Komponen Lentur Aksial SRPMK
Komponen Lentur Aksial SRPMK
𝑀𝑛𝑟
Momen nominal
balok di
tumpuan kanan
𝟔
𝑴𝒏𝒕 + 𝑴𝒏𝒃 ≥ (𝑴𝒏𝒓 + 𝑴𝒏𝒍 )
𝟓
Konsep Strong Column -Weak Beam
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
• 𝑀𝑛𝑐 ≥ 1,2 𝑀𝑛𝑏
Untuk balok tepi, lebar efektif sayap dari sisi badan tidak boleh lebih
dari :
1) 1/12 dari bentang balok
2) 6𝑥 tebal pelat
3) ½ jarak bersih antara balok-balok yang bersebelahan
0,01 ≤ 𝜌𝑔 ≤ 0,06
Bila komponen kolom ini direncanakan tidak lebih kuat dari balok-balok
yang merangka pada suatu HBK yang sama, sangat mungkin terjadi perilaku
inelastik dan bahkan plastifikasi di ujung-ujung kolom.
Hal ini tidak diinginkan karena kolom tidak memiliki kemampuan disipasi
energi sebaik balok. Besarnya beban aksial yang bekerja pada kolom
menyebabkan lebih rendahnya tingkat daktilitas kolom dibanding daktilitas
balok.
Bila ada desain kolom yang tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka kuat
lateral dan kekakuan kolom tersebut harus diabaikan dalam perhitungan
kekuatan dan kekakuan struktur.
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Tulangan lentur kolom harus memenuhi syarat :
Rasio penulangan dibatasi minimum tidak boleh kurang
dari 0,01 dan tidak boleh lebih dari 0,06
dimana :
𝒇′𝒄
𝒌𝒇 = + 𝟎, 𝟔 ≥ 𝟏, 𝟎
𝟏𝟕𝟓
𝒏𝒍
𝒌𝒏 =
𝒏𝒍 − 𝟐
dengan:
Gaya geser 𝑉𝑒 yang digunakan untuk desain tidak boleh lebih kecil daripada
nilai gaya geser hasil analisis struktur.
Detail 2
Detail 1
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Detail penulangan sengkang pada kolom
SRPMM
Detail 2
Detail 3
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Contoh :
Tinggi kolom
adalah 3,7 m
dengan ukuran
penampang
750 x 750 mm
(kolom
interior).
Catatan : Hasil dari kombinasi pembebanan lainnya tidak diperlihatkan karena hasilnya lebih kecil
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Langkah- langkah perhitungan :
1. Definisi Kolom
SNI Pasal 18.7.5.6, persyaratan yang harus dipenuhi oleh kolom yang
didesain :
1. Gaya aksial terfaktor maksimum yang bekerja pada kolom harus melebihi
𝐴𝑔 𝑓′𝑐 10
𝐴𝑔 𝑓′𝑐 750 𝑚𝑚𝑥 750𝑚𝑚 𝑥 30 𝑁/𝑚𝑚2
= = 1.687,5 kN
10 10
Gaya aksial terfaktor maksimum (tabel) adalah 5.563 kN
Ok….gaya aksial terfaktor maksimum > 0,1𝐴𝑔 𝑓′𝑐
Tabel 2.
Jenis Dimensi As
Diameter luas/bar Jumlah
D mm2
(mm) (mm2)
25 25 491 12 5.892
Rasio tulangan (𝜌𝑠 )dibatasi tidak kurang tidak kurang dari 0,01 dan tidak lebih
dari 0,06.
5.892
𝜌𝑠 = = 0,010475-----OK , 0,01 < 𝜌𝑠 < 0,06
750 𝑥 750𝑚𝑚
Dalam hitungan ini, karena tulangan pelat tidak didesain, diambil pendekatan
konservatif dengan momen-momen yang diperhitungkan adalah momen desain
(= 𝜙𝑀𝑛 ).
Akibat goyangan ke kanan, 𝜙𝑀𝑛 ujung balok 34B-2 seperti terlihat pada gambar
berikut :
𝑀𝑐 =𝜙𝑀𝑛;𝑎𝑏𝑣 +𝜙𝑀𝑛;𝑑𝑠𝑛
= 1.170 + 1.128
= 2.298 kN-m > 1,2 𝑀𝑔 ---------OK, syarat terpenuhi
𝑀𝑐 =𝜙𝑀𝑛;𝑏𝑙𝑤 +𝜙𝑀𝑛;𝑑𝑠𝑛
= 1.066 + 1.128
= 2.194 kN-m > 1,2 𝑀𝑔 ---------OK, syarat terpenuhi
Perlu dicatat bahwa untuk desain komponen struktur kolom SRPMK kuat lebihnya
tidak perlu dibatasi sebagaimana halnya yang dilakukan dalam mendesain
struktur lentur.
Jenis Dimensi As
Diameter luas/bar Jumlah
D mm2
(mm) (mm2)
13 13 132,7 3 398
Karena kolom di lantai atas dan di lantai bawah mempunyai kekakuan yang
sama, maka :
𝐷𝐹𝑡𝑜𝑝 = 𝐷𝐹𝑏𝑡𝑚 = 0,5
𝑉𝑒 tidak boleh lebih kecil dari gaya geser terfaktor hasil analisis
(Tabel 1) yaitu 215 kN ---------OK, persyaratan 𝑉𝑒; 𝑚𝑖𝑛 terpenuhi
Jadi ambil 𝑉𝑒 = 378,7 kN
𝑉𝑐 dapat diambil = 0 jika 𝑉𝑒 akibat gempa lebih besar dari ½ 𝑉𝑢 dan gaya aksial
terfaktor pada kolom tidak melampaui 0,05𝐴𝑔 𝑓′𝑐 .
Selain itu 𝑉𝑐 dapat diperhitungkan. Kenyataannya pada kolom yang didesain, gaya
aksial terfaktornya melampaui 0,05𝐴𝑔 𝑓′𝑐 .
𝑉𝑢 1 750𝑥(750;65)
= 505 kN dan 𝑉𝑐 + 𝑏𝑤 𝑑=469+
𝜙 3 3𝑥103
= 640 kN
Sementara itu 𝐴𝑠 untuk 4 kaki 𝐷13 =531𝑚𝑚2 > 𝐴𝑣;𝑚𝑖𝑛 --OK
𝐴𝑠 > 𝐴𝑣;𝑚𝑖𝑛 ---- 𝑉𝑠 < 𝑉𝑠;𝑑𝑠𝑛 sehingga persyaratan geser terpenuhi
Gaya aksial tekan terkebil dalam contoh ini adalah gaya aksial tekan hasil
kombinasi pembebanan SNI beton pasal 5.3.1, yaitu :
𝑁𝑢 = 0,9𝐷 + 1,0𝐸 =(0,9 x 3.230)+(0,2x0,57x 3.230)+211
= 3.486 kN
𝑁𝑢 3.486 𝑥 106 𝑁
= = 6,2 𝑀𝑃𝑎
𝐴𝑔 0,75 𝑥 0,75 𝑚2