id
SKRIPSI
Oleh :
Bambang Djatmiko
NIM : X2508502
i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii
Oleh :
Bambang Djatmiko
NIM : X2508502
SKRIPSI
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Hari : Senin
Tanggal : 21
Juni 2010
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dekan
ABSTRAK
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
MOTTO
1 . Sesuatu yang berat akan terasa ringan bila dikerjakan dengan senan g.
2 . Sebaik-baik manusia ad alah yang pal in g b erman faat pad a o ran g l ain.
3. Diantara amal yang abadi, selalu berkembang dan dicatat nilainya dihadapan
Tuhan meski orangnya telah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat.
4. Men at some times are master of their fates.
The falls dear brutus isn”t in our stars.
But in our selves. That we are underling.
Manusia senantiasa dapat menentukan nasibnya sendiri. Segala kesalahan dan ke
gagalan tidak terletak pada bintang-bintang kita. Tetapi pada diri kita sendiri.
Sebab kita orang bawahan. (William Shakes Piere).
5. Senantiasa manusia dikatakan beruntung bila hari ini lebih baik dari kemaren dan
hari esok lebih baik dari hari ini.
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii
PERSEMBAHAN
Meski skripsi ini bukanlah sebuah karya yang bernilai tinggi. Melainkan karya yang
biasa dikerjakan oleh mahasiswa dan mahasiswi. Dalam rangka menyelesaikan
program study.
Namun cukup banyak menyita pikiran dan energi. Apalagi penyusunnya telah
berstatus sabagai bapak yang mempunyai tugas multi fungsi. Sebagai guru.
mahasiswa dan masih banyak lagi.
Maka ijinkanlah karya skripsi ini kupersembahkan kepada isteri, anak-anak,
para siswa SMK Negeri 2 Surakarta dan siapapun yang terlibat atau menaruh minat
terhadap dunia pendidikan teknologi otomotif. Dengan harapan dapat menjadi
motivasi, terutama untuk anak-anakku dan para siswa otomotif SMK Negeri 2
Surakarta. Bahwa bapakmu yang telah cukup banyak usianya ini masih mempunyai
tekad dan semangat bagai angkatan 45. Tuk berkarya dan meraih cita-cita.
Semoga kalian juga senantiasa mempunyai tekad dan semangat yang lebih
kuat. Buat meniti cita-cita menjadi insan yang paling berguna.
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
KATA PENGANTAR
Atas berkat dan rohmat Allah Yang Maha Kuasa, akhirnya selesailah tugas
penulis menyusun skripsi ini. Setelah sekian lama asyik bercumbu dengan sederet
konsep dan segudang kata-kata. Berpacu dengan waktu dan tenggelam dalam
kesibukan. Hingga tak terasa waktu berjalan bagai menit dan detik yang amat
terbatas. Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan program study S1 untuk
mendapatkan gelar Sarjana pendidikan pada Program Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Adapun penelitiannya dilakukan di SMK Negeri 2 Surakarta. Sebuah sekolah
yang menempati posisi strategis karena sering dipakai sebagai barometer bagi
pendidikan otomotif Sekolah Menengah Kejuruan khususnya di Surakarta dan
sekitarnya.
Ide penelitian bermula dari realita betapa tidak mudah mengajarkan sistem
kelistrikan mobil kepada siswa. Selain rumit juga rentan terhadap insiden hubungan
singkat dan kebakaran. Bahkan lebih tragis lagi tidak jarang masih dihadapkan pada
kendala terbatasnya sarana. Otomatis diperlukan kreasi/inovasi untuk bisa menata,
menyajikan pembelajaran yang simpel/praktis, sistematis tetapi sekaligus juga
ekonomis. Maka penelitian difokuskan pada dua hal. Pertama upaya untuk bisa
mewujudkan media pembelajaran yang inovatif yakni Trainer Sistem Penerangan
Mobil. Kedua bagaimana kemanfaatan trainer ketika diterapkan dalam pembelajaran.
Terselesaikannya skripsi ini tentu tidak bisa lepas dari bantuan berbagai
pihak, terutama dosen pembimbing. Maka dalam kesempatan ini tak lupa penulis
menghaturkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penulisan skripsi.
2. Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
Surakarta, April
2010
Penulis
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGAJUAN ....................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
MOTTO ..................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN .................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................viii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Perumusan Masalah ................................................................................2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka ........................................................................................4
B. Kerangka Berpikir ..................................................................................10
C. Hipotesis..................................................................................................11
BAB III METODO;OGI PENELITIAN
A. Tempat dan Watktu Penelitian ...............................................................12
B. Metode Penelitian ...................................................................................14
C. Sumber Data ..........................................................................................14
D. Obyek Penelitian ...................................................................................15
E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................15
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
DAFTAR TABEL
xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
DAFTAR GAMBAR
xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xv
xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
ABSTRAC
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
PD
Click to buy NOW!
ww
F-XC w.d
ocu
-trac
HANG
k.c
om E
library.uns.ac.id
PD ww
Click to buy NOW!
F-XC w.d
ocu
-trac
digilib.uns.ac.id
HANG
k.c
om E
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PEND A HULU AN
A. Latar Belakang Masalah.
1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
kelistrikan bodi masih sangat rentan bila langsung berhadapan dengan media
mobil. Hal ini didukung dengan hasil diskusi sesama rekan pengajar dan juga
pandangan siswa dalam tanya jawab pra PTK. Para guru menyatakan resikonya
terlalu tinggi. Sedangkan para siswa seratus persen menyatakan sulit untuk
belajar merangkai sistem kelistrikan di mobil. Pandangan ini tentu harus menjadi
pertimbangan khusus dalam melaksanakan kegiatan belajar praktek sistem
kelistrikan mobil.
Kedua perlu dicarikan solusi alternatif yakni diadakannya alat bantu
sebagai media pembelajaran praktek sistem kelistrikan bodi yang porsi besarnya
terletak pada sistem penerangan. Media tersebut harus bisa berfungsi ganda yakni
mengatasi keterbatasan sarana sekaligus menjembatani terlaksananya kegiatan
belajar praktek sistem kelistrikan body pada mobil melalui penataan pola belajar
praktek yang sistematis (ada tahapan-tahapan). Dengan demikian upaya belajar
praktek dengan trainer tidak menjadi sia-s ia karena akan menuntun untuk
mempermudah siswa bila kelak belajar pada benda aslinya yakni mobil.
Dalam rangka sebagai upaya mengatasi kedua kendala diatas sekaligus
mengembangkan sumber belajar berupa alat peraga yang dapat direkayasa sendiri
maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul ” MEREKAYASA TRAINER
SISTEM PENERANGAN MOBIL DAN PENERAPANNYA DALAM
PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR
PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF KELAS XI SEMESTER 4 DI
SMK NEGERI 2 SURAKARTA ".
B. Perumusan Masalah
Penelitian ini akan memaparkan bagaimana mengupayakan trainer yang
sistematis disertai dengan deskripsi (perbandingan) antara belajar praktek
sebelum dan sesudah pemakaian trainer hasil rekayasa. Diamati tingkat kesulitan,
aktivitas dan respon siswa selama belajar praktek menggunakan trainer. Dengan
demikian masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan :
1. Bagaimana merekayasa trainer sistem penerangan mobil sehingga menjadi
sebuah media pembelajaran yang dapat diterapkan dengan efektif dan
efisisen?
2 Apakah penerapan trainer sistem penerangan mobil dalam pembelajaran
dapat mengatasi kesulitan belajar praktek?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
C. Tujuan Penelitian
Berangkat dari realitas adanya permasalahan–permasalahan tersebut di
atas merangsang gairah penulis untuk melakukan penelitian dengan tujuan bisa
ikut mengembangkan sarana kegiatan belajar praktek khususnya sistem kelistrikan
otomotif. Sekaligus berlatih untuk bisa berkarya, berkreasi mewujudkan trainer
yang sistematis dan representatif guna menciptakan kegiatan belajar yang lebih
kondusif, setidak tidaknya membantu mengatasi kesulitan belajar praktek siswa.
Atau lebih rinci tujuan penelitian bisa dijabarkan sebagai berikut :
1. Berupaya mewujudkan trainer sistem penerangan mobil yang dapat
dipakai sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien.
2. Membantu mempermudah siswa dalam mempelajari jaringan sistem
penerangan mobil melalui rekayasa media (trainer) yang diterapkan
dalam pembelajaran praktek.
D. Manfaat Penelitian
Hasil- hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk:
1. Memberi masukan/inspirasi dan memperluas wacana/cakrawala dalam
dunia pendiddikan SMK, khususnya di Jurusan Otomotif SMK Negeri 2
Surakarta.
2. Menambah referensi yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk
penelitian penelitian berikutnya.
3. Membantu memecahkan salah satu dari sekian banyak agenda problema
nasional bidang pendidikan khususnya keterbatasan sarana minimal di
SMK Negeri 2 Surakarta.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Merekayasa Trainer
a. Pengertiam rekayasa.
Kata “rekayasa “ dalam kamus Bahasa Indonesia yang disususn oleh EM
Zul Fajri dan Ratu Aprillia Senja diartikan sebagai suatu penerapan kaidah–kaidah
ilmu dalam pelaksanaan (seperti perancangan, pembuatan konstruksi serta
pengoperasian kerangka peralatan dan sistem yang ekonomis dan efisien).
Subagyo Pramumijoyo dan I Wayan Wardana yang mengutip pendapat
Zen (1981 : 10) menerangkan bahwa rekayasa adalah padan kata dari engineering,
yang selama ini kita kenal dengan kata tehnik. Arti kata tehnik itu sendiri adalah
penerapan sains untuk kesejahteraan umat manusia. Martin & Schinzinger (1994 :
17) mempersempit definisi itu sehingga rekayasa adalah penerapan ilmu
pengetahuan dalam penggunaan sumber daya alam demi manfaat bagi masyarakat
dan umat manusia. Sedangkan rekayasawan adalah mereka yang menciptakan
produk-produk dan proses-proses untuk memenuhi kebutuhan dasar umat
manusia, dengan akibat tambahan meningkatkan kemudahan , kekuatan dan
keindahan didalam kehidupan manusia itu sendiri. Dalam penelitian ini
merekayasa dimaksud adalah merancang/ mendesain dari sesuatu yang telah ada
untuk menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran praktek sistem
penerangan mobil yang praktis, ekonomis, sistimatis dan representatif guna
mempermudah pelaksanaan belajar praktek khususnya sistem penerangan mobil.
b. Pengertian trainer
Kata “ Trainer “ merupakan kata serapan yang diadopsi dari bahasa
Inggris . Berasal dari kata “train “ yang berarti melatih. Dalam Kamus Kata
Serapan terbitan PT Gramedia Utama Jakarta 2001 yang disusun oleh Surawan
Martinus “ trainer “ berarti orang yang memberikan pelatihan (pelatih).
Sedangkan bila dikaitkan dengan benda maka “ trainer “ bisa berarti alat yang
dipakai untuk memberikan pelatihan/sarana yang dipakai untuk melatih. Kata
“trainer “ telah lazim digunakan dalam istilah tehnik lebih– lebih di dunia SMK.
4
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Bahkan para pelaku pasar telah terbiasa menggunakan istilah trainer misalnya
trainer TV, trainer sepeda motor dll. Kata ”trainer” dalam penelitian ini
maknanya sama dengan media belajar utamanya belajar praktek.
