Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TINDAKAN

(TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM)

Nama :

Hari / tanggal :

1. Dasar teori keterampilan


a. Pengertian / definisi
Menggunakan teknik napas dalam untuk menggurangi tanda dan gejala ketidaknyamanan
seperti nyeri, ketegangan otot atau kecemasan
b. Tujuan tindakan
 Mengurangi ansietas
 Mengurangi nyeri
 Menurunkan ketegangan otot
c. Manfaat
d. Instrument kerja
1) Persiapan alat
- Sarung tangan bersih , jika perlu
- Kursi dengan sandaran, jika perlu
- Bantal
2) Tahap pra interaksi
- Identifikasi kebutuhan / indikasi pasien
- Cuci tangan
- Siapkan alat
3) Tahap orientasi
- Berikan salam , panggil klien dengan Namanya
- Jelaskan tujuan dan prosedur Tindakan
- Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
4) Tahap kerja
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Pasang sarung tangan , jika perlu
- Tempatkan pasien ditempat yang tenang dan nyaman
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika memungkinkan
- Berikan posisi yang nyaman ( misal dengan duduk bersandar atau tidur )
- Anjurkan rileks dan merasakan senssasi relaksasi
- Latih melakukan teknik napas dalam :
a) Anjurkan tutup mata dan konsentrasi penuh
b) Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui hidung secara
perlahan
c) Ajarkan melakukan ekspirasi dengan menghembuskan udara dengan cara mulut
mencucu secara perlahan
d) Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik, menahan napas selama 2 detik
dan menghembuskan napas selama 8 detik
- Monitor respon pasien selama dilakukan prosedur
- Rapikan pasien
5) Tahap terminasi
- Evaluasi hasil / respon klien
- Dokumentasi hasilnya
- Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
- Akhiri kegiatan, membereskan alat- alat
- Cuci tangan
e. Daftar pustaka

Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing
(109 ed.) LS Person Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9% ed.). UK:
The Roa Marsden NHS Foundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (gth ed.). St Louis: Mosby
Elsevie
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(1*ed) Jakarta: DPP PPNI.
PPN (2018): Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan(1*ed) Jakarta: DPP PPNI.
PPN (2018). Stander Luaran Keperawalan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperans
(1*ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L.'S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing
(3' ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company.
2. Identitas pasien
a. Nama : Tn.S
b. Jenis kelamin : laki-laki
c. Umur : 45 th
d. Agama : islam
e. Status perkawinan : menikah
f. Pekerjaan : wiraswasta
g. Pendidikan terakhir : SMA
h. Alamat : Brangsong
i. No.CM : 654844
j. Diagnostik medis : Fraktur terbuka 1/3 distal cruris dextra
3. Penanggung jawab
a. Nama : Ny. M
b. Umur : 43
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : IRT
e. Alamat : Brangsong
4. Alasan tindakan : pasien mengeluh nyeri, wajah tampak menahan sakit
5. Respon pasien :
 Pre
DS : pasien mengeluh nyeri
DO : wajah tampak menahan sakit
P : fraktur S: 5
Q: seperti disayat-sayat T: terus menerus
R : kaki kanan
 Post
DS : pasien mengatakan nyeri berkurang
DO: wajah tampak lebih rileks
P: fraktur S:4
Q: seperti disayat-sayat T: terus menerus
R: kaki kanan
LAPORAN TINDAKAN 2

PENCEGAHAN KERUSAKAN KULIT (Skin breakdown)

B. Dasar teori keterampilan

a) Pengertian / definisi
Pencegahan kerusakan kulit adalah Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
mencegah kerusakan kulit
b) Tujuan
1. Meningkatkan Kesehatan integritas kulit
2. Mencegah kerusakan pada kulit
3. Mencegah resiko infeksi
c) Instrument kerja
1. Persiapan alat
- Lotion kulit
- Kasur anti tekanan (pressure-relieving mattress)
- Sarung tangan disposibel yang bersih
2. Tahap pra interaksi
- Identifikasi kebutuhan / indikasi pasien
- Cuci tangan
- Siapkan alat
3. Tahap orientasi
- Berikan salam , panggil klien dengan Namanya
- Jelaskan tujuan dan prosedur Tindakan
- Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
4. Tahap kerja
- Inspeksi kulit secara regular untuk mengkaji tanda – tanda iskemia,
hiperemiadan area yang rusak
- Rubah posisi tidur klien minimal dua (2) jam sekali untuk merotasi
weight – bearing area.
- Lakukan masase kulit pasien dan pressure – prone areas jika kulit
tidak memerah, Ketika pasien merubah posisi. (masase akan
memburuk kondisi kulit apabila dilakukan pada area yang
memerah)
- Lumasi kulit yang kering menggunakan cream atau skin sealants
untuk mencegah resiko kerusakan kulit
- Gunakan lotion di area sacrum (sacrum) siku (elbows) dan tumit
(heels) beberapa kali dalam sehari pada pasien tirah baring
- Bersihkan kulit menggunakan air hangat dan cleasing dengan
mildpH-balanced
- Lindungi kulit sehat dari skresi drainase
- Gunakan bantalan perlindung pada siku dan tumit apabila
diperlukan
- Pertahankan bahan linen dalam keadaan bersih, kering dan tidak
adaketurnan
- Dorong pasien untuk melakukan Latihan aktif atau Latihan range
of motion (ROM)
- Dorong pasien untuk mengkonsumsi makanan well-balance diit
dengan mengonsumsi makanan tinggi protein dan minum air putih
yang banyak (jika tidak ada kontra indikasi)
- Ajarkan pasien dan keluarga untuk mecegah pembentukan ulkus
decubitus (pressure ulcer)
- Rapikan klien
5. Tahap terminasi
- Evaluasi hasil / respon klien
- Dokumentasi hasilnya
- Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
- Akhiri kegiatan, membereskan alat- alat
- Cuci tangan
Daftar Pustaka :

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st
ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai