Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN

SURAT GUBERNUR PROVINSI SULAWESI TENGAH


NOMOR :
TANGGAL :

HASIL FASILITASI RANCANGAN PERATURAN BUPATI MOROWALI TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN UANG UNTUK KEGIATAN
PEMBANGUNAN BARU DAN/ATAU RUSAK BERAT DAN PENINGKATAN KUALITAS RUMAH SWADAYA
BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH
NO RANCANGAN PERATURAN BUPATI SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN
Tetap -
RANCANGAN
PERATURAN BUPATI MOROWALI
NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN UANG UNTUK KEGIATAN


PEMBANGUNAN BARU DAN/ATAU RUSAK BERAT DAN
PENINGKATAN KUALITAS RUMAH SWADAYA BAGI
MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MOROWALI,

Konsiderans Menimbang: Konsiderans Menimbang: Disempurnakan


a. bahwa bantuan uang untuk kegiatan pembangunan baru a. bahwa bantuan uang untuk kegiatan pembangunan baru
dan/atau rusak berat dalam peningkatan kualitas rumah dan/atau rusak berat dalam peningkatan kualitas rumah
swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah
merupakan kegiatan yang efektif dalam upaya merupakan kegiatan yang efektif dalam upaya
pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan

1
kemiskinan; kemiskinan;
b. bahwa untuk memenuhi salah satu dari kebutuhan dasar b. bahwa untuk memenuhi salah satu dari kebutuhan dasar
berupa rumah layak huni perlu dibangun rumah layak berupa rumah layak huni perlu dibangun rumah layak
huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah; huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
c. bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah c. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang
penyelenggaraan Perumahan, terhadap bantuan uang penyelenggaraan Perumahan, terhadap bantuan uang
untuk kegiatan pembangunan dan peningkatan kualitas untuk kegiatan pembangunan dan peningkatan kualitas
rumah swadaya perlu adanya peraturan yang menjadi rumah swadaya perlu adanya peraturan yang menjadi
acuan kegiatan; acuan kegiatan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Bantuan Uang Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Bantuan
untuk Kegiatan Pembangunan Baru dan/atau Rusak Berat Uang untuk Kegiatan Pembangunan Baru dan/atau
dan peningkatan kualitas rumah swadaya bagi masyarakat Rusak Berat dan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya
berpenghasilan rendah; Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah;

Konsiderans Mengingat : Konsiderans Mengingat : Disempurnakan


1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945; Indonesia Tahun 1945;
2. Undang–undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang 2. Undang–Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Boul, Kabupaten Morowali dan Pembentukan Kabupaten Boul, Kabupaten Morowali dan
Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembar Negara Republik Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara
Indonesi Tahun 1999 Nomor 179, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 179, Tambahan
Negara Republik Indonesia Nomor 3900) sebagaimana Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3900)
telah diubah dan disempurakan dengan Undang–Undang sebagaimana telah diubah dan disempurnakan dengan
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2000 tentang Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
Perubahan atas Undang–Undang Nomor 51 Tahun 1999 2000 tentang Perubahan atas Undang–Undang Nomor 51
tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol,

2
Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembar Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 76, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
3966); Nomor 3966);
3. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang 3. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Republik Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang dengan Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856); 2023 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6856);

MEMUTUSKAN Tetap -
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK
TEKNIS BANTUAN UANG UNTUK KEGIATAN
PEMBANGUNAN BARU DAN/ATAU RUSAK
BERAT DAN PENINGKATAN KUALITAS
RUMAH SWADAYA BAGI MASYARAKAT
BERPENGHASILAN RENDAH.

