RK3K
RK3K
A. KEBIJAKAN K3
1. Latar Belakang
Sesuai dengan Kepmen Tenaga Kerja Nomor: 05/Men/1996 tentang system
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka CV. GRAHA KARYA SENTOSA
demi menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh personil dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan membuat
suatu manajemen yang mengatur dan mengelola Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) pelaksanaan pekerjaan yang merujuk pada ketatpan/aturan resmi dari
pemerintah seperti tersebut diatas.
B. PERENCANAAN K3
c. Ketentuan Umum
- Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun
pimpinan perusahaan.
- Penangung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah bagian quality
assurance dengan memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
- Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai
dengan lingkup dan tugasnya.
- Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan
terjadinya bahaya, harus menyediakan petunjuk-petunjuk/informasi-
informasi yan tepat cara penanganan fan pencegahan bahaya-bahaya yang
mungkin terjadi.
- Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri,
dilatih bagaimana cata menggunakan dan digunakan pada tempat yang
seharusnya.
- Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat
dan diperlakukan sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari
kemungkinan terjadi kecelakaan.
- Alat-alat penyelamat harus tersedia di areal atau tempat-tempat yang
membutuhkan.
- Peralatan/kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu
kelayakannya.
- Pihak manajemen proyek harus melakukan peninjauan manajemen
mengenai safety secara berkala.
- Setiap personil saat bekerja di lapangan harus dilakukan secara
berkelompok.
- Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi.
- Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal.
- Menyediakan fasilitas kesehatan kerja upaya pencegahan dan personil yang
mampu menangani, serta peralatan P3K.
- Menjalin kerjasama yang baik/layak dengan rumah sakit/puskesmas
terdekat untuk marawat kasus-kasus yang penyakit yang gawat atau korban
luka parah.
- Semua pegawai dari pihak penyedia jasa diasuransikan kesehatanya oleh
perusahaan.
e. Penanganan Kecelakaan
- Tangani segera apabila ada kecelakaan kerja dan utamakan keselamatan
jiwa manusia.
- Segera berikan pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan jenis
kecelakaan.
- Apabila perlu, segera dibawa ke puskesmas/dokter/rumah sakit yang telah
dirujuk pada alamat yang ditentukan.
- Hubungi kepolisian /babinsa setempat apabila kecelakaan tersebut
memerlukan pertolongan yang serius.
K3 SUMBERDA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Mobilisasi Tergelincir Nihil kecelakaan fatal Mengikuti Instruksi dalam SDM (mengikuti semua instruksi
(yang dapat melakukan Mobilisasi & YA
untuk melakukan mobilisasi dan
Terjatuh mengakibatkan cacat Demobilisasi. demobilisasi agar dalam pelaksanaan
sampai kematian). tersebut dapat berjalan dengan baik)
Terkena debu/gas
2 Pembersihan Semak Terjatuh Nihil kecelakaan fatal Penempatan rambu-rambu Pengadaan rambu-rambu dan
Badan Jalan ( Damija ) (yang dapat barikade.
Terkena debu/gas mengakibatkan Luka Mengikuti setiap instruksi
Berat). kerja, agar dalam pekerjaan SDM (diperlukan operator motor
Tergilas tersebut dapat dilakukan grader yang terlatih agar dapat
dengan baik. melaksanakan perkerjaan tersebut
dengan baik)
3 Penyiapan Badan Jalan Terjatuh Nihil kecelakaan fatal Memasang Jenis Rambu dan Menempatkan Pemandu Lapangan
(yang dapat Semboyan K3 Sesuai dengan
Terkena debu/gas mengakibatkan cacat SOP (Standard Operating Pengadaan rambu-rambu dan
sampai kematian). Prosedure) barikade.
Tergilas
Mengikuti setiap instruksi SDM (diperlukan operator motor
kerja, agar dalam pekerjaan grader yang terlatih agar dapat
tersebut dapat dilakukan melaksanakan perkerjaan tersebut
dengan baik. dengan baik)
4 Lapis Pondasi Agregat Kelas Terbentur alat berat Nihil kecelakaan fatal Penempatan rambu-rambu. Pengadaan rambu-rambu dan
A (yang dapat barikade.
