1
Sejarah Singkat
ISO itu apa?
ISO adalah organisasi internasional untuk standarisasi yang merupakan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau istilah lainnya Non-
Governmental Organization (NGO).
3
Tujuan Penerapan ISO
ISO 9000 ditujukan kepada Organisasi yang bertujuan /
berkeinginan untuk :
menunjukkan kemampuannya secara konsisten dalam
menyediakan jasa / produk ( terstandard)
memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang
berlaku.
mencapai kepuasan pelanggan melalui penggunaan sistem
secara efektif, termasuk proses untuk peningkatan
berkelanjutan dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan
pelanggan dan peraturan yang berlaku.
4
Penggunaan ISO 9000
ISO 9000 dapat diterapkan pada semua jenis organisasi :
Besar maupun kecil;
Industri jasa ataupun pabrikan/manufaktur;
Usaha swasta, Institusi/Lembaga pemerintah, BUMN/BUMD,
Koperasi, Sekolah maupun organisasi masyarakat/LSM.
Penerapan Standar ISO 9000 dapat dilakukan pada :
Satu Proses Produksi/Layanan untuk satu jenis produk/jasa.
Suatu Bagian/unit kerja tertentu.
Keseluruhan Organisasi
Penerapan Standar ISO 9000 tidak tergantung pada jumlah personel
ataupun volume kerja yang dilakukan, tetapi lebih memperhatikan proses-
proses yang dijalankan oleh organisasi.
5
Mamfaat Penerapan ISO 9000
Penghargaan
Diakui secara International
Peningkatan status (‘image’) organisasi
Hasil Produk / Layanan lebih kompetitif
Standarisasi
Sistem terdokumentasi dalam Prosedur, Instruksi Kerja & dokumen
pendukung lainnnya
Kualitas Proses, Produk & Sumber Daya yang terkendali dan konsisten
- ISO 9001: 2008 sebagai bentuk penyempurnaan atas revisi tahun 2000.
ISO 9001:2008 - Penekanan pada efektivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut.
- Selain itu, penekanan pada kontrol proses outsourcing menjadi bagian yang harus
dikendalikan.
Sumber Penerima
Masukan Aktifitas Keluaran
Masukan Keluaran
MATERI,
PROSES PENDAHULU MATERI, PROSES
ENERGI,
ENERGI, SELANJUTNYA
INFORMASI
Misalnya pada INFORMASI
penyedia (internal Misalnya pada
atau eksternal) pada Misalnya: dalam pelanggan (internal
pelanggan, pada Misalnya: dalam atau eksternal, pada
bentuk material,
pihak terkait lainnya bentuk produk, jasa, pihak terkait lainnya
sumber daya,
yang lainnya keputusan yang lainnya
persyaratan
• Gambar diatas menunjukan skematik representasi dari proses apapun dan interaksi dari elemennya.
8
• Pemantauan diperlukan untuk pengendalian adalah spesifik bagi setiap proses dan akan bervariasi tergantung resiko yang
terkait.
Perbaikan Berkelanjutan dengan Sistem Manajemen Mutu
QMS
A R
E Y
L A
KE STE
-
P
A T B P-B
F E
SI ST
D IK
A N
BE
R
R BA
P
PE
C 9
SIKLUS PDCA
Representasi struktur standar dalam siklus PDCA
Organisasi
dan
Konteksnya Dukungan
& Operasi
(4) (7, 8) Kepuasan
Pelanggan
RENCANA LAKUKAN
pihak terkait
yang relevan
(4)
• Siklus PDCA dapat diterapkan pada semua proses dan pada Sistem Manajemen Mutu sebagai keseluruhan.
• Gambar diatas bagaimana klausul 4 sampai dengan 10 dikelompokan dalam kaitannya dengan siklus PDCA
10
SIKLUS PDCA
Representasi struktur standar dalam siklus PDCA
11
Struktur Klausul ISO 9001:2015
PLAN DO CHECK ACTION
4
5 6 7 8 9 10
Konteks
Kepemimpinan Perencanaan Dukungan Operasional Evaluasi Kinerja Peningkatan
organisasi
8.5
Penyediaan
produksi dan jasa
8.6
Rilis produk dan
jasa
12
8.7
Pengendalian
output proses
ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001:2015
Alasan perubahan ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001:2015:
• Proses peninjauan Komite Teknis, Technical Committee (TC) 176
secara berkala (minimum 5 tahun sekali) untuk memastikan
kesesuaian standar terhadap dinamika perkembangan industri.
• Hasil survey dan rekomendasi para user
• Menyesuaikan tren perkembangan sistem manajemen dan
keragaman bidang industri pengguna standar
• Kompatibilitas dengan standar sistem manajemen ISO lain
13
ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001:2015
Alasan perubahan ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001:2015:
• Menyediakan kerangka kerja yang konsisten untuk jangka panjang
• Menjadi persyaratan umum yang tetap relevan untuk semua ukuran
dan jenis organisasi
• Mendukung efektifitas proses manajemen dalam rangka mencapai
target yang diinginkan
• Mempertimbangkan perubahan implementasi sejak revisi versi 2000
dan 2008
• Penggunaan istilah-istilah yang lebih sederhana untuk memastikan
pemahaman umum dan interpretasi yang konsisten dari persyaratan
14
Perubahan utama ISO 9001:2015
1) Perubahan dalam hal terminology
15
Perubahan utama ISO 9001:2015
2) Perubahan dalam hal struktur persyaratan
ISO 9001:2008 ISO 9001:2015
1. Scope 1. Scope
2. Normative references 2. Normative references
3. Terms and definitions 3. Terms and definitions
4. Quality Management System 4. Context of the organization
5. Management Responsibility 5. Leadership
6. Resource management 6. Planning
7. Product Realization 7. Support
8. Measurement, Analysis and
8. Operation
Improvement
9. Performance evaluation
10. Continual improvement
Annex A (informative) Clarification of new structure,
terminology and concepts
Annex B (informative) Other International Standards on
quality management and quality management systems
developed by ISO/TC 176
16
2) Perubahan dalam hal struktur persyaratan
(lanjutan)
• Klausul ISO 9001:2015 lebih terstruktur
• Memudahkan perusahaan untuk memasukkan
komponen standar ISO lain yang dianggap
relevan, seperti ISO 14001
• Klausul lebih lengkap
17
Perubahan utama ISO 9001:2015
3) Konteks organisasi
• Organisasi harus menetapkan isu eksternal dan internal yang
relevan dengan tujuan strategis perusahaan
• Memahami konteks dari organisasinya
• Mengenali risiko yang dapat berdampak pada perencanaan
SMM
• Mengenali peluang yang dapat digunakan untuk memperbaiki
SMM.
• Seluruh klausul ISO 9001:2015 dapat diterapkan untuk seluruh
jenis organisasi tanpa pengecualian, namun tetap mengizinkan
adanya pengecualian sepanjang ada justifikasi yang diterima.
18
Perubahan utama ISO
9001:2015
4) Risk and Preventive Action
(risiko dan tindakan
pencegahan)
• Klausul mengenai preventive
action (8.5.3) diganti dengan
persyaratan identifikasi
risiko (klausul 4.1 dan 6.1)
pemikiran dan
pendekatan risiko.
19
• Manajemen risiko menjadi
fondasi standar ISO 9001:2015
• Istilah "preventive action" berubah
menjadi "risk management".
• ISO 9001:2015 fokus pada
performa perusahaan dengan
pendekatan risk based thinking dan
konsep PDCA
20
Perubahan utama ISO 9001:2015
5) Documented information (Informasi
terdokumentasi)
Mengganti istilah dokumen dan rekaman
dengan Documented information (Informasi
terdokumentasi)
21
Perubahan utama ISO 9001:2015
6) Kepemimpinan (leadership)
• "Tanggung Jawab Manajemen“
"Kepemimpinan".
• Manajemen puncak diperlukan terlibat aktif dalam
kegiatan SMM daripada hanya memastikan bahwa
kegiatan ini dilakukan.
22
6) Kepemimpinan (leadership) (lanjutan)
• Penghapusan persyaratan “Wakil Manajemen (MR)”
• Setiap orang, khususnya penanggung jawab dari setiap
divisi/ departemen perusahaan memiliki tugas dan tanggung
jawab yang sama dalam menerapkan SMM ISO 9001:2015
• Kebijakan dan sasaran mutu pun tetap wajib dibuat. Hanya
saja, pada ISO 9001:2015, perusahaan tidak wajib
menjalankan Manual Mutu.
23
Perubahan utama ISO 9001:2015
7) Manual Mutu
• Spesifikasi mengenai isi manual mutu tetap berlaku, tetapi tidak ada
persyaratan khusus mengenai itu. (sub pasal 4.4, sub-klausul 7.5).
• Keberadaan manual mutu di ISO 9001:2015 ini tidak wajib, karena banyak
pihak yang merasa manual mutu hanyalah dokumen formalitas dan tidak
memberikan manfaat tambahan untuk perusahaan.
• Dengan mempertimbangkan
keseluruhan risiko, organisasi
akan:
• Meningkatkan pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan
• Pelanggan semakin yakin akan
menerima produk atau jasa yang
diharapkan
• Output akan lebih konsisten
Why Use RBT (Risk-Base Thinking)
• Perusahaan yang sukses secara intuitif
selalu menggunakan pendekatan
berbasis risiko karena dengan berpikir
berbasis resiko maka,:
• Meningkatkan tata kelola dan kepatuhan
• Mebangun budaya proaktif terhadap
perbaikan
• Menjamin konsistensi kualitas barang atau
jasa
• Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
pelanggan
Where is risk addressed in ISO
9001:2015
Penekanan pemikiran berbasis resiko dalam ISO 9001:2015
sebagai berikut:
• Klausul 4 (Konteks) organisasi diperlukan untuk
menentukan dan memberikan pengaruh terhadap tingkat
resiko.
• Klausul 5 (Kepemimpinan) manajemen puncak diperlukan
untuk berkomitmen memastikan Klausul 4 diikuti.
• Klausul 6 (Planning) organisasi wajib mengambil tindakan
untuk mengidentifikasi risiko dan peluang.
Where is risk addressed in ISO
9001:2015
• Klausul 8 (Operasi) organisasi diperlukan untuk
melaksanakan proses untuk mengatasi resiko dan
memanfaatkan peluang.
• Klausul 9 (Evaluasi kinerja) organisasi diperlukan
untuk memantau, mengukur, menganalisis dan
mengevaluasi resiko dan peluang.
• Klausul 10 (Improvement), organisasi dituntut untuk
meningkatkan dengan menanggapi perubahan resiko.
Implementasi ISO
9001:2015
41
1. Mendefinisikan Konteks Perusahaan
• Perusahaan harus menetapkan isu internal dan eksternal.
• Perusahaan harus memantau dan mengevaluasi isu tersebut.
47
7. Meninjau Ulang Proses Desain dan Pengembangan
• Versi terbaru memberi perhatian khusus pada:
• penanggungjawab,
• masukan dan keluaran,
• pengendalian,
• pengendalian perubahan,
• pengesahan perubahan, dan
• tindakan lain yang diperlukan untuk mencegah
pengaruh merugikan.
• Setiap perubahan harus ada pengesahan dari pihak terkait dan pihak terkait
ini harus mempunyai wewenang dan kompetensi untuk itu.
• Perusahaan perlu melihat kembali penerapan persyaratan ini apakah sudah
ditrapkan dengan benar? Bila sudah tidak perlu lagi dilakukan perubahan.
48
8. Meninjau Ulang Pengendalian Penyedia Luar
50
Terima Kasih
51