Anda di halaman 1dari 4

Apa Saja Kerugian yang Ditimbulkan dari Cyber Crime?

Setiap tindak kejahatan di dunia maya tentu saja mengakibatkan kerugian yang dirasakan oleh
korbannya. Inilah beberapa kerugiannya:

1. Reputasi Online Bisa Terancam

Kerugian yang ditimbulkan dari cyber crime adalah reputasi online bisa terancam. Apalagi jika Anda
menggunakan aktivitas online untuk berbisnis. Jika menjadi korban, bisa jadi bisnis online Anda akan
kehilangan kepercayaan pelanggan.

Katakanlah, toko online Anda terkena hacking. Pengunjung akan merasa tidak aman untuk mengunjungi
situs Anda, sehingga bisa jadi ia memutuskan untuk tidak lagi berbelanja dari toko Anda

[19.59, 8/3/2022] April PKM Bb: 2. Kehilangan Data Penting

kejahatan internet dapat menyebabkan Anda kehilangan data penting

Salah satu kerugian terbesar cyber crime adalah kehilangan data. Hal ini bisa terjadi baik pada akun
pribadi maupun website yang menyimpan data pribadi pelanggan.

Cyber crime selalu mencari celah agar dapat mencuri data penting dan menggunakannya untuk berbagai
kepentingan. Salah satunya untuk tujuan pemerasan atau menjualnya di pasar gelap.

Sebagai contoh, Blackbaud, salah satu pembuat perangkat lunak manajemen keuangan pernah menjadi
korban pencurian data rahasia.

Perusahaan ini melaporkan bahwa situs mereka telah diretas. Peretas berhasil mencuri data tentang
siswa dan alumni dari 10 Universitas di Inggris, AS, dan Kanada. Dampaknya, pelaku dapat
menyebarluas…

[19.59, 8/3/2022] April PKM Bb: 4. Kehilangan Sejumlah Uang


Kerugian finansial juga menjadi dampak terbesar dari kegiatan cyber crime. Bentuk aksinya bisa
bermacam-macam, mulai dari phishing hingga extortion.

Tak hanya dialami oleh individu, maupun perusahaan, kehilangan sejumlah uang akibat tindak cyber
crime juga dialami oleh negara.

Berdasarkan penelitian Frost & Sullivan yang diprakarsai Microsoft pada 2018, kejahatan siber di
Indonesia bisa menyebabkan kerugian mencapai Rp 478,8 triliun atau 34,2 miliar dollar AS. Jumlah itu
tergolong sangat fantastis.

[20.01, 8/3/2022] April PKM Bb: Contoh Kasus Cybercrime

1. Pencurian dan penggunaan account internet milik orang lain.

Pencurian account ini berbeda dengan pencurian secara fisik karena pencurian dilakukan cukup dengan
menangkap “user_id” dan “password” saja. Tujuan dari pencurian itu hanya untuk mencuri informasi
saja. Pihak yang kecurian tidak akan merasakan kehilangan. Namun, efeknya akan terasa jika informasi
tersebut digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut akan membuat semua beban
biayapenggunaanaccount olehsipencuridibebankankepadasipemilikaccountyang sebenarnya. Kasus ini
banyak terjadi di ISP (Internet Service Provider). Kasus yang pernah diangkat adalah penggunaan
account curian yang dilakukan oleh dua Warnet di Bandung.

Kasus lainnya: Dunia perbankan dalam negeri juga digegerkan dengan ulah Steven Haryanto, yang
membuat situs asli tetapi palsu layanan perbankan lewat Internet BCA. Lewat situs-situs “Aspal”, jika
nasabah salah mengetik situs asli dan masuk ke situs- situs tersebut, identitas pengguna (user ID) dan
nomor identifikasi personal (PIN) dapat ditangkap. Tercatat 130 nasabah tercuri data-datanya, namun
menurut pengakuan Steven pada situs Master Web Indonesia, tujuannya membuat situs plesetan adalah
agar publik memberi perhatian pada kesalahan pengetikan alamat situs, bukan mengeruk keuntungan.

Persoalan tidak berhenti di situ. Pasalnya, banyak nasabah BCA yang merasa kehilangan uangnya untuk
transaksi yang tidak dilakukan. Ditengarai, para nasabah itu kebobolan karena menggunakan fasilitas
Internet banking lewat situs atau alamat lain yang membuka link ke Klik BCA, sehingga memungkinkan
user ID dan PIN pengguna diketahui. Namun ada juga modus lainnya, seperti tipuan nasabah telah
memenangkan undian dan harus mentransfer sejumlah dana lewat Internet dengan cara yang telah
ditentukan penipu ataupun saat kartu ATM masih di dalam mesin tiba-tiba ada orang lain menekan
tombol yang ternyata mendaftarkan nasabah ikut fasilitas Internet banking, sehingga user ID dan
password diketahui orang tersebut.

Modus kejahatan ini adalah penyalahgunaan user_ID dan password oleh seorang yang tidak punya hak.
Motif kegiatan dari kasus ini termasuk ke dalam cybercrime sebagai kejahatan “abu-abu”. Kasus
cybercrime ini merupakan jenis cybercrime uncauthorized access dan hacking-cracking. Sasaran dari
kasus ini termasuk ke dalam jenis cybercrime menyerang hak milik (against property). Sasaran dari kasus
kejahatan ini adalah cybercrime menyerang pribadi (against person).
[19.58, 8/3/2022] April PKM Bb: Apa Saja Kerugian yang Ditimbulkan dari Cyber Crime?