BAB I BAB I Disempurnakan


KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Peningkatan Kualitas, yang selanjutnya disingkat PK 1. Pembangunan Baru, yang selanjutnya disingkat PB
adalah program peningkatan kualitas rumah berupa adalah Program Pembangunan Baru Bagi masyarakat
perbaikan rumah dengan kategori rusak sedang dan rusak yang memiliki Rumah TLH dengan kategori rusak berat
3
ringan dan juga masyarakat yang belum memiliki tempat
2. Masyarakat berpenghasilan rendah, yang selanjutnya tinggal dan telah berkeluarga.
disingkat MBR adalah masyarakat yang tidak memiliki 2. Peningkatan Kualitas, yang selanjutnya disingkat PK
penghasilan tetap dan tidak dapat memenuhi standar adalah program peningkatan kualitas rumah berupa
kebutuhan minimal. perbaikan rumah dengan kategori rusak sedang dan rusak
3. Rumah Tidak Layak Huni, yang selanjutnya disingkat ringan
RTLH adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan 3. Masyarakat berpenghasilan rendah, yang selanjutnya
keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas disingkat MBR adalah masyarakat yang tidak memiliki
bangunan serta kesehatan penghuninya. penghasilan tetap dan tidak dapat memenuhi standar
4. Rumah Layak Huni, yang selanjutnya disingkat RLH kebutuhan minimal.
adalah rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan 4. Rumah Tidak Layak Huni, yang selanjutnya disingkat
bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta RTLH adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan peghuninya. keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas
5. Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak bangunan serta kesehatan penghuninya.
mempunyai sumber mata pencaharian dan / atau 5. Rumah Layak Huni, yang selanjutnya disingkat RLH
mempunyai sumber mata pencaharian tapi tidak adalah rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan
mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta
yang layak bagi kehidupan dirinya dan / atau kesehatan peghuninya.
keluarganya. 6. Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak
6. Miskin adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu mempunyai sumber mata pencaharian dan / atau
memenuhi kebutuhan standar hidup minimal sesuai mempunyai sumber mata pencaharian tapi tidak
dengan kriteria yang telah ditetapkan. mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang
7. Kemiskinan adalah suatu kondisi sosial ekonomi layak bagi kehidupan dirinya dan / atau keluarganya.
seseorang yang tidak terpenuhi kebutuha dasar minimal 7. Miskin adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan memenuhi kebutuhan standar hidup minimal sesuai
yang bermartabat. dengan kriteria yang telah ditetapkan.
8. Masyarakat adalah Masyarakat yang berada diwilayah 8. Kemiskinan adalah suatu kondisi sosial ekonomi seseorang
Kabupaten Morowali yang tidak terpenuhi kebutuha dasar minimal untuk
9. Warga Miskin adalah orang miskin yang berdomisili di mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang
Kabupaten Morowali dan memiliki KTP dan/atau KK bermartabat.
Kabupaten Morowali. 9. Masyarakat adalah Masyarakat yang berada diwilayah
4
10. Keluarga adalah suami, istri, anak–anak yang belum Kabupaten Morowali
kawin termasuk anak tiri, anak angkat, orang 10.Warga Miskin adalah orang miskin yang berdomisili di
tua/mertua, kakek, nenek dan mereka yang secara Kabupaten Morowali dan memiliki KTP dan/atau KK
kemasyarakatan menjadi tanggung jawab kepala keluarga Kabupaten Morowali.
yang tinggal satu rumah. 11.Keluarga adalah suami, istri, anak–anak yang belum kawin
11. Keluarga miskin adalah keluarga yang tidak mampu termasuk anak tiri, anak angkat, orang tua/mertua, kakek,
memenuhi kebutuhan dasar minimal yang ditandai nenek dan mereka yang secara kemasyarakatan menjadi
dengan identitas keluar miskin Kabupaten Morowali. tanggung jawab kepala keluarga yang tinggal satu rumah.
12. Rumah tangga adalah seorang atau sekelompok orang 12.Keluarga miskin adalah keluarga yang tidak mampu
yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan memenuhi kebutuhan dasar minimal yang ditandai dengan
fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama dan makan identitas keluar miskin Kabupaten Morowali.
dari satu dapur. 13.Rumah tangga adalah seorang atau sekelompok orang yang
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus,
selanjutnya disingkat APBD adalah Rencana Keuangan dan biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur.
Tahunan Pemerintah Kabupaten Morowali yang dibahas 14.Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah yang
dan disetujui bersama/oleh Pemerintah Kabupaten selanjutnya disingkat APBD adalah Rencana Keuangan
Morowali dan DPRD Kabupaten Morowali dan ditetapkan Tahunan Pemerintah Kabupaten Morowali yang dibahas
dengan Peraturan Daerah. dan disetujui bersama/oleh Pemerintah Kabupaten
14. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari Morowali dan DPRD Kabupaten Morowali dan ditetapkan
pemerintah kepada masyarakat dan organisasi dengan Peraturan Daerah.
kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, 15.Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari
serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk pemerintah kepada masyarakat dan organisasi
menunjang penyelenggaraan urusan Pemerintah kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat,
Kabupaten Morowali. serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk
15. Naskah Perjanjian Hibah Daerah, yang selanjutnya menunjang penyelenggaraan urusan Pemerintah
disingkat NPHD adalah naskah perjanjian hibah yang Kabupaten Morowali.
bersumber dari Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 16.Naskah Perjanjian Hibah Daerah, yang selanjutnya
antara Pemerintah Kabupaten Morowali dan penerima disingkat NPHD adalah naskah perjanjian hibah yang
hibah. bersumber dari Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
16. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur antara Pemerintah Kabupaten Morowali dan penerima
penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin
5
pelaksanaan urusan Pemerintah yang menjadi hibah.
kewenangan Daerah otonom. 17.Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
17. Daerah adalah Daerah Kabupaten Morowali. penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin
18. Bupati adalah Bupati Morowali. pelaksanaan urusan Pemerintah yang menjadi kewenangan
19. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Daerah otonom.
Daerah yang selanjutnya disingkat DPKPP adalah Dinas 18.Daerah adalah Daerah Kabupaten Morowali.
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan 19.Bupati adalah Bupati Morowali.
Daerah Kabupaten Morowali yang ditunjuk sebagai 20.Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan
pelaksana bantuan uang untuk kegiatan Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam
Baru dan/atau Rusak Berat dan Peningkatan Kualitas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
rumah swadaya oleh Bupati Morowali.
21.Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
20. Kordinator Fasilitator yang selanjutnya disingkat Korfas
Daerah yang selanjutnya disingkat DPKPP adalah Dinas
adalah pengawas lapangan yang bertugas mengkordinir
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
tenaga fasilitator lapangan.
Daerah Kabupaten Morowali yang ditunjuk sebagai
21. Tenaga Fasilitator Lapangan yang selanjutnya disingkat
pelaksana bantuan uang untuk kegiatan Pembangunan
TFL adalah pengawas lapangan yang bertugas mengawasi
Baru dan/atau Rusak Berat dan Peningkatan Kualitas
jalannya pengalurah bantuan bahan bangunan dan
rumah swadaya oleh Bupati Morowali.
pembangunan rumah serta membuat laporan
22.Tenaga Fasilitator Lapangan yang selanjutnya disingkat
pelaksanaan kegiatan.
TFL adalah pengawas lapangan yang bertugas mengawasi
22. Perangkat Daerah …
jalannya pengalurah bantuan bahan bangunan dan
pembangunan rumah serta membuat laporan pelaksanaan
kegiatan.

Pasal 2 Pasal 2 Disempurnakan


RLH diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Morowali RLH diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah berupa
berupa bantuan bahan bangunan bagi MBR untuk bantuan uang bagi MBR untuk meningkatkan kualitas rumah
meningkatkan kualitas rumah sehingga terwujud rumah yang sehingga terwujud rumah yang memenuhi persyaratan layak
memenuhi persyaratan layak huni secara teknis, sehat dan huni secara teknis, sehat dan memenuhi kriteria.
memenuhi kriteria.
BAB II BAB II Disempurnakan
JENIS BANTUAN DAN SUMBER SERTA BESARAN DANA JENIS BANTUAN DAN SUMBER SERTA BESARAN DANA sesuai dengan
6
ketentuan
Pasal 3 Pasal 3 Lampiran II
(1) Jenis bantuan terdiri atas dua ketegori yaitu : (1) Jenis bantuan terdiri atas dua ketegori yaitu : angka 87 huruf b
a. Kategori Pembangunan Baru dan/atau rusak berat; a. kategori PB dan/atau rusak berat, jika terdapat 3 UU Nomor 12
b. Kategori peningkatan kualitas yang terbagi atas dua (tiga) item kerusakan (atap lantai dan dinding); Tahun 2011.
jenis yaitu b. kategori peningkatan kualitas yang terbagi atas 2
1. Rusak Sedang; dan (dua) jenis yaitu:
2. Rusak Ringan. 1. rusak sedang jika terdapat dua kerusakan (atap
(2) Sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan dan dinding, atau lantai dan dinding, maupun atap
Belanja Daerah Kabupaten Morowali; dan lantai); dan
(3) Besaran dana lokasi bantuan pembangunan baru 2. rusak ringan jika terdapat satu item kerusakan
dan/atau rusak berat dan peningkatan kualitas rumah (atap, dinding maupun lantai).
swadaya adalah: (2) Sumber dana berasal dari APBD.
a. Kategori pembangunan baru dan/atau rusak berat (3) Besaran dana alokasi bantuan PB dan/atau rusak berat
sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah); dan peningkatan kualitas rumah swadaya adalah:
b. Kategori rusak sedang sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua a. kategori PB dan/atau rusak berat sebesar
Puluh Lima Juta Rupiah); Rp50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah);
c. Kategori Rusak ringan sebesar Rp.10.000.000,- b. kategori rusak sedang sebesar Rp25.000.000,- (Dua
(Sepuluh Juta Rupiah) Puluh Lima Juta Rupiah);dan
c. kategori rusak ringan sebesar Rp10.000.000,- (Sepuluh
Juta Rupiah).