Terkena debu/gas mengakibatkan cacat Pemakaian peralatan safety
sampai kematian). menyusun instruksi kerja agar
Tergilas Mengikuti semua instruksi kerja metode pekerjaan dalam
dalam pekerjaan tersebut pelaksanaan Pekerjaan ini dapat
Tertimbun Material berjalan dengan lancar.
5 Lataston Lapis Pondasi Terbentur Alat Berat Nihil kecelakaan fatal Menggunakan peralatan safety Pengadaan rambu-rambu dan
(HRS-Base) (gradasi (yang dapat barikade.
senjang/semi senjang) Tertimbun material mengakibatkan cacat Penempatan rambu-rambu
sampai kematian). Menggunakan metode / cara kerja
Terkena debu/gas yang benar dan peralatan kerja yang
baik
6 Timbunan Biasa dari Terkena benda tajam Nihil kecelakaan fatal Pemakaian Peralatan dan Pengadaan rambu-rambu dan
sumber galian (yang dapat Perlengkapan APD (Sepatu barikade.
Terkena debu/gas mengakibatkan cacat boot, sarung tangan dan
sampai kematian). masker) menyusun instruksi kerja agar
Tertimbun material metode pekerjaan dalam
Mengikuti semua instruksi kerja pelaksanaan Pekerjaan ini dapat
dalam pekerjaan tersebut berjalan dengan lancar
7 Pasangan Batu Terpukul Nihil kecelakaan fatal Penempatan rambu-rambu. Pengadaan rambu-rambu dan
(yang dapat barikade.
Tergelincir mengakibatkan cacat Pemakaian peralatan safety
sampai kematian). menyusun instruksi kerja agar
Tertimbun Material Mengikuti semua instruksi kerja metode pekerjaan dalam
dalam pekerjaan tersebut pelaksanaan Pekerjaan ini dapat
berjalan dengan lancar.
1. UMUM
Menyadari kegiatan pembangunan ini diperkirakan akan menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan hidup, dan mengacu pada ketentuan peraturan
tersebut
3. PELAKSANAAN KEGIATAN
a) Komponen air
- Kualitas air dengan cara memeriksa lebih dahulu sebelum adanya kegiatan
pelaksanaan pekerjaan untuk mengetahui kualitas air sekitar lokasi pekerjaan
baik kulaitas air permukaan maupun kualitas air tanah.
- Kualitas udara(debu) dimana kegiatan mobilisasi alat dan bahan maka
memerlukan pemilihan jalur yang tidak padat penduduknya, melakukan
penyiraman secara periodic pada lokasi yang dekatdengan pemugkiman dan
mengatur kecepatan angkut tidak lebih 3 km/jam .
- Kebisingan dengan menggunakan alat-alat konstruksi yang layak pakai dan
pelaksanaan pekerjaan yang mengunakan alat berat tidak dilakukan pada
malam hari atau siang hari jika diharuskan dalam keadaan tertentu.
- Erosi dan sedimentasi dengan melakukan pengelolaan lingkungan pada
tempat yan miring dibuatkan teraserring, membuat parit-parit /saluran untuk
mengalirkan air.
- Tata guna lahandengan melakukan kegiatan secara bertahap dengan
memperhatikan kemiringan lahan, pada tempat yang miring dibuatkan
teraserring dan membuat parit/saluran untuk mengalirkan air.
b) Komponen biologi
Fauna dan fauna air/darat yang kemungkinan disekitar lokasi quarry dan borrow
area perlu dipantau dan dijaga dengan melakukan penanaman berbagai jenis
tanaman dan memelihara serta mengganti tanaman yan mati.
c) Sosial ekonomi budaya
- Kesempatan kerja dan berusaha dengan memprioritaskan penduduk local
sebagai tenaga kerja dan memberi kesempatan berusaha kepada penduduk
sekitar pada tahap konstruksi.
- Kerusakan jalan dengan metode pengelolaan lingkungan mengunakan route
jalan yang sesuai dengan beban kendaraan, pengaturan trip pengangkutan
bahan dan alat, kendaraan yang mengangkut bahan dan alat tidak melebihi
kapasitas angkutnya serta memperbaiki kerusakan jalan yang dilalui.
- Kesehatan keselamatan kerja karyawan dengan menyusun SOP pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, menggunakan tenaga operator yang memiliki sertifikat,
melengkapi tenaga kerja dengan peralatan keselamatan kerja, menempatkan
rambu-rambu tanda bahaya dilokasi beresiko tinggi dan melakukan
pengawasan secara rutin setiap hari.
- Keresahan masyarakat/gangguan kantibmas dimana tingkat gangguan
keamanan, tingkat kasus pencurian yan terjadi di analisa dengan pengamatan
lapangan maka perlu dilakukan sosialisasi rencana kegiatan pada masyarakat
sekitar, menempatkan petugas pengamanan dilokasi proyek dan melakukan
patroli keamanan secara ritun, melakukan koordinasi dengan aparat polsek
dan mewajibkan masyarakat /tamu yang masuk ke lokasi dengan mengunakan
kartu identitas.
- Persepsi masyarakat , metode yang digunakan untuk pengelolaan lingkungan
yaitu mengelola berbagai dampak negative yang timbul, melakukan
pendekatan dengan masyarakat, memprioritaskan tenaga local, menjaga
keamanan dan ketertiban didalam dan disekitar lokasi proyek dan
memperhatikan aspirasi masyarakat.
E. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
1. RENCANA PELAKSANAAN K3
a) Peralatan Keselamatan Pekerja
Setiap personil yang bertugas pada pelaksanaan pekerjaan, untuk pekerjaan yang
beresiko tingi yang lapangan wajib menggunakan peralatan perlindung diri yang
sesuai dengan standar yaitu:
- Helm proyek, disarankan dipakai setiap ke lapangan dan diwajibkan dipakai
pada tempat-tempat yang beresiko tinggi terhadap kejatuhan / benturan
material.
- Sepatu proyek dipakai setiap ke lapangan.
- Pakaian seragam dan identitas pengenal diri
- Masker jika bekerja di daerah yang beracun/berbau yang bias mengakibatkan
terganggunya kesehatan.
- Sarung tangan, bila hal tersebut diperlukan.
- Kacamata pelindung jika hal tersebut diperlukan.
- Pelindung badan(body protector) apabila hal tersebut diperlukan.
- P3K disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
- Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapanya setelah digunakan.
- Setiap pembatu pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus
dilengkapi dengan sarana komunikasi.
- Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik.
- Disediakan layout ruangan di tempat-tempat strategis.
c) Indentifikasi Kecelakaan
Jenis Indentifikasi
No. Indentifikasi penyebab pencegahan
pekerjaan kecelakaan
1. Mobilisasi a. Tergelincir - Masa bodoh terhadap - Pemakaian
b. Terjatuh bahaya peralatan safety:
c. Terkena - Kurang/tidak mengenai - Mengikuti
debu/gas sumber-sumber bahaya Instruksi dalam
- Tidak mematuhi aturan, melakukan
metode kerja dan Mobilisasi &
instruksi kerja Demobilisasi.
2. Pekerjaan a.Terjatuh - Kurangnya pengetahuan - Penempatan
Pembersihan b.Tergelincir dan ketrampilan rambu-rambu
semak badan c.Terkena - Masa bodoh terhadap - Pemakaian
jalan (Damija) debu/gas bahaya peralatan safety:
- Tidak mematuhi aturan, sepatu,helm,mas
metode kerja dan ker, kacamata
instruksi kerja - Instruksi kerja.
F. PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada umum nya Kegiatan pekerjaan Peningkatan Jalan Negara - Simp. Runggu Raya -
Putut Tawuluh di Kecamatan Pematang Karau diperkirakan akan menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan hidup baik dampak negative maupun positif
yang terjadi pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi maupun pasca konstruksi
sehingga peranan keselamatan tenaga kerja (K3) sangat lah penting demi menjamin
pekerjaan tersebut agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Saran
Dalam melaksanakan pekerjaan agar keselamatan dan kesehatan kerja selalu
diutamakan karena K3 berperan penting dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan,
sehingga setiap tahapan pekerjaan harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan
kerja agar para pekerja dapat bekerja dengan aman dan baik.