Anda di halaman 1dari 4

SPESIFIKASI TEKNIS

1. Spesifikasi Khusus Teknis Pekerjaan

1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi

Secara umum divisi mobilisasi didalam Spesifikasi Teknis telah menjelaskan beberapa
hal mengenai klasifikasi pekerjaan mobilisasi dan mekanisme pelaksanaannya secara rinci,
termasuk penjelasan tentang mata pembayaran yang dipakai untuk komponen/item yang
disebutkan dalam mobilisasi ini. Untuk pelaksanaan pekerjaan “Peningkatan Ruas Jalan Tuyau -
Pinang Tunggal” lingkup pekerjaan yang termasuk dalam divisi mobilisasi yang perlu diuraikan
adalah sebagai berikut :

1. Perlengkapan Papan Proyek (Papan Nama Kegiatan)


Papan proyek mutlak dipenuhi (dipasang dilokasi pekerjaan) sebagai komponen
penting yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan pekerjaan dalam rangka memenuhi
sistem transparansi alokasi anggaran kepada publik. Papan nama proyek harus
mencantumkan Nomor dan Nilai Kontrak pekerjaan, nama perusahaan pelaksana yang telah
ditentukan melalui proses kualifikasi, serta waktu pelaksanaan seperti yang tertera di dalam
kontrak.
2. Peralatan Minimal yang digunakan dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Sebagai bagian dari syarat-syarat khusus kontrak, peralatan yang digunakan harus
memenuhi standar pelaksanaan dan menunjang penyelesaian pekerjaan.
Didalam divisi mobilisasi analisa dicantumkan jenis dan jumlah (banyak unit)
peralatan minimal yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan, prediksi jumlah besaran biaya
yang dipersiapkan untuk mobilisasi peralatan-peralatan (ke lokasi pekerjaan) tersebut pun
harus diajukan sesuai dengan mata pembayaran yang telah ditetapkan pada divisi analisa
mobilisasi (Divisi 1).

1.2 Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan

Motor Grader meratakan permukaan hasil galian kemudian Vibratorty Roller memadatkan
permukaan yang telah dipotong/diratakan oleh Motor Grader dengan lebar penanganan = 7 m dan
panjang penanganan = 5.150 m dan sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan
dengan alat bantu. Dan pembersihan semak dibadan dan bahu jalan menggunakan motor Grader
sesuai dengan arahan dari direksi dan pengawas pekerjaan.

Pedoman pelaksanaan teknis pekerjaan ini diuraikan didalam spesifikasi umum, dan
pelaksanaannya harus mengikuti metode teknis yang ditentukan oleh analisa EI-331 yang
direkomendasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur.

1.3 Pekerjaan Lapis Pondasi Aggregat Kelas A

Pekerjaan lapis pondasi aggregat kelas A untuk “Peningkatan Ruas Jalan Tuyau - Pinang
Tunggal” dialokasikan pada ruas rencana penanganan. Material yang dimaksudkan untuk
pekerjaan ini adalah material Lapis Pondasi Aggregat Kelas A yang sesuai spesifikasi material dan
direkomendasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur. Material yang telah
direkomendasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum tentu saja memenuhi syarat sebagai bahan
konstruksi (jalan). Syarat Aggregat kelas A sesuai dengan spesifikasi proporsional komponen
campurannya adalah sebagai berikut :
1. Agregat Pecah Mesin 20 - 30 mm proporsi 28 % per M3
2. Agregat Pecah Mesin 5 - 10 & 10 - 20 mm proporsi 42 % per M3
3. Pasir Urug/Abu Batu proporsi 30 % Per M3

Sedangkan peralatan yang harus digunakan untuk mendukung terlaksananya pekerjaan ini
adalah :

- Motor grader, berfungsi untuk menghampar dan meratakan hamparan material pada badan
jalan.
- Tandem Roller, berfungsi untuk memadatkan permukaan hamparan yang telah diratakan
sebelumnya.
- Water Tanker, menyiram permukan hamparan material secara berulang-ulang untuk
kemudian dipadatkan, disiram, lalu dipadatkan kembali.

Pedoman pelaksanaan teknis pekerjaan ini diuraikan didalam spesifikasi umum, dan
pelaksanaannya harus mengikuti metode teknis yang ditentukan oleh analisa EI-511 yang
direkomendasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur.

1.4 Pekerjaan Lapis Resap Pengikat

1.4.1 Pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)


Lapis Resap Pengikat (prime coat) untuk “Peningkatan Ruas Jalan Tuyau - Pinang
Tunggal” dikerjakan sebelum pekerjaan HRS Base dilaksanakan. Lapis resap pengikat dihampar
pada permukaan badan jalan rencana HRS Base sebagai perekat awal pengikat antara existing
permukaan aggregate dengan HRS Base.

1.5 Pekerjaan Aspal


1.5.1 Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) (gradasi senjang/semi senjang)
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan utama berupa lapis akhir permukaan sebagai
penanganan badan jalan. HRS Base untuk “Peningkatan Ruas Jalan Tuyau - Pinang Tunggal”
dialokasikan pada ruas rencana penanganan.

Proporsi komponen untuk campuran Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) (gradasi senjang/semi
senjang) yang disyaratkan adalah sebagai berikut :

a. Agregat Pecah Mesin 5 - 10 & 10 - 15 mm = 40 %


b. Agregat Pecah Mesin 0 - 5 mm = 21 %
c. Pasir Halus = 31,50 %
d. Semen = 1,50 %
e. Asphalt = 6,00 %
f. Anti Stripping Agent = 0,30 %

Sedangkan berat isi bahan untuk campuran Ton per M3 Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base)
(gradasi senjang/semi senjang) adalah sebagai berikut :

a. HRS BASE = 2,30 ton/M3


b. Agregat Pecah Mesin 5 - 10 & 10 - 15 mm = 1,42 ton/M3
c. Agregat Pecah Mesin 0 - 5 mm = 1,57 ton/M3
d. Pasir Halus = 1,46 ton/M3
(Sumber Analisa Bina Marga Div. 6.3.4.A)
Produk HRS Base yang dipakai untuk pekerjaan adalah produk dari AMP (Asphalt Mixing Plant)
dimana dianjurkan jarak antara AMP ke lokasi pekerjaan tidak terlalu jauh agar temperatur
campuran HRS Base masih terjaga dan memenuhi syarat untuk dihampar di lokasi pekerjaan.

1.5 Beton Mutu Sedang fc’=20 Mpa


Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik
yang setara agregat halus,agregat kasar,dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk
massa padat, ditambah baja tulangan.
Bahan yang butuhkan :
- Semenyang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I,II,III,IV, danV
yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.
- Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih, dan
bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik. Air harus
diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI03-6817-2002 tentang Metode
pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton.
- Agregat, yaitu gradasi agregat kasar dan halus yang memenuhi ketentuan yang diberikan dalam
Tabel7.1.2.(1), Spesifikasi Umum Divisi 7 Struktur Beton.
- BahanTambahan lainnya yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton dapat
berupa bahan kimia, bahan mineral atau hasil limbah yang berupa serbuk pozzolanik sebagai
bahan pengisipori dalam campuran beton.
- Acuan (Bekisting), bahan utama multiplek 9 mm yang diperkuat oleh balok-balok kayu 5/7 cm
atau 5/10 cm dari kayu kelas kuat III.
Alat yang digunakan :
- Batching Plant(1 set) : pengaduk/mixer campuran beton di quarry
- Truk Mixer (Agitator) (1 unit) : alat angkut menuju lokasi pekerjaan
- Concrete Pan Mixer (1 unit) : pengaduk/mixer beton di atas truck pengangkut.
- Water Tanker (1 unit) : pengangkut air
- Alat bantu lainnya(1 set) :sekop, cangkul, kayu, dll.

1.6 Baja Tulangan U24 Polos


Merupakan baja tulangan untuk beton slab.
Bahan yang butuhkan :
- Baja tulangan harus baja polos atau berulir dengan mutu yang sesuai dengan Gambar dan
memenuhi Tabel7.3.2.(1) Spesifikasi Umum Divisi 7 Struktur Baja Tulangan, yaitu Baja Tulangan U24
Polos (baja lunak) dengan tegangan Karakteristik yang memberikan regangan tetap2 4 0 0 (kg/cm').
- Kawat pengikat untuk mengikat tulangan kawat bajalunak yang memenuhi SNI 07-6401-2000 yang
dipasang bersilangan.
Alat yang digunakan :
- Gunting Potong Baja (2 unit) : Alat pemotong
- Kunci Pembengkok Tulangan (2 unit): Alat pembengkok
- Alat bantu lainnya (1 set) : gergaji besi, palu, dll.
1.7 Pasangan Batu
Pekerjaan ini merupakan pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau seperti yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan,yang dibuat dari Pasangan Batu, yang berfungsi sebagai siring
penahan badan jalan.
Bahan yang digunakan:
- Batu belah, harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang
diketahui awet dengan ukuran batu dalam arah manapun tidak boleh kurang dari 15 cm dengan
perbandingan campuran 65%.
- Adukan (mortar) haruslah adukan semen dan pasir yang memenuhi kebutuhan dari Seksi 7.8 dari
Spesifikasi umum Divisi 7 Struktur Pasangan Batu, dengan perbandingan 35%.
Alat yang digunakan :
- Alat bantu (1 set) : Sekop, pacul, sendok semen, ember cor, gerobak dorong, dll.

2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi para pekerja pada pelaksanaan proyek konstruksi
merupakan hal penting dan harus selalu diperhatikan oleh kontraktor pelaksana. Buruh/pekerja
merupakan komponen penting bagi jalannya suatu pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan, dan
aktivitas mereka sangat dekat dengan indikasi-indikasi terjadinya kecelakaan kerja. Kontraktor
pelaksana harus memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerjanya, sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan
untuk setiap bidang pekerjaan.

Cara yang paling minimal yang harus dilaksanakan/dipenuhi oleh kontraktor guna
mewujudkan K3 pada proyek yang dikelolanya adalah bahwa di lokasi pekerjaan tersebut harus
tersedia kotak obat pelengkap untuk pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK).

Ampah, 26 Juni 2018

CV. GRAHA KARYA SENTOSA


Pusat Ampah

CAN MELVA RIANA TAMPUBOLON


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai