Anda di halaman 1dari 6

173

KOMUNIKASI INTERPERSONAL (SELF TALK) SEBAGAI PENCEGAHAN SELF-


HARM PADA REMAJA

Ivana Elza Harefa


Psikologi, FIP, Universitas Negeri Surabaya. Ivanaharefa16010664009@mhs.unesa.ac.id

Suci Gita Mawarni


Psikologi, FIP, Universitas Negeri Surabaya. Sucimawarni16010664028@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Tugas perkembangan
remaja pada masa ini ialah pencaran jati diri. Masa ini sering disebut kritis, yang identik dengan masa yang
penuh topan (storm) dan tekanan (stress) seperti munculnya konflik, permasalahan hubungan sosial, serta
perubahan suasana hati remaja. Tidak sedikit remaja yang mengalami kesulitan ketika berada pada masa
penuh dengan tantangan ini. Remaja yang mengalami konflik dan merasa tertekan bahkan tidak segan
untuk melakukan tindakan yang merugikan seperti melukai diri sendiri (self harm). Self-harm atau Self-
injury merupakan kegiatan meyiksa diri dengan cara sengaja melukai diri dengan mengiris, dan lain
sebagainya. Bahkan pada masa ini, tindakan melukai diri sendiri seakan menjadi tren dikalangan para
remaja. Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan tindakan melukai diri sendiri
tersebut yakni melatih kemampuan komunikasi interpersonal atau dapat disebut self talk. Komunikasi
intrapersonal atau self-talk merupakan dialog yang dilakukan kepada diri sendiri sebagai bentuk release
dari masalah yang ada.

Kata Kunci: Komunikasi interpersonal (self talk), self harm, remaja.

dilakukan individu seperti depresi hingga melakukan self-


PENDAHULUAN harm.
Pada umumnya masa remaja disebut sebagai masa Self-harm atau Self-injury merupakan kegiatan
krisis identitas, masa pencarian jati diri atau sering juga meyiksa diri dengan cara sengaja melukai diri dengan
dijuluki sebagai masa kritis. Hal tersebut disebabkan mengiris (Curtis, Thorn, McRobberts, Hetrick, Rice, dan
karena pada masa remaja terjadi proses transisi dari masa Robinson, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh
anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini akan ada addaction pada bulan November 2018 melakukan survey
banyak perubahan yang terjadi meliputi berbagai aspek kesejahteraan dan self-harm pada anak usia 13-17 tahun.
atau fungsi perkembangan mulai dari kognitif, fisik, Self-harm memiliki beberapa dimensi untuk menjabarkan
hingga sosioemosi (Santrock, 2012). Selain itu, masa perilaku menyakiti diri sendiri. Salah satunya yang
remaja juga identik dengan masa yang penuh topan berperngaruh menurut Walsh (dalam Muthia & Hidayanti,
(storm) dan tekanan (stress) biasanya ditandai dengan 2015) adalah dimensi lingkungan. Individu merupakan
munculnya konflik, permasalahan hubungan sosial, serta makhluk sosial yang setiap harinya bersinggungan dengan
perubahan suasana hati remaja (Syarifah, Widodo, & individu lain sehingga konflik yang dialami dapat
Kristiana, 2012). menyebabkan permasalahan psikologis. Whalsh sendiri
Permasalahan yang terjadi pada remaja dapat berupa menyebutkan dimensi lingkungan yang dapat mendorong
permasalahan fisik, sosial maupun psikologis. perilaku menyakiti diri adalah konflik interpersonal,
Permasalahan fisik yang terjadi adalah masalah kesehatan frustasi, isolasi sosial, peristiwa yang membangkitkan
seperti tipes, demam, adan sebagainya. Sedangkan trauma dan dimensi berhubungan. Tekanan ini yang
permasalahan sosial berupa tindakan yang melanggar menyebabkan individu mulai menyakiti diri sendiri. Hal
norma sosial seperti pertengkaran bahkan sampai tindak ini senada dengan survey adanya hubungan antara
pidana. Dan untuk permasalahan psikologis adalah kesejahteraan psikologis dengan self harm yang dilakukan
permasalahan yang tidak tampak karena prosesnya oleh Addaction.
melibatkan kognitif namun tampak dalam kegiatan yang

Prosiding Seminar Nasional 2019


PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Surabaya, 21 September 2019
174

Dalam survey ini melibatkan 8.531 responden dari Siswa SMP masih ada pada tahap remaja awal,
51 sekolah yang berada di Cornwall, Kent, dan sehingga mereka melakukan modelling tanpa melibatkan
Lancashire. Hasil dari penelitian ini menyatakan sebanyak kognitif yang kompleks sehingga mereka masih belum
15,7%, teman dekat mereka melakukan self-harm dan dapat memilah mana yang dapat diserap dengan baik
sebanyak 10% mengatakan bahwa mereka memiliki mana yang tidak dengan tekanan yang mereka alami.
keinginan untuk melakukan self-harm. Secara Disinilah peran guru, orang tua, dan teman dibutuhkan
keseluruhan, penelitian yang telah dilakukan sejak tahun karena individu yang mengalami hal ini adalah mereka
2016 menyatakan sebanyak 33% responden memiliki yang butuh didengarkan dan diarahkan. Ketidaktahuan
keinginan untuk melakukan self-harm. Dari penelitian ini akan pengekspresian emosi yang menjadi permasalahan
dapat diketahui bahwa self-harm dapat sangat cepat mengapa mereka melakukan perilaku yang menyimpang.
menyerang individu yang berkaitan dengan kesejahteraan Hal termudah yang dapat dilakukan adalah
psikologis mereka. Sebanyak 34% responden mengalami membiasakan melakukan self-talk. Komunikasi
depresi sekitar 1-5 hari dalam sebulan dan 4.4% intrapersonal atau self-talk merupakan dialog yang
merasakan depresi selama 24 hari lebih. Dilansir dari dilakukan kepada diri sendiri sebagai bentuk release dari
pijarpsikologi.com, individu yang melakukan self-harm masalah yang ada. Self-talk sendiri digunakan dalam
merupakan individu yang mengekspresikan emosi mereka terapi psikoanalisa dimana pasien akan mengatakan
dengan menyakiti dirinya sendiri karena pada dasarnya, seluruh hal tanpa ada yang ditutupi sehingga pasien dapat
self-harm tidak masuk dalam percobaan bunuh diri melibatkan kognitif dan logis dengan kesadaran sehingga
melainkan masuk pada nonsuicidal self-injury (NSSI). tidak ada penyangkalan yang dilakukan dan didampingi
NSSI sendiri merupakan kegiatan dengan tujuan oleh terapis yang berada di belakang pasien. Bedanya
menyakiti tubuh secara sengaja, tanpa ada niatan kuat adalah self-talk dapat dilakukan mandiri oleh individu
untuk melakukan bunuh diri. Karena pada dasarnya, tanpa terapis dengan melibatkan kognitif yang jernih dan
individu yang melakukan self-harm sedang menyalurkan berpikir secara logis dengan hasil akhir menemukan titik
atau mengkespresikan emosi yang dirasakannya. dimana mereka mendapatkan solusi.
Peralihan emosi dari rasa sakit psikologis menuju fisik Dengan adanya argumen ini diharapkan para
inilah yang menadi inti dari perilaku. Ketika individu profesional dapat mempertimbangkan solusi yang
melukai dirinya, mereka akan merasakan kenikmatan atas diajukan sehingga dapat diterapkan pada siswa-siswi
sakit yang dilakukan karena luka psikologis mereka telah remaja yang mengalami depresi agar dapat dengan tepat
tergantikan. Dengan merasakan sakit yang lain maka mengekspresikan emosi.
mereka melupakan masalah yang dirasakan.
Di Indonesia sendiri, self-harm pernah dilakukan PEMBAHASAN
oleh siswa SMP yang berada daerah Surabaya, Jawa A. Komunikasi Interpersonal (Self talk)
Timur sebanyak 56 siswa. Dilansir dari linetoday, siswa Pada dasarnya setiap manusia memiliki
ini melakukan perilaku ini sebagai pelampiasan dari kesadaran akan keberadaannya sebagai manusia,
emosi. Perilaku ini tentu tidak dapat dibiarkan. Anak sehingga selain manusia memiliki kemampuan
remaja masih memiliki emosi yang tidak stabil sehingga untuk berkomunikasi dengan orang lain, manusia
diperlukan arahan dan pelatihan mandiri untuk mengelola juga mampu berkomunikasi dengan dirinya
emosi. Anak-anak yang melakukan self-harm dapat sendiri (Wulandari, 2017). Berbicara dengan diri
disebabkan ketidaktahuan dalam mengekspresikan emosi sendiri atau yang biasa disebut dengan istilah self
yang ada pada dirinya. Kurangnya edukasi juga dapat talk merupakan bentuk dari komunikasi
menjadi penyebab mengapa anak-anak melakukan hal ini. intrapersonal, artinya komunikasi dilakukan oleh
Jika ditinjau permasalahan diatas, pembuatan luka yang individu terhadap dirinya sendiri, baik secara
dilakukan siswa SMP tersebut dominan berlatar belakang sadar ataupun tidak. Suseno (dalam Wulandari,
dari keluarga di daerah Dolly yang menyebabkan anak 2017) menyebutkan contoh self talk secara sadar
tertekan karena situasi yang ada. Orang tua yang ialah harapan, cita-cita, atau doa. Sedangkan
seharusnya menjadi figur untuk dicontoh dan wadah bentuk self talk secara tidak sadar dapat
sebagai self-release tidak anak dapatkan. Sehingga berlangsung secara spontan. Menurut Syam
mereka mencari diluar dan mendapatkan modelling yang (dalam Wulandari, 2017) Self talk ini berlangsung
tidak tepat. melalui proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori

Prosiding Seminar Nasional 2019


PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Surabaya, 21 September 2019
175

dan berpikir. Sensasi merupakan hasil dari panca (spirit), dan optimisme (optimism) pada diri
indra dalam menyerap setiap info atau stimulus sendiri. Contoh ungkapan yang positif misalnya,
dari lingkungan sekitar. Selanjutnya asosiasi yaitu “Aku harus bangkit tidak boleh bergantung terus
pengalaman individu dalam memahami sensasi. dengan orang lain; Aku punya potensi yang tidak
Antara sensasi dan asosiasi ini bertemu di dalam dapat diremehkan begitu saja; Aku adalah
otak dan membentuk persepsi. Adapun yang manusia yang kuat,” dan masih banyak serentetan
dimaksud dengan persepsi adalah proses perkataan positif lainnya. Ketika individu
mengartikan segala sesuatu yang telah diterima menyampaikan ucapan yang positif maka akan
oleh kognisi seseorang (Solso dkk, 2008). muncul emosi yang positif, begitupun sebaliknya.
Definisi lain tentang self talk yang diungkapkan Self talk negatif merupakan cara berpikir yang
oleh Selk (dalam Wulandari, 2017) yakni self talk irasional sehingga dapat menyebabkan emosi
merupakan cara kerja kognitif melalui proses seseorang terganggu, memunculkan depresi,
mental yang berkonstribusi dalam perubahan merasa rendah diri, menyalahkan diri sendiri dan
bentuk-bentuk pikiran. Self talk merupakan khawatir Self talk negatif ini cenderung
serangkaian proses di dalam diri seseorang yang merugikan diri sendiri. Contoh dari self-talk
memampukan individu untuk memahami diri negatif; “Aku adalah manusia yang tidak
sendiri. Hacfort dan Schwenkmezger (dalam berguna, Tidak ada orang yang mau berteman
Wulandari, 2017) mengartikan self-talk sebagai denganku, Aku tidak percaya dengan adanya
suatu percakapan yang dilakukan seseorang persahabatan”, dan lain sebagainya. Kedua jenis
dengan dirinya sendiri untuk mendefinisikan self-talk tersebut dapat dipengaruhi oleh keadaan
berbagai macam perasaan, pendapat, penilaian diri seseorang dalam menyikapi sesuatu. Individu
dan perintah terhadap dirinya sendiri untuk mampu mempersepsi dengan pikiran yang positif
mengatur kembali keadaan diri yang dirasa perlu ataupun keadaan negatif.
untuk diubah. Self talk umum terjadi pada setiap Self talk dipengaruhi oleh beberapa faktor
manusia. Segala sesuatu yang dipikirkan individu yakni perkembangan kognitif, proses belajar, dan
dapat mempengaruhi keadaan jiwanya. Kata-kata kematangan psikologis. Menurut Vygotsky
yang disampaikan terhadap diri sendiri secara seorang anak mulai dapat berkomunikasi dengan
otomatis dapat mempengaruhi pikiran seseorang. dirinya sendiri saat memasuki usia enam atau
Apabila kata-kata yang disampaikan itu positif tujuh tahun (Ricard, dalam Wulandari, 2017).
maka akan memunculkan jiwa positif, sedangkan Pada masa ini individu mulai mengenali hal-hal
bila yang sampaikan merupakan kata-kata negatif yang baik atau buruk, individu masih melatih diri
maka akan memunculkan perasaan pesimis. Apa mengenai bahasa. Oleh sebab itu, pembelajaran
yang dikatakan individu terhadap dirinya sendiri dan komunikasi yang positif dari lingkungan
95% akan mempengaruhi keadaan emosi dapat mempengaruhi pola pemikiran individu.
seseorang. Hal ini dapat terjadi karena ketika Yang kedua, self talk dipengaruhi proses belajar.
seseorang mulai berbicara pada dirinya sendiri Belajar merupakan suatu kegiatan yang ditujukan
berarti alam bawah sadarnya telah diperintahkan untuk dapat mengetahui atau mendapatkan
untuk melakukan sesuatu (Aulia, dalam pengalaman guna melakukan perubahan. mental
Wulandari, 2017). Maka dari itu, self talk di dalam diri manusia. Hal ini sesuai dengan yang
mempunyai andil yang besar terhadap keadaan dinyatakan oleh Rogers, bahwa salah satu sifat
diri seseorang. Dari beberapa uraian tersebut self dapat berubah dengan adanya proses belajar
dapat disimpulkan bahwa self talk merupakan (Suryabrata, dalam Wulandari, 2017). Yang
suatu aktivitas di dalam diri seseorang yang ketiga, self talk dipengaruhi oleh kematangan
berupa dialog dengan diri sendiri. psikologis. Menurut Shanahan dkk, kematangan
Terdapat dua macam self talk, yakni self talk psikologis yang dimaksud adalah saat dimana
positif, dan self talk negatif. Self talk positif ialah individu mulai mampu mengontrol atau
bentuk komunikasi pada diri sendiri dengan mengendalikan diri dengan baik (Papalia dan
memperkatakan kalimat-kalimat positif yang Fielmand, 2013). Adanya kematangan psikologis
dapat menumbuhkan keyakinan (faith), semangat ini yang akan mengaktifkan kemampuan self talk

