Anda di halaman 1dari 5

MIKROMETER SEKRUP

BAGIAN-BAGIAN MIKROMETER SEKRUP


Mikrometer sekrup terdiri dari beberapa bagian. Setiap bagian punya fungsinya masing-
masing. Apa saja bagian dan fungsi dari setiap bagian mikrometer sekrup. Berikut
penjelasannya:

 Frame. Bagian ini memiliki bentuk menyerupai huruf U. Frame biasanya terbuat dari bahan
logam tahan panas dan sangat tebal. Frame terbuat dari bahan tahan panas untuk
meminimalisir efek pemuaian panjang yang bisa menggangu proses pengukuran.
 Anvil atau Poros Tetap. Poros tetap berfungsi sebagai penahan benda. Fungsi utama dari
bagian ini adalah untuk mencegah benda bergerak atau bergeser saat akan diukur.
 Spindel atau Poros Gerak. Bagian mikrometer ini biasa disebut sebagai poros gerak. Bagian
ini memiliki bentuk silinder dan dapat digerakkan menuju poros tetap. Silinder logam ini
dapat digerakan maju-munder, menjauh, atau mendekati poros tetap.
 Lock Nut. Bagian ini berfungsi sebagai pengunci. Bagian ini dapat menahan poros gerak
atau spindel agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda.
 Sleeve. Bagian ini berbentuk batang logam dan diletakan pada bagian skala utama
pengukuran (dalam satuan mm). Bagian ini berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai
penunjuk skala pengukuran. Dalam satu buah mikrometer sekrup terdapat skala ganda, yaitu
skala utama (main scale) dan skala nonius (skala putar).
 Thimble. Merupakan bagian mikrometer sekrup yang berbentuk batang logam dan bisa
diputar. Ukurannya lebih besar dari sleeve dan jadi tempat diletakannya skala nonius. Bagian
ini bisa digerakkan dengan tangan pengguna mikrometer.
 Ratchet. Merupakan bagian mikrometer sekrup yang berfungsi menggerakan bagian poros
gerak. Bagian ini dapat mengencangkan poros gerak jika sudah menyentuh benda dengan
cara diputar searah jarum jam sampai terdengar bunyi ketukan logam (tik). Untuk
memastikan ujung poros gerak menempel sempurna di benda, Anda bisa putar sebanyak 2
sampai 3 kali.

FUNGSI MIKROMETER SEKRUP


Secara umum fungsi mikrometer sekrup ini banyak digunakan untuk mengukur diameter atau
ketebalan suatu benda kecil. Seperti disebutkan sebelumnya, alat mikrometer sekrup ini lebih
dari 10 kali lebih akurat daripada jangka sorong. Maka jangan heran jika mikrometer bisa
digunakan untuk mengukur benda yang lebih kecil atau dengan ketelitian 0,01 mm.

CARA MEMBACA HASIL MIKROMETER SEKRUP


Untuk membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup, ada dua bagian yang perlu
diperhatikan, yaitu: skala utama dan skala nonius. Hasil pada skala utama bisa dilihat di
Sleeve. Sedangkan, skala nonius bisa dilihat pada Thimble. Untuk lebih jelasnya, berikut cara
membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup:

 Perhatikan letak garis skala di bagian atas sleeve, yaitu 5 mm


 Lihat garis skala di bagian bawah, yaitu: 0,5 mm
 Lalu lihat nilai di skala nonius di bagian Thumble yaitu 28 mm
 Kalikan nilai pada nonius dengan cara 28 x 0,01 mm = 0,28 mm
 Jumlahkan hasil ketiga pengukuran, tersebut: 5 mm + 0,5 mm + 0,28 mm = 5,78 mm.
Hasil akhir dari pengukuran yang didapat adalah 5,78 mm.

SKALA TERKECIL
Ketelitian suatu alat ukur sama dengan skala terkecil pada alat ukur tersebut. Ketelitian
jangka sorong adalah 0,1 mm, sedangkan mikrometer sekrup adalah 0,01 mm
JANGKA SORONG

BAGIAN- BAGIAN PADA ALAT UKUR JANGKA SORONG


Agar bisa menggunakan alat ukur ini Grameds tentu perlu mengetahui bagian-bagian jangka
sorong dan fungsinya. Jika Grameds memahami bagian-bagian pada jangka sorong pasti akan
mudah menggunakannya untuk mengukur diameter atau kedalam bentuk benda tertentu.
Berikut ini bagian-bagian jangka sorong yang perlu Grameds ketahui agar bisa
menggunakannya:

1. Rahang Dalam
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian dalam
seperti diameter lumang atau celah suatu bentuk benda.
2. Rahang Luar
Terdiri dari dua rahang, rahang geser dan tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian luar,
misalnya diameter, lebar, atau panjang bentuk benda tertentu.
3. Tangkai Ukuran Kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda tertentu
4. Skala Utama
Bagian ini berfungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama yang biasanya dinyatakan dengan
satuan cm atau inci, biasanya panjang skala utama adalah 15 sampai 17 sm.
5. Skala Nonius
Bagian ini pada jangka sorong berfungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada
pengukuran yang biasanya dinyatakan dalam satuan inchi atau mm.
6. Baut Pengunci
Baut pengunci pada jangka sorong berfungsi untuk menahan agar rahang tetap pada
tempatnya sehingga objek benda yang sedang diukur bisa tertahan atau tidak terlepas dan
skalanya pun tidak bergeser saat sedang diukur.

FUNGSI JANGKA SORONG


Dalam praktiknya, jangka sorong memiliki fungsi-fungsi yang sangat membantu manusia
untuk mengukur panjang sebuah bentuk benda. Alat ukur ini diciptakan memang untuk
menjawab persoalan- persoalan yang sebelum masih terpecahkan, seperti bisa mengukur
bentuk benda selain dari permukaan datar layaknya alat ukur panjang menggunakan
penggaris. Karena pada faktanya kita juga membutuhkan alat ukur yang lebih tepat dan
akurat. Berikut ini fungsi atau manfaat jangka sorong yang perlu Grameds ketahui:
 Berfungsi untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
 Berfungsi mengukur sisi dalam bentuk benda yang biasanaya berupa lubang seperti pada
pipa dengan cara mengulurnya
 Berfungsi mengukur kedalaman celah atau lubang suatu bentuk benda dengan cara
menancapkan atau menusukan bagian alat ukur
 Berfungsi mengukur ketebalan suatu bentuk benda
 Berfungsi mengukur diameter dalam bentuk benda menggunakan rahang tetap dan
rahang geser atas
 Berfungsi mengukur kedalaman suatu bentuk benda menggunakan tangkai ukur bagian
bawah, misalnya kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang relatif
kecil
 Memiliki dua skala, yaitu skala utama dan nonius

CARA MENGGUNAKAN DAN MEMBACA ALAT UKUR JANGKA SORONG


Setelah mengetahui pengertian, fungsi, dan jenis-jenis dan bagian-bagian pada jangka sorong
maka Gremeds perlu mengetahui cara mengukur dan membaca hasil ukuran pada alat ukur
jangka sorong ini. Jika Grameds berhasil mengukur diameter atau kedalaman benda, namun
tidak bisa membaca atau menafsirkan hasilnya maka akan percuma saja. Berikut ini cara
membaca hasil ukur pada jangka sorong:
1. Pertama siapkan terlebih dahulu objek atau benda yang akan diukur, misalnya kelereng,
koin, atau lainnya
2. Setelah itu buka rahang geser pada jangka sorong ke bagian sebelah kiri sampai benar-
benar rapat agar bisa menghasilkan ukuran yang akurat
3. Pastikan lagi bahwa kedua rahang tertutup dan skala menunjukkan angka nol. Hal ini
perlu Grameds perhatikan agar tidak terjadi kesalahan pengukuran atau biasa
disebut zero error
4. Kendurkan pada bagian baut pengunci dan tarik rahang geser ke sebelah kanan, sampai
benda yang ingin diukur bisa sesuai ditempatkan diantara dua rahang tersebut
5. Setelah itu letakkan benda antara kedua rahang dan pastikan kembali bahwa posisinya
sudah sesuai dan tepat
6. Tarik bagian rahang geser ke sebelah kiri sampai mengapit benda yang akan diukur,
kemudian putar baut pengunci sampai terdengar suara klik
7. Setelah itu perhatikan garis yang terhimpit antara skala atas dan bawah atau skala
nonius-nya. Temukan angka yang menyambungkan lurus dengan garis dari skala nonius
tersebut
8. Nah, hitunglah hasil pengukuran yang diperoleh dengan cara menjumlahkan kedua
angkanya, maka itulah diameter benda yang Grameds cari

Skala Terkecil

Ketelitian suatu alat ukur sama dengan skala terkecil pada alat ukur tersebut. Ketelitian
jangka sorong adalah 0,1 mm, sedangkan mikrometer sekrup adalah 0,01 mm

Anda mungkin juga menyukai