Anda di halaman 1dari 5

SESI 1

FARMAKOTERAPI RASIONAL

Farmakoterapi rasional berarti pemilihan terapi obat yang rasional.


Penggunaan obat rasional tidak lepas dari suatu panduan / Guideline yang diterbitkan oleh
lembaga yang kredibel, pasti telah melalui berbagai macam penelitian ilmiah, sehingga
panduannya dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut WHO, penggunaan obat rasional berarti pasien menerima obat yang tepat untuk
kebutuhan klinis, dalam dosis yang memenuhi kebutuhan untuk jangka waktu yg cukup, dan
dengan biaya yang terjangkau baik untuk individu maupun masyarakat. Pemberian terapi obat
yang rasional akan memperbesar kemungkinan tepat terapi obat / sesuai dengan harapan
terapi.
Pemilihan terapi obat yang rasional mempertimbangkan berbagai aspek ketepatan
seperti :
1. Tepat pasien
2. Tepat diagnosis
3. Tepat indikasi
4. Tepat jenis obat
5. Tepat dosis
6. Tepat cara dan lama pemberian
7. Tepat informasi
8. Tepat biaya
9. Kepatuhan pasien
10. Waspada efek samping
Untuk menyederhanakan, biasanya pemilihan obat rasional menggunakan metode 4T
1W yaitu :
1. Tepat pasien
2. Tepat indikasi
3. Tepat jenis obat
4. Tepat dosis dan cara pemberian
5. Waspada efek samping
Tantangan dalam peresepan
1. Kesalahan dalam peresepan (pemilihan obat tidak tepat, kelebihan dosis,
kekurangan dosis)
2. Penulisan resep (kesalahan dalam translate/mengartikan resep)
• Penggunaan obat yang tidak rasional menyebabkan kesalahan dalam
pengobatan atau timbulnya efek samping yang tidak diinginkan.
• Kesalahan pengobatan (medication error) sering dijumpai pada suatu terapi
pengobatan, hal ini dapat menyebabkan tujuan terapi obat tidak tercapai.
• Selain kesalahan pengobatan dapat terjadi pula timbulnya efek samping yang
tidak diinginkan = adverse reaction, baik ringan maupun berat.
Penggunaan Obat Tidak Rasional
1. Overprescribing (Peresepan berlebih) = bila sebenarnya pemberian suatu obat
tidak diperlukan. Pemberian obat yang berlebihan/tidak diperlukan dapat
memperbesar resiko terjadinya interaksi, efek samping dan intoksikasi.
2. Underprescribing (peresepan kurang) = bila pemberian obat kurang daripada
yang harusnya diberikan. Termasuk tidak diresepkannya suatu obat untuk
penyakit yg diderita.
3. Peresepan Majemuk (Multiple Prescribing) = bila adanya pemberian
beberapa obat untuk indikasi yang sama.
4. Peresepan salah = pemberian obat dengan indikasi keliru.
Peran Farmasis pada Terapi Pengobatan yang Rasional
1. Meningkatkan penggunaan obat yang rasional pada pasien.
2. Memilihkan pengobatan yang rasional pada pasien, serta memberikan
rekomendasi/saran pada dokter yang menangani pasien agar pemilihan obat
dokter tersebut tetap rasional.
3. Menganalisa setiap obat yang diberikan/diresepkan kepada pasien agar selalu
sesuai dengan guideline penyakit.
Sesi 2
TUKAK PEPTIC
(PEPTIC ULCER DISEASE)

• Tukak Peptik (PUD) = suatu area abnormal dari mukosa yg telah rusak oleh
pepsin dan asam klorida lambung, yang menyebabkan suatu peradangan /
inflamasi pada jaringan dibawahnya atau jaringan disekelilingnya.
• Bisa disebut ‘erosi’ dimana sering terjadi di lamina propria dan submukosa
yang menyebabkan perdarahan (bleeding).
• Biasa terjadi di duodenum atau di lambung, meskipun ulcer dapat pula terjadi
pada esofagus bawah, akibat dari peristiwa refluks isi gastrik.
Faktor – faktor resiko yang meningkatkan resiko PUD diantaranya :
1. Infeksi H.pylori
2. Penggunaan NSAID
3. Riwayat PUD derajat pertama
4. Faktor genetik (afrika-amerika/hispanik)
Gejala Klinik
• Rasa nyeri merupakan gejala yg paling tampak, bervariasi dari ‘ringan’ sampai
‘berat’. Kadang disertai rasa tidak nyaman pada perut dan rasa ingin
muntah(nausea).
• Pada kejadian yg lama, kasus yg berat dimana ulcer mempenetrasi kedalam
organ lain, pasien dapat merasakan sakit pada punggung atau rasa nyeri pada
perut bagian bawah.
• Rasa nyeri digambarkan seperti terbakar atau perih.
• Kadang seorang pasien menunjuk jari wilayah tertentu pada perutnya, dan ini
mengindikasikan ulcer daripada gastritis.
• Rasa nyeri juga mirip dengan nyeri infarck miokardial, namun karakter nyeri
PUD adalah menarik (constricting)/ seperti dirusak (crushing).
• Semua PUD cenderung memberikan simptom yang periodik. Keterulangan
gejala tidak memberikan penyebab yang jelas.
• Tanda yang jelas seperti :
1. Bangun dari tidur dengan nyeri epigastrik
2. Gejala – gejala periodik
3. Riwayat keluarga dari peptic ulcer.
Terapi PUD
1.Terapi PUD berupa menekan infeksi kuman, kemudian disertai dengan terapi
perbaikan dengan tambahan obat seperti antasid, H2-Reseptor Antagonis, PPI
atau terapi bedah, dapat menetralkan dan mereduksi produksi asam gastrik.
2. Sukralfat dan prostaglandin menstimulasi agen pembentuk mukosa lambung.
3. Menghindari faktor –faktor yang menjadi pemicu munculnya PUD.
SESI 3
MUAL MUNTAH
(NAUSEA & VOMITTING)

• Mual / Nausea = rasa yang tidak nyaman / tidak mengenakkan dimana terasa
seperti mau muntah.Saat mual terjadi, itu adalah tanda bahwa pusat muntah
sudah terstimulasi.
• Muntah / Vomitting / emesis = mendorong paksa isi perut melalui mulut.
PATOFISIOLOGI
• Tiga fase emesis berturutan yaitu mual, retching, dan muntah.
• Mual, keinginan segera untuk muntah, dihubungkan dengan stasis lambung.
• Retching adalah pergerakan otot abdomen dan torak sebelum muntah.
• Muntah, pengeluaran paksa kandungan lambung karena retroperistaltik saluran
cerna.

Anda mungkin juga menyukai