Anda di halaman 1dari 7

KELAS C

PRAKTIKUM KOMPUTASI FISIKA


TOPIK 1
METODE BISECTION

Nama Praktikan : Alfira Ananda S


NIM : M0221013
Asisten Praktikum : Gemala Gita Prameswari

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2023
PEMBAHASAN

P1.1 Program pencarian akar dengan metode Bisection


Berdasarkan teori, algoritma dan flowchart metode bisection dalam modul ini
buatlah rancangan dari program pencarian akar dengan metode bisection. Metode bisection
ini merupakan salah satu dari metode tertutup, dalam pencarian akar - akar persamaan
dilakukan dalam pengecekan selang [a,b]. Dalam satu siklus metode bisection hanya akan
menghasilkan satu akar persamaan. Akar dicari pada interval x1 dan x2, dimana nilai f(x1)
dan f(x2) mempunyai beda tanda. Jika pada suatu fungsi berubah tanda suatu selang , maka
nilai fungsi dihitung pada titik tengah kemudian lokasi akar ditentukan pada titik tengah
selang bagian tempat terjadinya perubahan tanda. Dibawah merupakan rancangan
pencarian akar dengan metode bisection:
1. Menentukan suatu persamaan f(x)=0 yang akan dicari akar akar penyelesaiannya
2. Membuat Inputan batas atas (x1)
3. Membuat Inputan batas bawah(x2)
4. Membuat Inputan toleransi
5. Menghitung nilai f(x1) dan f(x2). Kemudian selidiki
• Kondisi jika f(x1) x f(x2) > 0 maka tidak ada akar dalam interval. Lanjut
ke langkah 2
• Kondisi jika f(x1) x f(x2) < 0 maka ada akar dalam interval. Lanjut ke
langkah 6
• Kondisi jika f(x1) x f(x2) = 0 maka x1 atau x2 , salah satu merupakan
akar.
6. Menghitung c = (x1+x2)/2 iterasi (bilangan kecil tertentu)
7. Menghitung nilai f(c). Kemudian selidiki
Jika f(x1)x f(c) <0 maka x2 = c
Jika f(x1)x f(c) >0 maka x1 = c
8. Menampilkan hasil
Gambar 1. Flowchat Program

P1.2 Rancangan program pencarian akar dengam metode Bisection hingga program dapat
dieksekusi dengan benar
iterasi = 1;
f = input ('Masukkan Persamaan : ');
x1 = input ('Masukkan batas atas : ');
x2 = input ('Masukkan batas bawah : ');
c = (x1+x2)/2;
d = input ('Masukan nilai toleransi : ');
Galat = abs ((x2-x1)/x2);
if f(x1)*f(x2)>0;
x1 = input (['Masukkan batas atas baru : ']);
x2 = input (['Masukkan batas bawah baru : ']);
elseif f(x1)*f(x2)>0;
if f(x1) == 0;
fprintf ('Akar persamaan : %g\n', x1)
else f(x1)~= 0;
fprintf ('Akar persamaan : %g\n', x2)
end
else f(x1)*f(x2) < 0;
c = (x1+x2)/2;
disp(' ');
disp(' iterasi x1 x2 f(x1) f(x2) c f(c) Galat');
disp(' ');
while Galat > d;
if f(x1)*f(c) < 0;
x2 = c;
else f(x1)*f(c) > 0;
x1 = c;
end
c = (x1+x2)/2;
Galat = abs ((x2-x1)/x2);
fprintf('%5.0f %12.5f %8.5f %8.5f %8.5f %8.5f %8.5f %8.5f\n'
,iterasi,x1,x2,f(x1),f(x2),c,f(c),Galat);
iterasi = iterasi + 1;
end
end

Penjelasan :
Pada program ini digunakan beberapa fungsi seperti :

