Otitis Media Supuratif Kronik
Otitis Media Supuratif Kronik
Kep
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Pertanyaan
A. DEFINISI
Otitis media adalah suatu peradangan telinga tengah, otitis media dapat
terjadi akibat infeksi bakteri, biasanya oleh bakteri strecoccus, pneumonia,
haemophilus influenza, atau staphylococcus aureus. (Elizabeth J. Crowin. 2002 :
220)
Otitis media kronik adalah kondisi yang berhubungan dengan patologi
jaringan irreversible dan biasanya disebabkan karena episode berulang otitis
media akut. (Brunner and Suddarth, 202 :2052)
Otitis media superatif kronik (OMSK) adalah infeksi kronik telinga tengah
dengan perforasi membrane tympani dan keluarnya secret dari telinga tengah
secara terus menerus atau hilang timbul. Secret mungkin encer atau kental,
bening, atau nanah yag biasanya disertai dengan gangguan pendengaran.
(Mansjoer, Arief, 2001 : 82)
B. ETIOLOGI
1. OMSK merupakan kelanjutan otitis media akut (OMA)
2. Beberapa factor penyebab adalah terapi yang lambat
3. Terapi tidak adekuat virulensi kuman tinggi
4. Daya tahan tubuh rendah
5. Kebersihan buruk
6. Bila kurang dari 2 bulan disebut subakut
7. Perforasi membrane timpani
8. Kuman gram positif aerob
9. Infeksi kronis dari kuman gram negative dan anaerob. (Arsyad soepardi, Efiati.
2001)
C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda- tanda klinis OMSK :
1. Adanya abses atau fistel retroaurikular
2. Jaringan granulasi atau polip di liang telinga yang berasal dari kavum timpani
3. Pus yang selalu aktif atau berbau busuk (aroma kolesteatom)
4. Foto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatom
D. PATOFISIOLOGI
Dua jenis OMSK yang Benigna dan Maligna. Berdasarkan secret yang keluar dari
kavum tympani secara aktif dan tenang.
Masuknya bakteri
Tuba eustacia
Infeksi (2 bulan)
Pembentukan kolesteatom
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Otoscope untuk melakukan auskultasi pada bagian telinga luar
2. Timpanogram untuk mengukur kesesuaian dan kekakuan membrane
tympani
3. Kultur dan uji sensitifitas : dilakukan bila timpanosensitesis (aspirasi jarum
dan telinga tengah melalui membrane timpani)
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Stadium Oklusi
Pada stadium ini pengobtan terutama bertujuan untuk membuka kembali tuba
eustachius, sehingga tekanan negative di telinga tengah hilang. Untuk ini
diberikan obat tetes hidung, HCl efedrin 0,5% dalam larutan (<12 tahun) atau
HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologis (untuk anak yang berumur diatas 12
tahun dan pada orang dewasa). Disamping itu sumber infeksi harus diobati.
Antibiotika diberikan apabila penyebab infeksi adalah kuman, bukan oleh
virus atau alergi.
2. Stadium Presupurasi
Pada stadium ini antibiotika, obat tetes hidung dan analgetika perlu
diberikan. Bila membrane timpani sudah terlihat hiperemis difus, sebaiknya
dilakukan miringotomi. Antibiotika yang dianjurkan dalah dari golongan
penisilin atau ampisilin. Pemberian antibiotika dianjrkan minimal selama 7
hari. Bila pasien alergi terhadap penisilin, maka diberikan eritromisin. Pada
anak, ampisislin diberikan dengan dosis 50-100 mg/BB/hari, dibagi dalam 4
dosis, atau eritromisin 40 mg/BB/hari.
3. Stadium Supurasi/ Perforasi
Disamping diberikan antibiotika, idealnya harus disertai dengan miringotomi,
bila membrane timpani masih utuh. Dengan miringotomi gejal klinis lebih
cepaat hilang dan rupture dapat di hindari. Pada stadium ini bila terjadi
perforasi sering terlihat adanya secret berupa purulent dan kadang terlihat
keluarnya secret secara berdenyut (pulsasi). Pengobatan yang diberikan
adalah obat cuci telinga H2O2 selama 3-5 hari serta antibiotika yang adekuat.
Biasanya secret akan hilang dan perforasi dapat menutup kembali dalam
waktu 7-10 hari.
4. Stadium Resolusi
Jika terjadi resolusi maka membrane timpani berangsur normal kembali,
secret tidak ada lagi dan perforasi membrane timpani menutup. Tetapi bila
tidak terjadi resolusi akan tampak secret mengalir di liang telinga luar melalui
perforasi membrane timpani. Keadaan ini dapat disebabkan karena
berlanjutnya edema mukosa telinga tengah. Pada keadaan demikian
antibiotika dapat dianjurkan sampai 3 minggu. Bila 3 minggu setelah
pengobatan secret masih tetap banyak, kemungkinan telah terjadi mastoiditis.
Bila OMA berlanjut dengan keluarnya secret dari telinga tengah lebih dari 3
minggu, maka keadaan ini disebut otitis media supuratif subakut. Bila
perforasi menetap dan secret masih tetap keluar lebih dari satu setengah
bulan atau dua bulan maka keadaan ini disebut dengan otitis supuratif kronik
(OMSK).
G. KOMPLIKASI
1. Paralysis nervus fasialis
2. Fistula labirin
3. Labirinitis
4. Labirinitis supuratif
5. Petrositis
6. Trombroplebitis sinus lateral
7. Abses ekstradular
8. Abses subdural
9. Meningitis
10. Abses otak dan hidrosefalus otitis
DAMPAK KDM DARI OTITIS MEDIA
Resiko infeksi
Secret keluar dan berbau
Gangguna persepsi sensori
tidak enak (otorrhoe)
Defisiensi pengetahuan
Terjadi erosi pada kanalis
semisirkularis
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan meliputi :
1. Gambaran lengkap masalah telinga, termasuk infeksi, otalgia, otorea,
kehiloangan pendengaran
2. Data dikumpulkan melalui durasi dan intensitas otore, kehilangan
pendengaran, otalgia.
3. Penyebab dan penaganan masalah sebelumnya
4. Informasi perlu diperoleh mengenai masalah kesehatan lain dan semua
obat dan riwayat keluarga tentang penyakit telinga
5. Pengkajian fisik meliputi observasi adanya aritema, edema, otorea, lesi,
dan bau cairan yang keluar. Hasil audiogram harus dikaji.
B. Diagnose Keperawatan
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan adanya inflamasi pada telinga
2. Ansietas berhubungan dengan penyakit yang diderita.
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan untuk menghindari
pemajanan patogen
C. Intervensi Keperawatan