BUPATI MUKOMUKO,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI
Pasal 2
Pasal 4
BAB III
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
BAB IV
KEWAJIBAN
Pasal 6
(1) Setiap orang atau badan hukum diwajibkan membuang sampah pada tempat
yang telah disediakan.
(2) Jika disekitar tempat tinggal tidak ada tempat/bak penampungan sampah maka
sampah dimasukkan dalam tong atau kantong plastik sebelum diangkut
petugas kebersihan.
BAB VI
PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 8
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi
dimaksud untuk menutup biaya penyelenggaraan penyediaan pelayanan
dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
(2) Biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini meliputi biaya pengumpulan,
pengangkutan dan pengolahan sampah dan/atau pemusnahan sampah
termasuk sewa lokasi TPA.
BAB VII
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 9
(1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan pelayanan yang diberikan, jenis serta
volume sampah yang dihasilkan dan kemampuan masyarakat.
(2) Struktur dan besarnya tarif ditetapkan sebagai berikut :
No Jenis Retribusi Tarif (Rp) Ket
a. Petak toko/kedai dan sejenisnya lokasi
pasar 2.000,- PerMinggu
b. Petak toko/kedai bangkel dan sejenisnya
diluar pasar 10.000,- Perbulan
c. Rumah penduduk 3.000,- Perbulan
d. Hotel/Restoran/Rumah Makan 25.000,- Perbulan
e. Pedagang Harian 1.000,- Perhari
f. Pabrik/Home Industri 25.000,- Perbulan
g. Pasilitas Umum Diluar Kegiatan
Keagamaan dan Sosial 25.000,- Perhari
BAB IX
MASA DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 11
Masa Retribusi adalah 1(satu) bulan kecuali pedagang musiman dan kegiatan yang
bersifat insidentil dengan masa retribusi setiap dilakukan kegiatan.
Pasal 12
Saat Retribusi adalah pada saat diterbitkan SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan.
BAB X
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 13
BAB XI
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 14
Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen)
setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih
menggunakan STRD.
(1) Retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus untuk masa 1 (satu)
bulan/hari/kegiatan.
(2) Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran retribusi diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB XIII
TATA CARA PENAGIHAN
Pasal 16
BAB XIV
KEBERATAN
Pasal 17
(1) Wajib retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau pejabat
yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDBT dan
SKRDLB.
(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai
alasan-alasan yang jelas.
(3) Dalam wajib retribusi mengajukan keberatan atas ketetapan retribusi secara
jabatan, wajib reribusi harus dapat membuktikan ketidak benaran ketetapan
retribusi tersebut.
(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak
tanggal SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB
diterbitkan, kecuali apabila wajib retribusi tertentu dapat menunjukan bahwa
jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.
(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (2)
dan ayat (3) Pasal ini tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehingga tidak
dipertimbangkan.
(6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan
pelaksanaan penagihan retribusi.
(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat
keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.
(2) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau
sebahagian, menolak, atau menambah besarnya retribusi yang terutang.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini telah lewat dan
Bupati tidak memberikan suatu keputusan keberatan yang diajukan tersebut
dianggap dikabulkan.
BAB XV
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
BAB XVI
PENGURANGAN, PERINGANAN DAN
PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 22
BAB XVII
DALUARSA PENAGIHAN
Pasal 23
Pasal 24
(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan
penagihan sudah kedaluarsa dapat dihapuskan.
(2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi yang sudah
kedaluarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Tata cara penghapusan Piutang Retribusi yang sudah kedaluarsa diatur
dengan Peraturan Bupati.
BAB XVIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 25
BAB XIX
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 26
(1) Pejabat pegawai negeri sipil tertentu dilingkungan pemerintah daerah diberi
wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tidak pidana
dibidang perpajakan/retribusi daerah.
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, adalah :
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan
berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah agar
keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;
b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan dan bahan bukti dari
orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang
retribusi daerah;
BAB XX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 27
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun
2005 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (Lembaran Daerah
Kabupaten Mukomuko Tahun 2005 Nomor 26), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
BAB XXI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Ditetapkan di Mukomuko
Pada Tanggal 30 JUNI 2010
BUPATI MUKOMUKO,
ttd
ICHWAN YUNUS
Diundangkan di Mukomuko
Pada Tanggal 30 JUNI 2010
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO,
ttd