Prosiding Seminar Nasional 2019


PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Surabaya, 21 September 2019
176

dalam menghadapi segala kemungkinan peristiwa meninggaRAan bekas pada kulit, (5) menarik
yang akan terjadi. rambut dengan kuat, mencabuti bulu mata atau
alis dengan niat untuk menyakiti diri sendiri, (6)
B. Self harm secara sengaja mencegah penyembuhan luka, (7)
International Society for study self injury membakar kulit, (8) menanamkan benda-benda ke
mendifinisikan self harm sebagai suatu perilaku dalam kulit, (9) memasukkan sesuatu dan
menyakiti diri sendiri yang disengaja, dimana menyakiti urethra atau vagina.
perilaku tersebut dapat mengakibatkan kerusakan Dari beberapa penlitian mengenai self harm,
langsung pada jaringan tubuh, namun tindakan faktor yang paling banyak menyebabkan individu
tersebut bukan dianggap sebagai upaya untuk melakukan perilaku melukai diri sendiri atau self
bunuh diri (Fitzgerald & Curtis, 2017). Self harm harm yakni faktor mekanisme pertahanan diri
adalah suatu bentuk tindakan untuk menyakiti diri dalam strategi coping yang buruk atau negatif.
sendiri yang dilakukan individu sebagai cara Selain itu masa lalu yang buruk, maupun
untuk mengungkapkan atau mengekspresikan pengalaman traumatis, kurangnya komunikasi
perasaan marah, sedih, atau perasaan negatif dalam keluarga individu, tidak adanya
lainnya yang dapat mengancam jiwa individu. keharmonisan dan kehangatan dalam keluarga,
Individu yang melakukan self harm pada permasalahan akademis yang terjadi di sekolah,
umumnya menyadari jika perilaku yang sudah permasalahan dalam hubungan percintaan,
dilakukannya bukanlah perilaku yang baik dan permasalahan dengan teman, kejadian buruk yang
berbahaya bahkan dapat mengantarkan individu pernah dialami dan stres dalam menjalani
pada kematian. Namun, beberapa individu yang kehidupan juga dapat (Jans dkk, 2012).
melakukan self harm lainnya mengaku tidak C. Remaja
menyadari dampak dari tindakan yang telah Kata remaja merupakan istilah yang dipakai
dilakukan. untuk menjelaskan masa transisi dari anak-anak
Newman (dalam Ee & Mey, 2011) menuju dewasa. Rentang usia remaja dimulai
menjelaskan bahwa perilaku self harm memiliki 4 sejak usia 12 tahun hingga 21 tahun. Monks, dkk
kategori, yaitu kategori pertama tipe dangkal dan (2001) membagi masa remaja kedalam 3 tahap
memiliki luka yang sangat kecil. Individu yang yakni remaja awal (12-15 tahun), remaja madya
melakukan hal ini biasanya masih dapat diterima (16-18 tahun), remaja akhir (19-21 tahun).
dalam kelompok sosial. Kedua, individu yang Pada masa ini akan terjadi perubahan yang
melakukan tindik badan, ritual budaya yang dapat meliputi berbagai aspek atau fungsi
melukai diri sendiri dan membuat tato yang besar. perkembangan (Santrock, 2012). Berikut
Ketiga, melakukan pemotongan pada anggota perubahan-perubahan yang berlangsung pada
tubuh, menyayat pergelangan tangan, menyulut masa remaja: (1) Emosi yang tinggi, hal ini
putung rokok pada kulit dengan sengaja. Dan bergantung pada perubahan fisik dan psikologis
kategori keempat merupakan kategori terparah yang terjadi sebab di awal masa remaja perubahan
biasanya individu dapat melakukan mutilasi pada emosi terjadi lebih cepat. (2) Perubahan tubuh,
diri sendiri. Menurut Whitlock (dalam Ee & Mey, minat, dan peran yang diharapkan oleh kelompok
2011) bentuk perilaku self harm yang sering sosial menimbulkan masalah baru. (3) Perubahan
dilakukan misalnya: (1) menggaruk atau mencubit nilai-nilai sebagai konsekuensi perubahan minat
dengan kuku atau menggunakan benda tajam dan dan pola tingkah laku. Setelah hampir
lainnya sampai terjadinya pendarahan atau dewasa, remaja tidak lagi menganggap penting
membekas pada kulit, (2) memotong, merobek, segala apa yang dianggapnya penting pada masa
mengukir simbol tertentu pada pergelangan kanak-kanak. (4) Bersikap ambivalen terhadap
tangan, lengan, kaki, tubuh atau bagian tubuh setiap perubahan. Remaja menghendaki dan
lainnya, (3) membenturkan atau memukul diri menuntut kebebasan, tetapi sering takut
sendiri hingga memar atau mengalami bertanggung jawab akan resikonya dan
pendarahan (sadar jika melukai diri sendiri), (4) meragukan kemampuannya untuk mengatasinya.
menggigit bagian tubuh sampai berdarah atau

Prosiding Seminar Nasional 2019


PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Surabaya, 21 September 2019
177

William Kay (dalam Jahja, 2012) c/attachments/addaction_youth_in_crisis_spreads_4.p


mengemukakan tugas perkembangan remaja, df.
yaitu : (1) menerima fisiknya sendiri berikut
keragaman kualitasnya, (2) mencapai kemandirian Chozanah, R. (2018). Sebanyak 56 siswa SMP di
Surabaya suka silet tangan sendiri, ternyata ini
emosional dari orang tua atau figur-figur yang
penyebabnya. diunduh pada tanggal 29 Agustus 2019.
mempunyai otoritas, (3) mengembangkan Diunduh dari
ketrampilan komunikasi interpersonal dan belajar https://today.line.me/id/pc/article/Sebanyak+56+Sisw
bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, a+SMP+di+Surabaya+Suka+Silet+Tangan+Sendiri+
baik secara individual maupun kelompok, (4) Ternyata+Ini+Penyebabnya-JQ98Wq
menemukan manusia model yang dijadikan
identitasnya, (5) menerima dirinya sendiri dan Curtis, S., Thorn, P., McRoberts, A., Hetrick, S., Rice, S.,
& Robinson, J. 2018. Caring for uoung peoplo who
memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya
self-harm: A review of perspectives from families and
sendiri, (6) memperkuat self-control (kemampuan young people. Int J Environ Res Public Health, 15(5):
mengendalikan diri) atau dasar skala nilai, 950. DOI: 10.3390/ijerph15050950.
prinsip-prinsip atau falsafah hidup, (7) mampu
meninggalkan reaksi perilaku kekanak-kanakan Ee, G. T., & Mey, S. C. 2011. Type of Self-Hurt
dan penyesuaian diri. Behavior Among Chinese Adolescents in Malaysia.
Procedia - Social and Behavioral Sciences 29 , 1218
– 1227
PENUTUP
Simpulan Fitzgerald, J., & Curtis, C. 2017. Non-suicidal self-injury
Dari pembahasan diatas dapat diketahui bagaimana self- in a New Zealand student population: Demographic
harm dapat dengan cepat merambah ke remaja. Dari and self-harm characteristics. New Zealand Journal of
berbagai faktor diatas maka dapat diketahui lingkungan Psychology Vol. 46, No. 3, 156-163
sangat berpengaruh dalam tindakan ini. Self-harm juga
Jans, T., Taneli, Y., & Warnke, A. (2012). Sucide and
dikatakan sebagai ketidaktahuan individu dalam
self harming behavior. In J. M. Rey, e-Textbook of
mengekspresikan emosi. Sehingga dari permasalahan ini Child and Adolescent Mental Health (pp. 1-35).
kemudian harus ditemukan solusi yang dapat dilakukan Ganeva: IACAPAP
oleh individu secara mandiri yakni melalui cara self-talk.
Dengan adanya self-talk diharapkan individu dapat Jahja, Y. 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta:
memberikan insight bagi dirinya dan memikirkan Kencana Prenada Media Group.
permasalahan secara logis. Sehingga goalsnya adalah pada
Muthia, E. N., & Hidayati, D. S. 2015. Kesepian dan
pemecahan masalah dan solusi tanpa menyebabkan
keinginan melukai diri sendiri remaja. Psympathic,
kembali masalah. 2(2): 185-198.
Saran
Mengingat rentannya anak remaja dan cepatnya Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. 2001.
perambatan tindakan ini, maka saran yang dapat penulis Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai
berikan adalah dengan pembuatan modul self-talk yang Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University
dapat dilakukan secara mandiri oleh tiap individu. Dan Press.
juga adanya pelatihan yang dilakukan oleh sekolah yang
Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. 2013.
bekerja sama dengan tenaga ahli dalam penangan kasus Human Development; Perkembangan Manusia Buku
ini. Tak hanya itu, orang tua dan sekitarnya wajib 1 Edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika.
berperan dalam membantu individu agar terlepas dari
tindakan menyakiti diri sendiri. Pijarpsikologi. 2018. Self-harm: Menyakiti diri menjadi
pilihan untuk menyalurkan rasa sakit. Diunduh pada
DAFTAR PUSTAKA tanggal 29 Agustus 2019
https://pijarpsikologi.org/self-harm-menyakiti-diri-
Addaction. (2018). Youth In Crisis? : A Survey Of menjadi-pilihan-untuk-menyalurkan-rasa-sakit/
Wellbeing and Self Harm Among 13 to 17 years old.
Retrived at August, 29th 2019
https://www.addaction.org.uk/sites/default/files/publi

Prosiding Seminar Nasional 2019


PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Surabaya, 21 September 2019
178

Santrock, J. W. 2012. Life-Span Development


Perkembangan Masa Hidup Edisi ketigabelas Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.

Solso, R.L, Maclin, O.H.M, Kimberly Maclin. 2008.


Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan (Terjemahan
Mikael Rahardanto dan Kristianto Batuadji). Jakarta:
Erlangga.

Syarifah, H., Widodo, P. B., & Kristiana, I. F. 2012.


Hubungan Antara Persepsi terhadap Keterlibatan
Ayah dalam Pengasuhan dengan Kematangan Sosial
Emosi pada Remaja di SMA Negeri “X”. Disajikan
dalam Proceding Temu Ilmiah Nasional VIII IPPI,
Yogyakarta, 8-10 November.

Wulandari, C. T. 2017. Self talk untuk mencapai


penerimaan diri pada penyandang disabilitas tuna
netra “bakti candrasa” Surakarta. Skripsi tidak
diterbitkan, Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Prosiding Seminar Nasional 2019


PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Surabaya, 21 September 2019

Anda mungkin juga menyukai