Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN 1

BAB II

PLASMODIUM FALCIPARUM

2.1 morfologi

 Trofozoit muda: berbentuk cincin, terdapat dua butir kromatin, bentuk marginal, sel darah
merah tidak membesar.
 Skizon: pigmen menggllmpal di tengah. Skizon muda berinti < 8 dan skizon tua berinti 8-24
 Makrogametosit: berbentr-rk pisang agak langsing, inti padat di tengah, pigmen mengelilingi
inti, sitoplasma biru kelabu.
 Mikrogametosit: berbentuk pisang gemuk, inti tidak padat, pigmen mengelilingi inti, sitoplasma
biru pucat kemerah-merahan. (Prianto,2015)

2.2.patofisiologi

Setelah beredar dalam aliran darah, sporozoit bermigrasi ke hati dan akhirnya menginfeksi hepatosit,
setelah melintasi beberapa sel Kupffer dan hepatosit (Mota et al. 2001 ). Sporozoit tumbuh dengan
cepat dalam ukuran menyerap makanan untuk membentuk skizon bulat besar. Skizon membelah
dengan skizogoni, sejenis reproduksi aseksual, di mana pembelahan ganda menghasilkan pembentukan
sejumlah kecil, sel uninucleate berbentuk gelendong yang disebut merozoit. Setelah skizon pecah,
merozoit dilepaskan ke dalam sinusoid atau saluran vena hati. Merozoit memakan eritrosit, menjadi
bulat dan secara bertahap berubah menjadi trofozoit. Selama pertumbuhan, vakuola muncul di tengah
merozoit dan nukleus didorong ke satu sisi (Prato,2017)

2.3 gambar


(Prianto,2015)
Prato,M.,Tamu,E.2017.Etiopatogenesis dan Patofisiologi Malaria.Nature PubMed Health Emeergency
Collection.Vol.2(1);1-18.viewed in
17/3/22.From:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7123976/

Prianto,J.2015.Atlas Parasitologi Kedokteran.Jakarta:PT Gramedia

Anda mungkin juga menyukai