“Alasan Mengapa Kamu Jangan Ragu Bayar

Zakat di Lembaga Zakat”

Disampaikan pada Selasa 04 Oktober 2022

Kelas Literasi Zakat dan Wakaf Tahun 2022

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

STRUKTUR DIREKTORAT
PEMBERDAYAAN ZAKAT
DAN WAKAF
KEMENTERIAN AGAMA

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

STRUKTUR KELEMBAGAAN ZAKAT INDONESIA

PRESIDEN

KEMENTERIAN AGAMA

BAZNAS LAZ
Lembaga Amil Zakat

UPZ
Unit Pengumpul Zakat

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

STRATEGI AMANAH DALAM MENGELOLA DANA PUBLIK YANG AMAN
REGULASI, AMAN NKRI DAN AMAN SYAR’I
LEGALITAS LEMBAGA &
PERPANJANGAN IZIN LEMBAGA

LEMBAGA WAJIB LEMBAGA AMIL WAJIB

MEMPUBLIKASI LAPORAN MELAPORKAN KEPADA
KEUANGAN BAZNAS - KEMENAG

LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA TELAH DI AUDIT PENGUATAN DEWAN

WAJIB DI AUDIT OLEH KEPATUHAN SYARIAH PENGAWAS SYARIAH
KANTOR AKUNTAN PUBLIK OLEH AUDITOR SYARIAH LAZ

AMIL BERKOMPETEN KEHATI-HATIAN PENYALURAN

ZIS KHUSUSNYA KE LUAR
SESUAI SKKNI AMIL
NEGERI

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 AMAN SYAR’I

Kementerian Agama melakukan audit Syariah terhadap Laporan Pelaksanaan Pengelolaan Zakat,
Infak, Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya dari BAZNAZ, BAZNAS Provinsi, BAZNAS
Kabupaten/Kota, dan Lembaga Amil Zakat -> Pasal 75 ayat (2) PP14 Tahun 2014.

Audit Syariah harus dilakukan secara komprehensif, akurat, transparan, dan akuntabel.

Audit Syariah adalah pemeriksaan atas laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah,
dan dana sosial keagamaan lainnya
(KMA Nomor 606 Tahun 2020)

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 PENGUATAN DEWAN
PENGAWAS SYARIAH
LAZ

2022 KEMENTERIAN AGAMA, MAJELIS ULAMA INDONESIA AKAN MELAKUKAN PENYUSUNAN SKKNI
PENGAWASAN & PENGELOLAAN ZAKAT
SKKNI PENGAWASAN & PENGELOLAAN ZAKAT DIGUNAKAN UNTUK PENGAWAS
SYARIAH BIDANG ZAKAT & AUDITOR SYARIAH ZAKAT

MEMBUAT TIM KOMITE & TIM MELAKUKAN KAJIAN AWAL &

KELOMPOK KERJA UNTUK KOMPREHENSIF DENGAN SKKNI
PENYUSUNAN SKKNI PENGAWASAN LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
SOSIALISASI & SINERGI KEMENTERIAN AGAMA, MUI, BAZNAS TINGKAT PUSAT, PROVINSI
HINGGA KABUPATEN/KOTA UNTUK REKOMENDASI DAN SERTIFIKASI PENGAWAS SYARIAH
BIDANG ZAKAT SERTA STIMULUS ANGGARAN

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 PENGUATAN PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH

SETIAP ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT HARUS MEMASTIKAN BAHWA DEWAN PENGAWAS

SYARIAH MEMILIKI:
A). KERANGKA ACUAN YANG JELAS TENTANG MANDAT DAN TANGGUNG JAWABNYA;
B). PROSEDUR OPERASI DAN GARIS PELAPORAN YANG TERDEFINISI DENGAN BAIK; DAN
LAZ
C). PEMAHAMAN YANG BAIK SERTA MENJIWAI DALAM MELAKSANAKAN ETIKA PERILAKU
PROFESIONAL.

