Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
(BUSKIPM)
Pendahuluan
Standar ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit ikan
dengan cara mendeteksi bakteri patogen pada ikan dengan cepat, tepat dan akurat
Standar ini digunakan untuk mendeteksi Yersinia ruckeri secara kualitatif dengan
cepat dan akurat
PCR merupakan metode yang memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan metode konvensional biokimia
Prinsip
Prinsip dari metode ini adalah mendeteksi Yersinia ruckeri baik dari organ target
langsung maupun isolat bakteri hasil pengayaan diawali dengan ekstraksi DNA,
kemudian diperbanyak secara enzimatik berdasarkan perubahan suhu
(amplifikasi) menggunakan thermal cycler. Setelah amplifikasi, produk PCR
dipisahkan dengan elektroforesis dan divisualisasikan.
Yersinia ruckeri
Bakteri gram negatif, batang, motil, fakultatif anaerob
Bakteri patogen pada ikan salmonid dan non salmonid
Penyebab penyakit Enteric Red Mouth (ERM)/Yersiniosis
Kepmen No.17 Tahun 2021, Penyakit ikan karantina golongan II
Y. ruckeri meiliki kisaran inang yang luas
Yersinia ruckeri
Tahun 1958, Yersinia ruckeri pertama kali dilaporkan menginfeksi ikan rainbow trout
(Onchorhynchus mykiss) di Idaho, AS dan menjadi endemic di Amerika utara
Tahun 1981, ditemukan di Eropa ( Perancis, German dan Inggris)
Patogen diisolasi dari beberapa ikan lain di Kanada, Eropa, Amerika Selatan, Timur Tengah, Cina,
India dan Australia
Y. ruckeri diisolasi dari hewan selain ikan antara lain muskrat (Ondatra zibethicus), alap alap (Falco
spp), Camar (Laridae), Penyu (Cheloniidae) dan manusia
Cabi (2020),Y. ruckeri sudah menyebar di benua Afika (Afrika utara), benua Asia ( Iran, Turki),
Benua Eropa (Krasia, Cekosslovakia, Yugoslavia, Denmark, Finlandia, Perancis, German, Hungaria,
Italia, Norwegia, Polandia, Portugis, Spanyol, Inggris), Amerika utara (Canada, Alaska, Arkansas,
Colorado, Idaho, Montana), Australia dan Amerika Selatan (Chile, Peru)
Media Pembawa
Kepmen No.17 Tahun 2021
• Exopthalmia
• Penggelapan kulit (A)
• Ascites (A)
• Hemoragic di rongga mulut, operculum, rahang (B)
• Necrosis pada hati, ginjal dan limpa
• Pembengkakan pada ginjal dan limpa (C)
Pengujian Yersinia ruckeri
Biokimia
Histopatologi
PCR konvensional
PCR (Polymerase Chain Reaction)
Tehnik mengamplifikasi sekuen DNA spesifik menjadi jutaan kopi sekuen DNA
Prinsip kerja :
Denaturasi, tahapan pertama dengan pemanasan sampai suhu 94–96°C.
Panas mempengaruhi DNA akan terpisah menjadi untai tunggal DNA
Annealing, untuk primer menempel pada templat untai tunggal DNA dan berikatan
pada daerah komplementer pada sekuen single-stranded DNA.
Extensi, tergantung dengan enzim polimerase DNA yang digunakan. Taq polimerase
memiliki suhu aktivitas optimum pada 75-80°C dan umumnya suhu 72°C.
Pada tahapan ini, enzim polimerase atau Taq polimerase melakukan
pemanjangan membentuk sekuen DNA baru.
Visualisasi dengan elektroforesis
Bahan
• Agarose • Marker 100 bp
• Akuades steril • Mikrotip ukuran 10µL – 1.000 µL
• Bufer tris acetic EDTA (TAE) 1x • Nuclease free water (NFW)
• Etanol absolut • Penggerus jaringan (pellet pastle)
• Kit komersial ekstraksi DNA • Pewarna gel
• Kit komersial PCR • Pipet mikroberbagai ukuran
• Kontrol positif Yersinia ruckeri • Sarung tangan
• Larutan pembersih RNase • Tryptic soy broth (TSB)
• Tabung mikro ukuran 0,2 mL, 1,5 mL, 2 mL • Primer spesifik
Ekstraksi DNA
1. Masukkan 1 mL kultur bakteri ke dalam tabung mikro 2 mL, sentifugasi pada 13.000 x g selama 5
menit
2. Buang supernatant, tambahkan 200 µL NFW atau lisis buffer dan homogenkan
3. Letakkan tabung mikro dalam heating block dan panaskan contoh uji pada suhu 100 ºC selama
10 menit
4. Pindahkan contoh uji dan dinginkan di suhu ruang (25ºC) selama 2 menit
5. Sentrifugasi suspense dengan kecepatan 10.000 x g selama 5 menit
6. Ambil supernatan sebanyak 100 µL dan simpan pada suhu -20ºC sampai digunakan
Catatan : Prosedur ekstraksi DNA disesuaikan dengan kit komersial yang digunakan
Komposisi bahan koktail amplifikasi
Keterangan gambar :
Baris 1 : contoh uji positif Yersinia ruckeri
Baris 2 : contoh uji negatif Yersinia ruckeri
Baris 3 : kontrol negatif Yersinia ruckeri
Baris 4 : kontrol positif Yersinia ruckeri
Baris M : marker 100 bp
Trouble shooting
No Masalah Penyebab Solusi
1 Tidak ada pita Mesin PCR tidak Lakukan pengujian ulang dengan reagen, primer dan
DNA di gel berfungsi dengan baik control positif yang terbukti bekerja dengan baik
agarose
Konsentrasi DNA Ukur konsentrasi DNA (rekomendasi 10-100 ng/µL
terlalu rendah/tinggi
Kualitas DNA tidak baik Lakukan purifikasi DNA atau ekstrasi ulang dengan kit
atau mengandung yang berbeda
inhibitor
Konsentrasi primer Pastikan konsentrasi primer di kisaran yang
terlalu rendah direkomendasikan dan konsentrasi kedua primer PCR
sama
Suhu anneling terlalu Lakukan gradien suhu anneling
tinggi
No Masalah Penyebab Solusi
Suhu denaturasi Naikkan suhu denaturasi atau durasi denaturasi awal
kurang optimal
Waktu ekstensi terlalu Durasi ekstensi ditambah karena sangat penting
pendek untuk PCR dengan pasang basa panjang
Reagen tidak Encerkan dan campur semua reagen sampai
diencerkan dengan homogen sebelum menyiapkan mix PCR
benar
Suhu mesin PCR tidak Lakukan perbaikan/ kalibrasi atau gunakan mesin
tepat PCR yang lain
2. Smear pada pita Template DNA terlalu Rekomendasi (10-100 ng/µL)
DNA banyak
Siklus amplifikasi Lakukan pengurangan siklus amplifikasi dibawah 35
terlalu panjang
No Masalah Penyebab Solusi
Konsentrasi primer Rekomendasi 0,2-0,4 mM/25µL master mix
terlalu tinggi
Suhu anneling terlalu Naikkan suhu /lakukan gradien suhu amplifikasi
rendah
Waktu ekstensi terlalu Lakukan pengurangan waktu ekstensi
panjang
Kualitas DNA tidak baik Lakukan purifikasi DNA atau ekstrasi ulang dengan kit
atau mengandung yang berbeda
inhibitor
Terlalu banyak Lakukan elektroforesis ulang dengan mengurangi
memasukkan DNA ke volume DNA yang dimasukkan
sumur gel agarosa
Master mix sensitive Larutkan template DNA dengan NFW atau elution
terhadap EDTA buffer
No Masalah Penyebab Solusi
3. Terbentuk non Templat DNA yang Optimasi volume (rekomendasi 10-100 ng/µL
spesifik DNA dimasukkan terlalu
banyak
Konsentrasi primer Rekomendasi 0,2-0,4 mM/25µL master mix
terlalu tinggi
Suhu mesin PCR tidak Lakukan perbaikan/ kalibrasi atau gunakan mesin
tepat PCR yang lain
4. Primer dimers Konsentrasi primer Rekomendasi 0,2-0,4 mM/25µL master mix
terlalu tinggi
5. Terbentuk pita DNA Kontaminasi Lakukan pengulangan pengujian, dekontaminasi
positif pada blanko mikropipet dan ruangan
contoh uji atau
kontrol negatif