Anda di halaman 1dari 57

LOGO

TEKNIK KALIBRASI
TERMOKOPEL

DENAR ZULIANDANU

081399133817
denarzuliandanu@gmail.com
Pendahuluan
Pendahuluan

• Pada dasarnya tampilan pada indikator suhu


dari suatu sensor suhu adalah hasil konversi
dari sumber tegangan, emf, dari sebuah tipe
termokopel atau konversi dari sumber arus,
dan hambatan (Ohm) dari sebuah platinum
resistance termometer.
Pendahuluan

• Tampilan pada indikator suhu dapat berupa


analog maupun digital dengan satuan derajat
Celsius, Fahrenheit maupun Kelvin . Resolusi
yang ditampilkan bisa dari desimal maupun
satuan bulat tergantung pada spesifikasi alat.
Pengukuran pada tiap titik skala didasarkan
pada nilai suhu media yang diset.
Sensor & Indikator Suhu

• Indikator
• Sensor
–Termokopel
–Termometer tahanan platina
–Termistor
–Gas/Liquid expansion type
Indikator Suhu

• Digital multimeter
• Indikator termometer
• Potentiometer
Indikator Suhu

• Digital multimeter
–Harga reasonable
–Akurasi reasonable
–Fleksibel
–Mudah didapat
–Penunjukan dalam satuan tegangan
Indikator Suhu

• Indikator termometer
–Harga sebanding dengan akurasi
–Ukuran compact
–Penunjukan dalam satuan suhu
Indikator Suhu

• Dilengkapi dengan sistem kompensasi suhu


sambungan acuan otomatis (automatic cold
junction compensation, ACJC), sehingga
sambungan acuan selalu 0 OC.
• Output termokopel (mV) diolah secara
elektronik (konversi mV – OC mengacu pada
Tabel Acuan), dan nilai suhu dalam OC atau OF
langsung ditampilkan
Indikator Suhu

• Potentiometer
–Paling akurat
–Harga lebih mahal
–Ukuran besar
–Relatif sulit dioperasikan
Prinsip Kerja Termokopel

• Terdiri dari sepasang kawat dari bahan yang


berbeda dengan satu ujung ( tersambung)
sebagai measuring junction dan ujung yang
lain (terbuka) sebagai reference junction
Prinsip Kerja Termokopel

• Thomas Johann Seebeck (Jerman-1821)


• tembaga (A) dan bismuth (B)
• Perbedaan suhu sambungan menimbulkan
tegangan listrik
• sambungan didinginkan --- perubahan
polaritas tegangan
Prinsip Kerja Termokopel

• A lebih positif dari B bila arus mengalir dari A


ke B melalui cold junction
• Besar emf tidak bergantung pada panjang dan
diameter kawat
• Besar dan polaritas emf ditentukan oleh jenis
kawat dan beda suhu kedua sambungan
Prinsip Kerja Termokopel

• Perbedaan suhu sambungan (t2 > t1)


menimbulkan tegangan listrik
E ~ (t2 - t1)
• Bila suhu sambungan t1 dipertahankan tetap,
misalnya 0 OC, maka
E ~ t2
Prinsip Kerja Termokopel

• Medan listrik yang dihasilkan karena adanya


gradien suhu pada logam (dT/dx) adalah :
S. dT/dx
S : koefisien Seebeck, µV.K-1
• Karena medan listrik = dE/dx, dimana E =
potensial listrik, maka :
dE/dx = S. dT/dx, atau :
dE = S.dT
Prinsip Kerja Termokopel

• Karena nilai S bergantung pada suhu T dan bervariasi


dari titik ke titik sepanjang logam (x), maka :
dE = S(x,T).dT
• S(x,T) = koefisien Seebeck sebagai fungsi dari posisi
dan suhu
• Bila logam dianggap homogen, maka S merupakan
fungsi dari T saja atau : S= S(T) sehingga:
dE = S(T).dT
• dan tegangan Seebeck pada logam antara T1 dan T2
adalah:
PRT vs Termokopel
PRT : Termokopel
Toleransi Termokopel
ASTM E 230-96 : Tipe termokopel populer
ASTM E 230-96 : Kode warna isolasi termokopel
RUANG LINGKUP

• Sensor suhu dengan indikator analog maupun digital


dengan rentang suhu -200 oC sampai dengan suhu
1600 oC menggunakan sensor suhu dan indikator
standar dan dapat dikonversi ke satuan Fahrenheit
maupun Kelvin
ISTILAH & DEFINISI

•Sensor suhu adalah sebuah sumber yang dapat


membangkitkan input suhu bila diberikan beban
panas maupun dingin yang dapat ditangkap oleh
indikator suhu analog maupun digital.
•Indikator suhu adalah suatu panel atau display
yang dapat menangkap tampilan sebagai output
dari sensor suhu .
•Titik es adalah titik tetap antara massa padat (es),
massa cair dan massa uap pada tekanan atmosfir.
ISTILAH & DEFINISI

• Titik kalibrasi adalah titik pengukuran selain titik es.


• Resolusi adalah satuan terkecil pada indikator suhu.
• Keterulangan adalah suatu pernyataan kedekatan
antara hasil-hasil pengukuran yang diperoleh dari
perlakuan yang sama, dengan orang yang sama pada
waktu yang hampir bersamaan
PERSYARATAN KALIBRASI

• Standar sensor suhu dan indikator harus mampu


telusur ke standar Nasional ataupun Internasional.
• Media kalibrasi yang mempunyai kapasitas
pengaturan suhu yang diinginkan dengan kondisi
kestabilan dan keseragaman suhu yang tinggi serta
terkalibrasi.
PERSYARATAN KALIBRASI
• Media Kalibrasi (oilbath)
PERSYARATAN KALIBRASI

Media Kalibrasi
• Oilbath - Bak cairan berisi minyak silicon untuk
rentang kalibrasi 30 oC s.d 250 oC
• Dry block - Furnace untuk rentang kalibrasi 300 oC
s.d 1600 oC
PERSYARATAN KALIBRASI
• Media kalibrasi (dry block)
Standar Kalibrasi (Kalibrator)
• 1. Platinum resistance thermometer (PRT)
• 2. Termokopel
Immersion Depth

• Jika memungkinkan, termokopel harus dikalibrasi dengan


kedalaman pencelupan yang sama seperti yang diperlukan
dalam penggunaan normal. Namun, termokopel harus
dibenamkan pada kedalaman yang cukup untuk mengatasi
kehilangan atau perolehan panas pada suhu tinggi dan rendah.
• Jika memungkinkan, termokopel harus secara bertahap
dibenamkan ke dalam media kalibrasi terkontrol sampai
perendaman lebih lanjut tidak menunjukkan perubahan dalam
emf/suhu yang diukur, yang menunjukkan bahwa kedalaman
pencelupan yang sesuai telah tercapai.
• Pertimbangan ini berlaku untuk perbandingan dan kalibrasi titik
tetap. Emf yang stabil dapat diperoleh, tetapi ini tidak berarti
bahwa suhu yang benar telah tercapai.
Immersion Depth

• Pertimbangan ini berlaku untuk perbandingan dan kalibrasi titik


tetap. Emf yang stabil dapat diperoleh, tetapi ini tidak berarti
bahwa suhu yang benar telah tercapai.
Immersion Depth
Immersion Depth
PERALATAN KALIBRASI

• Sensor suhu dan indikator standar yang terkalibrasi


(kalibrator)
• Sensor suhu dan indikator yang akan dikalibrasi
(UUT)
• Media kalibrasi berupa bak atau wadah yang
mempunyai elemen pemanas dan pendingin yang
dapat diatur
• Alat suhu titik es (zero point atau alat titik tripel es)
• Termohygrometer
• Pengukur waktu (stop watch)
1. Persiapan Kalibrasi

• Siapkan lembar kerja kalibrasi secara lengkap


• Bersihkan permukaan termometer dari debu dan
kotoran yang menghalangi
• Catat nomor kalibrasi dan spesifikasi alat yang akan
dikalibrasi serta data kondisi lingkungan pada lembar
kerja kalibrasi
• Lihat dan baca instruksi kerja alat atau petunjuk
pemakaian sensor suhu dan indikator. Siapkan label
untuk identifikasi sensor suhu yang sudah dikalibrasi
2. Kalibrasi Titik Nol
• Siapkan serutan es atau alat lain untuk suhu rendah.
• Masukkan serbuk es sampai penuh ke dalam alat titik tripel es
(termos es).
• Celupkan kalibrator Standar Termometer Tahanan Platina ke dalam
alat titik tripel es.
• Celupkan termokopel yang akan dikalibrasi (UUT) ke dalam alat titik
tripel es.
• Biarkan sampai suhu stabil, baca dan catat penunjukan alat (test)
dan standar dengan urutan standar, test, test, standar (S-T-T-S)
dengan selang waktu 5 - 10 detik per selang pembacaan.
• Lakukan pembacaan minimal 3 set pengulangan (S-T-T-S).
MEDIA TITIK ES
Kalibrasi
3. Kalibrasi Titik Pemakaian
• Siapkan media kalibrasi, atur suhu media pada titik kalibrasi yang
diinginkan. Sebagai catatan: titik kalibrasi dilakukan pada ± 10 oC
atau ± 5 oC terhadap titik pemakaian
• Celupkan kalibrator Standar Termometer Tahanan Platina ke dalam
media.
• Celupkan termokopel yang akan dikalibrasi (UUT) ke dalam media.
• Biarkan sampai suhu stabil
• Baca dan catat penunjukan alat (test) dan standar dengan urutan
standar, test, test, standar (S-T-T-S) dengan selang waktu 5 - 10
detik per selang pembacaan.
• Lakukan pembacaan minimal 3 set pengulangan (S-T-T-S).
Kalibrasi
Kalibrasi
Kalibrasi

• menggunakan media kalibrasi dry-well


Kalibrasi

• dry-well berfungsi sebagai media dan standar


4. Perhitungan

a. Hitung nilai standar terkoreksi:


Standar terkoreksi = pembacaan standar + Koreksi
(Sertifikat)

b. Hitung koreksi:
Koreksi (C) = Standar terkoreksi – pembacaan alat
4. Perhitungan

c. Hitung standar deviasi:

d. Hitung rata-rata:
5. Ketidakpastian

1. Ketidakpastian baku pengulangan (u1)


2. Ketidakpastian baku standar/kalibrator (u2)
3. Ketidakpastian baku resolusi indicator alat (u3)
4. Ketidakpastian baku stabilitas cold junction (u4)
5. Ketidakpastian baku inhomogenitas termokopel
(u5)
5. Ketidakpastian

Hitung ketidakpastian ripitabilitas/


pengulangan kalibrasi (u1)

u1 = SDmax/n,

dimana :
n = jumlah pengukuran
5. Ketidakpastian

Hitung ketidakpastian baku standar/kalibrator


(u2)

u2 = Uexp / k

dimana :
Uexp = ketidakpastian bentangan dari sertifikat
k = 2 ( pada tingkat kepercayaan 95%)
5. Ketidakpastian

Hitung ketidakpastian baku resolusi indicator (u3)

u3 = ½ x Resolusi / √3 , dimana :

Resolusi = daya baca terkecil dari indikator


5. Ketidakpastian

Hitung ketidakpastian baku stabilitas


sambungan dingin, cold junction (u4)
Diasumsikan rata- rata sebesar 50% dari
resolusi pembacaan dan mengikuti sebaran segi
empat ( rectangular )

u4 = 50% x resolusi / 3
5. Ketidakpastian

Hitung ketidakpastian baku inhomogenitas


standar sensor suhu (u5)

Diasumsikan minimal 20% dari toleransi kelas


2, mengikuti sebaran segi empat (rectangular),
maka :

u5 = 20% x toleransi / 3
5. Ketidakpastian

• Ketidakpastian baku gabungan:


𝑢𝐶 = u12 + u22 + u32 + u42 + u52

• Derajat kebebasan efektif sesuai persamaan:


𝑢𝑐 4
veff =
𝑢1 4 𝑢2 4 𝑢3 4 𝑢4 4 𝑢5 4
+ + + +
𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣4 𝑣5

• Ketidakpastian bentangan U95:


𝑈 95 = 𝑘. 𝑢𝐶
• Nilai faktor cakupan (k) dari tabel t-Student’s dengan tingkat
kepercayaan 95%.
Referensi

• Euramet cg-8. 2011. Calibration Thermocouple.


• MSL Technical Guide 11. 2002. Thermometer
Immersion and Dry-Block Calibrators.
• MSL Technical Guide 1. 2002. The Ice Point
LOGO

Denar Zuliandanu

Anda mungkin juga menyukai