Anda di halaman 1dari 9

MENGANALISIS HUBUNGAN KARAKTER

DAN KEPRIBADIAN MANUSIA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Pendidikan Karakter

Dosen Pengampu : Ivayuni, M.Pd Sda

Disusun oleh :
Hermawan Susanto (2202101063)
Febi Lestari (2202101069)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
limpahan berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Pendidikan karakter dengan tepat waktu dan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Tidak lupa kami juga ucapkan terimakasih kepada ibu Ivayuni, M.Pd Sda sebagai
dosen pengampu mata kuliah pendidikan Karakter yang telah memberikan tugas ini kepada
kami sehingga kami dapat mengerti dan memahami tentang hubungan karakter dan
kepribadian manusia Kami berharap makalah ini menjadi manfaat dan berguna bagi pembaca
dalam mengetahui hubungan karakter dan kepribadian manusia
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Maka dari itu, kami berharap kritik dan saran
ucapkan terimakasih.

ii
DAFTAR ISI

COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1

BAB II
ISI 2
A. Karakter Dan Kepribadian Manusia 2
B. Karakter Sebagai Pembentuk Kepribadian Manusia 3

BAB III
PENUTUP 5
A. Kesimpulan 5
B. Saran 5

DAFTAR PUSTAKA 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepribadian dalam bahasa Inggris yaituPersonality. Katapersonalit ysendiri berasal dari
bahasa Latin yaitu Persona yang berarti topeng yang digunakan oleh para aktor dalam suatu
permainan atau pertunjukan. Disini para aktor menyembunyikan kepribadiannya yang asli, dan
menampilkan dirinya sesuai dengan topeng yang digunakannya.

Menurut Psikologi Modern kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem
psikofisisi individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara
unik. John Milton Yinger mengatakan bahwa kepribadian adalah keseluruhan dari perilaku
seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi atau berhubungan dengan
serangkaian situasi. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kepribadian adalah suatu perpaduan yang
utuh antara sikap, sifat, pola pikir, emosi, serta juga nilai-nilai yang mempengaruhi individu
tersebut agar berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungannya.

Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik,nyata
berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terwujud
dalam prilaku. Karakter memancar dari hasil olahpikir, olahhati, olahraga, serta olahrasa dan karsa
seseorang atau sekelompok orang.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Menjelaskan karakter dan kepribadian manusia
b. Menjelaskan karakter sebagai pembentuk kepribadian manusia

C. TUJUAN
a. Mengetahui karakter dan kepribadian manusia
b. Mengetahui karakter sebagai pembentuk kepribadian manusia

1
BAB II
ISI

A. KARAKTER DAN KEPRIBADIAN MANUSIA


Kepribadian menurut Atkinson ialah pola perilaku dan cara berfikir yang khas
yang menentukan penyesuaian diri individu terhadap lingkungan, kepribadian
mencakup kepribadian umum yang dapat diamati oleh orang lain dan kepribadian dari
pikiran dan pengalaman yang jarang diungkapkan. Kepribadian sering didefinisikan
sebagai gabungan dari semua cara dimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan
orang-orang lain (Robbins, 2008).Kepribadian menurut kamus adalah sifat hakiki
yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari
orang atau bangsa lain.
Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Manusia
Perubahan pada kepribadian manusia tidak bisa terjadi secara spontan. Menurut
(Daniel \ dan Lawrence 2011) Kepribadian seseorang berkembang melalui interaksi
diantara banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi kepribadian manusia dibedakan
menjadi 2, yaitu : Faktor Penentu Genetis dan Faktor Penentu Lingkungan. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:
1. Faktor Penentu Genetis
Faktor-faktor genetis sangat berkontribusi terhadap kerpibadian dan
perbedaan antar individu. Sejak faktor-faktor genetis berkontribusi pada
perkembangan otak, tipe analisis ini membuka kesempatan pada para psikolog
kepribadian untuk memahami kaitan dari gen terhadap sistem biogis hingg
akhirnya pada perilaku melalui suatu cara yang akurat. Para peneliti analisis
evolusioner memilih untuk mencari dasar genetis yang dimiliki oleh
keseluruhan manusia pada manusia, yaitu hal-hal psikologis yang dimiliki oleh
semua orang secara umum.
2. Faktor lingkungan
Seseorang yang tidak tumbuh dalam suatu lingkungan social dengan
orang lain, maka ia tidak akan menjadi seseorang dalam suatu lingkungan
social dengan orang lain. Beberapa penentu dari lingkungan membuat orang-
orang terlihat mirip satu sama lain, sekaligus berkontribusi terhadap perbedaan
individual dan keunikan individual. Penentu-penentu dari lingkungan yang
telah terbukti penting dalam penelitian mengenai perkembangan kepribadian
ini, meliputi (Daniel dan Lawrence 2011) :
1. Budaya
Budaya dapat memberikan suatu pengaruh pada kepribadian secara
terselubung. Budaya diaman kita tinggal menentukan kebutuhan kita dan
makna yang kita rasakan dalam pemuasan terhadap kebutuhankebutuhan kita
dan makna yang kita rasakan.
2. Kelas Sosial

2
Banyak aspek dari kepribadian seorang individu hanya dapat dipahami dengan
mengacu kepada kelompok tempat orang tersebut berada. Beberapa faktor
mempunyai peran bagi para individu dalam bagaimana memandang diri
mereka dan bagaimana mereka memandang anggota dari kelas social lain
sebagaimana mereka mencari uang dan menghabiskannya.
3. Keluarga
Menurut (Park, 2004), salah satu faktor penentu lingkungan yang paling
penting adalah pengaruh keluarga. Setiap pola perilaku orag tua
mempengaruhi perkembangan kepribadian dari sang anak.
4. Teman Sebaya
Beberapa psikolog memandang pengaruh teman sebaya sebagai hal yang lebih
penting bagi perkembangan kepribadian dibandingkan dengan pengalaman
keluarga. Kelompok teman sebaya melakukan sosialisasi peraturan-peraturan
perilaku yang baru terhadap individu.

B. KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KEPRIBADIAN MANUSIA


Pendidikan merupakan peran yang penting dalam proses pembentuk
kepribadian. Kata kepribadian pada dasarnya diartikan sebagai suatu kebiasaan dan
sikap yang bersifat tetap serta menjadi karakteristik dalam diri seseorang misalnya :
jujur, rajin, dan tekun.Kepribadian menentukan bagaimana seseorang berpikir, merasa
dan bertindak dalam kehidupan sehari – hari.Kepribadian anak yang baik itu
merupakan hasil dari sosialisasi yang sempurna. Sedangkan menurut Koentjaraningrat
mengatakan kepribadian adalah beberapa ciri watak yangdiperlihatkan seseorang
secara lahir, konsisten dan konsekuen. Melalui proses
sosialisasi, kepribadian seseorang individu dapat terbentuk dalam bertingkah laku,
sehingga individu memiliki identitas khusus yang berbeda dengan orang lain.
Sedangkan menurut George Herbert Mead mengatakan bahwa Kepribadian manusia
terjadi melalui perkembangan diri. Sedangkan menurut Yinger Kepribadian adalah
keseluruhan perilaku dan seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu
yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Pembentukan kepribadian dalam
pendidikan meliputi sikap, sifat, reaksi, perbuatan, dan perilaku. Melihat kondisi
dunia pendidikan di Indonesia sekarang, pendidikan yang dihasilkan belum mampu
melahirkan pribadi-pribadi yang mandiri dan berkepribadian baik. Akibatnya banyak
pribadi-pribadi yang berjiwa lemah seperti jiwa koruptor, kriminal, dan tidak amanah
Pemahaman tentang kepribadian merupakan dasar untuk mengenal diri sendiri yang
akan membantu setiap pribadi untuk mengendalikan hawa nafsu, memelihara diri dari
perilaku menyimpang, dan mengarahkan hidupnya menuju kepada kebaikan dalam
tingkah laku yang benar.
Dalam membentuk kepribadian dalam pendidikan menurut Abdul Mujib (2006)
diperlukan beberapa langkah yang berperan dalam perubahannya, antara lain:
a. Peran Keluarga
Keluarga mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk kepribadian dalam
pendidikan. Orang tua menjadi penanggung jawab bagi masa depan anak-anaknya,

3
maka setiap orang tua haru menjalankan fungsi edukasi. Mengenalkan kebajikan
sebagai landasan agar mereka mampu membentuk pola pikir dan pola sikap yang
sesuai dengan norma, aturan dan nilai yang berlaku.
b. Peran Negara
Negara harus mampu membangun pendidikan yang mampu untuk membentuk pribadi
yang memiliki karakter yang baik dengan cara menyusun kurikulum yang sama bagi
seluruh sekolah dengan berlandaskan ideologi Pancasila, melakukan seleksi yang
ketap terhadap calon-calon pendidik, pemikiran diajarkan untuk diamalkan, dan tidak
meninggalkan pengajaran sains, teknologi maupun seni.
c. Peran Masyarakat
Masyarakat juga ikut serta dalam pembentuk kepribadian dalam pendidikan karena
dalam masyarakat kita bisa mengikuti organisasi yang berhubungan dengan
kemaslahatan lingkungan. Dari sini tanpa kita sadari pembentukan kepribadian dapat
terealisasi. Dalam masyarakat yang mayoritas masyarakatnya berpendidikan maka
baiklah untuk menciptakan kepribadian yang berkualitas.
Ketiga peraran diatas sangat berperan aktif dalam pembentukan kepribadian dalam
pendidikan karena semua saling mempengaruhi untuk pembentukannya.
Tujuan Pembentukan Kepribadian
Menjadi diri sendiri harus dimulai dari nalar berpikir kearah mana tujuan hidup
individu selama dia hidup. Adaun tujuan yang diinginkan dalam membentuk
kepribadian yaitu:
a. Membentuk sikap disiplin terhadap waktu,
b. Mampu mengendalikan hawa nafsu,
c. Memelihara diri dari perilaku menyimpang,
d. Mengarahkan hidup menuju kepada kebaikan dan tingkah laku yang benar,
e. Mempelajari perubahan-perubahan dalam gaya hidup,
f. Meningkatkan pengertian diri, nilai-nilai diri, kebutuhan diri, agar dapat
membantu orang lain melakukan hal yang sama, dan
g. Mengembangkan perasaan harga diri dan percaya diri melalui aspek dukungan
dan tanggung jawab yang bersifat timbal balik.

4
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan karakter merupakan suatu upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai
perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat
istiadat yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan
tindakan (action). Secara singkat pendidikan karakter bertujuan untuk mempersiapkan
peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang
memiliki kemampuan, kemauan,dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari dimanapun dia berada

Nilai-nilai pendidikan karakter merupakan nilai-nilai yang dikembangkan dan


diidentifikasi dari sumber-sumber yang mencerminkan karakter Inonesia, yaitu
Agama, pancasila dan UUD 1945 dan diwujudkan berdasarkan ke sebelas prinsip
pendidikan karakter.

B. SARAN

Bagi masing-masing orang tua diharapkan meningkatkan dan memperhatikan


semua kegiatan siswa saat diluar lembaga atau sekolah. Karena lingkungan dan
pergaulan siswa sangat berpengaruhbagi karakter siswa. Siswa juga memerlukan
komunikasi yang baik dengan teman sebayanya, jadi bebaskan mereka untuk bergaul
dengan siapa pun tetapi orang tua pun tak boleh lalai. Ajari mereka untuk
memanfaatkan Ilmu Teknologi dengan semestinya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Doni Koesoema, A. (2007). Pendidikan Karakter. Jakarta : Grasindo

Dwija Atmaka. (1984). Perkembangan Moral. Cet. Ke2. Yogyakarta : Kanisius

Mujiwati, Y. (2018). PERANAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBANGUNAN


KARAKTER BANGSA. Jurnal Ilmiah Edukasi &Sosial, 8(2), 165-170.

Anda mungkin juga menyukai