Definisi: Permintaan suatu barang atau jasa dikatakan elastis jika perubahan persentase dalam harga lebih besar daripada perubahan persentase dalam jumlah yang diminta. Contoh: Jika harga bensin naik 10%, dan jumlah bensin yang diminta turun 15%, maka permintaan bensin adalah elastis (15% / 10% = 1,5).
2. Permintaan Inelastis (E<1):
Definisi: Permintaan suatu barang atau jasa dikatakan inelastis jika perubahan persentase dalam harga lebih kecil daripada perubahan persentase dalam jumlah yang diminta. Contoh: Jika harga garam naik 10%, dan jumlah garam yang diminta hanya turun 2%, maka permintaan garam adalah inelastis (2% / 10% = 0,2). 3. Permintaan Elastis Sempurna (E=∞): Definisi: Permintaan dikatakan elastis sempurna (atau permintaan tak terbatas) ketika perubahan harga tidak memiliki pengaruh apa pun terhadap jumlah yang diminta. Ini adalah situasi yang jarang terjadi dalam praktik. Contoh: Jika harga air gratis, orang mungkin akan mengonsumsi air sebanyak yang mereka inginkan tanpa memperhatikan harga, sehingga permintaan air adalah elastis sempurna.
4. Permintaan Inelastis Sempurna (E=0):
Definisi: Permintaan dikatakan inelastis sempurna (atau permintaan tidak responsif) ketika perubahan harga tidak memengaruhi jumlah yang diminta sama sekali. Contoh: Obat-obatan yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup, seperti insulin untuk penderita diabetes tipe 1, cenderung memiliki permintaan inelastis sempurna. Meskipun harganya naik, penderita diabetes akan tetap membeli insulin karena itu adalah kebutuhan esensial bagi mereka. 5. Permintaan Elastik Uniter (E=-1): Definisi: Permintaan elastik uniter adalah istilah yang menggambarkan situasi di mana perubahan persentase dalam harga persis sejajar dengan perubahan persentase dalam jumlah yang diminta. Contoh: Jika harga suatu barang naik 10%, dan jumlah yang diminta turun tepat 10%, maka permintaan tersebut adalah elastik uniter (perubahan persentase harga = perubahan persentase jumlah diminta).