N10120053 - Isra Nur Hidayah - Skenario 5
N10120053 - Isra Nur Hidayah - Skenario 5
SKENARIO 5
”Pediatri : Aku Rapuh ”
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
Learning Objective
Tipe 1: dengan kondisi klinik : terdapat deformitas pada tulang panjang, sklera berwarna
putih atau biru, adanya dentinogenesis imperfekta,terjadi seumur hidup dengan skala
fraktur antara 1-60 kali dan paling sering terjadi selama masih bayi dan dapat pula terjadi
seumur hidup pada semua fase usia, terkadang ditemukan kifoskoliosis,arkus senilis
premature,kehilangan pendengaran,dan mudah mengalami memar. (Helmi,2013)
`
Tipe 2: sklera tampak biru ,semua pasien mengalami fraktur semasa berada di dalam
rahim, penonjilan tulang iga, memiliki oenyebab kematian utama yakni retak tulang iga
serta malformasi atau perdarahan sistem saraf pusat, dan terjadi deformitas berat pada
tulang panjang. (Helmi,2013)
Tipe 3: Pasien mengalami gangguan sendi, kelemahan otot, nyeri tulang kronis,
deformitas tengkorak, dan kerapuhan tulang selam usia bayi, deformitas rangka atas, dan
fraktur pada Rahim,malformasi struktur jantung kongenital (Helmi,2013)
Tipe 4 : tipe 4 adalah tipe osteogenesis imperfekta yang tidak teridentifikasi dengan jelas
walau sklera dan badan normal tetapi didapatkan adanya dentinogenesis imperfekta dan
fraktur sering terjadi semasa usia bayi sedangkan tulang panjang mengalami
pembengkokan. (Helmi,2013)
Cacat bawaan yang banyak disebabkan oleh kondisi mutasi genetik, hampir 90% seluruh
tipe osteogenesis imperfekta disebabkan oleh adanya kelainan produksi ataupun struktur
prokolagen tipe 1 (COL1A1 dan COLIA2),10% sisanya tidak diketahui pasti dan bersifat
tidak jelas karena tidak ditemukannnya kelainan biokimia dan molekul prokloagen.
Kolagen berperan dan dibutuhkan untuk beberapa bagian tubuh seperti sklera, tulang,
organ kapsular, fasia, meninges, dan dermis. Defek kualitatif dan kuantitas menyebablan
manifestasi modifikasi dari kolagen dan menghasilkan sindrom dari osteogenesis
imperfekta. (Helmi,2013)