dilakukan dengan pemberian insulin dan obat hipoglikemik oral.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana alogaritma pemeriksaan DMG berdasarkan kasus?
2. Bagaimana tatalaksana DMG berdasarkan kasus berdasarkan EBM?
C. Tujuan
Mengetahui alogaritma pemeriksaan dan mengetahui tatalaksana
DMG pada ibu hamil sesuai kasus berdasarkan EBM

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

a. Defenisi kehamilan

Kehamilan merupakan keadaan mengandung embrio atau fetal


didalam tubuh setelah penyatuan sel telur dan spermatozoa. Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan (trimester) yaitu:

Menurut Prawirohardjo (2018) kehamilan diklasifikasikan dalam 3


trimester, yaitu:
1) Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12
minggu).
2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27
minggu).
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40
minggu).

b. Pertumbuhan dan Perkembangan janin

Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak terjadinya


konsepsi akan terus mengalami perubahan-perubahan. Perubahan-
perubahan tersebut akan terjadi pada berbagai periode kehamilan yaitu
sebagai berikut :
1) Trimester pertama (minggu 0-12)
Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari
periode germinal sampai periode terbentuknya janin.

3
a) Periode germinal (minggu 0-3). Proses pembuahan telur oleh
sperma yang terjadi pada minggu ke-2 di hari pertama
menstruasi. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba
falopi dan menempel di dinding uterus (endometrium).
b) Periode embrionik (minggu 3-8). Organ dan sistem tubuh utama
berkembang pesat. Dimana sistem saraf pusat, organ organ
utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut,
dan lidah. Sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin
mulai berubah dari blastosit menjadi embrio berukuran 1,3 cm
dengan kepala yang nampak paling besar.
c) Periode fetus (minggu 9-12). Periode dimana semua organ
penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan
aktivitas otak sangat tinggi.
2) Trimester Kedua (minggu ke 13-27)
Pada trimester kedua akan terjadi peningkatan perkembangan pada
minggu ke-18. kita bisa melakukan pemeriksaan dengan Ultrasonografi
atau biasa disebut dengan USG, gunanya untuk mengecek
kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar.
Jaringan kuku, kulit, dan rambut akan berkembang dan mengeras pada
minggu ke-20 dan ke-21. Indra pengelihatannya dan pendengaran janin
pun sudah mulai berfungi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan
menutup. Janin mulai tampak seperti sosok manusia dengan panjang 30
cm (Kamariyah, 2014).
3) Trimester Ketiga (minggu ke 28-40)
Pada trimester ini semua organ tumbuh terbentuk dengan
sempurna. Janin akan menunjukkan aktivitas motorik seperti
menendang atau menonjok serta juga sudah mempunyai periode tidur
dan bangun. Perlu diketahui masa tidurnya jauh lebih lama
dibandingkan masa bangun. Paru-parunya sudah berkembang pesat
menjadi sempurna. Pada bulan ke sembilan, janin akan mengambil

4
posisi kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir antara
2,5 kg sampai 4 kg dengan panjang sekitar 50 cm (Kamariyah, 2014).

B. Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)


1. Pengertian DMG
Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah gangguan
toleransi glukosa yang pertama kali ditemukan pada wanita
yang sedang hamil. DMG merupakan keadaan pada wanita
yang sebelumnya belum pernah didiagnosis diabetes kemudian
menunjukkan kadar glukosa tinggi selama kehamilan. Diabetes
melitus gestasional berkaitan erat dengan komplikasi selama
kehamilan seperti meningkatnya kebutuhan seksio sesarea,
meningkatnya risiko ketonemia, preeklampsia dan infeksi traktus
urinaria,serta meningkatnya gangguan perinatal (makrosomia,
hipoglikemia neonatus, dan ikterus neonatorum) (Adli, 2021).
Diabetes gestasional didefinisikan sebagai intoleransi karbohidrat
dengan keparahan bervariasi dan awitan atau dikenali pertama kali
selama kehamilan. Kata gestasional mengisyaratkan bahwa diabetes
dipicu oleh kehamilan tampaknya karena perubahan-perubahan
fisiologis yang mencolok dalam metabolisme glukosa. Diabetes
gestasional adalah diabetes tipe 2 yang terungkap atau ditemukan
selama kehamilan. Karena insiden tipe 2 meningkat seiring dengan
usia dan dipengaruhi oleh faktor diabetogenik lain, yaitu obesitas,
maka besar kemungkinannya bahwa baik pengaruh kehamilan maupun
insulinopenia berperan. Ibu dari kelompok diabetes gestasional
memperlihatkan kelainan dalam metabolisme glukosa yang merupakan
tanda utama diabetes tipe 2 (Rahmi, 2018).
2. Tanda dan Gejala DMG
Diabetes Melitus Gestasional (DMG) merupakan keadaan
sementara yang menunjukkan tubuh tidak memproduksi insulin dalam
jumlah yang cukup untuk menangani gula selama kehamilan. Kondisi

