Anda di halaman 1dari 6

Penanganan Positip Standard

Mengapa perlu Positif Control


untuk PCR?
1. Positip control digunakan untuk menferifikasi bahwa seluruh
metoda yang dilakukan sudah benar dan menghindari false
positip
2. Digunakan untuk menferifikasi bahwa master mix PCR dan reagent
telah disiapkan secara benar untuk amplifikasi target asam nukleat.
3. PCR positip control harus dijalankan dalam waktu yang sama dan
kondisi yang sama dengan setiap unit reaksi PCR, master mix,
mesin, personal dan komponen lain.
4. Memberikan signal positip dalam kondisi yang konsisten
5. PCR positip control disiapkan dari :

• Fragment dari asam nukleat spesifik dari target gene (positip


sample)
• Cloned DNA fragment (plasmid)
• Diikuti dengan endegenous control (target sekuen yang selalu
berada dalam sel, contoh: ribosomal DNA/RNA, elongasion
factor, dan lainnya
Mengapa perlu Positif Control
untuk PCR?
6. Positip kontrol yang kuat bila sedikitnya 10.000 kali konsentrasi dari
deteksi limit (OIE), sedangkan positip kontrol lemah bila 50 kali
lebih tinggi dari deteksi limit PCR (EPA, 2004).

7. Untuk realtime PCR, positip kontrol yang kuat harus mampu


memberikan signal dari serial dilution dari copy number yang
diketahui masing-masing sekuen target, menggunakan kurva
kaliberasi.
Pengujian Positip Control

Effisiensi ~ 100%
R2 = mendekati 1
Slope = - 3,3
Y intercept kalau terlalu
tinggi menunjukkan
dilution OK tetapi reaksi
sangat lambat
Teoritically nilai CT

Degradasi dari positip


kontrol
Enzym tidak maksimal
Question

Anda mungkin juga menyukai