Anda di halaman 1dari 25

PEMBERIAN PMT BUMIL KEK

No. Dokumen : /PKM.K/I/2017


Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pemberian PMT Bumil
KEK
2.Tujuan Sebagai acuan untuk pemberian PMT Bumil KEK

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

5.Alat dan Bahan Daftar nama Bumil KEK


Lila Pengukuran Bumil KEK
6.Prosedur/langkah- 1. Pendataan Bumil KEK
langkah 2. Penimbangan Berat Badan
3. Melakukan Konseling Gizi Bumil KEK
4. Menanda tangani tanda terima PMT Bumil KEK
5. Pemberian PMT Bumil KEK
6. Membuat laporan sebagai dokumentasi

7.Unit Terkait Bumil KEK


8.Dokumen terkait Buku tanda terima Bahan PMT
PEMBINAAN KP- ASI
No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
masyrakat tentang ASI Eklusif
2.Tujuan Sebagai acuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pemberian ASI Eklusif

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

5.Alat dan Bahan LCD


Laptop
ATK
6.Prosedur/langkah- 1. Menentukkan jadwal pertemuan pembinaan
langkah 2. Membuat surat pertemuan pembinaan KP-ASI
3. Melakukan pertemuan KP-ASI
4. Menyepakati Rencana Tindak Lanjut Hasil Pertemuan.

5.Unit Terkait Kader ,Kades


6.Dokumen terkait Daftar Hadir Peserta

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN


KELOMPOK KADARZI
No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
masyarakat tentang keluarga sadar gizi (KADARZI)
2.Tujuan Sebagai acuan untuk Meningkatkan pengetahuan dan pemahanman tentang
keluarga sadar gizi (KADARZI)

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

5.Alat dan Bahan LCD


Laptop
ATK
6.Prosedur/langkah- 1. Menentukkan tempat dan Jadwal sosialisasi
langkah 2. Membuat surat pertemuan Sosialisasi
3. Melakukkan pertemuann sosialiasi
4. Membuat rencana Tindak Lanjut hasil pertemuan

7.Unit Terkait Tokoh Masyarakat,Kades,Kader


8.Dokumen terkait Daftar Hadir peserta

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN


KELOMPOK KP-ASI
No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
masyarakat tentang Kelompok Penndukung ASI
2.Tujuan Sebagai acuan untuk Meningkatkan pemahaman dan penggetahuan masyarakat

7.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

8.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

9.Alat dan Bahan LCD


Laptop
ATK
10.Prosedur/langkah- 1. Menetukan tempat dan jadwal kegiatan
langkah 2. Membuat surat undnagan pertemuan
3. Melakukan pertemuan
4. Menyepakati Rencana Tindak Lanjut hasil ppertemuan.

5.Unit Terkait Kades ,Kadus,Kader


6.Dokumen terkait Daftar Hadir

PEMBINAAN KELOMPOK KADARZI


No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
masyarakat tentang Keluarga Sadar Gizi
2.Tujuan Sebagai acuan untuk Meningkatkan pemahaman dan penggetahuan masyarakat
tentang Kadarzi

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

5.Alat dan Bahan LCD


Laptop
ATK
6.rosedur/langkah- 1. Menetukan tempat dan jadwal kegiatan
langkah 2. Membuat surat undangan pertemuan
3. Melakukan pertemuan
4. Menyepakati Rencana Tindak Lanjut hasil ppertemuan.

7.Unit Terkait Kades ,Kadus,Kader


8.Dokumen terkait Daftar Hadir
PEMBERIAN PMT PENYULUHAN
No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan Status gizi balita di Posyandu
2.Tujuan Untuk meningkatkan status gizi balita di Posyandu

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

5.Alat dan Bahan PMT Balita


6.Prosedur/langkah- 1. Menetukan jumlah balita
langkah 2. Membuat menu PMT Penyuluhann
3. Pemberian biaya PMT Penyuluhan
4. Melakukan Monitoring dan Ealuasi Pemberian PMT
5. Melakukan Monev status Gizi Balita
7.Unit Terkait Kades ,Kadus,Kader
8.Dokumen terkait Daftar Balita
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
berat badan balita
2.Tujuan Sebagai acuan untuk menggetahui status gizi balita

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

5.Alat dan Bahan ATK


6.Prosedur/langkah- 1. Membuat Jadwal Pemantauan pertumbuhan (jadwal Posyandu)
langkah 2. MengirimJadwal Pemantauan pertumbuhan
3. Memantau Penimbangan Berat Badan
4. Melakukann memonitoring dan evaluasi status gizi

7.Unit Terkait Kades ,Kadus,Kader


8.Dokumen terkait Daftar Balita
PENANGANAN KASUS GIZI BURUK
No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan status gizi buruk
2.Tujuan Sebagai acuan untuk Meningkatkan pemahaman dan penggetahuan masyarakat

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

5.Alat dan Bahan PMT Pemulihan Gizi Buruk


6.Prosedur/langkah- 1. Menentukan Berat Badan dan Panjang Badan/Tingggi Badan
langkah 2. Menentukan status Gizi Penderita
3. Melakukan Konseling Gizi
4. Memberikan PMT Pemulihan
5. Bila ada indikasi penyakit (marasmus/kwashiorkor) yang memerlukan
perawatan maka harus di rawat inap di Puskesmas
6. Memberikan Penanganan berupa Formula F75.

7.Unit Terkait Dokter,Perawat


8.Dokumen terkait RekammMedis
SOSIALISASI PMBA BAGI KADER
No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan Pemahaman dan pengetahuan
masyarakat tentang pemberian makanan pada bayi dan anak
2.Tujuan Untuk meningkatkan Pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang pemberian
makanan pada bayi dan anak

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

5.Alat dan Bahan LCD


Laptop
ATK
6.Prosedur/langkah- 1. Menentukan Tempat dan Jadwal kegiatan
langkah 2. Membuat Surat Undangan pertemuan
3. Melaksanakan kegiatan pertemuan
4. Menyepakati Rencana Tindak Lanjut

7.Unit Terkait Kades,Kadus ,Kader,Tokoh masyarakat


8.Dokumen terkait Daftar Hadir
PEMANTAUAN GARAM BBERYODIUM
No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Suatu cara untuk mengetahui tingkat konsumsi garam beriodium di


masyarakat dengan cara pemeriksaan garam beriodium pada anak SD/MI di
tiap desa/kelurahan
2.Tujuan - Sebagai acuan dalam pemantauan garam beryodium di masyarakat
- Untuk mengetahui persetase rumah tangga mengkonsumsi garam
beriodium Sebagai acuan untuk Meningkatkan pemahaman dan penggetahuan
masyarakat

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Petunjuk Pelaksanaan Survailans Gizi, Kemenkes RI, Direktorat Jendral


Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta 2013

5.Alat dan Bahan -IdinTest


-Garamm
-Lembar Ceklist
6.Prosedur/langkah-  Kegiatan ini dilaksanakan oleh Nutrisionis/TPG Puskesmas dan Guru
langkah UKS
 Sasaran pemantauan adalah murid kelas 4 dan 5 sebanyak 26 orang
 Hanya dipilih 1 SD/MI per desa. Jika dalam 1 desa/kelurahan terdapat
lebih dari 1 SD maka dipilih sekolah dengan jumlah murid terbanyak
 Metode pemeriksaan garam dengan menggunakan tes kit iodium
 Frekuensi pengamatan yaitu setiap bulan Februari dan Agustus
 Dikatan desa degan garam baik apabila terdapat maksimum 2 sampel
garam yang diperiksa tidak mengandung iodium
 Langkah-langkah:
a. Persiapan
1. Pemilihan SD/MI sampel
2. Administarsi (surat pemberitahuan kepada sekolah sampel dan format
pemantauan)
3. Penentuan sampel oleh guru dan petugas
4. Informasi kepada murid (sampel) tentang tatacara pelaksanaan
5. Tentukan jadwal pelaksanaan

b. Pelaksanaan
1. Catat pada formulir bentuk garam (halus/kasar), merek garam, nomor
pendaftaran (SIUP) dan tempat membeli garam yang dibawa murid
2. Ambil ½ sdt garam yang akan diuji
3. Teteskan larutan iodoum tes 2-3 tetes pada garam tersebut
4. Amati perubahan warna yang terjadi
 Bila tidak ada perubahan warna berarti garam tidak mengandung
iodium (0 ppm)
 Bila berwarna ungu tua berarti garam mengandung iodium sesuai
persyaratan (30 ppm)
 Bila berwarna ungu pucat berarti garam mengandung iodium
kurang dari 30 ppm
5. Catat hasil pemeriksaan garam pada format yang tersedia.
7.Unit Terkait SD/MI
8.Dokumen terkait Ceklis
MANAJEMEN LAKTASI
No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Segalaupaya dilaksnakanuntuk memmbantu ibu mencapaikeberhasilan dalam


menyusuibayinya dilakukan 3 tahap 1. Kehamilan (antenatal),postnatal,pasca
postnatal.
2.Tujuan Untuk mmencapai keberhasilan menyusui bayi

Membantu ibu menyiapkkan imd dan pasca melahirkan

Untuk keberhasilan asi eklusif

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

5.Alat dan Bahan LCD


Laptop
ATK
6.Prosedur/langkah-
langkah 1. Memberikan penyuluhan kepada dan mamfaat ttg ae
2. Pemeriksaan kesehatan payudara ibu dan putting susu ibu
3. Perawatan payudara msiulai dari kehailan mulai 6 bula.uksi nagar ibu
mampu memprordpproduksi asi yg cukup.
4. Memperhatikan gizi /makan ditambah mulai darikkehamilan trim kedua
sbnyak 1 i/3 x pada sebelum hhamil
5. Menciptakan suasa keluarga yg menyenangkan terutama suami yg
suami yg sdg hamil utk membrikan dukungn
Setelah persalinan
1, Ibu dibantu menyusui 30 m setelah kelelahan dan dilanjutkan cara
menyusu yg baik danbenar yaitu tentangcara meletakkan payudara ibu

7.Unit Terkait Kades,Kadus ,Kader,Tokoh masyarakat


8.Dokumen terkait Daftar Hadir
LAKTASI
No. Dokumen : /PKM.L/I/2017
Terbitan : 01
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 02 Januari 2017
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1.Pengertian Langkah –langkah yang dilakukan untuk menstimulasi kondisi puting susu menjadi
efektif selama prosesmenyusui
2.Tujuan Puting susu menjadi normal (timbul)

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No /SK/PKM.L/I/2017 tentang standar


pelayanan publik Puskesmas Lenek

4.Referensi Permeneks Nomor. 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

5.Alat dan Bahan Spuid 2,5 ml yg sudah di potong ujungya


Cangkir /gelas yg sudah di cuci degan air panas
6.Prosedur/langkah- 1. Menyiapkan Ruangan/tempat yang nyaman
langkah 2. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang tindakan yg
dilakukan
3. Cuci tangan dengan air dan sabun pada air yang mengalir
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5. Menempelkan ujung spuit pada payudara sehingga puting payudara
berada di dalam pompa

7.Unit Terkait Bidan,Dokter


8.Dokumen terkait -

BULAN PENIMBANGAN
No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015
No. Revisi : 0

SOP Tgl. Terbit : 5 Januari 2015

Halaman : 1/1

NUR CITRA QUR’ANI,SKM


PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1. Pengertian Bulan Penimbangan atau sering disebut Operasi Timbang (Pekan


Penimbangan) balita adalah kegiatan pengukuran Berat Badan (BB) dan
Tinggi/Panjang Badan (TB/PB) balita secara serentak di wilayah kerja
untuk mendapat gambaran status gizi balita.
Bulan timbang berbeda dengan penimbangan rutin, penimbangan rutin
untuk memperoleh gambaran status pertumbuhan balita (Naik/N dan Tidak
Naik/T) sedang Bulan Penimbangan untuk memperoleh gambaran status
gizi balita (gizi buruk, kurang, baik, lebih)
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menjaring kasus balita gizi buruk dan kurang di
wilayah kerja
3. Kebijakan  SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005
tentang Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi - Petunjuk Teknis Bantuan Sosian (Bansos) Program Perbaikan Gizi
Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Jendral Bina
Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, 2008
- Standar Antropometri penilaian Status Gizi Anak, Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010, Kementrian Kesehatan
RI, Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat Bina
Gizi,2011
5. Prosedur /  Pengukuran BB dilakukan oleh Kader Posyandu
Langkah-langkah  Pengukuran PB/TB dan penentuan status gizi dilakukan oleh
Nutrisionis
 Penentuan status gizi dengan menggunakan standar WHO 2005
 Pelaksanaan Bulan Timbang setiap Nopember
 Sasaran Bulan Timbang minimal 85% dari jumlah balita yang ada di
posyandu
 Pekan Penimbangan Balita dilaksanakan pada bulan Mei (Kesepakatan
Kabupaten)
 Langkah-langkah :
c. Persiapan
6. Administarsi (surat pemberitahuan kepada Kecamatan, Desa/TP-
PKK tentang pelaksanaan kegiatan bulan timbang)
7. Registarsi sasaran balita (0-59 bulan) di setiap dusun/posyandu oleh
kader dengan menggunakan Form Bulan Timbang/Pekan
Penimbangan
8. Penyebarluasan informasi pelaksanaan kegiatan oleh kadus
bersamaan dengan pelayanan posyandu pada hari H-1.
d. Pelaksanaan (hari H)
6. Menginformasikan kembali kepada masyarakat oleh kadus/kader
tentang kegiatan tersebut
7. Menyiapkan form registrasi sasaran
8. Timabang dan ukur BB balita
9. Catat BB dan TB/PB balita pada form yang tersedia
10. Tentukan status gizi balita
6. Unit Terkait Kader terlatih, PKK-Desa
DISTRIBUSI PEMBERIAN KAPSUL
VITAMIN A
No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 5 Januari 2015
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

Pengertian Jumlah bayi 6-11 bulan ditambah jumlah bayi 12-59 bulan yang mendapat
1. 1 (satu) kapsul vitamin A pada periode 6 (enam) bulan yang diberikan
setiap Februari dan Agustus.
2. Tujuan - Sebagai acuan dalam pendistribusian kapsul vitamin A pada sasaran
- Untuk mencegah dan mengatasi Xeropthalmia pada bayi dan balita
3. Kebijakan  SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005
tentang Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi - Petunjuk Pelaksanaan Survailans Gizi, Kemenkes RI, Direktorat Jendral
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta 2013
5. Prosedur / - Kegiatan ini dilaksanakan oleh Nutrisionis/TPG Puskesmas atau Kader
Langkah-langkah Terlatih
A. Persiapan
1. Registarsi sasaran (bayi 6-11 bulan dan 12-59 bulan) berdasarkan
hasil penimbangan bulan lalu
2. Bayi 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A biru (100.000 IU) dan
Balita 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A merah (200.000 IU)
3. Hitung kebutuhan kapsul vitamin A Biru dan Merah
4. Alokasikan ke masing-masing posyandu
5. Administarsi (surat pemberitahuan kepada Desa/TP-PKK tentang
pelaksanaan ditribusi kapsul vitamin A)
6. Informasikan pelaksanaan distribusi kapsul vitamin A bersamaan
dengan pelayanan posyandu pada hari H-1.
B. Pelaksanaan (saat hari posyandu)
1. Siapkan data sasaran penerima kapsul vitamin A (Register
khusus/SIP) pada meja 3 (pencatatan)
2. Timbang balita sebelum mendapat kapsul vitamin A
3. Contreng bayi dan balita yang dapat vitamin A pada register/Sip,
catat juga pada KMS
4. Bila balita tidak datang ke posyandu lakukan sweeping.

6. Unit Terkait Kader terlatih, PKK-Desa


PENGUKURAN PANJANG BADAN
(UNTUK ANAK YANG BELUM BISA
BERDIRI)
No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 5 Januari 2015
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1. Pengertian Proses atau cara untuk menentukan Panjang Badan (PB) pada balita yang
belum dapat berdiri (<2 tahun) dengan menggunakan alat pengukur berupa
leghtboard dengan tingkat ketelitian 0,1 cm

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pegukuran panjang badan pada pada balita yang belum
dapat berdiri.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005 tentang
Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi - Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan, Riskesdas 2007, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehtan. Depkes RI, Jakarta. 2007
- Buku Penilaian Status Gizi, Supariase dkk. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta 2002.
5. Prosedur / 1. Letakkan pengukur panjang badan pada meja atau tempat yang rata
Langkah-langkah (lantai)
2. Letakkan alat ukur dengan posisi panel kepala disebelah kiri dan panel
penggeser disebelah kanan pengukur
3. Tarik geser bagian panel yang dapat digeser sampai diperkirakan cukup
panjang untuk menarik bayi/anak
4. Baringkan bayi/anak dengan posisi terlentang diantara kedua siku dan
kepala bayi/anak menempel pada bagian panel yang tidak dapat digeser
5. Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi/anak sampai lurus dan
menempel pada meja/tempat menaruh alat ukur. Tekan telapak kaki
bayi/anak sampai membentuk siku, kemudian geser bagian panel yang
dapat digeser sampai persis menempel pada telapak kaki bayi/anak
6. Bacalah panjang badan bayi/anak pada skala yang tertera.
7. Bayi/anak dikeluarkan.
6. Unit Terkait TP-PKK
PENGUKURAN TINGGI BADAN
No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 5 Januari 2015
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1. Pengertian Proses atau cara untuk menentukan Tinggi Badan (TB) pada balita yang
sudah dapat berdiri (>2 tahun) dan orang dewasa dengan menggunakan alat
pengukur berupa microtoice dengan tingkat ketelitian 0,1 cm
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pengukuran tinggi badan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005 tentang
Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi - Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan, Riskesdas 2007, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehtan. Depkes RI, Jakarta. 2007
- Buku Penilaian Status Gizi, Supariase dkk. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta 2002.
5. Prosedur / A. Persiapan (Cara Memasang Microtoice)
Langkah-langkah 1. Gantungkan bandul benang untuk membantu memasang microtoice di
dinding agar tegak lurus
2. Letakkan alat pengukur di lantai yang datar tidak jauh dari bandul
tersebut dan menempel pada dinding. Dinding jangan ada lekukan
atau tonjolan (rata)
3. Tarik papan penggeser tegak lurus ke atas, sejajar dengan benang
berbandul yang tergantung dan tarik sampai angka nol (0). Kemudian
dipaku atau direkat dengan lakban pada bagian atas microtoice
4. Untuk menghindari terjadi perubahan posisi pita, beri lagi perekat
pada poisi sekitar 10 cm dari bagian atas Microtoice.
B. Prosedur Pengukuran Tinggi Badan
1. Minta responden melepaskan alas kaki (sandal/sepatu), topi (penutup
kepala)
2. Pastikan alat geser berada diposisi atas
3. Responden diminta berdiri tegak persis dibawah alat geser
4. Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat dan tumit
menempel pada dinding tempat microtoice di pasang
5. Pandangan lurus ke depan dan tangan dalam posisi tergantung bebas
6. Gerakkan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala responden.
Pastikan alat geser berada tepat di tengah kepala responden. Dalam
keadaan ini belakang alat geser harus tetap menempel pada bagian
dinding.
7. Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih
besar (ke bawah). Pembacaan dilakukan tepat di depan angka (skala)
pada garis merah sejajar dengan mata petugas.
8. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus
berdiri di atas bangku agar hasil pembacanya benar
9. Pencatatan dilkukan dengan ketelitian sampai satu angka dibelakang
koma 0,1 cm)
6. Unit Terkait -
PENIMBANGAN BERAT BADAN
BALITA (DACIN)
No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 5 Januari 2015
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1. Pengertian Proses atau cara untuk menentukan Berat Badan (BB) balita 0-59 bulan
dengan menggunakan alat timbang berupa dacin dengan kapasitas 25 kg
dengan tingkat ketelitian 0,1 kg.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penimbangan berat badan
pada balita.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005 tentang
Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi - Buku Penilaian Status Gizi, Supariase dkk. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta 2002.
- Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi, Kemenkes
RI. Jakarta 2013
5. Prosedur / A.Persiapan Dacin
Langkah-langkah 1. Gantungkan dacin pada tempat yang kokoh
2. Atur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan mata
penimbang
3. Letakkan bandul geser pada angka nol (0) jika ujung kedua paku
timbang tidak dalam posisi lurus, maka timbangan perlu ditera
atau diganti dengan yang baru.
4. Pastikan bandul geser berada pada angka nol(0)
5. Pasang sarung timbang pada dacin
6. Seimbangkan dacin dengan memberi kantung plastik berisikan
pasir/batu diujung batang dacin, sampai kedua jarum di atas tegak
lurus.
B.Menimbang Balita
1. Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian
seminimal mungkin dan geser bandul sampai jarum tegak lurus
2. Baca BB dengan melihat angka diujung bandul geser
3. Catat hasil penimbangan dengan benar pada kertas/buku bantu
dalam kg dan ons.
4. Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari sarung
timbang.
6. Unit Terkait PKK Desa.
KELAS GIZI

