Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini

dapat terselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Sebagai hamba Allah

yang tidak luput dari kekurangan, kami menyadari bahwa Makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan di dalamnya, itu

dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dari

beberapa refrensi akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat

pada waktunya. Kami berharap dengan penulisan makalah ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca umumnya serta

semoga dapat menjadi bantuan pertimbangan untuk mengembangkan dan

meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.

Makassar, Januari 2018

Kelompok II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2

A. Pengertian................................................................................................2

B. Langkah langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan


negosiasi.......................................................................................................3

C. Beberapa strategi dan cara yang perlu dilakukan dalam


menciptakan kondisi yang persuasif, asertif, dan komunikasi terbuka
selama proses negosiasi............................................................................3

D. Kunci Sukses dalam Melakukan Negosiasi.........................................4

BAB III PENUTUP............................................................................................6

A. Kesimpulan..............................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

Konflik sering terjadi pada setiap tatanan asuhan keperawatan,


sebagai suatu kejadian, konflik terjadi akibat ketidaksetujuan antara dua
orang atau organisasi yang merasa kepentingannya terancam. Sebagai
proses, konflik dimanifestasikan sebagai suatu rangkaian tindakan yang
dilakukan oleh dua orang atau kelompok, di mana setiap orang atau
kelompok berusaha menghalangi atau mencegah kepuasan dari pihak lawan.
Sumber konflik di organisasi dapat ditemukan pada kekuasaan, komunikasi,
tujuan seseorang dan organisasi, ketersediaan sarana, perilaku kompetisi
dan kepribadian, serta peran yang membingungkan. Asumsi dasar yang
pertama adalah konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam suatu
organisasi. Asumsi yang kedua adalah jika konflik dapat dikelola dengan
baik, maka dapat menghasilkan suatu penyelesaian yang kreatif dan
berkualitas, sehingga berdampak terhadap peningkatan dan pengembangan
produksi. Di sini, peran manajer sangat penting dalam mengelola konflik.
Manajer berusaha menggunakan konflik yang konstruktif dalam menciptakan
lingkungan yang produktif.. Jika konflik mengarah ke suatu yang
menghambat, maka manajer harus mengidentifikasi sejak awal dan secara
aktif melakukan intervensi supaya tidak berefek pada produktivitas dan
motivasi kerja. Penyelesaian konflik bisa dilakukan dengan berbagai cara,
salah satunya adalah dengan cara negosiasi. Negosiasi, biasanya dilakukan
untuk mendapat jalan tengah dalam sebuah kasus agar keadaan bisa
menjadi lebih kondusif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada
organisasi, negosiasi juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang
kompetitif (Marquis dan Huston, 1998). Negosiasi sering dirancang
sebagai suatu strategi menyelesaikan konflik dengan pendekatan
kompromi. Selama negosiasi berlangsung, berbagai pihak yang
terlibat menyerah dan lebih menekankan untuk mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antara keduanya.
Smeltzer (1991) mengidentifikasi dua tipe dasar negosiasi,
yakni kooperatif (setiap orang menang), dan kompetitif (hanya satu
orang yang menang). Satu hal yang penting dalam negosiasi adalah
apakah ada salah satu atau kedua pihak menghendaki adanya
perubahan hubungan yang berlangsung dengan meningkatkan
hubungan yang lebih baik. Jika kedua pihak menghendaki adanya
perbaikan hubungan, maka akan muncul tipe kooperatif. Namun, jika
hanya salah satu pihak yang menghendaki perbaikan hubungan, maka
yang muncul adalah tipe kompetitif. Meskipun dalam negosiasi ada
pihak yang menang dan kalah, sebagai negosiator penting untuk
memaksimalkan kemenangan kedua pihak untuk mencapai tujuan
bersama, meminimalkan kekalahan dengan membuat pihak yang
kalah tetap dapat tujuan bersama, dan membuat kedua belah pihak
merasa puas terhadap hasil negosiasi.
Terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum manajer
setuju untuk memulai proses negosiasi, yaitu: masalah harus dapat
dinegosiasikan, negosiator harus tertarik terhadap “take and give”
selama proses negosiasi, dan mereka harus saling percaya (Smeltzer,
1991).

B. Langkah langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan


negosiasi
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan
negosiasi adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin.
Oleh karena pengetahuan adalah kekuatan, semakin banyak
informasi yang didapat, maka semakin besar kemungkinan untuk
menawarkan negosiasi.
2. Di mana manajer harus memulai. Oleh karena tugas manajer
adalah melakukan kompromi, maka mereka harus memilih tujuan
yang utama. Tujuan tersebut sebagai masukan dari tingkat bawah.
3. Memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan prasarana.
Efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu, anggaran, dan
pegawai yang terlibat perlu juga diperhatikan oleh manajer.
4. Mempunyai agenda yang disembunyikan. Agenda tersebut adalah
agenda negosiasi alternatif yang akan ditawarkan jika negosiasi
tidak dapat disepakati.

C. Beberapa strategi dan cara yang perlu dilakukan dalam


menciptakan kondisi yang persuasif, asertif, dan komunikasi
terbuka selama proses negosiasi
Ada beberapa strategi dan cara yang perlu dilaksanakan dalam
menciptakan kondisi yang persuasif, asertif, dan komunikasi ter buka
selama negosiasi berjalan menurut smeltzer (1991) :
1. Pilih fakta-fakta yang rasional dan berdasarkan hasil penelitian.
2. Dengarkan dengan saksama, dan perhatikan respons nonverbal
yang nampak.
3. Berpikirlah positif dan selalu terbuka untuk menerima semua
alternatif informasi yang disampaikan.
4. Upayakan untuk memahami pandangan apa yang disampaikan
lawan bicara Anda. Konsentrasi dan perhatikan, tidak hanya
memberikan persetujuan.
5. Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi. Hindarkan masalah-
masalah pribadi pada saat negosiasi.
6. Hindari menyalahkan orang lain atas konflik yang terjadi.
7. Jujur.
8. Usahakan bersikap bahwa Anda memerlukan penyelesaian yang
terbaik.
9. Jangan langsung menyetujui solusi yang ditawarkan, tetapi
berpikir, dan mintalah waktu untuk menjawabnya.
10. Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama negosiasi
berlangsung, istirahatlah sebentar.
11. Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang belum begitu
Anda pahami.
12. Bersabarlah

D. Kunci Sukses dalam Melakukan Negosiasi


1. Lakukan
a. Jelaskan tujuan negosiasi, bukan posisinya. Pastikan bahwa
anda mengetahui keinginan orang lain.
b. Perlakukan orang lain sebagai teman dalam penyelesaian
masalah, bukan sebagai musuh. Hadapi masalah yang ada,
bukan orangnya.
c. Ingat, bahwa setiap orang mengharapkan penyelesaian yang
dapat diterima, jika Anda dapat menyajikan sesuatu dengan
baik dan menarik.
d. Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan dan apa yang tidak.
Perhatikan gerakan tubuhnya.
e. Lakukan sesuatu yang sederhana, tidak berbelit-belit..
f. Antisipasi penolakan
g. Tahu apa yang dapat Anda berikan
h. Tunjukkan beberapa alternatif pilihan
i. Tunjukkan keterbukaan dan ketaatan jika orang lain sepakat
terhadap pendapat Anda
j. Bersikaplah asertif, bukan agresif
k. Hati-hati, Anda mempunyai suatu kekuasaan untuk
memutuskan
l. Pergunakan gerakan tubuh, jika Anda menyetujui atau tidak
terhadap suatu pendapat
m.Konsisten terhadap apa yang Anda anggap benar

2. Hindari
a. Sikap yang tidak baik, seperti sinis, kasar, dan menyepelekan
b. Trik yang tidak baik, seperti manipulasi
c. Distorsi
d. Tergesa-gesa dalam proses negosiasi
e. Tidak berurutan
f. Membuat hanya satu pilihan
g. Memaksakan kehendak
h. Berusaha menekankan pada satu pendapat
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan disiplin, pertimbangan
pengalaman dalam tahapan
kehidupan, komunikasi dan mendengarkan secara aktif. Strategi
dalam penyelesaian konflik salah satunya adalah negosiasi. Negosiasi
adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan hampir di setiap
aspek kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang paling
efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan
kepentingan.
Dalam banyak hal, negosiasi justru tidak terselesaikan di meja
perundingan atau meja rapat formal, tetapi justru dalam suasana yang
lebih informal dan relaks, di mana kedua pihak berbicara dengan hati
dan memanfaatkan sisi kemanusiaan pihak lainnya. Karena pada
dasarnya selain hal-hal formal yang ada dalam proses negosiasi,
setiap manusia memiliki keinginan, hasrat, perasaan, nilai-nilai dan
keyakinan yang menjadi dasar bagi setiap langkah pengambilan
keputusan yang dilakukannya.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika
Dosen : Ns. Hasriany, S.Kep., M. Kep

MANAJEMEN KEPERAWATAN
“NEGOSIASI”

Di susun Oleh:

Kelompok II

Andi Mutiara Mukhtar (1701038 ) Nia Sartika (1701052)

Asma Hartina (1701040) Nia Puspita (1701051)

Maghfirah Mustafa (1701048) Rahmatang (1701059)

Nurhadani (1701054) Risman (1701078)

Putri Nur Husnah (1701057)

Syamsumarlin (1701079)

S1 Keperawatan Konversi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang Makassar
2017-2018

Anda mungkin juga menyukai