K4-Mklh-Konsep Negara
K4-Mklh-Konsep Negara
Oleh:
Kelompok 4
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul konsep negara tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Adapun tujuan kami menulis
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah dan dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep negara.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Suyanti, M.Pd Sda sebagai dosen
pengampu mata kuliah PPKN SD yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.
Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran untuk perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II: PEMBAHASAN...........................................................................3
2.1 Konsep Negara.......................................................................................3
2.2 Tujuan dan peran negara di masyarakat.................................................4
2.3 Unsur - unsur dan sifat – sifat khusus negara........................................4
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Bentuk-Bentuk Negara..............................6
BAB III: PENUTUP...................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................10
3.2 Saran.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
pemerintahan demokratis, kebebasan individu, dan tanggung jawab sosial
negara. Dalam konteks global saat ini, banyak negara di seluruh dunia sedang
mencari cara untuk meningkatkan kualitas hidup warganya, membangun
pemerintahan yang stabil, dan mencapai kemakmuran ekonomi. Oleh karena
itu, pemahaman yang baik tentang konsep negara sangat penting bagi siapa saja
yang ingin memahami dan mempengaruhi politik dan kebijakan di tingkat
lokal, nasional, maupun internasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
konstitutif dan deklaratif. Secara umum, unsur-unsur tersebut diuraikan
sebagai berikut.
a. Unsur konstitutif merupakan unsur pokok pembentuk negara
(Daman,1993:28; Windi et.al., 2017). Oppenhelmer Lauteroacht (dalam
Sabon,1992:15) menyebutkan bahwa negara secara konstitutif harus
memenuhi syarat antara lain penduduk yang tetap, wilayah, dan
pemerintah yang berdaulat.
b. Unsur deklaratif merupakan unsur tambahan dari unsur-unsur pokok
pembentuk negara, yaitu mencakup pengakuan dari negara lain secara de
facto maupun de jure, tujuan negara, dan undang-undang dasar. Pada masa
sekarang unsur ini makin penting bagi negara.
Keempat unsur di atas yang tertuang dalam unsur konstitutif dan
deklaratif menjadi elemen dasar suatu negara.
1. Pertama, penduduk yang menetap atau disebut warga negara ialah orang-
orang yang berdasarkan hukum menjadi anggota suatunegara (Markijar,
2019)
2. Kedua, wilayah ialah teritorial tertentu sebagai tempat kedudukan suatu
negara, dimana kekuasan berlaku atas rakyat yang bertempat tinggal di
wilayah tersebut (Wahjono, 1982:52-54; Djokosutono, 1982: 34-35).
Wilayah merupakan landasan materiil yang dipersyaratkan harus diakui.
Pada umumnya suatu negara memiliki tiga wilayah, yaitu darat, laut, dan
udara.
3. Ketiga, yaitu pemerintahan yang berdaulat. Pemerintah dalam bahasa
Inggris “Government” yang berarti nahkoda kapal. Dalam arti luas,
pemerintah merupakan gabungan dari badan-badan ketatanegaraan, terdiri
atas eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang berkuasa memerintah di
wilayah suatu negara
4. Keempat, ialah pengakuan dari negara lain. Unsur ini bersifat tambahan
yang menerangkan adanya pendirian suatu negara baru yang merdeka
didasarkan hukum internasional.
Secara umum, pengakuan dari negara lain terbagi menjadi dua, yaitu de
facto dan de jure. De facto diartikan sebagai pengakuan terbentuknya
suatu negara baru dikarenakan pada kenyataannya memang telah berdiri
baik belum maupun sudah sesuai dengan prosedur hukum internasional.
Oleh karena perlu pengkajian lebih mendalam, maka pengakuan ini
5
bersifat sementara. Sedang de jure diartikan sebagai pengakuan yang
seluas-luasnya dan bersifat tetap terhadap terbentuknya suatu negara
dikarenakan telah berdasarkan yuridis atau ketentuan hukum
(Rifai,2010:62-63).
b. Sifat-sifat Negara
Negara pada dasarnya sebagai organisasi yang mempunyai sifat-sifat
khusus yang merupakan cerminan dari kekuasaannya. Sifat-sifat ini
hanya dimiliki oleh negara, tidak dimiliki organisasi lainnya. Miriam
Budiarjo (2006:79) membagi sifat-sifat khusus tersebut sebagai berikut.
a. Sifat memaksa; artinya negara memiliki kekuasaan untuk memaksa
masyarakatnya agar tunduk kepada negara. Adanya sifat memaksa
terletak ketika negara membuat peraturan, kebijakan dan kodifikasi
hukum yang mengatur kehidupan masyarakat, yang bertujuan
menjaga ketertiban. Apabila aturan dilanggar oleh masyarakat, maka
negara berhak memberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku,
bahkan secara sah dapat menggunakan kekerasan fisik. Instrumen
atau alat negara untuk memaksa masyarakat tunduk antara lain
polisi, tantara, dan berbagai penegak hukum lainnya.
b. Sifat monopoli; artinya negara memiliki hak untuk menguasai segala
sesuatu yang berada pada teritorialnya sesuai tujuan bersama dari
masyarakat. Contohnya, sumber kekayaan alam yang terkandung
diatas maupun di dalam bumi dan laut.
c. Sifat mencakup semua (totalitas); artinya setiap perundang-undangan
berlaku secara menyeluruh tanpa kecuali.
6
a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah sistem
pemerintahan yang langsung dipimpin oleh pemerintah pusat,
sementara pemerintah daerah di bawahnya melaksanakan kebijakan
pemerintah pusat. Model pemerintahan pada masa Orde Baru di
bawah pemerintahan Presiden Soeharto adalah salah satu contoh
sistem pemerintahan model ini.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah
diberikan kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan
pemerintah di wilayahnya sendiri. Sistem ini dikenal dengan istilah
otonomi daerah atau swatantra. Sistem pemerintahan negara
Malaysia dan pemerintahan pasca-Orde Baru di Indonesia dengan
sistem otonomi khusus dapat dimasukkan ke model ini.
Kelebihan negara kesatuan adalah sebagai berikut :
1) Pemerintahan yang efektif: Bentuk negara kesatuan dapat
memungkinkan pemerintah pusat untuk memerintah dengan lebih
efektif karena mereka memiliki kontrol penuh atas seluruh wilayah
negara.
2) Keamanan nasional: Negara kesatuan dapat lebih mudah
mengamankan keamanan nasional karena mereka memiliki kontrol
penuh atas seluruh wilayah negara.
3) Penyebaran sumber daya: Negara kesatuan dapat memungkinkan
penyebaran sumber daya secara merata di seluruh wilayah negara,
karena pemerintah pusat memiliki kendali atas semua sumber daya.
4) Pembangunan yang seimbang: Negara kesatuan dapat memastikan
pembangunan yang seimbang di seluruh wilayah negara, karena
pemerintah pusat memiliki kendali atas semua aspek pembangunan.
7
3) Tidak fleksibel: Bentuk negara kesatuan kurang fleksibel dalam
menghadapi situasi yang berbeda-beda di seluruh wilayah negara,
karena kebijakan pusat harus diterapkan pada seluruh wilayah negara.
4) Konflik internal: Negara kesatuan dapat menyebabkan konflik
internal, terutama jika ada kelompok-kelompok di wilayah tertentu
yang ingin memisahkan diri dari negara kesatuan.
5) Birokrasi yang besar: Pemerintah pusat dalam negara kesatuan
cenderung memiliki birokrasi yang besar, yang dapat memperlambat
proses pengambilan keputusan dan membuat pemerintahan menjadi
lebih mahal.
8
2) Konflik antardaerah: Keberadaan otonomi yang lebih besar dapat
menyebabkan konflik antardaerah, terutama jika terjadi perselisihan
dalam hal pemerataan anggaran atau sumber daya.
3) Kesulitan dalam koordinasi kebijakan nasional: Karena setiap daerah
memiliki otonomi yang besar, koordinasi kebijakan nasional bisa
menjadi sulit. Kebijakan yang dibuat di tingkat nasional mungkin
tidak sesuai dengan kebutuhan daerah tertentu dan sulit diterapkan di
seluruh daerah.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep negara adalah suatu wilayah atau entitas politik yang memiliki
pemerintahan yang berdaulat dan mengatur kehidupan masyarakat di
dalamnya. Tujuan negara adalah untuk memastikan keamanan, kesejahteraan,
dan keadilan bagi seluruh warga negaranya.
Peran negara di masyarakat mencakup berbagai hal, antara lain:
menciptakan keamanan dan ketertiban umum, menyediakan fasilitas umum,
memberikan layanan kesehatan dan pendidikan, mengatur dan mengontrol
perekonomian, serta menjalankan fungsi-fungsi diplomatik di kancah
internasional.
Sifat-sifat negara meliputi kesatuan, kedaulatan, dan teritorialitas. Negara
memiliki kekuasaan yang mutlak dalam wilayahnya, serta memiliki hak untuk
menentukan kebijakan dalam segala hal yang berkaitan dengan kepentingan
masyarakatnya.
Bentuk negara dapat bervariasi, dari negara demokrasi hingga negara
otoriter. Negara demokrasi menempatkan kekuasaan pada rakyatnya melalui
pemilihan umum, sementara negara otoriter memiliki kekuasaan yang terpusat
pada satu individu atau kelompok kecil saja. Selain itu, negara juga dapat
dibagi menjadi negara federasi atau negara kesatuan, tergantung pada struktur
pemerintahannya.
Secara keseluruhan, konsep negara merupakan hal yang kompleks dan
beragam, namun memegang peran penting dalam mengatur kehidupan
masyarakat dan menjaga stabilitas dan kesejahteraannya.
3.2 Saran
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep negara. Dengan uraian yang
telah kami kemukakan semoga dapat membuka wawasan bagi kita semua
tentang konsep negara.
Kami juga menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
10
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
11
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, D. I., & Bernard, L. (2005). Tanya, Ilmu Negara. Surabaya, Srikandi.
Rahman, A., SH, M. H., & Baso Madiong, S. H. (2017). Pendidikan
Kewarganegaraan di perguruan tinggi (Vol. 1). Celebes Media Perkasa.
(Ahman & Rohmana, n.d.; Dr. Maya Kartika Sari et al., n.d.; Silvia, 2019; Waasi, 2022)
12