BAB III BAB III Disempurnakan


PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN sesuai dengan
lampiran II angka
Pasal 4 Pasal 4 87 huruf b dan
Persyaratan penerima bantuan RLH sebagai berikut : Persyaratan penerima bantuan RLH sebagai berikut : angka 88 UU
a. warga negara Indonesi yang sudah berkeluarga; a. warga negara Indonesia yang sudah berkeluarga; Nomor 12 Tahun
2011.
b. memiliki atau menguasai tanah dengan alas hak yang sah b. memiliki atau menguasai tanah dengan alas hak yang sah
berupa: berupa:
1. surat keterangan tanah/lahan yang dikeluarkan oleh 1. surat keterangan tanah/lahan yang dikeluarkan oleh

7
Kepala Desa; Kepala Desa dan diketahui Camat;
2. surat keterangan kepemilikan tanah; atau 2. surat keterangan kepemilikan tanah; atau
3. sertifikat tanah. 3. sertifikat tanah.
c. belum memiliki rumah, atau memiliki dan menempati satu- c. belum memiliki rumah, atau memiliki dan menempati satu-
satunya rumah dengan kondisi tidak layak huni; satunya rumah dengan kondisi tidak layak huni;
d. belum pernah mendapatkan bantuan perumahan; d. belum pernah mendapatkan bantuan perumahan;
e. berpenghasilan paling banyak sebesar upah minimum e. berpenghasilan paling banyak sebesar upah minimum
Kabupaten morowali; Daerah;
f. bersedia berswadaya dalam bentuk bahan atau uang yang f. bersedia berswadaya dalam bentuk bahan atau uang yang
dapat dibuktikan dengan identifasi keswadayaan yang dapat dibuktikan dengan identifasi keswadayaan yang
dilakukan oleh tenaga fasilitator lapangan dilakukan oleh tenaga fasilitator lapangan; dan
g. bersedia membentuk kelompok dengan membuat g. bersedia membentuk kelompok dengan membuat
pernyataan tanggung rentang pernyataan tanggung renteng.

BAB IV BAB IV Disempurnakan


PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RLH PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI sesuai dengan
ketentuan
Lampiran II
Bagian Kesatu Bagian Kesatu
angka 87 huruf b
Prinsip Pelaksanaan Prinsip Pelaksanaan UU Nomor 12
Tahun 2011.
Pasal 5 Pasal 5
Prinsip pelaksanaan pembangunan RLH adalah Hibah Murni Prinsip pelaksanaan pembangunan RLH adalah Hibah Murni
dengan Swakelola yang dilaksanakan oleh : dengan Swakelola yang dilaksanakan oleh :
a. Lembaga pemberdayaan masyarakat desa; a. lembaga pemberdayaan Masyarakat Desa;
b. Organisasi masyarakat desa yang di bentuk oleh b. organisasi masyarakat Desa yang di bentuk oleh
pemerintah desa melalui surat keputusan; pemerintah Desa ditetapkan dengan keputusan Kepala
c. Setiap desa penerima bantuan berhak melakukan kerja Desa;
sama dengan toko setempat yang memenuhi kriteria c. setiap Desa penerima bantuan berhak melakukan kerja
sebagai toko bangunan; sama dengan pihak penyedia yang dianggap mampu
d. Apabila dalam suatu desa tidak mempunyai toko bahan untuk melaksanakan kegiatan dan memiliki ijin usaha
bangunan maka pengelola berhak melakukan kerja sama perdagangan yang memenuhi kriteria dan
8
dengan toko yang disepakati dengan penerima bantuan; sepengetahuan penerima bantuan;
e. Harga bahan yang disepakati tidak melebihin standar d. apabila dalam suatu Desa tidak mempunyai toko bahan
harga yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten bangunan maka pengelola berhak melakukan kerja
Morowali, kecuali terdapat harga bahan yang lebih murah sama dengan toko yang disepakati dengan penerima
dari yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Morowali bantuan; dan
maka akan digunakan harga sesuai dengan harga e. harga bahan yang disepakati tidak melebihi standar
setempat. harga yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, kecuali
terdapat harga bahan yang lebih murah dari yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah maka akan
digunakan harga sesuai dengan harga setempat.