2. Sistem Penerangan Mobil
Sistem penerangan mobil merupakan jaringan sistem kelistrikan yang
terpasang pada mobil dan berfungsi memberikan penerangan. Menurut buku New
Step 1 yang diterbitkan oleh PT Toyota Astra halaman 6 – 38 menerangkan
bahwa sistem penerangan mobil termasuk sistem kelistrikan bodi. Komponen-
komponen kelistrikan bodi adalah komponen-komponen yang dilengkapi pada
bodi kendaraan. Termasuk didalamnya antara lain : sistem penerangan, meter
kombinasi, wiper dan komponen lainnya yang bertujuan untuk menjamin
keamanan dan kenikmatan pengendara. Lebih lanjut diterangkan pada halaman 6
– 48 bahwa sistem penerangan mobil terbagi menjadi dua bagaian yakni lampu-
lampu penerangan di bagian luar dan di bagian dalam mobil.
Menurut buku Sistem Kelistrikan Dan Bahan Bakar Otomotip I yang
diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Jakarta edisi tahun
1979 halaman 113 menerangkan bahwa sistem penerangan merupakan
perlengkapan penting pada mobil. Antara lain meliputi : lampu depan, lampu
belakang, lampu stop, lampu tanda belok, lampu meter, lampu nomor dan lampu
mundur.
Pengertian trainer sistem penerangan mobil adalah alat peraga (media)
yang dapat dipakai untuk memberikan pelatihan dalam mempelajari sistem
penerangan mobil. Tentu saja alat ini bukanlah mobil. Tetapi merupakan simulasi/
miniatur yang dirancang khusus untuk memberikan pelatihan atas sebagian sistem
pada mobil yakni sistem penerangan.
3.Media Belajar
Media merupakan alat Bantu guru pada saat mengajar. Atau lebih tepatnya
: media pengajaran merupakan alat bantu untuk membantu peserta didik lebih
cepat mengetahui, memahami dan supaya trampil dalam mempelajari
matapelajaran tertentu. Baik merupakan perangkat keras maupun perangkat lunak
“ (Thoifury , Menjadi Guru Inisiator 2008 : 167).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
berupa peningkatan gejala tingkah laku misalnya dari kurang faham menjadi
faham. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi aspek jasmani dan rohani
menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan
(psycomotorik) dan sikap ( afektif ).
6. Mengatasi Kesulitan Belajar Praktek
Kesulitan belajar adalah hambatan yang dihadapi oleh siswa dalam proses
belajar sehingga mereka memperoleh prestasi belajar dibawah rata-rata. (Uzer dan
Setiawati, 1993 : 99). Kesulitan belajar diartikan dengan berbagai problem yang
menghambat dan mengganggu proses belajar atau pencapaian tujuan belajar
(Sutadi dkk, 1996 : 77).
Fatah Syukur (2005), hakekatnya belajar adalah proses komunikasi.
Didalam proses tersebut akan terjadi penuangan pesan dalam simbol-simbol
komunikasi. Adakalanya proses penafsiran simbol-simbol tersebut berhasil namun
adakalanya tidak berhasil. Terdapat faktor-faktor penghambat atau penghalang
dalam proses komunikasi (belajar). Faktor-faktor tersebut antara lain: psikologis,
fisik, kultural dan lingkungan. Atau lebih sering disimpulkan dengan kesulitan
belajar bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal.
Pengertian dari kesulitan belajar praktek adalah adanya hambatan atau
gangguan sehingga kegiatan belajar praktek menjadi sulit terlaksana. Baik yang
berasal dari faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal lebih tertuju pada
kurangnya media pembelajaran (lingkungan yang kurang mendukung) dan
rumitnya media belajar dalam hal ini adalah rumitnya jaringan sistem kelistrikan
mobil. Sedangkan faktor internal adalah kondisi siswa sebagai pemula belum
mempunyai modal yang menyebabkan kurang percaya diri.
Mengatasi kesulitan belajar praktek yang dimaksud adalah upaya
meminimalisir atau meniadakan hambatan- hambatan/ganguan- gangguan dalam
pelaksanaan kegiatan belajar praktek baik yang berasal dari faktor internal maupu
eksternal. Adapun upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kesulitan belajar
praktek sistem penerangan mobil adalah dengan metode menghadirkan media
praktek yang sesuai.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
B. Kerangka Berfikir
Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa kondisi awal terciptanya
kesulitan belajar praktek sistem penerangan mobil di SMK Negeri 2 Surakarta
berasal dari dua faktor yakni faktor siswa dan sarana. Faktor siswa lebih tertuju
pada kondisi internal di mana siswa berposisi sebagai pemula dalam belajar
sehingga memerlukan proses adaptasi/penyesuaian. Sebagai pemula secara
alamiah berpotensi memiliki perasaan sulit menghadapi sesuatu yang baru.
Apalagi yang dihadapi adalah jaringan sistem kelistrikan yang memang rumit dan
kompleks. Masih ditambah dengan faktor sarana yang amat terbatas (kurang) jelas
makin melengkapi terjadinya hambatan (kendala) dalam pelaksanaan kegiatan
belajar praktek.
Untuk mengatasi kedua kendala di atas, salah satu solusi alternatif yang
efektif dan efisien menurut hemat penulis adalah mengupayakan media yang
representatif. Media yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Antara lain
dalam hal ini adalah menyederhanakan yang rumit, memperjelas bagian yang
mestinya tidak tampak, merangsang minat siswa untuk mencoba (eksperimen),
dan lain- lain. Media semacam ini sementara hanya mungkin terwujud dengan
merekayasa. Dengan menghadirkan media yang relevan dalam pembelajaran
serta memenuhi persyaratan yang dituntut sesuai dengan fungsinya, penulis
optimis bahkan hampir dapat dipastikan bahwa kesulitan belajar akan dapat
diminimalisir bahkan tidak mustahil ditiadakan. Baik kesulitan yang berasal dari
faktor siswa maupun sarana.
Namun hal itu tentu masih harus dibuktikan dengan penelitian. Karena itu
melalui upaya penelitian tindakan kelas, kondisi awal akan diamati dalam siklus
satu. Siklus dua berfungsi mengukur kemanfaatan trainer ketika diterapkan
sebagai media pembelajaran praktek. Selanjutnya akan diperoleh gambaran final
pada siklus tiga apakah benar trainer sistem penerangan mobil dapat berfungsi
mengatasi kesulitan belajar praktek atau tidak. Untuk memperjelas kerangka
berpikir tersebut dapat digambarkan dengan kerangka sebagai berikut :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Te mpat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas untuk
peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian berlangsung di SMK Negeri 2
Surakarta di mana peneliti menjalankan tugas sebagai guru mata diklat/mata
pelajaran produktif yakni “ Sistem Kelistrikan Otomotif”.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang dipakai untuk melakukan kegiatan penelitian kurang lebih
selama 5 bulan mulai dari penyusunan proposal hingga laporan. Penelitian
dimulai pada bulan Desember 2009 sampai bulan April 2010. Seluruh kegiatan
penelitian yang berhubungan langsung dengan siswa menyesuaikan dengan jam
pembelajaran efektif yang berlaku. Dengan demikian pelaksanaan penelitian tidak
memerlukan waktu ekstra dan tidak mengganggu jalannya proses belajar
mengajar. Adapun jadwal kegiatan dapat diterangkan sebagai berikut ( Tabel 1
jadwal kegiatan).
12
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
D. Metode Penelitian
3.Data siklus 2.
a. Observasi.
b. Wawancara.
c. Angket.
d.Penilaian dari penyelesaian kegiatan belajar praktek merangkai sistem pene-
rangan mobil dengan menggunakan trainer hasil rekayasa.
4. Data Siklus 3.
a. Observasi.
b. Angket.
c. Wawancara.
d.Penilaian dari penyelesaian kegiatan belajar praktek merangkai sistem
penerangan mobil menggunakan media mobil Daihatsu Charade tahun 1982
yang sebelumnya telah berpengalaman belajar praktek menggunakan media
trainer hasil rekayasa.
D. Obyek Penelitian.
Yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian tindakan kelas di sini
adalah seluruh siswa kelas XI TKRa di jurusan Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta
yang berjumlah 35 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data.
Data dalam penelitian ini diklasifikasikan dalam dua kelompok. Kelompok
pertama terdiri dari data kualitatif. Data kualitatif diambil dengan teknik
observasi, wawancara dan angket. Kelompok kedua yakni data kuantitatif. Data
ini ditetapkan berdasarkan skor/penilaian dari penyelesaian kegiatan praktek
merangkai sistem penerangan mobil.
F. Validasi data.
Validasi data yang digunakan adalah trianggulasi, yakni triangulasi
metode dan kolaborasi dengan teman sejawat serta guru kelistrikan otomotif..
Trianggulasi metode artinya peneliti menggunakan metode pengumpulan
data yang berbeda untuk mendapatkan data dalam permasalahan yang sejenis.
Data yang diperoleh melalui observasi dilakukan uji keabsahan dengan data hasil
angket dan wawancara dalam penelitian. Data tersebut nantinya dibandingkan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
pula dengan data hasil analisis dokumen. Dengan kata lain, satu saat peneliti
menggunakan metode observasi, di saat yang lain menggunakan angket maupun
wawancara, dan demikian seterusnya guna menutupi kelemahan dari satu metode
tertentu agar data bisa akurat dan terhindar dari kesalahan dalam analisis .
Sedangkan kolaborasi dilakukan dengan meminta pertimbangan maupun
saran / pendapat dalam pelaksanaan penelitian maupun analisis data.
G. Analisis Data.
Hasil informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data diatas
baik data kualitatif maupun kuantitatif berupa data skor penilaian dari instrumen
akan dianalisis untuk mengetahui keberhasilan dalam pelaksanaan penelitian.
Ada tiga langkah yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian yaitu:
1. Mengecek kelengkapan identitas responden.
2. Mengecek kelengkapan data instrument.
3. Mengecek kelengkapan isisan data.
Pada tahap tabulasi yang akan dilakukan adalah :
1. Memberi skor dengan angka persentase pada jawaban angket tiap siklus
2. Memberi kriteria pada data kuantitatif (skor penyelesaian kegiatan praktek
merangkai sistem penerangan mobil).
Selanjutnya data dapat ditetapkan dengan teknik diskriptif komparatif. Teknik ini
digunakan untuk membandingkan kondisi responden dalam kegiatan tiap siklus,
sehingga dapat diambil kesimpulan sebagaimana tujuan penelitian.
H. Prosedur Penelitian.
Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas, terdiri dari
tiga siklus. Tiap siklus terdapat kegiatan Perencanaan, Tindakan, Observasi dan
Refleksi (Hasil). Peneliti bertindak sebagai Desainer, Pelaksana, Pengamat,
Pengumpul data dan Penulis/Pelapor hasil penelitian.
