PROTOZOA DARAH
METODE
Mikroskop
CARA KERJA
Lihat preparat pada perbesaran terkecil (4X), ubah perbesaran lensa objektif hingga
Plasmodium vivax
Tropozoid Skizon
Bentuk cincin inti merah, sitoplasma biru Bentuk bulat mengisi hampir separuh
Eritrocit membesar titik schuffner mulai eritrocit.
tampak. Inti membelah 2 – 8.antara inti terdapat
Tropozoid tua: bentuk amuboid, titik titik coklat berupa butir hematin, titik
schuffner tampak jelas. Infeksi multiple schuffner tampak jelas.
lebih dari satu parasit. Skizon tua: merozoid 12 – 24 , eritrocit
membesar
Gametosit (mikrogamet)
Gametosit (makrogamet) Bentuk bulat lebih kecil dari makrogamet
Bentuk bulat atau lonjong lebih besar dari Inti besar pucat, batas tidak tegas.
mikrogamet, mengisi hamper seluruh Plasma tampak pucat kelabu sampai
eritrocit. merah muda.
Inti kecil kompak dan eksentris Pigmen malaria tersebar
Plasma tampak biru, pigmen malaria
tersebar.
Plasmodium falcifarum
Tropozoid Skizone
Bentuk cincin 0,1 – 0,3 kali eritrocit. Mengisi kira kira separuh eritrocit
Sitoplasma tampak halus, kadang Bentuk agak membulat.
berbentuk seperti burung terbang di Inti sudah membelah tetapibelum diikuti
pinggir eritrocit (bentuk accole). sitoplasma.
Tropozoid tua: bentuk amuboid, titik Titik maurer dalam eritrocit menghilang.
maurer tampak dalam eritrocit. Skizone tua: inti membelah 15 – 30 buah
Inti satu atau dua, pigmen mulai tampak, Pembelahan inti diikuti dengan
plasma mengelilingi vacuole pembelahan sitoplasma sehingga tampak
merozoid.
Pigmen malaria menggumpal ditengah
sebelum skizon masak.
Gametosit (makrogamet) Gametosit (mikrogamet)
Bentuk langsing seperti pisang Bentuk pisang/ ginjal, tampak lebih
Plasma warna biru, inti padat letak gemuk.
ditengah tengah. Pigmen malaria tersebar Plasma warna merah muda.
disekitar inti. Inti lebih besar, tersebar, pucat.
Pigmen malaria tersebar diantara inti
PEMBAHASAN
Caecal Coccidiosis
Penyakit ini tercirikan dengan tinja yang berdarah tapi tidak berlendir. Ayam yang peka,
infeksi terjadi dengan serangan akut umur 4-8 minggu. Ayam lebih tua biasanya lebih tahan
karena sebelumnya teah pernah terinfeksi ringan sehingga sudah timbul kekebalan.
Caecal coccidiosis ini bervariasi keparahannya, mulai dari suatu infeksi tidak terlihat
sampai penyakit yang akut dan sangat mematikan. Keparahannya tergantung dosis infeksi
ookista, patogenitas galur coccidia, ras dan umur ayam, status gizi ayam dan agen penyakit
Geajala Klinis
Gejala berupa diare berdarah yang mungkin terlihat pada hari keempat dan bertambah
parah pada hari kelima pasca infeksi. Pada kejadian perakut, yaitu terjadi infeksi yang sangat
berat, maka kematian segera terjadi tanpa timbul gejala klinis sebelumnya. Apabila dilakukan
bedah bangkai pada kasus ini maka akan terlihat kantung caecum membengkak dan berisi darah
yang membeku. Pada kejadian sub akut ayam akan terlihat lesu, anoreksia, sayap menggantung,
keadaan pucat dan kemudian diikuti dengan diare berdarah. Kematian pada ayam muda
Ookista dapat ditemukan dalam tinja 7 hari setelah infeksi. Jumlah ini mencapai puncak
pada hari ke 8 dan 9. Coccidiosis ini bersifat membatasi diri (self limiting) yaitu dapat sembuh
sendiri tanpa diobati. Kekebalan dari coccidiosis ini bersifat spesies spesifik artinya ayam yang
kebal terhadap infeksi E. tenella masih bisa tertular oleh spesies lainnya
>CARA PENCEGAHAN
Menjaga alas kandang tetap kering agar parasite tidak dapat tumbuhan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian,maka dapat diambil kesimpulan bahwa jenis protozoa yang
ditemukan pada darah dan saluran pencernaan pada ayam(Caecal Coccidiosis)
DAFTAR PUSTAKA
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/93950/Pencegahan-Dan-Pengendalian-Penyakit-
Coccidiosis-Pada-Unggas/