Askeb Obat Yang Boleh Dan Tidak Boleh
Askeb Obat Yang Boleh Dan Tidak Boleh
NIM : 2114315401013
Prodi ; D3 Kebidanan
Dosen Pengampu : Ibu Evi Dwi Prastiwi, SST, M.Kes
Tugas :
1. Obat antidepresan
Antidepresan seperti Lexapro adalah salah satu jenis obat yang dilarang untuk ibu
hamil. Meski, obat ini sangat populer diresepkan untuk mengatasi kecemasan.
Bagi ibu yang sedang mengandung, obat ini bisa berefek buruk seperti
mengakibatkan cacat jantung pada janin dan meningkatkan risiko keguguran.
2. Obat jerawat
Seringnya sakit kepala saat kehamilan kadang disiasati dengan minum aspirin. obat
ini dilarang untuk ibu hamil karena memiliki efek fatal seperti Keguguran, plasenta
robek, hingga bayi terlahir meninggal dunia bisa dikaitkan dengan konsumsi aspirin
selama trimester pertama.
4. Antihistamin dan alergi
Ruam pada kulit, gatal dan bintik mungkin menyertai masa kehamilan . Jangan
panik dan jangan konsumsi obat dengan kandungan antihistamin. Sebab, beberapa
jenis antihistamin mengandung bahan aktif yang menyebabkan reaksi ekstrem pada
kandungan terutama di trimester ketiga.
Selain itu, antihistamin juga dapat sebabkan kelelahan, gejala kekeringan dan
pingsan. Untuk atasi gatal dan alergi kulit saat hamil, bisa menggunakan minyak
aromaterapi atau krim penghilang gatal.
5. Ramuan herbal
Tidak semua bahan herbal ramah terhadap kondisi kandungan dan janin. Beberapa
bahan herbal seperti ginseng, kayu manis, dan rosemary kerap digolongkan ke
dalam jenis obat yang dilarang untuk ibu hamil.
Sebab, bahan-bahan tadi bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran, bayi lahir
mati dan cacat tumbuh kembang pada janin.
Sebaliknya, jus lidah buaya yang dianggap memiliki banyak manfaat bagi kehamilan
seperti antioksidan serta pereda nyeri, ternyata dapat mengakibatkan kontraksi
rahim dan diare akut.
Infeksi jamur di organ vagina, umum dijumpai selama masa kehamilan. Namun
pemberian obat infeksi jamur yang tidak tepat dapat mengakibatkan gangguan pada
janin, dapat menghambat laju perkembangan janin di dalam kandungan. beberapa jenis obat
tertentu dapat meresap ke dalam darah tali pusat melalui plasenta.
Gejala mual muntah hebat di pagi hari kadang membuat tidak nyaman. Untuk
mengatasi mual muntah ini biasanya akan diatasi dengan obat OTC (over the
counter) atau minum pil jahe. Namun, perlu cermat dengan dosisnya. Jika
dikonsumsi dalam dosis tinggi, kandungan di dalamnya bisa menjadi obat yang
dilarang untuk ibu hamil. Keguguran menjadi salah satu risiko tertinggi dari
konsumsi obat-obatan ini.
8. Antibiotik
Obat ini tentu amat diperlukan untuk melawan infeksi. Tapi, bagi ibu hamil, obat ini
harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter saja.
Beberapa jenis obat antibiotik dengan tetrasiklin dan streptomisin dapat menodai
dan merubah warna gigi susu bayi dan bahkan berdampak parah pada pertumbuhan
tulang mereka.
Konsumsi antibiotik tidak disarankan pada kehamilan trimester pertama karena bisa
berpotensi mengganggu pembentukan organ penting pada janin.
Bila menurut dokter ibu hamil harus mengonsumsi antibiotik, maka dihabiskan
sesuai dengan takarannya. Jika tidak, dikhawatirkan bakteri yang ada justru menjadi
resisten dengan jenis obat yang diberikan.
9. Vitamin
Saat hamil, Anda tidak direkomendasikan untuk menggunakan ibuprofen untuk mengatasi
meriang atau nyeri tubuh. Minum ibuprofen saat kehamilan bisa meningkatkan risiko komplikasi
kehamilan.
Bayi bisa mengalami masalah jantung, berkurangnya jumlah cairan ketuban, atau keguguran.
Anda boleh menggunakan obat ini, hanya jika benar-benar disarankan oleh dokter. Selain itu
naproxen juga tidak disarankan karena bisa mengurangi kadar cairan ketuban pada semester
akhir kehamilan.
Obat ini sering diresepkan untuk mengatasi kejang dan menjaga kestabilan sel saraf dalam
menerima rangsangan. Antikonvulsan seperti diazepam atau clonazepam, dapat meningkatkan
risiko bayi lahir prematur atau keguguran.
TERIMAKASIH