Anda di halaman 1dari 65

Komponen Pemikul Lentur dan

gaya aksial SRPMK

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Persyaratan umum (SNI 2847 2019 pasal 18.7.1.1)
Komponen struktur yang memikul lentur dan gaya aksial (kolom)
yang diakibatkan oleh gempa, maka besarnya beban aksial
terfaktor yang bekerja padanya (kolom) dibatasi tidak kurang dari
0,1𝐴𝑔 𝑓′𝑐 .

Beberapa persyaratan geometri juga harus dipenuhi oleh


komponen struktur kolom SRPMK diantaranya :
• Ukuran penampang terkecil tidak kurang dari 300 mm
• Perbandingan antara ukuran terkecil penampang terhadap
ukuran dalam arah tegak lurus tidak kurang dari 0,4

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Gambar Persyaratan Geometri Kolom

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Persyaratan lentur (SNI 2847 2019 pasal 18.7.3.2):
• Berdasarkan SNI Beton, kuat lentur kolom SRPMK harus
memenuhi ketentuan kolom kuat balok lemah seperti terlihat
pada Gambar berikut:

𝑀𝑛𝑟
Momen nominal
balok di
tumpuan kanan

𝟔
𝑴𝒏𝒕 + 𝑴𝒏𝒃 ≥ (𝑴𝒏𝒓 + 𝑴𝒏𝒍 )
𝟓
Konsep Strong Column -Weak Beam
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
• 𝑀𝑛𝑐 ≥ 1,2 𝑀𝑛𝑏

𝑀𝑛𝑐 = jumlah 𝑀𝑛 kolom yang merangka pada joint.


𝑀𝑛 harus dihitung untuk gaya aksial terfaktor, yang
sesuai dengan arah gaya-gaya lateral yang ditinjau
yang menghasilkan nilai 𝑀𝑛 terkecil.
𝑀𝑛𝑏 = jumlah 𝑀𝑛 balok yang merangka pada joint.

Pada konstruksi balok T, dimana pelat dalam keadaan tertarik pada


muka kolom, tulangan pelat yang berada dalam daerah lebar efektif
pelat harus diperhitungkan dalam menentukan 𝑀𝑛 balok bila
tulangan tersebut terangkur dengan baik pada penampang kritis
lentur.

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


• Untuk perhitungan 𝑀𝑛 pada konstruksi balok T yang merangka
pada joint, lebar efektif pelat dapat diambil sesuai SNI 2847-2019
Pasal 6.3.2, dimana lebar efektif pelat pada konstruksi balok T
tidak boleh melebihi ¼ bentang balok. Selain itu lebar efektif dari
masing-masing sisi badan balok T tidak boleh melebihi :
1) 8𝑥 tebal pelat
2) ½ jarak bersih antara balok-balok yang bersebelahan

Untuk balok tepi, lebar efektif sayap dari sisi badan tidak boleh lebih
dari :
1) 1/12 dari bentang balok
2) 6𝑥 tebal pelat
3) ½ jarak bersih antara balok-balok yang bersebelahan

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


• Dengan konsep strong column weak beam diharapkan bahwa
kolom tidak akan mengalami kegagalan terlebih dahulu
sebelum balok. Rasio tulangan harus dipilih sedemikian rupa
sehingga terpenuhi syarat :

0,01 ≤ 𝜌𝑔 ≤ 0,06

 Bila komponen kolom ini direncanakan tidak lebih kuat dari balok-balok
yang merangka pada suatu HBK yang sama, sangat mungkin terjadi perilaku
inelastik dan bahkan plastifikasi di ujung-ujung kolom.

 Hal ini tidak diinginkan karena kolom tidak memiliki kemampuan disipasi
energi sebaik balok. Besarnya beban aksial yang bekerja pada kolom
menyebabkan lebih rendahnya tingkat daktilitas kolom dibanding daktilitas
balok.

 Bila ada desain kolom yang tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka kuat
lateral dan kekakuan kolom tersebut harus diabaikan dalam perhitungan
kekuatan dan kekakuan struktur.
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Tulangan lentur kolom harus memenuhi syarat :
 Rasio penulangan dibatasi minimum tidak boleh kurang
dari 0,01 dan tidak boleh lebih dari 0,06

Batas bawah rasio lentur kolom berguna untuk mengantisipasi


pengaruh deformasi jangka panjang dan agar kuat lentur rencana
penampang kolom lebih besar daripada kuat lentur retaknya,
sedangkan batas atas rasio penulangan lentur kolom ditetapkan
untuk menjaga agar tidak terjadi kongesti (kerapatan) tulangan yang
berlebihan pada penampang khususnya di daerah sambungan
lewatan

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


 Sambungan mekanis tipe 1 untuk penyambungan
tulangan lentur ( dengan kekuatan 125% kuat leleh
batang tulangan yang disambung) tidak boleh
ditempatkan di lokasi yang berpotensi membentuk
sendi plastis, kecuali sambungan mekanis tipe 2 (yaitu
sambungan mekanis dengan kekuatan yang lebih kuat
dari kuat tarik batang tulangan yang disambung)

 Sambungan las untuk tulangan lentur (dengan


kekuatan tarik 125% kuat leleh batang tulangan yang
disambung) tidak boleh ditempatkan di lokasi yang
berpotensi membentuk sendi plastis.

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


 Sambungan lewatan
hanya diizinkan di lokasi
setengah panjang
elemen struktur yang
berada di tengah
 Direncanakan sebagai
sambungan lewatan
tarik, dan harus diikat
dengan tulangan spiral
atau sengkang tertutup
yang direncanakan
sesuai ketentuan
tulangan transversal.

Gambar Sambungan lewatan pada kolom

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Persyaratan tulangan transversal
(SNI 2847: 2019 Pasal 18.7.5.2-18.7.5.4)

Kolom harus didetail dengan baik untuk menghasilkan tingkat


daktilitas yang cukup terutama pada saat mulai terbentuknya
sendi plastis akibat gempa.

Pada daerah sendi plastis kolom (daerah sepanjang 𝑙𝑜 dari


muka joint di kedua ujungnya) harus disediakan tulangan
transversal yang mencukupi.
Panjang 𝑙𝑜 daerah sendi plastis kolom diambil tidak kurang dari
:
1. Tinggi penampang komponen struktur pada muka joint
atau pada segmen yang memiliki potensi terjadi leleh lentur
2. 1/6 dari bentang bersih komponen struktur
3. 450 mm
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
• Tulangan transversal pada kolom utama berfungsi untuk
mengekang daerah inti kolom. Tulangan transversal dapat
berupa tulangan spiral atau sengkang tertutup

• Saat kolom menerima gaya aksial tekan, inti kolom cenderung


mengembang karena adanya pengaruh Poisson ratio dan sifat
dilatasi material beton, yang menyebabkan tulangan sengkang
tertutup atau spiral yang melingkupi inti beton menjadi tertarik
dan menimbulkan efek tegangan lateral terhadap inti beton.

Gambar Pengekangan oleh tulangan spiral terhadap inti beton

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Dalam kondisi terkekang, beton memiliki kuat tekan aksial yang lebih
tinggi dan perilaku yang lebih daktail (Imran dan Pantazopoulou,1996;
Mander, dkk., 1988)

Richart dkk (1928) memberikan persamaan untuk mengestimasi nilai


kuat tekan aksial beton yang terkekang oleh adanya tegangan lateral 𝑓𝑙
:

𝑓′𝑐𝑐 = 𝑓′𝑐 + 4,1 𝑓𝑙

dengan 𝑓′𝑐𝑐 adalah nilai kuat tekan beton terkekang

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


 SNI beton mensyaratkan bahwa jumlah tulangan spiral atau sengkang tertutup
yang dipasang pada daerah tertentu kolom yang berpotensi membentuk sendi
plastis harus memenuhi ketentuan :
- rasio volumetrik tulangan spiral atau sengkang
cincin 𝜌𝑠 tidak boleh kurang dari :

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


• Rasio volume tulangan spiral 𝜌𝑠 dapat dihitung sbb :

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑝𝑖𝑟𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 𝐴𝑠𝑝 𝜋𝐷𝑐 4𝐴𝑠𝑝