BAZNAS & LAZ MEMFASILITASI PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN BAGI

ORANG-ORANG YANG BERTUGAS DI DEWAN PENGAWAS SYARIAH, SERTA UNIT PEMERIKSA
KESESUAIAN SYARIAH INTERNAL

OUTPUT

GOOD AMIL GOVERNANCE UNTUK MEMASTIKAN PERILAKU PENGELOLAAN ZAKAT YANG BAIK.

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 PROGRAM KOORDINASI LINTAS INSTANSI DALAM KEPUTUSAN SYARIAH ZAKAT
TINGKAT PROVINSI BERBASIS MODERASI BERAGAMA

Program koordinasi lintas instansi seperti Kementerian Agama, Pemerintah

Daerah, BAZNAS, Majelis Ulama Indonesia, Organisasi Masyarakat Islam
serta Tokoh Masyarakat

Program ini dilakukan di setiap provinsi sebagai bahan acuan dalam

menjawab permasalahan zakat seperti nisab dan haul setiap daerah, had
kifayah dan program penyaluran ideal pada setiap daerah dan koordinasi
tentang pengawasan syariah oleh MUI daerah dimana mengusung konsep
berbasis moderasi beragama
 PROGRAM AUDIT & AKREDITASI SYARIAH BAZNAS-LAZ
Program ini mengacu standar audit syariah yang ditujukan untuk mengevaluasi kinerja lembaga zakat di
Indonesia dengan beberapa aspek, yaitu: kinerja lembaga, kinerja keamilan, kinerja pengumpulan dan
pendistribusian serta pendayagunaan sesuai fatwa dan kepatuhan syariah. Auditor Syariah terdiri dari
Inspektorat Jenderal yang telah memiliki Kompetensi dan lulus sertifikasi dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Adapun pada pelaksanaan akreditasi ini ditunjang oleh perangkat kuesioner dimana BAZNAS dan LAZ harus
memiliki perihal yang menjadikan standar operasional dari aspek legalitas, tatakelola manajemen hingga
prinsip akuntabilitas dalam pengelolaan lembaga zakat. Terdapat 14 point standar akreditasi untuk
pengukuran nilai akreditasi. Seperti aspek legalitas kelembagaan, pendataan, program kerja, struktur
organisasi hingga pencatatan laporan keuangan dan program kinerja

50 Lembaga Zakat 131 Lembaga Zakat

telah di Audit Syariah telah Terakreditasi
 KEPATUHAN SYARIAH ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT

Perintah mandatory dari Regulasi Zakat UU 23 Tahun 2011 terkait pembinaan dan
pengawasan melalui audit kepatuhan syariah.

Kementerian Agama telah melakukan inisiatif yang cukup penting dalam

meningkatkan kinerja pengelolaan zakat di Indonesia, diantaranya adalah dengan
dikeluarkannya Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 606 Tahun
2020 Tentang pedoman audit syariah yang ditujukan untuk mengevaluasi kinerja
lembaga zakat di Indonesia melalui beberapa aspek, yaitu: kinerja lembaga,
kinerja keamilan, kinerja pengumpulan dan pendistribusian serta
pendayagunaan.
“ Adanya Audit Syariah dan Akreditasi dapat memberikan pencegahan
terhadap penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap dana umat”
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
 KEPATUHAN SYARIAH ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT

TUJUAN KEPATUHAN SYARIAH & AUDIT SYARIAH

OPZ SESUAI PRINSIP
MANAJEMEN RISIKO & OPZ PATUH UU ZAKAT &
OPZ SEHAT FINANSIAL &
TATA KELOLA BAIK PERATURAN BERLAKU,
BERHATI-HATI DALAM
(GOOD AMIL PEMENUHAN PRINSIP
PENGELOLAAN ZAKAT
GOVERNANCE) SYARIAH

KEMENTERIAN
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN AGAMAISLAM KEMENTERIAN AGAMA
MASYARAKAT
 SKEMA AUDIT KEPATUHAN SYARIAH

MUZAKI MUSTAHIK

LAZ
3. PENDISTRIBUSIAN
1. PENGUMPULAN 2. TATA KELOLA &PENDAYAGUNAAN

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 AUDIT SYARIAH

AUDITOR SYARIAH
Auditor Syariah yang dibentuk oleh
Kementerian Agama khusus untuk
mengaudit lembaga zakat baru berjumlah
sekitar 71 orang yang memiliki Sertifikasi
Akuntansi Syariah (SAS) dan memiliki
kompetensi dalam bidang audit serta
berlatar belakang Sarjana lulusan
Universitas / Perguruan Tinggi Islam
AUDIT SYARIAH
Audit Syariah khusus lembaga pengelola
zakat di Indonesia dilakukan oleh
Kementerian Agama sesuai dengan PP No
14 Tahun 2014/ dilakukan oleh auditor
diluar lembaga pengelola zakat/ bukan
auditor internal OPZ

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 AMAN REGULASI

ASPEK REGULASI DANA SOSIAL ISLAM INDONESIA

UU ZAKAT No. 23 TAHUN 2011

PERATURAN PEMERINTAH (PP)

PERATURAN MENTERI AGAMA (PMA)

DALAM REGULASI INDONESIA BAZNAS & LAZ MENGELOLA DANA SOSIAL ISLAM TERBAGI MENJADI 4 BAGIAN

1. ZAKAT 2. INFAK 3. SEDEKAH

4.DANA SOSIAL KEAGAMAAN LAINNYA

(Hibah, Harta Nazar, Harta Amanah, Harta Titipan, Harta Pusaka Yang tidak memiliki
ahli waris, Qurban, Kafarat, Fidyah, Harta Sitaan)
SELAIN SUMBER DANA SOSIAL ISLAM MAKA DIATUR DALAM PENGUMPULAN
UANG & BARANG PADA KEMENTERIAN SOSIAL
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF
PERAN, STRATEGI, DAN3TANGGUNG
ASPEK PERTANGGGUNG
JAWAB LEMBAGAJAWABAN DANA
AMIL ZAKAT (LAZ)
ZAKAT, INFAK,
DALAM MENGHIMPUN DANSEDEKAH BAGI
MENGELOLA BAZNAS
DANA UMAT.& LAZ
UU ZAKAT No. 23 TAHUN 2011

1. ASPEK REGULASI PERATURAN PEMERINTAH (PP)

PERATURAN MENTERI AGAMA (PMA)

15 FATWA & IJTIMA ULAMA MENGENAI ZAKAT

2. ASPEK FIKIH YANG TELAH DITERBITKAN OLEH MAJELIS ULAMA
INDONESIA

1. AUDIT KEPATUHAN SYARIAH

3. ASPEK TATA 2. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI ZAKAT,
KELOLA & INFAK SEDEKAH (PSAK) No.109 DARI IAI
3. ZAKAT CORE PRINCIPLE
KEUANGAN
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF
PERATURAN MENTERI AGAMA

PMA No. 52 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Perhitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah serta
Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif

PMA No. 69 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama tahun 2014 tentang Syarat dan Tata
Cara Perhitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah serta Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif

PMA No. 5 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif dalam Pengelolaan Zakat

PMA No. 18 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekertariat Badan Amil Zakat Nasional

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA

KMA No. 118 TAHUN 2014 Tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi

KMA No. 333 TAHUN 2015 Tentang Pedoman Pemberian Izin Pembentukan Lembaga Amil
Zakat

KMA No. 606 TAHUN 2020 Tentang Pedoman Audit Syariah Atas Laporan Pelaksanaan Pengelolaan Zakat, Infak,
Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya Pada Badan Amil Zakat Nasional dan Lembaga Amil Zakat

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMAS ISLAM

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMAS ISLAM NOMOR: DJ.III/499 TAHUN 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas
Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ. II/568 Tahun 2014 Tentang Pembentukan
Badan Amil Zakat Nasional, Kabupaten/Kota se-Indonesia

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMAS ISLAM NOMOR: 184 TAHUN 2019 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengawasan Pendampingan audit syariah dan akreditasi lembaga pengelola zakat

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 HAK AMIL BAGI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT

LAZ

HAK AMIL DARI DANA ZAKAT MAKSIMAL 12.5 %

HAK AMIL DARI INFAK, SEDEKAH & DANA SOSIAL KEAGAMAAN

LAINNYA MAKSIMAL 20 PERSEN

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 AMAN NKRI

ADANYA ISU PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DISEBABKAN BEBERAPA HAL

1. KETIDAKPATUHAN TERHADAP REGULASI ZAKAT

2. TIDAK KOMITMENNYA TERHADAP KESEPAKATAN ATAS IZIN YANG TELAH DIBERIKAN DARI PEMERINTAH

3. TIDAK DITERAPKANNYA PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI STANDAR AKUNTANSI ZAKAT

4. TIDAK DIAUDIT LAPORAN KEUANGAN MAUPUN AUDIT KEPATUHAN SYARIAH OLEH TIM INSPEKTORAT
JENDERAL
DAMPAK INI MENYEBABKAN

KETIDAKPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BAZNAS & LAZ SEHINGGA MAKIN

MENINGKATKAN PEMBAYARAN ZAKAT SECARA LANGSUNG MUSTAHIK ATAU ENGGAN
MEMBAYAR ZAKAT

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 ANALISIS ISU JIKA ADA PELANGGARAN ZAKAT

Jika Terbukti Merupakan Tindak Pidana Kejahatan

Diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, dan diberikan hukuman sesuai
sesuai dengan Pasal 40 & 41 UU 23 Tahun 2011

Sanksi Administratif
Penghentian sementara BAZNAS & LAZ, dan pencabutan izin operasional LAZ

Audit Investigasi Zakat

Melakukan Audit Investigasi Zakat pada BAZNAS/LAZ BERMASALAH

Penghentian atau Penutupan Operasional LAZ yang tidak berizin

Identifikasi LAZ yang tidak berizin dan dilakukan penghentian kegiatan (kerjasama
dengan pejabat zakat di provinsi hingga kabupaten/kota)

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 DASAR HUKUM PENYALAHGUNAAN DANA ZAKAT
• Zakat tidak didistribusikan sesuai syariat Islam (Pasal 25 UU 23/2011)
• Memiliki, menjaminkan, menghibahkan, menjual, dan/atau
TINDAK PIDANA mengalihkan zakat, infak, sedekah, dan/atau dana sosial keagamaan
lainnya yang ada dalam pengelolaannya (Pasal 37 UU 23/2011)
KEJAHATAN
Setiap orang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar ketentuan
pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda
paling banyak lima ratus juta rupiah. (Pasal 39, 40, 41, dan 42 UU 23 2011)

TINDAK PIDANA • Melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat

tanpa izin pejabat yang berwewenang (Pasal 38 UU 23/2011)
PELANGGARAN
•Tidak melaporkan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan
zakat yang telah diaudit kepada BAZNAS, pemerintah daerah, dan Menteri Agama
secara berkala (Pasal 29 UU 23/2011 dan Pasal 73 PP 14/2014)

PELANGGARAN •Tidak memberikan bukti setoran zakat kepada setiap muzakki, tidak melakukan
pengelolaan zakat sesuai dengan syariat Islam sesuai dengan peruntukkan yang
ADMINISTRATIF diikrarkan pemberi, dan pengelolaan ZIS & DSKL tidak dicatat dalam pembukuan
tersendiri (Pasal 77 PP 14/2014)
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF
 LANGKAH PEMBINAAN & PENGAWASAN
PENYALAHGUNAAN DANA ZAKAT

Koordinasi & Kerjasama Koordinasi dengan

Program Peningkatan Pendataan Amil secara Kemensos dalam hal
bersama BNPT, PPATK,
Profesionalisme AMIL & rutin & berkala dana sedekah serta
Densus 88
literasi regulasi zakat kotak amal

Integrasi Pelaporan Peningkatan Pengawasan

Sistem Perizinan & Calon Anggota BAZNAS &
Audit & Akreditasi Syariah Sistem Informasi Bimtek Amil berbasis
Calon Izin LAZ
BAZNAS & LAZ BAZNAS moderasi beragama

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 ISU 176 LEMBAGA FILANTROPI DI DUGA
SELEWENGKAN DANA

LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ)

128 LAZ
35 LAZ Skala Nasional,
31 LAZ Skala Provinsi,
dan 62 LAZ kabupaten/kota).
TIDAK SEMUA LEMBAGA FILANTROPI MEMILIKI IZIN LEMBAGA AMIL ZAKAT, TOTAL
LAZ HANYA 109 PER AGUSTUS 2022. JADI 176 MERUPAKAN LEMBAGA BERIZIN DI
KEMENSOS PENGUMPULAN UANG & BARANG
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF
 MITIGASI RISIKO
PENYALAHGUNAAN DANA ZAKAT
Isu penyalahgunaan dana
zakat untuk terorisme
Kasus LAZ ABA pada akhir
tahun 2020 menciptakan
dampak signifikan terhadap
pengumpulan zakat

KEMENTERIAN AGAMA SECARA RUTIN & BERKALA BERKOORDINASI DENGAN STAKEHOLDER (BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME BNPT), KEPOLISIAN RI, DENSUS 88, PPATK PUSAT PELAPORAN &
ANALISIS TRANSAKSI TERKAIT GUNA MITIGASI RISIKO PENYALAHGUNAAN DANA ZAKAT

KEMENTERIAN AGAMA SECARA RUTIN & BERKALA BERKOORDINASI KEMENTERIAN SOSIAL UNTUK
PENERTIBAN ATURAN PENGUMPULAN UANG DAN BARANG OLEH YAYASAN SOSIAL KHUSUSNYA YANG
MENGGUNAKAN ALAT PENGUMPULAN SEPERTI KOTAK AMAL MAUPUN KENCLENG DI TEMPAT UMUM

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 LEMBAGA FILANTROPI

LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) LEMBAGA NAZHIR

“ APABILA ADA YAYASAN NAMUN MEMILIKI

PERJANJIAN KERJASAMA PENGUMPULAN DANA
SOSIAL DENGAN YAYASAN LAIN, SERTA MASIH
TERGABUNG DALAM SATU YAYASAN MAKA WAJIB DI
PISAHKAN SECARA LAPORAN KEUANGAN,
PENGELOLAAN, SUMBER DAYA MANUSIA DAN
KEWAJIBAN PERIZINAN”

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 7 PASTI BERZAKAT
“ Agar dana zakat tersalurkan sesuai syariat, penting sekali untuk memilih OPZ terpercaya yang sudah memenuhi 7 pasti berzakat”

1. PASTIKAN Legalisat Lembaganya 6. PASTIKAN pelaporannya

Cari Lembaga penyalur zakat yang Amanah. Waspadai lembaga zakat yang tidak Lembagapengelola zakat harus melaporkan pengelolaannya pada pemerintah
jelas, programnya abal – abal, tidak ada transparansi keuangan dan tidak jelas dan kepada publik. Melalui media yang bisa diakses oleh masyarakat umum
legalitasnya.

2. PASTIKAN layanan amilnya 7. PASTIKAN audit syariahnya

Pastikan amil zakat paham fikih zakat, professional, jujur, Amanah cerdas, netral, Pastikan pada saat berzakat, apakah Lembaga pengelola zakat tersebut telah
dan transparan. diaudit secara syariah oleh Kementerian Agama.

3. PASTIKAN nishab dan bukti setor zakatnya

Zakat fitrah maupun zakat maal jumlah perhitungannya jelas, Bukti pembayaran
zakat juga bisa mengurangi pajak tahunan.

4. PASTIKAN transparansi pengelolaannya

Zakat adalah satu-satunya amalan yang dijelaskan dalam Al – Qur’an harus ada
petugasnya. Artinya pastikan transparansi dan akuntabilitasnya jelas

5. PASTIKAN manfaat zakat bagi mustahik

Muhibuddin
Bukan hanya jumlah dana zakat yang banyak, namun keberhasilan zakat diukur Kepala Subdirektorat Akreditasi dan Audit Lembaga Zakat
dari sejauh mana kemanfaatan zakat dirasakan oleh mustahiq. Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

 TERIMA KASIH

DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA