Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN LITERASI

Bagaimana Unsur Sejarah dalam Sastra ?


(Mengkaji hubungan Intrinsik dan Ekstrinsik)

-
TOPIK UNSUR-UNSUR FIKSI
Analisis Unsur-unsur dalam Puisi

Meneropong unsur sejarah dalam


puisi Angkatan 45, 66, dan
Reformasi

-
TEKS PENGAJARAN

• Analisis unsur
sejarah dalam puisi
TEKS SASTRA INDONESIA Projek Teks Sastra
“Meneropong Indonesia melalui Karya Sastra sejak • Menulis kreatif
(Creative Writing)
Tahun 1945 sampai Tahun 2020” berdasarkan isi
• Puisi Kerawang Bekasi gambaran perjuangan setelah novel (Puisi, cerpen,
kemeerdekaan buku harian, berita,
• Tirani dan Benteng mewakili gambaran Orde Baru dll)
• Potret Pembangunan dalam Puisi mewakili kondisi Era
Reformasi
• Novel Negeri di Ujung Tanduk merupakan gambaran
kondisi bangsa saat ini
PERISTIWA RAWA GEDE
Pada 9 Desember 1947, dalam agresi
militer Belanda I yang dilancarkan mulai
tanggal 21 Juli 1947, tentara Belanda
membantai 431 penduduk desa
Rawagede, yang terletak di antara
Karawang dan Bekasi, Jawa Barat.
Selain itu, ketika tentara Belanda
menyerbu Bekasi, ribuan rakyat
mengungsi ke arah Karawang, dan
antara Karawang dan Bekasi timbul
pertempuran, yang juga mengakibatkan
jatuhnya ratusan korban jiwa di
kalangan rakyat. Pada 4 Oktober 1948,
tentara Belanda melancarkan
“sweeping” lagi di Rawagede, dan kali
ini 35 orang penduduk dibunuh
KARAWANG BEKASI (Karya Chairil Anwar)
Pendahuluan
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
• Perjuangan bangsa mempertahankan ke
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
merdekaan
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami • Bagaimana peran penyair /Aspek pe
Terbayang kami maju dan berdegap hati? nyair (Charil Anwar dalam meny
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi uarakan mempertahankan kemer
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak dekaan
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa Aspek Pembaca
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan Unsur Kebahasaan
dan harapan,Atau tidak untuk apa-apa • Tema
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata • Suasana
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi • Majas
• Diksi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
• Rima
Kenang-kenanglah kami
• Imajji (Visual, auditif, at
Menjaga Bung Karno au taktil
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat Penutup
Berilah kami arti • Kesimpulan
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian • Saran
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Anda mungkin juga menyukai