No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015


No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 5 Januari 2015
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1. Pengertian Suatu pembelajaran dengan cara partisipatif sekelompok ibu dalam


upaya meningkatkan gizi masyarakat melalui perubahan prilaku
2. Tujuan - Sebagai acuan dalam pelaksanaan kelas gizi
- Meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan
ibu/keluarga di bidang gizi.
3. Kebijakan  SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005
tentang Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi  Kelas Gizi Balita (Buku Pegangan Petugas), Seksi gizi Dinas
Kesehatan Provinsi NTB, Mataram.2012
5. Prosedur /  Pelaksana kelas gizi yaitu Fasilitator (Petugas Gizi, Bidan/Perawat dan
Langkah-langkah dokter) dan Kader Terlatih.
 Kegiatan kelas gizi dilaksanakan dalam 12 kali pertemuan, 1-2 kali
seminggu selama 3-4 bulan. Setiap pertemuan selama 2-3 jam.
 Sebelum pelaksanaan kelas gizi dilakukan persiapan berupa
 Rapat persiapan dengan petugas kesehatan, kader posyandu,
perangkat desa, TP-PKK, Toga dan Toma
 Menentukan kebutuhan bahan/materi dan peralatan
Prosedur /Langkah-langkah
1. Penjelasan umum kelas gizi oleh fasilitator
2. Perkenalan peserta
3. Pre Test
4. Pemilihan ketua kelas
5. Penyampaian materi kelas gizi
6. Diskusi-tanya jawab
7. Post Test
8. Demonstrasi/praktek
6. Unit Terkait Bidan, Perawat, Dokter, Kader Terlatih, TP-PKK Desa, Toga dan Toma
PELAYANAN KONSELING GIZI
No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 5 Januari 2015

Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1. Pengertian Serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang


dilaksanakan oleh Tenaga Gizi untuk menanamkan dan meningkatkan
pengertian, sikap dan prilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi
masalah gizi sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan
dilakukannya.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah konseling gizi,
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005 tentang
Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi  Pedoman Proses Asuhan Gizi Tersstandar (PAGT), Kementrian Kesehatan
RI: Jakarta 2014
 Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Kemenkes RI, Direktorat Jendral
Bina Gizi dan KIA Jakarta: 2014
5. Prosedur / 1. Membangun Dasar Konseling
Langkah-langkah 2. Pengkajian Gizi (Asesmen Gizi)
- Riwayat gizi klien
- Antropometri
- Data laboratorium
- Pemeriksaan fisik (evaluasi system tubuh, wasting otot dan lemak
subkutan, nafsu makan dll)
- Riwayat klien (riwayat personal, medis, keluarga dan social)
3. Mengakkan Diagnosa Gizi
Yaitu masalah gizi spesifik yang menjadi tanggung jawab nutrisionis
untuk menanganinya
4. Intervensi Gizi
Merupakan tindakan terencana yang ditujukan untuk merubah prilaku
gizi, kondisi lingkungan atau aspek status kesehatan individu
5. Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui tingkat kemajuan pasien dan apakah tujuan atau hasil
yang diharapkan telah tercapai
6. Dokumentasi Asuhan Gizi
7. Mengakhiri Konseling (Terminasi)

6. Unit Terkait Poli Rawat Jalan, Rawat Inap, Laboratorium dan KIA
TATA LAKSANA/PENANGANAN
BALITA GIZI BURUK
RAWAT INAP
No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 5 Januari 2015
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1. Pengertian Prosedur atau mekanisme pengobatan dan pelayaanan kepada balita gizi
buruk (indeks BB/TB nilai Z-score <-3SD dan atau tanda klinis) dengan
komplikasi yang dirawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan melalui 4 fase
(stabilisasi, transisi, rehabilitasi dan tindak lanjut)
2. Tujuan - Sebagai acuan dalam tata laksana gizi buruk
- Membantu memulihkan kondisi balita gizi buruk (status gizi dan
komplikasi penyakit)
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005 tentang
Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi  Buku Bagan Tata Laksana Gizi BurukBuku I dan Petunjuk Teknis
Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku II, Direktorat Jendral Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta. 2011)
 Pedoman Pelayanan anak Gizi Buruk, Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta 2011
 Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans, Direktorat Jendral Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta. 2013)
5. Prosedur / 1. Mencegah dan mengatasi hipoglikemia
Langkah-langkah Segera berikan 50 ml glukosa/larutan gula pasir 10 % oral
2. Mencegah dan mengatasi hipotermi
Pertahankan dan pulihkan suhu tubuh anak agar tidak hipotermi (36-
37°C)
3. Mencegah dan mengatasi dehidrasi
4. Memperbaiki gangguan keseimbangan
5. Mengobati infeksi
6. Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro
7. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi
8. Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
9. Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang
10.Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah
6. Unit Terkait Rawat inap, Laboratorium
VERIFIKASI BALITA BGM/PENEMUAN
(PENAPISAN)
KASUS GIZI BURUK
No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit :
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1. Pengertian Kegiatan pengukuran antropometri (Panjang/Tinggi Badan),tanda klinis dan


tanda komplikasi pada semua balita BGM (Bawah Garis Merah) atau
berdasarkan indeks BB/U ≤-3SD
2. Tujuan - Sebagai acuan dalam melakukan verifikasi balita BGM atau penapisan
kasus gizi buruk.
- Untuk mengetahui apakah anak mengalami gizi buruk atau tidak
3. Kebijakan  SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005 tentang
Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi - Pedoman Pelayanan anak Gizi Buruk, Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta
2011
- Buku Bagan Tata Laksana Gizi Buruk I dan II, Direktorat Jendral Bina
Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta. 2011)
5. Prosedur / 1. Pengukuran PB/TB balita BGM
Langkah-langkah 2. Penetuan status gizi balita berdasarkan indek PB(TB)/BB
3. Pemeriksaan tanda klinis dan komplikasi
4. Penentuan status gizi anak dengan criteria sbb:
a. Anak menderita Gizi Buruk dengan Komplikasi bila :
- Terlihat sangat kurus
- Edema pada seluruh tubuh
- BB/PB(TB) < -3 SD
- LILA <11,5 cm untuk anak usia 6-59 bulan
- Terdapat salah satu atau lebih tanda komplikasi medis (anoreksia,
pneumonia berat, dehidrasi berat, demam sangat tinggi,
penurunan kesadaran)
b. Anak menderita Gizi Buruk tanpa komlikasi bila:
Kriteria I
- Terlihat sangat kurus
- Edema minimal, pada kedua punggung tangan/kaki
- BB/PB(TB) < -3 SD
- LILA <11,5 cm untuk anak usia 6-59 bulan
- Nafsu makan baik
- Tanpa komplikasi medis
Kriteria II
- Terlihat kurus
- BB/PB(TB) < -3 SD
- LILA < 11,5 cm untuk anak usia 6-59 bulan
- Nafsu makan baik
- Tanpa komplikasi medis
c. Anak menderita Gizi Kurang bila:
- BB/PB(TB) <-2 SD s/d -3 SD
- LILA antara 11,5-12.5 cm untuk anak usia 6-59 bulan
- Tidak ada edema
- Nafsu makan baik
- Tanpa komplikasi
6. Unit Terkait Poli Umum
PENGUKURAN LINGKAR LENGAN
ATAS (LILA)
No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 5 Januari 2015
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1. Pengertian Suatu cara untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada
wanita usia subur (WUS) 15-45 tahun, dengan ambang batas LILA 23.5cm
2. Tujuan - Sebagai acuan dalam mengukur LILA pada WUS
- Untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada wanita
usia subur (WUS)
3. Kebijakan  SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005 tentang
Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi - Buku Penilaian Status Gizi, Supariase dkk. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta 2002.
- Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi, Kemenkes
RI. Jakarta 2013
5. Prosedur / - Kegiatan pengukuran dapat dilakukan oleh Nutrisionis, TPG dan Bidan
Langkah-langkah - Langkah-langkah :
A.Persiapan
1. Pastikan pita LILA tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek
2. Jika lengan responden >33 cm, gunakan meteran kain
3. Respon diminta berdiri dengan tetapi rileks, tidak memegang apapun
serta otot lengan tidak tegang
4. Baju dan lengan kiri disingsingkan keatas sampai pangkal bahu
terlihat atau lengan bagian atas tidak tertutup
B.Pengukuran
1. Tentukan posisi pangkal bahu
2. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan
telapak tangan ke arah perut
3. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LILA atau meteran dan beri tanda dengan
pulpen/spidol. Bila menggunakan pita LILA perhatikan titik
nolnya.
4. Lingkarkan pita LILA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan
responden sesuai tanda (dipertengahan antara pangkal bahu dan
siku)
5. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LILA
6. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar
7. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LILA
(kearah angka yang lebih besar)

6. Unit Terkait TP-PKK dan KIA


PEMBERIAN PAKET PMT-
PEMULIHAN GIZI BURUK/KURANG
RAWAT JALAN
No. Dokumen : /SOP/PKMA/2015
No. Revisi : 0
SOP Tgl. Terbit : 5 Januari 2015
Halaman : 1/1
NUR CITRA QUR’ANI,SKM
PUSKESMAS KOTARAJA
NIP. 19800626 200212 2 001

1. Pengertian Makanan bergizi yang diperuntukkan bagi balita usia 6-59 bulan sebagai
makanan tambahan untuk pemulihan gizi bagi penderita gizi buruk rawat
jalan (tanpa komplikasi atau pasca rawat inap) atau gizi kurang selama masa
pemulihan (±3-6 bulan)
2. Tujuan - Sebagai acuan dalam pemberian paket PMT agi balita gizi buruk/kurang
tanpa komplikasi
- Meningkatkan status gizi buruk menjadi kurang atau normal
3. Kebijakan  SK Kepala Puskesmas Aikmel No:445/K.002/0901/PKM/I/2005 tentang
Standar Pelayan Public Puskesmas Aikmel
4. Referensi - Pedoman Pelayanan anak Gizi Buruk, Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta
2011
- Buku Bagan Tata Laksana Gizi Buruk I dan II, Direktorat Jendral Bina
Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta. 2011)
5. Prosedur /  Kegiatan ini dilaksanakan oleh Nutrisionis
Langkah-langkah  PMT-Pemulihan dapat berupa F100, makanan gizi siap saji dan makanan
lokal
 Bila menggunakan F100 (kering) dapat diberikan setiap minggu, bila
menggunakan bahan lokal dapat diberikan setiap 10 hari
 PMT-Pemulihan rawat jalan diberikan kepada :
- Balita Gizi Buruk tanpa komplikasi
- Balita Gizi Buruk dengan komplikasi pasca rawat inap
- Balita Gizi kurang
Langkah-langkah
1. Rekap sasaran berdasarkan hasil verifikasi/penapisan balita gizi buruk
yaitu balita gizi buruk tanpa komplikasi, balita gizi kurang dan balita gizi
buruk pasca rawat inap
2. Menyusun perencanaan kebutuhan anggaran biaya untuk
PMT-Pemulihan
3. Mengajukan perencanaan kebutuhan ke kepala Puskesmas
4. Pengadaan bahan PMT
5. Pengemasan/Packing bahan PMT
6. Distribusi paket PMT ke sasaran dan monitoring perkembangan berat
badan
6 Unit Terkait Kader posyandu

Anda mungkin juga menyukai