Anda di halaman 1dari 39

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


Jl. Raya Panglima Sudirman No.134 Kraksaan, Telp.&Fax. (0335) 842502
PAJARAKAN - PROBOLINGGO 67282

Dokumen Swakelola
Tipe II

Nomor :
Tanggal : 8 Agustus 2022

Untuk Pengadaan :

Pekerjaan : Penetapan dan Penegasan Batas Desa


SubKegiatan : Fasilitasi Penetapan dan Penegasan Batas Desa
Kegiatan : Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Administrasi Pemerintahan Desa

Lokasi : Dinas PMD Kec. Kraksaan – Kab. Probolinggo


Sumber Dana : APBD 2023

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


KABUPATEN PROBOLINGGO
TAHUN ANGGARAN 2023
1

PENGANTAR DOKUMEN SWAKELOLA TIPE II

A. Umum

Paket pekerjaan swakelola ini diikuti oleh instansi pemerintah lain yang bersedia dan memiliki
kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan yang akan diswakelolakan

B. Petunjuk Dokumen Swakelola Tipe II

Bagian 1 : Ringkasan pekerjaan swakelola


Berisi informasi tentang paket pengadaan, spesifikasi dan kuantitas serta persyaratan pelaksana
swakelola

Bagian 2 : Permintaan kesediaan dan persiapan kontrak


Berisi petunjuk, pendukung dan informasi tambahan dalam penyampaian proposal dan RAB

Bagian 3 : Tindak lanjut kesepakatan kerja sama


Berisi tindak lanjut kesepakatan kerja sama meliputi persiapan pelaksanaan swakelola dan persiapan
penandatanganan kontrak

Bagian 4 : Dokumen kontrak


Berisi syarat-syarat umum dan khusus kontrak yang mengatur pelaksanaan pekerjaan, serta rancangan
dan contoh dokumen lain yang menjadi bagian kontrak

Bagian 5 : Contoh dokumen


Berisi contoh dan format dokumen yang digunakan pada tahap persiapan swakelola

C. Singkatan/ Definisi

Dokumen ini berisi pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:

Jasa Lainnya : jasa nonkonsultansi atau jasa yang membutuhkan peralatan, metodologi
khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah
dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
PA : Pengguna Anggaran
KPA : Kuasa Pengguna Anggaran
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat : PA, KPA, atau PPK
Penandatangan
Kontrak
Pelaksana : Lembaga/Perangkat Daerah lain yang ditetapkan oleh PA/KPA sebagai
Swakelola pelaksana swakelola tipe II melalui kesepakatan bersama pada tahap
persiapan swakelola
Kontrak : Perjanjian tertulis antara Pejabat Penandatangan Kontrak dengan Pelaksana
Swakelola
Nilai Kontrak : Total harga yang tercantum dalam kontrak swakelola
Hari : Hari kalender
Tim Persiapan : Tim dari perangkat daerah penanggung jawab anggaran yang bertugas
melakukan persiapan pelaksanaan swakelola
Tim Pelaksana : Tim dari lembaga/perangkat daerah lain selaku Pelaksana Swakelola

Dokumen Swakelola Tipe II


2

Tim Pengawas : Tim dari perangkat daerah penanggung jawab anggaran yang bertugas
melakukan pengawasan swakelola
Kesepakatan : Kesepakatan kerja sama untuk melaksanakan kegiatan swakelola antara
Bersama PA/KPA pada perangkat daerah penanggung jawab anggaran dengan pejabat
lembaga/perangkat daerah lain

Masa Kontrak : Jangka waktu berlakunya kontrak swakelola terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan tanggal selesainya pekerjaan dan
terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak
Kerangka Acuan : Dokumen yang disusun oleh PPK untuk menjelaskan lingkup pekerjaan yang
Kerja diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kontrak

D. Dasar Hukum

Dokumen Swakelola Tipe II ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya beserta aturan turunannya

Dokumen Swakelola Tipe II


3

DAFTAR ISI

Pengantar Dokumen Swakelola Tipe II


A. Umum
B. Petunjuk Dokumen Swakelola Tipe II
C. Singkatan/Definisi
D. Dasar Hukum

Bab 1 Lembar Data Swakelola (LDS)


A. Ringkasan Paket Pengadaan
B. Tahapan Swakelola

Bab 2 Persyaratan Calon Pelaksana Swakelola

Bab 3 Aturan Dasar Swakelola

Bab 4 Petunjuk Penyampaian Dokumen


A. Permintaan Kesediaan
B. Penyampaian Kesediaan
C. Kesepakatan Kerja Sama

Bab 5 Persiapan Pelaksanaan Swakelola


A. Penetapan Tim Pelaksana
B. Penyampaian Proposal dan RAB
C. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan
D. Reviu Proposal dan RAB
E. Negosiasi Teknis dan Harga
F. Penetapan Rencana Kegiatan, Jadwal Pelaksanaan dan RAB
G. Penyusunan Rancangan Kontrak

Bab 6 Persiapan Penandatanganan Kontrak


A. Persiapan Penandatanganan Kontrak
B. Kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia
C. Penandatanganan Kontrak

Bab 7 Pokok Perjanjian

Bab 8 Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)


A. Ketentuan Umum
1. Definisi
2. Penerapan
3. Bahasa dan Hukum
4. Perbuatan yang dilarang dan sanksi
5. Korespondensi
6. Wakil sah para pihak
7. Perpajakan
8. Pengalihan
B. Pelaksanaan Kontrak
9. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
10.Fasilitas yang diberikan pejabat penandatangan kontrak
11.Pengadaan barang/jasa melalui penyedia
12.Personel dan peralatan
13.Pengawasan dan pengendalian kontrak
14.Waktu penyelesaian pekerjaan
C. Penyelesaian Kontrak
15.Serah terima pekerjaan
16.Layanan tambahan

Dokumen Swakelola Tipe II


4

D. Perubahan Kontrak
17.Adendum kontrak
18.Keadaan kahar

Dokumen Swakelola Tipe II


5

E. Penghentian dan Pemutusan Kontrak


19.Penghentian kontrak
20.Pemutusan kontrak
21.Pemutusan kontrak oleh Pejabat Penandatangan kontrak
22.Pemutusan kontrak oleh Pelaksana Swakelola
23.Berakhirnya kontrak
F. Pembayaran Kepada Pelaksana Swakelola
24.Nilai kontrak
25.Pembayaran
26.Penangguhan pembayaran
G. Penyelesaian Perselisihan
27.Itikad baik
28.Penyelesaian perselisihan
H. Lain-lain
29.Penggunaan dokumen kontrak dan informasi
30.Hak atas kekayaa intelektual
31.Laporan hasil pekerjaan
32.Kepemilikan dokumen

Bab 9 Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)


A. Korespondensi
B. Wakil sah para pihak
C. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
D. Fasilitas yang diberikan Pejabat Penandatangan Kontrak
E. Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia
F. Serah terima pekerjaan
G. Layanan tambahan
H. Pemutusan kontrak oleh Pelaksana Swakelola
I. Pembayaran
J. Kepemilikan dokumen

Bab 10 Contoh Dokumen

Dokumen Swakelola Tipe II


6

BAB 1. LEMBAR DATA SWAKELOLA

A. Ringkasan Paket Pengadaan


1. Nama Paket Pelaksanaan Penetapan dan Penegasan Batas Desa

2. Kode RUP 31814745

3. Ruang lingkup _____ sebagaimana KAK

4. Lokasi pekerjaan Dinas PMD Kec. Kraksaan – Kab. Probolinggo

5. Jangka waktu 120 (seratus dua puluh) hari kalender

6. Pengguna Perangkat Daerah : Dinas PMD


PPK : PPK Kegiatan Layanan Keuangan dan
Kesejahteraan Dinas PMD
Alamat : Jl. Raya Panglima Sudirman No.134 Kraksaan -
Probolinggo

