Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

BAB II
PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN ,
SANDARAN, DAN TROTOAR

2.1. Perhitungan Lantai Jembatan


Direncanakan :
− Panjang jembatan = 63,34 m
− Sudut vakwerk () = 57o
− Tinggi vakwerk = 8 m
− Lebar lantai = 8,5 m
− Lebar Trotoar = 2 x 0,35 m
− Tebal aspal beton tambahan = 5 cm
− Tebal plat beton = 30 cm
− jarak gelagar memanjang = 2,13 m
− jarak gelagar melintang = 5,278 m
− Berat jenis aspal beton = 2,24 t/m3
− Berat jenis beton bertulang = 2,4 t/m3
− Berat jenis air = 1,0 t/m3

2.1.1 Pembebanan rangka section 1-3


a. Muatan Mati
− Berat plat lantai beton bertulang = 0,30  2,4  1 = 0,72 t/m2
− Berat lapisan aspal beton tambahan = 0,05  2,24  1 = 0,112 t/m2
− Berat air hujan = 0,05  1  1 = 0,050 t/m2
qm = 0.882 t/m2
Kecuali ditentukan lain oleh instansi yang berwenang, semua jembatan harus
direncanakan untuk bias memikul beban tambahan yang berupa aspal beton setebal 50
mm untuk pelapisan kembali dikemudian hari.

b. Muatan Hidup
Untuk perhitungan beban lalulintas pada lantai kendaraan, digunakan beban

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 14
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

“T” yang merupakan kendaraan truk semi-trailer yang mempunyai susunan dan berat
as seperti pada Gambar 2.1. Berat dari masing-masing as disebarkan menjadi 2 beban
merata sama besar yang merupakan bidang kontak antara roda dengan permukaan
lantai. Dengan beban roda diambil sebesar 11,25 ton.

Gambar 2.1 Pembebanan Truk ”T”


Beban roda disebar merata pada lantai kendaraan berukuran (2,125 x 5) m yaitu
pada jarak antara gelagar memanjang dan gelagar melintang. Bidang kontak roda
untuk beban 100% adalah (21,25 x 50) cm (sumber: SNI 1727:2020 hal.22).
Penyebaran gaya terhadap lantai jembatan dengan sudut 45º dapat dilihat pada gambar
berikut. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar penyebaran gaya terhadap lantai
jembatan sebagai berikut :
P = 11,25T P = 11,25T

30

50 cm 20 cm

a b

Gambar 2.2 Penyebaran Gaya Kendaraan

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 15
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

Penyebaran Gaya :
a = 50 + 2 (1/2 x tebal plat beton + tebal aspal)
= 50 + 2 (1/2 x 30 + 5)
= 90 cm
b = 20+ 2 (1/2 x tebal plat beton + tebal aspal)
= 20 + 2 (1/2 x 25+ 5)
= 60 cm

Jadi luas bidang kontak setelah penyebaran terjadi adalah (85 x 55) cm.
T 11,25
q= =0,90𝑥0,60 = 20,833 t/m2
axb
c. Muatan Angin
Muatan angin merupakan muatan sekunder. Berdasarkan SNI 1727:2020 maka
besarnya angin rencana adalah:
Cw = 1,2 (bangunan atas rangka)
Dikarenakan adanya superelevasi sebesar 2%, Cw dinaikkan sebesar 3 % untuk
setiap derajatnya sehingga didapatnilai Cw= 1,2 + 0,072 = 1,272
Vw = 30 m/s
Ab = (10,60 x 1/2 x 8 ) m
= 42 m2
Reaksi pada roda akibat angin (TEW) dapat dihitung,
TEW = 0,0012 Cw (Vw)2 Ab
= 0,0012 (1,272) (30)2 ( 30% x 42)
= 17,4017 kN
= 1,74017 t
Beban angin ini akan menyebar dengan beban hidup sehingga pembebanan
akibat beban hidup + beban angin, adalah :
P = 11,25 + 1,74017 = 12,99 ton

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 16
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

d. Tabel Pembebanan Terhadap Semua Rangka


Muatan Mati Muatan Hidup Muatan Angin
Rangka Penyebaran Gaya
( qm ) a b P
Section 1 0.882 t/m2 90 cm 60 cm 12,99 ton
Section 2 0.882 t/m2 90 cm 60 cm 12,99 ton
Section 3 0.882 t/m2 90 cm 60 cm 12,99 ton
Jumlah 2,646 t/m2 38,97 ton
Keterangan: Dikarenakan panjang, lebar, tinggi dan data perencanaan terhadap ke-3
Section ( Rangka ) sama, maka muatan yg bekerja terhadap ketiga section bernilai
sama dan terlampirkan pada tabel diatas.
2.1.2 Perhitungan momen
a. Momen akibat beban mati (berat sendiri)
Berat sendiri(q) : 0.882 t/m
Ukuran plat : 5,278 m  2,13 m
Diasumsikan Plat bertumpu pada kedua tumpuan pada arah memanjang dan terjadi
elastis.

Lx= 2,13 m Ly/Lx = 2,484 m

Ly =5,278 m

momen pada plat dapat dihitung dengan peraturan Tabel 4.2.b Vis – Kusuma
1997 (skema IVd, jepit – jepit).

Mlx = + 0,001 . q . lx2 . x x = 59.778


= + 0,001 . 0.882. (2,13)2 . 59.778
= + 0,238 tm
Mly = + 0,001 . q . lx2 . x x = 14.556
= + 0,001 . 0.882. (2,13)2 . 14,556
= + 0,0580 tm
Mtx = - 0,001 . q . lx2 . x x = 82,444
= - 0,001 .0.882. (2,13)2 . 82,444

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 17
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

= - 0,328 tm
Mty = - 0,001 . q . lx2 . x x = 52,111
= - 0,001 .0.882. (2,13)2 . 52,111
= - 0.208 tm

b. Momen akibat beban hidup dan beban angin


Dihitung berdasarkan PBI-2019 pasal 13.3.1, momen negatif rencana harus di
anggap menangkap pada bidang muka tumpuan persegi, dimana tumpuan-tumpuan
bulat atau dengan bentuk lain harus dianggap sebagai tumpuan bujur sangkar dengan
luas yang sama.

• Keadaan I :
Plat menerima beban satu roda (di tengah plat)
a = 90 cm ; b = 60 cm

a Lx = 2,13 m

Ly = 5,278 m

Beban berada di tengah-tengah diantara kedua tepi yang tertumpu untuk :


Ly > 3  r  Lx r = 1/2 (dua tumpuan jepit)
Ly > 3 1/22,13
5>3 ................(OK)
Sehingga :
Lebar kerja maksimum pelat dalam arah bentang Lx (Sa) dicari:
Sa = 3/4  a + ¾  r  Lx
= 0.75  0,90 + 0.75  0.5  2,13
= 1,4718 m
➢ Momen arah bentang Lx :

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 18
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

Mo
Mlx =
Sa
Dimana Mo dianggap sebagai momen maksimum balok di atas dua tumpuan.
Mo = ¼  P  Lx = ¼ .12,99  2,13 = 6,9010 tm
Sehingga :
Mo
Mlx =
Sa
6,901
= 1,472

= 4,6886 tm/m
➢ Momen di arah bentang Ly (momen positif ) :
Ly > 2/3  Lx
Ly > 2/3  2,13
5,28 > 1,42 ...........(OK)
Sehingga :
Mlx 4,6886
Mly = = 4.0,90
4.a 1+
1+ 5,278
Ly
= 2,7874 tm/m
➢ Momen di arah bentang Ly (momen negatif ) :
Mo
Mly = −0,10
Sa
6,901
𝑀𝑙𝑦 = −0,10 1,472

= - 0,46886 tm/m
• Keadaan II :
Beban terpusat dua roda simetris terhadap sumbu plat.
0,1 0,60 3,6 0,60 0,1

A B

Sa Sa Lx = 2,13 m

Ly = 5,278 m

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 19
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

Bila beban tidak berdiri di tengah-tengah diantara kedua tepi yang tidak
ditumpu maka,Untuk :
Ly > r  Lx r = 1/2 ( dua tumpuan jepit)
Ly >1/22,13
5,278 >1,0625 ...........(OK)
sehingga :
➢ Momen akibat A :
Sa = ¾  a + ¼  r  Lx + v
= ¾  0,90 + ¼  ½  2,13 + 0,1
= 1,040625 m
➢ Momen arah bentang Lx :
Mo 6,901
Mlx = = 1,041 = 6,6316 t/m
Sa
➢ Momen arah bentang Ly :
Mlx 6,6316
Mly = = = 3,94252 t/m
4.0,90
4.a 1+
1+ 5,278
Ly
➢ Momen akibat B :
untuk :
Ly > r  Lx r = 1/2 (tumpuan jepit)
Ly > 1/2  2,13
5,278 > 1,0625 ..............(OK)
sehingga :
Sa = ¾  a + ¼  r  Lx + v
= ¾  0,90 + ¼  1/2  2,13 + 4,3
= 5,2426 m
➢ Momen arah bentang Lx :
Mo 6,901
Mlx = = 5,243 = 1,317 t/m
Sa
➢ Momen arah bentang Ly :
Mlx 1,317
Mly = = 4.0,90 = 0,7829 tm/m
4.a 1+ 5,278
1+
Ly

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 20
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

Diperoleh momen akibat roda a + roda b :


Mlx = 6,6316 + 1,3168 = 7,9485 tm
Mly = 3,9425 + 0,7830 = 4,7254 tm
Kesimpulan :
1. Dengan memperhatikan kedua keadaan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
keadaan II (beban 2 roda) yang lebih menentukan, dimana :
Mlx = 7,9485 tm
Mly = 4,7254 tm
2. Momen yang terjadi seluruhnya pada plat lantai akibat beban mati + beban
hidup + beban angin adalah :
Mlx = 0,238 + 7,9485 = 8,187 tm = 81,87 kNm
Mly = 0,0580 + 4,7254 = 4,783 tm = 47,83 kNm
Mtx = - 0.328 tm = - 3,28 kNm
Mtiy = - 0.208 tm = - 2,08 kNm
Tabel Momen akibat beban mati, beban hidup dan beban angin
Momen
Rangka Beban mati Beban hidup & Beban angin
Mlx + 0,238 tm Mlx + 8,187 tm
Section 1 Mly + 0,0580 tm Mly + 4,783 tm
Mtx - 0,328 tm Mtx - 0.328 tm
Mty - 0.208 tm Mty - 0.208 tm
Mlx + 0,238 tm Mlx + 8,187 tm
Section 2 Mly + 0,0580 tm Mly + 4,783 tm
Mtx - 0,328 tm Mtx - 0.328 tm
Mty - 0.208 tm Mty - 0.208 tm
Mlx + 0,238 tm Mlx + 8,187 tm
Section 3 Mly + 0,0580 tm Mly + 4,783 tm
Mtx - 0,328 tm Mtx - 0.328 tm
Mty - 0.208 tm Mty - 0.208 tm
Keterangan: Dikarenakan data perencanaan terhadap ke-3 Section ( Rangka )
sama, maka momen yg bekerja terhadap ketiga section bernilai sama dan
terlampirkan pada tabel diatas.

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 21
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

2.1.3 Perencanaan penulangan plat lantai kendaraan section 1-3


Data perencanaan :
➢ mutu baja BJ 41 dengan (fy) = 400 Mpa = 4000 kg/cm2
➢ mutu beton (f’c) = 25 Mpa = 250 kg/cm2
Ukuran plat beton direncanakan :
- tebal plat beton (h) = 30 cm = 300 mm
- lebar plat beton tiap 1 m( b ) = 100 cm = 1000 mm
- diameter tulangan (D) = 1,6 cm = 16 mm
- selimut beton (p) = 3 cm = 30 mm
Tinggi efektif d untuk arah x :
d = h − p − 0,5  d = 300 – 30 – 0,5 (16) = 262 mm
Tinggi efektif d untuk arah y :
d = h − p −d – 0,5  d = 300 –30 – 16 – 0,5 (16) = 246 mm

h ○ ○ ○ dx dy
○ ○ ○

Dari tabel A – 28 pada buku Struktur Beton Bertulang( Istimawan), Sesuai


dengan SKSNI T – 1991 - 03:
min = 0,0035
max = 0,0203
 = 0,8

Tabel penulangan section 1-3


Mu Mu/.bd2 Mu/.bd2 As perlu Tulangan
Momen  bd
(kNm) (kNm2) (MPa) (mm2) Dipakai
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
MlX 81.865 1490.8 1.4908 0.0035 917 804,2 16-250
MlY 47.834 871.0 0.8710 0.0035 861 804,2 16-250
MtX 3.284 59.8 0.0598 0.0035 917 804,2 16-250
MtiY 2.075 37.8 0.0378 0.0035 861 804,2 16-250

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 22
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