Bagian Kedua Bagian Kedua Disempurnakan


Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan

Pasal 6 Pasal 6
Tahap pelaksanaan bantuan uang untuk kegiatan Tahap pelaksanaan bantuan uang untuk kegiatan
pembangunan baru/rusak berat dan peningkatan kualitas pembangunan baru/rusak berat dan peningkatan kualitas
rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, rumah swadaya bagi MBR, meliputi:
meliputi: 1. DPKPP melakukan verifikasi calon penerima bantuan yang
a. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan telah diusulkan oleh Pemerintah Desa:
Daerah melakuakan verifikasi calon penerima bantuan 2. setelah DPKPP melakukan verifikasi selanjutnya
yang telah diusulkan oleh pemerintah desa; Pemerintah Desa menetapkan penerima bantuan melalui
1. Setelah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan keputusan Kepala Desa;
Pertanahan Daerah melakukan verifikasi selanjutnya 3. hasil dari Keputusan Kepala Desa selanjutnya diajukan
pemerintah desa menetapkan penerima bantuan kepada Bupati untuk ditetapkan sebagai penerima
melalui surat keputusan kepala desa; bantuan melalui Keputusan Bupati;
2. Hasil dari surat keputusan kepala desa selanjutnya 4. DPKPP melakukan sosialisasi pelaksanaan pembangunan
diajukan kepada Bupati untuk ditetapkan sebagai RLH untuk memperoleh kesamaan pemahaman dan aksi
penerima bantuan melalui surat Keputusan Bupati; bagi tiap pihak yang terlibat khususnya Lembaga
3. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Organisasi masyarakat
Pertanahan Daerah melakukan sosialisasi pelaksanaan yang di bentuk oleh Desa melalui keputusan Kepala Desa,
9
pembangunan RLH untuk memperoleh kesamaan TFL, sebagai pihak yang mengelola dan bertanggungjawab
pemahaman dan aksi bagi tiap pihak yang terlibat atas pelaksanaan Pembangunan RLH di lapangan;
khususnya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, 5. ketentuan luasan bangunan rumah yang akan dibangun
Organisasi masyarakat yang di bentuk oleh desa berukuran tidak kurang dari 36 M2 (tiga puluh enam
melalui keputusan kepala desa, KORFAS DAN TFL, meter persegi), dengan desain dan spesifikasi teknis
sebagai pihak yang mengelola dan bertanggungjawab (bestek) dan daftar kuantitas sebagaimana yang telah
atas pelaksanaan Pembangunan RLH di lapangan; ditentukan oleh Pemerintah Daerah;
4. Ketentuan luasan bangunan rumah yang akan 6. format surat proposal, format surat pernyataan calon
dibangun berukurang tidak kurang dari 36 M2 (tiga penerima bantuan, format identifikasi keswadayaan,
puluh enam meter persegi), dengan desain dan format penetapan penerima (Keputusan Desa dan/atau
spesifikasi teknis (bestek) dan daftar kuantitas Kelurahan), format penetapan penerima (Keputusan
sebagaimana yang telah ditentukan oleh Pemerintah Bupati), format rencana anggaran biaya, format kwitansi,
Daerah; dan format Berita Acara Serah Terima Hibah tercantum
5. Format surat proposal, format surat pernyataan calon dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
penerima bantuan, format identifikasi keswadayaan, terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
format penetapan penerima (Surat Keputusan Desa
dan/atau Kelurahan), format penetapan penerima
(Surat Keputusan Bupati), format rencana anggaran
biaya, format kwitansi, dan format Berita Acara Serah
Terima Hibah tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga Bagian Ketiga Disempurnakan


Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Pasal 7 Pasal 7
(1) Lembaga yang ditunjuk sebagai penanggungjawab (1) Lembaga yang ditunjuk sebagai penanggungjawab
pelaksana pekerjaan, membuat laporan pelaksana pekerjaan, membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan berdasarkan lampiran pertanggungjawaban keuangan berdasarkan lampiran

10
keputusan ini; keputusan ini.
(2) Penerima bantuan menerima bantuan dalam bentuk uang (2) Penerima bantuan menerima bantuan dalam bentuk uang
yang disetorkan melalui rekening masing-masing penerima yang disetorkan melalui rekening setiap penerima yang
yang akan digunakan untuk pembelian bahan bangunan akan digunakan untuk pembelian bahan bangunan dan
dan upah tukang sesuai dengan jumlah Rencana Anggaran upah tukang sesuai dengan jumlah Rencana Anggaran
Biaya; Biaya.
(3) Hasil pelaksanaan kegiatan dilaporkan kepada Bupati. (3) Hasil pelaksanaan kegiatan dilaporkan kepada Bupati.

BAB V BAB V Disempurnakan


TIM TEKNIS DAN TENAGA FASILITATOR LAPANGAN TIM TEKNIS DAN TENAGA FASILITATOR LAPANGAN sesuai dengan
ketentuan
Bagian Kesatu Bagian Kesatu Lampiran II
Tim teknis Tim teknis angka 87 UU
Nomor 12 Tahun
2011.
Pasal 8 Pasal 8
Tim teknis ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas (1) Tim teknis ditetapkan melalui Keputusan Kepala DPKPP,
Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Daerah, yang terdiri atas :
yang terdiri dari Ketua Tim, Sekretaris dan Anggota, dengan a. ketua Tim;
tugas sebagai berikut : b. sekretaris; dan
a. merencanakan program dan kegiatan; c. anggota.
b. memfasilitasi ketersedian anggaran pembangunan dan (2) Tim teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas
operasional pengawas lapangan; sebagai berikut :
c. mengkordinasikan pembangunan dengan lintas sektor; a. merencanakan program dan kegiatan;
dan b. memfasilitasi ketersedian anggaran pembangunan dan
d. melaksanakan kegiatan evaluasi dan menitoring operasional pengawas lapangan;
berdasarkan hasil laporan dari Kordinator Fasilitator yang c. mengkordinasikan pembangunan dengan lintas sektor;
dibuat oleh Tenaga Fasilitator Lapangan tiap desa dan
penerima bantuan. d. melaksanakan kegiatan evaluasi dan monitoring
berdasarkan hasil laporan yang dibuat oleh TFL tiap
Desa penerima bantuan.

11
Tenaga Fasilitator Lapangan Bagian Kedua Disempurnakan
Tenaga Fasilitator Lapangan sesuai dengan
Pasal 9 ketentuan
Lampiran II
Tenaga Fasilitator Lapangan ditetapkan melalui Keputusan Pasal 9
angka 88 UU
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan TFL ditetapkan melalui Keputusan Kepala DPKPP, dengan Nomor 12 Tahun
Pertanahan Daerah, yang terdiri dari Kordinator Fasilitator tugas sebagai berikut : 2011.
dan Tenaga Fasilitator Lapangan, dengan tugas sebagai a. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
berikut : distribusi bahan dan pembangunan rumah bantuan sesuai
a. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dengan petunjuk teknis yang telah di tetapkan;
distribusi bahan dan pembangunan rumah bantuan sesuai b. mengawasi pemakaian bahan sesuai spesifikasi teknis;
dengan petunjuk teknis yang telah di tetapkan; c. mengkoordinasikan pembangunan dengan Tim teknis dan
b. mengawasi pemakaian bahan sesuai spesifikasi teknis; Pejabat Pembuat Komitmen; dan
c. mengkoordinasikan pembangunan dengan Tim teknis dan d. membuat laporan progres kegiatan sampai pada tahap
Pejabat Pembuat Komimen; penyelesaian kegiatan.
d. membuat laporan progres kegiatan sampai pada tahap
penyelesaian kegiatan;