a) Fungsi “clc” yang digunakan untuk menghapus atau membersihkan ruang di command
window.
b) Fungsi “clear” digunakan untuk menghapus atau membersihkan ruang di workspace.
c) Fungsi “disp” atau yang disebut fungsi display yang digunakan untuk menampilkan teks
pada command window.
d) Fungsi input digunakan menuliskan nilai masukan yang diperlukan pada commanad
window. Fungsi “if..else…end” digunakan untuk menyatakan pernyataan berdasarkan
kondisi.
e) Fungsi “while” digunakan untuk menyatakan pernyataan berulang pada kondisi tertentu.
f) Fungsi “fprintf” digunakan untuk menyajikan data seperti fungsi “disp” namun disertai
dengan pengaturan penulisan.
g) Perintah “function” digunakan untuk membuat fungsi sedangkan untuk memanggil fungsi
diperlukan nama fungsi yaitu digunakan fungsi y = 4*x^3-2*sin(x). Berdasarkan data
nama yang digunakan adalah f sehingga untuk memanggil fungsi yang terdapat pada f.
P1.3 Cobalah beri beberapa masukan untuk nilai x1 tetap sementara nilai step bervariasi. Begitu
pula coba untuk nilai x1 bervariasi sementara nilai step tetap. Bandingkan kedua macam
perlakuan tsb dan berilah komentar tentang nilai step dan nilai x1 dihubungkan dengan
hasil kerja program dari hasil pengamatan anda.
P1.4 Cobalah beri masukan sebagai berikut dan laporkan hasilnya 4x3 -2sinx =0 Carilah akarnya.
P1.5 Cetaklah ( screenshoot) paparan programnya dan contoh keluarannya. Sertakan pula
komentar anda tentang cara kerja metode Bisection meliputi keakuratan hasil dan waktu
prosesnya.
Jawab:
Untuk mengetahui nilai keluaran , maka dimasukkan sebuah fungsi terlebih dahulu.
Contohnya fungsi y=(4*x^3-2*sin(x))=0. Kemudian output ditampilkan dalam command
window dengan x1 tetap dan step bervariasi sebagai berikut:
Untuk variasi kali ini ditetapkan batas bawah yang digunakan yaitu (-1) dan batas
atasnya (b) digunakan (3), (5) dan (7) dengan nilai step yang bervariasi yaitu dari
0.01,0.001, dan 0.0001. Interval antara x1 dan x2 tidak terlalu lebar karena bisa
menyebabkan lamanya waktu proses hal ini disebabkan oleh besarnya jumlah pengulangan.
Semakin kecil nilai step maka semakin banyak pengulangan yang dilakukan dan hasil
akarnya akan mendekati batas atas. Diperoleh beberapa perbedaan dengan adanya variasi
batas atas. Didapat nilai akar akar sebesar (0.67996979), (0.67996407) dan
(0.67996979),interval iterasi yang ditampilkan secara berurutan yaitu 19, 20, 20. adanya
variasi interval menyebabkan adanya perbedaan iterasi yang ditampilkan.
Ketika batas atas dan batas bawah nilainya bervariasi dimana interval dikeduanya
sama antara [2,1] dan [1,-2] kemudian nilai stepnya juga sama sebesar 0.01 terlihat bahwa
jumlah pengulangan iterasi nya sama yaitu berjumlah 9 kali. Berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan ini dapat disimpulkan bahwa cara kerja metode bisection dipengaruhi oleh
2 faktor utama yaitu interval batas atas dan batas bawah serta nilai step ( nilai galat) nya.
Besar kecilnya nilai batas atas dan bawah mempengaruhi hasil akar dan lamanya proses.
Semakin besar selisih interval batas atas dan batas bawah maka waktu prosesnya semakin
lama hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah pengulangan, semakin kecil nilai galat
maka output yang dihasilkan semakin akurat.

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa bisection
methods merupakan metode yang digunakan untuk menentukan solusi akar dari persamaan
non-linear. Bisection methods juga dapat disebut dengan suatu metode pembagian interval
atau metode yang digunakan untuk mencari akar-akar nonlinear melalui proses iterasi.
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa metode bisection atau metode bagi-
dua merupakan metode pencarian instrumental dimana selang/range selalu dibagi dua atau
membagi range menjadi dua bagian. Metode ini dapat digunakan untuk mencari suatu hasil
dengan menggunakan iterasi atau perhitungan berulang.
Dari percobaan dapat kita lihat bahwa jika interval yang digunakan berbeda maka
akan menghasilkan akar yang berbeda dan iterasi yang ditampilkan juga berbeda. Iterasi
atau pengulangan data yang dihasilkan berbeda-beda, hal ini karena iterasi bergantung
dengan kedekatan galat dan akar, dimana jika sudah mendekati nilai galat yang ditentukan
maka iterasi atau pengulangan akan berhenti, dan diperoleh nilai akar tersebut.

Anda mungkin juga menyukai