1. Kegiatan Penelitian.
a. Siklus 1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
Pada siklus dua media yang digunakan untuk kegiatan belajar praktek
adalah trainer hasil rekayasa. Tentang trainer selengkapnya akan dibahas pada
BAB IV namun sekilas dapat diinformasikan sebagai berikut :
Dimensi trainer panjang 128 cm, lebar 68 cm dan tinggi 79cm. Desain
penempatan tiap komponen diseting semaksimalnya mirip dengan posisi aslinya
pada mobil. Pengganti roda dipakai caster berdiameter 4 dim untuk memudahkan
penempatan. Terminal kabel ditandai dengan angka (sistim Eropa) untuk
mempermudah belajar terutama bagi pemula. Terminal– terminal kabel dirakit
pada papan untuk mengurangi bahaya shorted.
Sistim penyambungan kabel menggunakan mur baut M 6 dengan sistim
jepit buaya (bisa diganti dengan Banana Sticker bila ada). Sifat penyambungan
fleksibel dapat diganti–ganti sesuai dengan panjang pendek kabel yang
diperlukan. Kapasitas penyambungan tanpa batas, memberi keleluasaan pada
siswa untuk melakukan eksperimen penyambungan dengan resiko yang relatif
kecil. Karena jika terjadi insiden kabel bisa segera dicabut.
Adapun rancangan selengkapnya dapat diterangkan sebagai berikut :
1). Rangka lampu depan (dibuat dua untuk kanan dan kiri).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Keterangan
Kerangka vertikal terdiri dari 4 besi pipa kotak ukuran 4 x 4 cm dengan
ketebalan 2 mm dan tinggi 60 cm. Kerangka horisontal panjang terdiri dari 6 besi
pipa kotak ukuran 2 x 4 cm ketebalan 2 mm dan panjang 128 cm.. Kerangka
horisontal lebar terdiri dari 6 besi pipa kotak ukuran 2 x 4 cm ketebalan 2 mm
dan lebar 68 cm. Sistim penyambungan rangka dengan menggunakan las listrik.
Kerangka tersebul dilengkapi dengan 4 roda caster berdiameter 4 inchi. Kemudian
ditengah rangka diletakkan pilar penyangga melintang dengan besi siku ukuran 3
x 3 cm sejumlah 4 buah untuk menyangga papan. Diatas pilar ini ditempatkan
papan melamin dengan ketebalan sekitar 1 cm sebagai tempat perakitan seluruh
komponen.
Adapun kegiatan pembelajaran dimulai dengan mengandalkan basis teori
yang telah disampaiakan pada siklus satu, guru menjelaskan aplikasinya pada
media trainer rekayasa. Kegiatan selengkapnya mengacu pada siklus satu hanya
media yang berbeda. Pada siklus satu menggunakan mobil dan pada siklus dua
menggunakan trainer.
c. Siklus 3
Tabel 4 kegiatan siklus 3.
Tahapan Yang Dilakukan
Perencanan Pelaksanaan Pengamatan Pengambilan
data
1. Dokumen
Prakt ek system Peneranga n m obi l
HANG
E
E
1
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
A. Kondisi Belajar Praktek Sistem Kelistrikan Otomotif Semeste r 4
1. Materi/Kompetensi.
Kelas XI semester 4 pada tahun pelajaran 2009/2010 menggunakan kurikulum
edisi tahun 2004 KTSP (K urikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Kurikulum bersifat
Fleksibel/elastis dapat disesuaikan dengan kondisi masing- masing sekolah sepanjang
tidak mengurangi kompetensi dasar. Harapan yang tersirat dari penyusunan kurikulum
ini adalah memberi keleluasaan bagi sekolah untuk mengembangkan diri. Dengan
KTSP sangat memungkinkan untuk terjadinya kompetisi antar sekolah. Sekolah-
sekolah yang kreatif akan dapat bersaing d i era globa l. Lebih- lebih bagi SMK sebagai
produsen tenaga kerja yang memang harus bersaing di pasar global.
Gambaran singkat akan arah kurikulum di atas memberi makna bahwa sistem
pembelajaran di mana terdapat unsur materi di dalamnya harus dikemas dan disajikan
sedemikian rupa, supaya dapat menghasilkan tamatan yang berkualitas. Aktivitas dan
kreatifitas guru turut menjadi penentu dalam membidani lahirnya siswa yang kompeten.
Yang menjadi persoalan adalah bagaimana mengemas dan menyajikan materi secara
sistematis agar mudah dimengerti oleh siswa. Inilah PR bersama para guru terutama
guru SMK.
Di jurusan otomotif SMK Negeri 2 Surakarta, menurut dokumen silabus edisi
tahun 2004 KTSP materi yang harus diajarkan pada kelas XI semester 4 adalah KKO
30, KKO 31 dan KKO 32. Adapun standar kompetensinya adalah : “Perawatan dan
perbaikan sistem pengapian, Perawatan dan perbaikan sistem audio serta Perawatan
dan perbaikan sistem kelisterikan bodi standar”. Sistem Kelistrikan Bodi Standar
terdiri dari dua materi pokok yaitu sistem penerangan dan sistem perlengkapan.
Termasuk dalam sistem perlengkapan antara lain K lakso n (Horn), Wiper dan Washer.
Sementara pembelajaran K lakson (Horn) lazim digabung menjadi satu paket dengan
sistem penerangan. Sedangkan Wiper dan Washer diajarkan secara teerpisah.
Pada penelitian ini akan difokuskan pada pembelajaran KKO 32 yakni
Perawatan Dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Bodi Standar, khususnya sistem
penerangan dan klakson. Sementara materi lainnya yakni KKO 30 (Sistem Pengapian),
KKO 31 (Sistem Audio) dan sebagian dari KKO 32 (Wiper dan Washer) tidak
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
2
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
diagendakan untuk dite liti. Meskipun dalam pembelajaran tetap dija lankan sesuai
dengan tuntutan kurikulum. Lebih khusus lagi seting penelitian tertuju pada
kompetensi merangkai s istem penerangan dan klakson, yang mendasari perawatan dan
perbaikan.
2. Teknik Pembelajaran
Sistem Kelistr ikan Otomotif ternasuk dalam kelompok mata
diklat/matapelajaran produktif. Sistim pembelajaran dijadikan satu paket antara teori
dan praktek. Sehingga jumlah jam yang tersedia per minggu otomatis meliputi (terbagi
atas) teori dan praktek. Dengan kata lain tidak ada pemisahan antara jam teori dan jam
praktek menurut ketentuan jadwal pelajaran. Tentang bagaimana mekanisme
penyampaian teori dan kegiatan praktek, diserahkan sepenuhnya kepada guru yang
bersangkutan. Setiap matapelajaran produktif di jurusan otomotif diasuh oleh dua
orang guru/instruktur. Bagaimana pembagian tugas, wewenang dam tanggumg
jawabnya diatur secara intern dibawah koordinasi Kepala Program (Kapro).
Untuk mempermudah proses pembelajaran maka teknis yang digunakan selama
ini ada lah sistim blok. Artinya dari semua KKO yang harus disampaikan dibagi
menjadi dua blok yakni teori dan praktek. Semua teori disampaikan lebih dahulu
didepan hingga selesai. Baru kemudian dilaksanakan kegiatan bela jar praktek. Dengan
demikian kegiatan teori maupun praktek semua kompetensi berjalan serentak.
. Di semester 4 tahun 2010 ini diprediksi waktu pembe lajaran efektif untuk
pembela jaran Sistem Kelistrikan Otomotif bagi siswa kelas XI maksimal tersedia 18
kali pertemuan mengingat akan banyak waktu yang tersita oleh kegiatan lain seperti
Ujian untuk Kelas XII, Try O ut dan lain- lain. Maka untuk mengatasi hal tersebut
pelaksanaan pembelajaran diprogramkan hanya 18 k ali pertemuan.
Dari 18 kali pertemuan tersebut pelaksanaanya dibagi menjadi dua yakni enam
kali pertemuan untuk teori yang dimulai pada tanggal 4 Januari 2010 (minggu pertama
bulan Januari 2010), hingga minggu ked ua bulan Februari 2010 dan 8 kali praktek.
Sedangkan waktu yang tersisa 4 kali pertemuan dipersiapkan untuk evaluasi teori
maupun praktek dan pengayaan bila memungkinkan.
Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan praktek semester 4 masih mengikut
sertakan sebagian materi semester sebelumnya yakni semester 3 yang dianggap
penting dengan pertimbangan untuk d iperdalam. Hal ini dikarenakan mengingat materi
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
3
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
kelas XI baik semester 3 maupun semester 4 dipandang sangat penting untuk
membekali siswa sebagai persiapan memasuki PSG (Pendidikan Sistem Ganda) di
industri. Sela in itu materi kelas XI baik semester 3 maupun semester 4 biasa dipakai
sebagai materi ujian kejuruan (UKK) di kelas XII.
Untuk mempermudah pembelajaran praktek maka pelaksanaannya siswa kelas
XI TMOA (XI TKRa) yang berjumlah 35 o rang dibagi menjadi enam kelompok.
Kelompok A, B, C,D dan E masing- masing beranggotakan 6 siswa. Sedangkan
kelompok F beranggotakan 5 siswa. Kegiatan praktek akan berlangsung secara
kelompok dan diteruskan secara individu bila memungkinkan. Artinya bila waktu dan
fasilitas memungkinkan terlaksana secara individu maka siswa dapat melaksanakan
praktek secara individu dalam setiap kelompok kerjanya. Tentu saja setelah kegiatan
praktek secara ke lompok usai atau dipandang cukup, maka masing- masing siswa
dijinkan untuk berlatih secara individu. Jika waktu dan fasilitas hanya memungkinkan
kegiatan praktek terselenggara secara kelompok maka secara otomatis kegiata n praktek
secara individu tidak bisa terlaksana, mengingat waktu praktek hanya tersedia 6 jam
pertemuan untuk tiap jenis pekerjaan.
3. Keadaan Sarana
Menurut hemat peneliti , sarana kegiatan belajar praktek bagi siswa kelas XI
semester 4 masih tergolong kurang. Baik dari segi jumlah maupun variasi/jenisnya.
Apalagi jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang tidak k urang dari 33 o rang tiap
kelas.. Bila ingin mencapai standar ideal tentu harus berorientasi pada dunia industri .
Dalam hal ini adalah bengkel pelayanan jasa mekanik otomotif yang memenuhi
standar. Seperti bengkel Toyota, Daihatsu. Honda dan sebagainya. Disana akan kita
dapati bahwa untuk satu job/pekerjaan akan dikerjakan oleh satu orang mekanik.
Maksimal dua untuk jenis pekerjaan tertentu. Tiap-tiap mekanik dapat bekerja secara
mandiri.
Alangkah idealnya jika hal tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi
pelaksanaan belajar praktek di seko lah. Di mana setiap siswa dapat menghadapi satu
benda ke rja dan dapat bekerja secara mandiri. Kerjasama hanya dilakukan untuk jenis
pekerjaan atau kondisi tertentu. Dengan demikian jika terdapat tiga mata pelajaran
produktif ( 3 KKO : KKO 30, KKO 31 dan KKO 32) sedangkan jumlah siswa 35
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
4
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
orang maka diperlukan 12 benda kerja untuk tiap KKO. Atau paling tidak 6 benda
kerja untuk tiap KKO sehingga satu benda kerja dipakai oleh 2 orang siswa.
Adapun peralatan untuk kegiatan praktek semester 4 di bengkel sistem
kelistrikan otomotif yang tersedia berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut :
Tabel 5 Inventarisasi Alat.
NO Nama Alat Kondisi Junlah Keterangan
1 Perangkat Audio Baik 1 set dapat dipakai
2 Stand Engine Baik 2 dapat digunakan
3 Trainer Pengapian Baik 3 dapat dipakai
4 Mobil Kijang Pick Up On the Road 1 Dapat digunakan
5 Trainer system Rusak/kurang 4 Perlu
penerangan lengkap diperbaiki/dilengkap i
6 Trainer wiper Baik 1 Dapat dipakai
7 Daihatsu C harade Layak pakai 1 Milik jurusan otomotif
Dari tabel data di atas nampak bahwa peralatan untuk belajar praktek sistem
kelistrikan otomotif semester 4 masih perlu untuk ditambah./dibenahi sehingga dapat
memaksimalkan kegiatan belajar.
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
5
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
B. Merekayasa Trainer
Pada bab terdahulu telah dikemukakan rancangan rekayasa trainersistem
penerangan. Rancangan tersebut didesain dengan mempertimbangkan berbagai aspek
antara lain: efisiensi, ekonomi teknis dan la in-la in. Sehingga trainerhasil rekayasa
sebagai media pembela jaran, diharapkan dapat memenuhi sekurang-kurangnya 4
kriteria yakini praktis, ekonomis, sistematis dan representatif. Praktis mengandung
maksud paling tidak trainer dapat disimpan dan dipindah-pindahkan dengan mudah,
karena dilengkapi dengan roda caster. Tidak memerlukan tempat penyimpanan khusus
yang luas. Dapat dioperasikan dengan sistim penyambungan yang mudah.
Ekonomis artinya tidak memerlukan biaya yang besar baik dalam pengadaan
maupu perawatan. Apalagi bila dilihat dengan fungsinya yang dapat menjadi miniatur
sistem penerangan mobil . Dengan demikian sangat memungkinkan bagi sekolah untuk
memproduksi/membuat dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Jauh lebih murah dibandingkan dengan harga mobil atau trainer lain yang
menggunakan sistim penyambungan Banana Sticker dalam kualitas yang sepadan.
Sistematis, di mana trainer dirancang dengan memperhatikan tataletak/desain
penempatan komponen sedemikian rupa sehinngga mendekati pola penempatan
aslinya di mobil. Paling tidak dapat memberi gambaran tata letak komponen yang
mengadopsi lay out aslinya di mobil. Se luruh komponen sampai bagian termina l-
terminal kabel diseting untuk dapat terlihat/terdeteksi dengan je las sehingga
memudahkan proses pembela jaran. Di samping itu posisi penempatan lampu depan
dan lampu belakang dengan jarak yang tidak terla lu jauh serta jarak antar komponen
yang cukup dekat memungk inkan proses penyambungan menjadi efisien
Representatif, trainer diupayakan memuat seluruh sistem penerangan standar
yang ada pada mobil. Pengertian standar ialah minimal sistem yang harus ada atau
yang harus dimiliki oleh sebuah mobil. Lebih je las sistem yang dimaksud meliputi
lampu kota dan lampu belakang, lampu kepa la, lampu tanda belok dan hazard, lampu
rem, lampu mundur dan horn/klakson. Se lain itu sebenarnya pada trainer juga
dilengkapi dengan lampu kabut. Namun karena lampu kabut tidak termasuk dalam
kategori rangkaian standar maka tidak disertakan dalam penelitian.Adapun has il karya
rekayasa trainer sistem penerangan selengkapnya dapat disampaikan sebagai berikut :
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
6
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
1. Profile Trainer.
Dari desain rancangan yang termuat dalam Bab III terdahulu menghasilkan
profile trainer seperti gambar berikut :
a. Tampak depan dan samping.
Dari pandangan depan terlihat posisi lampu kota dan lampu tanda belok
(menjadi satu unit). Lampu yang digunakan adalah lampu Bumper Suzuki Carry Extra.
Posisi unit lampu tanda belok dan lampu kota tersebut berada dibawah lampu kepala
sebagaimana lazimnya mobil. Sementara lampu kepala menggunakan jenis tunggal
double filament. Sedangkan lampu yang dipakai adalah lampu Colt T 120. Kedua
lampu tersebut relah memenuhi standar minimal yang harus dimiliki oleh sebuah mobil.
Gambar 9 Profile Trainer Sistem Penerangan Mobil dilihat dari depan dan samping .
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
7
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
b. Tampak Belakang
Dari pandangan posisi belakang, nampak sepasang unit lampu yang didalamnya berisi
lampu belakang, lampu mundur, lampu rem.dan lampu tanda be lok, yang diambil dari
mobil K ijang. Sementara lampu nomor dipasang tersendiri. Agak di depannya
terpasang tempat panel instrument. Memuat semua sakelar maupun tombol yang
diperlukan.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
8
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
c. Lay o ut penempatan komponen.
Flasher
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
9
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
2. Dimensi Trainer dan Sistim Penyambungan Kabel.
Panjang trainer 128 cm. Lebar 68 cm. Tinggi meja tanpa caster 66 cm dan
tinggi me ja setelah ditambah caster 79 cm. Tinggi meja diupayakan sesuai dengan
postur tubuh orang Indonesia pada umumnya. Dengan tinggi 79 cm diharapka n siswa
dapat bekerja dengan nyaman. Tidak terlalu rendah yang menyebabkan posisi badan
merunduk hingga cepat lelah. Atau terlalu tinggi hingga tidak nyaman dalam bekerja.
Terminal-terminal kabel dirakit pada papan melamin untuk mengurangi bahaya
shorted. Terminal-terminal tersebut ditandai dengan angka (sistim Eropa) untuk
mempermudah belajar terutama bagi pemula. Sistim penyambungan kabel
menggunakan baut M 6 panjang 3 cm dengan sistim jepit buaya ( bisa juga diganti
dengan banana sticker bila ada). Sifat penyambungan fleksibel dapat diganti-ganti
sesuai dengan panjang pendek kabel yang diperlukan. Kapasitas penyambungan tanpa
batas akan memberi kele luasaan pada siswa untuk melakaukan eksperimen
penyambungan dengan resiko yang amat kecil. Karena bila terjadi insiden yang
membahayakan kabel dapat dengan segera dicabut. Dengan demikian rekayasa trainer
juga mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan dalam bekerja.
C. Kebutuhan bahan dan anggaran. (Tabel 6).
HARGA
NO NAMA BARAN G SPESIFIKASI JUMLAH
(Rupiah)
1 Batere 32 Ah 1 buah 350.000
2 Clem Accu Kecil 1 pasang 10.000
3 Kabel amper 4 mm 2 warna 4 m 20.000
4 Jepit Accu Besar 1 pasang 10.000
5 Scun ko long Utilux 100 buah 100.000
6 Mur baut dan ring M6 100 pasang 50.000
7 Jepit Buaya Besar 100 pasang 150.000
8 Kabel RRT 1,5mm 4 rol 4 warna 240.000
9 Kabel RRT 1 mm 4 rol 3 warna 200.000
10 Totok Lampu Kepala Colt T 120 1 pasang 30.000
11 Colt T 120 1 pasang 60.000
12 Lampu Bumper Carry Extra 1 pasang 40.000
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
10
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
13 Lampu Belakang Kijang Kotak 1 pasang 50.000
14 Lampu nomor - 1 buah 10.000
15 Lampu indikator 3 buah 60.000
16 Lampu Kabut 1 pasang 40.000
17 Horn 1 pasang 60.000
18 Fuse Box lengkap Isi 8 1 buah 30.000
19 Flasher Non elektronik 1 buah 25.000
20 Reley 4 terminal 2 buah 40.000
21 Saklar lampu 2 tarikan 1 buah 25.000
22 Sak lar dim 1 buah 30.000
23 Saklar Pentul ( Flash ) 1 buah 20.000
24 Kunci kontak 4 terminal 1 buah 40.000
25 Sak lar Tanda belok 1 buah 15.000
26 Sak lar Hazard 1 buah 20.000
27 Saklar lampu kab ut 1 Tarikan 1 buah 15.000
28 Tombol K lakson 1 buah 15.000
29 Sak lar / Tombol rem 1 buah 15.000
30 Sak lar Lampu Mundur 1 buah 20.000
31 Besi pipa kotak 1,8 mm 4 x 4 1 lonjor 120.000
32 Besi pipa kotak 2x4 tebal 2mm 3 lonjor 240.000
33 Besi siku 3x3 1 lonjor 75.000
34 Besi Plat Strip Lebar 2 cm 2m 25.000
35 Besi plat 0.8 mm 1/2 lembar 75.000
36 Cat Hammertone Duth Master 1 kg 40.000
37 Cat Altek 2 warna ½ kg 20.000
38 Thiner Daimaru Liter 1 liter 30.000
39 Thiner A ( cuci ) Liter 1 liter 10.000
40 Ampelas Lembar 4 10.000
41 Roda Caster 4 Dim 1 set 90.000
42 Papan melamin Ketebalan 1cm 1 lembar 60.000
J u m la h Rp. 2.545.000,00
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
11
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
D. Deskripsi Pe mbelajaran Praktek Antara Sebelum Dan Sesudah Pe makaian
Trainer.
Untuk mengetahui efektivitas pemakaian trainer, dilakukan eksperimen
pembelajaran tiga siklus. Tiap-tiap siklus pada garis besarnya memuat materi yang
sama hanya menggunakan media pembelajaran (praktek) yang berbeda. Materi teori
sebagai persiapan untuk bisa melakukan kegiatan praktek disampaikan sekali untuk
tiga siklus. Pada siklus berikutnya yakni siklus 2 dan siklus 3 materi teori tidak perlu
diulang. Paska penyampaian teori diadakan evaluasi untuk memastikan bahwa siswa
sudah dipandang dalam keadaan siap untuk melakuakn kegiatan praktek ataukah
belum. Apab ila dipandang belum siap maka pembelajaran teori diperdalam. Apbila
sudah siap maka kegiatan dapat dimulai pada siklus I.
1. Siklus Satu.
a. Tahap Persiapan.
Kegiatan siklus satu terdiri dari persiapan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Pada tahap persiapan, guru mempersiapkan perangkat pembela jaran seperti: silabus,
RPP, Hand o ut/modul, Job sheet, LCD/Proyektor dan lain – lain. Guru mulai dengan
penyampaian materi teori berdasarkan panduan silabus dan RPP. Adapun secara garis
besar materinya terdiri dari :
1). Rangkaian Lampu Kota dan Lampu Kepala Tanpa Relai
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
12
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Rangkaian yang paling sederhana dari sistem lampu kepala terdiri atas:
1. Lampu kepala double filament.
2. Lampu kota.
3. Lampu belakang.
4. Lampu nomor.
5. Batere.
6. Sekering (fuse).
7. Sakelar penyala (lighting switch)/Sakelar lampu.
8. Sakelar Dim (Dimmer switch).
Cara Kerja :
Bila sakelar lampu ditarik satu kali maka terminal 30 akan bertemu dengan 58
baik atas maupun bawah. Arus dari batere akan mengalir mela lui fuse keterminal 30
dan 58. Dari 58 bagian atas diteruskan ke lampu kota depan dan masa sehingga lampu
kota menyala. Sedangkan dari 58 bagian bawah diteruskan ke lampu belakang lampu
nomor dan masa, sehingga lampu-lampu tersebut dapat menyala.
Bila sakelar ditarik dua kali maka terminal 30 akan berhubungan dengan 58
bagian bawah dan 56. Arus dari batere dapat mengalir melalui fuse, terminal 30, 58
bagian bawah dan 56. Dari terminal 58 bagian bawah diteruskan ke lampu belakang
dan lampu nomor. Sedangkan dari terminal 56 sakelar penyala diteruskan ke 56 sakelar
dim. Dari 56 sakelar dim akan diteruskan ke 56 a atau 56b tergantung posisinya. Posisi
sakelar dim dapat diatur dengan menggerakkan/menekan kepala sakelarnya. Bila posisi
sakelar dim sedang menghubungkan 56 dan 56a maka arus dari 56a sakelar dim
diteruskan ke 56a lampu kepala dan masa. Maka lampu jauh menyala. Bila posisi
sakelar dim dipindahkan untuk menghubungkan 56 dan 56b maka arus dari terminal 56
sakelar dim akan diteruskan ke 56b lampu kepala dan masa. Sehingga lampu kepala
menyala jarak dekat.
Bila ingin memberi tambahan dengan Hight Beam Indicator light (indikator
lampu jauh) dapat dipasangkan pada terminal 56a sakelar dim, indicator lampu jauh
dan masa. Dengan demikian bila lampu jauh menyala maka High beam indikator light
ikut menyala. Lampu ini berfungsi memberi peringatan pada pe ngemudi bahwa lampu
jauh menyala. Gunanya ketika berpapasan dengan kendaraan lain supaya segera dapat
memindahkan ke nyala lampu dekat sehingga tidak menyilaukan.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
13
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
2). Rangkaian Lampu Kepala Dengan Relei.
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
14
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Karena dialiri arus maka kumparan pengendali relei menjadi magnet dan menarik
kontak pemutus sehingga berhubungan. Akibatnya arus dari batere dapat langsung
mengalir ke terminal 30 reley, terminal 87, termina l 56b lampu kepa la (jarak dekat)
dan masa. Maka lampu dekat menyala.
3) Rangkaian lampu kepala dengan sakelar kombinasi pengendali masa.
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
15
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
masa. Maka arus dari batere dapat mengalir pada ked ua kumparan reley, sakelar lampu
dan masa. Kedua kumparan reley menjadi magnet dan menarik kedua kontak pemutus
hingga berhubungan. Dari kontak pemutus satu (kiri) arus diteruskan ke lampu kota
dan masa. Maka lampu ko ta dapat menyala. Sedangkan dari kontak pemutus kedua
(kanan) arus diteruskan ke lampu kepala. Lampu kepala akan menyala jarak dekat atau
jauh tergantung posisi sakelar dim.
Bila sakelar dim menghubungkan terminal Low dan masa maka lampu dekat menyala.
Bila sakelar dim menghbungkan terminal Hi dengan masa maka lampu jauh menyala.
4). Rangkaian Lampu Tanda Belok
Untuk rangkaian lampu tanda belok di informasikan dua model yakni model
Jepang dan Model Eropa. Karena terdapat perbedaan yang menyolok yakni pada
model Flsher (pengedip lampu) yamg digunakan. Model Jepang menggunakan kode
huruf sedangkan mode l Eropa menggunakan kode angka. Untuk F lasher lampu tanda
belok model Jepang terminal Flashernya diberi kode L dan X (B).
a. Tanda X/B adalah terminal yang harus dirangkai ke sunber arus melalui
kunci kontak.
b. Tanda L artinya lamp adalah terminal yang harus dihubungkan ke sakelar
lampu tanda belok guna mengirim arus ke lampu.
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
16
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Komponennya terdiri dari :
1. Batere
2. Kunci Kontak.
3. Sekering.
4. Flasher (pengedip).
5. Sakelar lampu tanda belok (Turn Signal Switch).
6. Lampu tanda belok dan lampu pilot tanda belok.
Cara Kerja.
Bila kunci kontak ON dan sakelar lampu tanda belok diposisikan ke kanan (R),
maka arus dari batere akan mengalir ke kunci kontak, sekering (fuse), terminal X,
Flasher, terminal L, sakelar lampu tanda belok, terminal R, lampu tanda belok dan
lampu pilot tanda belok bagian kanan dan masa. Maka lampu tanda belok dan lampu
pilot tanda belok sebelah kanan menyala. Nyala lampu bisa kedap kedip dengan
frekwensi 90 kali per menit karena ada nya Flasher.
Demikian pula bila diposisikan ke kiri (L) maka lampu tanda belok dan lampu pilot
tanda be lok sebelah kiri aka n menyala.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
17
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Lampu tanda belok model Eropa F lashernya menggunakan kode angka : 49,
49a dan C atau Rp. Bahkan ada yang ditambah dengan 31.
a. 49 merupakan kode sumber arus yang harus dirangkai lewat kunci kontak.
b. 49a adalah kode terminal yang harus dihubungkan dengan sakelar lampu
tanda belok.
c. C/Rp adalah kode terminal lampu pilot (lampu indicator).
d. 31 adalah kode masa (negatif).
Terminal inti yang harus ada adalah 49 dan 49a. Sedangkan dua terminal yang lain
tidak semua flasher menggunakan.
Cara Kerja :
Bila sakelar diposisikan ke R atau L dan ko nci kontak ON maka arus dari batere dapat
mengalir ke k unci kontak, sekering, terminal 49, Flasher, terminal 49a sakelar lampu
tanda be lok, lampu-lampu dan masa..Sebagian mengalir ke C/Rp, lampu pilot dan
masa. Maka lampu- lampu hidup dan berkedip karena F lasher. Pada posisi R yang
menyala lampu sebelah kanan dan pada posisi L yang menyala sebelah kiri.
5) Rangkaian lampu Hazard.
Flasher
L X
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
18
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Antara lampu tanda belok dan Hazard hanya terdapat sedikit perbedaan yakni
pada sakelarnya. Bila sakelar lampu tanda belok dapat diposisikan untuk menyalakan
lampu sebelah kanan atau sebelah kiri maka sakelar lampu hazard menyalakan keduda-
duanya. Baik lampu sebelah kanan maupun sebelah kiri menyala berked ip bersama-
sama. F ungsinya untuk memberi isyarat bahwa mobil dalam keadaan darurat.
Cara kerja selengkapnya adalah : bila sakelar hazard diposisikan ON maka arus
dari batere akan mengalir ke kunci kontak, sekering, flasher, sakelar hazard, keempat
lampu tanda belok dan lampu- lampu pilot kemudian masa. Mak a keempat lampu tanda
belok dan lampu-lampu pilot menyala berkedip bersama.
6). Lampu lampu Rem.
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
19
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Cara Kerja.
Bila pedal rem diinjak maka stop light switch akan berhubungan. Arus dari
batere dapat mengalir ke Fusible link, fuse Stop, Stop light switch lampu stop/lampu
rem dan masa. Maka lampu rem menyala.
Bila hand rem pada posisi ditarik sedangkan kunci kontak ON maka arus akan
mengalilir dari batere ke fusible link, kunc i kontak, fuse (heater), indicator lampu
brakes, brake warning test switch dan masa. Maka indicator lampu brakes menyala.
Lampu ini berguna untuk memberi peringatan pada pengemudi bahwa hand rem masih
bekerja supaya dinetralkan lebih dahulu sebelum mob il berjalan.
7). Lampu mundur.
Alar m
Saklar
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
20
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
sekering, sakelar mundur, lampu mundur beserta pilot suara da n masa. Maka lampu
mundur menyala dan pilot suara berbunyi.
8). Klakson/Horn (Gambar 21).
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
21
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Dokumen pembelajaran teori sebagai pe rsiapan.
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
22
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Gambar 24 Tanya Jawab
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
23
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
b. Tahap Pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan kegiatan praktek, siswa bekerja sesuai dengan urutan pembagian
pekerjaan dan kelompok yang telah ditentukan. Adapun pembagiannya adalah sebagai
berikut :
Tabel 7 Pembagian Kelompok dan Pekerjaan Praktek
NAMA P EK ER J A AN
Pra ktekKe
Penerangan 1
Penerangan 2
Penerangan 3
Pengapian
Pen gisian
Starter
A u dio
Wiper
Keterengan:
1). Siswa dibagi dalam 6 kelompok kerja yakni A, B, C, D, E dan F.
2). Pekerjaan sitem penerangan 1 menggunakan media mobil K ijang.
3). Pekerjaan sistem penerangan 2 menggunakan Trainer.
4) Pekerjaan sistem penerangan 3 menggunakan mobil Daihatsu C harade.
5) Urutan yang diperlihatkan dalam table menunjukkan setelah praktek sistem
penerangan 1 maka minggu berikutnya akan mengerjakan sistem
penerangan 2 dan mimggu berikutnya lagi akan mengerjakan sistem
penerangan 3. Dengan demikian pe laksanaan siklus 1, 2 dan 3 sistem
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
24
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Pelaksanaan kegiatan praktek siklus 1 menggunakan mobil K ijang. Pick Up.
Kegiatan dilakukan secara kelompok terlebih dahulu. Baru apabila kegiatan kelompok
selesai dan waktunya masih memungkinkan dapat dilanjutkan dengan kegiatan
perorangan. Disamping diberi pengarahan lebih dahulu oleh guru, pelaksanaan
kegiatan juga dipandu oleh lembar kerja (job sheet) yang telah disediakan.
Kegiatan dimulai dengan melakukan langkah-langkah identifikasi. Langkah
identifikasi meliputi : identifikasi lampu, klakson dan semua sakelar termasuk kunci
kontak,sekering dan reley (bila ada). Langkah ini sangat diperlukan untuk dapat
mengetahui letak/posisi setiap terminal dan warna kabel. Alat yang digunakan adalah
Ohm meter atau jika memungkinkan dilihat (secara visual). Pelaksanaannya boleh
dimulai darimana saja yang dianggap mudah oleh siswa.Artinya tidak harus dilakukan
secara urut menurut urutan system rangkaian yang diterangkan dalam teori.
Setelah semua terminal kabel tiap sistem ditemukan dan telah diketahui posisi
maupun cara pengoperasiannya maka kegiatan baru boleh dilanjutkan dengan
merangkai. Sama dengan langkah identifikasi, merangkai juga boleh dilaksanakan dari
yang paling dianggap mudah. Atau dirangkai berdasarkan identifikasi tiap sistem yang
bisa diselesaikan. Misalnya identifikasi bisa menylesaikan untuk komponen lampu
mundur. Maka system lampu mundur boleh dirangkai dengan sepengetahuan guru.
Pekerjaan merangkai dianjurkan untuk dimulai secara urut sebagai upaya
meminimalisir resiko shorted (insiden yang membahayakan). Merangkai dimulai dari
positif batere keterminal-terminal menurut siklus jalannya arus dalam sebuah sistem
rangkaian. Bila tidak hafal diperbolehkan membuka catatan. Negatif batere menjadi
bagian akhir dari merangkai. Dan sebelum dirangkai perlu diperiksa dari ke,ungkinan
adanya shorted dengan cara digores-goreskan labih dahulu sebelum dipasang dan
dalam keadaan saklar OFF
Langkah yang memberi kebebasan bagi siswa untuk melakukan pekerjaan dari
yang dianggap paling mudah dinaksud untuk dapat mengetahui kemampuan maksimal
yang daa t dilakukan oleh siswa. Dalam kurun waktu 6 jam pelajaran yang disediakan
ada berapa sistem yang dapat diselesaikan.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
25
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Gambar 26 Pengarahan Siklus 1
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
26
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
c. Observasi (Pengamatan).
Selama kegiatan berlangsung , guru melakukan pengamatan. Pengamatan
dilakukan mula i dari keaktifan siswa, pe laksanaan proses identifikasi komponen
sampai pelaksanaan merangkai tiap sistem. Sesekali guru memberi motivasi,
melakukan tutorial (bimbingan kelompok) dan wawancara. Wawancara dilakukan
terutama untuk memperoleh input dari siswa misalnya mengenai :
1). Kesulitan yang dihadap i.
2). Kelengkapan sarana/alat praktek.
3) Berfungsi dan tidaknya sarana.
4) Perkiraan hasil yang akan dicapai.
5) Kesam dan minat siswa terhadap media yang dipakai dan sebagainya..
Dokumen observasi akan difokuskan pada pengukuran kemampuan siswa dalam
menyelesaikan kegiatan. Dengan catatan semua sarana berfungsi normal. Guru
menyiapkan lembar observasi yang sekaligus dapat berfungsi sebagai evaluasi. Standar
keberhasilan diukur berdasarkan waktu untuk menyelesaikan tiap sistem serta
berfungsi dan tidaknya rangkaian. Praktek merangkai dinyatakan selesai dan berhasil
bila rangkaian dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Bila terjadi trouble misalnya
dengan disfungsinya sebagian komponen sehingga kegiatan praktek tidak bisa
berlangsung, maka akan diadakan perpanjangan atau penggantian waktu.
Teknik observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi dan observasi
sistematis/berkerangka. Observasi partisipasi maksudnya adalah guru sebagai
pengamat/observer terlibat langsung secara aktif dalam obyek yang diteliti yakni
kegiatan bela jar praktek siswa dalam merangkai sistem penerangan mobil (kelistrikan
body).
Sedangkan observasi sistematis/berkerangka karena kerangka penelitian telah
ditentukan lebih dahulu khususnya faktor faktor yang akan diteliti. Faktor-faktor yang
menjadi penentu dalam keberhasilan proses merangkai ialah :
1). Kebenaran rangkaian.
2). Waktu yang dipergunakan untuk merangkai.
3). Berfungsinya/dapat beroperasinya sistem rangkaian
Untuk bisa melakukan pengamatan yang meliputi ketiga faktor diatas maka guru lebih
dahulu menyiapka n lembar observasi.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
27
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 8 Lembar Observasi Identifikasi Komponen. Kelompok : semua
kelompok
Keterangan
NO Pekerjaan Selesai (v) Belum selesai (x)
1 Identifikasi Sakelar
a Memeriksa sakelar Lampu Kota V
b. Memeriksa sakelar Lampu Kepala V
c. Me meriksa sakelar Dim V
d. Memeriksa sakelar Blits/Flash V
e Memeriksa sakelar Lampu Tanda Belok V
f. Memeriksa sakelar Lampu Hazard V
g. Memeriksa sakelar Rem. V
h. Memeriksa sakelar Lampu Mundur V
i. Me meriksa Tombol K lakso n/Horn V
j. Memeriksa K unci Kontak V
2 Identifikasi Lampu-lampu/beban
a. Memeriksa Lampu Kota V
b. Memeriksa L. Belakang dan L. Nomor V
c. Memeriksa Lampu Kepala. V
d. Memeriksa Lampu Tanda Belok V
e. Memeriksa Lampur Rem V
f. Memeriksa Lampu Mundur V
g. Me meriksa K lakso n/Horn V
3 Merangka i sistem penerangan & klakson
a. Lampu kota X
b. Lampu Kepala tanpa reley X
c. Lampu Kepala dengan reley X
d. Lampu Tanda Belok dan Hazard X
e Lampu Rem. X
f Lampu Mundur X
g K lakso n/Horn. X
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
28
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 9 Rekap Lembar Observasi Urutan Kerja
Diselesaikan (v)/Belum dapat
NO Pekerjaan diselesaikan (x) oleh kelompok
A B C D E F
1 Identifikasi Sakelar
a Memeriksa sakelar Lampu Kota v v v v v v
b. Memeriksa sakelar Lampu Kepala v v v v v v
c. Memeriksa sakelar Dim v v v v v v
d. Memeriksa sakelar Blits/Flash v v v v v v
e. Memeriksa sakelar Lampu Tanda v v v v v v
Belok v v v v v v
f. Memeriksa sakelar Lampu Hazard v v v v v v
g. Memeriksa sakelar Rem. v v v v v v
h. Memeriksa sakelar Lampu Mundur v v v v v v
i. Memeriksa Tombol Klakson/Horn v v v v v v
j. Memeriksa K unci Kontak
2 Identifikasi Lampu-lampu/beban v v v v v v
a. Memeriksa Lampu Kota v v v v v v
b. Memeriksa L. Belakang dan L. Nomor v v v v v v
c. Memeriksa Lampu Kepala. v v v v v v
d. Memeriksa Lampu Tanda Belok v v v v v v
e. Memeriksa Lampur Rem v v v v v v
f. Memeriksa Lampu Mundur v v v v v v
g. Memeriksa K lakson/Horn
3 Merangka i sistem penerangan & klakson x x x x x x
a. Lampu ko ta x x x x x x
b. Lampu Kepala tanpa reley x x x x x x
c. Lampu Kepala dengan reley x x x x x x
d. Lampu Tanda Belok dan Hazard x x x x x x
e Lampu Rem. x x x x x x
f Lampu Mundur x x x x x x
g K lakson/Horn.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
29
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 10 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : Semua Kelompok
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 - 30
2 L. Kepala
tanpa relery 2 10 - 60
Ju ml a h 10 - 270
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). N ilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). N ilai 80 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6) Nilai 70 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7) Niali 60 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8) Kurang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
30
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
d. Refleksi.
Refleksi dilakukan untuk menampilkan data dalam penelitian. Data dalam
penelitian dapat dipakai sebagai bahan untuk memperoleh gambaran tentang obyek
penelitian. Dalam refleksi siklus satu ini ditampilkan hasil observasi, angket dan
wawancara.
1). Tabel Hasil Observasi siklus satu.
Keterangan:
Pada siklus satu belum ada kelompok yang berhasil menyelesaikan pekerjaaan
merangkai. Pekerjaan yang bisa dilakukan baru dalam taraf identifikasi. Maka belum
dilakukan penilaian.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
31
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
2) Tabel 12 Hasil Angket Siklus 1.
No.Butir Faktor Jumlah jawaban Prosentase(%) Jawaban
pertanyaan yang A B C D A B C D
diteliti
1 3 27 5 - 8,5 77 14 -
2 1 33 1 - 2,6 94 2,8 -
M otiva si
3 25 3 5 2 71 8,6 14 5,7
4 16 2 17 - 45,6 5,7 48,5 -
5 15 16 4 - 43 45,6 11,4 -
6 9 14 2 12 25,6 40 5,7 34,2
7 - 26 8 1 - 74 23 2,8
Pemahaman
8 6 14 15 - 17 40 43 -
9 1 31 1 2 2,8 88,3 2,8 5,7
10 1 33 1 - 2,8 94 2,8 -
11 Mobil 8 19 8 - 22,8 54 22,8 -
12 mudah 15 19 1 43 54,5 2,8
13 Lebih - 1 33 1 - 2,8 94 2,8
memilih
14 mobil 1 4 30 - 2,8 11,4 85,5 -
15 - - 17 18 - - 48,5 51,3
praktek m erangka i
16 - - 20 15 2,8 - 57 42,8
Skill/kemampu an
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
32
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Data siklus satu menyimpulkan bahwa siswa sulit merangkai sistem
penerangan dan klakson pada mobil. Persoalan ini akan ditindak lanjuti pada siklus dua
dengan menggunakan media yang berbeda yakni trainer. Apakan dengan trainer siswa
dapat merangkai lebih muda h atau sebaliknya.
2. Siklus dua.
Kegiatan pada siklus dua terdiri dari persiapan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi.
a. Persiapan.
Dalam tahap ini guru mempersiapkan perangkat pembela jaran terutama untuk
kegiatan belajar praktek seperti presensi, lembar kerja/job sheet, alat/bahan praktek
dan lain- lain. Teori penunjang sama de ngan siklus satu. Guru tidak perlu mengulang
pembelajaran teori, melainkan langsung melakukan prsiapan untuk kegiatan praktek.
Berbeda dengan siklus satu, pada siklus dua ini alat/media yang digunakan adalah
trainer hasil karya rekayasa. Sebagaimana siklus satu guru memberi pengarahan
seperlunya agar pelaksanaan kegiatan menjadi ko ndusif. Petunjuk/pengarahan sangat
diperlukan karena sebagai pemula siswa terlihat masih sangat asing dengan media
yang aka n dihadap i.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
33
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Gb.29 Guru Memberi Penjelasan pada Siklus 2 untuk Kelompok yang
Berbeda.
b. Pelaksanaan.
Paska diberi pengarahan oleh guru, siswa melaksanakan kegiatan belajar
praktek berdasarkan urutan pembagian kelompok dan pekerjaan yang telah ditetapkan
( lihat tabel pembagian kelompok dan pekerjaan pada siklus satu)’.Dari tabel dapat
diketahui bahwa kelompok yang akan melaksanakan kegiatan praktek menggunakan
trainer (Penerangan 2) pada siklus dua adalah kelompok yang telah selesai
melaksanakan kegiatan pada siklus satu (Penerangan 1)..
Adapun pelaksanaannya sama dengan pada siklus satu, prosed ur kegiatan
dimulai dengan bekerja secara kelompok lebih dahulu. Baru apab ila ke giatan
kelompok selesai dan waktunya masih memungkinkan dapat dilanjutkan dengan
kegiatan perorangan. Disamping telah diberi pengarahan oleh guru, pelaksanaan
kegiatan juga dipandu oleh lembar kerja (job sheet) yang telah disediakan.
Kegiatan dimulai dengan melakukan langkah-langkah identifikasi. Langkah
identifikasi meliputi : identifikasi lampu, klakson dan semua sakelar termasuk kunci
kontak, sekering dan reley. Langkah ini sangat diperlukan untuk dapat mengetahui
Click to buy NOW!
to buy NOW!
letak/posisi setiap terminal Alat yang digunakan adalah Ohm meter atau dilihat (secara
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
34
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
visual). Pelaksanaannya boleh dimulai darimana saja yang dianggap mudah oleh siswa.
Artinya tidak harus dilakukan secara urut menurut urutan sstem rangkaian yang
diterangkan dalam teori.
Setelah semua terminal kabel maupu sakelar diketahui posisinya serta cara
pengope rasiannya maka kegiatan baru bo leh dilanjutkan dengan merangkai. Sama
dengan langkah identifikasi, merangkai juga bo leh dilaksanakan dari yang paling
dianggap mudah. Atau dirangkai berdasarkan identifikasi tiap sistem yang bisa
diselesaikan. Misalnya identifikasi bisa menylesaikan untuk komponen lampu rem.
maka sistem lampu rem dapat dirangkai lebih dahulu dengan sepengetahuan guru.
Pekerjaan merangkai dianjurkan untuk dimuali secara urut menurut urutan
mengalirnya arus sebagai upaya meminimalisir resiko shorted (insiden yang
membahayakan). Merangkai dimulai dari positif batere keterminal-termina l menurut
siklus jalannya arus dalam sebuah sistem rangkaian. Bila tidak hafal diperbolehkan
membuka catatan. Negatif batere menjadi bagian akhir dari merangkai. Dan sebelum
dirangkai perlu diperiksa dari ke mungkinan adanya shorted dengan cara digores-
goreskan labih dahulu sebelum dipasang dan dalam keadaan sakelar maupun kunci
kontak OFF
Langkah yang memberi kebebasan bagi siswa untuk melakukan pekerjaan dari
yang dianggap paling mudah dinaksud untuk dapat mengetahui kemampuan maksimal
yang dapat dilakukan oleh siswa. Dalam kurun waktu 6 jam pelajaran yang disediakan
ada berapa sstem yang dapat diselesaikan.
Gb 30 Kegiatan Siklus 2
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
35
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
c). Observasi.
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
36
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 13 Lembar Observasi Urutan Kerja. Kelompok: semua ke lompok
Keterangan
NO Pekerjaan Selesai (v) Belum selesai (x)
1 Identifikasi Sakelar
a Memeriksa sakelar Lampu Kota V
b. Memeriksa sakelar Lampu Kepala V
c. Me meriksa sakelar Dim V
d. Memeriksa sakelar Blits/Flash V
e Memeriksa sakelar Lampu Tanda Belok V
f. Memeriksa sakelar Lampu Hazard V
g. Memeriksa sakelar Rem. V
h. Memeriksa sakelar Lampu Mundur V
i. Me meriksa Tombol K lakso n/Horn V
j. Memeriksa K unci Kontak V
2 Identifikasi Lampu-lampu/beban
a. Memeriksa Lampu Kota V
b. Memeriksa L. Belakang dan L. Nomor V
c. Memeriksa Lampu Kepala. V
d. Memeriksa Lampu Tanda Belok V
e. Memeriksa Lampur Rem V
f. Memeriksa Lampu Mundur V
g. Me meriksa K lakso n/Horn V
3 Merangka i sistem penerangan & klakson
a. Lampu kota V
b. Lampu Kepala tanpa reley V
c. Lampu Kepala dengan reley V
d. Lampu Tanda Belok dan Hazard V
e Lampu Rem. V
f Lampu Mundur V
g K lakso n/Horn. V
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
37
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 14 Rekap Lembar Observasi Urutan
Kerja Diselesaikan (v)/Belum
dapat
NO Pekerjaan diselesaikan (x) oleh kelompok
A B C D E F
1 Identifikasi Sakelar
a Memeriksa sakelar Lampu Kota v v v v v v
b. Memeriksa sakelar Lampu Kepala v v v v v v
c. Memeriksa sakelar Dim v v v v v v
d. Memeriksa sakelar Blits/Flash v v v v v v
e. Memeriksa sakelar Lampu Tanda v v v v v v
Belok v v v v v v
f. Memeriksa sakelar Lampu Hazard v v v v v v
g. Memeriksa sakelar Rem. v v v v v v
h. Memeriksa sakelar Lampu Mundur v v v v v v
i. Memeriksa Tombol K lakson/Horn v v v v v v
j. Memeriksa Kunci Kontak
2 Identifikasi Lampu-lampu/beban v v v v v v
a. Memeriksa Lampu Kota v v v v v v
b. Memeriksa L. Belakang dan L. Nomor v v v v v v
c. Memeriksa Lampu Kepala. v v v v v v
d. Memeriksa Lampu Tanda Belok v v v v v v
e. Memeriksa Lampur Rem v v v v v v
f. Memeriksa Lampu Mundur v v v v v v
g. Memeriksa Klakson/Horn
3 Merangkai sistem penerangan & klakson v v v v v v
a. Lampu kota v v v v v v
b. Lampu Kepala tanpa reley v v v v v v
c. Lampu Kepala dengan reley v v v v v v
d. Lampu Tanda Belok dan Hazard v v v v v v
e Lampu Rem. v v v v v v
f Lampu Mundur v v v v v v
Click to buy NOW!
to buy NOW!
g K lakson/Horn.
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
38
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 15 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : A
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 10 10 30 5 Sangat
2 L. Kepala baik
tanpa relery 2 10 9 18 60 20 dan
3 L. Kepala cepat
dengan 3 10 8 24 80 30
reley
4 L.Tanda
belok dan 1 10 10 10 30 15
hazard
5 L. Rem 1 10 10 10 20 10
6 L. Mundur 1 10 10 10 20 5
7 Klakson 1 10 10 10 30 15
Ju ml a h 10 92 270 100
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). N ilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). N ilai 80 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). N ilai 70 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). N iali 60 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
9). K urang dari 60 Kurang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
39
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 16 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : B
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 10 10 30 5 Sangat
2 L. Kepala baik
tanpa relery 2 10 20 20 60 10 dan
3 L. Kepala cepat
dengan 3 10 9 27 80 10
reley
4 L.Tanda
belok dan 1 10 9 9 30 5
hazard
5 L. Rem 1 10 10 10 20 5
6 L. Mundur 1 10 10 10 20 5
7 Klakson 1 10 9 9 30 5
Ju ml a h 10 95 270 45
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). N ilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). N ilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). N ilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). N ilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). K urang dari 60 Kurang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaia
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
40
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 17 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : C
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 10 10 30 5 Sangat
2 L. Kepala baik
tanpa relery 2 10 9 18 60 15 dan
3 L. Kepala cepat
dengan 3 10 8 24 80 20
reley
4 L.Tanda
belok dan 1 10 10 10 30 20
hazard
5 L. Rem 1 10 10 10 20 5
6 L. Mundur 1 10 10 10 20 5
7 Klakson 1 10 9 9 30 10
Ju ml a h 10 91 270 80
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). Nilai 70 - 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). K urang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaia
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
41
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 18 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : D
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 10 10 30 15 Baik
2 L. Kepala dan
tanpa relery 2 10 8 16 60 20 cepat
3 L. Kepala
dengan 3 10 7 21 80 20
reley
4 L.Tanda
belok dan 1 10 10 10 30 10
hazard
5 L. Rem 1 10 10 10 20 10
6 L. Mundur 1 10 10 10 20 5
7 Klakson 1 10 10 10 30 20
Ju ml a h 10 87 270 100
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). N ilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). N ilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). N ilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). N iali 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). K urang dari 60 Kurang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaia
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
42
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 19 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : E
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 10 10 30 5 Sangat
2 L. Kepala baik
tanpa relery 2 10 20 20 60 10 dan
3 L. Kepala cepat
dengan 3 10 9 27 80 10
reley
4 L.Tanda
belok dan 1 10 7 7 30 15
hazard
5 L. Rem 1 10 10 10 20 5
6 L. Mundur 1 10 10 10 20 5
7 Klakson 1 10 10 10 30 10
Ju ml a h 10 94 270 60
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). Nilai 70 - 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). Niali 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). K urang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaia
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
43
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 20 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : F
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 10 10 30 10 Sangat
2 L. Kepala baik
tanpa relery 2 10 8 16 60 20 dan
3 L. Kepala cepat
dengan 3 10 8 24 80 30
reley
4 L.Tanda
belok dan 1 10 8 8 30 20
hazard
5 L. Rem 1 10 10 10 20 10
6 L. Mundur 1 10 9 9 20 10
7 Klakson 1 10 8 8 30 15
Ju ml a h 10 85 270 125
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). Nilai 70 - 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). Niali 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). K urang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaia
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
44
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
d. Refleksi.
Tahap refleksi pada siklus dua dilakukan untuk menampilkan data dalam
penelitian siklus dua. Data dalam penelitian siklus dua dapat dipakai sebagai bahan
untuk memperoleh gambaran tentang obyek penelitian pada siklus dua.. Sama dengan
siklus satu, refleksi pada siklus dua juga menampilkan data observasi, angket dan
wawancara.
Tabel 21 Hasil Observasi Siklus 2.
KETERANGAN
N KELOMPOK NILAI WAKTU NILAI WAKTU
O
1 A 92 100 Sangat baik Cepat
2 B 95 45 Sangat baik Cepat
3 C 91 80 Sangat baik Cepat
4 D 87 100 Baik Cepat
5 E 94 60 Sangat baik Cepat
6 F 85 125 Baik Cepat
Keterangan :
Pada siklus dua semua ke lompok berhasil menyelesaikan rangkaian dengan kategori :
1). Sangat baik sejumlah 4 kelompok = 66 %.
2). Baik sejumlah 2 kelompok = 34 %.
3). Kategori waktu, 100 % kelompok berhasil merangkai dengan cepat.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
45
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 22 Hasil Angket Siklus 2.
No.Butir Indikator Jumlah jawaban Persentase(%) Jawaban
pertanyaan penelitian A B C D A B C D
1 motivasi 18 15 2 - 51,3 43 5,7 -
Alasan
2 20 14 1 - 57 40 2,8 -
memakai
3 trainer 20 13 2 - 57 37 5,7 -
4 motivasi 27 8 - - 77 23 - -
sklill
5 18 13 4 - 51 37 11 -
6 5 12 17 1 14,2 34 48,5 2,8
7 Alasan mema- 22 13 - - 63 37 - -
kai trainer
Skli ll/kemampuan pra ktek
8 23 12 - - 65,5 34 - -
9 4 30 1 - 11,4 85,5 2,8 -
10 4 29 1 1 11,4 82,65 2,8 2,8
11 16 18 1 - 45,6 51,3 2,8 -
12 - 31 4 - - 88,4 11,4 -
13 1 30 4 - 2,8 85,5 11,4 -
14 5 28 2 - 14,2 80 5,7 -
15 15 20 - - 43 57 - -
Alasa nmema-
16 17 18 - - 48,5 51,3 - -
kai trainer
17 11 21 3 - 31,3 60 8,6 -
18 1 25 9 - 2,8 71,2 25,6 -
19 19 12 3 1 54 34,2 8,6 2,8
20 23 12 - - 65,5 34,2 - -
3). Wawancara.
Dari hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa lebih mudah dalam
belajar praktek merangkai sistem penerangan dan klakso n menggunakan media trainer.
Hal ini juga tercermin dalam jawaban angket yang telah diisi oleh siswa diatas. Dari
wawancara dengan para guru kelistrikan otomotif, semua juga sepakat bahwa praktek
merangkai sistem penerangan dan klakson menggunakan trainer lebih mudah
dilakukan oleh siswa sebagai pemula. Namun muncul permasalahan apakah trainer
juga dapat mempermudah dalam mempersiapkan siswa praktek di mobil? Maka
penelitian dilanjutkan pada siklus tiga.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
46
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
3. Siklus 3.
Pada siklus tiga kegiatan yang akan dilakukan adalah persiapan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
a. Persiapan.
Persiapan yang akan dilakukan pada siklus tiga terfokus pada persiapan
pembela jaran praktek. Pembelajaran teori telah terwakili dalam siklus satu. Teori yang
diberikan pada siklus satu mewakili pula untuk siklus dua dan siklus tiga. Dalam tahap
persiapan siklus tiga, guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti presensi, RPP,
Job sheet dan lain- lain. Media yang dipersiapkan untuk belajar praktek p ada siklus tiga
adalah Daihatsu Chrade. Meski seangkatan dengan mobil Kijang Kotak yang dipakai
pada siklus satu namun konstruksi mobil sedan lebih rumit dibandingkan dengan mobil
niaga.
