Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Neurobehaviour
Dosen: Yuliantie S.Kep.,Ns

Oleh:

Niko
(2012.C.04a.0319)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
A. Pemeriksaan Status Mental
1. Pengertian.
Keadaan umum, tingkat kesadaran yang umumnya dikembangkan dengan
Glasgow Coma Scala (GCS). GCS digunakan untuk menentukan tingkat
perkembangan kesadaran untuk memperhatikan respon penderita terhadap rangsangan
dan memberikan nilai pada respon tersebut.

2. Cara menghitung GCS


a. Refleks membuka mata (E)
1) 4 : Membuka secara spontan
2) 3 : Membuka dengan rangsangan suara
3) 2 : Membuka dengan rangsangan nyeri
4) 1 : Tidak ada respon
b. Refleks verbal (V)
1) 5 : Orientasi baik
2) 4 : Kata baik, kalimat baik, tapi isi percakapan membingungkan.
3) 3 : Kata-kata baik tapi kalimat tidak baik
4) 2 : Kata-kata tidak dapat dimengerti, hanya mengerang
5) 1 : Tidak keluar suara
c. Refleks motorik (M)
1) 6 : Melakukan perintah dengan benar
2) 5 : Mengenali nyeri lokal tapi tidak melakukaan perintah dengan benar
3) 4 : Dapat menghindari rangsangan dengan tangan fleksi
4) 3 : Hanya dapat melakukan fleksi
5) 2 : Hanya dapat melakukan ekstensi
6) 1 : Tidak ada gerakan

3. Cara penulisannya berurutan E-V-M


Cara penulisannya berurutan E-V-M sesuai nilai yang didapatkan yaitu :
a. Penderita yang sadar Compos mentis pasti GCS-nya 15 (4-5-6).
b. sedang penderita koma dalam, GCS-nya 3 (1-1-1).
c. Bila salah satu reaksi tidak bisa dinilai, misal kedua mata bengkak sedang V dan M
normal, penulisannya X – 5 – 6.
d. Bila ada trakheastomi sedang E dan M normal, penulisannya 4 – X – 6.
e. Atau bila tetra parese sedang E an V normal, penulisannya 4 – 5 – X.
GCS tidak bisa dipakai untuk menilai tingkat kesadaran pada anak berumur
kurang dari 5 tahun.

4. Derajat kesadaran
a. Sadar
Dapat berorientasi dan berkomunikasi
b. Somnolens
Dapat digugah dengan berbagai stimulasi, bereaksi secara motorik / verbal
kemudian terlenan lagi. Gelisah atau tenang.
c. Stupor
Gerakan spontan, menjawab secara refleks terhadap rangsangan nyeri,
pendengaran dengan suara keras dan penglihatan kuat. Verbalisasi mungkin terjadi
tapi terbatas pada satu atau dua kata saja. Non verbal dengan menggunakan
kepala.
d. Semi koma
Tidak terdapat respon verbal, reaksi rangsangan kasar dan ada
yang menghindar (contoh menghindari tusukan)
e. Koma
Tidak bereaksi terhadap stimulus

5. Kualitas kesadaran :
a. Compos mentis
Bereaksi secara adekuat
b. Abstensia drowsy/kesadaran tumpul
Tidak tidur dan tidak begitu waspada. Perhatian terhadap sekeliling berkurang.
Cenderung mengantuk.
c. Bingung/confused
Disorientasi terhadap tempat, orang dan waktu
d. Delerium
Mental dan motorik kacau, ada halusinasi dn bergerak sesuai dengan kekacauan
pikirannya.

e. Apatis
Tidak tidur, acuh tak acuh, tidak bicara dan pandangan hampa
f. Gangguan fungsi cerebral meliputi
Gangguan komunikasi, gangguan intelektual, gangguan perilaku dan gangguan
emosi

6. Pengkajian status mental / kesadaran meliputi


a. GCS
b. Orientasi (orang, tempat dan waktu)
c. Memori
d. Interpretasi
e. Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai