Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Pendidikan Karakter
yang diampu oleh: Ibu Ivayuni M,pd sda.
Disusun oleh :
Kelompok 4
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan makalah ini yang berjudul
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Ivayuni M,pd sda yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa laporan makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna manjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan bagi para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pemgetahuan.
i
DAFTAR ISI
COVER
KATAPENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ii
BAB I………………………………………………………………………. 1
PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
C. Tujuan………………………………………………………………….. 2
BAB II……………………………………………………………………… 3
PEMBAHASAN…………………………………………………………… 3
BAB III…………………………………………………………………….. . 9
PENUTUP…………………………………………………………………… 9
KESIMPULAN……………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark"(menandai)
dan memfokuskan, bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau
tingkah laku. Oleh sebab itu, seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus dikatakan
sebagai orang yang berkarakter jelek,sementara seorang yang berperilaku jujur, suka
menolong dikatakan sebagaiorang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat
kaitanya dengan personality (kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut orang
yang berkarakter (a person of character) apabila perilakunya sesuai dengan kaidah
moral
.Kepribadian atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai personality, berasal dari bahasa
Yunani Kuno yaitu prosopon yang artinya topeng. Topeng disini dimaksudkan sebagai
bagaimana individu menampilkan diri sehingga membentuk kesan mengenai diri yang
diinginkan untuk dapat ditangkap oleh lingkungan sosial. Penggunaan kata kepribadian
seringkali disama artikan dengan beberapa kata lain, seperti watak, karakter, atau temperamen.
iii
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan karakter dan kepribadian manusia
2. Untuk mengetahui karakter sebagai bentuk kepribadian manusia
3. Untuk mengetahui hubungan dan kepribadian manusia
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
II. Kepribadian manusia
Istilah kepribadian dalam bahasa inggris dinyatakan dengan personality, sedangkan di
bahasa Yunani, yaitu persona yang berarti topeng dan personare yang artinya
menembus. istilah topeng berkenaan dengan salah satu atribut yang digunakan oleh
para pemainsandiwara pada zaman Yunani Kuno. Dengan topeng yang dikenakandan
diperkuat dengan gerak-gerik dan yang diucapkan, karakter daritokoh yang
diperankan tersebut dapat menembus keluar dalam arti dapatdipahami oleh para
penonton.
vi
B. KARAKTER SEBAGAI KEPRIBADIAN MANUSIA
Secara umum kepribadian manusia ada 4 macam dan ada banyak sekaliteori yang
menggunakan istilah yang berbeda bahkan ada yang menggunakan warna, tetapi
polanya tetap sama. Secara umum kepribadian manusia ada 4, yaitu
1. Koleris: tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas,berapi-api,
suka tantangan, mejadi bos atas dirinya sendiri.
2. Sanguin: tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceriaselalu, suka
kejutan, suka sekali dengan kegiatan social dan bersenang-senang.
3. Plegmatis: tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik,tidak suka
perubahan mendadak, teman bicara yang enak, menyukai halyang pasti.
4. Melankolis: tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpankemarahan,
perfeksionis, suka instruksi yang jelas, kegiatan rutinsangat disukai.
vii
evolusioner memilih untuk mencari dasar genetis yang dimiliki oleh keseluruhan
manusia pada manusia, yaitu hal-hal psikologis yang dimiliki oleh semua orang
secara umum.
Faktor Lingkungan
Seseorang yang tidak tumbuh dalam suatu lingkungan social dengan orang
lain, maka ia tidak akan menjadi seseorang dalam suatu lingkungan social dengan
orang lain. Beberapa penentu dari lingkungan membuat orang-orang terlihat
mirip satu sama lain, sekaligus berkontribusi terhadap perbedaan individual dan
keunikan individual.
viii
o Penentuan Perspektif/ sudut pandang (perspective taking)
Penentuan perspektif atau penentuan sudut pandang ini
merupakankemampuan untuk mengambil sudut pandang
orang lain, melihat situasisebagaimana adanya,
membayangkan bagaimana mereka akan berfikir, bereaksi,
dan merasakan masalah yang ada.
2) Moral Feeling(Perasaan Moral)
Komponen karakter ini merupakan komponen yang akan mengisi
dan menguatkan aspek afeksi individu agar menjadi manusia yang
berkarakter baik.Beberapa aspek komponen ini adalah:
o Mencintai Hal yang Baik/ Mencintai kebenaran (loving the
good)
Ketika setiap individu mencintai hal-hal yang baik atau
mencintaikebenaran, maka setiap individu akan melakukan
hal-hal yang bermoral baik dan benar atas dasar keinginan,
bukan hanya karena tugas.
o Kerendahan Hati (humility)
Kerendahan hati merupakan keterbukaan yang sejati
terhadap kebenarandan keinginan untuk bertindak guna
memperbaiki kegagalan kita. Kerendahan hati adalah sisi
afektif pengetahuan pribadi.
o Empati (empathy)
Perlunya empati yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lainsehingga kita mampu keluar dari zona kita.
Sebagai aspek dari komponen karakter, empati harus
dikembangkan secara generalisasi. Mempu melihat diluar
perbedaan dan menanggapi kemanusiaan Bersama.
o Kompetensi (competence)
Aspek ini mampu mengubah penilaian dan perasaan moral
ke dalam tindakan moral yang efektif. Untuk hal ini, kita
harus mampu merasakan dan melaksanakan rencana
Tindakan.
ix
o Keinginan (will)
Keinginan berada pada inti dorongan moral. Menjadi
orang yang baik memerlukan tindakan keinginan yang
baik, suatu penggerakkan energy moraluntuk melakukan
apa yang kita pikir harus dilakukan.
o Kebiasaan (habit)
Kebiasaan yang baik melalui pengalaman yang diulangi
dalam apa yang dilakukan itu membantu, ramah, dan adil
dapat menjadi kebiasaan baik yang akan bermanfaat bagi
dirinya ketika menghadapi situasi yang berat.
x
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/44336139/
Makalah_Pendidikan_Karakter_Hubungan_Karakter_dan_Kepribadian
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sriwijaya/pendidikan-kewarganegaraan/karakter-dan-
kepribadian-manusia/22766160
http://eprints.umg.ac.id/2026/2/BAB%20II.pdf
xi