dan
Misi - Mewujudkan pencegahan dan penyebaran HPIK serta
Misi pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang mampu
menjamin lalu lintas hasil perikanan yang sehat, bermutu, aman konsumsi
dan terpercaya
Tugas Pokok
Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar
menyelenggarakan tugas utama yaitu untuk melaksanakan pencegahan masuk dan tersebarnya
Hama dan Penyakit Ikan (HPIK) ke/di/keluar wilayah Republik Indonesia, pengendalian mutu dan
keamanan perikanan, serta penerapan sistem manajemen mutu.
Fungsi
• Pelaksanaan pencegahan masuk dan tersebarnya HPIK dari luar negeri dan dari
suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah Republik
Indonesia
• Pelaksanaan pencegahan keluar dan tersebarnya HPI dari wilayah Negara Republik
Indonesia yang dipersyaratkan negara tujuan
• Pelaksanaan tindakan karantina terhadap media pembawa HPIK
• Pelaksaan pemantauan HPIK, mutu, dan keamanan hasil perikanan
• Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian HPIK, mutu dan keamanan hasil
perikanan
• Pelaksanaan inspeksi terhadap unit pengolahan ikan dalam rangka sertifikasi
penerapan program manajemen mutu terpadu
• Pelaksanaan surveilen HPIK, mutu dan keamanan hasil perikanan
• Pelaksanaan sertifikasi kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan
• Pelaksanaan pengujian HPIK, mutu dan keamanan hasil perikanan
• Penerapan sistem manajemen mutu pada laboratorium dan pelayanan operasional
• Pembuatan koleksi media pembawa dan atau HPIK
• Pengumpulan dan pengolahan data informasi perkarantinaan ikan, mutu dan keamanan hasil
perikanan
• Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Fasilitas
Instansi
• Kantor instalasi,
• Aquarium air tawar
• Aquarium air laut
• Kolam air tawar
Selain itu BBKIPMKHP memiliki laboratorium uji yang bertempat di Jl.
Landak Baru No. 7 Makassar dengan rincian sebagai berikut :
• Level Laboratorium Balai Besar KIPM Makassar tergolong Level III dengan fasilitas sebagai berikut :
‒ Laboratorium Parasit
‒ Laboratorium Bakteri
‒ Laboratorium Biomolekuler
‒ Laboratorium Histologi
‒ Laboratorium UPLC
• Metode Pemeriksaan yang dapat dilakukan : Standar Diagnosa Hama dan Penyakit Ikan, mengacu pada
standar internasional seperti OIE dan Standar Nasional (SNI)
• Akreditasi Pada Tahun 2012 Laboratorium Penguji Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan Makassar telah melakukan kegiatan Surveilan dalam rangka untuk
mempertahankan status akreditasi yang telah diperoleh pada tahun 2007 dengan menerapkan Sistim
Manajemen Mutu sesuai ISO/IEC 17025:2005.
LAB.BIOMOLEKULER
Pendahuluan
Konvensiona
Real Time
l
DOKUMENTASI ELEKTROPHORESIS
Jenis Pengujian
PCR PCR
KONVENSIONAL REAL TIME
1. Buat larutan PCR dengan komposisi larutan terdiri dari DNA cetakan 1 μL,
10x buffer solution 5 μL, dNTP mix 4 μL, primer P1 0,5 μL, primer P2 0,5
μL, taq polymerase 0,25 μL, MgCl2 4 μL, dan akuades steril 34,75 μL.
2. Hasil campuran dimasukkan ke dalam eppendorf tube 0,5 μl untuk
diamplifikasikan pada mesin PCR thermal cycler.
3. Amplifikasi dimulai dengan pra-PCR denaturasi 93°C (5 menit), renaturasi
57°C (1 menit 30 detik), ekstensi 72°C (1 menit) sebanyak 1 siklus.
4. Denaturasi lagi 93°C (1 menit), renaturasi 57°C (1 menit 30 detik), ekstensi
72°C (1 menit) sebanyak 30 siklus.
5. Selanjutnya denaturasi lagi 93 oC (1 menit), renaturasi 57°C (1 menit 30
detik), ekstensi 72°C (5 menit) sebanyak 1 siklus sebagai paska-PCR.
6. Kemudian disimpan pada suhu 4°C sampai akan digunakan untuk proses
selanjutnya yaitu elektroforesis.
Amplifikasi DNA Step 2
1. Siapkan RT-PCR reaction dan nested PCR reaction serta sampel RNA yang diperlukan
pada proses pencampuran reaksi.
2. Siapkan kontrol positif 10-1 dan 1 negatif kontrol (ddH2O atau yeast tRNA)
3. Buat campuran 8 µl reagent first RT-PCR sebagai berikut
RT-PCR reaksi pre-mixed reagent 7,0 µl
IQzyme , 2 unit/µl
TM
0,5µl
Reserve Transcription (RT) Enzyme Mix 0,5 µl
4. Pipet 8µl RT-PCR reaksi kedalam tube 0,2 ml.
5. Tambahkan 2 µl sampel RNA atau larutan standard ke dalam campuran reaksi.
6. Kemudian amplifikasi pada step 1 (RT PCR)
7. Tambahkan 15 µl Nested PCR setelah amplifikasi pertama selesai, dengan komposisi
sebagai berikut:
Nested PCR Pre-Mixed reagent 14 µl
IQZyme, 2 unit/µl 1 µl
8. Vortex larutan hingga bercampur.
9. Amplifikasi pada step 2 (Nested).
Persiapan produk PCR untuk elektroforesis
Temuan
Kingdom
Animalia
Filum
Arthropoda
Subfilum
Crustacea
Class
Hexanauplia
Subclass
Thecostraca
Famili
Poecilasmatidae
Komoditi Genus
Kepiting, lobster Octolasmis
Organ Target
Insang, Karapaks
Akibat
Kesulitan Bernapas
Octolasmis sp
LAB.
BAKTERIOLOGI