BAB VI BAB VI Disempurnakan


MEKANISME PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA MEKANISME PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA sesuai dengan
ketentuan
Lampiran II
Bagian Kesatu Bagian Kesatu
angka 87 huruf b
Mekanisme Pencairan Mekanisme Pencairan dan angka 88 UU
Nomor 12 Tahun
Pasal 10 Pasal 10 2011.
Tahapan pencairan yang dilaksanakan Dinas Perumahan Tahapan pencairan yang dilaksanakan DPKPP meliputi :
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Daerah meliputi : a. DPKPP mengajukan pencairan dana penerima bantuan
a. Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan uang untuk kegiatan PB dan/atau rusak berat dan
Daerah mengajukan pencairan dana penerima bantuan peningkatan kualitas rumah swadaya pada Badan
uang untuk kegiatan pembangunan baru dan/atau rusak Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dengan mengajukan
berat dan peningkatan kualitas rumah swadaya pada SPM; dan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dengan b. dana bantuan uang untuk kegiatan PB dan/atau rusak
12
mengajukan SPM; berat dan peningkatan kualitas rumah swadaya ini di
b. Dana bantuan uang untuk kegiatan pembangunan baru setorkan ke rekening setiap penerima bantuan yang telah
dan/atau rusak berat dan peningkatan kualitas rumah ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati.
swadaya ini di storkan ke rekening masing-masing
penerima bantuan yang telah ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Morowali.

