Anda di halaman 1dari 17

Nomor :

Tgl. Terbit :
No. Revisi :

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN KESEHATAN PERORANGAN (PKP)

KLINIK DARUSSALAM

MUHAMMADIYAH

KLINIK DARUSSALAM MUHAMMADIYAH


TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
yang diselenggarakan Oleh pemerintah adalah puskesmas. Fasilitas
pelayanan kesehatan ini merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat dalam membina peran serta masyarakat juga memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Dengan
kata lain klinik mempunyai wewenang dan tanggung awab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Pelayanan
kesehatan yang diberikan klinik adalah pelayanan kesehatan menyeluruh
yang meliputi pelayanan: kuratif (pengobatan), preventif (upaya
pencegahan). promotif (peningkatan kesehatan), dan rehabilitatif
(pemulihan kesehatan).
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak
membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam
kandungan sampai tutup usia. Dalam hal ini Klinik dituntut untuk selalu
meningkatkan keprofesionalan dari para pegawainya serta meningkatkan
fasilitas atau sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada
masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. Semakin ketatnya
persaingan serta pelanggan yang semakin selektif dan berpengetahuan
mengharuskan Klinik selaku salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan
untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat
meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien atau pelanggan selama ini
telah sesuai dengan harapan atau belum. Olehnya itu klinik sangat
dituntut untuk menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan yang
berkualitas bagi masyarakat di wilayah kerjanya.
B. Tujuan Pedoman
Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan
di Klinik Darussalam Muhammadiyah dalam menyelenggarakan kegiatan
Upaya Kesehatan Perorangan Klinik Darussalam Muhammadiyah. Sehingga
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan dapat dilaksanakan sesuai
dengan rencana serta memperoleh hasil sesuai yang diharapkan akhirnya
dapat mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman penyelenggaran PKP Klinik Darussalam
Muhammadiyah adalah petugas pelaksana PKP yang meliputi:
1. Pelaksana Pelayanan Pendaftaran
2. Pelaksana Pelayanan Pemeriksaan Umum:
3. Pelaksana Pelayanan KIA-KB
4. Pelaksana Pelayanan MTBS
5. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Pelaksana Pelayanan TB
7. Pelaksana Pelayanan Imunisasi
8. Pelaksana Pelayanan Gizi
9. Pelaksana Pelayanan Sanitasi
10. 10.Pelaksana Pelayanan Tindakan
11. Pelaksana Pelayanan Farmasi
12. Pelaksana Pelayanan Laborat
13. Pelayanan Persalinan /PONED

D. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan di Klinik
Darussalam Muhammadiyah meliputi pelayanan di dalam gedung dan di
luar gedung.
1. Pelayanan Dalam Gedung
a. Pelayanan Pengobatan Umum
b. Pelayanan KIA/KB
c. Pelayanan MTBS.
d. Pelayanan Gigi dan Mulut
e. Pelayanan Laboratorium
f. Pelayanan Kefarmasian
g. Pelayanan Loket/ Pendaftaran
h. Pelayanan Konseling Gizi Konseling Sanitasi - Pelayanan UGD dan
Poned
2. Pelayanan Luar Gedung
a. Posyandu Balita
b. Posyandu Lansia
c. Posbindu
d. Posyandu Remaja

E. Batasan Operasional
Upaya kesehatan perorangan tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
perorangan, kefarmasian dan laboratorim. Pedoman ini hanya mengatur
penyelenggaraan pelayanan PKP Klinik Darussalam Muhammadiyah.

F. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber daya Manusia


Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan minimal
Upaya Kesehatan Masyarakat Klinik Darussalam adalah Sumber Daya
Manusia (SDM Kesehatan). Yang dimaksud dengan kualifikasi SDM, sama
halnya dengan job spesifikasi, yaitu minimal golongan/jabatan, masa kerja
minimal, pendidikan minimal, pengalaman kerja, nilai performance
(kinerjanya), dan standar kompetensi. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan
dihitung berdasar analisa beban kerja, dengan mempertimbangkan jumlah
pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya,
luas wilayah kerja, dan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama lainnya di wilayah kerja.
Kualifikasi Ketenagaan Pelaksana UKP di Puskesmas Bonang I

Pelayanan Profesi Petugas


Pelayanan Umum Dokter dr. Siti Lailatus Syifa
dr. Sri Witasari
dr. Patriot Sekarjati
Perawat Suryani, Amd.Kep
Khoirotun Nisa’, Amd.kep
Erlin Sonia Sabatini, Amd.Kep
Pelayanan Gigi Dokter Gigi drg. Ayu Nurlaila Fakhrunnisa
Pelayanan Ibu dan Bidan
Anak dan KB
Kefarmasian Apoteker
Asisten
apoteker
B. Distribusi Ketenagaan Upaya Kesehatan Perorangan
Puskesmas Bonang I memiliki 2 (dua) Puskesmas pembantu, sehingga
pelayanan dapat dilakukan di dalam gedung Puskesmas induk juga bisa
dilakukan di luar gedung yang berada di Pustu Karangrejo dan Pustu
Sumberejo.
1. Dokter setiap hari bertugas di balai pengobatan umum dan di ruang
tindakan. Jumlah dokter ada 3 (tiga) yang masing-masing mempunyai
tugasnya sendiri-sendiri sesuai jadwal di Ruang Pelayanan Umum Klinik
Darussalam Muhammadiyah. Jika Puskesmas Pembantu tidak
memungkinkan ada dokter pelayanan dilayani oleh perawat yang diberi
pelimpahan wewenang.
2. Dokter gigi setiap hari bertugas di ruang pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di Klinik Darussalam muhammadiyah
3. Bidan setiap hari melakukan pelayanan di ruangan KIA dan KB baik di
Klinik Darussalam Muhammadiyah, jumlah bidan ada 5. Masing-masing
bidan mempunyai spesifikasi ketugasan yang berbeda, misalnya sebagai
koordinator KIA, penanggung jawab kesehatan anak atau penanggung
jawab pelayanan KB (Keluarga Berencana). Jika ada undangan
pertemuan untuk bidan maka yang ditugasi adalah disesuaikan dengan
ketugasannya. Untuk melakukan kegiatan luar gedung, misalnya
kunjungan ibu hamil risiko tinggi, maka bidan akan menyesuaikan
dengan kondisi pelayanan yang ada di puskesmas.
4. Perawat setiap hari bertugas di balai pengobatan umum dan di ruang
tindakan Klinik Darussalam Muhammadiyah. Jumlah perawat ada 3
(tiga). Setiap perawat mempunyai tugas integrasi atau tugas lain yang
diberikan direktur klinik, misalnya penanggung jawab TB, penanggung
jawab Immunisasi, penanggung jawab PTM dan lain sebagainya.
Sehingga jika ada undangan yang menyangkut ketugasanya perawat
yang bersangkutan akan didisposisi mengikuti kegiatan tersebut.
5. Apoteker setiap hari bertugas di Klinik Darussalam Muhammadiyah dan
mempunyai tugas integrasi.
6. Asisten apoteker setiap hari bertugas di pelayanan farmasi di Klinik
Darussalam Muhammadiyah Jumlah asisten apoteker ada 2 (dua).

C. Jadwal kegiatan Upaya perorangan


Jadwal Kegiatan Pelayanan di Klinik Darussalam Muhammadiyah

KOORDINATOR
JENIS KEGIATAN HARI JAM
PELAKSANA
PELAYANAN SENIN-JUMAT 08.00-13.00 dr. Siti Lailatus Syifa
PEMERIKSAAN 17.00-20.00 dr. Sri Witasari
UMUM SABTU 08.00-10.00 dr. Patriot Sekarjati
PELAYANAN SENIN-JUMAT 08.00-13.00 drg. Ayu Nurlaila
KESEHATAN GIGI 17.00-20.00 Fakhrunnisa
DAN MULUT SABTU 08.00-10.00 -
PELAYANAN SENIN-JUMAT 08.00-13.00 Suryani, Amd.Kep
TINDAKAN MEDIS 17.00-20.00 Khoirotun Nisa’,
SABTU 08.00-10.00 Amd.kep
Erlin Sonia Sabatini,
Amd.Kep
KIA DAN KB SENIN-JUMAT 08.00-13.00
17.00-20.00
SABTU 08.00-10.00
KEFARMASIAN SENIN-JUMAT 08.00-13.00
17.00-20.00
SABTU 08.00-10.00
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH Gedung dan Ruang Pelayanan

B. Standar Fasilitas Upaya Kesehatan Perorangan


1. Fasilitas dan sarana
Ketersediaan peralatan kesehatan sangat menentukan
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang optimal, efektif dan efisien
di Puskesmas. Peralatan kesehatan di Klinik harus memenuhi
persyaratan standar mutu, keamanan, keselamatan, memiliki izin edar
sesuai ketentuan.
Peraturan perundang-undangan dan diuji serta dikalibrasi secara
berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang.
Standar peralatan Upaya Kesehatan perorangan di Klinik Darussalam
Muhammadiyah mengacu pada standar peralatan puskesmas
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

2. Peralatan

Ruang Alat
Ruang Pelayanan
kesehatan Umum
Ruang Pelayanan
Kesehatan Gigi dan
Mulut
Pelayanan Tindakan
Medis
Kia Dan Kb
Kefarmasian
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

A. BP Umum
1. Petugas Penanggung jawab
a. Dokter
2. Tatalaksana
a. Petugas melakukan anamnese untuk mengetahui keluhan dan
b. Petugas melakukan pemanggilan pasien. kondisi pasien lebih lanjut
dan memeriksa tanda vital pasien, kemudian mencatatkannya di
rekam medis elektronik. Pasien dipersilakan kembali ke ruang
tunggu, menunggu panggilan sesuai nomor antrian.
c. Apabila ada pasien lansia didahulukan.
d. Pasien yang sudah dipanggil menuju ruang dokter.
e. Dokter melakukan anamnesa ulang dan melakukan pemeriksaan
terhadap pasien kemudian mencatatkannya di rekam medis
elektronik. Bila dokter merasa pasien perlu mendapatkan
pemeriksaan lebih lanjut, maka dokter akan membuat surat rujukan
baik internal atau eksternal dan memberikannya kepada pasien. Bila
tidak, maka pasien dipersilahkan untuk mengambil obat di ruang
farmasi dengan menggunakan nomor antrian.

B. BP Gigi
1. Petugas Penanggung jawab
a. Dokter gigi
2. Tatalaksana
a. Petugas memanggil pasien.
b. Pasien masuk ke dalam ruangan poli gigi.
c. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital pasien
dan mencatatkannya di rekam medis elektronik. Pasien disiapkan di
kursi gigi untuk diperiksa dokter.
d. Dokter memeriksa kondisi kesehatan mulut pasien dan
mencatatkannya di rekam medis elektronik. Bila pasien
C. KIA dan KB
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Tatalaksana
a. Petugas memanggil pasien ibu hamil di ruang ANC
b. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan Tekanan darah,
Nadi, BB, TB, Lila, kemudian mencatat di buku KIA.
c. Jika pasien hamil baru pertama kali berkunjung di Puskesmas
Bonang I, petugas mengisi blanko pengkajian awal dan sekaligus
pemeriksaan laborat lengkap ibu hamil dan menunggu panggilan dari
Ruang KIA.
d. Petugas KIA memanggil ibu hamil dan melakukan anamnesa ulang.
e. Petugas mempersilahkan ibu hamil yang akan memeriksakan
kehamilannya naik ke bed periksa untuk dilakukan pemeriksaan
kondisi kehamilannya. Hasil pemeriksaan akan dicatat di rekam
medis.Jika memerlukan pemeriksaan penunjang yang lain, ibu hamil
akan dirujuk internal. Bila memerlukan imunisasi akan diberi
immunisasi.
f. Setelah selesai pemeriksaan ibu hamil dipersilahkan untuk
mengambil Obat di ruang farmasi. Pasien bayi yang akan immunisasi
akan diperiksa dulu apakah cukup sehat untuk mendapatkan
immunisasi hari ini.
g. Pasien KB akan dilakukan pemeriksaan dan konsultasi, kemudian
akan diberikan pelayanan KB sesuai keinginan pasien.
h. Pasien yang akan dilakukan tindakan KB segera menuju ke poli KB
untuk mendapatkan tindakan. Pasien calon pengantin akan
dilakukan pemeriksaan dan konsultasi. Bila memerlukan
immunisasi, maka calon pengantin akan diberi immunisasi.

D. Farmasi
1. Petugas Penanggungjawab
a. Apoteker
2. Tatalaksana
a. Petugas mengentry resep dan mencetak etiket melalui SIMPUS Obat
b. Petugas menyiapkan obat sesuai etiket yang telah dicetak
c. Petugas mengecek obat sebelum diserahkan
d. Apabila ada keraguan atau kekurangjelasan, maka petugas akan
menanyakan kepada petugas yang menulis resep
e. Petugas mengambil nomor antrian resep di kerangjang yang telah
disediakan
f. Petugas memanggil nama dan alamat pasien • Petugas menyerahkan
obat kepada pasien
g. Sambil menyerahkan obat, petugas menyampaikan informasi yang
perlu diketahui pasien atau keluarganya sehubungan dengan
penggunaan obat.

E. PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS


1. Petugas Penanggungjawab
a. Perekam Medis
2. Tatalaksana
a. PENDAFTRAN PASIEN BARU DI KLINIK DARUSSALAM
MUHAMMADIYAH
1) Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai urutan
2) Petugas pendaftaran berdiri, mengucapkan salam dan sapa
3) Petugas pendaftaran mempersilahkan duduk pasien
4) Petugas pendaftaran meminta nomor antrian pendaftaran
5) Petugas pendaftaran menanyakan tentang kebutuhan pasien
6) Petugas pendaftaran menjelaskan alur pelayanan rawat jalan
7) Petugas pendaftaran menjelaskan jadwal dan jenis pelayanan
8) Petugas pendaftaran mejelaskan hak dan kewajibanpasien
9) Petugas pendaftarn menjelaskan tarif pelayanan sesuai peraturan
Dinas Kesehatan kabupaten Demak
10) Petugas pendaftaran melakukan pendaftaran pasiin baru
11) Petugas pendaftaran menanyakan kepada pasien siapa yang
akan berobat/ periksa (apakah pasien sudah pernah berobat di
Klinik Darussalam)
12) Petugas Pendaftaran menanyakan apakah pasien membawa
Kartu Identitas Berobat atau membawa KTP/KK/kartu BPJS
13) Petugas pendaftaran melakukan Identifikasi pasien dengan
cara memasukan nomor rekam medis atau nama pasien atau
nama KK pasien pada SIMPUS Kunjungan
14) Petugas pendaftaran menjelaskan dan mengarahkan pasien
untuk melakukan pengisian scan me.

b. PENDAFTARAN PASIEN LAMA KLINIK DARUSSALAM


MUHAMMADIYAH
1) Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai urutan sapa
2) Petugas pendaftaran berdiri, mengucapkan salam dan
3) Petugas pendaftaran mempersilahkan duduk pasien
4) Petugas pendaftaran menanyakan tentang kebutuhan pasien
5) Petugas pendaftaran meminta nomor antrian pendaftaran
6) Petugas pendaftaran menanyakan kepada pasien Siapa yang akan
berobat/ periksa (apakah pasien sudah pernah berobat di
Puskesmas Bonang
7) Petugas Pendaftaran menanyakan apakah pasien membawa Kartu
Identitas Berobat atau membawa KTP/KK/kartu BPJS
8) Petugas pendaftaran melakukan Identifikasi pasien dengan cara
memasukan nomor rekam medis atau nama pasien atau nama KK
pasien pada SIMPUS Kunjungan
9) Petugas pendaftaran melakukan pendaftaran pasien lama
10) Petugas pendaftaran menjelaskan dan mengarahkan pasien
untuk melakukan pengisian scan me.
c. PENGELOLAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK (IRME)
1) Setiap pasien yang terdaftar berhak memiliki satu nomor rekam
medis
2) Rekam medis dapat diakses setiap kali pasien berkunjung
3) Rekann Modis dibuat secara eloktronik
4) Berkas rekam medis menjadi milik petugas sedangkan lampiran
dokumen menjadi milik pasien
5) Rekam medis tersimpan dalam Rekam Medis elektronik (RME)
6) Pemusnahan Berkas Rekam Medis dilaksanakan sesuai Peraturan
perundang-Undangan yang berlaku
BAB V

LOGISTIK

Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuan atau seni serta proset",


'Mengenai perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan,
pemeliharaan serta penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik
adalah tersedianya bahan setiap saat dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah
maupun kualitas yang dibutuhkan secara efisien.

Untuk menunjang terselenggaranya pelayanan klinis yang bermutu, maka


perlu didukung Oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui
perencanaan yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usulan
pemegang program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah.
Ketersediaan logistik harus dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang
sudah dianggarkan dan dijadwalkan.Pengadaan alat dan bahan dalam.
pelaksanaan upaya klinis Puskesmas diselenggarakan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
BAB VI

PENUTUP

Demikian Pedoman Peningkatan Mutu Kinerja Puskesmas Bonang I ini


dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk dijadikan acuan oleh
segenap karyawan Puskesmas Bonang I mulai dari level pimpinan sampai staf
dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem
manajemeen serta tugas, tanggung jawab masing-masing sesuai dengan
kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.

Anda mungkin juga menyukai