5
seperti ini juga dapat disebut intoleransi glokosa atau intoleransi
karbohidrat. Tanda dan gejala DMG yang perlu Ibu Hamil ketahui
adalah :
1. Adanya gula dalam urin (diketahui melalui pemeriksaan
laboratorium)
2. Seringkali merasa haus
3. Sering buang air kecil
4. Mudah lelah
5. MualPenglihatan kabur (Mata Buram)
6. Sering merasa kesemutan
Dari beberapa gejala yang telah disebutkan terlihat sama seperti
Diabetes Melitus Tipe 2 namun banyak ditemukan wanita hamil
dengan DM Gestasional tanpa gejala. Untuk mengetahui Ibu Hamil
mengalami DMG atau tidak beberapa pemeriksaan yang dapat
dilakukan oleh Ibu Hamil melalui layanan kesehatan dan atas arahan
dokter atau tenaga kesehatan lainnya adalah :
1. Perempuan hamil dengan faktor risiko dilakukan
pemeriksaan diagnosis untuk diabetes pada kunjungan
kehamilan (antenatal) pertama. Faktor risiko ini meliputi
Ibu hamil dengan riwayat DM Gestasional sebelumnya,
glukosuria, riwayat keluarga dengan diabetes, abortus
berulang, riwayat melahirkan cacat bawaat atau >4000
gram dan riwayat preeklampsia.
2. Jika dalam pemeriksaan gula darah pada antenatal pertama
Ibu tersebut memiliki hasil Gula Darah Sewaktu > 200
mg/dL (disertai gejala klasik Hiperglikemia) atau Gula
Darah Puasa >126 mg/dL,atau kadar gula setelah 2 jam
TTGO >200 mg/dL, maka Ibu Hamil tersebut mengalami
Diabetes Pre-Gestasional (Diabetes Melitus Tipe 1 atau 2).
Namun, jika Ibu Hamil tidak menunjukkan hasil salah satu
dari ketiga kriteria tersebut berarti tidak mengalami

6
Diabetes Melitus Pre-Gestasional dan akan melanjutkan
skrinning DM Gestasional pada usia kehamilan 24-28
minggu.
Pemeriksaan penapisan DM Gestasional (DMG) dilakukan pada usia
kehamilan 24-28 minggu pada semua perempuan hamil yang sebelumnya
tidak memiliki riwayat DM. Skrinning dilakukan dengan menggunakan tes
toleransi glukosa oral (TTGO) dengan menambah glukosa 75 gram. Ibu
hamil dapat dikatakan mengalami DM Gestasional jika gula darah
puasa > 92 mg/dL, atau glukosa darah setelah 1 jam > 180
mg/dL,atau glukosa darah setelah 2 jam >153 mg/dL. Jika hasil skrinning
awal negatif sebelum usia kehamilan 24 minggu, tetap harus dilakukan
pemeriksaan ulang pada usia kehamilan antara 24-28 minggu.

3. Faktor Risiko
1. Riwayat kebidanan yang mencurigakan:
a. Beberapa kali keguguran
b. Riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab yang
jelas
c. Pernah melahirkan bayi dengan cacat bawaan Pernah
melahirkan bayi lebih dari 4000 gram
d. Pernah mengalami keracunan kehamilan
e. Pernah mengalami polihidramnion
2. Riwayat ibu yang mencurigakan:
a. Umur waktu hamil lebih dari 30 tahun
b. Riwayat diabetes melitus dalam keluarga
c. Pernah diabetes melitus gestasional pada kehamilan
sebelumnya Obesitas
d. Berat badan ibu waktu lahir lebih dari 5 kilogram
e. Infeksi saluran kemih yang berulang selama hamil

7
3. Komplikasi pada Ibu dan Bayi
1) Pada Bayi
a. Ikterus neonatorum (bayi kuning)
b. Sindrom gangguan pernafasan bayi
c. Hipoglikemia akut
d. Peningkatan risiko obesitas dan diabetes saat anakanak dan
remaja
e. Berat bayi baru >4000gram.
f. Makrosemia
g. Hiperbilirubin
h. Hipokalsemia
i. Polisitimia
j. Cacat bawaan.
2) Pada Ibu
a. Resiko infeksi kandung kemih
b. Memperberat komplikasi diabetes yang sudah ada
sebelumnya (Jantung, ginjal, saraf, gangguan
penglihatan)
c. Risiko menderita diabetes mellitus tipe 2 dalam jangka
waktu 10 tahun

8
C. Alogaritma Pemeriksaan DMG

Gambar 1 Alogaritme Diagnosis DMG :(Ningsih et al., 2019)

9
D. Penatalaksanaan Kasus DMG

1. Non-Farmakologis
a. Pengaturan Diet

Kebutuhan kalori + 35 kkal/kg x BBI


BBI = (TB-100) – 10% (TB – 100)

IMT > 30 kg/m² → 25 kkal/kg


Karbohidrat 30-35% dari kalori total
b. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dengan intensitas sedang 150 menit/minggu
c. Menjaga Berat Badan
Fokus utama adalah manajemen berat badan selama hamil.
Peningkatan BB 7kg – 18kg jika IMT <18,5 kg/m². Pada wanita
obesitas kenaikan BB tidak boleh melebihi 11,4kg

10
2. Farmakologis
a. Insulin
Diberikan oleh dokter dan perlu disesuaikan dosisnya untuk
mencapai target diabetes gestasional
b. Metformin
Lebih dipilih terutama bila diabetes gestasional dapat terkontrol
seperti resiko diabetes gestasional lebih kecil dan kenaikan BB
lebih kecil
c. Sulfonylurea
Digunakan untuk pasien yang rentan resiko hipoglikemia pada bayi
dan makrosomia

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah gangguan
toleransi glukosa yang pertama kali ditemukan pada wanita
yang sedang hamil. DMG biasanya di tandai dengan gejala sering buang
air kecil, mual, pandangan mata buram, dan mudah kelelahan. Ibu hamil
dapat dikatakan mengalami DM Gestasional jika gula darah puasa > 92
mg/dL, atau glukosa darah setelah 1 jam > 180 mg/dL,atau glukosa darah
setelah 2 jam >153 mg/dL.

B. Saran
Memberi penyuluhan atau edukasi pada ibu, jika berencana hamil
untuk menyeimbangkan IMT tubuhnya karena hal tersebut dapat
menyebabkan resiko terjadinya diabetes mellitus gestasional yang nantinya
meningkatkan resiko komplikasi baik bagi ibu maupun janin. Serta
hendaknya dilakukan pemeriksaan kadargula pada ibu hamil berdasarkan
imbauan program 14T. Dengan adanya upaya skreening pemeriksaan
kadargula pada ibu hamil diharapkan dapat mengurangi angka kesakitan
dan kematian akibat timbulnya berbagai komplikasi yang ditimbulkan
pada saat kehamilan.

12
DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. (2020). Management of diabetes in pregnancy:


Standards of medical care in diabetes-2020. Retrieved from
https://doi.org/10.2337/dc20-S014

Adli, F. K. (2021). Diabetes Mellitus Gestasional: Diagnosis dan Faktor Risiko.


Jurnal Medika Hutama, 03(01), 1545–1551.

Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).


Journal of Physics A: Matgematical and Theoritical, 44(8), 1-200.
Retrieved from https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

Ningsih, S. R., Subarto, C. B., & Fajarini, N. (2019). Diabetes Melitus dalam
Kehamilan.

Rahmi, R. (2018). Deteksi Kehamilan Diabetes Melitus Gestasional pada Ibu


Hamil di Rumah Sakit Umum Sundari Medan. Skripsi.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/9857/141101075.pd
f?sequence=1&isAllowed=y
Kamariyah, dkk. (2014). Buku Ajar Kehamilan untuk Mahasiswa & Praktisi
keperawatan serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Prawirohardjo, S. (2018). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirodihardjo.

Kurniawan, Farid. Diabetes Melitus Gestasional. Rumah Sakit Cipto


Mangunkusumo, Departemen Ilmu Penyakit Dalam-Divisi Metabolik
Endokrin : Jakarta. http://p2ptm.kemkes.go.id/

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan


Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia. 2019.
https://pbperkeni.or.id/

Https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/6.%20diabetes%20melitus%20gest
asional.pdf

Http://digilib.unisayogya.ac.id/4254/1/mengenal%20dan%20upaya%20mengatasi
%20diabetes%20dalam%20kehamilan%20-%20fix.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai