SYSTEM DYNAMICS untuk

ANALISIS KEBIJAKAN
ELISA ANGGRAENI & IDHAM KHALIQ

Disampaikan di Workshop Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi

Berbasis Potensi Daerah
24 Oktober 2023
AGENDA

PENDAHULUAN

PEMODELAN SISTEM UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

PEMODELAN SYSTEM DYNAMICS MENGGUNAKAN

POWERSIM
SYSTEM DYNAMICS
Definisi Sytem Dynamics
• Definisi:
“a method for qualitative description, exploration and analysis of complex systems in
terms of the processes, information, organizational boundaries and strategies; which
facilitates quantitative modelling and analysis for the design of system structure and
controls (Wolstenholme, 1989)

“System Dynamics is a computer-aided approach to policy analysis and design. It

applies to dynamic problems arising in complex social, managerial, economic, or
ecological systems—literally any dynamic systems characterized by interdependence,
mutual interaction, information feedback, and circular causality.” – System Dynamics
Society
• Disiplin yang membangun SD (Meadows, 1976):
• Control Engineering: konsep ttg feedback dan self regulation
• Cybernetics: informasi dan peran informasi dalam sistem kontrol
• Organizational theory: struktur organisasi dan proses pengambilan
keputusan

• Tujuan SD (Wolstenholme, 1989)

• Mengklarifikasi hubungan antara tingkah laku sistem sebagai fungsi
waktu dan proses yang mendasarinya.
• Mengobservasi dan mengidentifikasi tingkah laku sistem sebagai fungsi waktu
• Membangun model untuk menjelaskan tingkah laku sistem saat ini dan
mendesain perbaikan dalam sistem
Prinsip Dasar
• Tingkah laku dari sebuah sistem disebabkan oleh struktur
sebuah sistem
• Struktur sistem tidak hanya aspek fisik, namun juga kebijakan,
process, tradisi yang mempengaruhi Pengambilan keputusan
• Organisasi paling baik digambarkan sebagai aliran (flows):
aliran orang, uang, material, orders dan informasi

Why do we keep seeing the

same problems recur over time?”

van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
Pemodelan
• Model:
• Model digunakan untuk Parts of reality
menggambarkan dan
mempelajari sistem dan
tingkah laku sistem
• Sebuah model
menggambarkan bagian
tertentu dari sebuah sistem
dan menggambarkan
komponen model kepada
pengguna

van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
 Tahapan Pemodelan

1 2 3 4 5
Formulasi Verifikasi
Formulasi Konseptualisasi Penggunaan
& &
Permasalahan
Spesifikasi Validasi

• Eksplorasi • Menentukan tujuan • Menerjemahkan • Verifikasi • Mempelajari

masalah model diagram sebab • Validasi tingkah laku
Mendefinisikan • Mendefinisikan akibat ke dalam
• model model
masalah batasan model persamaan
• menentukan variable • Melakukan
• Menentukan • Menentukan nilai
tujuan utama Membangun parameter eksperimen
model konseptual
Pernyataan Model Spesifikasi Model terverifikasi Instrumen/Policy/
Permasalahan Konseptual Model dan tervalidasi Strategi terpilih
 Formulasi Permasalahan 1

“ We fail more often

because we solve the
wrong problem than
because we get the
wrong solution to the
right problem”

- Russel Ackoff -

Taken from Policy Analysis Lecture of Warren E. Walker, TU Delft, 2002

Konseptualisasi 2

1. Menentukan tujuan dan fungsi

2. Membangun diagram sebab akibat (causal loop diagram)
3. Membangun diagram stock and flow dalam system dynamcis

van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
Ad.1 Menentukan Tujuan dan Fungsi
• Mendefinisikan Sistem:
• Sistem adalah bagian dari realitas dan:
• Dianggap relevan terhadap sebuah masalah - Is deemed relevant to a problem
• Dilihat sebagai sebuah kesatuan - Is viewed as a whole
• Terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan - Consists of related parts
• Bertingkah laku sebagai kesatuan - Behave as unity

• Pengetahuan thd sistem ini diperoleh dengan:

• Memilih batasan sistem
• Mempelajari karakteristik dan tingkah laku sistem pada periode tertentu
• Mengkombinasikan pengetahuan dan findings yang diperoleh

van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
 • Mendefinisikan sistem
• Batasan Sistem:
• Subjektif
• Terhubung langsung dengan tujuan mempelajari sistem

• Memilih batasan sistem :

• Apa yang ingin dimasukkan dalam sistem dan yang di luar sistem
• Apa yang menjadi ketertarikan kita?
• Apa yang dapat kita pengaruhi dan tidak?

van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
Taken from Policy Analysis Lecture of Warren E. Walker, TU Delft, 2002
 CONTOH Dapat
mengunakan ??

Instrumen/Kebijakan/Program Pemilik Masalah

KEBIJAKAN MANPOWER PLANNING KEBIJAKAN INNOVATION PLANNING

Mendefinisikan

SISTEM INOVASI NASIONAL

Tujuan

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

Ikut
SDM
Peningkatan
Investasi R&D
Aliran Akumulasi
Teknologi
Produk Proses Bisnis Daya
Saing
Mendefinisikan
Nilai Pengetahuan Pengetahuan Baru Baru Baru
Pengetahuan Nasional

Lembaga Pendidikan
Lembaga Riset
KOLABORASI MULTI PIHAK Pemda
Setor Bisnis dll
Pemangku
Kepentingan
 Variabel Kontrol

Faktor Eksternal Variabel Output

Sistem

Pemilihan Sektor Prioritas

Peningkatan alokasi budget RnD
Peningkatan kolaborasi antar lembaga

Kecepatan perkembangan IPTEK Jumlah Produk Baru

Pertumbuhan bisnis Jumlah Usaha Baru
Sistem Inovasi
Nasional
Ketersediaan SDM
Budget
Ad.2 Membangun diagram lingkar sebab
akibat

• Membangun causal loop diagram

• Untuk menggambarkan struktur sistem, bagaimana indikator yang
dipilih berinteraksi dengan cara yang sistematik
• Mulailah dengan indikator yang dimiliki dan tambahkan indikator lain
yang mempengaruhi dinamika sistem
 Pendekatan
Jika A maka B
umumnya

Pendekatan
Jika A maka ???
Sistem

Taken from "Systems Thinking in sustainability, projects and communication Sustainable Development: Project
Management & Communication September 12, 2012."
Diagram Lingkar Sebab Akibat
Casual Loop Diagrams (CLD)
Sebab akibat
menggambarkan hubungan sebab akibat di dalam
sistem

Lingkar-
Menggambarkan rantai tertutup dari hubungan
sebab

CLD adalah diagram yang membantu kita memvisualisasikan dan

memahami bagaimana berbagai bagian dan elemen kunci yang
berbeda dalam sebuah sistem yang kompleks berinteraksi

Sterman, 2000. System Dynamics: System Thinking and Modeling for A Complex World
Taken from "Systems Thinking in sustainability, projects and communication Sustainable Development: Project
Management & Communication September 12, 2012."
• Diagram CLD dapat kita pikirkan sebagai kalimat yang dibentuk
oleh:
• Mengidentifikasi variable kunci di dalam sistem (kata benda)
• Mengindikasikan hubungan sebab akibat melalui “hubungan/links (kata
kerja)
• Menghubungkan beberapa lingkar (loop) untuk membuat cerita yang concise
tentang permasalahan teretentu

• Diagram CLD terdiri dari:

• Variabel
• Hubungan (panah)
• Tanda dari hubungan
• Tanda dari lingkaran

Taken from "Systems Thinking in sustainability, projects and communication Sustainable Development: Project
Management & Communication September 12, 2012."
 Nama Variabel
+ - harus kata benda
Birth Rate R Population B Death Rate
+ + atau frasa kata
+ -
benda dan dapat
diukur
Fractional Birth Average Hindari kata kerja dan
Rate Lifetime frasa aksi karena aksi
akan digambarkan oleh
tanda panah

Tanda dalam lingkaran:

Hubungan sebab akibat
Lingkar Positif Tanda hubungan
R or +
(memperkuat) +
Variabel1 Variabel2
B or -
Lingkar Negatif
(Menyeimbangkan)

Sterman, 2000. System Dynamics: System Thinking and Modeling for A Complex World
Taken from "Systems Thinking in sustainability, projects and communication Sustainable Development: Project
Management & Communication September 12, 2012."
 Causation versus Correlation
Correlations do not represent the structure of the system.
Causal diagrams must include only
(what you believe to be) genuine causal relationships.
Incorrect Correct

+
Ice Cream Murder Ice Cream Murder
Sales Rate Sales Rate
+ +
Average
Temperature

Sterman, 2000. System Dynamics: System Thinking and Modeling for A Complex World
 CONTOH

+ Alokasi budget
untuk penelitian

+ +
+
Budget tersedia
Akumulasi Jumlah teknologi Baru Jumlah Produk Baru
Pengetahuan Baru
+
+ Pertumbuhan +
Alokasi budget kegiatan RnD
untuk pendidikan
-

Jumlah SDM yang sesuai

+
+ Jumlah Usaha Baru +
+
Training dan Pendidikan
+
Pertumbuhan ekononi Tingkat Investasi
+
Latihan
• Definisikan Sistem dan batasan sistem
• Buat causal diagram
 Ad. 3 Membangun diagram stock & flow
System Dynamics

https://gwallentin.github.io/UNIGIS_spatsim/system-dynamics.html
https://gwallentin.github.io/UNIGIS_spatsim/system-dynamics.html
Notasi
• Level/Stock
• Komponen dimana akumulasi terjadi
• Aliran/Rate/Flow
• Yang menyebakan nilai dalam level berubah
• Auxiliary
• Constant
• Link/influence
• Source & Sink
 Formulasi & Spesifikasi
3
• Melakukan
kuantifikasi model:
• Tulis persamaan
• Membuat persamaan:
• Balance equations :
persamaan yang
mengubah level/stock
• Constitutive equations:
persamaan yang
menghubungkan
variable satu dan
lainnya

https://sites.google.com/site/protractedlearning/systems
-thinking/stocks-and-flows
Representasi komputer
• Sebuah model terdiri dari satu set
balance equations dan constitutive
equations
Initial Value
Balance equation

• Untuk memodelkan, semua

komponen model harus
diformulasikan Water_Inflow
Volume
Water_outflow

• Persamaan rate/flow
• Auxiliaries Rate equation

• Levels/stock constant
Water_level

• constants area
Constitutive equation

van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
 Health service

Pollution_level
Pollution_dumping Pollution_decomposition

Pollution level Decomposition_factor

INIT 0
-dt*pollution_decomposition+dt*pollution_dumping

Pollution_decomposition
= pollution_level/decomposition_factor
Pollution_dumping
= 10
Decomposition_factor
=5

van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
Balance equations
• Look at the quantity (level/stock) of a variable in a particular area
• Determine why and how much the quantity changes as a function of time
• The level/stock is a state variable of the model
• The general expression for a balance equations
dv/dt = sum (flux_in – flux_out)+sum(production-decomposition)
V represents the level
Fluxes are transports across the boundary of the balance area and production and
decomposition take place within the area

• Steps for seting up a balance equation

• Select level
• Select balance area
• Set up balance equations
van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
Rate 3 general types
equations 1. Rate = factor * level
2. Rate = (variable-level)/constant
3. Rate = normal rate + effect or normal rate*effect

• Delays may be material or information delays

• Smoothing = first order information delay
• First order delays are mathematically equal to
rate equation type 2
• Commonly used: 1st, 2nd, 3rd order delays of
pipeline delays

van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
Auxiliaries • Formulation in the form of a mathematical
equation if auxiliary is used as an intermediate
step in the model
• Formulation in the form of a table function if
no mathematical equation is available for the
relation between two variables

Levels • Only define the initial value of levels

• This can be done in 3 ways
• Initialization in steady state (equilibrium)
• Initialization in historical/observed state
• Initialization for growth

van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
Constant • Preferably determined from detailed
information instead of from aggregated
information
• Must have meaningful interpretation

Numerical • Continuous models: combination of method

method and step size
• The Runge-Kutta methods are more accurate
for the same step size than the Euler method
• Starting value step size approx. 1/10 smallest
time constant, then halving until the output no
longer shows any difference
• Discrete models: Euler
van Daalen, C & Thiessen, W.A.H. 2001 Dynamics Systems Modelling Continous Model: System Dynamics. TU Delft
 Verifikasi dan Validasi 4
• The traditional reductionist positivist school (including empiricism,
rationalism, verificationism and the “strong” falsificationism) would
see
• a valid model as an objective representation of a real system. The model can
be either “correct” or “incorrect”; once the model confronts the empirical
facts, its truth or falsehood would be automatically revealed. In this
philosophy, validity is seen as a matter of accuracy, rather than usefulness
(Barlas and Carpenter 1990).
• The opposing school (including more recent relativistic, holistic and
pragmatist philosophies), in contrast, would see:
• a valid model as one of many possible ways of describing a real situation.
“No particular representation is superior to others in any absolute sense,
although one could prove to be more effective. No model can claim absolute
objectivity, for every model carries in it the modeler’s worldview. Models are
not true or false, but lie on a continuum of usefulness.” (Barlas and
Carpenter 1990). T
Seargant, R.G., 2007. Verification
and validation of simulation
models. Proceedings of the 2007
Winter Simulation Conference
 STRUCTURAL VALIDITY BEHAVIOUR VALIDITY

DIRECT STRUCTURE TESTS STRUCTURE-ORIENTED BEHAVIOUR

TESTS
(a) Empirical tests
(b) Theoretical tests • Extreme-condition test
BEHAVIOUR
• Structure-confirmation test • Behavior sensitivity test
PATTERN TEST
• Parameter-confirmation test • Modified-behavior prediction
• Direct extreme-condition test • Boundary adequacy test
(Forrester and
• Dimensional consistency test • Phase relationship test
Senge, 1980)
(Forrester and Senge, 1980) • Qualitative features analysis
((barlas 1985, 1989)
(Richardson and Pugh 1981) • Turing test
(Sterman, 1984)
(c) Some implementation mthods (Forrester and Senge, 1980)
• Formal inspections/reviews ((barlas 1985, 1989)
• Walkthroughs (Peterson and Eberlein, 1984
• Semantic analysis (Cason and Flood 1990_
(Balci 1994) (Schruben 1980)

MODEL PURPOSE/PROBLEM ID
Barlas, Y. 1996. Formal aspects of model validity and validation in system dynamics. System Dynamics Review. Vol. 12 (3): 183-209
CONTOH
Penggunaan 5
• Mempelajari tingkah laku
aspek penting yang ingin
dipelajari

• Mendesain alternatif untuk

intervensi
(taktik/policy/strategy)

• Melakukan evaluasi – what

if analysis
https://www.thwink.org/sustain/glossary/LeveragePoint.htm
Donella Meadows http://donellameadows.org/archives/leverage-points-places-to-intervene-in-a-system/

Picture are taken from https://threadreaderapp.com/thread/1262772312975323136.html

Mengubah
Changeover time
Mengubah ukuran
batch
 CONTOH

Instrumen Variabel
yang bisa kinerja
digunakan
Epilog
 • Memfasilitasi pemahaman yang holistik • Sangat mudah untuk menkonseptualisasi

Kekurangan
Kelebihan
terkait permasalahan CLD dan SFD yang tidak tepat
• Memfasilitasi pemodelan yang • Sangat mudah untuk membuat model
transparan dan fleksibel yang salah yang didasarkan pada CLD
• Menyediakan alat representasi grafis dan SFD yang tidak tepat
(CLD & SFD) • Membutuhkan pengalaman dan keahlian
• Menangkap pola perilaku jangka untuk mengembangkan konseptualisasi
panjang sistem dengan kedetilan yang cukup,
• Memfasilitasi komunikasi yang jelas dari insightful, dan representative
struktur model dan hasil • Membutuhkan pengetahuan yang
• Mempromosikan pemahaman bersama, interdisipliner untuk memunculkan
dan partisipatif prediksi kuantitaif
• Memfasilitasi analisis sensitifitas • Kuantifikasi dari subsistem yang kadang
agak sulit (subsitem sosio-ekonomi atau
• Memfasilitasi analisis scenario dan
politik)
ketidakpastian

Mirchi A, et.al. 2012. Synthesis of System Dynamics Tools for Holistic Conceptualization of
Water Resources ProblemsWater Resource Management 26: 2421-2442.
 Successful Use of System Dynamics
• Develop a model to solve a particular problem, not to model
• Modeling should be integrated into a project from the beginning
• Be skeptical about the value of modelling and force the”why we need it discussion at the
start of the projects
• System dynamics does not stand alone. Use other tools and methods as appropriate
• Focus on implementation from the start of the project
• Modeling works best as an iterative process of joint inquiry between client and consultant
• Avoid black box modeling
• Validation is a continuous process of testing and building confidence in the model
• Get a preliminary model working as soon as possible. Add detail only as necessary
• A broad model boundary is more important than a great deal of detail
• Use expert modelers, not novices

Sterman, 2000. System Dynamics: System Thinking and Modeling for A Complex World
Terimakasih