Setiap tindak kejahatan di dunia maya tentu saja mengakibatkan kerugian yang dirasakan oleh
korbannya. Inilah beberapa kerugiannya:

1. Reputasi Online Bisa Terancam

Kerugian yang ditimbulkan dari cyber crime adalah reputasi online bisa terancam. Apalagi jika Anda
menggunakan aktivitas online untuk berbisnis. Jika menjadi korban, bisa jadi bisnis online Anda akan
kehilangan kepercayaan pelanggan.

Katakanlah, toko online Anda terkena hacking. Pengunjung akan merasa tidak aman untuk mengunjungi
situs Anda, sehingga bisa jadi ia memutuskan untuk tidak lagi berbelanja dari toko Anda.

[19.59, 8/3/2022] April PKM Bb: 2. Kehilangan Data Penting

kejahatan internet dapat menyebabkan Anda kehilangan data penting

Salah satu kerugian terbesar cyber crime adalah kehilangan data. Hal ini bisa terjadi baik pada akun
pribadi maupun website yang menyimpan data pribadi pelanggan.

Cyber crime selalu mencari celah agar dapat mencuri data penting dan menggunakannya untuk berbagai
kepentingan. Salah satunya untuk tujuan pemerasan atau menjualnya di pasar gelap.

Sebagai contoh, Blackbaud, salah satu pembuat perangkat lunak manajemen keuangan pernah menjadi
korban pencurian data rahasia.

Perusahaan ini melaporkan bahwa situs mereka telah diretas. Peretas berhasil mencuri data tentang
siswa dan alumni dari 10 Universitas di Inggris, AS, dan Kanada. Dampaknya, pelaku dapat
menyebarluas…

[19.59, 8/3/2022] April PKM Bb: 4. Kehilangan Sejumlah Uang

Kerugian finansial juga menjadi dampak terbesar dari kegiatan cyber crime. Bentuk aksinya bisa
bermacam-macam, mulai dari phishing hingga extortion.
Tak hanya dialami oleh individu, maupun perusahaan, kehilangan sejumlah uang akibat tindak cyber
crime juga dialami oleh negara.

Berdasarkan penelitian Frost & Sullivan yang diprakarsai Microsoft pada 2018, kejahatan siber di
Indonesia bisa menyebabkan kerugian mencapai Rp 478,8 triliun atau 34,2 miliar dollar AS. Jumlah itu
tergolong sangat fantastis.

[20.01, 8/3/2022] April PKM Bb: Contoh Kasus Cybercrime

1. Pencurian dan penggunaan account internet milik orang lain.

Pencurian account ini berbeda dengan pencurian secara fisik karena pencurian dilakukan cukup dengan
menangkap “user_id” dan “password” saja. Tujuan dari pencurian itu hanya untuk mencuri informasi
saja. Pihak yang kecurian tidak akan merasakan kehilangan. Namun, efeknya akan terasa jika informasi
tersebut digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut akan membuat semua beban
biayapenggunaanaccount olehsipencuridibebankankepadasipemilikaccountyang sebenarnya. Kasus ini
banyak terjadi di ISP (Internet Service Provider). Kasus yang pernah diangkat adalah penggunaan
account curian yang dilakukan oleh dua Warnet di Bandung.

Kasus lainnya: Dunia perbankan dalam negeri juga digegerkan dengan ulah Steven Haryanto, yang
membuat situs asli tetapi palsu layanan perbankan lewat Internet BCA. Lewat situs-situs “Aspal”, jika
nasabah salah mengetik situs asli dan masuk ke situs- situs tersebut, identitas pengguna (user ID) dan
nomor identifikasi personal (PIN) dapat ditangkap. Tercatat 130 nasabah tercuri data-datanya, namun
menurut pengakuan Steven pada situs Master Web Indonesia, tujuannya membuat situs plesetan adalah
agar publik memberi perhatian pada kesalahan pengetikan alamat situs, bukan mengeruk keuntungan.

Persoalan tidak berhenti di situ. Pasalnya, banyak nasabah BCA yang merasa kehilangan uangnya untuk
transaksi yang tidak dilakukan. Ditengarai, para nasabah itu kebobolan karena menggunakan fasilitas
Internet banking lewat situs atau alamat lain yang membuka link ke Klik BCA, sehingga memungkinkan
user ID dan PIN pengguna diketahui. Namun ada juga modus lainnya, seperti tipuan nasabah telah
memenangkan undian dan harus mentransfer sejumlah dana lewat Internet dengan cara yang telah
ditentukan penipu ataupun saat kartu ATM masih di dalam mesin tiba-tiba ada orang lain menekan
tombol yang ternyata mendaftarkan nasabah ikut fasilitas Internet banking, sehingga user ID dan
password diketahui orang tersebut.

Modus kejahatan ini adalah penyalahgunaan user_ID dan password oleh seorang yang tidak punya hak.
Motif kegiatan dari kasus ini termasuk ke dalam cybercrime sebagai kejahatan “abu-abu”. Kasus
cybercrime ini merupakan jenis cybercrime uncauthorized access dan hacking-cracking. Sasaran dari
kasus ini termasuk ke dalam jenis cybercrime menyerang hak milik (against property). Sasaran dari kasus
kejahatan ini adalah cybercrime menyerang pribadi (against person).

Anda mungkin juga menyukai