2.2 Perhitungan Sandaran Jembatan section 1-3


Data perencanaan :
− Jarak antar tiang sandaran : 250 cm
− Tinggi tiang sandaran :1m
− Bahan sandaran : baja Bj-37
− Profil sandaran : baja bulat Ø 60,5 mm, t = 4 mm
− Profil tiang sandaran : baja bulat Ø 101,6 mm,t = 4 mm
− Muatan hidup vertikal : 0,75 kN/m = 75 kg/m
− Beban horizontal : 0,75 kN/m = 75 kg/m
− Σleleh baja : 2400 kg/cm2
− σ baja : 1600 kg/cm2
2.2.1 Pembebanan
a. Sandaran mendatar (railing)
Sandaran mendatar direncanakan dibuat dari baja bulat Ø 60,5 mm ;t = 4mm
dengan data sebagai berikut:
-q = 5,57 kg/m
- Wx =Wy = 9,41 kg/m

Beban yang bekerja :


− Berat sendiri profil : 5.57kg/m
− Beban horizontal : 75 kg/m
q : 80,57 kg/m
Momen yang timbul :
M = 1/8  q  L2
= 1/8 80,57 (2.50)2
= 62,945 kg/m
= 6294,5 kg/cm
Tegangan yang timbul :
M max
ytb =
Wn
6294,5
=
9,41
= 668,916 kg/cm2 <  = 1600 kg/cm2 . . . . (aman)
Dengan demikian baja bulat Ø 60,5 mm ; t = 4,0mm dapat digunakan sebagai
sandaran mendatar.

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 23
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

pembebanan
Rangka Railing Fast
q M ytb Baja bulat yg dipakai

Section 1 80,57 kg/m 6294,5 kg/cm 668,916 kg/cm2 Ø 60,5 mm

Section 2 80,57 kg/m 6294,5 kg/cm 668,916 kg/cm2 Ø 60,5 mm

Section 3 80,57 kg/m 6294,5 kg/cm 668,916 kg/cm2 Ø 60,5 mm

b. Tiang sandaran (Railing Fast)


Direncanakan menggunakan plat baja dengan t = 25mm sebagai tiang
sandaran, dengan data sebagai berikut :
− q = 9.63 kg/m
− Wx = Wn = 28.8 cm3
− ix = 3.45 cm
− Ix = 146 cm4
− F =12,26 cm2
Tinggi tiang sandaran terhitung dari plat lantai trotoar
H = tinggi tiang sandaran + tinggi profil mendatar
= 1 + 0,1016
= 1,1016 m
Pembebanan vertikal (P) :
− Berat sendiri profil = 1,1016 9.63 = 10.608 kg
− Sandaran mendatar = 25.572.5 = 27.85 kg
− Beban muatan hidup vertikal = 75.00 kg
P = 113.458 kg
Berdasarkan SNI 1727:2020 hal 56, tiang sandaran direncanakan untuk beban
daya layan rencana 0,75 kPa/m * L dengan titik tangkap sejarak 90 cm dari lantai
trotoar.
Besar gaya horizontal pada tiang sandaran :
H = 75 kg/m x 2.5 m = 187.5 kg
Momen yang timbul :
M = 187.5 kg x 100 cm
= 18750 kgcm

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 24
PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BAJA 2023

Kontrol tegangan:
Kondisi tumpuan adalah jepit – bebas,

P
lk = 2L = 2 x 100 = 200 cm
l
H  = k =
200
= 57,971
i 3.45
100 min
 = 1,256

Dari table baja,untuk baja(BJ-50) didapat factor tekuk:


λ= 57,971→ ω = 1,256
Kontrol tegangan
P M
Tegangan yang timbul : ytb = ω+
F Wn
113.458 18750
= × 1.248 +
12.26 28.8

= 662,591kg/cm2<  tk// = 1600 kg/cm2(aman)


Jadi untuk tiang sandaran dapat dipakai baja bulat Ø 101,6 mm ; t = 4 mm.

pembebanan
Rangka Railing Fast
P M H ytb Baja bulat
yg dipakai
2
Section 1 113.458 kg 18750 kg/cm 187.5 kg 662,591kg/cm Ø101,6mm

Section 2 113.458 kg 18750 kg/cm 187.5 kg 662,591kg/cm2 Ø 101,6 mm

Section 3 113.458 kg 18750 kg/cm 187.5 kg 662,591kg/cm2 Ø 101,6 mm

M.ZULFRIZAL | 2005903020020 25

Anda mungkin juga menyukai