𝜌𝑠 = = =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑜𝑟𝑒 1/4𝜋𝐷2𝑐 𝑠 𝐷𝑐 𝑆

Berdasarkan Pasal 18.7.5.3 , spasi tulangan transversal yang


dipasang disepanjang daerah yang berpotensi sendi plastis
tidak boleh lebih dari :
a) ¼ dimensi terkecil komponen struktur
b) 6𝑑𝑏 , dengan 𝑑𝑏 diameter tulangan longitudinal
350 ; 𝑕𝑥
c) 𝑠𝑥 = 100 +
3
Nilai 𝑠𝑥 dibatasi maksimum 150 mm dan tidak perlu lebih kecil
dari 100 mm

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


 Luas total penampang sengkang tertutup persegi tidak boleh
kurang dari :

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


• Untuk potongan penampang yang arah normalnya searah sumbu x :
𝑓′𝑐 𝐴𝑔
𝐴𝑠𝑕𝑥 = 0,3(𝑠𝑏𝑐𝑥 )( − 1)
𝑓𝑦𝑡 𝐴𝑐𝑕
dan
𝑓′𝑐
𝐴𝑠𝑕𝑥 = 0,09(𝑠𝑏𝑐𝑥 )
𝑓𝑦𝑡

• Untuk potongan penampang yang arah normalnya searah sumbu y:


𝑓′𝑐 𝐴𝑔
𝐴𝑠𝑕𝑦 = 0,3(𝑠𝑏𝑐𝑦 )( − 1)
𝑓𝑦𝑡 𝐴𝑐𝑕
dan
𝑓′𝑐
𝐴𝑠𝑕𝑦 = 0,09(𝑠𝑏𝑐𝑦 )
𝑓𝑦𝑡

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


dengan :
𝐴𝑠𝑕𝑥 , 𝐴𝑠𝑕𝑦 = luas penampang total tul.transversal dalam rentang
spasi 𝑠 dan tegak lurus terhadap dimensi 𝑏𝑐𝑥 , 𝑏𝑐𝑦
𝑠 = spasi tulangan transversal
𝑏𝑐𝑥 , 𝑏𝑐𝑦 = dimensi penampang inti kolom yang arah normalnya
sejajar sumbu 𝑥, 𝑦 yang diukur dari sumbu ke sumbu
tulangan transversal terluar
𝐴𝑔 = luas bruto penampang kolom
𝐴𝑐𝑕 = luas penampang inti kolom dari sisi luar ke sisi luar
tulangan sengkang tertutup
𝐴𝑐 = luas penampang inti kolom dari sisi luar ke sisi luar
tulangan spiral
𝑓𝑦𝑕 = kuat leleh tulangan transversal (maksimum 700 MPa)

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Gambar Contoh pemasangan Tulangan Transversal pada Kolom

Tulangan transversal dapat


berupa tulangan sengkang
tunggal atau tumpuk.
Pengikat silang yang
diameter dan spasinya sama
dengan sengkang tertutup
juga boleh dipergunakan,
seperti gambar samping :

Untuk gambar samping juga


diberikan persyaratan jarak
maksimum yang diijinkan
antar tulangan longitudinal
kolom yang diberi penopang
lateral yaitu 𝑥 ≤ 350 𝑚𝑚

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Tabel 18.7.5.4 Tulangan transversal untuk kolom-kolom SRPMK

dimana :

𝒇′𝒄
𝒌𝒇 = + 𝟎, 𝟔 ≥ 𝟏, 𝟎
𝟏𝟕𝟓

𝒏𝒍
𝒌𝒏 =
𝒏𝒍 − 𝟐

dengan:

𝑛𝑙 adalah jumlah batang


disekeliling inti kolom
dengan sengkang persegi
yang ditumpu secara
lateral oleh sudut dari
sengkang pengekang atau
kait seismik

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Contoh penulangan Transversal pada Kolom dengan 𝑃𝑛 > 0,3𝐴𝑔 𝑓′𝑐 atau 𝑓′𝑐 > 70 𝑀𝑃𝑎

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Daerah-daerah pada kolom yang berpotensi membentuk sendi plastis,
yang harus dipasangi tulangan transversal dengan luasan dan spasi
sesuai ketentuan yaitu :
 Sepanjang 𝑙𝑜 dari setiap muka HBK
 Sepanjang 𝑙𝑜 pada kedua sisi dari setiap penampang yang berpotensi
membentuk sendi plastis akibat deformasi lateral inelastis pada
struktur rangka
 Sepanjang daerah sambungan lewatan tulangan longitudinal kolom
 Ke dalam kepala pondasi sejauh minimal 300 mm

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Gambar Detailing kolom yang menumpu elemen kaku yang tidak menerus

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Panjang 𝑙𝑜 ditentukan tidak kurang dari :
• Tinggi penampang struktur kolom pada muka HBK atau pada
segmen yang berpotensi membentuk leleh lentur (sendi
plastis)
• 1/6 bentang bersih kolom
• 450 mm

Bila gaya-gaya aksial terfaktor pada kolom akibat gempa


melampaui 𝐴𝑔 𝑓′𝑐 10 dan bila gaya aksial tersebut berasal dari
komponen struktur lainnya yang sangat kaku yang didukungnya
(misal dinding) maka kolom harus diberi tulangan transversal
sesuai ketentuan diatas pada seluruh tinggi kolom.

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


• Daerah pemasangan tulangan transversal tersebut harus
diperpanjang untuk suatu jarak sebesar panjang penyaluran
tulangan longitudinal terbesar ke dalam komponen struktur
yang sangat kaku tersebut.

• Di luar daerah 𝑙𝑜 tulangan spiral atau sengkang tertutup harus


dipasang dengan spasi tidak lebih dari 6𝑑𝑏 (diameter tulangan
longitudinal kolom) atau 150 mm

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Perencanaan Geser :
Gaya geser rencana 𝑉𝑒 untuk perencanaan geser kolom harus
ditentukan berdasar gaya lentur maksimum yang dapat terjadi
pada muka HBK pada setiap ujung komponen struktur.

Gambar Perencanaan Geser Rencana untuk Kolom


Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
 Namun demikian, momen 𝑀𝑝𝑟 kolom yang digunakan untuk perhitungan 𝑉𝑒
tidak perlu lebih besar daripada 𝑀𝑝𝑟 balok yang merangka pada HBK yang
sama.

 Gaya geser 𝑉𝑒 yang digunakan untuk desain tidak boleh lebih kecil daripada
nilai gaya geser hasil analisis struktur.

 Perencanaan tulangan transversal yang dipasang di sepanjang daerah 𝑙𝑜 ,


untuk menahan gaya geser 𝑉𝑒 harus dilakukan dengan menganggap 𝑉𝑐 = 0
bila :
- Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesuai 𝑀𝑝𝑟
mewakili 50% atau lebih kuat geser perlu maksimum
pada bagian di sepanjang 𝑙𝑜
- Gaya tekan aksial terfaktor termasuk akibat pengaruh
gempa tidak melampaui 𝐴𝑔 𝑓′𝑐 20

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Karena gaya aksial terfaktor yang bekerja pada komponen
struktur kolom umumnya lebih besar daripada 𝐴𝑔 𝑓′𝑐 20, maka
pada dasarnya ketentuan diatas tidak berlaku.

Jadi, perencanaan geser kolom di sepanjang daerah 𝑙𝑜 tetap


dapat dilakukan dengan mengganggap beton efektif dalam
berkontribusi menahan geser.

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Detail sengkang kolom

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Detail sengkang kolom

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Sambungan lewatan tulangan kolom
SRPMK
1

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Detail 1

Detail 2

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Detail 3

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


10. Detail penulangan sengkang pada kolom
SRPMK 1

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Detail 1

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Detail 2

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Detail 3

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Bandingkan : Detail penulangan sengkang pada kolom
SRPMM

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Detail penulangan sengkang pada kolom
SRPMM

Detail 1
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Detail penulangan sengkang pada kolom
SRPMM
Detail 2

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Detail penulangan sengkang pada kolom SRPMM

Detail 3
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Contoh :

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Contoh desain kolom SRPMK
Suatu struktur kolom3B-1 (kolom 3B di lantai 1) dengan gambar
dan data seperti di bawah ini :

Tinggi kolom
adalah 3,7 m
dengan ukuran
penampang
750 x 750 mm
(kolom
interior).

Gambar 1. Sketsa Posisi kolom 3B-1 (Grid B dan Grid 3)


Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Tabel 1. Gaya-gaya terfaktor pada kolom 3B-1

Gaya Aksial Shear


Kolom
kN kN
Kolom di lantai atas (2 nd floor)
LC 1,2D + 1,6 L 4938
LC 1,2D + 1,0 L
Goyangan ke kanan 4377 +173 204
Goyangan ke kiri 4377 -173 204
Kolom yang didesain (1 st floor)
LC 1,2D + 1,6 L 5563
LC 1,2D + 1,0 L
Goyangan ke kanan 4931 +211 215
Goyangan ke kiri 4931 -211 215
Kolom di lantai bawah (ground)
LC 1,2D + 1,6 L 6205
LC 1,2D + 1,0 L
Goyangan ke kanan 5500 +245 240
Goyangan ke kiri 5500 -245 240

Catatan : Hasil dari kombinasi pembebanan lainnya tidak diperlihatkan karena hasilnya lebih kecil
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Langkah- langkah perhitungan :
1. Definisi Kolom
SNI Pasal 18.7.5.6, persyaratan yang harus dipenuhi oleh kolom yang
didesain :
1. Gaya aksial terfaktor maksimum yang bekerja pada kolom harus melebihi
𝐴𝑔 𝑓′𝑐 10
𝐴𝑔 𝑓′𝑐 750 𝑚𝑚𝑥 750𝑚𝑚 𝑥 30 𝑁/𝑚𝑚2
= = 1.687,5 kN
10 10
Gaya aksial terfaktor maksimum (tabel) adalah 5.563 kN
Ok….gaya aksial terfaktor maksimum > 0,1𝐴𝑔 𝑓′𝑐

2. Sisi terpendek penampang kolom tidak kurang dari 300 mm


Sisi terpendek kolom, 𝑏= 750 mm > 300mm----OK
3) Rasio dimensi penampang tidak kurang dari 0,4
Rasio antara 𝑏 dan ℎ = 750 750 = 1,0--- 0,4---OK

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


2. Cek konfigurasi tulangan
Dari hasil desain berdasarkan gaya dalam, dimensi kolom yang digunakan adalah
750 mm x 750 mm dengan 12 baja tulangan D25.

Tabel 2.
Jenis Dimensi As
Diameter luas/bar Jumlah
D mm2
(mm) (mm2)
25 25 491 12 5.892

Rasio tulangan (𝜌𝑠 )dibatasi tidak kurang tidak kurang dari 0,01 dan tidak lebih
dari 0,06.
5.892
𝜌𝑠 = = 0,010475-----OK , 0,01 < 𝜌𝑠 < 0,06
750 𝑥 750𝑚𝑚

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


3. Kuat kolom
SNI pasal 18.7.3.2 menyatakan bahwa :
Kuat kolom 𝜙𝑀𝑛 harus memenuhi 𝑀𝑐 ≥ 1,2 𝑀𝑔
𝑀𝑐 = jumlah 𝑀𝑛 dua kolom yang bertemu di join.
𝑀𝑔 = jumlah 𝑀𝑛 dua balok yang bertemu di join (termasuk sumbangan
tulangan pelat di lebar efektif pelat lantai)

Dalam hitungan ini, karena tulangan pelat tidak didesain, diambil pendekatan
konservatif dengan momen-momen yang diperhitungkan adalah momen desain
(= 𝜙𝑀𝑛 ).

Akibat goyangan ke kanan, 𝜙𝑀𝑛 ujung balok 34B-2 seperti terlihat pada gambar
berikut :

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Jadi 1,2 𝑴𝒈 = 𝟏, 𝟐 x(573 x 295) = 1.041,6 kN-m

Gambar 2. Frame bergoyang ke kanan


Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Kolom lantai atas (2nd floor)---- lihat gambar 3
𝜙𝑃𝑛;𝑎𝑏𝑣 = gaya aksial terfaktor di kolom atas (Tabel 1)=4.938 kN
Dari diagram interaksi kolom, 𝜙𝑃𝑛;𝑎𝑏𝑣 bersesuaian dengan 𝜙𝑀𝑛 = 1.170 kN-m

Kolom lantai yang didesain (1st foor)-----lihat gambar 3


𝜙𝑃𝑛;𝑑𝑠𝑛 = gaya aksial terfaktor di kolom yang didesain=5.563 kN
Dari diagram interaksi kolom, 𝜙𝑃𝑛;𝑑𝑠𝑛 bersesuaian dengan 𝜙𝑀𝑛 = 1.128 kN-m

𝑀𝑐 =𝜙𝑀𝑛;𝑎𝑏𝑣 +𝜙𝑀𝑛;𝑑𝑠𝑛
= 1.170 + 1.128
= 2.298 kN-m > 1,2 𝑀𝑔 ---------OK, syarat terpenuhi

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Kolom lantai bawah (ground floor) -----lihat gambar 3
𝜙𝑃𝑛;𝑏𝑙𝑤 = gaya aksial terfaktor di kolom bawah =6.205 kN
Dari diagram interaksi kolom, 𝜙𝑃𝑛;𝑏𝑙𝑤 bersesuaian dengan 𝜙𝑀𝑛 = 1.066 kN-m

𝑀𝑐 =𝜙𝑀𝑛;𝑏𝑙𝑤 +𝜙𝑀𝑛;𝑑𝑠𝑛
= 1.066 + 1.128
= 2.194 kN-m > 1,2 𝑀𝑔 ---------OK, syarat terpenuhi

Perlu dicatat bahwa untuk desain komponen struktur kolom SRPMK kuat lebihnya
tidak perlu dibatasi sebagaimana halnya yang dilakukan dalam mendesain
struktur lentur.

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Gambar 3. Diagram interaksi kolom desain (hasil perhitungan
dengan spcolumn) Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
• 4. Desain Tulangan confinement
SNI Pasal 18.7.5.4
Total luas penampang hoops tidak kurang dari salah satu yang terbesar antara :
𝑠𝑏𝑐 𝑓′𝑐 𝐴𝑔 0,09𝑠𝑏𝑐 𝑓′𝑐
𝐴𝑠𝑕 = 0,3( )( − 1) dan 𝐴𝑠𝑕 =
𝑓𝑦𝑡 𝐴𝑐ℎ 𝑓𝑦𝑡

Dicoba tulangan berdiameter D13 untuk hoops

Jenis Dimensi As
Diameter luas/bar Jumlah
D mm2
(mm) (mm2)
13 13 132,7 3 398

𝑏𝑐 = lebar penampang inti beton (yang terkekang)


= 𝑏𝑤 − 2 40 + 1 2 𝑑𝑏 = 750-(2x(40+13/2)= 657 mm
𝐴𝑐𝑕 = luas penampang inti beton, diukur dari serat terluar hoops ke serat
terluar hoop di sisi lainnya
= 𝑏𝑤 − 2 40 𝑥 𝑏𝑤 − 2 40 = (750 − 80)2 = 448 mm2

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Sehingga :
𝐴𝑠ℎ 𝑏𝑐 𝑓′𝑐 𝐴𝑔 657 𝑥 30 562.500
= 0,3( )( − 1)= 0,3x( )( − 1)
𝑠 𝑓𝑦𝑡 𝐴𝑐ℎ 400 448.900
2
= 3,7 𝑚𝑚 𝑚𝑚
dan
𝐴𝑠ℎ 0,09𝑏𝑐 𝑓′𝑐 0,09 𝑥657 𝑥 30 𝑚𝑚2
= = = 4,4 𝑚𝑚
𝑠 𝑓𝑦𝑡 400

Jadi ambil yang terbesar yaitu 4,4 𝑚𝑚2


𝑚𝑚

SNI Pasal 18.7.5.3


Spasi maksimum adalah yang terkecil di antara :
a) ¼ dimensi penampang kolom terkecil = 750/4 = 187 mm
b) 6 kali diameter tulangan longitudinal = 6x 25=150 mm
350;𝑕𝑥
c) 𝑠𝑜 menurut persamaan : 𝑠𝑜 ≤ 100 +
3

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


dengan ℎ𝑥 = 2 3 ℎ𝑐 = 2/3 x 657 = 438 atau
= spasi horisontal maksimum kaki-kaki
pengikat silang = 206 mm
𝑠𝑜 = 100+((350-206)/3)=148 mm ≤ 150 mm
Namun 𝑠𝑥 tidak boleh melebihi 150 mm dan tidak perlu lebih kecil dari 100 mm

Dicoba gunakan spasi 120 mm


𝐴𝑠𝑕;1 = 3,7𝑚𝑚2 /𝑚𝑚 x 120 mm = 444 𝑚𝑚2
𝐴𝑠𝑕;2 = 4,4𝑚𝑚2 /𝑚𝑚 x 120 mm = 528 𝑚𝑚2

Jadi gunakan 4 kaki baja D13 dengan luas penampang


= 531 𝑚𝑚2 > 528 𝑚𝑚2 -----------OK, kebutuhan
𝐴𝑠𝑕;𝑚𝑖𝑛;;;;;;;;;;;𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑢𝑕𝑖

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


SNI pasal 18.7.5.1
Tulangan hoops tersebut diperlukan sepanjang 𝑙𝑜 dari ujung-ujung kolom, 𝑙𝑜
dipilih yang terbesar diantara :
a) Tinggi elemen kolom, ℎ di join = 750 mm
b) 1 6 tinggi bersih kolom = 1/6 x 3.100 mm = 517 mm
c) 450 mm
Dengan demikian diambil 𝑙𝑜 = 750 mm

SNI Pasal 18.6.4.4


Sepanjang sisa tinggi kolom bersih (tinggi kolom total dikurangi 𝑙𝑜 di masing-
masing ujung kolom) di beri hoops dengan spasi minimum 150 mm atau 6x
diameter tulangan longitudinal, yaitu 6 x 25 mm = 150 mm

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


5. Desain Tulangan Geser
• 𝑉𝑒 tidak perlu lebih besar dari 𝑉𝑠𝑤𝑎𝑦 yang dihitung berdasarkan 𝑀𝑝𝑟 balok :
𝑀𝑝𝑟−𝑡𝑜𝑝 𝐷𝐹𝑡𝑜𝑝 :𝑀𝑝𝑟−𝑏𝑡𝑚 𝐷𝐹𝑏𝑡𝑚
𝑉𝑠𝑤𝑎𝑦 =
𝑙𝑛
dengan :
𝐷𝐹= faktor distribusi momen di bagian atas dan bawah kolom yang didesain

Karena kolom di lantai atas dan di lantai bawah mempunyai kekakuan yang
sama, maka :
𝐷𝐹𝑡𝑜𝑝 = 𝐷𝐹𝑏𝑡𝑚 = 0,5

𝑀𝑝𝑟;𝑡𝑜𝑝 dan 𝑀𝑝𝑟;𝑏𝑡𝑚 adalah penjumlahan 𝑀𝑝𝑟 untuk masing-masing balok di


lantai atas dan lantai bawah di muka kolom interior.

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


768 + 406 𝑥 0,5 + 768 + 406 𝑥0,5
𝑉𝑠𝑤𝑎𝑦 = = 378,7 𝑘𝑁
3,1

𝑉𝑒 tidak boleh lebih kecil dari gaya geser terfaktor hasil analisis
(Tabel 1) yaitu 215 kN ---------OK, persyaratan 𝑉𝑒; 𝑚𝑖𝑛 terpenuhi
Jadi ambil 𝑉𝑒 = 378,7 kN

𝑉𝑐 dapat diambil = 0 jika 𝑉𝑒 akibat gempa lebih besar dari ½ 𝑉𝑢 dan gaya aksial
terfaktor pada kolom tidak melampaui 0,05𝐴𝑔 𝑓′𝑐 .
Selain itu 𝑉𝑐 dapat diperhitungkan. Kenyataannya pada kolom yang didesain, gaya
aksial terfaktornya melampaui 0,05𝐴𝑔 𝑓′𝑐 .

Jadi 𝑉𝑐 boleh diperhitungkan.


𝑓′𝑐 30
𝑉𝑐 = 𝑏𝑤 𝑑= x750x(750-65)x10;3 =469 kN
6 6

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


• Cek apakah dibutuhkan tulangan geser :
𝑉𝑢 1
> 𝑉
𝜙 2 𝑐
𝑉𝑢 378,7 1
= = 505 kN dan 𝑉 = 234,5 kN
𝜙 0,75 2 𝑐
𝑉𝑢 1
Ok, ternyata > 𝑉𝑐 , jadi perlu tulangan geser
𝜙 2

• Cek apakah cukup dipasang tulangan geser minimum


𝑉𝑢 1
> 𝑉𝑐 + 𝑏𝑤 𝑑
𝜙 3

𝑉𝑢 1 750𝑥(750;65)
= 505 kN dan 𝑉𝑐 + 𝑏𝑤 𝑑=469+
𝜙 3 3𝑥103
= 640 kN

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Ternyata suku kiri lebih kecil dari suku kanan sehingga diperlukan tulangan
geser minimum.
1 𝑏𝑤
𝐴𝑣;𝑚𝑖𝑛 = s
3 𝑓𝑦

Karena sebelumnya telah dipasang tulangan confinement 4 kaki D13 dengan


spasi 120 mm, yang berarti :
1 𝑏𝑤
𝐴𝑣;𝑚𝑖𝑛 = s
3 𝑓𝑦
1∗ 750 ∗120
= = 75 mm2
3 𝑥 400

Sementara itu 𝐴𝑠𝑕 untuk 4 kaki 𝐷13 =531𝑚𝑚2 > 𝐴𝑣;𝑚𝑖𝑛 --OK
𝐴𝑠𝑕 > 𝐴𝑣;𝑚𝑖𝑛 ---- 𝑉𝑠 < 𝑉𝑠;𝑑𝑠𝑛 sehingga persyaratan geser terpenuhi

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Untuk bentang di luar 𝑙𝑜
SNI memberikan harga 𝑉𝑐 bila ada gaya aksial yang bekerja :
𝑁𝑢
𝑉𝑐 = 0,17(1 + )𝜆 𝑓′𝑐 𝑏𝑤 𝑑
14𝐴𝑔
dengan 𝑁𝑢 = gaya tekan aksial terkecil dari ke-9 kombinasi pembebanan
𝜆 = 1, untuk beton normal (SNI Beton pasal 22.5.6) dan
𝑁𝑢
𝐴𝑔 dinyatakan dalam MPa.

Gaya aksial tekan terkebil dalam contoh ini adalah gaya aksial tekan hasil
kombinasi pembebanan SNI beton pasal 5.3.1, yaitu :
𝑁𝑢 = 0,9𝐷 + 1,0𝐸 =(0,9 x 3.230)+(0,2x0,57x 3.230)+211
= 3.486 kN
𝑁𝑢 3.486 𝑥 106 𝑁
= = 6,2 𝑀𝑃𝑎
𝐴𝑔 0,75 𝑥 0,75 𝑚2

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


𝑁𝑢
• 𝑉𝑐 = 0,17(1 + )𝜆 𝑓′𝑐 𝑏𝑤 𝑑
14𝐴𝑔
6,2
• 𝑉𝑐 = 0,17 1 + 1𝑥 30𝑥750𝑥(750 − 65) = 690 kN
14
Karena 𝑉𝑐 > 𝑉𝑢 𝜙 untuk bentang kolom di luar 𝑙𝑜 maka tulangan sengkang tidak
dibutuhkan untuk geser pada bentang tersebut, tetapi hanya untuk
confinement.

6. Desain Lap splices (sambungan lewatan)

SNI pasal 25.5


Lap. Splices hanya boleh dipasang di tengah tinggi kolom dan harus diikat
dengan tulangan sengkang (confiement).
Sepanjang lap splices, spasi tulangan transversal dipasang sesuai spasi tulangan
confinement diatas, yaitu 120 mm

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


Gambar sketsa Penampang desain Kolom 3B-1

SNI pasal 17.7.5.2


Digunakan class B lap splices jika semua tulangan di salurkan ke
lokasi yang sama. Panjang lewatan kelas B = 1,3 𝐿𝑑

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi


• Untuk baja tulangan dengan diameter 25 mm, 𝑙𝑑 =48𝑑𝑏 (tabel
pasal 25.4.2.2)
• 1,3𝑙𝑑 = 1,3 x 48 x 25 mm = 1.560 mm = 1,56 m

SNI Pasal 10.5.7.2.1 :


1,3𝑙𝑑 dapat dikurangi dengan cara dikalikan 0,83; jika confinement
sepanjang lewatan mempunyai area efektif yang tidak kurang dari
0,0015ℎ 𝑥 𝑠

Untuk 𝑠 = 150 mm, area efektif = 0,0015 x 750 x 150 mm


= 135 𝑚𝑚2
Area hoops = 531 mm 2
Dengan demikian lap splices menjadi = 0,83 x 1.560 = 1.295 =130
cm

Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi

Anda mungkin juga menyukai