7. Biaya Pengadaan ini dibiayai melalui DPA Dinas PMD Kabupaten Probolinggo
Tahun Anggaran 2023

B. Tahapan Swakelola
1. Permintaan kesediaan
2. Penyampaian kesediaan
3. Kesepakatan kerja sama
4. Permintaan proposal
5. Penyampaian proposal
6. Reviu proposal
7. Negosiasi Teknis dan Harga
8. Penandatanganan perjanjian kerja sama swakelola atau kontrak
9. Pelaksanaan pekerjaan

Dokumen Swakelola Tipe II


7

BAB 2. PERSYARATAN CALON PELAKSANA SWAKELOLA

1. Personal
1.1 Mempunyai personil tetap dengan keilmuan dan pengalaman teknis menyediakan atau
mengerjakan barang/jasa sejenis yang diswakelolakan yaitu _____
1.2 Personil sebagai calon Ketua Tim Pelaksana wajib memiliki kemampuan manajerial

2. Peralatan
Mempunyai fasilitas/peralatan untuk melaksanakan pekerjaan yang diswakelolakan, terdiri dari :
a. ___
b. ___

Dokumen Swakelola Tipe II


8

BAB 3. ATURAN DASAR SWAKELOLA

1. Wajib Memeriksa Dokumen


Calon Pelaksana Swakelola berkewajiban memeriksa keseluruhan dokumen swakelola

2. Bahasa
2.1 Semua Dokumen harus menggunakan Bahasa Indonesia.
2.2 Dokumen penunjang dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing.
2.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai terjemahan dalam Bahasa Indonesia.
Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah dokumen penunjang yang
berbahasa asing

3. Produk Dalam Negeri dan Tenaga Kerja Indonesia


Calon Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk menyampaikan data personil dan proposal yang
mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia

4. Larangan pertentangan kepentingan


4.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya, menghindari dan mencegah
pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung
4.3 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud yaitu Tim Pelaksana merangkap sebagai
Tim Persiapan atau Tim Pengawas.

5. Perbuatan Yang Dilarang


Calon Pelaksana Swakelola wajib mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan hal-hal sebagai
berikut :
a. mempengaruhi PA/KPA/PPK untuk memenuhi keinginan calon Pelaksana Swakelola yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
b. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan tidak benar dalam
penyelenggaraan swakelola;
c. melakukan korupsi, kolusi dan/atau nepotisme dalam penyelenggaraan swakelola

Dokumen Swakelola Tipe II


9

BAB 4. PETUNJUK PENYAMPAIAN DOKUMEN

1. Permintaan Kesediaan
PA/KPA melalui PPK meminta kesediaan Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dinilai
mampu untuk menjadi calon Pelaksana /Swakelola

2. Penyampaian Kesediaan
Calon Pelaksana Swakelola menyampaikan kesediaan melaksanakan pekerjaan swakelola

3. Kesepakatan Kerja Sama


PA/KPA melakukan kesepakatan kerja sama dengan Pejabat K/L/PD sebagai Pelaksana Swakelola

Dokumen Swakelola Tipe II


10

BAB 5. PERSIAPAN PELAKSANAAN SWAKELOLA

1. Penetapan Tim Pelaksana


1.1 Tim Pelaksana terdiri dari pegawai pada Pelaksana Swakelola
1.2 Pimpinan Pelaksana Swakelola menetapkan Tim Pelaksana dalam bentuk Surat Keputusan

2. Penyampaian Proposal dan RAB


2.1 PPK meminta Pelaksana Swakelola untuk mngajukan proposal dan RAB
2.2 Pelaksana Swakelola menyusun proposal dan RAB meliputi :
1. Proposal terdiri dari
a. latar belakang
b. meodologi pelaksanaan kegiatan
c. rencana penggunaan personil
d. rencana jadwal pelaksanaan kegiatan
e. monitoring dan evaluasi
f. pelaporan
2. Gaji personil, petugas lapangan, honor tim pelaksana, biaya material, biaya lainnya

3. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan


3.1 Tim Persiapan menyusun rencana kegiatan jadwal pelaksanaan
3.2 Penyusunan rencana kegiatan dan reviu yang dilakukan dengan Tim Pelaksana

4. Reviu Proposal dan RAB


4.1 PPK melakukan reviu atas proposal yang disampaikan oleh Pelaksana Swakelola
4.2 PPK dalam melakukan reviu dapat mengacu standar biaya yang ditetapkan Kepala Daerah
4.3 Hasil reviu proposal dan RAB dituangkan dalam Berita Acara

5. Negosiasi Teknis dan Harga


5.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara RAB yang diusulkan dengan anggaran yang
disetujui dalam DIPA/DPA, PPK dibantu oleh Tim Persiapan melakukan negosiasi
teknis dan harga dengan Tim Pelaksana Swakelola. Hasil negosiasi dituangkan dalam
berita acara hasil negosiasi dan menjadi dasar penyusunan Kontrak.
5.2 Apabila dalam pelaksanaan Swakelola terdapat kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa
melalui Penyedia, maka kebutuhan pengadaan barang/jasa dapat dimasukkan dalam
kontrak.

6. Penetapan Rencana Kegiatan, Jadwal Pelaksanaan dan RAB


PPK menetapkan Rencana Kegiatan, Jadwal Pelaksanaan dan RAB yang telah disusun Tim
Persiapan.

7. Penyusunan Rancangan Kontrak


7.1 Tim Persiapan dan Tim Pelaksana bersama-sama menyusun rancangan kontrak.
7.2 Rancangan kontrak terdiri dari dokumen kontrak sebagaimana pada bagian 4.

Dokumen Swakelola Tipe II


11

BAB 6. PERSIAPAN PENANDATANGANAN KONTRAK

1. Persiapan Penandatanganan Kontrak


PPK melakukan persiapan penandatanganan kontrak dengan Tim Pelaksana, berupa :
1. Finalisasi rancangan kontrak
2. Memeriksa kelengkapan dokumen kontrak
3. Menentukan waktu penandatanganan kontrak

2. Kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa


Dalam hal kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia dimasukkan dalam Kontrak, maka
Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan oleh Tim Pelaksana dengan berpedoman pada prinsip dan etika
Pengadaan Barang/Jasa.

3. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama /Kontrak


3.1 PPK dan Pelaksana Swakelola menandatangani Kontrak setelah memeriksa rancangan Kontrak
dan membubuhkan paraf pada setiap lembar dokumen Kontrak
3.2 Kontrak dibuat sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
a. Kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi meterai pada bagian yang ditandatangani oleh
Pelaksana Swakelola;
b. Kontrak asli kedua untuk ketua Tim Pelaksana dibubuhi meterai pada bagian yang
ditandatangani oleh PPK
3.3 Apabila diperlukan dapat dibuat rangkap/salinan Kontrak tanpa dibubuhi meterai
3.4 Kontrak mulai berlaku pada tanggal penandatanganan Kontrak oleh para pihak atau pada
tanggal yang ditetapkan dalam Kontrak
3.5 Penandatanganan Kontrak dilakukan setelah DIPA/DPA disahkan

Dokumen Swakelola Tipe II


12

BAB 7. POKOK PERJANJIAN

PERJANJIAN KERJA SAMA SWAKELOLA


Untuk melaksanakan Pekerjaan Swakelola

PENEGASAN BATAS DESA SECARA KARTOMETRIK


DIKABUPATEN PROBOLINGGI

Nomor : 412.5/482/426.114/2023

PERJANJIAN KERJASAMA SWAKELOLA ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut


KONTRAK, dibuat dan ditandatangani di Badan Informasi Geosspasial (BIG) Jln.Raya Jakarta-Bogor
KM.46 Cibinong Bogor. Jawa Barat pada hari Selasa tanggal 8 bulan Agustus tahun 2023 , antara :

1. Edy Suryanto selaku Pejabat Penandatangan Kontrak, yang bertindak untuk dan atas nama
Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Probolinggo, yang berkedudukan di Jalan Panglima Sudirman No 134 Kraksaan,
berdasarkan Surat Keputusan Kabupaten Probolinggo Nomor 954/26/426.32/2023, Tanggal
02 Januari 2023 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Probolinggo Tahun Anggaran 2023, selanjutnya disebut
Pejabat Penandatangan Kontrak; dan
2. Suprajaka, Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama Badan Informasi Geospasial,
selaku Ketua Tim Pelaksana Kontrak, yang berkedudukan di Jalan Raya Jakarta-Bogor KM.
46, Cibinong, Bogor, Jawa Barat berdasarkan Keputusan Kepala Badan Informasi
Geospasial Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pembagian Wewenang dan Pemberian Kuasa
Menandatangani Naskah Kerja Sama, selanjutnya disebut Pelaksana Swakelola.