Guru memulai kegiatan persiapan dengan memberi petunjuk, pengarahan
maupun instruksi kerja seperlunya sehubungan dengan pemakaian media yang berbeda.
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
47
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
b. Pelaksanaan
Siswa bekerja atas dasar urutan dalam pembagian kelompok dan pekerjaan
yang telah ditentukan dalam siklus satu.Setelah mendapat bimbingan dan pengarahan
seperlunya maka kegiatan praktek dimula i. Mengingat media yang digunakan lebih
rumit dibanding dengan media pada siklus satu dan dua maka strategi /langkah-
langkah keamanan harus lebih diperhatikam.
Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan dimula i dengan bekerja secara
kelompok lebih dahulu dengan panduan job sheet dan catatan. Baru apabila kegiatan
kelompok selesai dan waktunya masih memungkinkan dapat dilanjutkan dengan
kegiatan perorangan
Kegiatan dimulai dengan melakukan langkah-langkah identifikas i. Langkah
identifikasi meliputi : identifikasi lampu, klakson dan semua sakelar termasuk kunci
kontak, sekering dan reley. Langkah ini sangat diperlukan untuk dapat mengetahui
letak/posisi setiap terminal A lat yang digunakan adalah Ohm meter atau dilihat (secara
visual) bila memungkinkan. Pelaksanaannya boleh dimula i darimana saja yang
dianggap mudah oleh s iswa. Artinya tidak harus dilakukan secara urut menurut urutan
sstem rangkaian yang diterangkan dalam teori.
Setelah semua terminal kabel maupun sakelar diketahui posisinya serta cara
pengoperasiannya maka kegiatan baru boleh dilanjutkan dengan merangkai. Sama
dengan langkah identifikasi, merangkai juga boleh dilaksanakan dari yang paling
dianggap mudah. Atau dirangkai berdasarkan identifikasi tiap sistem yang bisa
dise lesaikan. Misalnya identifikasi bisa menylesaikan untuk komponen lampu kota
maka sistem lampu kota dapat dirangkai lebih dahulu dengan sepe ngetahuan guru.
Pekerjaan merangkai dianjurkan untuk dimuali secara urut menurut urutan
mengalirnya arus sebagai upaya meminimalisir resiko shorted (insiden yang
membahayakan). Merangkai dimulai dari positif batere keterminal-termina l menurut
siklus jalannya arus dalam sebuah sistem rangkaian. Dalam hal inil diperbolehkan
untuk membuka catatan. Negatif batere menjadi bagian akhir dari system yang
diramgkai. Dan sebelum dirangkai perlu diperiksa dari kemungk inan adanya shorted
dengan cara digores-goreskan labih dahulu sebelum dipasang dan dalam keadaan
sakelar maupun kunci kontak OFF
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
48
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Langkah yang memberi kebebasan bagi siswa untuk melakukan pekerjaan dari
yang dianggap paling mudah dinaksud untuk dapat mengetahui kemampuan maksimal
yang dapat dilakukan oleh siswa. Dalam kurun waktu 6 jam pelajaran yang disediakan
ada berapa sstem yang dapat diselesaikan.
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
49
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 23 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : A
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu (me nit) Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X
mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 8 8
Ju ml a h 10 46 270 270
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). Nilai 70 - 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). Kurang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
9). Waktu dicatat totalnya karena area praktek diluar bengkel kelistrikan.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
50
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 24 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : B
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu (me nit) Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X
mal kaian
Skor
yang lambat
4 L.Tanda
belok dan 1 10 10 10
hazard
5 L. Rem 1 10 - -
6 L. Mundur 1 10 - -
7 Klakson 1 10 10 10
Ju ml a h 10 74 270 270
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). Nilai 70 - 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). K urang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
51
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 25 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : C
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu (me nit) Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X
mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 10 10
2 L. Kepala
Ju ml a h 10 44 270 270
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). Nilai 70 - 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). K urang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
52
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 26 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : D
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu (me nit) Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 10 8
Ju ml a h 10 69 270 270
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). Nilai 70 - 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). K urang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
53
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 27 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : E
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu (me nit) Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 8 8
wa ktuyang lambat
reley
4 L.Tanda
belok dan 1 10 10 10
hazard
5 L. Rem 1 10
6 L. Mundur 1 10
7 Klakson 1 10 10 10
Ju ml a h 10 78 270 270
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). Nilai 70 - 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). K urang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
54
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
Tabel 28 Lembar Observasi.
Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.
Kelas : XI OA
Kelompok : F
N Sistem Bobot Skor Skor N= Waktu (me nit) Kete-
O yang Maksi- Per- Bobot Maksi- Pema- rangan
Dirangkai mal olehan X mal kaian
Skor
1 L. Kota 1 10 10 10
yang lambat
4 L.Tanda
belok dan 1 10 - 10
hazard
5 L. Rem 1 10 - -
6 L. Mundur 1 10 - -
7 Klakson 1 10 10 10
Ju ml a h 10 50 270 270
Keterangan :
1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.
2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.
3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.
4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.
5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.
6). Nilai 70 - 79 C ukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.
7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
8). K urang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
55
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
d. Refleksi.
Tahap akhir dari kegiatan siklus tiga adalah merefleksikan data yang telah dibuat
dalam tahap pelaksanaan kegiatan. Refleksi data brasal dari dokumen
observasi,
angket dan wawancara. Dari dokumen observasi direfleksikan seperti dalam
table
berikut ini :
Keterangan :
Pada siklus tiga semua kelompok berhasil menyelesaikan sebagianrangkaian dengan
kategori :
1). Cukup baik sejumlah 2 kelompok = 33,3 %.
2). Sedang sejumlah1 kelompok = 16,7 %.
3). Kurang sejumlah 3 kelompok = 50 %
- Kategori waktu 100 % kelompok dap at merangkai dengan waktu yang lambat.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
56
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
2) Hasil angket siklus tiga (Tabel 30).
No.Butir Faktor Jumlah jawaban Persentase(%) Jawaban
pertanyaan penelitian A B C D A B C D
1 Praktek 1 25 5 4 2,8 71,2 14,2 11,4
ada
2 6
19 9 1 17 54 25,6 2,8
kemajuan
3 Mudah 20 8 6 1 57 22,8 17 2,8
4 karena 23 7 5 - 65,5 20 14,2 -
trainer
5 Mudah karena 1 8 8 18 2,8 22,8 22,8 51,3
siklus 1
6 Siklus 3 1 17 17 - 2,8 48,5 48,5 -
lebih
7 menarik 1 8 24 2 2,8 22,8 68,4 5,7
8 Dahulukan 30 3 2 - 85,5 8,6 5,7 -
trainer
9 Mudah karena 3 11 2 19 8,6 31,3 5,7 54
siklus 1
10 Perlu 18 15 2 - 51,3 42,7 5,7 -
waktu
11 lama 7 16 8 4 20 45,6 22,8 11,4
12 Kea manan 2 3 9 21 5,7 8,6 25,6 60
13 Mobil 18 10 5 2 51,3 28,5 14,2 5,7
14 lebih 20 14 1 - 57 40 2,8 -
sulit
Kemampuan m erangkai
to buy NOW!
penerangan dan klakson. Tetapi bahkan berlaku juga untuk engine dan chasis.
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
57
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
D. Analisis Data.
Untuk dapat mengambil kesimpulan dari hasil penelitian dilakukan analisis
data. Seluruh data kegiatan tiap siklus hakekatnya dapat dibagi menjadi tiga yakni :
1. Data observasi, yang merupakan data kuantitatif berupa sko r penyelesaian
kegiatan praktek merangkai sistem penerangan dan klakson diberi kriteria.
2. Data angket yang merupakan data kualitatif diberi skor dengan persentase.
3. Data kesimpulan wawancara.
1. Data Observasi.
Dari tabel data observasi dapat diketahui perbandinga nnya sebagai berikut :
Tabel 31 Perbandingan Nilai Tiap Siklus.
NILAI WAKTU
NO KEL. Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus KET.
1 2 3 1 2 3
1 A - 92 46 270 100 270
2 B - 95 74 270 45 270
3 C - 91 44 270 80 270
4 D - 87 69 270 100 270
5 E - 94 78 270 60 270
6 F - 85 50 270 125 270
Jumlah - 544 361 1620 510 1620
Rata-rata - 90,66 60,16 270 85 270
Keterangan.:
Dari tabel data diatas dapat diketahui bahwa pada siklus satu semua kelompok
terlihat sangat sulit untuk menyelesaikan kegiatan praktek merangkai sistem
penerangan dan klakson. Belum ada satupun kelompok yang dapat merangkai
meski hanya satu sistem..
Pada siklus 2 semua kelompok berhasil menyelesaikan pekerjaan merangkai
sistem penerangan dan klakson. Rata-rata nilai 90,66 dan rata-rata waktu 85 menit
Tabel siklus 3 menunjukkan semua ke lompok dapat merangkai sebagian dari
rangkaian sistem penerangan dan klakson. Rata-rata nilai 60,16 Maka dibanding siklus
1 (sebelum pemakaian trainer ) terdapat kemajuan nilai msebesar 60,16.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c
library.uns.ac.id
HANG
digilib.uns.ac.id
HANG
E
E
58
ww
ww
w.d
w.d
ocu
ocu
2. Data Angket.
a. Angket Siklus 1.
Tabel 32 Analisis angket 1.
NO No.Butir Faktor yang diteliti Jumlah n % Keterangan
soal jawaban
1 1, 2, 3, 4, 5, Motivasi/minat a 69 32,8 Sangat baik
6 terhadap materi b 95 45,2 Baik
sistem penerangan c 34 16,3 Kurang
d 12 5,7 Sangat kurang
2 7, 8, 9, 10 Pemahaman teori a 8 5,7 Sangat baik
b 104 74,3 Baik
c 25 17,8 Kurang
d 3 2,7 Sangat kurang
3 11, 12 Kesan praktek a 8 12,8 Sangat mendukung
dengan media b 34 48,5 Mendukung
mobil mudah dan c 27 38,5 Kurang mendukung
menyenangkan d 1 1,4 Tidak mendukung
4 13, 14 Memilih mobil a 1 1,4 Sangat mendukung
dibanding media b 5 7,1 Mendukung
lain c 63 90 Kurang mendukung
d 1 1,4 Tidak mendukung
5 15, 16, 17, Kemampuan a - - Sangat baik
18, 19, 20 praktek merangkai b - - Baik
c 99 47,1 Kurang
d 111 52,8 Sangat kurang
Keterangan :
1. Minat terhadap materi sistem penerangan menunjukkan amat baik.
2. Pemahaman terhadap teori baik.
3. Pernyataan praktek dengan mobil lebih mudah dan menyenangkan tidak
didukung, berarti sulit dan tidak menyenangkan.
4. Pernyataan media mob il lebih d ipilih tidak didukung berarti perlu media lain.
5. Kemampuan praktek merangkai pada mobil sangat kurang.
Click to buy NOW!
to buy NOW!
F-XC
F-XC
Click
PD
PD
-trac
-trac
om
om
k.c
k.c