Bagian Kedua Bagian Kedua Disempurnakan


Mekanisme Penyaluran Dana Mekanisme Penyaluran Dana sesuai dengan
ketentuan
Lampiran II
Pasal 11 Pasal 11
angka 87 huruf b
Tahap pencairan dana bantuan bahan bangunan bagi MBR Tahap pencairan dana bantuan bahan bangunan bagi MBR dan angka 88 UU
untuk RLH terdiri dari: untuk RLH terdiri dari: Nomor 12 Tahun
a. pengawas lapangan melakukan pengajuan pencairan a. pengawas lapangan melakukan pengajuan pencairan 2011.
kepada Tim teknis sesuai dengan kebutuhan yang telah kepada Tim teknis sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan dalam Rencana Anggaran Biaya; ditetapkan dalam Rencana Anggaran Biaya;
b. Tim teknis melakukan verifikasi yang telah diajukan oleh b. Tim teknis melakukan verifikasi yang telah diajukan oleh
pengawas lapangan untuk melakukan kesesuaian dengan pengawas lapangan untuk melakukan kesesuaian dengan
pengadaan bahan bangunan; pengadaan bahan bangunan;
c. Tim melakukan verifikasi selanjutnya Pejabat pembuat c. Tim melakukan verifikasi selanjutnya Pejabat pembuat
komitmen mengajukan perintah pembayaran; komitmen mengajukan perintah pembayaran;
d. pejabat pembuat komitmen mengajukan surat perintah d. pejabat pembuat komitmen mengajukan surat perintah
pembayaran kepada Bank yang ditunjuk sebagai Bank pembayaran kepada Bank yang ditunjuk sebagai Bank
pelaksana kegiatan; dan pelaksana kegiatan; dan
e. pencairan dilaksanakan sesuai dengan kategori bantuan e. pencairan dilaksanakan sesuai dengan kategori bantuan
yaitu: yaitu:
1. Kategori pembangunan baru dan/atau rusak berat 1. kategori PB dan/atau rusak berat dengan nilai
dengan nilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) terdiri dari :
terdiri dari : a) pencairan bahan bangunan sebesar Rp42.500.000,-
a. Pencairan bahan bangunan sebesar 42.500.000,- (empat puluh dua juta lima ratus ribu rupiah)
(empat puluh lima juta rupiah) dibayarkan pada dibayarkan pada penyedia bahan bangunan setelah
13
penyedia bahan bangunan setelah bahan bangunan bahan bangunan diterima oleh penerima bantuan
diterima oleh penerima bantuan sesuai dengan rincian sesuai dengan rincian anggaran biaya yang dibuktikan
anggaran biaya yang dibuktikan dengan laporan dan dengan laporan dan dokumentasi bahan tersalurkan;
dokumentasi bahan tersalurkan; dan
b. Pencairan upah tukang dibagi menjadi dua tahap yaitu b) pencairan upah tukang dibagi menjadi dua tahap
: yaitu :
1. Tahap kesatu sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta 1) tahap kesatu sebesar Rp5.000.000,- (lima juta
rupiah) setelah progres pembangunan rumah rupiah) setelah progres pembangunan rumah
mencapai 30 % (tiga puluh persen); dan mencapai 30 % (tiga puluh persen); dan
2. Tahap kedua sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima 2) tahap kedua sebesar Rp2.500.000,- (dua juta lima
ratus ribu rupiah) setelah progres pembangunan ratus ribu rupiah) setelah progres pembangunan
rumah mencapai 100 % (serratus persen). rumah mencapai 100 % (seratus persen).
2. Kategori rusak sedang dengan nilai Rp. 25.000.000,- (dua 2. kategori rusak sedang dengan nilai Rp25.000.000,- (dua
puluh lima juta rupiah) terdiri dari : puluh lima juta rupiah) terdiri dari :
a. Pencairan bahan bangunan sebesar 20.000.000,- (dua a) pencairan bahan bangunan sebesar Rp20.000.000,-
puluh juta rupiah) dibayarkan pada penyedia bahan (dua puluh juta rupiah) dibayarkan pada penyedia
bangunan setelah bahan bangunan diterima oleh bahan bangunan setelah bahan bangunan diterima
penerima bantuan sesuai dengan rincian anggaran oleh penerima bantuan sesuai dengan rincian
biaya yang dibuktikan dengan laporan dan anggaran biaya yang dibuktikan dengan laporan dan
dokumentasi bahan tersalurkan; dokumentasi bahan tersalurkan; dan
b. Pencairan upah tukang dibagi menjadi dua tahap yaitu b) pencairan upah tukang dibagi menjadi dua tahap
: yaitu :
1. Tahap kesatu sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima 1) tahap kesatu sebesar Rp2.500.000,- (dua juta lima
ratus ribu rupiah) setelah progres pembangunan ratus ribu rupiah) setelah progres pembangunan
rumah mencapai 30 % (tiga puluh persen); dan rumah mencapai 30 % (tiga puluh persen); dan
2. Tahap kedua sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima 2) tahap kedua sebesar Rp2.500.000,- (dua juta lima
ratus ribu rupiah) setelah progres pembangunan ratus ribu rupiah) setelah progres pembangunan
rumah mencapai 100 % (serratus persen). rumah mencapai 100 % (seratus persen).
3. Kategori rusak ringan dengan nilai Rp. 10.000.000,- 3. kategori rusak ringan dengan nilai Rp10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah) terdiri dari : (sepuluh juta rupiah) terdiri dari :
a. pencairan bahan bangunan sebesar 7.500.000,- (tujuh a) pencairan bahan bangunan sebesar Rp7.500.000,-
14
juta lima ratus ribu rupiah) dibayarkan pada penyedia (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dibayarkan pada
bahan bangunan setelah bahan bangunan diterima penyedia bahan bangunan setelah bahan bangunan
oleh penerima bantuan sesuai dengan rincian diterima oleh penerima bantuan sesuai dengan rincian
anggaran biaya yang dibuktikan dengan laporan dan anggaran biaya yang dibuktikan dengan laporan dan
dokumentasi bahan tersalurkan; dokumentasi bahan tersalurkan; dan
b. pencairan upah tukang diberikan sebesar Rp. b) pencairan upah tukang diberikan sebesar
2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) setelah Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah)
progres pembangunan rumah mencapai 70 % (tujuh setelah progres pembangunan rumah mencapai 70 %
puluh persen). (tujuh puluh persen).

BAB VII Tetap -


KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12
Pada saat Peeraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Nomor 6 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Bantuan bangunan bagi pembangunan baru/rehab total bagi
masyarakat berpenghasilan rendah (Berita Daerah Kabupaten
Morowali Tahun 2019 Nomor 06) dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Pasal 13 Tetap -
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Morowali.

15
WAKIL GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Drs. H. MA’MUN AMIR

16

Anda mungkin juga menyukai