Oleh:
Kemudian kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kata sempurna
dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena
itu keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca serta pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................................. 1
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan ........................................................................................................ 9
4.2 Saran.............................................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
1. Sakai sambayan, yang berarti tolong menolong.
2. Nengah nyappur, yang berarti pandai bergaul atau berbaur.
3. Nemui nyimah yang berarti bertamu atau ramah tamah .
4. Bujuluk buadek yang berarti julukan aatu gelar.
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Karakter siswa
Karakter merupakan unsur pokok dalam diri manusia yang dengannya
membentuk karakter psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai
dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang
berbeda- beda.Berbagai definisi istila atau term dari karakter itu sendiri para
tokoh dan ulama telah menjelaskannya, diantaranya adalah sebagai berikut:
Kata karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark"
(menandai) dan memfokuskan, bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan
dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu, seseorang yang
berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang
berkarakter jelek, sementara seoarang yang berperilaku jujur, suka menolong
dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat
kaitanya dengan personality (kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut
orang yang berkarakter (a person of character) apabila perilakunya sesuai
dengan kaidah moral.
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan,
hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, watak. Adapun yang dimaksud berkarakteradalah berkepribadian,
beperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. Sebagian menyebutkan karakter
sebagai penilaian subjektif terhadap kualitas moral dan mental, sementara yang
lainya menyebutkan karakter sebagai penilaian subjektif terhadap kualitas
mental saja, sehingga upaya mengubah atau membentuk karakter hanya
berkaitan dengan stimulasi terhadap intelektual seseorang.
Coon mendefinisikan karakter sebagai suatu penilain subjektif terhadap
kepribadiaan seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadiaan yang dapat
atau tidak dapat di terima oleh masyarakat. Karakter berarti tabiat atau
kepribadian. Karakter merupakan keseluruhan disposisi kodrati dan disposisi
yang telah di kuasai secara stabil yang mendefinisikan seseorang individu
dalam keseluruhan tata perilaku psikisnya yang menjadikannya tipikal dalam
cara berpikir dan bertindak.
4
Dalam tulisan bertajuk Urgensi Pendidikan Karakter, Prof. Suyanto, Ph.D.
menjelaskan bahwa "karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi
ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara".
Dalam istilah psikologi, yang disebut karakter adalah watak perangai sifat
dasar yang khas satu sifat atau kualitas yang tetap terus menerus dan kekal yang
dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasi seorang pribadi.
1. Sakai Sambaian
Sakai (sesakai), artinya tolong menolong diantara sesama saling silih
berganti. Sambaian ialah bergotong royong dalam mengerjakan sesuatu yang
5
berat dan besar. Jadi, Sakai Sambaian mencangkup pengertian yang luas
termasuk didalamnya gotong royong, tolong menolong, bahu membahu dan
saling memberi sesuatu yang diperlukan oleh pihak lain. Hal ini tidak terbatas
pada suatu yang tidak terbatas pada suatu yang bersifat material saja, tetapi juga
didalam arti moril termasuk sumbangan pikiran dan sebagainya.
2. Nemui Nyimah
Nemui, artinya selalu membuka diri untuk menerima tamu, sedangkan
Nyimah artinya keinginan untuk memberikan sesuatu dengan ikhlas kepada
seseorang maupun kelompok sebagai tanda ingat dan tanda akrab. Jadi, Nemui
Nyimah mencangkup pengertian bermurah hati dan ramah tamah terhadap
semua pihak, terhadap semua orang dalam satu klien maupun orang luar diluar
klien dan terhadap siapa saja yang berhubungan dengan mereka.
3. Nengah Nyappur
Nengah artinya suka berkenalan dengan siapapun, sedangkan Nyappur
artinya berkenalan dan bersahabat, karena pandai bergaul dalam masyarakat.
Jadi, Nengah Nyappur diartikan sebagai tata pergaulan masyarakat dengan
kesempatan membuka diri dalam pergaulan masyarakat umum dan
berpengetahuan luas, ikut serta berpartisipasi terhadap segala hal yang bersifat
baik yang membawa kemajuan masyarakat sesuai dengan kemajuan zaman.
4. Bejuluk Beadek
Bejuluk (juluk) artinya sebagai nama atau gelar yang diberikan kepada
seseorang yang belum menikah baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan
Beadek (adek) artinya sebagai gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah
dewasa dan berumah tangga yang diresmikan melalui upacara adat dihadapkan
tokoh-tokoh adat maupun kerabatnya.
Atas dasar uraian tentang pengertian Pi.il Pesenggiri dan keempat unsur
yang dikemukakan di atas, tergambar bahwa konsep tersebut sudah merupakan
pandangan hidup yang lebih bersifat mempertahankan harga diri. Budaya harga
6
diri merupakan budaya malu yang terwujud dalam bernama gelar terhormat
(Bejuluk Beadek). Selanjutnya didukung oleh sikap perilaku suka bertamu dan
memberi (Nemui Nyimah), suka bergaul dan berkumpul (Nengah Nyappur) dan
suka tolong menolong dan bergotong royong (Sakai Sambaian). Selain itu,
sikap Pi.il Pesenggiri dan unsur-unsur pendukungnya merupakan nilai-nilai
yang luhur yang sejalan dengan Pancasila sebagai Falsafah Negara Republik
Indonesia.
Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru
umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik
7
Bujuluk Buadek atau Kerja Keras kita mengajarkan kepada siswa untuk
belajar dengan tekun tidak malas malasan untuk belajar agar dapat mendapatkan
niali yang memuaskan dan dapat membahagiakan orang tua.
Dengan mengajarkan nilai nilai yang ada dalam piil pesenggiri siswa
diharapkan dapatmenerapkan niali nilai yang ada dalm piil pesenggiri dan dapat
menjadi siswa yang berkarakter baik.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Pendidikan karakter adalah sebuah proses yang mampu membuat
manusia menjadi sosok yang lebih beradab serta berkualitas. Niali nilai piil
pesenggiri terkandung nilai-nilai budaya yang luhur menjadi kepribadian,
jati diri dan pedoman bersikap dan bertingkah laku. Secara totalitas Pi.il
Pesenggiri mengandung makna berjiwa besar, mempunyai perasaan malu,
rasa menghargai diri, ramah, suka bergaul, tolong menolong dan bernama
besar atau gelar. Guru Bahasa Lampung berperan dalam mengembangkan
karakter siswa dengan cara menerapkan atau mengajarkan nilai nilai piil
pesenggiri. Yaitu harus berbuat baik, sopan satun, tidak menyontek, percaya
diri dan kerja keras.
4.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Iskandar, Hilal Iqbal dan Arfah Yaumil, 2022 Kajian Pi,il Pesenggiri
Bandar Lampung: Universitas Lampung
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-landasan-teori-karya-ilmiah/
https://hukum.uma.ac.id/2021/12/03/apa-itu-pengertian-karakter/
10