MENGINGAT BAHWA :

1) PIHAK KESATU telah meminta PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Pelaksana Swakelola
untuk menyediakan barang/jasa sebagaimana diterangkan dalam KAK , sebagaimana
diterangkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang terlampir dalam KONTRAK ini;
2) PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan kepada PIHAK KESATU, memiliki keahlian profesional,
personil dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan PEKERJAAN
SWAKELOLA sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam KONTRAK ini;
3) PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
KONTRAK ini dan mengikat pihak yang diwakili;

Dokumen Swakelola Tipe II


13

4) PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan KONTRAK ini, masing-masing pihak :
a) menandatangani KONTRAK ini setelah meneliti secara patut;
b) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan KONTRAK ini;
c) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan semua
ketentuan dalam KONTRAK ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-
hal sebagai berikut :
1) Total HARGA KONTRAK atau NILAI KONTRAK termasuk biaya lain yang sah adalah sebesar Rp.
400.000.000( empat ratus juta rupiah);
2) Peristilahan dan ungkapan dalam KONTRAK ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang
tercantum dalam lampiran KONTRAK;
3) Dasar pelaksanaan KONTRAK ini antara lain :
a. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
beserta aturan turunannya;
b. Dokumen Pelaksanaan Anggaran – Perangkat Daerah (DPA-PD) Tahun Anggaran 2023;
c. Kesepakatan Kerja Sama antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Probolinggo dengan Badan Informasi Geosspasial (BIG) Jln.Raya Jakarta-Bogor KM.46 Cibinong
Bogor. Jawa Barat ;
4) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
KONTRAK ini :
a. Adendum Kontrak (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian Kerja Sama;
c. Syarat-Syarat Umum Kontrak:
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
e. Proposal;
f. Kerangka Acuan Kerja;
g. Rencana Anggaran Biaya;
h. Dokumen lainnya.
5) Dokumen KONTRAK dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan
antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang
berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki pada angka 4
di atas;
6) Hak dan kewajiban timbal-balik PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dinyatakan dalam
KONTRAK yang meliputi khususnya :
a. PIHAK KESATU mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;
2. Meminta laporan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA;
3. Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan KONTRAK;
4. Membayar pekerjaan sesuai dengan biaya yang tercantum dalam KONTRAK yang telah
ditetapkan kepada PIHAK KEDUA.
b. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam KONTRAK;
2. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK KESATU;
3. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam KONTRAK;

Dokumen Swakelola Tipe II


14

4. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang


dilakukan PIHAK KESATU;
5. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam KONTRAK;
6. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh rasa tanggung
jawab dengan menyediakan segala hal yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan;
7. Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat
kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan PIHAK KEDUA;
7) PIHAK KEDUA melaksanakan PEKERJAAN SWAKELOLA ini dalam jangka waktu 4 Bulan ( 120
) hari kalender terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Pekerjaan (SPMK);
8) Pembayaran dilakukan berdasarkan penyelesaian PEKERJAAN SWAKELOLA secara langsung ke
KAS Negara atas nama penerimaan negara bukan pajak (PNBP) BIG melalui kode billing yang
diterbitkan oleh bendahara penerimaan (PNBP) BIG secara 2 Tahap , sebesar Rp. 400.000.000
dengan cara transfer;
9) KONTRAK ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal ditetapkan.

Dokumen Swakelola Tipe II


15

Dengan demikian, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk menandatangani
KONTRAK ini pada tanggal tersebut diatas dan melaksanakan KONTRAK ini sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


_____ _____
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Suprajaka Edy Suryanto


Ketua Tim Pelaksana Kontrak Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Probolinggo

Dokumen Swakelola Tipe II


16

BAB 8. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. Ketentuan Umum
1. Definisi
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau
tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut :
1.1 Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak
bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna
Barang.
1.2 Jasa Lainnya adalah jasa nonkonsultansi atau jasa yang membutuhkan peralatan, metodologi
khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia
usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
1.3 Lembaga/Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat L/PD.
1.4 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran L/PD.
1.5 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBD yang selanjutnya disingkat KPA adalah
pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan PA dalam melaksanakan
sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
1.6 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah
1.7 Pejabat Penandatangan Kontrak adalah PA, KPA, atau PPK.
1.8 Perguruan Tinggi Negeri yang yang selanjutnya disingkat PTN adalah satuan pendidikan yang
menyelenggarakan Pendidikan Tinggi yang didirikan dan/atau diselenggarakan oleh
Pemerintah.
1.9 Pelaksana Swakelola adalah instansi pemerintah yang ditetapkan oleh PA/KPA sebagai
Pelaksana Swakelola Tipe II melalui kesepakatan kerja sama pada tahap persiapan Swakelola
1.10 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara Pejabat Penandatangan Kontrak dengan Pelaksana Swakelola.
1.11 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.
1.12 Hari adalah hari kalender, kecuali disebutkan secara eksplisit sebagai hari kerja.
1.13 Tim Persiapan adalah tim yang terdiri dari pegawai K/L/PD penanggung jawab anggaran yang
bertugas melakukan persiapan pelaksanaan Swakelola.
1.14 Tim Pelaksana adalah tim yang terdiri dari pegawai K/L/PD lain selaku Pelaksana Swakelola.
1.15 Tim Pengawas adalah tim yang terdiri dari pegawai K/L/PD penanggung jawab anggaran yang
bertugas melakukan pengawasan Swakelola.
1.16 Tim Teknis adalah tim atau perorangan yang dibentuk dari unsur
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah untuk membantu, memberikan masukan,
rekomendasi dan melaksanakan tugas tertentu terhadap sebagian atau seluruh tahapan
swakelola.
1.17 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah cara kerja yang layak, realistis dan dapat dilaksanakan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis berdasarkan sumber daya
yang dimiliki Pelaksana Swakelola.
1.18 Jadwal Waktu Pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara
logis, realistis dan dapat dilaksanakan.
1.19 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatangan kontrak sampai dengan tanggal selesainya pekerjaan dan terpenuhinya seluruh
hak dan kewajiban Para Pihak.
1.20 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal Pelaksana Swakelola mulai bekerja yang sama dengan
tanggal penandatangan Kontrak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam Kontrak.
1.21 Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal penyerahan pekerjaan, yang dinyatakan dalam
berita acara serah terima hasil pekerjaan yang ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak dan Pelaksana Swakelola.
1.22 Kerangka Acuan Kerja yang selanjutnya disingkat KAK adalah dokumen yang disusun oleh
PPK untuk menjelaskan tujuan, lingkup pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan berdasarkan Kontrak.

Dokumen Swakelola Tipe II


17

a.
2. Penerapan
SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan Swakelola tetapi tidak bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam
Pokok Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum


3.1 Bahasa Kontrak Swakelola dan bahasa korespondensi dalam bahasa Indonesia.
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

4. Perbuatan yang Dilarang dan Sanksi


4.1 Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan
tindakan sebagai berikut:
a. berusaha mempengaruhi PA/KPA/PPK dalam bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi
keinginan Pelaksana Swakelola yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
b. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan palsu/tidak benar dalam
penyelenggaraan Swakelola; dan/atau
c. melakukan korupsi, kolusi dan/atau nepotisme dalam penyelenggaraan Swakelola
4.2 Pelaksana Swakelola yang terbukti melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud pada klausul
4.1 dikenakan sanksi pemutusan Kontrak.
4.3 Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada 4.2 dilaporkan oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak kepada PA/KPA.
4.4 Pejabat Penandatangan Kontrak atau Pelaksana Swakelola yang terlibat dalam penipuan,
korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

5. Korespondensi
Semua pemberitahuan, permohonan, persetujuan, dan/atau korespondensi lainnya berdasarkan Kontrak
ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan kepada Para
Pihak atau wakil sah Para Pihak jika telah disampaikan sebagaimana tercantum dalam SSKK

6. Wakil Sah Para Pihak


Setiap tindakan yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang
dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak atau Pelaksana Swakelola hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan
dalam SSKK.

7. Perpajakan
Pelaksana Swakelola dan personel yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan
Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini telah termasuk dalam nilai Kontrak.

8. Pengalihan
Pelaksana Swakelola dilarang mengalihkan seluruh pekerjaan utama kepada pihak lain.

B. Pelaksanaan Kontrak
9. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
9.1 Pekerjaan mulai dilaksanakan sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau pada tanggal yang
ditetapkan dalam SSKK.
9.2 Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu yang ditentukan dalam SSKK.

10. Fasilitas yang diberikan Pejabat Penandatangan Kontrak


Pejabat Penandatangan Kontrak memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh Pelaksana Swakelola untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
SSKK.

11. Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia


Kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia yang dimasukan ke dalam Kontrak untuk
dilaksanakan oleh Pelaksana Swakelola tercantum dalam SSKK.

Dokumen Swakelola Tipe II


18

12. Personel dan/atau Peralatan


12.1 Personel dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai dengan yang tercantum dalam
KAK dan Proposal.
12.2 Penggantian Personel tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis Pejabat
Penandatangan Kontrak.
12.3 Penggantian Personel dilakukan oleh Pelaksana Swakelola dengan mengajukan permohonan
terlebih dahulu kepada Pejabat Penandatangan Kontrak beserta alasan penggantian.
12.4 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian
Personel menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
12.5 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat meminta pergantian Personel apabila menilai bahwa
Personel :
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik.
b. berkelakuan tidak baik
c. mengabaikan pekerjaan.
12.6 Jika penggantian Personel perlu dilakukan, maka Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari Personel yang
digantikan tanpa biaya tambahan apapun.
12.7 Personel berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan pekerjaannya.
12.8 Dalam hal terdapat kebutuhan tenaga ahli yang berasal dari luar Pelaksana Swakelola, jumlah
tenaga ahli paling banyak 1 orang.

13. Pengawasan dan Pengendalian Kontrak


13.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak dibantu oleh
Tim Pengawas.
13.2 Tim Pengawas berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
13.3 Dalam melaksanakan kewajibannya, Tim Pengawas selalu bertindak untuk kepentingan
Pejabat Penandatangan Kontrak.
13.4 Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk melaksanakan semua rekomendasi Tim Pengawas
yang sesuai dengan kewenangan Tim Pengawas dalam Kontrak ini.

14. Waktu Penyelesaian Pekerjaan


14.1 Kecuali Kontrak diputus lebih awal, Pelaksana Swakelola berkewajiban menyelesaikan
pekerjaan selambat-lambatnya pada akhir tanggal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan
dalam SSKK.
14.2 Akhir tanggal pelaksanaan yang dimaksud dalam klausul 14.1 adalah tanggal penyelesaian
semua pekerjaan.

C. Penyelesaian Kontrak
15. Serah Terima Pekerjaan
15.1 Setelah pekerjaan selesai Pelaksana Swakelola mengajukan permintaan secara tertulis kepada
Pejabat Penandatangan Kontrak untuk serah terima hasil pekerjaan.
15.2 Serah terima hasil pekerjaan dilakukan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
15.3 Sebelum dilakukan serah terima, Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan pemeriksaan
terhadap hasil pekerjaan, yang dapat dibantu oleh Tim Pengawas.
15.4 Pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan dengan menilai kesesuaian pekerjaan yang
diserahterimakan yang tercantum dalam Kontrak.
15.5 Pejabat Penandatangan Kontrak berkewajiban untuk memeriksa kebenaran hasil pekerjaan
dan/atau dokumen laporan pelaksanaan pekerjaan dan membandingkan kesesuaiannya dengan
Kontrak.
15.6 Pejabat Penandatangan Kontrak menolak serah terima pekerjaan jika hasil pekerjaan dan/atau
dokumen laporan pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan Kontrak.
15.7 Dalam hal Pejabat Penandatangan Kontrak menolak serah terima pekerjaan maka dibuat Berita
Acara Penolakan Serah Terima dan segera memerintahkan kepada Pelaksana Swakelola untuk
memperbaiki, mengganti, dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.
15.8 Jika pengoperasian hasil pekerjaan memerlukan keahlian khusus maka sebelum pelaksanaan
serah terima pekerjaan, Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk melakukan pelatihan (jika
dicantumkan dalam kontrak). Biaya pelatihan termasuk dalam Nilai Kontrak.
15.9 Pejabat Penandatangan Kontrak menerima hasil pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan yang
diserahterimakan sesuai dengan Kontrak.

Dokumen Swakelola Tipe II


19

15.10 Atas pelaksanaan serah terima hasil pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak membuat
Berita Acara Serah Terima (BAST) yang ditandatangani bersama dengan Pelaksana
Swakelola.

D. Perubahan Kontrak
16. Adendum Kontrak
16.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum Kontrak.
16.2 Adendum Kontrak dapat dilaksanakan dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan
pada saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi/KAK yang ditentukan dalam
dokumen Kontrak dan disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
c. mengubah gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK sesuai dengan kondisi lapangan;
dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan.
16.3 Adendum Kontrak dapat pula dilakukan untuk hal-hal yang disebabkan masalah administrasi,
antara lain pergantian Pejabat Penandatangan Kontrak, perubahan rekening Pelaksana
Swakelola, dan sebagainya.
16.4 Pekerjaan tambah paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari nilai Kontrak awal dan harus
mempertimbangkan tersedianya anggaran.
16.5 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Penandatangan Kontrak secara tertulis
kepada Pelaksana Swakelola kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan
tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.
16.6 Hasil negosiasi teknis dan harga tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan adendum Kontrak.
16.7 Perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal
sebagai berikut:
a. Perubahan pekerjaan; dan/atau
b. Keadaan Kahar.
16.8 Dalam hal keadaan kahar, waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang sekurang-
kurangnya sama dengan waktu terhentinya pelaksanaan kontrak akibat Keadaan Kahar.
16.9 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menyetujui secara tertulis perpanjangan waktu
pelaksanaan setelah melakukan reviu terhadap usulan yang diajukan oleh Pelaksana
Swakelola.
16.10 Pejabat Penandatangan Kontrak menugaskan Tim Pengawas untuk mereviu
kelayakan/kewajaran perpanjangan waktu pelaksanaan.
16.11 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam adendum Kontrak.

17. Keadaan Kahar


17.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu keadaan yang terjadi di luar
kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
17.2 Yang temasuk Keadaan Kahar tidak terbatas pada :
a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosial;
d. Pemogokan;
e. Kebakaran;
f. Kondisi cuaca ekstrim, dan/atau
g. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri
Keuangan dan Menteri teknis terkait
17.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka Pelaksana Swakelola memberitahukan kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak paling lambat 14 (empat belas) hari sejak menyadari atau seharusnya
menyadari atas kejadian atau Keadaan Kahar, dengan menyertakan bukti.
17.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat perbuatan atau
kelalaian Para Pihak.
17.5 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara hingga Keadaan
Kahar berakhir dengan ketentuan:

Dokumen Swakelola Tipe II


20

a. Pelaksana Swakelola berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan pemeriksaan
bersama atau berdasarkan hasil audit;
b. Jika selama masa Keadaan Kahar Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan secara
tertulis kepada Pelaksana Swakelola untuk sedapat mungkin meneruskan pekerjaan maka
Pelaksana Swakelola berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur
dalam adendum Kontrak.
17.6 Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak
bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi jika kegagalan tersebut diakibatkan oleh
keadaan kahar, dan Pihak yang ditimpa Keadaan Kahar:
a. telah mengambil semua tindakan yang sepatutnya untuk memenuhi kewajiban dalam
Kontrak; dan

b. telah memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya dalam Kontrak selambat-
lambatnya 14 (empat belas) Hari sejak menyadari atas kejadian atau Keadaan Kahar,
dengan menyertakan salinan pernyataan terjadinya peristiwa yang menyebabkan
terhentinya/terlambatnya pelaksanaan kontrak.
17.7 Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara tertulis oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.
17.8 Penghentian Kontrak karena Kedaan Kahar dapat bersifat:
a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya
pekerjaan.
17.9 Penghentian pekerjaan akibat Keadaan Kahar tetap mempertimbangkan efektifitas pekerjaan
dan tahun anggaran.

E. Penghentian dan Pemutusan Kontrak


18. Penghentian Kontrak
Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud pada
klausul 17.

19. Pemutusan Kontrak oleh Pejabat Penandatangan Kontrak


19.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan
tertulis kepada Pelaksana Swakelola setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a. Pelaksana Swakelola terbukti melakukan korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh Instansi yang
berwenang.
b. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur dan/atau dugaan korupsi, kolusi, dan/atau
nepotisme dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi yang
berwenang;
c. Pelaksana Swakelola dicabut izinnya;
d. Pelaksana Swakelola lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; atau
e. Berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan Kontrak, Pelaksana Swakelola tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan.
19.2 Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada Pelaksana Swakelola sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak, serta Pelaksana Swakelola
menyerahkan semua hasil pekerjaan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak dan selanjutnya
menjadi milik Pejabat Penandatangan Kontrak.
19.3 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak dilakukan sebagaimana dimaksud pada klausul 19.1,
maka dalam hal terdapat kelebihan pembayaran harus dikembalikan oleh Pelaksana
Swakelola.

20. Pemutusan Kontrak oleh Pelaksana Swakelola

Dokumen Swakelola Tipe II


21

20.1 Pelaksana Swakelola dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada
Pejabat Penandatangan Kontrak apabila:
a. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan Pelaksana Swakelola secara tertulis untuk
menunda pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak
ditarik selama waktu yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK;
b. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menerbitkan surat perintah pembayaran untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan jangka waktu yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK.
20.2 Dalam hal pemutusan Kontrak, maka Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada
Pelaksana Swakelola sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak, serta
Pelaksana Swakelola menyerahkan semua hasil pekerjaan kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak dan selanjutnya menjadi milik Pejabat Penandatangan Kontrak.

21. Berakhirnya Kontrak


21.1 Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban para pihak yang
terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.
21.2 Terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak adalah terkait dengan pembayaran yang
seharusnya dilakukan akibat dari pelaksanaan Kontrak:

Dokumen Swakelola Tipe II


22

F. Pembayaran Kepada Pelaksana Swakelola


22. Nilai Kontrak
Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada Pelaksana Swakelola atas pelaksanaan pekerjaan
dalam Kontrak sebesar nilai kontrak atau berdasarkan hasil perhitungan akhir.

23. Pembayaran
23.1 Dalam hal Pelaksana Swakelola tidak memiliki tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) atau tidak memiliki rekening operasional, pembayaran atas Kontrak dapat dilakukan
kepada rekening kerja sama yang dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
23.2 Pembayaran atas Kontrak dilaksanakan secara bertahap/sekaligus sebagaimana dituangkan
dalam SSKK.
23.3 Dalam hal pembayaran secara bertahap jumlah tahapan dan besaran pada setiap tahap
dituangkan dalam SSKK.
23.4 Penetapan pembayaran secara bertahap/sekaligus, jumlah tahapan dan besaran pencairan
memperhatikan risiko dan jangka waktu pekerjaan.
23.5 PPK dalam kurun waktu yang tercantum dalam SSKK setelah pengajuan permintaan
pembayaran dari pelaksana swakelola diterima secara lengkap dan benar, harus segera
mengajukan surat permintaan pembayaran (SPP) pada pejabat penandatanganan surat
perintah membayar (PPSPM) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

24. Penangguhan Pembayaran


24.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menangguhkan pembayaran setiap tahapan
pembayaran jika Pelaksana Swakelola gagal atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya.
24.2 Pejabat Penandatangan Kontrak secara tertulis memberitahukan kepada Pelaksana Swakelola
tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas mengenai
penangguhan tersebut. Pelaksana Swakelola diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.
24.3 Pembayaran yang ditangguhkan disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau kelalaian
Pelaksana Swakelola.

G. Penyelesaian Perselisihan
25. Itikad Baik
25.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Pelaksana Swakelola bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.
25.2 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Pelaksana Swakelola setuju untuk melaksanakan
Kontrak dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.
25.3 Apabila selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

26. Penyelesaian Perselisihan


26.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk berupaya
sungguh-sungguh menyelesaikan secara musyawarah mufakat atas semua perselisihan yang
timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan Swakelola ini secara musyawarah dan damai.
26.2 Penyelesaian sengketa dapat dilakukan di layanan penyelesaian sengketa yang
diselenggarakan oleh LKPP.

H. Lain-Lain
27. Penggunaan Dokumen Kontrak dan Informasi
Pelaksana Swakelola tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen Kontrak
atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan Kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya
KAK dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari Pejabat Penandatangan Kontrak.

28. Hak dan Kekayaan Intelektual


Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk melindungi Pejabat Penandatangan Kontrak dari segala
tuntutan atau klaim dari pihak lain atas pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual.

29. Laporan Hasil Pekerjaan

Dokumen Swakelola Tipe II


23

29.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
29.2 Untuk kepentingan pengawasan dan pengendalian, dibuat laporan realisasi pekerjaan.
29.3 Laporan dibuat oleh Pelaksana Swakelola, apabila diperlukan pemeriksaan dilakukan oleh
unsur pengawas dan disetujui oleh Pejabat Penandatangan Kontrak..
30. Kepemilikan Dokumen
30.1 Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain yang
dipersiapkan oleh Pelaksana Swakelola berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan
milik Pejabat Penandatangan Kontrak.
30.2 Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen beserta daftar
rinciannya kepada Pejabat Penandatangan Kontrak paling lambat pada saat serah terima
pekerjaan atau waktu pemutusan Kontrak.
30.3 Pelaksana Swakelola dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen tersebut di atas
dengan batasan penggunaan diatur dalam SSKK

Dokumen Swakelola Tipe II


24

BAB 9. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

1. Korespondensi
Alamat Para Pihak sebagai berikut :

Satuan Kerja Pejabat Penandatangan Kontrak :


Nama : _____
Alamat : _____
Telp : _____

Pelaksana Swakelola :
Nama : _____
Alamat : _____
Telp : _____

2. Wakil Sah Para Pihak


Wakil sah para pihak sebagai berikut :
Pejabat Penandatangan Kontrak : _____
Pelaksana Swakelola : _____
Tim Pengawas : _____

3. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Penandatanganan ini dilaksanakan mulai tanggal _____ dan Pelaksana Swakelola menyelesaikan
sampai dengan tanggal _____

4. Fasilitas yang diberikan Pejabat Penandatangan Kontrak


Sarana prasarana di lokasi

5. Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia


Kebutuhan barang/jasa yang dilaksanakan Pelaksana Swakelola antara lain : _____

6. Serah Terima Pekerjaan


Serah Terima dilakukan pada

7. Pemutusan Kontrak oleh Pelaksana Swakelola


Batas waktu penundaan pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan paling lama

8. Pembayaran
Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan sekaligus dengan cara transfer

9. Kepemilikan Dokumen
Pelaksana Swakelola diperbolehkan menggunakan salinan dokumen sebagai arsip

Dokumen Swakelola Tipe II


25

BAB 10. CONTOH DOKUMEN

A. Contoh Kerangka Acuan Kerja

Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang
Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada Ketentuan
Peralihan pasal 401 ayat 2 menyatakan bahwa “Penggambaran batas termasuk Cakupan
Wilayah dan penentuan luas sebagaimana dimaksud dilakukan berdasarkan pada
perhitungan teknis yang dibuat oleh lembaga yang membidangi informasi geospasial (IG)”.
Lembaga yang berwenang membidangi informasi geospasial adalah Badan Informasi
Geospasial (BIG).
Dengan amanah UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah maka batas
wilayah suatu daerah menjadi penting agar penyelenggaraan pemerintahan dapat lebih tertib
dan efektif serta dalam pengelolaan sumber daya alamnya.
Unsur batas administrasi merupakan salah satu unsur dalam peta RBI, termasuk didalamnya
batas desa/kelurahan dan kecamatan, batas kabupaten/kota, batas provinsi dan batas negara
yang peyediaannya ditugaskan kepada Badan Informasi Geospasial sesuai dengan Undang-
Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial.
Dalam Rencana Strategis BIG 2020-2024 disebutkan bahwa BIG telah melaksanakan
berbagai program penyelenggaran IG diantaranya unsur batas wilayah yang dilaksanakan
oleh Pusat pemetaan Batas Wilayah (PPBW). Target penetapan batas administrasi
diprioritaskan untuk penetapan batas desa, hal ini tentunya untuk mendukung implementasi
tata laksana pemerintahan desa yang lebih baik.
Kegiatan pemetaan batas wilayah administrasi desa/kelurahan sesuai dengan Undang-
Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan mendukung Nawa Cita ke 3 Presiden Republik
Indonesia yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah melalui
desa dalam kerangka negara kesatuan. Oleh karena itu, penyediaan IG batas desa/ kelurahan
dapat memenuhi kebutuhan dan mendukung program – program pemerintah yang
diamanahkan oleh UU Desa.
Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Skala 1:50.000,
amanat yang tertuang pada Peraturan Presiden tersebut salah satunya capaian target Peta
Batas Administrasi Desa/Desa Adat dan Peta Batas Administrasi Kelurahan minimal skala
1:10.000 pada tahun 2021 sejumlah 10 Provinsi, Tahun 2022 sejumlah 12Provinsi dan
Tahun 2023 sejumlah 11 Provinsi. Dengan demikian, diperlukan langkah strategis dan nyata
untuk mendukung percepatan penetapan dan penegasanbatasdesa/kelurahan.
Hasil kegiatan ini akan ditindaklanjuti oleh untuk ditetapkan menjadi batas desa definitif
melalui proses penegasan. Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2018 oleh BIG, tidak disertai
dengan Berita Acara Kesepakatan, data dapat digunakan sebagai peta kerja untuk meyepakati
batas antar Desa/kelurahan di Probolinggo. Dalam kegiatan ini antara BIG bersama
Pemerintah Kabupaten Probolinggo melakukan kolaborasi dan sinergitas, sehingga dapat
menghasilkan Berita Acara Kesepakatan Batas antar Desa/Kelurahan dan Peta Batas
Desa/Kelurahan yang nantinya dapat digunakan dasar dalam penyusunan Peraturan
Bupati/Walikota tentang Batas Desa/Kelurahan.

Dokumen Swakelola Tipe II


26

2. Maksud dan Tujuan


Tujuan Kegiatan ini adalah menghasilkan data batas wilayah administrasi Desa/Kelurahan
di Kabupaten Probolinggo, hasil kesepakatan teknis untuk mendukung kegiatan Penegasan
Batas Desa/ Kelurahan
3. Sasaran
Sasaran Kegiatan ini adalah disepakatinya batas wilayah administrasi desa/kelurahan
berdasarkan hasil penggambaran dalam bentuk berita acara kesepakatan, peta batas
desa/kelurahan dan basis data geospasial 45 desa/kelurahan di Kecamatan Dringgu,
Gending, Kraksaan, dan Pejarakan Kabupaten Probolinggo sebagaimana Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 100.1.1-6117 Tahun 2022 tentang Pemberian dan
Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau Tahun 2022.
4. Lokasi Pekerjaan
Kegiatan Kesepakatan Teknis Batas Wilayah Administrasi Desa/ Kelurahan di Kabupaten
Probolinggo Tahun 2023 ini merupakan kegiatan sinergi antara Pemerintah Kabupaten
Probolinggo dan BIG.

5. Sumber Pendanaan
Sumber dana berasal dari APBD Kabupaten Probolinggo dengan Kontrak Kerja Sama
Swakelola Tipe II. Nilai pemanfaatan senilai Rp 319.469.000,00 (tiga ratus sembilan belas
juta empat ratus enam puluh sembilan ribu rupiah) dari nilai pada Kontrak Kerja Sama
sebesar Rp 399.961.250,00 (tiga ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus enam
puluh satu ribu dua ratus lima puluh rupiah) dengan rincian biaya dapat dilihat pada
Lampiran 4 .
6. Nama dan Organisasi PA/KPA/PPK
Nama PPK : Pejabat Pembuat Komitmen _____
Satuan Kerja : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Probolinggo

Ruang Lingkup
7. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan kesepakatan teknis batas wilayah administrasi desa/ kelurahan adalah kegiatan
penggambaran garis batas berdasarkan hasil kesepakatan antara desa/kelurahan yang
berbatasan dan dituangkan dalam suatu berita acara kesepakatan sesuai ketentuan pada
Permendagri Nomor 45 Tahun 2016 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Adapun
tahapan kegiatan ini sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan Layanan Jasa Pemetaan Kabupaten Probolinggo
a. Pelaksanaan Kick Off Meeting
b. Persiapan Data & Peta Kerja Digital
c. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Dalam tahapan ini perlu dilaksanakan pertemuan yakni kick off meeting serta persiapan
data dan peta kerja digital. Rapat dilaksanakan secara hybrid melalui video conference
di masing-masing lokasi, kantor BIG dan Kabupaten Probolinggo. Dalam tahap ini
juga akan disusun Laporan Pendahuluan sebelum pelaksanaan temu kerja
dilaksanakan.

2. Tahapan Temu Kerja di Kabupaten Probolinggo


a. Persiapan untuk keberangkatan ke Probolinggo
b. Pelaksanaan Temu Kerja/Sosialisasi

Dokumen Swakelola Tipe II


27

c. Pelacakan Batas Desa/Kelurahan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo


d. Pengumpulan Data Hasil Pelacakan Batas Wilayah Administrasi Desa/ Kelurahan
Kegiatan pada tahapan ini akan dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo. Anggota tim
teknis dan tim sekretariat akan berangkat ke Kabupaten Probolinggo untuk
melaksanakan kegiatan temu kerja. Sebelum melakukan perjalanan ke Kabupaten
Probolinggo, tim internal BIG akan melaksanakan koordinasi terlebih dahulu di kantor
BIG. Kegiatan temu kerja juga akan dihadiri oleh peserta yakni, pihak Desa,
Kecamatan, serta Kabupaten Probolinggo.

3. Tahapan Penyusunan Kesepakatan Teknis


a. Penggambaran Batas Desa/Kelurahan Secara Kartometrik di atas peta digital
b. Pengolahan Data Hasil Kesepakatan Teknis Batas Desa/ Kelurahan
c. Penyusunan Berita Acara Kesepakatan
Kegiatan pada Tahapan Penyusunan Kesepakatan Teknis akan dilaksanakan di
Kabupaten Probolinggo selama 7 (tujuh) hari. Kegiatan akan dihadiri oleh para
pemangku kepentingan baik dari pihak Desa yang berbatasan, Kecamatan, serta
Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Tim BIG yang akan hadir yakni Supervisor
Kegiatan, Tim Teknis, serta Tim Sekretariat untuk membantu proses penyusunan
Kesepakatan Teknis Batas Wilayah Administrasi dari hasil pelacakkan secara mandiri
oleh Kabupaten Probolinggo.
4. Tahapan Pengolahan dan Penyajian
a. Pembentukan poligon batas wilayah administrasi
b. Validasi dan Editing Topologi
c. Pengisian Atribut Berdasarkan skema KUGI
d. Pembuatan metadata
e. Penyajian kartografis peta hasil
Pada Tahapan Pengolahan dan Penyajian Data akan dilaksanakan oleh tim teknis BIG.
Hasil pengolahan dan penyajian data akan dicetak menjadi beberapa rangkap untuk
dokumentasi BIG dan laporan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
5. Tahapan Pelaporan
a. Laporan Akhir
Di tahap akhir akan disusun Laporan Akhir kegiatan kesepakatan teknis batas wilayah
administrasi desa/kelurahan di Kabupaten Probolinggo yang dicetak menjadi sebuah
buku sebagai dokumentasi dan data dukung pertanggungjawaban Kabupaten
Probolinggo dan BIG. Laporan Akhir hasil kegiatan kesepakatan teknis batas wilayah
administrasi desa/kelurahan di Kabupaten Probolinggo juga sebagai data dukung
penyusunan Peraturan Bupati mengenai batas desa Kabupaten Probolinggo.

Dokumen Swakelola Tipe II


28

8. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan pada kegiatan ini berupa data softcopy/dijital dan hardcopy/cetak.
Untuk jenis data softcopy disimpan dalam media penyimpan data dijital (flashdisk).
Data yang dihasilkan adalah terlampir pada Lampiran 1.
9. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Pendekatan metodologi yang digunakan pada kegiatan kesepakatan teknis batas desa /
kelurahan dapat dilihat pada diagram alir sebagai berikut:

10. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jangka waktu penyelesaian pekerjaan swakelola ini adalah 4 Bulan ( 120 )hari kalender
terhitung sejak dikeluarkannya SPM

Dokumen Swakelola Tipe II


29

B. Contoh Surat Permintaan Kesediaan

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO


DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Jl. Raya Panglima Sudirman No.134 Kraksaan, Telp.&Fax. (0335) 842502
PAJARAKAN - PROBOLINGGO 67282

Probolinggo , 13 Januari 2023

Kepada
Nomor : 143/021/ 426.114/2023 Yth. Kepala Pusat Penelitian Promosi
Lampiran : 1 (satu) berkas dan Kerja sama
Perihal : Permintaan Kesediaan sebagai Di Bogor
Pelaksana Swakelola untuk Pekerjaan
Penegasan Batas Kelurahan

Sehubungan dengan rencana pengadaan Pekerjaan Penegasan Batas Desa yang akan
dilaksanakan melalui Swakelola, bersama ini kami menyampaikan permintaan kesediaan
Suprajaka sebagai Calon Pelaksana Swakelola pada pengadaan tersebut.
Adapun ruang lingkup pengadaan swakelola ini meliputi pelacakan batas secara
kartometrik dan pembuatan peta batas kelurahan. Bersama ini kami lampirkan pula dokumen
Swakelola, KAK, dan rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan swakelola. Selanjutnya dimohon
untuk menyampaikan surat kesediaan menjadi Pelaksana Swakelola dengan melampirkan data
personil dan peralatan serta akan kami tindak lanjuti dengan kesepakatan kerja sama tentang
pekerjaan swakelola penegasan batas kelurahan.
Demikian atas perhatian dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

Kepala
Dinas Perberdayaan Masyarakat Dan Desa
Kabupaten Probolinggo
selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

EDY SURYANTO, S.S.os, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP . 19720421 199201 1 001

Dokumen Swakelola Tipe II


30

C. Contoh Surat Kesediaan Calon Pelaksana Swakelola

[KOP SURAT K/L/PD calon Pelaksana Swakelola]

_____,_____________

Nomor : _____________________ Kepada


Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Kepala Bagian Pemerintahan
Perihal : Kesediaan sebagai Calon Pelaksana Sekretariat Daerah Kabupaten
Swakelola Tipe II untuk Pekerjaan Probolinggo
Penegasan Batas Kelurahan Di
PROBOLINGGO

Sehubungan dengan Surat Permintaan Saudara nomor ___ tanggal ___ bersama ini kami
sampaikan bahwa _____ (nama calon Pelaksana Swakelola) _____bersedia menjadi Pelaksana Swakelola
untuk Pekerjaan Penegasan Batas Kelurahan. Sebagai pemenuhan persyaratan berikut terlampir kami
sampaikan data personil dan peralatan yang akan digunakan dalam pengadaan tersebut. Selanjutnya kami
akan mengikuti seluruh tahapan dalam pelaksanaan swakelola pada pengadaan dimaksud sesuai peraturan
perundang-undangan.
Demikian atas perhatian dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

(Pimpinan Calon Pelaksana Swakelola)

___________________
_______________

Dokumen Swakelola Tipe II


31

DATA PERSONIL DAN PERALATAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : _____(pimpinan Calon Pelaksana Swakelola)_______


Jabatan : _____(jabatan pimpinan Calon Pelaksana Swakelola)_______
Alamat : _____(alamat Calon Pelaksana Swakelola)_______
Bertindak untuk dan atas nama ____(Calon Pelaksana Swakelola)_______
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa data berikut adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan

A. Data Pajak Pelaksana Swakelola


NPWP

B. Data Personil Tim Pelaksana Swakelola


Data Ketua, Tenaga Teknis, Tenaga Pendukung

C. Data Peralatan
Data peralatan yang akan digunakan

Apabila di kemudian hari ditemui bahwa data yang disampaikan tidak benar maka kami bersedia
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(Pimpinan Calon Pelaksana Swakelola)

___________________
_______________

Dokumen Swakelola Tipe II


32

D. Contoh Kesepakatan Kerja Sama

Logo K/L/PD Logo


Penanggung Jawab Pelaksana Swakelola
Anggaran

KESEPAKATAN KERJA SAMA


ANTARA
_____ <nama K/L/PD Penanggung Jawab Anggaran>_____
DAN
_____ < nama K/L/PD Pelaksana Swakelola>_____
TENTANG
PEKERJAAN SWAKELOLA
_____ < nama paket pekerjaan swakelola>_____
Nomor : _____ < penomoran dari K/L/PD Penanggung Jawab Anggaran>_____
Nomor : _____ < penomoran dari Pelaksana Swakelola>_____

Pada hari ini _____ tanggal _____ bulan _____ tahun _____<_____>, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. _____<nama PA/KPA>_____, _____<jabatan>_____ selaku Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna


Anggaran <dipilih yang sesuai>, yang berkedudukan di _____<alamat K/L/PD Penanggung Jawab
Anggaran>_____, yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

dan

2. _____<nama pimpinan K/L/PD Pelaksana Swakelola>_____, _____<jabatan>_____, dalam hal ini


bertindak untuk dan atas nama _____< nama K/L/PD Pelaksana Swakelola>_____, yang
berkedudukan di _____<alamat K/L/PD Pelaksana Swakelola>_____, yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.

Untuk selanjutnya PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama dalam Kesepakatan
Kerja Sama ini disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK bersepakat untuk menyusun Kesepakatan Kerja Sama tentang _____ <judul Kesepakatan
Kerja Sama>_______, dengan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Kesepakatan Kerja Sama ini adalah sebagai pedoman bagi PARA PIHAK dalam
melaksanakan kerja sama;
(2) Tujuan Kesepakatan Kerja Sama ini adalah untuk menjalin komitmen kerja sama dalam pelaksanaan
pekerjaan swakelola.

PASAL 2
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Kesepakatan Kerja Sama ini meliputi :


a. Pelacakan Batas Secara Kartometrik;
b. Pembuatan Peta Batas Kelurahan;
c. Ruang lainnya yang disepakati

Dokumen Swakelola Tipe II


33

PASAL 3
PELAKSANAAN

Pelaksanaan Kesepakatan Kerja Sama ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama atau
Kontrak yang mengatur rincian dan mekanisme kerja sama serta hak dan kewajiban PARA PIHAK;

PASAL 4
PEMBIAYAAN

Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Kesepakatan Kerja Sama ini dibebankan
kepada anggaran Pemerintah Kabupaten Probolinggo

PASAL 5
JANGKA WAKTU

(1) Kesepakatan Kerja Sama ini berlaku selama _____ (_____) bulan terhitung sejak tanggal
ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan PARA
PIHAK.
(2) Dalam hal salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhiri Kesepakatan Kerja Sama ini sebelum
berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka pihak tersebut wajib
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat _____ (_____) bulan sebelum
mengakhiri Kesepakatan Kerja Sama ini.

PASAL 6
PENGAKHIRAN KERJA SAMA

Kesepakatan Kerja Sama ini dapat berakhir apabila:


a. Berakhirnya jangka waktu Kesepakatan Kerja Sama ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal (5) ayat
(1) dalam hal tidak adanya kesepakatan untuk perpanjangan jangka waktu antara PARA PIHAK.
b. Terjadi perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan atau perubahan kebijakan pemerintah
yang tidak memungkinkan berlangsungnya Kesepakatan Kerja Sama ini.

PASAL 7
LAIN-LAIN

Hal-hal yang belum diatur, belum cukup diatur, atau memerlukan perbaikan dalam Kesepakatan Kerja
Sama ini akan ditetapkan lebih lanjut.

Demikian Kesepakatan Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari dan
tanggal sebagaimana tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua) rangkap bermaterai cukup masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

<tanda tangan dan cap serta dibubuhi <tanda tangan dan cap serta dibubuhi
meterai> meterai>

[nama lengkap] [nama lengkap]

Dokumen Swakelola Tipe II


34

E. Contoh Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya

Kegiatan : Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan


Desa
Sub Kegiatan : Fasilitasi Penetapan dan Penegasan Batas Desa
Pekerjaan : Penegasan Batas Desa
Lokasi : Dinas PMD Kab. Probolinggo

USULAN RINCIAN ANGGARAN BIAYA *)


KESEPAKATAN TEKNIS BATAS WILAYAH ADMINISTRASI DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN
PROBOLINGGO
45 Desa/Kelurahan pada 5 Kecamatan

NO. URAIAN HARGA


JUMLAH
VOL SAT SATUAN
(Rp)
(Rp)
1, TAHAP PERSIAPAN 54.605.000
1.1. Belanja Bahan 8.300.000
- Konsumsi Kick Off Meeting (20 org 1 kali) di BIG 20 OK 65.000 1.300.000
- Penggandaan dan Penjilidan Laporan Pendahuluan 10 Buku 250.000 2.500.000
- ATK 1 Paket 4.500.000 4.500.000
1.2. Belanja Jasa Lainnya 46.305.000
- Tenaga Teknis Operator SIG dan Inderaja [3 orang
x3 9 OB 5.145.000 46.305.000
bulan]

2, TAHAP TEMU KERJA 80.000.000


2.1. Belanja Bahan 12.240.000
- Konsumsi Rapat [Lokasi: Kabupaten Probolinggo,
Jawa Timur] 204 OK 60.000 12.240.000

2.3. Perjalanan Dinas Biasa 67.760.000


Tenaga Teknis Temu Kerja
- Transportasi PP di tempat kedudukan 4 OK 800.000 3.200.000
- Transportasi PP di tempat tujuan 4 OK 500.000 2.000.000
- Tiket pesawat PP 4 OK 2.674.000 10.696.000
- Uang Harian (4 org x 4 hari) 16 OH 410.000 6.560.000
- Penginapan Es. III kebawah (4 org x 3 hari) 12 OH 800.000 9.600.000
- Transportasi Antar Daerah 16 OK 228.000 3.648.000
Supervisor
- Transportasi PP di tempat kedudukan 2 OK 800.000 1.600.000
- Transportasi PP di tempat tujuan 2 OK 500.000 1.000.000
- Tiket pesawat PP 2 OK 2.674.000 5.348.000
- Uang Harian (2 org x 4 hari) 8 OH 410.000 3.280.000

Dokumen Swakelola Tipe II


35

- Penginapan Es. III kebawah (2 org x 3 hari) 6 OH 800.000 4.800.000


Tenaga Administrasi
- Transportasi PP di tempat kedudukan 2 OK 800.000 1.600.000
- Transportasi PP di tempat tujuan 2 OK 500.000 1.000.000
- Tiket pesawat PP 2 OK 2.674.000 5.348.000
- Uang Harian (2 org x 4 hari) 8 OH 410.000 3.280.000
- Penginapan Es. III kebawah (2 org x 3 hari) 6 OH 800.000 4.800.000

3, TAHAP PENYUSUNAN KESEPAKATAN TEKNIS 152.664.000


3.1. Belanja Bahan 30.120.000
- Konsumsi Rapat [Lokasi: Kabupaten Probolinggo,
Jawa Timur] 502 OK 60.000 30.120.000

3.3. Perjalanan Dinas Biasa 122.544.000


Tenaga Teknis Penyusunan Kesepakatan
- Transportasi PP di tempat kedudukan 4 OK 800.000 3.200.000
- Transportasi PP di tempat tujuan 4 OK 500.000 2.000.000
- Tiket pesawat PP 4 OK 2.674.000 10.696.000
- Uang Harian (4 org x 9 hari) 36 OH 410.000 14.760.000
- Penginapan Es. III kebawah (4 org x 8 hari) 32 OH 800.000 25.600.000
- Transportasi Antar Daerah 44 OK 228.000 10.032.000
Supervisor (1kali 2org)
- Transportasi PP di tempat kedudukan 2 OK 800.000 1.600.000
- Transportasi PP di tempat tujuan 2 OK 500.000 1.000.000
- Tiket pesawat PP 2 OK 2.674.000 5.348.000
- Uang Harian (2 org x 9 hari) 18 OH 410.000 7.380.000
- Penginapan Es. III kebawah (2 org x 8 hari) 16 OH 800.000 12.800.000
Tenaga Administrasi
- Transportasi PP di tempat kedudukan 2 OK 800.000 1.600.000
- Transportasi PP di tempat tujuan 2 OK 500.000 1.000.000
- Tiket pesawat PP 2 OK 2.674.000 5.348.000
- Uang Harian (2 org x 9 hari) 18 OH 410.000 7.380.000
- Penginapan Es. III kebawah (2 org x 8 hari) 16 OH 800.000 12.800.000

4, TAHAP PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN 12.200.000


4.1. Belanja Bahan 12.200.000
- Bahan untuk Pencetakan Peta per
Desa 1 rangkap Ukuran A0 1 Paket 12.200.000 12.200.000

5, TAHAP PELAPORAN 20.500.000


5.1. Belanja Bahan 5.100.000
- Konsumsi Penyusunan Hasil Kegiatan (20 orang x 2
kali) 40 OK 65.000 2.600.000

- Konsumsi Paparan Hasil Kegiatan (55 orang) 55 OK 68.000


- Pelaporan Akhir Delineasi Batas Desa-Kelurahan 10 Buku 250.000 2.500.000
5.2. Honor Tim Kerja Untuk PNS Pusat Teknis BIG 15.400.000
- Penanggung Jawab, 1 org, 4 bln 4 OB 700.000 2.800.000

Dokumen Swakelola Tipe II


36

- Ketua, 1 org, 4 bln 4 OB 650.000 2.600.000


- Anggota PPKS, 2 org, 4 bulan (administrasi) 8 OB 500.000 4.000.000
- Anggota PPBW, 3 org, 4 bulan (1 org teknis, 2 org
12 OB 500.000 6.000.000
Tim Spv)

JUMLAH 319.969.000
Saldo untuk Kas Negara berdasarkan KMK 661/2016 79.992.250
Jumlah 399.961.250

(Pimpinan K/L/PD Pelaksana Swakelola) D.

___________________
_______________

Dokumen Swakelola Tipe II


37

F. Contoh Surat Permohonan Penyerahan Hasil Pekerjaan

[KOP SURAT K/L/PD calon Pelaksana Swakelola]

_____,_____________

Nomor : _____________________ Kepada


Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Pejabat Pembuat Komitmen
Perihal : Permohonan Penyerahan Hasil Pekerjaan Pekerjaan Swakelola Penegasan
dan Pembayaran Batas Kelurahan
Di
PROBOLINGGO

Sehubungan dengan telah selesainya Pekerjaan Swakelola Penegasan Batas Kelurahan, dengan
ini kami mengajukan permohonan penyerahan hasil pekerjaan berdasarkan Perjanjian Kerja Sama
Swakelola Penegasan Batas Kelurahan Nomor : _____ Tanggal : _____, untuk selanjutnya dapat
dilakukan pembayaran atas pekerjaan swakelola tersebut.
Demikian disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti.

Ketua Tim Pelaksana Swakelola

___________________
_______________

Dokumen Swakelola Tipe II


38

Dokumen Swakelola Tipe II

Anda mungkin juga menyukai