Anda di halaman 1dari 222

Modul P.A.C.E.

(Personal Advancement and Career


Enhancement) Gap Inc. Terintegrasi Kurikulum
Bimbingan dan Konseling untuk Guru SMP/MTs

Tim Penulis:
Euis Hernawati, M.Pd
Fiani Jannatun Nissa, S.Pd
Nursari Julaeha, S.Pd
Resti Delfia, S.Pd
Tini Rukminingsih, S.Pd., M.Si.
Siti Haolah, S.Pd
Lina Herlina
Siti Nuraini, S.Pd
Riska Mutia, S.Pd

Penafian:
Buku ini merupakan modul pegangan untuk guru/fasilitator. Modul ini disusun di bawah
koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling
(MGBK) SMP Kabupaten Bandung, dan Yayasan Plan International Indonesia (YPII). Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modul ini dapat diperbaiki, diperbaharui, dan
disesuaikan dengan dinamika kebutuhan murid. Masukan dari berbagai pihak diharapkan dapat
meningkatkan kualitas modul P.A.C.E. yang diusung oleh Gap Inc.

1
DAFTAR ISI

Table of Contents
No table of contents entries found.

2
KELAS VII
SEMESTER
GANJIL

3
1. AKU DAN DIRIKU
Aspek Perkembangan 7
Pengembangan Pribadi
Bidang Layanan
Pribadi
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Aku dan Diriku”:
1. Murid mampu memahami Citra diri.
2. Murid mampu menemukan, mengenal dan mengetahui cara mengembangkan potensi
dirinya.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi
Media yang Dibutuhkan
• Kertas karton /Flip Chart/Plano
• Boardmarker/spidol
• Sticky notes
• Poster “Multiple Intelligence”

POIN KUNCI
1. Setiap manusia memiliki potensi masing-masing yang dapat dikembangkan.
2. Anak-anak dengan disabilitas juga memiliki potensi yang dapat dikembangkan.
3. Potensi diri merupakan apa yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri dan apa yang
kita tunjukkan kepada orang lain.
4. Potensi seseorang mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

5. Setiap orang memiliki hak untuk mengembangkan potensi dirinya.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.

4
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru menyampaikan kata bijak sebagai pembuka layanan.

“Hal terindah yang bisa kamu kenakan adalah


kepercayaan diri”
- Blake Lively

4. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking #1:

1. Guru mengajak murid untuk menemukan satu sifat


menyenangkan yang diambil dari salah satu huruf
namanya.
2. Guru mengajak murid untuk berdiri di bangku masing-
masing/melingkar didepan.
3. Guru memberi kesempatan kepada murid untuk
menyebutkan satu sifat menyenangkan yang diambil dari
salah satu huruf namanya.
Contoh:

NITA - bisa diambil dari huruf T = Tangguh, Nita yang tangguh.


YUSUF - bisa diambil dari huruf S = Semangat, Yusuf yang semangat.
NENENG - bisa diambil dari huruf G = Giat, Neneng yang Giat.

Alternatif ice breaking #2:

Guru meminta setiap murid mencari atau membuat sebuah


kutipan mengenai kepercayaan diri. Guru menunjuk 2-3 murid
untuk membacakan kutipannya dan menjelaskan maksud dari
kutipan yang dipilih.

5
INTI AKTIVITAS 1: YUK KENALAN

1. Guru meminta setiap murid menuliskan informasi mengenai


informasi dirinya, seperti nama, jenis kelamin, sekolah,
kelas, hobi, prestasi, kelebihan/kekuatan, atau hal yang
menarik dari dirinya.
2. Guru meminta murid untuk mengreasikan tulisan yang
dibuat dengan membuat gambar sehingga lebih menarik.
Contoh gambar yang dapat dikreasikan:

3. Setelah semua murid selesai menggambarkan informasi


mengenai dirinya, guru meminta murid membuat kelompok kecil
yang terdiri dari 4 orang.
a. Posisi duduk melingkar
b. Secara bergantian, murid menyebutkan informasi
dirinya yang telah digambar sebelumnya
c. Guru meminta setiap anggota kelompok secara
bergantian memperkenalkan dan menyebutkan satu
sifat baik/potensi yang dimiliki oleh teman di sebelah
kiri.
d. Setelah selesai, guru membagikan lembar kerja (LK-Aku
dan Diriku) dan meminta setiap kelompok untuk
mendiskusikannya.
AKTIVITAS 2: MULTIPLE INTELLIGENCE
1. Guru menjelaskan mengenai poster “Multiple Intelligence”
(poster 9 tipe kecerdasan dari Howard Gardner1 – gambar
terlampir).

6
2. Guru mengajak setiap murid memilih 3 (tiga) tipe
kecerdasan yang paling sesuai dengan dirinya.
3. Guru menyampaikan bahwa setiap orang mempunyai
beberapa kecerdasan yang terus menerus dapat
dikembangkan dengan berlatih.
4. Guru memotivasi murid mengikuti kegiatan yang ada di
sekolah (Osis dan Ekstrakulikuler) atau kegiatan diluar
sekolah (Olahraga, Karang Taruna, Forum Anak, dsb.) untuk
mengasah dan mengembangkan potensi diri yang dimiliki.
REFLEKSI
Guru mengajak murid berefleksi:
1. Apakah yang didapat murid dari kegiatan “Multiple
Intelligence”?
2. Apakah murid sudah mengenal kelebihan dan kekurangan
dalam diri?

1
Sembilan kecerdasan majemuk: kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan
logis-matematis, kecerdasan spasial-visual, kecerdasan kinestetik-jasmani,
kecerdasan musikal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal,
kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

7
Lampiran 1: Materi

AKU DAN DIRIKU – WHO AM I?

Hal penting yang harus kita sadari bahwa setiap orang itu unik. Artinya, kita hidup dalam
keberagaman dari segala aspek. Keberagaman ini harus disikapi dengan bijak dan diterima
sehingga tidak mengakibatkan diskriminasi kepada orang atau anak lain.
Pendidikan inklusif merupakan konsep pendidikan yang menghargai keberagaman
termasuk anak-anak yang berkebutuhan khusus, yakni anak-anak yang mengalami hambatan
dalam belajar dengan cara memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan belajarnya.
“Penting nggak sih untuk memahami atau mengenal diri sendiri?” mungkin pertanyaan ini
pernah menghampiri kita. Jawabannya, tentu saja penting, karena sebelum dikenal orang lain,
sebaiknya kita mengenal diri sendiri dulu.
Memahami dan mengenali diri sendiri adalah upaya kita untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan yang ada dalam diri sehingga kita bisa siap menghadapi kehidupan dengan orang
lain, keluarga maupun mengembangkan diri ke depannya.
Layaknya anak-anak yang lain, anak-anak berkebutuhan khususpun harus mampu
memahami diri sendiri agar dapat mengembangkan keunikan yang dimilikinya dengan optimal.
Beberapa hal yang melatarbelakangi mengapa kita penting mengenal diri adalah:
1. Agar Anak-anak dapat memahami tentang potensi diri secara positif
2. Anak-anak Dapat memahami cara-cara menerima diri dan meningkatkan atau
mempertahankan potensi diri secara positif
3. Anak-anak saling menghargai potensi setiap kawan, dan menghindari perilaku
memberikan celaan atas kondisi fisik atau mental.
Setelah kita mengenal diri dengan lebih baik, kita akan mampu mengembangkan diri sesuai
dengan kemampuan diri kita untuk berkontribusi dalam masyarakat. Mengenali dan memahami
diri sendiri akan membantu menemukan identitas yang akan tertuang melalui beberapa
gambaran seperti nama, jenis kelamin, alamat, warna kulit, tinggi badan, hobi, cita-cita, agama,
sifat, umur, pendidikan, hal-hal yang disukai, kelemahan dan lain sebagainya.
Identitas diri adalah sebuah persepsi tentang siapa kita yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti psikososial, sosiobudaya, sejarah, politik, dll (Modul Remaja Perempuan Awal hal.
4). Setiap orang akan memiliki identitas yang berbeda termasuk anak kembar sekalipun, hal ini
menunjukan bahwa setiap manusia adalah pribadi yang unik.
Dengan mengenali dan memahami diri lebih, kita juga bisa mengembangkan potensi diri
setiap saat. Melihat kembali identitas apa yang harus dipertahankan dan identitas mana yang
harus dirubah atau ditingkatkan. Beberapa identitas diri bisa dirubah seperti seperti hobi, suka/

8
tidak suka, kualitas, dan keterampilan. Contohnya pada usia 5 tahun ada anak yang hobi dengan
bernyanyi dan tiga tahun kemudian anak tersebut memiliki hobi menari. Dan beberapa identitas
diri yang tidak bisa dirubah seperti tempat dan tanggal lahir, orang tua, ras.
Konsep diri merupakan bagian diri yang mempengaruhi setiap aspek pengalaman baik itu
pengalaman, perasaan, persepsi dan tingkah laku individu. Konsep tentang diri juga merupakan
hal yang sangat penting karena akan menentukan bagaimana individu bertindak dalam berbagai
situasi.
Oleh sebab itu, menemukan segala sifat dan karakter diri menjadi penting. Kemudian
menjadi lebih peduli dan menghargai diri. Menerima dengan bahagia apa yang sudah diberikan
pada kita, dan jangan membandingkan diri kita dengan orang lain, karena seperti yang telah
dijelaskan di atas bahwa setiap manusia adalah pribadi yang unik memberi warna dan
berkontribusi dalam membangun hubungan sosial masyarakat yang harmonis.

Referensi
Tim Penyusun Modul GAP Inc. P.A.C.E.. (2023). Aku dan Diriku - Modul 1, Kegiatan 1. In Modul:
Remaja Perempuan Awal (pp. 2-8). Indonesia: Yayasan Plan International Indonesia.
9 Kecerdasan Majemuk pada Anak yang Perlu Diketahui, https://www.alodokter.com/9-
kecerdasan-majemuk-pada-anak-yang-perlu-diketahui
https://s1psikologi.unisayogya.ac.id/pentingnya-mengenal-diri-sendiri/
https://bit.ly/3rqArfx

9
Lampiran 2: LK- Aku dan Diriku
Kelompok : ___________________
Kelas : ___________________
Tanggal : ___________________

Petunjuk:
⚫ Pahami bersama kelompok setiap pernyataan yang tertera pada tabel.
⚫ Diskusikan tanggapan kelompok terhadap pernyataan tersebut.
⚫ Berikan tanda centang (√) pada salah satu kolom sikap (setuju atau tidak setuju) kelompok,
kemudian tuliskan alasannya.

Tidak
No. Pernyataan Setuju Alasan
Setuju
1. Setiap orang unik
Nama merupakan identitas yang
2.
tidak dapat diubah
Hobi merupakan identitas yang
3.
dapat diubah
Asal-usul keluarga merupakan
4.
identitas yang tidak dapat diubah
Bakat/potensi merupakan identitas
5.
yang dapat diubah
Kekurangan dan kelebihan dalam
6. perilaku yang kita miliki, adalah
sesuatu yang tidak dapat diubah

10
Lampiran 3: Poster “Multiple Intelligence”

Sumber: https://www.cleanpng.com/users/@cawston.html

11
2. MEMAHAMI EMOSI
Aspek Perkembangan 3
Kematangan Emosi
Bidang Layanan
Pribadi
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Memahami Emosi”:
1. Murid mampu memahami berbagai jenis emosi
2. Murid dapat memahami ekspresi sebagai gambaran suasana hati atau perasaan
3. Murid dapat mengekpresikan berbagai emosi dengan bertanggung jawab
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Dinamika Kelompok
Media yang Dibutuhkan
• Kertas Flipchart
• Spidol
• Papan tulis dan kapur
• Poster jenis-jenis emosi
• Kertas kosong
• Alat tulis untuk setiap peserta

POIN KUNCI
1. Peristiwa dan situasi tertentu menimbulkan perasaan di dalam diri kita (baik berupa
kemarahan, kesedihan, kebahagiaan, dll.) inilah yang disebut emosi.
2. Emosi itu wajar bagi setiap orang baik perempuan maupun laki-laki.
3. Emosi merupakan cara untuk mengungkapkan perasaan tentang berbagai hal atau
situasi yang dirasakan setiap waktu, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.
4. Emosi membantu seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya
maupun orang lain.

LANGKAH KEGIATAN

12
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru menginformasikan bahwa materi atau aktivitas pada
sesi ini mengandung triger warning.
4. Guru mengarahkan kepada murid “Apa bila ada murid yang
mengalami Triger warning murid diperbolehkan tidak
mengikuti sesi dan aka di dampingi oleh guru sampai selesai
sesi”
5. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking:


1. Guru menjelaskan aturan permainan ice breaking yang
akan dilakukan:
Permainan Samson, Delila dan Macan (seperti permainan
suit) tetapi menggunakan gerakan dan ekspresi.

Aturan main:
Samson kalah oleh Delila, Macan kalah oleh Samson, Delila
kalah oleh macan. Ekspresi Samson bergaya seperti
binaragawan dan teriak “aah”, ekspresi Delila bergaya
kedua tangan dipipi kanan dan kiri sambal teriak “hiii”,
macan bergaya tangan seperti macan akan menerkam
dengan berteriak “Hauum”

a. Guru membagi murid menjadi 2 kelompok besar,


kemudian berbaris secara berhadapan.
b. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk memilih
karakter yang akan ditunjukkan dengan berbalik badan
c. Permainan dimulai dengan aba-aba dari guru, dengan
masing-masing kelompok berbalik badan kembali.

13
d. Setelah permainan berlangsung selama 3 ronde guru
membahas permainan diakhiri dengan mengajukan
pertanyaan:
1. Apa saja perasaan yang muncul selama
permainan?
2. Apa situasi yang membuat perasaan tersebut
muncul?
e. Guru mencatat jawaban setiap siswa dan
menggunakannya sebagai jembatan untuk masuk ke
dalam materi mengenai emosi.
INTI AKTIVITAS 1: IDENTIFIKASI EKSPRESI EMOSI – Gambar
1. Guru mengelompokkan murid dalam kelompok kecil,
dengan cara berhitung dari angka 1 s.d. 6, kemudian murid
berkumpul berdasarkan angka yang sama.
2. Guru menanyakan kepada murid tentang emosi “ Apa yang
kalian ketahui terkait emosi?” dan “ Apa saja emosi yang
sering kalian rasakan?”
3. Hasil dari jawaban murid menjadi alat ukur guru
mengetahui pengetahuan murid terkait emosi.
4. Guru menjelaskan tentang definisi emosi kepada murid.
5. Guru mempersiapkan LK-Tabel Identifikasi Emosi
(terlampir) pada selembar kertas plano, untuk kemudian
ditulisi sesuai petunjuk dalam lampiran, kemudian
menempelkannya di tempat yang mudah dijangkau murid.
6. Masing-masing murid menuliskan, tentang EMOSI yang
pernah mereka rasakan (semua murid menulis pada sticky
note masing-masing).
7. Setiap kelompok mengidentifikasi mana emosi yang
menyenangkan dan emosi yang melelahkan.
8. Setelah semuanya teridentifikasi, tempelkan sticky note
dengan emosi yang sama pada kertas plano.
9. Kelompok membuat gambar emosi yang cocok untuk
masing-masing emosi tersebut.

14
10. Kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka.
AKTIVITAS 2: IDENTIFIKASI EKSPRESI EMOSI – Gestur
1. Setiap kelompok mendikusikan bagaimana ekspresi emosi
jika dipraktikkan dengan gestur.
2. Setiap kelompok berdiskusi memilih 3 - 4 ekpresi yang akan
diperagakan.
3. Kelompok memperagakan ekpresi yang dipilih dan
kelompok lain menebak gestur dari kelompok teman?
4. Apakah ada emosi yang sama tetapi gestur berbeda?
5. Apakah ada emosi yang sulit ditebak?
6. Bagaimana cara merespon emosi yang diungkapkan
teman?

REFLEKSI
1. Guru bertanya kepada murid, apakah murid mengalami
kesulitan menebak?
2. Guru meminta salah satu murid untuk menyampaikan kata-
kata menyenangkan sebagai motivasi agar kita dapat
menjalankan kehidupan dengan harmonis dan saling
menghargai.
TIPS
K E P O: Kenali keadaan, EksPresikan dengan wajar dan
bertanggung jawab, hindari konflik dengan tOleransi dan
tenggang rasa.
PENUTUP 1. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan
mengenai:
a. Apa itu emosi dan jenis-jenis emosi?
b. Ekspresi Emosi seperti apa yang disukai dan tidak
disukai oleh siswa?
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru menutup kegiatan.

15
Lampiran 1: Materi

MEMAHAMI EMOSI

Emosi merupakan bagian penting dari diri kita untuk mengenali emosi diri dan
menyatakannya karena hal itu merupakan bagian dari proses perkembangan kesehatan mental
manusia. Emosi merupakan reaksi psikologis dan fisiologis yang kompleks, melibatkan keadaan
pikiran dan lingkungan sekitar. Emosi biasanya dipahami sebagai rangkaian perasaan termasuk
merasakan cinta, kasih sayang, marah, cemburu, Bahagia, sedih, takut, bersalah, sedih, gembira,
percaya, gugup, jengkel, pemalu, isi, kecewa, cemas, sombong, atau merasa menyesal.
Adakalanya seseorang bisa merasakan lebih dari satu emosi pada waktu yang bersamaan.
Secara sederhana emosi dapat diartikan kumpulan perasaan terhadap sesuatu yang
dipengaruhi oleh perspektif individu, respon tubuh, dan respon perilaku. Tiga hal tersebut
memengaruhi emosi kita dengan caranya masing-masing dan menjadi petunjuk
menginterpretasikan emosi seseorang. Ketika seseorang mahir dalam menginterpretasikan
emosinya berarti kecerdasan emosional tinggi1 , yaitu kemampuan untuk mengerti dan
mengelola emosi diri sendiri maupun orang lain dan menggunakannya untuk berinteraksi dengan
harmonis.
Orang yang memiliki kecerdasan emosional akan lebih mudah mengatasi permasalahan
sosial yang ada di lingkungannya. Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan emosional di antaranya
adalah:
1. Kontrol diri. Orang memiliki kontrol diri akan mudah mengendalikan emosinya. Ada 5 aspek
yang harus diperhatikan dalam mengontrol diri:
⚫ Disiplin diri. Kemampuan individu untuk mendisiplinkan diri, seperti pola hidup sehat,
peduli lingkungan, disiplin waktu, dsb.
⚫ Tindakan tidak Impulsif. Kemampuan untuk tidak melakukan tindakan impulsif seperti
membeli barang untuk kesenangan secara berlebihan, terlalu banyak makan,
membatalkan rencana tiba-tiba
⚫ Kebiasaan baik. Kemampuan untuk mengatur perilaku menjadi sebuah kebiasaan yang
dapat berdampak menyenangkan. Contohnya berolahraga, membaca buku
⚫ Etika baik. Kemampuan untuk memberikan perhatian penuh pada pekerjaan yang mereka
kerjakan
⚫ Kredibilitas. Kemampuan untuk melakukan rancangan jangka panjang untuk
mendapatkan pencapaian tertentu.

16
2. Kesadaran diri/Self-awareness. Kemampuan individu untuk mengenal dan mengerti atas
emosi yang dirasakannya, termasuk dampak-dampaknya terhadap orang lain. Orang yang
memiliki self-awareness yang baik akan lebih percaya diri dalam mengelola potensi yang
dimiliki, dan menyampaikan pandangan atau keyakinannya.
3. Berempati. Perasaan empati adalah perasaan ketika individu dapat mengerti, merasakan,
dan membayangkan apa yang orang lain rasakan. Perasaan empati sangat penting untuk
mengenal emosi orang lain sehingga dapat membangun kepercayaan dan keeratan.
Perasaan empati dapat berbeda pada masing-masing individu karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor di antaranya pola asuh orang tua dan pengalaman masa lalu.
4. Mengenali batas kemampuan diri. Murid tahu batasan dalam bertindak dengan
memanfaatkan kelebihannya dan kekurangannya sehingga mereka dapat menghasilkan hal
yang menyenangkan. Murid juga berani mengakui kekurangannya karena dari situlah mereka
bisa belajar lebih baik.
5. Tidak menyimpan dendam. Kesehatan mental akan lebih terjaga dengan tidak menyimpan
amarah atau dendam dalam hati seseorang. Orang dengan kecerdasan emosional yang
baik, tidak akan menyimpan amarah dalam hati karena mereka lebih fokus pada aksi dan
solusi untuk keluar dari situasi tidak nyaman. Seseorang yang dapat memaafkan juga akan
lebih mudah untuk mengatasi emosi yang melelahkan kepada seseorang yang bersalah
kepada mereka.
Pada hakikatnya emosi ini merupakan gambaran dari perasaan manusia saat menghadapi
berbagai situasi dan kondisi yang berbeda. Hal itu wajar, karena emosi ini merupakan reaksi
alamiah manusia terhadap berbagai kondisi yang nyata. Emosi atau perasaan adalah reaksi
psikologis dan fisiologis yang kompleks yang melibatkan keadaan pikiran dan lingkungan sekitar.
Umumnya emosi digolongkan dalam dua golongan, yaitu emosi menyenangkan dan emosi
melelahkan. Emosi menyenangkan ini seperti perasaan bahagia, gembira, senang, dan cinta. Dan
emosi melelahkan merupakan luapan perasaan takut, sedih, cemas, dan marah. Masing-masing
emosi membangkitkan perasaan yang unik. Semua emosi membawa energi sendiri, sebagian
besar bahagia dan membangkitkan semangat, namun sebagian yang lain mungkin menyebabkan
sikap agresif, melelahkan atau mungkin melukai.

Referensi
Nouvand, Setiawan. Emosi itu bukan marah ! (Mari Mengenal Emosi). 25 September 2020.
https://satupersen.net/blog/emosi-itu-bukan-marah-mari-mengenal-emosi
Elisabeth, Garnistia. Yuk Kenali ciri-ciri kamu pintar secara emosional. 25 Februari 2021.
https://www.brainacademy.id/blog/pintar-secara-emosional

17
Lampiran 2: LK-Tabel Identifikasi Emosi
IDENTIFIKASI EMOSI
Emosi Menyenangkan Gambar Emosi Emosi Melelahkan Gambar Emosi

18
3. GAYA BELAJAR
Aspek Perkembangan 4
Kematangan Intelektual
Bidang Layanan
Belajar
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Bernalar Kritis
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Gaya Belajar”, murid dapat mengenal gaya belajar
menggunakan konsep-konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Dinamika Kelompok
Media yang Dibutuhkan
• Handphone atau instrument tes gaya belajar
• Pensil
• Sticky notes
• Whiteboard/papan tulis
• Flipchart/ kertas plano

POIN KUNCI
1. Kategori utama belajar adalah kemampuan seseorang menyerap informasi dengan
mudah serta mengatur dan mengolah informasi.
2. Gaya belajar orang berbeda terdiri dari kombinasi bagaimana ia menyerap, mengatur,
dan mengolah informasi.
3. Gaya belajar terdiri dari V-A-K (visual, auditorial, kinestetik).

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.

19
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.
INTI AKTIVITAS 1: IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR
1. Guru menanyakan kepada murid apa yang kalian ketahui
terkait gaya belajar? Dan meminta murid sebutkan gaya
belajar apa yang mereka ketahui?
2. Guru menjelaskan materi tentang tipe “Gaya Belajar” dan
ciri-cirinya kepada murid.
3. Guru mengajak murid mengikuti tes gaya belajar dengan
link berikut:

https://akupintar.id/tes-gaya-belajar

4. Hasil tes gaya belajar murid kemudian ditulis dalam kertas


sticky notes, diberi nama dan ditempel di kertas plano.
5. Setelah menempelkan sticky notes di kertas plano, guru
membagikan LK-Gaya Belajar dan meminta murid mengisi
LK tersebut.
6. Guru meminta tiga orang murid membacakan hasil
pengerjaan LK secara bergantian dan murid lain
menanggapi.
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

20
Lampiran 1: Materi

GAYA BELAJAR

“Kalau belajar nggak pake musik, aku cepat banget bosan.”


“Kalau aku, lebih seneng belajar sambil liat pemandangan di luar.”

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang suka belajar sambil
mendengar musik, ada juga yang lebih suka dengan suasana tenang. Ada yang menyukai belajar
dari praktik, ada juga yang lebih menyukai belajar cukup dari baca buku saja. Dengan referensi
belajar yang berbeda ini, setiap orang memiliki cara belajar efektif yang berbeda untuk satu sama
lain.
Untuk memudahkan proses belajar, murid harus tahu gaya belajar seperti apa yang sesuai
dengan karakternya. Hal ini akan membantu proses belajar yang lebih efektif dan efisien sehingga
tidak adanya diskriminasi gaya belajar satu dan lainnya. Menurut Bobby De Potter, gaya belajar
seseorang dibagi menjadi tiga tipe, yaitu visual, auditori, dan kinestetik.
1. GAYA BELAJAR VISUAL
Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe ini
perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu, tipe
visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk. Itulah
mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam
dengan nilai artistik seperti paduan warna dan lainnya.
Karakteristik gaya belajar visual:
a. Rapi dan teratur
b. Lebih mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar
c. Lebih suka membaca daripada dibacakan
d. Berbicara dengan tempo agak cepat
e. Pembaca yang cepat dan tekun
f. Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato
g. Sulit untuk menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis
h. Tidak mudah terganggu dengan keramaian
i. Suka menggambar apa pun di kertas
j. Tahu apa yang ingin dikatakan, tapi sulit memilih kata-kata

Cara belajar yang tepat untuk visual:


a. Belajar dari gambar maupun video belajar yang menarik

21
b. Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja tetapi juga memiliki ilustrasi
c. Saat belajar bisa sambil lakukan doodling supaya lebih fokus
d. Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan
e. Membuat mind mapping untuk memudahkan belajar
2. GAYA BELAJAR AUDITORI
Untuk yang memiliki gaya belajar auditori, biasanya kamu lebih mengandalkan
pendengaran untuk menerima informasi dan pengetahuan. Orang tipe auditori tidak masalah
dengan tampilan visual saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru
dengan baik dan jelas. Tipe auditori biasanya paling peka dan hafal dari setiap ucapan yang
pernah didengar bukan apa yang dilihat.
Karakteristik gaya belajar auditori:
a. Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang dilihat
b. Berbicara pada diri sendiri saat belajar
c. Senang mendengarkan
d. Mudah terganggu dengan keramaian
e. Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan visual
f. Pandai menirukan nada atau pun irama suara
g. Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir mereka
h. Suka berbicara, berdiskusi, atau menjelaskan sesuatu yang panjang
i. Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang baru
j. Kadang kesulitan dalam menulis tetapi pandai dalam bercerita
Cara belajar yang tepat untuk auditori:
a. Dengarkan musik yang disukai
b. Bisa merekam saat guru mengajar lalu dikemudian hari didengarkan Kembali
c. Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan dengan suara pelan untuk lebih mudah
mengingat
d. Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas dengan seksama
e. Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih mudah memahami maupun
mengingat materi
3. GAYA BELAJAR KINESTETIK
Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya orang yang tipe
ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku tetapi juga

22
mempraktikkanya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan
pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Orang yang memiliki gaya belajar tipe kinestetik
biasanya tidak betah berdiam lama-lama di kelas.
Karakteristik gaya belajar kinestetik:
a. Menyenangi belajar dengan metode praktik
b. Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau menari
c. Berbicara dengan perlahan
d. Saat berkomunikasi banyak menggunakan isyarat tubuh
e. Menghafal dengan cara berjalan atau melihat
f. Menggunakan jari sebagai petunjuk saat membaca
g. Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama
Cara belajar yang tepat untuk kinestetik:
a. Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan segera coba praktikkan
b. Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan, misalnya sambil berjalan
atau sesederhana menjetikkan jari
c. Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari guru
d. Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan materi di pelajaran, misalnya untuk
pelajaran Sejarah bisa mengunjungi museum
e. Mengikuti ekstrakurikuler seperti seperti KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)

Referensi
MGBK Kabupaten Bandung. 2021. Modul Bimbingan dan Konseling Rancage Sabilulungan. Dinas
Pendidikan Kabupaten Bandung.
________. 2021. Yang Mana Gaya Belajar Kamu. [online]. Tersedia: https://www.
ruangguru.com/blog/tiga-gaya-belajar
________. 2020. Tes Gaya Belajar. [online]. Tersedia: https://akupintar.id/tes-gaya-belajar

23
Lampiran 2: LK-Gaya Belajar
Nama : _______________________
Kelas : _______________________
Tanggal : _______________________

Petunjuk
⚫ Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.
⚫ Jawaban dituliskan pada bagian yang telah disediakan.

1. Pernahkah kamu menyaksikan beberapa temanmu yang memiliki kebiasaan unik saat belajar?
Atau ketika sedang menghafalkan pelajaran? Beberapa teman mengakui merasa cepat hafal
jika sambil mendengarkan musik atau ada juga teman yang tidak dapat belajar di suasana yang
bising. Beberapa teman lainnya dapat mengerti pelajaran jika sambil mencatat. Kalau kamu,
merasa cepat memahami materi dengan cara bagaimana?
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
________________________________________________________________

Alasannya _________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
________________________________________________________________

2. Setelah saya mempelajari materi dan mengamati ciri-ciri pada masing-masing tipe gaya belajar,
tipe gaya belajar saya adalah
____________________________________________________________

3. Agar kebiasan belajar saya menjadi lebih efektif, maka kebiasaan belajar yang akan saya
kembangkan, yaitu
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________

24
Lampiran 3: Poster “Gaya Belajar”

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ofuPWxSttc0

25
4. HAK, KEWAJIBAN, DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)
Aspek Perkembangan 5
Kesadaran Tanggung Jawab
Bidang Layanan
Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Gotong Royong
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Hak, Kewajiban, dan HAM”:
1. Murid dapat menunjukkan perbedaan hak, kewajiban dan HAM dalam kehidupan
sehari-hari dengan baik.
2. Murid dapat mengklasifikasikan kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban.
3. Murid dapat menampilkan perilaku menyenangkan terhadap perlindungan dan
penegakan HAM dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Curah pendapat, Diskusi, dan Presentasi
Media yang Dibutuhkan
• Sticky notes
• Karton bergambar pohon
• Bendera bertuliskan “Hak” dan “Kewajiban”

POIN KUNCI
1. Hak merupakan sesuatu yang mutlak menjadi milik seseorang dan penggunaannya
tergantung kepada orang yang bersangkutan.
2. Kewajiban harus dilaksanakan guna melindungi hak asasi manusia (HAM). Terdapat
tiga buah kewajiban yaitu kewajiban untuk menghormati, kewajiban untuk
melindungi, dan kewajiban untuk memenuhi.
3. HAM merupakan hak dasar yang secara kodrat melekat pada diri manusia, bersifat
universal dan langgeng. Oleh karena itu, HAM harus dilindungi, dihormati,
dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapa pun.

26
4. Anak di Indonesia dilindungi hak-haknya, tertuang dalam Undang-undang
Perlindungan Anak..
5. Hak mendapatkan pendidikan Hak Asasi Manusia yang dapat diimplementasikan
dalam pendidikan inklusif. Hubungan antara pendidikan inklusif dan hak asasi manusia
terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional.
6. Menghormati dan saling menghargai perbedaan yang ada, merupakan salah satu
bentuk mendukung HAM.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.
INTI AKTIVITAS 1: MENGENAL HAK DAN KEWAJIBAN
1. Guru memulai sesi dengan memberikan beberapa
pertanyaan kepada murid;
a. Menurutmu, apa yang kamu ketahui tentang hak?
b. Menurutmu, apa yang kamu ketahui tentang
kewajiban?
c. Apa yang kamu ketahui tentang Hak Asasi Manusia?
d. Apakah setiap orang memiliki HAM?
e. Apakah HAM itu sama dengan hukum?”
f. Apa kamu tahu tentang hak anak?
g. Apakah hak anak laki-laki dan hak anak perempuan itu
berbeda?

2. Guru menjelaskan terkait hak, kewajiban, dan Hak Asasi


Manusia (HAM) dan menjelaskan terkait bedanya Hak
Asasi Manusia dengan Hak anak.

3. Guru membagi murid menjadi 6 kelompok, lalu masing-


masing kelompok mendiskusikan tentang:

27
a. Hak sebagai anak
b. Hak sebagai murid
c. Hak sebagai warga
d. Kewajiban sebagai anak
e. Kewajiban sebagai murid
f. Kewajiban sebagai warga negara
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok mereka dan kelompok lainnya menanggapi.
5. Selanjutnya, untuk meningkatan pemahaman murid,
dapat dilakukan dengan permainan “Tebak Hak dan
Kewajiban.”
6. Guru menyampaikan skenario permainan.
a. Masing-masing kelompok diberikan 2 bendera yang
melambangkan hak dan kewajiban. Bendera dapat
diganti dengan tangan kanan/kiri.
b. Guru menyampaikan conh kalimat hak dan kewajiban
yang selanjutnya murid akan merespon dengan
mengangkat bendera hak atau kewajiban sesuai
tanggapan mereka.
b. Contoh kalimat yang berhubungan hak dan
kewajiban:

Contoh kalimat untuk Hak: “beristirahat”, “memiliki


nama,” “dihormati oleh teman,” “menjalankan ibadah,”
“mendapatkan perlindungan,” “mendapatkan
bimbingan,” “menggunakan fasilitas umum,”
“mempunyai teman,” “makanan,” “menyampaikan
pendapat,” “memposting foto atau video di media
sosial,” “menginstall aplikasi di HP,” dsb.

Contoh kalimat untuk Kewajiban: “menjaga fasilitas


umum”, “taat aturan”, “menjalankan hukuman”,
“mendukung ketertiban”, “membantu yang
membutuhkan”, “menolong”, “membuang sampai pada

28
tempatnya”, “menghormati teman”, “bersikap sopan,
baik dan santun”, “memberikan komentar yang baik”,
“memerhatikan etika ketika akan memposting di media
sosial”, “memerhatikan rangka usia pada aplikasi
sebelum menginstalnya”, “mengecek informasi sebelum
menyebarkannya”, “berpikir sebelum posting”, dsb.

7. Guru menyiapkan gambar pohon berdaun dalam kertas


karton.
8. Gurumembagikan kertas sticky notes, dapat dibentuk
daun.
9. Guru meminta kepada Masing-masing murid menuliskan
hak-hak yang harus didapat oleh seseorang.

REFLEKSI
Guru memberikan pertanyaan refleksi dari permainan kepada
murid dengan apa yang mereka palajari dari sesi “ Hak dan
Kewajiban”

AKTIVITAS 2: HAK ASASI MANUSIA (HAM)


1. Sebelum murid menyimak cuplikan berita atau gambar pada
lampiran, guru menyampaikan pengkondisian terhadap
kenyamanan murid pada konten tersebut. Murid berhak
menyatakan kepada guru tidak bersedia melanjutkan
kegiatan jika merasakan ketidaknyamanan terhadap situasi
yang muncul dari konten tersebut.
2. Guru membagi murid dalam 4 kelompok, untuk menyimak
tentang cuplikan berita atau gambar pada lampiran.
3. Guru meminta setiap kelompok menuliskan dalam kertas
plano hasil diskusi, tentang:
a. Pesan apa yang dapat dipetik dari peristiwa yang terjadi?
b. Bagaimana jika hal itu terjadi kepada orang yang ada di
sekitar kita?

29
c. Dari fakta-fakta yang ditemukan, kebutuhan mendasar
apa yang melekat pada diri manusia?”
4. Guru meminta setiap kelompok melakukan presentasi.
5. Kelompok lain memberikan tanggapan.

REFLEKSI
1. Guru menyampaikan ulassan tentang Kasus pada aktivitas 1
merupakan salah satu kasus dari berbagai kasus
pelanggaran HAM. Kita kerap mendengar berita bahkan
melihat, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung, melalui media radio, televisi, dan media sosial
tentang pelanggaran hak asasi manusia. Mulai dari kasus
kekerasan yang didapatkan oleh orang dengan disabilitas,
mempekerjakan anak di bawah umur, pembatasan hak
memperoleh pendidikan, perkawinan anak, bahkan sampai
pelarangan beribadah. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah
contoh pembatasan dan perampasan hak asasi manusia
yang patut kita perjuangkan bersama untuk menciptakan
kehidupan yang adil dan damai, seperti kata-kata bijak dari
Dalai Lama ke- 14:
“Perdamaian hanya bisa terwujud apabila hak asasi manusia
dihargai (Peace can only last where human rights are
respected)”

2. Guru mengajarkan tepuk “Hak Anak” yang dapat dipandu


dengan video Youtube berikut:

https://youtu.be/6TkvRUKNHBk

3. Guru menyampaikan slogan:

HAKKU KEWAJIBANKU
“Jika kita berharap hak-hak kita dihormati orang lain, maka
terlebih dulu harus menghormati hak orang lain. Jika kita
berharap hak-hak kita dihormati orang lain, maka terlebih dulu
harus menghormati hak orang lain dan tidak meninggalkan

30
tanggungjawab dan kewajiban baik individu, keluarga dan
masyarakat, tapi harus juga mengerjakan kewajiban.”

PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan


baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

31
Lampiran 1: Materi

HAK DAN KEWAJIBAN

Sebagai makhluk sosial, manusia akan berinteraksi dengan manusia lain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dalam interaksi tersebut, hak dan kewajiban menjadi dua hal yang harus
diperhatikan dengan demikian kehidupan akan lebih damai dan tenteram. Bisa dibayangkan jika
manusia tidak saling menghargai hak dan dan kewajiban setiap orang maka penindasan dan
ketidakdilan akan terjadi. Yang berkuasa dengan sewenang menggunakan kuasanya, yang lemah
akan terus mengalami penindasan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban? Dalam pelaksanaannya hak dan
kewajiban erat hubungannya degan rasa keadilan. Hak adalah segala sesuatu yang sudah
seharusnya dimiliki oleh setiap orang bahkan hak sudah dimiliki setiap orang sejak mereka
dilahirkan.
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 Undang-Undang Nomor
39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia).

Hak asasi manusia menjamin bahwa setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan tanpa
ada pengecualian apapun atas dasar perbedaan ras, warna kulit, JENIS KELAMIN, bahasa, agama,
asal usul, pandangan politik, kebangsaan, kekayaan dan status lainnya “(Duham 1948).

Tujuan diaturnya HAM adalah untuk menetapkan dan menjamin kondisi-kondisi yang penting bagi
perkembangan manusia serta perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia

Prinsip Prinsip Dasar HAM


1. UNIVERSAL : berlaku dimana saja (di muka bumi)
2. NON DISKRIMINASI : bagi semua/setiap orang tanpa pembedaan berdasarkan apa pun
3. KESETARAAN (EQUALITY) : setiap manusia memiliki hak dan martabat yang sama
4. TAK TERENGGUTKAN (INALIENABLE) : melekat pada diri manusia, setiap orang secara
alamiah/kodrati, tidak dapat diambil, ditahan atau dipindahtangankan
5. TAK TERPISAHKAN/TIDAK DAPAT DIBAGI-BAGI (INDIVISIBILITY) : sebagai satu kesatuan
hak, tidak dapat dipisahkan antara hak sipil, politik, ekonomi, soasial, budaya dan
pembangunan, serta kolektif.

32
6. SALING TERGANTUNG (INTERDEPEDENCY) : saling terkait/mensyaratkan antara hak yang
satu dengan hak-hak lainnya
7. HARKAT DAN MARTABAT (HUMAN DIGNITY) : setiap orang berhak mendapat
penghormatan atas harkat dan martabatnya
8. TANGGUNGJAWAB (RESPONSIBILITY) : setiap orang bertanggungjawab untuk
menghormati.
Hak Dasar

Hak Dasar Hak dasar adalah hak yang dilindungi oleh negara terhadap warganya. Hak ini
tercantum dalam peraturan-perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Negara. Di Indonesia
melalui UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM mencantumkan hak warga negara seperti yang
tertera di bawah ini yaitu :
1. hak untuk hidup;
2. hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan;
3. hak mengembangkan diri;
4. hak meperoleh keadilan;
5. hak atas kebebasan pribadi;
6. hak atas rasa aman;
7. hak atas kesejahteraan;
8. hak turut serta dalam pemerintah;
9. hak wanita dan
10. hak anak.

Instrumen Hak Asasi Manusia, Hak anak dan Perempuan.

1. DUHAM (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia) adalah elemen pertama dari Peraturan
Perundang-Undangan Hak Asasi Manusia Internasional (International Bill of Rights) yakni
suatu tabulasi hak dan kebebasan fundamental. DUHAM berisi 30 pasal yang menjelaskan
tentang sekumpulan hak yaitu hak personal (hak jaminan kebutuhan pribadi), hak legal
(hak jaminan perlindungan hukum), yang mencakup hak sipil dan politik (pasal 3-21) dan
hak ekonomi, sosial dan budaya (pasal 22-28).
2. UUD 1945 (amandemen I-IV 1945) memuat hak asasi manusia terdiri atas hak kebebasan
untuk mengeluarkan pendapat; hak kedudukan yang sama didalam hukum; hak

33
kebebasan berkumpul; hak kebebasan beragama; hak penghidupan yang layak; hak
kebebasan berserikat; hak memperoleh pengajaran dan pendidikan.
3. Undang-Undang HAM Nomor 39 tahun 1999. Memuat pengertian hak asasi manusia,
kewajiban dasar manusia, diskriminasi, penyiksaan, anak, pelanggaran HAM dan Komnas
HAM dlam ketentuan umumnya. Mengatur tentang Asas-asas dasar, 10 hak dasar
(kebebasan dasar manusia) yang terdiri dari hak untuk hidup, hak berkeluarga dan
melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak atas
kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita
dan hak anak.
4. Konvensi Hak Anak (KHA) adalah hak-hak anak yang komprehensif. Hak anak merupakan
perjanjian universal yang pernah diratifikasi sebagai instrumen internasional. Konvensi
hak anak diadopsi dalam Sidang Umum PBB tahun 1989. Konvensi atau kovenan adalah
kata lain dari treaty (traktat atau pakta), merupakan perjanjian di antara beberapa
negara. Perjanjian ini mengikat secara yuridis dan politis. Oleh karena itu, konvensi
merupakan suatu hukum internasional atau disebut’instrumen internasional’. Dari
pengertian tersebut maka disimpulkan bahwa Konvensi Hak Anak merupakan perjanjian
yang mengikat secara yuridis dan politis di antara berbagai negara yang mengatur hal-hal
yang berhubungan dengan hak anak.
5. Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention
On The Rights Of The Child (Konvensi Tentang Hak-Hak Anak). Indonesia meratifikasi KHA
dengan Keputusan Presiden No. 36/1990 tertanggal 25 Agustus 1990. Tetapi KHA baru
mulai diberlaku di Indonesia mulai tanggal 5 Oktober 1990, sesuai pasal 49 ayat 2, “Bagi
tiap-tiap negara yang meratifikasi atau yang menyatakan keikutsertaan pada konvensi
(Hak Anak) setelah diterimanya instrumen ratifikasi atau instrumen keikutsertaan yang
kedua puluh, konvensi ini berlaku pada hari ketiga puluh setelah tanggal diterimanya
instrumen ratifikasi atau instrumen keikutsertaan dari negara yang bersangkut. Untuk
menguatkan ratifikasi tersebut dalam upaya perlindungan anak di Indonesia, maka
disahkanlah Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
6. CEDAW (Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan)
disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Desember
tahun 1979. Pemerintah Indonesia pada saat tersebut ikut memberikan suara-
persetujuan terhadap disahkannya CEDAW. Pada tahun 1984 melalui UU Nomor 7 tahun
1984, Pemerintah Indonesia merativikasi CEDAW dengan pengecualian-mengadakan
persyaratan (tidak bersedia mengikatkan diri) pada ketentuan 29 Konvensi. CEDAW selain
menentang segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan, juga memuat Hak-hak
(Perempuan) yaitu kesetaraan sosial; pekerjaan; pendidikan; kesehatan;
kewarganegaraan; kehidupan politik dan public; pemberantasan perdagangan manusia

34
dan eksploitasi pelacuran; kehidupan ekonomi dan sosial; partisipasi dan perwakilan
internasional; perempuan pedesaan; persamaan di hadapan hukum; dan hukum
perkawinan dan keluarga.

32 Hak Anak Sebagai Wujud Nyata Perlindungan Anak


Konvensi Hak Anak merupakan wujud nyata atas upaya perlindungan terhadap anak, agar
hidup anak menjadi lebih baik. Sejak Indonesia meratifikasi Konvensi Hak Anak di Tahun 1990
banyak kemajuan yang telah ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia dalam melaksanakan
Konvensi Hak Anak. Dalam menerapkan Konvensi Hak Anak, negara peserta konvensi punya
kewajiban untuk melaksanakan ketentuan dan aturan-aturannya dalam kebijakan, program dan
tata laksana pemerintahannya.
Indonesia sendiri telah menerbitkan UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No.
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Berikut 32 Hak Anak menurut KemenPPPA RI.
Anak berhak untuk:
1. Hidup, tumbuh dan berkembang
2. Bermain
3. Berekreasi (piknik/wisata)
4. Berkreasi
5. Beristirahat
6. Memanfaatkan waktu luang
7. Berpartisipasi
8. Bergaul dengan anak sebayanya
9. Menyatakan dan didengar pendapatnya
10. Dibesarkan dan diasuh orangtua kandungnya sendiri
11. Berhubungan dengan orangtuanya bila terpisahkan
12. Beribadah menurut agamanya

Anak berhak untuk mendapatkan:


13. Nama
14. Identitas
15. Kewarganegaraan
16. Pendidikan dan pengajaran
17. Informasi sesuai usianya
18. Pelayanan kesehatan
19. Jaminan sosial
20. Kebebasan sesuai hukum
21. Bantuan hukum dan bantuan lain

35
Anak juga berhak untuk mendapatkan perlindungan dari:
22. Perlakuan diskriminasi
23. Ekploitasi ekonomi maupun seksual
24. Penelataran
25. Kekejaman, kekerasan,penganiayaan
26. Ketidakadilan
27. Perlakuan salah lainnya
28. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik
29. Pelibatan dalam sengketa bersenjata
30. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan
31. Pelibatan dalam peperangan
32. Sasaran penganiayaan dan penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi

Sebagai murid di sekolah juga mempunyai hak yang sama, diantaranya adalah :
1.Mendapatkan suasana belajar dengan tenang
2.Mendapatkan bimbingan dari tenaga pendidikan
3.Mendapatkan ilmu dan keterampilan
4.Dapat menggunakan fasilitas sekolah
5.Mengembangkan diri
6.Berteman dengan siapapun
7.Mendapatkan perlindungan
8.Meminjam buku di perpustakaan
9.Mendapatkan perlakuan adil dari tenaga pendidik dan non-kependidikan

Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
UUD 1945 pasal 28I ayat 1 menegaskan bahwa “Setiap orang wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain”. Sebagai anak juga mempunyai kewajiban seperti :
1.Menghormati, baik keluarga, teman atau masyarakat lainnya
2.Menjaga nama baik, baik keluarga, sekolah maupun diri sendiri
3.Menjaga fasilitas sekolah, dll.

Dalam lingkungan sekolah, hak dan kewajiban murid tertuang dalam tata tertib. Tata tertib
tersebut dibuat berdasarkan hasil kesepakatan antara pihak sekolah dengan murid yang memuat
hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh murid, guru dan warga sekolah. Tata tertib
tersebut membuat sekolah lebih nyaman dan aman. Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat,
biasanya hak dan kewajiban tidak tertulis. Namun, biasanya orang tua atau orang yang lebih tua

36
mengajarkan bagaimanasalingmenghormati, menghargai perbedaan, tidak membeda-bedakan,
menjaga lingkungan, dan lain sebagainya.
Hak dan kewajiban pada diri sendiri juga harus diperhatikan. Tubuh memiliki hak untuk
beristirahat, jadi jangan terus dipaksakan beraktivitas sampai larut malam, tubuh juga berhak
mendapatkan makanan yang sehat. Sementara kewajiban pada diri sendiri yang harus
diperhatikan adalah menjaga kesehatan, kebersihan, dan menentukan masa depan yang baik.

Hubungan antara pendidikan inklusif dan hak asasi manusia terdapat dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Dalam pasal 4 ayat 1 disebutkan bahwa
pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
Lalu, dalam pasal 5 ayat 1, 2 dan 4, disebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang
sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Warga negara yang memiliki disabilitas
fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
Serta warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh
pendidikan khusus.

Referensi
Lanny Latifah Editor: Garudea Prabawati.
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/09/pengertian-hak- dan-kewajiban-
dilengkapi-pasal-pasal-dalam-uud-1945-yang-mengaturnya?page=3

37
Lampiran 2: Cuplikan Berita/Gambar aturan pembatasan usia anak bersekolah
tersebut. Ery menilai aturan Kemendikbud
KELOMPOK 1 tersebut bertentangan dengan Undang-
Murid Ditolak Masuk SMP karena Terlalu Undang Dasar 1945 yang mengatakan setiap
“Tua,” KPPAD Nilai Permendikbud Hilangkan anak berhak mendapatkan pendidikan layak.
Hak Dasar “Usia 15 tahun hingga 17 tahun itu
Kompas.com - 12/07/2019, 20:42 WIB dikategorikan anak-anak, dan yang namanya
anak-anak itu berhak memperoleh
KARIMUN, KOMPAS.com - Komisi pendidikan yang layak. Aturan tersebut jelas
Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah menghilangkan hak dasar Mn untuk
(KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memperoleh pendidikan yang layak,” kata
angkat suara perihal kasus yang menimpa Ery Syahrial melalui telepon, Jumat
Mn (15), seorang remaja putri asal (12/7/2019).
Kabupaten Karimun, Kepri. Ery kemudian mendesak pemerintah daerah
Mn diketahui mendapat penolakan dari baik Kabupaten/Kota maupun Pemprov
SMP Negeri dan swasta di daerahnya akibat Kepri untuk segera mencarikan solusi terkait
pembatasan usia dalam Peraturan Menteri permasalahan tersebut. Ery mengatakan,
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) pihaknya segera menyurati Pemkab
Nomor 14 Tahun 2018. Karimun dan Gubernur Kepri serta Komisi
Dalam aturan itu, usia masuk SMP Negeri Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat
maksimal 15 tahun per 1 Juli 2019. agar diteruskan ke Kemendikbud.
Sementara usia Mn hanya lebih 2 bulan dari “Sebelumnya juga ada masalah PPDB di Kota
ketentuan. Padahal, Mn baru saja tamat Tanjungpinang dan kami sudah surati
Sekolah Dasar Negeri (SDN) tak jauh dari Kepala Dinas Pendidikan Tanjungpinang,
kediamannya di Kelurahan Kapling, Walikota, dan Gubernur. Untuk Karimun,
Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun. kami memang belum surati karena baru
Akibatnya, Mn harus mengubur mimpinya dengar,” ujarnya.
untuk mengenyam pendidikan karena Mengenai pembatasan usia pada
ditolak masuk SMP negeri dan swasta di Permendikbud tersebut, sebenarnya sudah
Kabupaten Karimun. Pihak sekolah dan Dinas menjadi sorotan pihaknya, dalam hal ini KPAI
Pendidikan setempat tidak bisa berbuat apa- Pusat. Bahkan, KPAI sudah minta agar
apa, mereka beralasan hanya menjalankan Permendikbud tersebut direvisi atau kalau
aturan dari Kemendikbud tersebut. tidak dipakai lagi karena dinilai bertentangan
Sebaliknya baik pihak sekolah maupun dengan UUD 1945.
Disdik Karimun menyarankan Mn untuk “Kita maunya tidak ada pembatasan usia lagi.
mengambil program paket B tiga tahun lagi. Sampai saat ini, KPAI masih melakukan
Komisioner KPPAD Provinsi Kepri, Ery koordinasi dengan pemerintah pusat,
Syahrial menyayangkan adanya ungkap Ery.

38
Menurutnya, persoalan PPDB ini sudah kata Dery saat ungkap kasus di Mapolres
terjadi sejak tahun lalu. Bahkan, di tahun Cilacap, Kamis (7/1/2021).
2018 KPAI telah meminta agar Derry mengatakan, polisi tidak menahan
Permendikbud tersebut agar tidak keempat tersangka, karena seluruhnya
digunakan lagi. Hingga saat ini KPAI masih masih di bawah umur.
sedang melakukan koordinasi dengan Tersangka saat ini berada di rumahnya
pemerintah pusat. masing-masing dengan pengawasan dari
“Kami ingin tahu alasannya apa. Mungkin orang tua.
pemerintah bukan ingin menghilangkan “Sampai saat ini kita masih melakukan upaya
hak pendidikan anak. Tapi anak yang lewat mediasi, kami libatkan Balai Pemasyarakatan
dari 15 tahun dapat mengikuti pendidikan (Bapas), sekokah, keluarga dan lain-lain yang
non reguler seperti paket B. Tapi ini harus terkait, dan saat ini masih berlangsung,” ujar
disosialisasikan dengan matang karena Derry.
sekarang, masyarakat menganggap kalau tak Derry mengungkapkan, berdasarkan hasil
bisa di sekolah negeri berarti tidak sekolah,” penyelidikan jumlah korban perundungan
katanya. ternyata tidak hanya satu orang.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan korban
(Sumber: https://regional.kompas.com/ berkembang jadi dua orang, tapi yang
read/2019/07/12/20422111/siswi-dito- lak-masuk-
smp-karena-terlalu-tua-kp-pad-nilai-
terlihat di video hanya satu orang.
permendikbud?page=all) Perundungan dilakukan di lokasi yang sama,”
jelas Dery. Diberitakan sebelumnya, sebuah
KELOMPOK 2 video perundungan terhadap seorang anak
Kasus Bullying di Cilacap, 4 Anak Pelaku perempuan beredar luas di media sosial.
Perundungan Ditangkap, Korban Tak Hanya 1 Dalam unggahan video di akun Instagram
@cetul22 tersebut tampak beberapa
Kamis, 7 Januari 2021 14:12 WIB perempuan melakukan kekerasan fisik
TRIBUNNEWS.COM - Empat anak pelaku terhadap seorang anak hingga menangis.
perundungan terhadap anak lainnya di Salah satu pelaku juga terlihat menjambak
Cilacap, Jawa Tengah, akhirnya menjadi rambut anak itu. Ia tak menghiraukan korban
tersangka. Video bullying bocah di bawah yang telah menangis tersedu-sedu terduduk
umur itu sempat viral di media sosial. di tanah. Dalam keterangan video
Kapolres Cilacap AKBP Dery Agung Wijaya disebutkan peristiwa tersebut terjadi
mengatakan, keempat tersangka berjenis di Jalan Pemintalan, Kabupaten, cilacap Jawa
kelamin perempuan itu merupakan pelajar Tengah. (Kompas. com/Fadlan Mukhtar Zain)
salah satu SMP di Kabupaten Cilacap.
Korban dan pelaku satu sekolah, tapi beda (Sumber: https://www.tribunnews.com/
kelas, salah satu pelaku ada yang sudah regional/2021/01/07/kasus-bullying-di- cilacap-4-
alumni. Semuanya masih di bawah umur,” anak-pelaku-perundungan- ditangkap-korban-tak-
hanya-1)

39
KELOMPOK 3 tahun, kata dia, jumlah pekerja anak yang
ILO: Pekerja Anak Terbesar Ada di Indonesia kembali ke pendidikan semakin meningkat.
Timur Pada 2008, dari 300 anak yang ditarik dari
tempatnya bekerja, hanya 24 persen yang
Minggu, 24 Juni 2012 18:26 WIB kembali ke pendidikan. Pada 2011, dari 3.360
TEMPO.CO, Jakarta-Staf Pendidikan yang ditarik, 98 persen kembali ke
dan Pekerja Anak International Labour pendidikan. Hendar mengakui angka
Organization (ILO), Dede Sudono, penarikan pekerja anak yang ditetapkan
mengatakan dari 2,3 juta jumlah total pemerintah masih rendah. Sebab diakuinya
pekerja anak sebagian besar berada di memang perlu upaya dari banyak pihak,
daerah Indonesia timur. antar-kementerian ataupun dengan lembaga
“Di daerah seperti Jawa dan Jakarta justru swadaya masyarakat, untuk menyelamatkan
lebih rendah,” kata Dede dalam diskusi di para bocah itu.
Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu, 24 Juni
2012.
Mereka yang digolongkan sebagai pekerja
anak oleh ILO adalah anak usia 7-14 tahun.
Pada 2009 lembaga Understanding
Children’s Work (UCW) mencatat ada 2,3 juta
anak di Indonesia yang menjadi pekerja.
Dede mengatakan hampir separuh pekerja
anak di Indonesia bekerja di sektor
pertanian, disusul sektor jasa, kemudian
manufaktur. Umumnya pekerja anak adalah
laki-laki. Sepertiga anak yang bekerja di
sektor jasa adalah pembantu rumah tangga.
“Yang jadi pembantu banyak perempuan,”
kata Dede. Kepala Sub-Direktorat Unit
Pengawasan Norma Kerja Anak Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hendar
Rahman, mengatakan pemerintah berupaya
menarik pekerja anak dari tempatnya
bekerja. Pada 2012 pemerintah berencana
menarik 10.750 anak dari tempatnya
bekerja. Sementara tahun depan pemerintah
berencana menarik 11 ribu anak. Hendar
mengatakan pekerja anak yang ditarik akan
dikembalikan ke pendidikan. Dari tahun ke

40
KELOMPOK 4

Sumber : https://www.bentengsumbar.com/2014/12/komedi-rasis.html

Massa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua Sejawa-Bali menolak pernyataan rasisme terhadap
orang Papua serta hentikan intimidasi terhadap mahasiswa Papua se-Indonesia (dok BBC Indonesia).

41
Lampiran 3: Contoh Bendera dan Pohon

42
5. KESETARAAN GENDER
Aspek Perkembangan 6
Kesadaran Gender
Bidang Layanan
Pribadi
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Kesetaraan Gender”:
1. Murid dapat menjelaskan perbedaan konsep gender dan jenis kelamin dengan baik.
2. Murid dapat mendiskusikan pengaruh gender dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh
budaya dan nilai-nilai yang berlaku dengan baik.
3. Murid dapat mengaitkan fungsi dan peran sosial antara laki-laki dan perempuan dalam
kehidupan sehari-hari.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Curah pendapat
Media yang Dibutuhkan
• Kertas flipchart
• Spidol
• Pensil
• Gambar untuk teka-teki

POIN KUNCI
1. Seks adalah Jenis kelamin yang mendeskripsikan perbedaan biologis dan genetic dari
perempuan dan laki-laki di semua umur.
2. Gender adalah pembedaan (bukan perbedaan) antara laki-laki dan perempuan, baik
dalam bentuk nilai, posisi, peran, maupun relasi, yang merupakan konstruksikan sosial.
Kontruksi sosial ini dipengaruhi tempat, waktu, suku/ras, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan iterpretasi agama sehingga sesungguhnya bisa berubah
3. Peran gender adalah peran perempuan dan laki-laki yang sering kali terbatas oleh
stereotype/stigma.

43
4. Stereotip gender adalah kepercayaan tentang perempuan dan laki-laki yang dipandang
sebagai hal yang benar dan tidak dapat dirubah.
5. Pembatasan peran gender yang ada di masyarakat membuat peran laki-laki dan
perempuan tidak setara dan tidak seimbang dalam masyarakat
6. Semua orang berhak menjadi apapun dan meraih cita-citanya tanpa membedakan
gender.
7. Laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang setara yang bisa saling bekerja sama
dalam pencapaian kesejahteraan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.
Alternatif ice breaking: “Cari Gambar”. Guru menayangkan
sebuah gambar lengkap dengan instruksinya.

Cari panda di antara gambar berikut dalam 30 detik!

44
INTI AKTIVITAS 1: IDENTIFIKASI SIFAT DAN CIRI
1. Murid dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari murid laki-laki dan perempuan.
2. Ada kelompok akan mendiskusikan ciri-ciri fisik, sifat, dan
aktivitas perempuan dan kelompok lainnya mendiskusikan
hal yang sama untuk laki-laki.
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok, lalu kelompok lain menanggapi.
4. Setelah kelompok presentasi, guru mengajak murid untuk
mendiskusikan sifat dan ciri-ciri mana saja yang hanya ada
pada laki-laki atau perempuan dan mana yang bisa
dilakukan oleh keduanya, dengan mencontreng pada kolom
yang sesuai.
Contoh tabel:
Sifat/Ciri- Hanya pada Hanya pada Laki-laki dan
Ciri/Aktivitas Perempuan Laki-laki Perempuan
Memasak
Menyiram
tanaman
Menangis
Dst.

REFLEKSI
1. Berdasarkan hasil diskusi, apakah ada perbedaan antara
laki-laki dan perempuan?
2. Apakah laki-laki boleh menangis?
3. Benarkah fisik perempuan itu lemah?
Guru meminta perwakilan dari murid perempuan dan murid laki-laki untuk
memberikan kesimpulan dari hasil refleksi tersebut.

PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan


baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.

45
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

46
Lampiran 1: Materi

PEMAHAMAN GENDER

Perempuan atau laki-laki adalah sebutan untuk pembeda biologis atau jenis kelamin. Ciri
biologis ini dibawa sejak lahir disebut dengan kodrat karena pemberian Tuhan, bersifat permanen
dan fungsinya tidak bisa dipertukarkan. Ciri biologis ini mengacu pada organ reproduksi yang
dimiliki oleh laki-laki ataupun perempuan seperti yang dimiliki perempuan, yaitu vagina, kelenjar
susu, menstruasi, memiliki ovarium dan rahim bagi perempuan. Sedangkan pada laki- laki di
antaranya memiliki penis, testis, sperma dan testosteron.
Masih banyak kesalahpahaman antara kodrat dan peran gender seperti, mengerjakan
pekerjaan rumah tangga bukanlah kodrat bagi perempuan karena hal itu juga bisa dilakukan oleh
laki-laki. Sebaliknya pencari nafkah bukan kodrat laki-laki karena juga banyak perempuan sebagai
pencari nafkah keluarga.
Gender mengacu pada satu set atribut, harapan, peran atau karakteristik yang diinginkan
oleh masyarakat terhadap seseorang, baik laki-laki atau perempuan. Dengan kata lain gender
adalah apa yang diharapkan masyarakat terhadap karakteristik laki-laki dan perempuan. Namun,
identitas gender tidak hanya laki-laki dan perempuan saja, misalnya secara biologis terlahir
sebagai perempuan namun sifat dan cirinya lebih cenderung maskulin atau sebaliknya.
Peran gender dibangun oleh cara pandang budaya patriarki dalam masyarakat, yaitu
budaya yang menganggap bahwa laki-laki adalah makhluk yang harus mendapatkan
keistimewaan lebih dibanding perempuan. Cara pandang inilah yang melahirkan ketidakadilan
bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya. Misalnya menurut masyarakat yang berhak
sekolah tinggi itu adalah laki-laki, sementara perempuan hanya untuk rumah tangga. Contoh
lainnya perempuan harus bisa menahan kemarahannya tapi boleh memperlihatkan kesedihan
dan ketidakberdayaan, sedangkan laki-laki tidak boleh menangis dan harus bersikap keras dan
tegas.
Peran gender bisa jadi berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, termasuk juga
waktu, lokasi dan budaya, karena sesuai dengan cara pandang dan budaya yang berkembang. Tapi
tetap saja cara pandang budaya patriarki tetap ada, sehingga sering terjadi ketidaksetaraan peran
antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Walaupun sebenarnya pekerjaan apapun bisa
dikerjakan oleh laki-laki dan perempuan, contohya:
1. Koki/Chef. Saat ini banyak chef berjenis kelamin laki-laki. Walaupun dalam pandangan
masyarakat pekerjaan memasak dianggap sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh
perempuan, tapi laki-laki juga banyak yang bisa melakukan.
2. Pilot. Banyak orang mengetahui bahwa pilot hanya pekerjaan laki-laki, namun
sekarang juga banyak pilot perempuan termasuk di Indonesia
47
3. Montir, banyak yang memahami bahwa montir adalah pekerjaan laki-laki, tapi
sekarang banyak perempuan yang ahli otomotif atau mekanik lainnya
Sebagai manusia yang hidup dalam masyarakat yang beragam, baik suku, agama maupun
budaya, saling menghargai dan menghormati sesama manusia ciptaan Tuhan adalah kewajiban
yang harus dilakukan. Juga termasuk pilihan-pilihan setiap orang untuk mengekspresikan diri.
Misalnya, laki-laki yang kemayu atau maskulin, walaupun dalam konstruksi yang dibangun oleh
masyarakat laki-laki harus tegap dan tegas, namun ketika mereka memilih untuk kemayu kita
harus menghargai. Bahwa kita harus paham bahwa gender di masyarakat bukan hanya laki-laki
atau perempuan, tapi ada laki-laki yang ekspresi gendernya kemayu atau perempuan dengan
ekspresi gender yang tomboy. Sebagai manusia kita harus menghormati dan menghargai setiap
pilihan mereka mengekspresikan diri. Begitulah toleransi yang harus dikembangkan untuk
menciptakan dan menjaga kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.

Referensi
Modul GAP Inc. P.A.C.E. untuk Remaja Perempuan Awal

48
KELAS VII
SEMESTER
GENAP

49
6. KEBERAGAMAN BERAGAMA
Aspek Perkembangan 1
Landasan Hidup Religius
Bidang Layanan
Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Keberagaman Beragama”:
1. Murid dapat mengetahui keberagaman agama dan kepercayaan yang diyakini oleh
masyarakat Indonesia, juga nilai-nilai yang menjadi landasan bagi setiap pemeluknya
dengan baik.
2. Murid dapat menunjukkan perilaku menghormati terhadap kebebasan memeluk
agama dan keyakinan dilindungi oleh Negara.
3. Murid dapat menjalankan kehidupan yang rukun antar pemeluk agama yang berbeda.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi dan Menonton dokumenter
Media yang Dibutuhkan
• Laptop
• LCD
• Alat tulis
• Film tentang keberagaman

POIN KUNCI

50
1. Negara Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dihuni oleh
masyarakat yang beragam, baik bahasa daerah, agama, suku ataupun kebiasaan
lainnya. Perbedaan itu merupakan kekuatan untuk membangun bangsa Indonesia.
2. Semboyan yang dijunjung oleh Negara Indonesia adalah “Bhinneka Tunggal Ika”
maksudnya berbeda-beda tapi tetap satu, yaitu sebagai warga Negara Indonesia.
3. Bahwa setiap agama dan kepercayaan senantiasa mengajarkan nilai-nilai kebaikan bagi
umatnya untuk menjalankan kehidupan yang rukun, bertoleransi, saling menghargai
dan saling mendukung tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking #1: Menyanyikan lagu yang berkaitan


dengan keberagaman, seperti:
a. Dari Sabang Sampai Merauke
b. Tanah Airku
c. Satu Nusa Satu Bangsa

Alternatif ice breaking #2: Permainan Uji Kekompakan


a. Guru membagi kelompok masing-masing 5 orang.
b. Murid berbaris berdiri sambil memegang bahu teman.
c. Jika guru berkata “Tang” maka kelompok loncat ke
depan.
d. Jika guru berkata “Ting” maka kelompok loncat
mundur.
e. Jika guru berkata “Tung” maka kelompok bergoyang
pinggul ditempat.
f. Ketika pelaksanaanya, Guru memberikan instruksi
dengan kombinasiTang,Ting,Tung, misalnya
Tang,Ting,Ting,Tung,Ting.

51
g. Kelompok loncat atau bergoyang sesuai dengan
instruksi.
h. Kelompok yang tidak kompak, berarti kalah.
i. Kelompok yang bertahan, menang.

Guru menyampaikan hikmah permainan ini adalah tentang


kekompakan dan toleransi.
INTI AKTIVITAS 1: MENONTON DOKUMENTER
1. Guru menampilkan film tentang keberagaman dalam
beragama

https://www.youtube.com/watch?v=i3oNieO4fmc

2. Guru membagi murid dalam kelompok kecil untuk


mendiskusikan :
a. Keragaman agama yang ada di Indonesia dan rumah
ibadah masingmasing agama/keyakinan.
b. Apa saja perayaan hari besar agama yang murid ketahui?
c. Bagaimana cara membangun toleransi antar umat
beragama?
3. Setelah diskusi masing-masing kelompok akan
menyampaikan hasil diskusinya.
4. Guru mengajak murid untuk menanggapi hasil diskusi yang
telah disampaikan.

REFLEKSI
Guru mengajukan pertanyaan untuk merefleksikan hasil diskusi,
sebagai berikut:
1. Mengapa ada keberagaman dalam kehidupan?
2. Bagaimana cara kita menyikapi keberagaman yang ada,
terutama keberagaman beragama?
3. Apa yang akan dilakukan jika melihat orang yang tidak
menghargai keberagaman?

TIPS
4 Tips Menjaga Keberagaman di Indonesia

52
1. Saling Menghormati
2. Membantu Satu Sama Lain
3. Tidak Saling Menjatuhkan
4. Saling Menjalin Kebersamaan
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

Lampiran 1: Materi
INDONESIA BERAGAM

Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke adalah negara dengan
keberagaman yang luar biasa. Pendiri Negara membuat semboyan pemersatu bangsa yaitu “
BHINEKA TUNGGAL IKA’ bahwa kita berbeda-beda namun tetap satu sebagai warga Negara
Indonesia. Keberagaman di Indonesia bisa dilihat dari :
1. Keberagaman suku ⇢ Indonesia memiliki 1340 suku bangsa
2. Keberagaman agama ⇢ kebebasan beragama dijamin oleh UUD 1945 pasal 28e ayat 1 yang
menegaskan “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”
3. Keberagaman Ras ⇢ Ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan
manusia melalui ciri fenotipe (ciri fisik) dan asal usul geografis.
4. Keberagaman status sosial ⇢ Contohnya seperti status sosial, pendidikan, jabatan, dan
sebagainya.
Toleransi merupakan kunci untuk menjaga harmonisasi dan dan kedamaian dalam hidup.
Karena kita adalah ciptaanNya, maka menghargai setiap ciptaan itu harus dilakukan. Dan Toleransi
adalah jawabannya. Toleransi dapat dikatakan sebagai sikap atau perilaku yang menerima dan
menghargai suatu perbedaan agama dan budaya yang ada. Toleransi ini penting selalu dijaga dan
dirawat ditengah keberagaman yang rentan terpecah belah. Oleh sebab itu diperlukan sifat
toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan di masyarakat. Sifat
toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada.
Sikap toleransi yang harus terus menerus dikembangkan seperti memberikan kesempatan
kepada tetangga melakukan ibadahnya. Bahwa pada dasarnya setiap pemeluk yang menjalankan
ibadahnya adalah dalam rangka mengerjakan kebaikan. Semua agama dan keyakinan yang ada di

53
Indonesia selalu mengajarkan kebaikan, apapun agamanya. Hanya cara beribadah saja yang
membedakan pemeluk agama yang satu dengan yang lainnya.
Sikap dan prilaku yang merendahkan atau menjelek-jelekan ajaran agama yang berbeda
dengan kita merupakan sikap yang intoleransi, dan sikap ini tidak mencermin sikap bangsa
Indonesia yang menghargai keberagaman. Sikap toleransi lain yang bisa dikembangkan adalah
tolong-menolong antarwarga ketika melaksanakan hari raya, dan tidak membeda-bedakan
tetangga, dan menghargai perbedaan budaya yang ada.
Untuk menjaga dan meningkatkan persatuan dan kesatuan dinegara kita, sikap dan perilaku
toleransi merupakan kunci utama mencegah terjadinya adudomba yang berujung perpecahan.
Sebagai sebagai bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman, kita harus senantiasa
menyeimbangkan antara semua norma dan ideologi yang ada. Keberagaman adalah sebuah
keuntungan, bukan hal akan memecah belah bangsa. Jangan sampai kita mementingkan satu hal
tetapi melupakan hak dan kepentingan orang lain. Pepatah minang menyebutkan basilang kayu
di tungku makonyo api bisa ka iduik artinya perbedaan yang ada bisa menjadi kekuatan untuk
menyalakan semangat untuk membagun bangsa menjadi lebih baik. Jika menyusun kayu dalam
tungku dengan tertata dan tersusun rapi maka api tidak akan bisa menyala karena tidak celah
atau rongga yang menjadi tempat udara yang membantu agar apai bisa menyala.
Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan
menganut paham toleransi. Jangan sampai Indonesia terpecah-belah akibat isu-isu negatif. Ingat
kata pepatah, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

54
7. BIJAK BERGAWAI
Aspek Perkembangan 2
Landasan Perilaku Etis
Bidang Layanan
Pribadi dan Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri dan Bernalar Kritis
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Bijak Bergawai”:
1. Murid dapat menjelaskan dampak penggunaan gawai dalam kehidupan.
2. Murid dapat memahami cara menggunakan gawai dengan bijak.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi
Media yang Dibutuhkan
• Papan tulis
• Kertas Plano
• Spidol
• Karton
• Sticky Notes
• Gambar gawai
• Video

POIN KUNCI
1. Gawai merupakan perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Salah satu
hal yang membedakan gawai dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur
“kebaruan”. Artinya, dari hari ke hari gawai selalu muncul dengan menyajikan
teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.
2. Gawai dapat terhubung dengan internet sehingga bukan hanya sekedar alat
komunikasi namun menjadi kebutuhan di masa kini.
3. Gawai berguna untuk memperoleh informasi, merekam momen dan menunjukkan
kreativitas.
4. Gawai memiliki dampak positif tetapi juga memiliki banyak dampak negatif terutama
bagi kesehatan mental.

55
5. Gunakan gawai sesuai aturan dan tanggung jawab. Perhatikan Do’s dan Don’ts dalam
menggunakan gawai.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan kabar
murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat dan
semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking: “Ucapkan Objek”


Guru menyebutkan suatu objek dan murid akan menyebutkan
jenis yang berhubungan dengan objek tersebut. Misalnya objek
yang disebutkan guru adalah “hewan”. Murid pertama
menyebutkan “Ayam”. Kemudian murid kedua (ditunjuk oleh
guru) menyebutkan hewan lain yang huruf awalnya adalah huruf
akhir hewan yang disebutkan murid pertama yaitu huruf M
seperti hewan “Monyet” demikian seterusnya.
INTI AKTIVITAS 1: MENANGGAPI GAMBAR
1. Guru menampilkan jenis-jenis gawai sebagai berikut:

56
2. Guru meminta murid mengamati gambar dan menanggapi
gambar berdasarkan pertanyaan berikut:
a. Gambar apa yang ditampilkan?
b. Apa kegunaan benda pada gambar tersebut?
c. Siapa yang memiliki benda tersebut?
d. Apa tujuan memiliki benda tersebut?
3. Guru mengajak murid berdiskusi mengenai gawai dan dampak
gawai pada kehidupan murid, baik yang positif maupun negatif.
4. Guru menyimpulkan pendapat murid mengenai gawai dan
dampaknya bagi kehidupan.
AKTIVITAS 2: DISKUSI
1. Guru membagi kelompok yang beranggotakan dari 5 – 6 murid.
2. Guru membagikan LK-Bijak Bergawai yang berisi kasus.
3. Kelompok mempelajari dan mendiskusikan kasus tersebut
berdasarkan pertanyaan yang disediakan pada LK.
4. Hasil diskusi disajikan pada kertas plano.
5. Kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya.
6. Kelompok lain memberikan tanggapan dan apresiasi.

57
7. Setelah masing-masing kelompok selesai melakukan presentasi,
guru mengajak murid berpendapat mengenai tips menggunakan
gawai secara bijak.
8. Guru menyampaikan tip menggunakan gawai secara bijak, yaitu
“Do’s and Don’ts”.
AKTIVITAS 3: MENONTON VIDEO
1. Guru menyampaikan video untuk disimak bersama. Beberapa
alternatif video yang dapat disampaikan sebagai berikut:
a. Judul: Demi Sosial Media

https://www.youtube.com/watch?v=6kyohlZ_9iU

b. Judul: Don’t Waste Your Time for Nothing

https://www.youtube.com/watch?v=6KKw8HTFhKQ

c. Judul : Dreams Online

https://www.youtube.com/watch?v=VIHYaoQlveo&feature=youtu.be

58
2. Setelah selesai menyimak video, guru melakukan refleksi
dengan pertanyaan:
a. Berapa lama biasanya kamu menggunakan gawai dalam
sehari?
b. Bandingkan lamanya menggunakan gawai dengan aktivitas
lainnya!
c. Apakah termasuk orang yang mengalami kecanduan?
d. Bagaimana video tersebut menginspirasimu dalam
menggunakan gawai?
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan baru
yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

59
Lampiran 1: Materi
BIJAK BERGAWAI

Gawai kini bukan lagi sekedar alat komunikasi namun menjadi alat kebutuhan. Dengan
gawai kita dapat dengan mudah mendapatkan berjuta informasi, merekam momen dan
menunjukan kreativitas tertentu. Asyiknya gawai dapat membuat kita terlena, lupa waktu lupa
belajar, lupa keluarga. Gunakan gadjet sesuai aturan, dan tanggung jawab.

Aturan menggunakan gawai:


1. Hindari mengunduh tanpa ijin. Komunikasikan dengan orang tua/ orang yang lebih
2. tua untuk memastikan file yang diunduh itu aman.
3. Ceritakan pengalamanmu menggunakan gawai dan internet dengan orang tua atau
4. orang dewasa yang bisa kamu percaya.
5. Tidak memberikan infromasi pribadi kepada orang lain
6. Tidak ada yang mengetahui password email, medsos kecuali orang tuamu.

Dampak penggunaan gawai:


1. Dampak positif: mudahnya mendapatkan informasi terupdate, mempersingkat waktu dan
jarak, alat rekreasi dikala jenuh, peluang bisnis.
2. Dampak negatif: Cyber bullying, kecanduan (game, internet, sosial media, online shoping),
insomnia, cemas, depresi, gangguan psikotik, perdagangan manusia, eksploitasi seksual.

Cara mencegah kecanduan gawai:


1. Memikirkan cita-cita yang ingin dicapai.
2. Mengisi waktu luang dengan hal bermanfaat.
3. Mengurangi interaksi secara daring melalui penggunaan gawai.
4. Mengatur waktu belajar dan bermain gawai.

Tips bijak menggunakan gawai:


DO’s (Yang Harus dilakukan):
1. Memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya
2. Think Before Posting atau memikirkan baik buruk yang menjadi dampak dari apa yang
akan kita posting
3. Menutup halaman jika menutup konten tidak baik
4. Menjaga kerahasiaan data pribadi seperti tanggal lahir, alamat, sekolah, nomor telepon,
akun dan password)

60
DON’Ts (Tidak Boleh Dilakukan):
1. Menggunakan gawai berlebihan sampai lupa waktu
2. Menggunakan aplikasi atau games dengan rating diatas umur
3. Menyebarkan foto atau video yang tidak pantas
4. Menerima pertemanan atau berinteraksi dengan orang asing

Referensi
Ahmad Vika Yuvindra. (2021). Pengaruh Gadjet terhadap kondisi mental, kamu harus jadi lebih
baik. Fakultas Psikologi UHAMKA. https://psikologi.uhamka.ac.id/pengaruhgawai-
terhadap-kondisi-mental-kamu-harus-lebih-bijak-lagi/
Humas Kota Cimahi. (2016). Bijak Menggunakan gawai.
https://www.youtube.com/watch?v=IhbI4G2F6EE
Nawangsari, Nur Ainy Pardana, Dr. (2020). Panduan Penggunaan Gawai dan Media Digital Untuk
Pengasuhan Generasi Milenial. Fakultas Psikologi: Universitas Airlangga.
https://mooc.unair.ac.id/course/view.php?id=16
Pesan Bijak Menggunakan Gawai Dimasa Pandemi.
https://www.youtube.com/watch?v=IqTx951Unuc
Fitriyani. (2020). Anak Kecanduan Gawai hingga membenturkan Kepala ke Tembok, Peringatan
Buat Orang Tua. https://id.theasianparent.com
Humas Kementrian Pemberdayaan Perempuan. (2021). Puluhan Anak jadi Korban Eksploitasi
Seksual, Kemen PPPA Inatkan Untuk Tidak Mudah Terjebak Bujuk Rayu.
https://kemenpppa.go.id
Jaka. (2019). 10 Remaja Ini Sukses Karena Memanfaatkan Teknologi Ini Rahasianya.
https://jalantikus.com
Media Indonesia. (2021). Kisah Wirausaha Milenial Sukses Dengan Memanfaatkan Teknologi
Digital. https://m.mediaindonesia.com

61
Lampiran 2: LK-Bijak Bergawai

Kasus 1
Bacalah kasus berikut!
Baru-baru ini, kasus anak kecanduan gawai yang parah terjadi di Bondowoso Jawa Timur. Pihak
medis di Poli Jiwa RSUD Koesnadi Bondowoso menyatakan telah merawat dua orang anak yang
kecanduan bermain perangkat elektronik baik ponsel pintar maupun laptop. Kasus anak
kecanduan gawai ini dikatakan parah, karena kedua anak tersebut akan melakukan hal ekstrim
yaitu membenturkan kepala ke tembok bila dilarang menggunakan gawai.

Jawab pertanyaan berikut berdasarkan informasi dari kasus yang telah dibaca dengan cara
berdiskusi dalam kelompok!
a. Apa sajakah dampak dari penggunaan gawai pada kasus tersebut?
b. Bagaimana dampak itu terjadi?
c. Bagaimana cara menggunakan gawai dengan bijak?
d. Siapakah yang paling rentan terkena dampak negatif penggunaan gawai, laki-laki atau
perempuan?
Kasus 2
Bacalah kasus berikut!
Berdasarkan informasi yang beredar, menyatakan bahwa sekitar 30% anak yang menjadi pelaku
kejahatan seksual itu bermuara dari konten-konten bernuansa pornografi. Konten pornografi
sudah sangat menyebar dan bahkan masuk pada game-game online yang dimainkan anak.

Jawab pertanyaan berikut berdasarkan informasi dari kasus yang telah dibaca dengan cara
berdiskusi dalam kelompok!
a. Apa sajakah dampak dari penggunaan gawai pada kasus tersebut?
b. Bagaimana dampak itu terjadi?
c. Bagaimana cara menggunakan gawai dengan bijak?
d. Siapakah yang paling rentan terkena dampak negatif penggunaan gawai, laki-laki atau
perempuan?
Kasus 3
Bacalah kasus berikut!
Beranjak dari kebiasaan orang tua Adrian Agus dan Eugenie Patricia yang gemar membuat puding
lembut, kedua kakak beradik ini memanfaatkan peluang bisnis dalam bidang kuliner melalui
bisnis dua arah yaitu penjualan fisik dan online.

62
Jawab pertanyaan berikut berdasarkan informasi dari kasus yang telah dibaca dengan cara
berdiskusi dalam kelompok!
a. Apa sajakah dampak dari penggunaan gawai pada kasus tersebut?
b. Bagaimana dampak itu terjadi?
c. Bagaimana cara menggunakan gawai dengan bijak?
d. Siapakah yang paling rentan terkena dampak positif penggunaan gawai, laki-laki atau
perempuan?
Kasus 4
Bacalah kasus berikut!
Assa Aydin (10), bocah kelahiran Lumajang yang menggeluti perkembangan teknologi. Assa yang
baru duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar itu sudah bisa membuat game online. Tidak
tanggung-tanggung, ia telah membuat lima jenis permainan sampai hari ini.

Jawab pertanyaan berikut berdasarkan informasi dari kasus yang telah dibaca dengan cara
berdiskusi dalam kelompok!
a. Apa sajakah dampak dari penggunaan gawai pada kasus tersebut?
b. Bagaimana dampak itu terjadi?
c. Bagaimana cara menggunakan gawai dengan bijak?
d. Siapakah yang paling rentan terkena dampak positif penggunaan gawai, laki-laki atau
perempuan?

63
8. Mengenal Pola Hidup Hemat, Ulet, dan Kompetitif
Aspek Perkembangan 8
Landasan Kewirausahaan/Kemandirian
Bidang Layanan
Pribadi
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Mengenal Pola Hidup Hemat, Ulet dan Kompetitif”, murid
dapat merinci perilaku hemat, ulet dan kompetitif sebagai karakteristik kewirausahaan
dengan baik.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi dan Menonton film pendek
Media yang Dibutuhkan
• Laptop
• LCD
• Alat tulis
• Rekaman Film
• Gambar untuk Puzzle

POIN KUNCI
1. Hemat artinya sikap menggunakan sesuatu dengan cermat dan hati-hati.
2. Ulet artinya tidak mudah putus asa, selalu mencoba mencari solusi.
3. Kerja keras yang dilakukan tidak akan sia-sia karena akan diiringi dengan hasil yang
memuaskan
4. Kompetitif berarti bersedia menciptakan keunggulan atau kelebihan untuk bersaing
dengan orang lain.
5. Kewirausahaan maksudnya sikap atau kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru dan
memiliki nilai serta manfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.
6. Akses terhadap internet dan media sosial menjadi bekal untuk mengembangkan sikap
kewirausahaan.
7. Hemat, ulet dan kompetitif adalah sikap yang harus dimiliki pada saat sekarang ini.
8. Gengsi adalah penghalang meraih sukses.

64
LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking: "Bermain Puzzle"


Guru dapat menyiapkan 3 - 4 gambar yang dipotong-potong
seperti puzzle. Kemudian meminta murid untuk menyusun
puzzle. Kelompok yang lebih dulu selesai merangkai puzzle,
diminta untuk memberikan kesan dan pesan ketika bermain
puzzle.
INTI AKTIVITAS 1: MENONTON FILM PENDEK
1. Guru bertanya kesiapan murid mengikuti materi.
2. Guru menayangkan film

https://www.youtube.com/watch?v=fRQ7wl9Oaqo
3. Setelah film selesai ditayangkan, guru dan murid
melakukan diskusi melalui pertanyaan berikut:
a. Sikap apa yang patut diteladani dari film pendek
tersebut?
b. Menurutmu, mengapa tokoh Ibu pada film tersebut
bersedia menghabiskan uang tabungannya?
c. Apa kata yang sering diucapkan si Ibu?
d. Dari film tersebut mana yang menunjukkan perilaku
hemat, ulet, dan kompetitif?
e. Apa saranmu agar usaha Ibu dan Anak itu laku keras
dipasaran?
f. Bagaimana perasaanmu menyaksikan film tersebut?

65
4. Guru mengapresiasi jawaban murid.
5. Guru mengulas materi tentang perilaku hidup hemat,
ulet dan kompetitif.
6. Guru menstimulasi murid untuk berdiskusi melalui
pertanyaan:
a. Apakah laki-laki harus bekerja lebih ulet dari
perempuan? Apakah betul seperti itu?
b. Apakah perempuan harus memiliki kebiasaan yang
hemat? Apakah betul seperti itu?
c. Bolehkah laki-laki dan perempuan berkompetisi?
d. Banyak orang-orang menunjukkan kompetensi atau
kemampuannya di media sosial, baik laki-laki atau
perempuan. Bagaimana pendapatmu?
7. Setelah diskusi dianggap selesai, Guru mengajak murid
untuk memberikan tips untuk hidup hemat, ulet dan
kompetitif secara berkelompok. Murid dapat memilih
cara untuk membuat tips tersebut baik melalui poster,
video, lagu atau hal lainnya yang disepakati kelompok.
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

66
Lampiran 1: Materi

POLA HIDUP HEMAT, ULET, DAN KOMPETITIF

Gerakan pola hidup hemat dan bersahaja selalu diperbincangkan. Pola hidup hemat berarti
gaya hidup yang tidak boros dan tidak berlebihan. Dapat dicontohkan seorang ibu yang pergi
berbelanja dengan membawa daftar belanja, maka ia akan berbelanja sesuai dengan kebutuhan.
Lain halnya bila seorang ibu yang pergi belanja tanpa daftar belanja, maka ia akan berbelanja
diluar yang dibutuhkan, dan ini biasanya akan menimbulkan pemborosan.
Berbicara mengenai Pola Hidup Hemat, berikut ini terdapat beberapa pengertian dan
contoh dari kegiatan yang tidak melakukan pemborosan:
1. HEMAT berarti hati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros, disesuaikan dengan
pendapatan dan kemampuan.
2. BERSAHAJA artinya setelah berusaha sekuat tenaga, menerima apa yang dianugrahkan
Tuhan.
3. SEDERHANA artinya apa adanya dan tidak berlebih-lebihan, hidup sederhana bukan
berarti hidup miskin.
Menurut Gunawan, dkk (2019), sikap ulet berarti tahan uji, tidak mudah putus asa dan tidak
mudah menyerah jika menemui rintangan dan hambatan yang disertai kemauan kerja keras
dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita. Meskipun ia gagal dalam suatu urusan, tetapi ia
tidak mengeluh, tidak bersedih, dan tidak pula berputus asa sehingga ia akan tetap berusaha dan
mencoba lagi untuk mencapai yang diinginkannya. Baginya, kegagalan adalah keberhasilan yang
tertunda.
Suhanda (2016) menyampaikan makna kompetiif yang bisa berarti positif dan bisa berarti
negatif. Kompetisi dalam arti positif menggambarkan keunggulan suatu individu, korporasi atau
pun bangsa dengan memanfaatkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk menghasilkan
sesuatu sehingga melebihi dari apa yang dapat dilakukan oleh individu, korporasi maupun bangsa
lainnya.
Kompetisi dalam arti negatif lebih cenderung untuk mencari kelemahan lawan dari
pesaingnya dengan ber- bagai cara yang tidak sportif sehingga lawannya mengalami kegagalan
dalam mencapai tujuannya dan menunjukkan ketidaksiapan seseorang atau organisasi untuk
menerima kekalahan dari saingannya dengan berbagai cara, dengan harapan kompetisi dapat
diulang kembali agar dapat dimenangkannya. Sikap Kompetitif adalah kemampuan yang harus
dimiliki oleh peserta didik dalam proses pembelajaran ataupun diluar sekolah, dengan mengacu
pada nilai percaya diri, pembelajar, mandiri, insiatif dan pantang menyerah.

Cara membangun sikap pantang menyerah:


67
1. Mengakui kelemahan diri
2. Motivasikan diri
3. Yakin akan kemampuan
4. Perhitungan yang matang
5. Berdoa
6. Terus berusaha
7. Belajar dari kegagalan
Cara membangun sikap kompetitif:
1. Tanamkan niat yang kuat
2. Tetapkan target yang pasti
3. Tidak takut tantangan
4. Tidak menganggap remeh orang lain
5. Kegagalan adalah media instropeksi diri

Referensi
Gunawan, I. M., Endriani, A., & Malina, R. (2019). Pengaruh Konseling Behavioristik Terhadap
Sikap Keuletan pada Murid Kelas VIII SMP Negeri 3 Batukliang Utara. Jurnal Kependidikan:
Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan
Pembelajaran, 5(1), 21-26
Suhanda (2016). Model Penumbuhan Sikap Kompetitif. Kemendikbud PP Paud Dikmas Jawa Barat
http://direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/
http://www.chillaworld.com/NEWS/LIFE-INSPIRATION/7-Cara-Membangun-Sikap-
Pantang-Menyerah.html
https://www.idntimes.com/life/inspiration/tresna-nur-andini/tips-menanamkan-jiwakompetitif-
c1c2
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Perilaku%20Konsumen%20
dan%20Produsen/MP_files/konten5.html

68
9. MENGENAL JENIS PEKERJAAN DAN PROFESI
Aspek Perkembangan 9
Wawasan dan Kesiapan Karir
Bidang Layanan
Karir
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Mengenal Jenis Pekerjaan dan Profesi”:
1. Murid dapat memahami pengertian pekerjaan dan profesi dengan baik.
2. Murid dapat mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan dan profesi.
3. Murid memiliki kemampuan memilih pekerjaan dan profesi di masa depan dengan
penuh tanggung jawab.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Role play, Curah pendapat, dan Diskusi
Media yang Dibutuhkan
• Spidol
• Alat tulis
• Rekaman Video
• Kertas Plano
• LCD
• Proyektor

POIN KUNCI
1. Pekerjaan adalah kegiatan produktif yang dilakukan untuk bisa mendukung pemenuhan
kebutuhan hidup.
2. Profesi merupakan bidang pekerjaan yang didukung oleh pendidikan atau keahlian
tertentu, seperti dokter, bidan, pengacara, polisi, tentara, guru, dosen, dan wartawan.
3. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, dunia kerja juga terus berinovasi, sehingga
banyak pekerjaan baru yang muncul seperti desainer interface, ilmuwan data, dan
manajer media sosial. Oleh sebab itu, kita juga harus pandai dan jeli memanfaatkan
teknologi digital untuk menangkap peluang usaha baru di masa depan.

69
4. Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh
pekerjaan, mendapatkan promosi jabatan, dan upah yang setara.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN a. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
b. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
c. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking:


Tepuk Pilot: “Tepuk Pilot”, prok prok prok “take off”, prok
prok prok, “ Landing”, prok prok prok, “wuuuush”.
Tepuk Damkar: “Tepuk damkar”, prok prok prok “ngiung
ngiung”, prok prok prok, “nguing nguing”, prok prok prok,
“semprooot”.

d. Sebelum masuk ke kegiatan inti, guru membacakan atau


menampilkan kata bijak sebagai berikut:

"Usaha dan Keberanian tidak cukup tanpa tujuan dan


arah perencanaan"
INTI AKTIVITAS 1: TEBAK PEKERJAAN/PROFESI
1. Guru menyiapkan daftar pekerjaan dan profesi (Lampiran
2).
2. Guru meminta beberapa murid secara sukarela untuk maju
ke depan kelas, dan memilih salah satu dari daftar pekerjaan
dan profesi.
3. Murid tersebut berdiri di depan kelas.
4. Murid lain diminta untuk menebak profesi atau pekerjaan
yang dipilih dengan mengajukan tiga pertanyaan yang
mengarah kepada profesi yang telah dipilih (tidak boleh
langsung menebak jenis pekerjaan atau profesi).

70
5. Murid yang berdiri di depan menjawab pertanyaan murid
yang lain dengan: Ya atau Tidak.
6. Setelah 3 pertanyaan diajukan, murid yang lain menebak
profesi atau pekerjaan yang dimaksud.
7. Ulangi kegiatan dengan murid yang berbeda.
8. Setelah kegiatan selesai guru menanyakan kepada murid “
Apa yang mereka ketahui apa itu pekerjaan dan Profesi?”
9. Guru mengulas materi yaitu pengertian pekerjaan dan
profesi.
AKTIVITAS 2: Y CHART PEKERJAAN IDAMAN
1. Guru mengarahkan murid untuk masuk ke aktivitas kedua
2. Guru dapat mengulang tepuk profesi untuk mengembalikan
konsentrasi murid.
3. Guru membagikan lembar kerja, atau meminta murid untuk
membuat Y Chart pada buku masing-masing seperti berikut:

a. Guru meminta semua murid menuliskan 1-2 cita-cita


pekerjaan yang mereka minati.
b. Murid membuat gambar profesi atau pekerjaan yang
diminati pada lengkung Y chart.
c. Guru meminta murid untuk menuliskan yang mereka
ketahui tentang pekerjaan tersebut.
d. Murid menuliskan langkah apa yang harus disiapkan
untuk mencapai pekerjaan tersebut.

71
e. Guru mengapresiasi pekerjaan murid.
AKTIVITAS 3: PRESENTASI Y CHART
1. Guru meminta murid untuk berkelompok.
2. Dalam kelompok, minta murid untuk saling berbagi cerita
tentang pekerjaan yang dicita-citakan yang telah ditulis dan
digambar pada Y Chart.
3. Setelah bertukar cerita selesai, Guru meminta beberapa
perwakilan murid untuk memberikan kesan kegiatan
bertukar cerita ini.
4. Kemudian minta kelompok mencari tahu tentang :
a. Jenis-jenis pekerjaan dimasa depan
b. Keterampilan apa saja yang harus dimiliki dalam bekerja
5. Guru meminta murid dalam kelompoknya mendiskusikan,
kemudian hasil diskusi disajikan pada kertas plano.
Kelompok secara bergantian melakukan presentasi.
6. Guru mengapresiasi murid.
7. Guru menyampaikan bahwa dalam pilihan pekerjaan
idaman, mungkin akan ada perbedaan antara satu murid
dengan murid lainnya dan hal tersebut adalah hal yang
wajar, harus saling menghormati.
AKTIVITAS 4: MENONTON VIDEO
1. Guru menyiapkan video tentang Pekerjaan dan Profesi,
sebagai berikut:

https://youtu.be/XN5LUsJGkvI

2. Guru meminta murid untuk menyimak video tersebut, dan


menuliskan hal-hal yang dianggap perlu di buku catatan.
3. Guru membahas aktivitas yang telah dilakukan dengan
mengulas materi tentang Jenis Pekerjaan dan Profesi,
termasuk Tips Richard Leider.
4. Guru dan murid melakukan refleksi melalui pertanyaan:

72
a. Bagaimana pendapatmu tentang aktivitas pada materi
mengenal jenis pekerjaan dan profesi?
b. Apa yang telah dipahami terkait pekerjaan dan profesi?
c. Apakah laki-laki dan perempuan boleh memiliki cita-cita
pekerjaan yang sama? Mengapa?
d. Apa rencanamu setelah mempelajari materi ini?
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

73
Lampiran 1: Materi

MENGENAL JENIS PEKERJAAN DAN PROFESI

Menurut KBBI, pekerjaan adalah kegiatan atau sesuatu yang dilakukan untuk mendapat
nafkah atau penghasilan. Sedangkan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Sedangkan kata “profesi” diadaptasi
dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal dari bahasa Latin “professus” yang berarti
“mampu atau ahli di bidang tertentu.” Secara umum, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan
yang membutuhkan ilmu pengetahuan atau keterampilan khusus sehingga orang yang memiliki
pekerjaan tersebut harus mengikuti pelatihan atau pendidikan tertentu agar dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik.
Orang dengan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang dimilikinya sering disebut
professional seperti dokter, bidan, pengacara, polisi, tentara, guru, dosen, dan wartawan dan lain
sebagainya. Suatu pekerjaan disebut profesi jika membutuhkan keahlian tertentu, memiliki
kebebasan, keterikatan, dan harus mematuhi kode etik sebagai batasan kebebasannya dalam
bekerja. Profesi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai keahlian atau pengetahuan khusus yang sesuai dengan bidang pekerjaan,
dimana keahlian atau pengetahuan tersebut didapatkan dari pendidikan atau pengalaman.
• Terdapat kaidah dan standar moral yang sangat tinggi yang berlaku bagi para profesional
berdasarkan kegiatan pada kode etik profesi.
• Dalam pelaksanaannya harus mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan
pribadi.
• Harus memiliki izin khusus untuk bisa menjalankan pekerjaan sesuai profesinya.
• Umumnya professional tergabung dalam organisasi sesuai dengan bidang profesinya.
Sementara untuk menjadi seorang yang professional dalam profesi tertentu, dibutuhkan
persyaratan, diantaranya adalah :
• Memiliki pengetahuan khusus di suatu bidang ilmu tertentu
• Melibatkan berbagai kegiatan intelektual
• Membutuhkan adanya suatu persiapan tertentu yang cukup dalam, jadi bukan hanya
sekedar latihan saja
• Membutuhkan latihan yang berkesinambungan di dalam melaksanakan pekerjaannya atau
jabatannya
• Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi

74
• Adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi
• Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, pekerjaan baru bermunculan. Yang dulunya
tidak ada, sekarang menjadi sebuah profesi seperti seperti desainer interface, ilmuwan data,
manajer media sosial, dan masih banyak lainnya. Dan tidak menutup kemungkinan akan
bermunculan pekerjaan-pekerjaan baru di masa depan misalkan digital security guard, robot
maintenance, dan lainnya. Sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran kita harus bisa
memanfaatkan dan jeli membaca perkembangan pengetahuan dan informasi yang akan
mempengaruhi pekerjaan atau profesi yang akan kita pilih di masa depan.
Berkaitan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, laki-laki dan perempuan mempuyai
hak yang sama karena perempuan maupun laki-laki mempunyai potensi dan kualitasnya masing-
masing, baik pada sektor formal maupun informal. Persamaan hak sama antara laki-laki dan
perempuan untuk mendaptkan pekerjaan tanpa diskrimianasi dijamin oleh Undang- Undang
Dasar 1945 Pasal 28D ayat (2) yang menegaskan bahwa “setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”. Tidak ada
pengkotak-kotakan pekerjaan, bahwa perempuan hanya melakukan pekerjaan di ranah domestik
(rumah tangga) saja dan laki-laki di ranah publik. Laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan
akses yang sama dalam dunia kerja. Melakukan pekerjaan di ranah domestik bukanlah kodrat
perempuan, karena kodrat itu merupakan pemberian Tuhan yang dibawa sejak lahir baik oleh
laki-laki maupun perempuan yang bersifat permanen dan tidak bisa dirubah.
Saat ini kompetisi dalam dunia kerja semakin sulit. Standar yang ditetapkan untuk
mendapatkan pekerjaan juga semakin tinggi, oleh sebab itu bekal harus dipersiapkan dengan baik
untuk memasuki dunia kerja maupun dunia wirausaha. Pendidikan yang baik dan mumpuni
adalah kunci utama. Pendidikan yang baik akan menempa mental seseorang untuk menjadi
manusia tangguh, arif dan bijaksana, sehingga ketika mereka bekerja atau membangun dunia
usaha tidak melanggar hukum dan merugikan orang lain.

Rumus Dalam Memilih Karir/ Pekerjaan


Richard Leider, seorang konsultan karir dari Amerika Serikat, memiliki rumus moderen
yang dapat mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan rencana karir di masa depan
dengan efektif dan gemilang. Rumus yang dimilikinya adalah sebagai berikut:

Career = T + 2P + E + V
T : Talent
2P : Passion dan Purpose
E : Environment

75
V : Vision

T yang berarti talent atau bakat. Untuk mengetahui arah karir dan profesi yang cocok untukkita
jalani dimasa depan, cobalah mendeteksi apa saja kelebihan dan kelemahan yang kita miliki.
2P yaitu Passion dan Purpose, atau keinginan dan tujuan. Maksudnya, dalam meilih sebuah karir/
pekerjaan, diperlukan adanya gairan atau keinginan yang kuat untuk menggapai karir tersebut
dengan maksimal. Selain itu, dibutuhkan pula tujuan dan arah yang jelas, agar pencapaian karir
dimasa depan tidak salah arah. Kedua elemen ini membutuhkan kerja keras dan pengenalan diri
yang mendalam agar tujuan karir yang akan dicapai dapat diarahkan dengan benar.
E atau Environment (lingkungan). Masa remaja merupakan fase dimana kita sangat
membutuhkan lingkungan sekitar untuk dapat mengembangkan kepribadian dan emosi.
Lingkungan sekitar kita dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, atau tempat bermain. Dalam
lingkungan sekitar, seseorang dapat mengasah bakat dan minatnya sedemikian rupa sehingga
dapat menggapai karir yang direncanakan. Lingkungan sekitar menjadi tempat belajar dan
aktualisasi diri. Oleh karena itu, pilihlah selalu lingkungan yang positif, sehingga kita tidak akan
terjerumus kedalam hal-hal yang justru akan dapat menghambat karir kita dimasa depan.
V atau Vision yang berarti pandangan (visi). Leider melihat bahwa dengan menerapkan pola
visioning atau memandang jauh ke masa depan, kita akan dapat mengetahui bentuk-bentuk karir
yang akan dicapai. Untuk menciptakan sebuah visi yang baik, langkah pertama adalah menggali
potensi diri dan membuat perencanaan bagaimana memanfaatkan potensi tersebut untuk
meraih karir yang dicita-citakan.

“Teruslah belajar, gali potensi dalam diri, bulatkan tekad dan bekerja keraslah, jika
itu terus dilakukan seiring waktu dan pengalaman kelak kamu akan meraih mimpi yang
kamu kehendaki”

Referensi
M. Prawiro. 2 oktober 2020. Pengertian Profesi : Ciri-ciri, Syarat, Karakteristik dan contoh
profesi. https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-profesi.html

76
Lampiran 2: Daftar Nama Pekerjaan dan Profesi

No. Nama Pekerjaan/Profesi


1. Guru
2. Nelayan
3. Dokter
4. Petani
5. Apoteker
6. Arsitek
7. Perawat
8. Peternak
9. Pilot
10. Pemadam Kebakaran
11. Supir
12. Masinis
13. Pramugari
14. Nahkoda
15. Chef
16. Peneliti
17. Penulis
18. Fotografer
19. Jurnalis
20. Tentara
21. Penerjemah
22. Tukang Cukur
23. Pedagang
24. Aktor
25. Gamers
26. Atlet
27. Seniman
28. Musisi
29. Pengusaha
30. Aparatur Sipil Negara (ASN)

77
10. MENJADI TEMAN YANG MENYENANGKAN
Aspek Perkembangan 9
Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Bidang Layanan
Pribadi dan Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Berkebhinekaan Global
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Menjadi Teman yang Menyenangkan”, murid mampu
mengenali perilaku yang efektif dan tidak efektif dalam berteman.
Waktu
1 x 40 menit
Metode
Ekspositori
Media yang Dibutuhkan
• Laptop
• LCD
• Alat tulis
• HP

POIN KUNCI
1. Sahabat menjadi sangat penting bagi remaja dalam memenuhi kebutuhan sosial. Jika
remaja gagal untuk menempa persahabatan yang akrab maka akan mengalami kesepian
dan merasa tidak berarti.
2. Remaja lebih banyak tergantung pada teman-teman dari pada orang tua untuk
memenuhi kebutuhan akan kebersamaan, ketentraman hati dan intimasi.
3. Pengalaman dengan teman-teman akan membentuk eksistensi remaja.
4. Karakteristik teman berpengaruh penting terhadap perkembangan remaja. Contohnya
jika mempunyai teman dengan prestasi yang baik maka akan termotivasi untuk
berprestasi, dan sebaliknya.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.

78
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking: “Aku dan Dia”


a. Guru meminta ketua kelas (KM) atau murid lain secara
sukarela, untuk menjadi pemeran utama dalam kegiatan ini,
yang nantinya akan memerhatikan teman-teman sekelasnya
saat menjawab pertanyaan guru tentang dirinya.
b. Guru menyiapkan pertanyaan untuk kegiatan ini, alternatif
pertanyaan sebagai berikut:
• Berapa nomor sepatu KM?
• Apa nama panggilan kesayangan di rumahnya?
• Di mana tempat tinggalnya?
• Mata pelajaran apa yang disukainya?
• Apa hobi yang ditekuninya?
• Kapan tanggal ulang tahunnya?
• Apa makanan favoritnya?
• Apa hal yang tidak disukainya?
c. Guru membacakan pertanyaan dari daftar, kemudian
meminta murid lain untuk menjawab.
d. KM mengamati dan menghitung siapa teman yang paling
banyak menjawab pertanyaan dengan benar.
e. Guru memberikan kesempatan kepada KM untuk
menyampaikan siapa temannya yang memperoleh skor
tertinggi, dan menanyakan bagaimana perasaan KM setelah
tahu bahwa teman-temannya, “sangat mengenal” atau
“belum mengenal” dirinya.
f. Guru menyampaikan quotes “teman sejati adalah teman yang
akan menyayangimu meskipun telah mengenalmu dengan
sebenar-benarnya, baik hal baik pun hal buruk”.
INTI AKTIVITAS 1: CHECKLIST KEBIASAAN DALAM BERTEMAN
1. Guru memberikan ulasan materi tentang perilaku dalam
berteman.

79
2. Guru membimbing murid untuk melakukan refleksi terhadap
kebiasaan yang sering dilakukan, dengan cara mengisi LK-
Checklist Kebiasaan dalam Berteman yang telah disediakan.
3. Guru meminta murid untuk membubuhkan tanda centang
pada pernyataan kebiasaan yang sering dilakukan, dan tanda
silang pada pernyataan kebiasaan yang hampir tidak pernah
dilakukan.
4. Setelah murid menyampaikan jawabannya, yakinkan bahwa
jawaban murid tidak ada yang benar atau salah, karena
jawaban merupakan kondisi nyata yang sesuai dengan
kebiasaan masing-masing murid.
5. Setelah murid selesai mengerjakan checklist daftar kebiasaan
dalam berteman, guru mengajak murid melakukan refleksi
dengan pertanyaan:
a. Manakah yang lebih banyak, tanda centang atau tanda
silang pada daftarmu?
b. Apakah menurutmu, dirimu sendiri sudah menjadi
teman yang menyenangkan?
c. Apakah kamu pernah menjadi teman yang tidak
menyenangkan? Coba ceritakan kejadiannya!
d. Adakah yang kamu harus perbaiki dalam pertemanan?
6. Guru menyampaikan Tips Perilaku Efektif dalam Berteman,
yaitu MIRA-MTB.
MI = Memulai interaksi
• Pelajari seseorang : tanyakan nama, usia, dan kegiatan
favoritnya.
• Gunakan pengantar sosial: perkenalkan dirimu, mulailah
pembicaraan, dan ajak orang itu untuk melakukan
sesuatu.

RA = Ramah
• Tunjukkan kebaikan hati, perhatian dan memuji orang lain.

M = Melakukan Perilaku Prososial


• Jujur dan dapat dipercaya: katakan sejujurnya, tepati
janji.
• Murah hati, berbagi, dan mau bekerja sama.

80
T = Tunjukkan rasa hormat pada diri sendiri dan orang lain
• Tunjukkan perilaku yang baik, sopan dan santun,
mendengar yang dibicarakan orang lain.
• Berperilaku dan kepribadian yang positif.

B = Berikan dukungan sosial


• Tunjukkan kepedulianmu.

7. Guru meminta murid untuk membuat surat untuk teman,


dengan langkah sebagai berikut:
a. Pikirkan satu orang teman yang menurutmu
menyenangkan.
b. Sampaikan apresiasimu untuknya (dapat melalui tulisan,
video, puisi atau lagu) yang berisi:
• ucapan terima kasih karena telah menjadi teman yang
menyenangkan
• sifat teman yang menginspirasimu
• harapanmu akan pertemanan
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

81
Lampiran 1: Materi

MENJADI TEMAN YANG MENYENANGKAN

Relasi dengan teman sebaya pada masa remaja mengalami perubahan dalam
persahabatan, kelompok teman sebaya, serta awal masa puber. Bagi sebagian remaja menjadi
populer bersama teman sebaya merupakan hal penting, sebagai motivator yang kuat dalam
memilih untuk memiliki beberapa sahabat yang lebih intens dan akrab.
Sahabat penting untuk memenuhi kebutuhan sosial remaja. Kebutuhan akan intimasi
meningkat pada masa remaja awal, dan memotivasi remaja untuk mencari sahabat. Jika remaja
yang gagal untuk menempa persahabatan yang akrab, mereka akan mengalami kesepian dan
penghayatan akan martabat-diri (seft-worth) juga akan menurun. Remaja akan lebih terbuka
mengenai hal-hal yang intim dan informasi yang bersifat pribadi kepada teman-temannya.
Remaja juga lebih tergantung pada teman-temannya daripada kepada orang tua untuk
memenuhi kebutuhan mereka atas kebersamaan, ketentraman hati, dan intimasi.
Bergosip mengenai teman sebaya dapat mendominasi percakapan diantara remaja. Gosip
dapat dicirikan dengan komentar negatif tentang remaja lain. Gosip negatif dapat berupa agresi
relasi (relational aggression), yaitu menyebarkan rumor untuk melecehkan seseorang. Disamping
itu, beberapa gosip dapat pula melibatkan konstruksi kolaboratif yang berkontribusi untuk
perkembangan perspektif terhadap intimasi dan relasi yang akrab.
Sahabat juga dapat membangun rasa percaya remaja untuk mengutarakan pendapat yang
berisiko. Aspek pembicaraan utama dan gosip dari persahabatan umumnya terjadi pada remaja
perempuan.
Karakteristik teman dapat berpengaruh terhadap perkembangan remaja. Prestasi teman
sebaya dapat menjadi alat prediksi penting dari pencapaian positif di sekolah. Penting untuk
membantu remaja dalam mengembangkan persahabatan. Terdapat beberapa perilaku yang
dapat direkomendasikan orang dewasa kepada remaja dalam berteman, serta beberapa hal yang
harus dihindari dalam berteman.

PERILAKU YANG EFEKTIF DALAM BERTEMAN: MIRA - MTB


MI = Memulai interaksi
• Pelajari seseorang : tanyakan nama, usia, dan kegiatan favoritnya.
• Gunakan pengantar sosial: perkenalkan dirimu, mulailah pembicaraan, dan ajak orang itu
untuk melakukan sesuatu.
RA = Ramah
• Tunjukkan kebaikan hati, perhatian dan memuji orang lain.
M = Melakukan Perilaku Prososial

82
• Jujur dan dapat dipercaya: katakan sejujurnya, tepati janji.
• Murah hati, berbagi, dan mau bekerja sama.
T = Tunjukkan rasa hormat pada diri sendiri dan orang lain
• Tunjukkan perilaku yang baik, sopan dan santun, mendengar yang dibicarakan orang lain.
• Berperilaku dan kepribadian yang positif.
B = Berikan dukungan sosial
• Tunjukkan kepedulianmu.

PERILAKU TIDAK EFEKTIF DALAM BERTEMAN:


1. Agresif secara psikologis. Menunjukkan rasa tidak hormat dan berperilaku buruk.
Memanfaatkan orang lain, tidak mau bekerja sama, tidak berbagi, tidak peduli, bergosip dan
menyebarkan isu.
2. Tidak membawa diri dengan baik. Egois, tinggi hati, sombong, iri hati, pamer, hanya
mementingkan diri sendiri. Kejam, berperilaku buruk, mengamuk, dan merepotkan.
3. Anti-sosial secara fisik, suka memaki, menunjuk, mempermainkan orang lain, tidak jujur,
menyebarluaskan rahasia, dan tidak menepati janji.

83
Lampiran 2: LK-Checklist Kebiasaan dalam Berteman

DAFTAR KEBIASAAN DALAM BERTEMAN


Petunjuk Pengisian:
1. Isi identitas dengan sebenar-benarnya.
2. Baca dengan baik setiap pernyataan.
3. Beri tanda centang (√) pada pernyataan kebiasaan yang sering atau biasa dilakukan olehmu
dalam berteman.
4. Beri tanda silang (x) pada pernyataan kebiasaan yang hampir tidak pernah dilakukan olehmu
dalam berteman.
5. Jawablah dengan sebenar-benarnya, tidak ada jawaban yang benar atau salah.
6. Tes ini tidak memengaruhi nilai pelajaran.

JAWABAN
NO. PERNYATAAN
√ X
Menanyakan nama kepada teman ketika bertemu
1.
pertama kali.
2. Menanyakan usia teman.
3. Menanyakan kegiatan favorit teman.
Memperkenalkan diri sendiri ketika bertemu pertama
4.
kali.
5. Memulai pembicaraan.
Mengajak teman untuk melakukan sesuatu bersama-
6.
sama.
Menunjukkan rasa tidak hormat dan berperilaku
7.
buruk pada teman.
8. Memberikan perhatian pada teman.
9. Memaafkan teman jika teman melakukan kesalahan.
10. Memilih teman untuk bekerja sama.
11. Memberikan pujian pada teman.
12. Jujur dan dapat dipercaya.
13. Membeda-bedakan teman.
14. Tidak berbagi dengan teman.
15. Kurang peduli terhadap teman.
16. Bergosip.
17. Menepati janji kepada teman.
18. Mendahulukan kepentingan sendiri.
19. Menyindir teman.
20. Bersikap sombong.

84
Merasa iri hati pada pencapaian atau yang dimiliki
21.
teman.
Memamerkan barang atau kepunyaan sendiri pada
22.
teman.
23. Bersikap sopan dan santun pada teman.
24. Tidak menyela pembicaraan teman.
25. Lebih mendahulukan kepentingan teman.
26. Mudah marah pada teman.
Suka mengamuk (uring-uringan tanpa sebab hingga
27.
merepotkan orang lain)
28. Suka memaki teman.
29. Mempermainkan teman.
30. Menyebarluaskan rahasia teman.
Jumlah

85
KELAS VIII
SEMESTER
GANJIL

86
11. KOMUNIKASI (VERBAL, NON-VERBAL, DAN
KOMUNIKASI EFEKTIF)
Aspek Perkembangan 4
Kematangan Intelektual
Bidang Layanan
Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Berkebhinekaan Global
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Komunikasi (Verbal, Non-Verbal, dan Komunikasi Efektif)”:
1. Murid dapat memahami komunikasi verbal dan non-verbal.
2. Murid dapat mempraktikkan komunikasi yang efektif.
3. Murid memahami bahwa adanya stereotype yang dibentuk oleh masyarakat akan gaya
komunikasi laki-laki dan perempuan yang mengakibatkan kebebasan berekspresi dan
berkomunikasi seseorang dibatasi.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Dinamika Kelompok
Media yang Dibutuhkan
• Kertas Flipchart
• Spidol
• Papan Tulis
• Kertas Kosong
• Pulpen
• HP

POIN KUNCI

87
1. Memahami bahwa adanya stereotype yang dibentuk oleh masyarakat akan gaya
komunikasi laki-laki dan perempuan yang mengakibatkan kebebasan berekspresi dan
berkomunikasi seseorang dibatasi.
2. Komunikasi dapat berupa verbal (ucapan)/non-verbal (tulisan, bahasa tubuh, ekpresi
wajah).
3. Komunikasi yang efektif adalah ketika penerima pesan menerima pesan seperti apa
yang disampaikan atau seperti yang dimaksud oleh pengirim.
4. Terdapat stereotype atau pandangan bahwa ada perbedaan cara berkomunikasi antara
laki–laki dengan perempuan. Laki-laki dianggap lebih bebas untuk mengekspresikan
diri. Perempuan harus berbicara halus, tidak boleh keras, tidak boleh membantah, dan
ini tertanam pada diri perempuan sepanjang hidupnya, sehingga menjadi tidak berani
dan percaya diri. Cara untuk mengatasinya adalah dengan terampil dan efektif dalam
berkomunikasi dengan jelas dan percaya diri.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking #1: “Tebak Kata”


a. Guru menyiapkan beberapa kata dengan tema tertentu
(misalnya: judul film, judul lagu, dll)
b. Guru meminta perwakilan murid untuk maju ke depan
dan memegang kertas yang berisi kata-kata.
c. Murid lain menebak kata tersebut dengan mengajukan 3
pertanyaan.
d. Murid yang memegang kertas yang berisikan kata-kata
hanya boleh menjawab YA atau TIDAK. Kemudian murid
lainnya mencoba menjawab kata yang dimaksud.

Alternatif ice breaking #2: “Pesan Berantai”


a. Guru menyiapkan kalimat untuk dijadikan pesan
berantai. Siapkan kalimat yang agak panjang, dapat

88
berupa peribahasa atau kalimat lainnya. Alternatif
kalimat:
• Asam di darat, ikan di laut bertemunya di belanga
• Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera
dimuntahkan
• Kakakku kakinya luka-luka karena kakek bawa
paku
b. Guru membagi murid menjadi beberapa kelompok,
dengan jumlah anggota yang sama banyak.
c. Guru menginstruksikan kelompok untuk berbaris.
d. Semua murid yang berbaris paling depan akan diberikan
kalimat yang sudah ditentukan (seluruh kelompok
mendapatkan kalimat yang sama).
e. Murid yang berada dibarisan paling depan
menyampaikan kalimat yang diberikan ke murid yang
berdiri dibelakangnya dan seterusnya hingga murid
terakhir.
f. Setelah selesai, murid paling belakang menyebutkan
pesan yang diterimanya.
INTI AKTIVITAS 1: INTERAKSI
1. Guru bertanya kepada murid, apa yang dimaksud dengan
komunikasi.
2. Guru meminta murid untuk berpasangan, tentukan dalam
pasangan tersebut mana yang akan berperan sebagai A dan
mana yang berperan sebagai B.
3. Instruksi:
• Tahap 1: A berbicara kepada B, B hanya sibuk dengan
barang-barangnya/bermain HP
• Tahap 2 : B berbicara kepada A, B diam tanpa
ekspresi apapun terhadap A
• Tahap 3 : A & B saling berbicara dalam waktu yang
bersamaan
• Tahap 4 : A & B saling berbicara dan saling menanggapi
lawan bicara

89
• dengan penuh perhatian, sesekali merespon dan
menunjukkan antusias.
• Tahap 5 : A&B saling menyapa atau berkomentar di
postingan teman di media sosial (ditunjukkan salah satu
postingan teman, dan murid memberikan komentar
terhadap postingan tersebut)
Guru memberikan pertanyaan kepada murid:
1. Apa yang terjadi pada tahap 1 & 2 di Aktivitas 1?
2. Apa yang terjadi pada tahap 3 di Aktivitas1?
3. Tahap mana yang membuat kalian merasa nyaman untuk
berbicara? Mengapa?
4. Saat di tahap 4 di Aktivitas 1, selain tanggapan berupa kata-
kata dari lawan bicara, apakah ada ekspresi lain saat
merespon pembicaraan? (misalnya ekspresi muka, gerakan
kepala, gerakan tangan, gerakan badan, dll.)
5. Bila berbicara dengan menggunakan media sosial (WA, FB,
IG dll.), bagaimana cara menunjukan perhatian, atau respon
dengan antusias?
AKTIVITAS 2: ROLE PLAY
1. Guru meminta perwakilan murid laki–laki dan perempuan
untuk memperagakan berkomunikasi dengan orang tua
saat menginginkan sesuatu.

2. Guru meminta murid lainnya untuk memperhatikan


perwakilan murid yang memperagakan komunikasi. Lalu
guru meminta murid untuk mengisi lembar kerja (LK-
Komunikasi).
3. Guru meminta perwakilan murid untuk mempresentasikan
hasil lembar kerjanya.

REFLEKSI
Guru menanyakan kepada murid :
1. Adakah perbedaan cara berkomunikasi laki – laki dan
perempuan?
2. Apa yang menjadi kesulitan saat kalian berkomunikasi
dengan teman?

90
TIPS
Guru menyampaikan Tips Komunikasi Efektif DENGAN HATI
DEngarkan dengan memusatkan perhatian, jaNGAN melakukan
aktivitas lain yang akan menggangu komunikasi, seperti main HP
atau memainkan benda lain, HArgai lawan bicara, sesekali
merespon dengan TIndakan.
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

91
Lampiran 1: Materi

KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

KOMUNIKASI NON-VERBAL MENURUT PARA AHLI

• Menurut Adityawarman (2000), komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tidak


menggunakan kata-kata.

• Resberry (2004) berpendapat bahwa komunikasi nonverbal merupakan suatu tindakan


dan perilaku manusia serta memiliki makna.

• Menurut Atep Adya Barata menyampaikan bahwa komunikasi non-verbal adalah


komunikasi yang diungkapkan lewat objek disetiap kategori lainnya (the object language),
komunikasi menggunakan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), serta
komunikasi melalui tindakan atau gerakan tubuh (action language).

Komunikasi non-verbal, yaitu komunikasi yang tidak disampaikan secara gamblang melalui
perkataan atau tulisan. Jenis komunikasi non-verbal, seperti gestur tubuh, mimik wajah,
sentuhan, gerakan mata, dan intonasi bicara.

KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal atau oral communication adalah komunikasi yang menggunakan kata-
kata baik melalui lisan ataupun tertulis dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Komunikasi
verbal ini yang sering dianggap oleh sebagian besar orang sebagai satu-satunya bentuk
komunikasi.

4 TIPS KOMUNIKASI EFEKTIF


1. Penyampaian yang Ringkas dan Jelas. Menyampaikan sebuah pesan atau maksud dengan
singkat dan sederhana adalah salah satu ciri komunikasi yang efektif. Sebisa mungkin
berikan informasi secara langsung sesuai dengan inti dari maksud yang akan disampaikan.
2. Beritahu Secara Detail. Menyampaikan informasi dengan lebih spesifik akan membantu
lawan bicara lebih mengerti apa yang dimaksud oleh kita.
3. Perhatikan Bahasa Tubuh. Saat berkomunikasi, pastikan kita menunjukkan bahasa tubuh
yang terbuka dan tidak membuat orang lain menjauh. Bahasa tubuh adalah salah satu hal
92
yang penting diperhatikan saat berkomunikasi. Hal-hal kecil seperti kontak mata,
senyuman, dan postur tubuh menggambarkan kita sebagai lawan bicara yang lebih
responsif serta terpercaya. Bahasa tubuh yang positif juga bisa membuat orang lain lebih
nyaman saat berkomunikasi dengan kita.

4. Berikan Perhatian Penuh. Dalam berkomunikasi, kita sebagai pendengar juga perlu fokus
mendengarkan lawan bicara ketika mereka memulai percakapan. Jadilah pendengar yang
baik. Jangan memotong perkataan atau bersikap acuh ketika lawan bicara kita sedang
berbicara. Berikan isyarat seperti menganggukkan kepala agar mereka bisa melihat
respon positif yang kita keluarkan.

TIPS KOMUNIKASI DALAM MEDIA SOSIAL


1. Giving (memberi): Memberikan berbagai konten yang bermanfaat seperti konten
informasi, inspirasi, maupun tips.
2. Conversation (berbicara): Komunikasi dua arah yang positif dan interaktif. Penting
memahami beragam gaya bahasa dalam komunikasi agar dapat melakukan penyesuaian
terhadap lawan bicara sehingga percakapan yang terjalin bisa santai dan saling dinikmati
oleh satu sama lain.
3. Listening (mendengarkan): Di dunia sosial media Anda juga diharapkan melakukan
conversation dan listening secara proporsional. Perhatikan proses mendengar dalam
komunikasi interpersonal agar memahami apa yang telah disampaikan oleh lawan bicara.
Sehingga anda dapat memberikan respon yang sesuai.
4. Passing: Anda diharapkan untuk mengerti gaya obrolan dari masing-masing platform
media, karena beberapa platform menerapkan gaya bicara yang berbeda-beda untuk
membuat para penggunanya bisa lebih akrab satu sama lain.
5. Antusiasme: Siap untuk menerima kritik dan saran dari orang lain. Jadi Anda bisa bersabar
dan menjelaskan dengan baik agar nantinya permasalahan menjadi jelas dan
memungkinkan lawan bicara mengerti akan maksud Anda.
6. Ciptakan Hubungan Emosional: Salah satu cara untuk menciptakan hubungan emosional
adalah terus menjalin komunikasi, seperti memposting hal-hal menarik maupun
komentar dan pesan.

Jangan ragu meminta dan memberikan dukungan; dapat dilakukan dengan memberikan ‘like’
atau merespon postingan.

93
Lampiran 2: LK-Komunikasi

Nama : ___________________
Kelas : ___________________
Tanggal : ___________________

Area Pengamatan Anak Perempuan Anak Laki-laki

Intonasi dalam berbicara

Bahasa tubuh

Bahasa yang digunakan

Topik pembicaraan

94
12. KEKERASAN GENDER
Aspek Perkembangan 6
Kekerasan Gender
Bidang Layanan
Pribadi dan Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Gotong Royong
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Kekerasan Gender”:
1. Murid dapat memahami bahwa kekerasan berbasis gender dapat terjadi pada laki-laki
dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai situasi di masyarakat.
2. Murid dapat memahami pentingnya mencegah terjadinya kekerasan berbasis gender
baik terhadap dirinya maupun orang lain.
3. Murid dapat memahami bagaimana kekerasan gender mempengaruhi seluruh aspek
kehidupan sehingga menghambat seseorang tumbuh dan berkembang ke potensi
terbaiknya.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi dan Bermain peran
Media yang Dibutuhkan
• Papan Tulis
• Spidol
• Flipchart
• Pensil Warna

POIN KUNCI
1. Kekerasan yang dialami seseorang akibat perannya yang berdasarkan jenis kelamin
disebut sebagai kekerasan berbasis gender.
2. Anak perempuan dan perempuan dewasa menghadapi lebih rentan akan kekerasan
yang berlapis dikarenakan budaya patriarki yang menempatkan perempuan sebagai
kelompok marginal, posisi kedua setelah laki-laki dan dianggap lemah.
3. Kekerasan berbasis gender dapat terjadi kapan pun, di manapun, dan dilakukan oleh
siapapun. Kekerasan terjadi juga di dunia maya, seperti body shaming maupun cyber-
bullying.

95
4. Aktivitas perempuan yang dibatasi, terutama di ruang publik, dilakukan atas nama
untuk kepentingan dan keamanan perempuan. Namun, pembatasan tersebut
merupakan salah satu bentuk kekerasan berbasis gender.
5. Peran perempuan penting untuk membangun strategi pencegahan terjadinya
kekerasan termasuk keterlibatan partisipatif perempuan dalam pengambilan
keputusan baik dari tingkat keluarga, masyarakat, dan negara.
6. Adanya mekanisme pelaporan jika terjadi kekerasan di sekolah atau masyarakat.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.
INTI AKTIVITAS 1: ROLEPLAY
1. Sebelum memulai kegiatan, guru menyampaikan
pengkondisian terhadap kenyamanan murid pada kegiatan
tersebut. Murid berhak menyatakan kepada guru tidak
bersedia melanjutkan kegiatan jika merasakan
ketidaknyamanan terhadap situasi yang muncul dari
kegiatan tersebut.
2. Guru bertanya kepada murid: apa yang mereka pahami
dengan kata Kekerasan dan Gender?
3. Guru menjelaskan dan menjelaskan kepada murid terkait
pemahaman “Apa itu kekerasan, gender dan kekerasan
berbasis gender”
4. Guru membagi murid menjadi 4 kelompok besar.
5. Kelompok memilih satu situasi kehidupan sehari-hari, yaitu
(1) rumah, (2) sekolah, (3) komunitas/tempat publik atau (4)
media sosial.
6. Selanjutnya, guru meminta setiap kelompok menuliskan
bentuk-bentuk kekerasan yang dapat terjadi disituasi yang
mereka pilih.
7. Guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan
bagaimana cara menghindari atau mencegah kekerasan
yang dapat terjadi.

96
8. Guru kemudian meminta setiap kelompok bermain peran
tentang kekerasan dan cara pencegahannya berdasarkan
situasi yang dipilih.
9. Guru dan kelompok lain memberi apresiasi.
REFLEKSI
1. Setelah semua kelompok selesai, guru kemudian melakukan
refleksi, dengan menekankan pada:
a) Berdasarkan pengalaman sendiri, apakah yang
ditampilkan oleh setiap kelompok menunjukkan hal-hal
yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari?
(tujuan dari pertanyaan ini melihat pandangan dari
peserta didik berdasarkan pengalamannya. Perlu
diingat bahwa setiap pengalaman seseorang berbeda-
beda).
b) Apakah kekerasan yang ditampilkan dapat terjadi pada
laki-laki dan perempuan?
c) Dari penampilan tadi, apakah ada perbedaan sikap dan
perilaku terhadap laki-laki dan perempuan?
d) Apakah perbedaan sikap, perilaku, dan akses terhadap
laki-laki dan perempuan itu adil?
2. Guru menjelaskan perbedaan perlakuan kepada laki-laki
dan perempuan adalah salah satu bentuk kekerasan gender.
3. Guru menggali pengetahuan murid terkait apa yang mereka
ketahui tentang Kekerasan Berbasis Gender;
a. Menurut kamu mengapa kekerasan itu dapat terjadi?
b. Menurut kamu apa yang rentan menjadi korban dan
siapa yang memiliki potensi untuk menjadi pelaku
4. Guru memberikan penjelasan bagaimana cara untuk
mencegah terjadinya kekerasan berbasis gender.
5. Guru mengajak murid berdiskusi tentang tempat aman
untuk beraktivitas yang jauh dari kekerasan.
6. Guru bertanya tentang bagaimana cara menghindari atau
mencegah kekerasan yang dapat terjadi di (a) rumah, (b)
sekolah, (c) komunitas/tempat umum, dan (d) sosial media.
7. Guru bertanya mengapa kekerasan itu dapat terjadi?
8. Guru menyiapkan “Peta Aman di lingkunganku” (LK-
Kekerasan Gender), ditempel di papan tulis, dan meminta
murid untuk mengisi peta tersebut.

97
TIPS
SPEAK UP! Sampaikan keluhanmu, berPenampilan wajar, Empati
pada teman yang mengalami kekerasan, Atasi bersama dengan
orang dipercaya, Kenali ancaman kekerasan di sekitarmu,
UPayakan segera mencari bantuan.
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

Lampiran 1: Materi

KEKERASAN GENDER

Tahukah kamu bahwa 2 dari 3 anak-anak dan remaja perempuan/laki-laki pernah


mengalami salah satu bentuk kekerasan sepanjang hidupnya? Ya, itu merupakan salah satu
kesimpulan dari hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) Tahun 2018
yang dirilis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI pada awal Mei
2019.

Apa itu kekerasan?


Kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik atau kekuasaan dengan sengaja, ancaman
atau tindakan nyata, terhadap diri sendiri, orang lain, atau terhadap kelompok atau komunitas,
yang dapat atau kemungkinan besar mengakibatkan cedera, kematian, kerugian psikologis,
perkembangan abnormal, atau perampasan.
Bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak dan remaja antara lain: (1) Kekerasan Emosional
seperti dihina, direndahkan, tidak diharapkan lahir, tidak disayangi, mengalami perundungan; (2)
Kekerasan Fisik seperti ditendang, dipukul, dicekik, dibekap, diancam/diserang dengan senjata;
dan (3) Kekerasan Seksual yang dibagi menjadi kekerasan seksual non-kontak seperti melihat
kekerasan/kegiatan seksual, dipaksa terlibat dalam kegiatan seksual dan mengirimkan gambar
foto/video/teks kegiatan seksual, lalu ada kekerasan seksual kontak seperti sentuhan, diajak
berhubungan seks, dipaksa berhubungan seks dan berhubungan seks di bawah tekanan.
Kekerasan psikologis biasanya dialami setelah remaja mengalami kekerasan secara terus menerus
sehingga melukai psikologisnya. Penyebaran gambar atau video kegiatan seksual tanpa izin yang
bersangkutan.

98
Gender
Gender adalah serangkaian karakteristik yang terikat kepada dan membedakan
maskulinitas dan femininitas. Karakeristik tersebut dapat mencakup jenis kelamin (laki-laki,
perempuan, anak laki-laki, anak perempuan atau interseks), hal yang ditentukan berdasarkan
jenis kelamin atau dikonstruksi secara sosial termasuk norma, perilaku, dan peran, atau identitas
gender. Sebagai konstruksi sosial, gender bervariasi dari masyarakat ke masyarakat dan dapat
berubah dari waktu ke waktu.

Kekerasan Berbasis Gender


Kekerasan Berbasis Gender mengacu pada tindakan berbahaya yang diarahkan pada
individu berdasarkan gender mereka. Ini berakar pada ketidaksetaraan gender, penyalahgunaan
kekuasaan dan norma-norma yang membahayakan. Kekerasan berbasis gender berakibat
kesengsaraan atau penderitaan terhadap seseorang dikarenakan peran gendernya, baik secara
fisik, seksual atau psikologis, termasuk ancaman, pemaksaan atau perampasan kebebasan, baik
yang terjadi di depan umum atau dalam kehidupan pribadi.

Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender merupakan suatu kondisi bagi perempuan dan laki-laki untuk
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan
berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan
pertahanan keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan
ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Diharapkan modul ini dapat
menjadi acuan oleh semua pihak terkait, sehingga terbangun remaja dan orang tua baik laki-laki
dan perempuan yang memiliki sikap dan perilaku menghormati, menghargai orang lain tanpa
membedakan identitasnya dan anti kekerasan.

Referensi
Tim Penyusun Modul GAP Inc. P.A.C.E.. (2019). Aku dan emosiku - Modul 3, Sesi 3, Kegiatan
14. In Modul : Remaja Perempuan Awal (pp. 225-228). Indonesia: Yayasan Care.
Erniwati, E., & Fitriani, W. (2020). FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MELAKUKAN
KEKERASAN VERBAL PADA ANAK USIA DINI. Yaa Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1),
1-8.
Saripah, Ipah. (2018). Permasalahan Anak dan Remaja serta solusinya. Bandung: Alfabeta.
https://www.indonesiabaik.id/infografis/mengenal-jenis-kekerasan-terhadap-anak
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/25/144443669/kekerasan-definisi-dan-

99
jenis-jenisnya?page=all
Modul Kesetaraan Gender untuk Remaja; https://inlis.kemenpppa.go.id/opac/detail-
opac?id=2282

100
Lampiran 2: LK-Kekerasan Gender

PETA RUANG AMAN DI LINGKUNGANKU

Beri tanda checklist di lingkungan di mana anak perempuan, perempuan dewasa, anak laki-laki,
dan laki-laki dewasa dapat terhindar dari kekerasan.

ANAK PEREMPUAN LAKI-LAKI


LOKASI ANAK LAKI-LAKI
PEREMPUAN DEWASA DEWASA
Rumah
Sekolah
SPBU
Rumah Sakit
Ojek/Mobil
Online
Bus/Angkot
Pangkalan Ojek
Halte Bus
Pasar Minggu
Taman Bermain
Tempat Rekreasi
Tempat Ibadah
Aula
Jalan Gang
Jalan Utama
Pasar Tradisional
Mall
Restoran
Warung
Platform Media
Sosial

101
13. REMAJA DAN PUBERTAS
Aspek Perkembangan 7
Pengembangan Diri
Bidang Layanan
Pribadi
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Remaja dan Pubertas”:
1. Murid dapat mengklasifikasikan perubahan tubuh yang terjadi saat pubertas, baik
pada laki-laki maupun perempuan.
2. Murid menyadari pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi
Media yang Dibutuhkan
• Kertas Karton
• Spidol
• Sticky Notes
• Pensil Warna

POIN KUNCI
1. Mengetahui nama-nama bagian tubuh melalui pemahaman terhadap tubuh kita
sendiri.
2. Setiap orang memiliki hak untuk memiliki pengalaman berbeda terhadap tubuh
mereka dengan cara yang mereka inginkan dan percaya diri tanpa rasa takut, malu atau
rasa bersalah.
3. Menerima dan menghargai diri sendiri dan orang lain akan membuat kita merasa
nyaman.
4. Pada saat remaja, perubahan tubuh terjadi seiring dengan perkembangan fisik, emosi,
dan tuntutan masyarakat.
5. Remaja perlu memahami perubahan yang terjadi pada saat pubertas.
6. Pada saat mengalami pubertas, remaja perlu lebih memerhatikan kesehatan fisik dan
psikisnya.

102
LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.
INTI AKTIVITAS 1: KLASIFIKASI PUBERTAS
1. Murid diminta untuk duduk berkelompok menjadi 6
kelompok.
2. Masing-masing kelompok diminta untuk menuliskan
perubahan fisik, emosi dan tuntutan masyarakat terhadap
remaja laki-laki dan perempuan pada saat pubertas di
kertas karton (lihat LK-Remaja dan Pubertas).
3. Masing-masing kelompok diminta untuk menggambar
sketsa tubuh dan menunjukkan area mana yang mengalami
perubahan saat masa pubertas saat masa pubertas.
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.

REFLEKSI
1. Guru mengajak murid berdiskusi dengan pertanyaan:
a. Apakah kalian sedang mengalami masa pubertas?
b. Mengapa kalian yakin kalau kalian sedang mengalami
masa pubertas?
c. Bagaimana perasaan kalian saat ini?
d. Apakah ada perlakuan yang berbeda saat kalian
mengalami masa pubertas
Bagaimana kamu menjaga kesehatan tubuhmuBagaimana cara
kamu mengatasi perubahan emosi pada saat pubertas?
2. Guru mengajak murid untuk menonton vidio berikut
(460) Apa yang Terjadi pada Tubuh dan Diriku Saat Remaja? -
YouTube
TIPS
Guru menyampaikan Rumus menjadi Remaja yang sehat fisik dan
psikologis: SALAM SEHAT

103
• Santap makanan dan minuman yang bergizi
• Atur waktu aktivitas secara proporsional
• Luangkan waktu untuk berolahraga
• Abaikan aktivitas yang merugikan
• Mulailah merawat organ tubuh secara seksama
• Sportif dalam bermain
• Empati terhadap orang lain
• Harmonis dalam pertemanan
• Aktif dalam hal positif
• Tangguh dalam setiap situasi
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

104
Lampiran 1: Materi

REMAJA DAN PUBERTAS

Desmita (2014 hal.75) menjelaskan bahwa pubertas berasal dari Bahasa Latin
“pubescere”, artinya mendapat rambut kemaluan, yakni masa awal terjadinya pematangan
seksual. Dalam rangkaian proses perkembangan seseorang, masa puber tidak mempunyai tempat
yang jelas. Sulit membedakan antara masa puber dengan masa remaja karena masa puber adalah
bagian awal seseorang memasuki remaja. Ketika seorang anak mengalami pubertas, berarti dia
dianggap sudah memasuki remaja, yakni masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Pubertas adalah masa ketika tubuh mengalami perubahan secara fisik karena meningkatnya
produksi hormonal yang dimulai dan berakhir pada usia yang berbeda bagi setiap orang (Modul
Remaja Perempuan awal hal. 75).
Masa pubertas mempunyai arti khusus dalam kehidupan seseorang. Pada masa pubertas
inilah terjadi perubahan-perubahan besar dan dramatis dalam perkembangan seorang anak, baik
dalam pertumbuhan/ perkembangan fisik, kognitif, maupun dalam perkembangan psikososial
anak.
Berbicara masa puber berarti kita akan membicarakan tentang perubahan-perubahan dari
masa kanak-kanak ke masa remaja.

Perubahan Fisik pada Anak Perempuan Perubahan Fisik pada Anak Laki-laki
Tumbuh rambut pada ketiak dan daerah Tumbuh rambut pada ketiak dan daerah
kemaluan kemalauan juga wajah
Bertambah tinggi badan Bertambah tinggi badan
Bertambah berat badan Bertambah berat badan
Bagian pinggul melengkung Tubuh menjadi lebih berotot
Panggul melebar Suara menjadi lebih berat
Payudara tumbuh membesar Kulit menjadi berminyak dan berjerawat
Menarche/menstruasi Terjadi peningkatan keringat dan bau tidak
sedap pada badan
Kulit menjadi berminyak dan jerawat Tubuh mulai memproduksi sperma
mulai bermunculan
Peningkatan keringat tubuh dan bau tidak Mulai mimpi basah dan mengeluarkan cairan
sedap pada badan semen pada saat tidur

Berdasarkan perubahan fisik yang dialami pada masa puber maka kita dapat mengetahui
anatomi/ bagaian-bagian tubuh yang ada pada diri kita. Selanjutnya kita memiliki kewajiban untuk
105
merawat dan menjaga kebersihan organ-organ yang ada pada diri kita mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki.
Harapan Sosial dan Sikap Terhadap Seseorang yang Telah Mencapai Pubertas
Laki- Laki Perempuan
Lebih banyak kebebasan untuk bergerak di Kurangnya kebebasan untuk bergerak di ruang
ruang publik (jalan, taman, pusat belanja) publik
Lebih bertanggung jawab untuk mulai Lebih bertanggung jawab dalam urusan
mendapatkan uang domestik (memasak, membersihkan rumah,
merawat adik/keluarga)
Kesempatan yang lebih luas untuk menjadi Lebih mendapatkan tekanan untuk
pemimpin di sekolah dan di masyarakat berpakaian konservatif dan menutupi tubuh
Tekanan sosial untuk lebih berhasil dalam Adanya peningkatan tekanan sosial untuk
olahraga mempersiapkan pernikahan
Kemungkinan lebih besar untuk putus sekolah
Lebih besar risiko mengalami kekerasan dan
pelecehan

Remaja yang sedang berada pada masa puber dengan segala perubahan yang terjadi
diharapkan dapat memaknai perubahan ini dengan positif dan dinamis dengan mengembangkan
karakter-karakter yang baik dengan cara mengasah potensi yang dimiliki dan mengembangkan
minat dan hobi sebagai wahana persiapan kehidupan di masa dewasa.

Referensi
Dra. Desmita, M.Si. 2014. PsikologiPerkembanganPesertaDidik. Bandung;
PT.RemajaRosdakarya.
Modul RemajaPerempuanAwal.
http://idayoce.blogspot.com/2016/07/perubahan-fisik-pada-remaja.html
https://m.facebook.com/ILoveMyPsychologist/photos/a.10154463657328056/10157180300
603056/?type=3&source=57

106
Lampiran 2: LK-Remaja dan Pubertas

Perubahan Fisik Perubahan Emosional

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Harapan Sosial dan Sikap Terhadap Seseorang yang Telah Mencapai Pubertas
Laki- Laki Perempuan

107
14. DAYA TARIK HUBUNGAN SOSIAL
Aspek Perkembangan 10
Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Bidang Layanan
Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Gotong Royong
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Daya Tarik Hubungan Sosial”:
1. Murid memahami adanya daya tarik pada setiap hubungan sosial.
2. Murid dapat menilai perilaku dalam hubungan sosial.
3. Murid dapat menilai hubungan sosial yang sehat dan tidak sehat.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Studi Kasus
Media yang Dibutuhkan
• Kertas
• Alat Tulis

POIN KUNCI
1. Ketertarikan pada masa remaja antara laki-laki dan perempuan sangatlah normal dan
merupakan sebuah kegembiraan yang sederhana di mana seseorang memberikan
pujian atau perhatian khusus.
2. Terkadang perasaan akan menjadi masalah jika orang yang kita sukai menjadi sumber
ketidaknyamanan. Dalam situasi tersebut, jalan terbaik untuk mendiskusikan perasaan
ini dengan orang dewasa yang dipercaya, orang tua, guru, atau teman-teman.
3. Hubungan adalah sumber penting untuk mendapatkan dukungan. Hubungan ini ada di
dalam keluarga, teman dan guru.
4. Sebuah hubungan memiliki fungsi yang berbeda untuk orang yang berbeda. Fungsi
tersebut untuk memenuhi persoalan emosional, sosial, fisik, intelektual, dan ekonomi.
5. Kedekatan sebuah hubungan adalah di mana kita mendapatkan dukungan emosional,
keamanan, dan perasaan saling memiliki. Setiap orang mengalami hubungan yang
berbeda, dan ini membuat setiap hubungan yang unik.

108
6. Rasa hormat, dukungan, kesetaraan, kepercayaan, dan komunikasi merupakan kunci
untuk menjalin hubungan yang baik dan sehat.
7. Sebuah hubungan di mana satu orang selalu mengkritik, menyalahkan, atau mencoba
mengendalikan orang lain maka hubungan tersebut berada dalam kategori hubungan
yang tidak sehat.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking: “JIKA-MAKA”.


Skenario: Bagi murid menjadi dua kelompok. Kelompok 1
dinamakan kelompok “JIKA”, Kelompok 2 “MAKA”.
Kemudian sesuai nama kelompok, masing-masing anggota
pada kelompok 1 membuat pernyataan yang pada awal
kalimatnya menggunakan kata “JIKA”, dan masing-masing
anggota kelompok 2 membuat pernyataan yang diawali
dengan kata kata “MAKA” pada setiap awal kalimat.
Guru akan menunjuk murid secara acak untuk membacakan
kallmat yang sudah mereka tulis.
Refleksi dari ice breaking:
a) Guru memberikan penjelasan kepada murid bahwa dalam
kehidupan sehari-hari sering terjadi karena ada sebab (JIKA)
dan akibat (MAKA).
b) Ketika pasangan “jika-maka” tidak cocok maka dapat
diberikan refleksi seperti dalam berteman terkadang
mengalami ketidakcocokan. Dikarenakan berbagai hal
seperti prinsip, kebiasaan dan keinginan. Hal tersebut wajar
dan harus disikapi dengan bijaksana, bukankah perbedaan
itu indah?
c) Ketika pasangan “jika-maka” cocok, maka dapat diberikan
refleksi bahwa hal tersebut adalah anugerah yang harus
disyukuri dan dijaga.

109
INTI AKTIVITAS 1: CERITA FATIMA DAN REZA
1. Guru membentuk kelompok yang masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang murid.
2. Guru membimbing murid untuk mencermati cerita Reza,
dan menjawab pertanyaan secara berkelompok.
3. Guru meminta satu kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya, dan kelompok lain menanggapi.

KISAH PERTEMANAN FATIMA DAN REZA


Reza berusia 15 tahun dan saat ini duduk dikelas 9 di SMPN
Pancasakti. Baru- baru ini, Fatima dan Reza bersekolah di sekolah
yang sama, Fatima juga bertetangga dengan Reza. Ibu Fatima
meminta Reza agar dia dapat membantu Fatima mengejar
ketertinggalan dalam pembelajarannya karena ia benar-benar
anak yang cerdas. Fatima dan Reza telah menghabiskan banyak
waktu bersama-sama dan saling cocok satu sama lain. Mereka
juga berkirim pesan via telepon pada saat malam hari dan
mereka merasa sangat senang ketika membaca pesan-pesan
tersebut.

Pertanyaan:
a) Apakah perasaan Reza dan Fatimah ini wajar dengan
usianya yang masih SMP?
b) Apakah pada kehidupan sehari-hari, ada yang mengalami
perasaan seperti Reza dan Fatimah?
c) Apakah kamu mengetahui arti kata RELASI (relationship)?
d) Apakah hubungan dua orang berbeda jenis kelamin dapat
memengaruhi orang-orang disekitarnya? Mengapa?
AKTIVITAS 2: MEMAHAMI MAKNA HUBUNGAN SOSIAL
1. Guru membagi murid menjadi dua kelompok (kelompok laki-
laki dan kelompok perempuan). Bimbing murid untuk
melakukan aktivitas memahami makna sebuah hubungan
sosial.
2. Guru meminta murid untuk berbaris, dengan posisi berdiri
dengan mata tertutup.
3. Murid diminta menyimak pernyataan yang dibacakan guru
tentang peran sahabat, kemudian memberikan repons

110
dengan cara maju satu langkah jika menjawab “Ya”, dan
mundur satu langkah jika menjawab “Tidak”.
4. Pada akhir kegiatan, guru bertanya kepada murid mengapa
murid memiliki posisi berdiri yang berbeda dari posisi
sebelumnya?
Pernyataan:
a) Membuat keputusan untuk kamu sepanjang waktu (Tidak)
b) Memberitahumu untuk tidak berbicara atau tidak bertemu
dengan orang tertentu (Tidak)
c) Menghormati perasaan kamu (Ya)
d) Mengancam untuk menyakiti kamu (Tidak)
e) Menghargai kamu dan juga terhadap hal-hal yang kamu
lakukan untuk mereka (Ya)
f) Menginspirasi kamu untuk melakukan sesuatu dengan baik
dalam hidup (Ya)
g) Mendukung keputusanmu yang positif (Ya)
h) Mengkritik kamu untuk semua tindakan kamu (Tidak)
i) Membuat kamu merasa buruk tentang diri kamu (Tidak)

REFLEKSI
1. Guru mengajak murid berdiskusi:
a. Apa perbedaan hubungan sosial yang sehat dan tidak sehat?
b. Apa yang akan kamu lakukan jika berada di hubungan yang
tidak sehat?
c. Berdasarkan pengalaman kamu, apakah hubungan sosial
berdampak pada kehidupanmu?
2. Guru mengajak untuk menonton vidio tentang “Relasi sehat remaja”
https://youtu.be/9FnYwciRPxE

TIPS
Guru menyampaikan rumus hubungan antara laki-laki dan
perempuan:
“NAKSIR itu normal dan membahagiakan, tetapi harus
dikontrol/dibatasi.”

111
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.
Lampiran 1: Materi

DAYA TARIK HUBUNGAN SOSIAL

Remaja awal cenderung lebih banyak menyesuaikan diri terhadap standar teman
sebayanya. Pada kelas delapan dan sembilan mencapai puncak kondisi konformitas terhadap
teman sebaya dan standar anti sosial. Remaja yang tidak yakin akan identitas sosialnya cenderung
lebih menyesuaikan diri dengan teman sebayanya. Ketidakyakinan seringkali meningkat pada
masa transisi di sekolah dan keluarga.

Pada sebagian remaja, dapat terjadi menghabiskan cukup banyak waktu untuk berpacaran
atau berpikir mengenai pacaran. Pacaran dapat merupakan sebuah bentuk rekreasi, sumber
status, sebuah seting untuk mempelajari relasi yang akrab, dan juga merupakan suatu cara untuk
menemukan pasangan. Berikut dua ciri perkembangan relasi romantis pada murid sekolah
menengah pertama (SMP):

1. Mulai memasuki afiliasi dan atraksi romantis pada usia sekitar 11 hingga 13 tahun.

2. Pada usia ini merupakan awal masa pubertas, remaja menjadi sangat tertarik pada
keromantisan dan hal ini dapat mendominasi banyak percakapan dengan teman sesama
gender. Perasaan tertarik pada seseorang dapat terjadi dan ketertarikan tersebut
diceritakan kepada teman sesama gendernya. Remaja pada masa ini mungkin atau tidak
berinteraksi dengan individu yang disukainya. Relasi romantis, dapat berlangsung dalam
kelompok.

3. Mengekspresikan relasi romantis pada usia sekitar 14 hingga 16 tahun. Pada masa ini
terdapat dua jenis keterlibatan romantis pada remaja; (a) pacaran biasa (casual dating)
terjadi di antara individu yang saling tertarik. Pengalaman pacaran seperti ini dapat
berjangka pendek, mungkin hanya berlangsung beberapa bulan atau beberapa minggu
saja; (b) pacaran secara berkelompok (dating in groups), biasa terjadi dan mencerminkan
ketertarikan dalam konteks teman sebaya. Sahabat sering kali berperan sebagai fasilitator

112
dari sebuah relasi pacaran dengan mengkomunikasikan ketertarikan romantis temannya
dan mengkonfirmasi bahwa ketertarikan tersebut berbalas.

Nilai-nilai, keyakinan religius, dan tradisi sering kali menentukan usia yang tepat untuk
berpacaran. Besarnya kebebasan yang diberikan dalam berpacaran, tergantung pada apakah
proses berpacaran dikawal oleh orang tua, dan bagaimana peran pria dan wanita dalam
berpacaran. Berpacaran dapat menjadi sumber konflik pada keluarga jika orang tua memiliki nilai-
nilai tradisional yang kurang difahami atau tidak ditesetujui oleh remaja, seperti membatasi
kebebasan, mementingkan pengawasan, dan membatasi pacaran. Dengan demikian penting bagi
remaja untuk dapat memahami relasi sosial yang wajar dan tidak wajar.

Ketertarikan pada masa remaja sangatlah normal dan merupakan sebuah kegembiraan
yang sederhana dimana seseorang memberikan pujian atau memberi kita perhatian khusus.
Terkadang perasaan suka bisa menjadi masalah jika orang yang kita sukai menjadi sumber
ketidaknyamanan. Dalam situasi seperti itu adalah terbaik untuk mendiskusikan perasaan ini
dengan orang dewasa yang dipercaya, orang tua, guru, atau teman-teman.

Hubungan adalah sumber penting untuk mendapatkan dukungan. Hubungan ini ada di
dalam keluarga, teman sebaya, teman, guru, tetangga, mitra, dan juga hewan peliharaan. Sebuah
hubungan berfungsi berbeda-beda dan berfungsi untuk mengisi kebutuhan yang berbeda untuk
orang yang berbeda. Fungsi tersebut untuk memenuhi persoalan emosional, sosial, fisik,
intelektual, dan ekonomi.

Kedekatan sebuah hubungan adalah di mana kita mendapatkan dukungan emosional,


keamanan, dan perasaan saling memiliki. Setiap orang mengalami hubungan yang berbeda,
dan ini membuat setiap hubungan yang unik. Rasa hormat, dukungan, kesetaraan, kepercayaan,
dan komunikasi merupakan kunci untuk menjalin hubungan yang baik dan sehat. Sebuah
hubungan di mana satu orang selalu mengkritik, menyalahkan, atau mencoba mengendalikan
orang lain maka hubungan tersebut berada dalam katagori hubungan yang tidak sehat.

Referensi

Santrock, John W. 1983. Life – Span Develepment Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:Erlangga

113
15. PERJALANAN CITA-CITA
Aspek Perkembangan 9
Wawasan Kesiapan Karir
Bidang Layanan
Karir
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Perjalanan Cita-Cita”:
1. Murid memahami apa itu cita-cita dan langkah-langkah untuk mencapainya.
2. Murid dapat menentukan cita-cita mereka.
3. Murid dapat merencanakan langkah-langkah untuk meraih cita-cita.
4. Murid mengenali peluang dan hambatan yang mungkin mereka hadapi dalam
menggapai cita-cita.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Dinamika Kelompok
Media yang Dibutuhkan
• Papan Tulis atau Flipchart
• Spidol
• Potongan Panjang Benang atau Tali Tipis
• Kartu Indeks atau Sticky Notes
• Pulpen atau Pensil
• Perekat
• Angka dari guntingan kertas ataupun tertulis
• Laptop
• Proyektor

POIN KUNCI
1. Cita-cita adalah apa yang kita inginkan dalam kehidupan dan merupakan sesuatu yang
sangat penting.
2. Seseorang tidak seharusnya membatasi mimpi dan cita-cita orang lain berdasarkan
peran gender dan harapan.
3. Saat mengenali mimpi dan cita-cita, biarkan untuk berimajinasi.

114
4. Mengenali cita-cita adalah langkah pertama untuk mencapainya.
5. Langkah-langkah berikutnya meliputi merencanakan, meneliti hambatan, dan
membuat strategi untuk mencapainya.
6. Apabila peta untuk mencapai tujuan sudah dibuat, maka sangat penting untuk
mengenali sumber daya yang ada yang dapat membantu dan mendukung dalam upaya
mencapai tujuan seseorang.
7. Tujuan diartikan sebagai sesuatu yang ingin kita capai di masa mendatang. Tujuan
merupakan capaian spesifik yang membantu kita memenuhi mimpi atau cita-cita kita
dalam hidup.
8. Mencapai tujuan mungkin tidak mudah karena akan timbul berbagai tantangan.
Mengidentifikasi tantangan dan sumber daya yang diperlukan akan membantu kita
dalam menyalurkan usaha, menetapkan prioritas, dan memanfaatkan waktu secara
efektif
9. Tujuan dapat diubah atau dikoreksi karena cita-cita kita mungkin akan berubah seiring
dengan pertumbuhan kita.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.
INTI AKTIVITAS 1: PERJALANAN KE PULAU BALI

1. Guru membagi murid menjadi empat kelompok.


2. Guru membacakan skenario sebagai bahan diskusi:
Kamu dan teman-teman berencana pergi berlibur ke Bali 2
bulan yang akan datang. Supaya kamu bisa berangkat ke
Bali, coba kamu susun dan tuliskan apa yang harus kamu

115
siapkan. Moda transportasi dan akomodasi selama di Bali.
Kira-kira apa tantangan/hambatan yang akan kamu hadapi
dalam menyiapkan rencana ke Bali.
3. Masing-masing kelompok mepresentasikan hasil diskusi
mereka
4. Guru menjelaskan hubungan antara persiapan berlibur ke
Bali dengan persiapan untuk mencapai cita-cita.

Catatan: Perjalanan ke Bali dapat diganti dengan menggunakan


destinasi lainnya.
AKTIVITAS 2: INI CITA-CITAKU
1. Setiap murid diminta untuk menuliskan cita-citanya -3, 0,
+1, +4, +8 (3 tahun yang lalu, saat ini, 1 tahun mendatang/
setelah lulus SMP, 4 tahun mendatang/ setelah lulus SMA,
dan 8 tahun mendatang/ setelah lulus kuliah) pada masing-
masing sticky notes yang telah disediakan dan diberi nama.
2. Guru meminta seluruh murid menempelkan kartu-kartu
(sticky notes) tersebut pada garis waktu yang sudah
disediakan.
3. Diskusikan bersama murid:
a. Apakah yang ditulis tadi, merupakan cita-cita yang
mereka harapkan? Mengapa?
b. Apakah ada batasan antara laki-laki atau perempuan
dalam menentukan cita-cita?
c. Hal-hal apa saja yang menentukan seseorang bisa
menentukan cita-cita tertentu?
d. Bagaimana jika seseorang tidak memiliki cita-cita?
e. Apakah cita-cita yang kalian punya, dari masih kecil
sampai sekarang masih tetap sama?
f. Kalau yang sama, mengapa murid bisa menyimpan cita-
citanya tetap sama? Kalau berbeda, mengapa itu bisa
terjadi?
g. Guru meminta murid untuk mengingat cita-cita masa
depan mereka yang sudah ditulis pada kegiatan awal:

116
Apakah mereka yakin dengan cita-cita yang ditulis
tersebut dapat terwujud? Mengapa?
4. Guru mengajak semua murid untuk membedakan antara
mimpi dan tujuan.
5. Guru memperkuat pendapat murid dengan menjelaskan
perbedaan mimpi dan tujuan.” Mimpi itu bebas, sedangkan
tujuan itu harus jelas, bisa diukur, relevan, dan ada tenggat
waktu untuk mencapai. Akan tetapi, perlu diingat bahwa
proses setiap orang untuk mencapai tujuan itu berbeda-
beda dan gagal dalam mencapai tujuan adalah bagian dari
setiap proses seseorang untuk maju mencapai tujuan.”
AKTIVITAS 3: SMART GOALS
1. Guru menjelaskan rumus SMART Goals untuk meraih cita-
cita.
2. Guru meminta murid untuk menulis ulang tujuan dengan
menggunakan rumus SMART menggunakan LK-Perjalanan
Cita-Cita.
3. Beberapa perwakilan murid mempresentasikan hasil tujuan
mereka.

REFLEKSI
1. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi saat menentukan
tujuan/cita-cita?
2. Hambatan/kesulitan apa saja yang dapat menghalangi
kamu dalam mencapai tujuan?
3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi hambatan
tersebut?
4. Siapa saja yang bisa membantumu untuk bisa mencapai
tujuan?
5. Apa jadinya apabila kamu memiliki tujuan tanpa memiliki
rencana?
6. Seberapa pentingnya aksi dalam mencapai tujuan/cita-cita?
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.

117
4. Guru menutup kegiatan.

118
Lampiran 1: Materi

PERJALANAN CITA-CITA

Cita-cita adalah sesuatu yang sangat penting untuk pencapaian tujuan dalam kehidupan.
Orang-orang memiliki panutan dalam kehidupan mereka yang mempengaruhi mimpi-mimpi ini,
seperti keluarga dan teman, seseorang memiliki pilihan dan kemauan untuk menggapai apa yang
ingin ia lakukan dalam kehidupan seperti beberapa pekerjaan atau hobi tertentu atau hal lain,
atau sesuatu yang ia inginkan untuk menjadi seperti orang dewasa, inilah yang dimaksud saat
berbicara tentang cita-cita seseorang. Misalnya, seseorang mungkin bercita-cita menjadi guru,
penari, atau seseorang yang lebih disiplin tentang waktu atau lebih percaya diri berbicara di depan
umum. Cita-cita kita paling sering dibangun oleh jenis pilihan yang kita lihat di sekitar kita.
Kita cenderung terpengaruh oleh harapan yang harus kita penuhi dalam menentukan apa
yang harus kita cita-citakan. Hal ini menyebabkan pemahaman yang kabur tentang pilihan dan
cita-cita seseorang. Kita harus membiarkan imajinasi melambung tinggi dan tidak menetapkan
Batasan berdasarkan apa yang orang lain pikir bisa atau tidak bisa kita lakukan. Misalnya anak
perempuan seharusnya tidak menghilangkan mimpi karena pemikiran kuno tentang pekerjaan
apa yang dapat dilakukan pria atau perempuan. Semua tengah berubah, dan kaum perempuan
kini mengerjakan pekerjaan atau karir yang tidak pernah diimpikan oleh ibu mereka saat itu. Saat
ini, perempuan bisa menjadi insinyur, pilot, dokter, ilmuwan, professor, astronot, presiden,
jurnalis, atau lainnya.
Cita-cita memotivasi seseorang dan membuatnya senantiasa melihat ke masa depan
dan selalu memiliki rencana untuk masa depan. Cita-cita juga bisa berubah seiring bertambahnya
usia, dan itu hal yang wajar.
Seseorang yang belum memiliki cita-cita sampai saat ini bukan berarti seseorang tidak
memiliki mimpi. Mereka hanya belum mengetahui apa yang mereka inginkan. Setiap orang bisa
mulai mengenali cita-cita mereka hari ini atau kapan saja. Setiap orang harus menghabiskan
beberapa waktu tertentu untuk berpikir tentang impian mereka atau masa depan.
Mimpi Sebagian besar orang sangat dipengaruhi orang-orang disekitar mereka atau bahkan dari
TV atau media sosial akhir-akhir ini. Lalu, bagaimana seseorang mulai berpikir tentang cita-cita
mereka? Yaitu dengan, lihatlah di sekitar kita. Seseorang bisa memulai dengan berpikir tentang
orang lain yang ia kenal atau dengar. Pikirkan tentang seseorang yang mengagumkan, dihormati,
misalkan seorang guru, dokter, atlit, penyanyi dsb, orang tersebut mungkin bisa keluarga,
misalnya orang tua. Yang terpenting, seseorang tidak boleh membiarkan cita-citanya dibatasi oleh
apa yang ia lihat sekitarnya. Lihatlah ke luar di dunia yang lebih luas agar pilihan mimpimu
semakin bisa terbuka.

119
Mengenali cita-cita seseorang adalah langkah pertama dalam mencapainya. Langkah-
langkah berikutnya meliputi memikirkan segalanya, meneliti hambatan, dan mengenali tujuan-
tujuan yang lebih kecil.Apabila peta untuk mencapai tujuan sudah dibuat, maka sangat penting
untuk mengenali sumber daya yang ada yang dapat membantu dan mendukung dalam upaya
mencapai tujuan seseorang.
Tujuan diartikan sebagai sesuatu yang ingin kita capai di masa mendatang. Tujuan adalah
capaian spesifik yang membantu kita memenuhi mimpi atau cita-cita kita dalam hidup. Mencapai
tujuan mungkin tidak mudah karena akan timbul berbagai tantangan. Menetapkan tonggak,
mengidentifikasi cara kita untuk mencapainya, dan sumber daya yang diperlukan akan membantu
kita dalam menyalurkan usaha, menetapkan prioritas, dan memanfaatkan waktu secara efektif.
Berikut ini rumus SMART Goals untuk membantu kamu dalam meraih cita-cita.

Rumus “SMART”
Specific (Spesifik), yang menyatakan bahwa kamu harus menetapkan suatu tujuan yang detail
dan jelas. Hal tersebut akan memberi kamu suatu gambaran yang konkret sehingga kamu
mempunyai arah yang jelas untuk melangkah meraih tujuan tersebut.
Measurable (Terukur), tujuan yang sudah kamu buat harus dapat diukur. Itu artinya bahwa kamu
dapat memikirkan strategi yang tepat untuk meraih tujuan. Measurable membantu kamu untuk
menentukan seberapa jauh kamu dalam mencapai tujuan.
Achievable (Bisa dicapai), tujuan yang sudah kamu buat mungkin sesuatu yang sangat tinggi.
Dengan adanya achievable kamu dapat menilai apakah tujuan yang kamu buat tersebut dapat
dicapai atau tidak. Jangan sampai kamu merasa letih meraih tujuan tersebut karena merasa

120
bahwa tujuan tersebut terlalu sulit dicapai, sehingga membuat kamu menyerah dan
meninggalkan tujuan tersebut. Apabila memang kamu merasa bahwa tujuan tersebut tidak dapat
dicapai, maka kamu bisa menetapkan tujuan lainnya.
Relevant (Relevan), buatlah tujuan yang relevan atau sesuai dengan kondisi dan potensi diri
kamu, dalam hal ini kamu harus mempertimbangkan semua sumber daya yang kamu miliki untuk
meraih tujuan tersebut misalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, ekonomi, waktu,
dukungan dari luar, dll. Kamu harus memikirkan apakah kamu sudah memiliki sumber daya untuk
meraih tujuan tersebut.
Timely (Jelas waktunya), jika kamu memiliki tujuan tentunya kamu harus menetapkan batas
waktu yang jelas dalam mencapai tujuan. Hal ini bertujuan agar kamu segera mengambil tindakan
untuk meraih tujuan tersebut. Berikan batas waktu atau deadline, dan kamu harus melihat
progres yang kamu lakukan dalam kurun waktu tertentu. Semakin banyak progres yang kamu buat
maka akan semakin cepat kamu meraih cita-cita/ tujuan.

“CITA-CITA itu bukan seberapa TINGGI, tapi seberapa BESAR keinginanmu untuk meraihnya,
karena tak ada usaha yang pasti berhasil, TAPI orang yang mau berusaha pasti BERHASIL.”

121
Lampiran 2: LK-Perjalanan Cita-Cita

Tabel Rencana Aksi

Tidak Aktor Pemberi Faktor


Waktu Tempat Biaya Dilakukan
Dilakukan Dukungan Penghambat

122
KELAS VIII
SEMESTER
GENAP

123
16. PEDULI TAK AKAN RUGI
Aspek Perkembangan 1
Landasan Hidup Religius
Bidang Layanan
Pribadi dan Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Gotong Royong
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Peduli Tak Akan Rugi”, murid memahami pentingnya memiliki
kepedulian dan solidaritas terhadap lingkungannya tanpa melihat perbedaan agama dan
kepercayaan.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Bermain peran dan Diskusi
Media yang Dibutuhkan
• Buku catatan
• Alat tulis

POIN KUNCI
1. Setiap agama dan kepercayaan mengajarkan kebaikan.
2. Kepedulian dapat dilakukan dengan siapapun tanpa melihat agama dan
kepercayaannya.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.

124
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking: “Ikuti Instruksi”


Guru memberikan instruksi kepada murid untuk melakukan
apa yang ia lakukan, bukan apa yang ia katakan. Contoh:
Guru mengatakan “pegang hidung!” tetapi guru memegang
mata.
INTI AKTIVITAS 1: BERMAIN PERAN
1. Guru meminta 1 orang murid untuk membacakan kalimat di
bawah ini:

“Yang harus dibabat adalah egoisme dan kebencian. Yang


harus diraut adalah solidaritas dan kepedulian” – Najwa
Shihab

2. Guru meminta 2-3 murid lainnya untuk memberikan


pendapatnya mengenai makna dari kalimat tersebut.
3. Setelah itu, guru membagi murid menjadi 2-3 kelompok
untuk membuat drama pendek dengan durasi 5-7 menit per
kelompok. Tema yang diusung pada drama ini adalah
mengenai kepedulian dan solidaritas dalam kehidupan
beragama. Contoh tema yang dapat digunakan:
“memberikan bantuan berupa pakaian yang layak untuk
korban bencana tanpa membedakan agama,ras/suku dan
budaya”
4. Guru memberikan waktu 10 menit bagi setiap kelompok
untuk berlatih peran dari drama pendek yang telah dibuat.
5. Guru meminta setiap kelompok menampilkan drama
pendek.
6. Guru meminta kelompok lain memberikan tanggapan.
REFLEKSI
1. Guru memberikan pertanyaan kepada murid:

125
a. Hal apa yang paling berkesan dari penampilan
kelompok?
b. Mengapa kepedulian dan solidaritas dalam beragama
itu penting?
2. Guru meminta murid untuk menyebutkan bentuk perilaku
kepedulian dan solidaritas dalam kehidupan beragama.
3. Guru menanyakan kendala dalam mengimplementasikan
kepedulian dan solidaritas dalam kehidupan beragama.
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

126
Lampiran 1: Materi

PEDULI TAK AKAN RUGI

Indonesia disebut sebagai negara yang memiliki masyarakat majemuk dengan berbagai
suku, etnis, agama, budaya, dll. Masyarakat majemuk (plural society) merupakan masyarakat yang
terdiri dari dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan, tetapi tidak
terintegrasi dalam satu kesatuan politik. Membangun solidaritas di tengah masyarakat majemuk
dengan membentuk suatu landasan agar masyarakat tersebut dapat hidup rukun berdampingan
di tengah keberagaman sangat penting. Salah satu bentuk dari solidaritas yang dapat dilakukan
adalah menghargai individu untuk memiliki dan menjalankan agama dan kepercayaannya.
Sebagai makhluk sosial, solidaritas dan kepedulian menjadi hal yang sangat penting dalam
kehidupan. Indonesia mempunyai banyak keragaman dan kekayaan yang sangat membutuhkan
solidaritas dan kepedulian antar sesama umat manusia demi tercapainya kehidupan yang
harmonis. Salah satu bentuk penerapan solidaritas, diantaranya:
1. Menjaga rasa persaudaraan
2. Membina hubungan baik dengan teman
3. Peduli terhadap teman dan keluarga
Solidaritas dan kepedulian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan meski memiliki
makna dan bentuk penerapan yang berbeda. Adapun bentuk penerapan kepedulian, antara lain:
1. Memberi pertolongan kepada yang membutuhkan
2. Menghibur teman yang sedang bersedih
3. Mendengarkan dengan baik ketika teman bercerita

127
17. KONFLIK ME VS…
Aspek Perkembangan 2
Perilaku Etis
Bidang Layanan
Pribadi dan Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Konflik Me Vs…”:
1. Murid dapat memahami pengertian konflik.
2. Murid dapat memahami cara menyelesaikan konflik.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Dinamika Kelompok
Media yang Dibutuhkan
• Papan tulis
• Spidol
• Kartu cerita
• Kain
• Tali

POIN KUNCI
1. Dalam kehidupan, kita seringkali mengalami konflik, baik konflik positif maupun konflik
negatif.
2. Konflik positif dapat berupa sesuatu yang harus dipilih diantara dua pilihan yang sama-
sama baik dan benar.
3. Konflik negatif adalah konflik yang berakhir kekerasan dan destruktif.
4. Konflik harus dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang sendiri dan sudut
pandang orang lain.
5. Konflik dapat menjadi hikmah dalam kehidupan, seperti membuat seseorang menjadi
lebih matang dalam menentukan keputusan.

128
6. Resolusi konflik adalah usaha untuk keluar dari konflik dengan tujuan untuk
mendapatkan kedamaian.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking #1: “Door”


Guru meminta murid untuk berhitung dimulai dari angka 1
dan mengganti angka empat dan kelipatannya dengan kata
“Door”. Contoh: 1, 2, 3, Door, 5, 6, 7, Door, dst.

Alternatif ice breaking #2: “Pak Boom”


Guru memberikan arahan kepada murid untuk mengangkat
kedua tangan ke atas. Ketika guru mengatakan “Pak”, murid
harus menepuk tangan sebanyak 1x dan ketika guru
mengatakan “Boom”, murid harus menepuk paha sebanyak
1x. Contoh: “Pak Pak Boom” artinya murid harus menepuk
tangan sebanyak 2x dan menepuk paha sebanyak 1x.
INTI AKTIVITAS 1: TARIKAN PERANG
1. Guru membagi murid menjadi dua kelompok. Kedua
kelompok harus berdiri di ujung ruangan yang berlawanan.
Beri tanda di tengah ruangan sebagai pembatas.
2. Ikatkan tali ditengah-tengah kain yang akan digunakan
untuk permainan sehingga masing-masing kelompok
mendapatkan ukuran yang sama.

129
3. Anggota kelompok harus memegang kain dan ketika
pertandingan dimulai, setiap kelompok harus menarik kain
untuk melawan kelompok yang lain.
4. Kelompok yang melintasi tanda yang sudah dibuat
dinyatakan kalah.
REFLEKSI
1. Guru membagi murid menjadi kelompok kecil yang terdiri
dari 5-6 orang.
2. Setelah kelompok terbentuk, guru membagikan lembar
diskusi kepada setiap kelompok. Adapun bahan yang
didiskusikan adalah:
a. Apa yang dirasakan setelah memainkan permainan tersebut?
b. Apakah konflik yang timbul dari permainan tersebut?
c. Apakah konflik terselesaikan? Jika ya, mengapa? Jika tidak ,
mengapa?
d. Jika sudah terselesaikan, bagaimana caranya? Apa yang menjadi
jalan keluarnya?
e. Apakah yang dimaksud dengan konflik?
f. Bagaimana perasaanmu ketika terjadi konflik?

g. Apa saja dampak konflik?


3. Setelah diskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok yang dipandu oleh guru.
AKTIVITAS 2: BERMAIN PERAN
1. Guru membagi murid menjadi 4 kelompok.
2. Guru membagikan kartu cerita ke setiap kelompok (LK-
Konflik Me VS…)
3. Murid membacakan cerita yang tertulis pada kartu dan
memperagakannya di depan kelas.

REFLEKSI
1. Apa alasan terjadinya konflik yang dimainkan dalam
aktivitas 2?
2. Apa dampak dari konflik yang terjadi?
3. Bagaimana aktor dalam peran bermain menyelesaikan
konflik?

130
4. Adakah cara yang berbeda dalam menyelesaikan konflik
yang dipresentasikan telah ditangani dengan cara yang
berbeda? Bagaimana?
5. Apakah konflik harus dihindari?
6. Dapatkah konflik dicegah atau diselesaikan?
TIPS
Guru menyampaikan tips menyelesaikan konflik:
a. Ungkapkan pendapatmu dengan tenang
b. Biarkan orang lain mengungkapkan pendapat mereka
c. Dengarkan orang lain ketika mereka berbicara dan cobalah
untuk memahami pandangan mereka
d. Bekerjalah dengan orang lain untuk menemukan solusi pada
masalah tersebut.
PENTING: Minta orang dewasa yang dipercaya untuk membantu
jika tidak dapat mencapai resousi atau kesepakatan.
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

Lampiran 1: Materi

KONFLIK ME VS…

Konflik adalah pertengkaran atau argumen serius, biasanya berlangsung sebentar. Ini
mengacu pada beberapa bentuk gesekan, ketidaksepakatan, atau perselisihan yang timbul dalam
kelompok atau di antara dua orang.
Kita sering mengalami situasi di mana satu orang mungkin berbeda dalam keinginan dan
pendapat dengan orang lain di sekitar mereka. Bisa jadi tentang hal-hal sehari-hari yang
sederhana atau bisa menjadi sesuatu yang lebih serius. Terkadang, situasi seperti itu tidak ada
hubungannya langsung dengan orang-orang yang mendiskusikannya namun mungkin masih
menimbulkan konflik. Orang memilih sisi pada hal-hal yang menjadi masalah besar, seperti

131
masalah sosial atau perdebatan tentang budaya dan kebiasaan. Memilih sisi sering berarti ada
konflik pemikiran dan pendapat.
Konflik mungkin membuat orang merasa kesal dan terganggu. Terkadang Seseorang
mungkin tidak tahu bagaimana harus bereaksi dan bagaimana membedakan antara apa yang
lebih penting dalam situasi ini . Terkadang menjadi sulit untuk mengidentifikasi apakah satu sisi
lebih penting daripada sisi lain, atau jika satu orang lebih penting daripada orang lain.
Dalam kehidupan kita seringkali mengalami konflik baik positif maupun negatif. Konflik
positif bisa jadi, mengenai sesuatu yang harus dipilih , apa yang harus dipakai, apa yang harus
dimakan, dll. Konflik negatif mungkin seperti memilih bertarung daripada membicarakannya.
Keduanya dilema bertentangan.
Konflik seringkali terjadi, namun dapat dicegah atau diselesaikan melalui mendengarkan
secara aktif, komunikasi yang baik, dan memahami secara terbuka tentang posisi orang lain.
Situasi konflik muncul ketika dua orang atau kelompok tidak setuju dan berpihak pada isu atau
solusi tertentu pada situasi tertentu. Menyelesaikan situasi konflik mungkin memerlukan
berbagai cara, seperti diskusi bersama dalam satu forum atau dimediasi oleh orang ketiga.

Tips Untuk Resolusi Konflik:


1. Ungkapkan pendapatmu dengan tenang.
2. Biarkan orang lain mengungkapkan pendapat mereka.
3. Dengarkan orang lain ketika mereka berbicara dan cobalah untuk memahami
pandangan mereka.
4. Bekerjalah dengan orang lain untuk menemukan solusi pada masalah tersebut.
5. Minta orang dewasa yang dipercaya untuk membantu jika Anda tidak dapat
mencapai resolusi atau kesepakatan.
Komunikasi sangat penting untuk menyelesaikan konflik, dimana ketika sebuah ekspresi
pikiran dan pembicaraan tentang isu-isu tertentu membawa kita dalam sebuah perselisihan.
Komunikasi seringkali menjadi penghambat dan dapat menimbulkan konflik. Melakukan sikap
blocking bisa menjadi berbagai faktor yang berperan sebagai penghalang yang mengganggu
komunikasi yang baik. Sikap blocking dalam komunikasi seperti menghina, mengganggu,
mengadopsi dan setuju untuk memiliki sikap tubuh yang agresif, mengubah topik pembicaraan,
mengabaikan apa yang dikatakan oleh orang lain, atau merasa terganggu dengan topik diskusi
dengan hal lainnya. Blocker ini harus dihilangkan supaya kita dapat menyelesaikan sebuah situasi
konflik.
Tinggalkanlah tempat untuk sementara waktu jika anda tidak dapat mengendalikan
kemarahan atau frustasi atau jika anda terlalu stress. Diskusikan masalah anda kepada orang yang
dapat anda percaya agar Anda merasa lebih tenang sehingga tidak ada yang terluka dan kemudian
Anda tidak akan menyesal dengan kemarahan diri anda.
132
Beberapa konflik muncul diantara orang-orang dengan pandangan dan niat untuk
bersaing. Kita bisa belajar dan merasa kuat jika kita melihat kembali pada saat bagaimana kita
telah mampu menyelesaikan konflik dalam kehidupan kita sebelumnya. Kita bisa memahami
konflik yang kita alami dengan lebih baik dengan melihat mengapa hal itu terjadi dan kemudian
memikirkan bagaimana cara kita untuk menghindarinya. Kita bisa membayangkan bagaimana kita
menginginkan hidup kita. Kemudian kita bisa melihat langkah-langkah apa yang dapat kita
lakukan untuk mewujudkan impian kita dan bekerja menuju perolehan keterampilan yang
membawa kita keluar dari konflik tanpa dampak yang pahit terkait dengan hubungan kita dengan
orang lain dan juga aspirasi kita.
Bila terlibat dalam konflik, adalah mungkin untuk ‘memilih’ untuk melihat sesuatu dari sisi
‘lain’ bukan hanya dari sisi kita sendiri

Referensi
Tim Penyusun Modul GAP Inc. P.A.C.E.. (2019). Konflik vs Me - Modul 3, Sesi 1, Kegiatan 6. In
Modul : Remaja Perempuan Awal (pp. 184 - 189). Indonesia: Yayasan Plan International Indonesia.

133
Lampiran 2: LK-Konflik Me VS…

KARTU CERITA 1 KARTU CERITA 2


Neneng memperhatikan bahwa Andi marah karena ibunya
temannya yang bernama Lia mengatakan kepadanya bahwa dia
menggunakan pena yang sama dengan tidak diizinkan untuk pergi keluar
miliknya yang hilang kemarin. Saat
dan bermain dengan teman-
Neneng bertanya kemarin, Lia
temannya, meskipun saudaranya,
membantah dan mengatakan bahwa
dia tidak pernah melihat pena tersebut.
Aji, diizinkan untuk keluar dan
Neneng tidak ingin kehilangan Lia bermain dengan teman-temannya
sebagai teman tapi dia juga tahu bahwa sebanyak yang dia mau. Andi tidak
Lia mengambil pena miliknya dan mampu mengungkapkan ini kepada
Neneng menginginkan bahwa penanya ibunya atau saudara laki-lakinya
tersebut bisa kembali. Bagaimana meskipun dia terus- menerus
seharusnya Neneng berbicara dengan merasa bahwa hal ini tidak adil. Apa
Lia tentang penanya yang hilang itu? yang harus dikatakan Andi kepada
ibunya?

KARTU CERITA 3 KARTU CERITA 4


Rani akan menjalani ujian akhir pada
Radit tidak bisa menyelesaikan
hari Kamis di sekolah dan dia menyadari
pekerjaan rumahnya karena harus bahwa jika dia tidak mempersiapkan
mengurus kakaknya yang sakit dirinya dengan baik dia mungkin tidak
akan lulus ujian. Kakaknya
parah. Radit takut gurunya akan menginginkan Rani untuk membantu
mengira dia membuat dalih dan membersihkan piring dan menyiapkan
makan malam. tapi di satu sisi bahwa
akan memarahi dia di depan seluruh
Rani menginginkan dirinya untuk
kelas. Menurut Anda apa yang harus belajar. Rani tidak bisa memutuskan
bagaimana sebaiknya dia menangani
dilakukan Radit?
situasi ini. Haruskah dia mengatakan
bahwa dia tidak dapat membantu
saudara perempuannya untuk
membersihkan piring? Apa yang harus
dia lakukan?

134
18. MENGELOLA EMOSI
Aspek Perkembangan 3
Kematangan Emosi
Bidang Layanan
Pribadi
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri dan Bernalar Kritis
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Mengelola Emosi”:
1. Murid dapat memahami pentingnya mengelola emosi
2. Murid dapat mengelola berbagai macam emosi
3. Murid dapat mengelola ekspresi perasaan sendiri secara tepat
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Dinamika Kelompok
Media yang Dibutuhkan
• Kertas Flipchart
• Sticky Notes
• Alat tulis

POIN KUNCI
1. Emosi merupakan bentuk ekspresi dan komunikasi untuk mengungkapkan perasaan
tentang berbagai hal atau situasi disetiap waktu.
2. Emosi itu wajar bagi setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, saat
mengekspresikannya seseorang harus memperhatikan situasi agar tidak menyakiti
orang lain.
3. Pada saat merasa sangat kecewa dalam berbagai hal, seseorang harus berbicara
dengan orang yang peduli dan dapat membantu, seperti orang tua, guru, dan kakak.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.

135
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.
Alternatif ice breaking: “Tunjuk dan Ekspresikan”
a. Guru menyiapkan kertas berisi tulisan jenis-jenis emosi
yang harus diperagakan murid.
b. Guru meminta murid berbaris melingkar, kemudian guru
memilih salah satu orang murid untuk memperagakan
salah satu emosi yang ada di kertas.
c. Murid lainnya menebak ekspresi yang diperagakan.
d. Apabila murid dapat menebak dengan benar, murid
tersebut diperbolehkan memilih murid lainnya untuk
memperagakan emosi berikutnya. Tetapi, apabila tidak
dapat menebak emosi yang diperagakan, murid tersebut
harus mundur keluar dari lingkaran.
INTI AKTIVITAS 1: DISKUSI
1. Guru membagi murid menjadi 6 kelompok.
2. Guru meminta masing-masing kelompok mendiskusikan
tentang:
3. Emosi yang dirasakan, apakah harus dibiarkan begitu saja
atau kita harus mengelolanya? Mengapa demikian?
4. Identifikasi suasana atau kejadian yang menimbulkan emosi
(Bahagia, Sedih, Marah, Takut, dan Dicintai)
5. Guru membagikan LK-Mengelola Emosi kepada setiap
kelompok.
6. Guru meminta semua kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya.
REFLEKSI
1. Apakah saat kita sedang emosi, kita bisa berpikir jernih dan
bertindak dengan benar?
2. Apakah setiap orang mengetahui konsekuensi dari tindakan
yang dilakukannya?
3. Apakah tindakan tanpa kita piker merupakan bentuk emosi
yang berenergi positif atau negatif? Mengapa?
4. Bagaimana cara kita mengelola emosi negatif?

136
TIPS
Cara mengelola emosi negatif:
a. Jangan langsung bereaksi

b. Cari bimbingan yang tepat

c. Temukan lingkungan dan aktivitas yang sehat

d. Lihat gambaran besar dari setiap kejadian

e. Ubah mindset

f. Maafkan pemicu emosi

Jika mengalami marah atau emosi yang berenergi negatif


lainnya, dapat melakukan teknik “STOP”:

S: Stop (Berhenti). Hentikan sejenak semua aktivitas, duduk


dengan posisi yang nyaman, badan tegak, rileks, dan letakkan
kedua tangan di atas paha.
T: Take a deep breath (Tarik nafas dalam). Tarik nafas, rasakan
udara segar yang masuk ke dalam hidung lalu hembuskan
sebanyak 2-3 kali.
O: Observe (Amati). Amati apa yang sedang dirasakan dalam
tubuh dan pastikan semua anggota tubuh terasa lebih rileks.
P: Proceed (Lanjutkan). Lanjutkan aktivitas dengan perasaan
yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih
positif.
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

137
Lampiran 1: Materi

MENGELOLA EMOSI

Kemampuan mengelola emosi, merupakan salah satu dari bentuk kecerdasan emosi.
Emosi sendiri merupakan kondisi perasaan yang kompleks yang muncul karena perubahan fisik
dan psikologis. Emosi berkaitan dengan kepribadian, mood, karakter, dan motivasi seseorang. Jadi
apakah emosi itu hanya marah?
Tentu saja bukan. Salah seorang ahli, Paul Eckman, menyebutkan ada tujuh macam emosi
dasar yang terpaut dalam diri seseorang, yaitu bahagia, sedih, marah, takut, malu, cemas, dan
cemburu. Masing-masing emosi tersebut, memiliki ciri khas yang membedakannya. Misalnya,
ketika kita bahagia maka ekspresi wajah akan tersenyum, berbeda ketika kita takut atau marah,
Apakah kamu bisa merasakannya?
Jadi, mengapa kita perlu mengelola emosi? Ingat ya, bukan hanya emosi marah saja.
Semua emosi harus kita kelola, agar dapat memberikan kebaikan untuk diri kita sendiri dan orang
lain. Serta, kita juga harus mampu mengendalikan diri, tidak boleh berlebihan. Terutama untukmu
yang sedang dalam masa remaja, yang emosinya tidak stabil. Kamu bisa merasa sangat bahagia,
namun seketika berubah menjadi sedih. Ada yang pernah merasakan?
Apa sih penyebabnya? Karena kamu sedang berada dalam masa pubertas dan mengalami
kebingungan sosial. Untuk itu, kamu perlu mengetahui cara mengelola emosi, agar masa
remajamu berkualitas dan akan memudahkanmu lebih bijaksana saat dewasa nanti. Berikut tips
mengelola emosi ala guru BKmu:
a. Cari ketenangan dengan beribadah dan berkeluh kesah pada Tuhan, sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing.
b. Curhat kepada orang yang bisa kamu percaya, dan mau mendengarkanmu.
c. Melakukan hobi seperti olah raga, mendengarkan musik, melukis, memotret, menulis,
dan lain sebagainya.
d. Lakukan relaksasi.
e. Pikirkan sesuatu yang lucu dan menyenangkan.
f. Berhitunglah sampai 10.
g. Berpikirlah positif.
h. Kenali hal-hal yang menjadi pemicu emosimu memuncak, dan ubahlah dengan kata- kata
yang lebih positif.
i. Belajarlah untuk menemukan solusi.

138
j. Jauhkan medsos jika emosimu belum dapat terkendali.
Nah, biar kamu pandai mengelola emosi terlebih dahulu kamu harus mengenal lima dasar
kecerdasan emosi, diantaranya:
1. Kesadaran diri
2. Pengaturan Diri
3. Motivasi
4. Empati
5. Keterampilan Sosial

139
Lampiran 2: LK-Mengelola Emosi

Nama : _____________________
Kelas : _____________________
Tanggal : _____________________

Pernyataan Emosi Pikiran Tindakan Konsekuensi

Digoda oleh
seseorang
Dimarahi
orang tua di
depan umum
Pekerjaan
yang dimiliki
dikagumi
oleh orang
tua
Memperoleh
skor tinggi
dalam ujian
Dimarahi
seseorang
tanpa alasan
Ditinggal
pergi oleh
orang
terdekat
Ditinggal
sendirian di
rumah
Kehilangan
hal penting
milik teman
Dibuatkan
makanan

140
favorit saat
sedih oleh
ibu
Ditengok
teman saat
sakit

19. EMPATI DAN PROAKTIF


Aspek Perkembangan 5
Perkembangan Pribadi
Bidang Layanan
Pribadi
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Empati dan Proaktif”, murid dapat menentukan perilaku
empati dan proaktif dalam pergaulan dengan penuh kesadaran.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Bermain peran
Media yang Dibutuhkan
• Gambar
• Skenario bermain peran
• Alat tulis

POIN KUNCI
1. Empati adalah menyelaraskan diri (peka) terhadap latar belakang perasaan dan pikiran
orang lain sebagaimana orang tersebut merasakan dan memikirkannya.
2. Proaktif adalah tindakan yang lebih aktif dari sekadar mengambil inisiatif.
3. Empati dapat meningkatkan hubungan social dan juga meningkatkan kemampuan
untuk mengatur emosi.
4. Sikap proaktif sangat berguna terutama saat menghadapi rintangan maupun dalam
berinteraksi dengan orang lain sehingga seseorang bisa bertahan saat menghadapi

141
musibah, menumbuhkan motivasi saat kondisi tidak menyenangkan, dan memberikan
respon positif yang disesuaikan dengan situasi.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.
INTI AKTIVITAS 1: APA YANG PERTAMA KALI AKU LAKUKAN
KETIKA…?
1. Guru menyiapkan gambar, lalu mengajukan beberapa
pertanyaan yang diawali dengan kalimat “apa yang pertama
kali aku lakukan ketika...
a. Melihat teman jatuh dari sepeda
b. Temanku mendapatkan piala atas prestasinya
c. Melihat seorang nenek yang akan menyebrang
d. Teman menceritakan masalah yang dialaminya (curhat)
e. Melihat sampah yang menumpuk dipinggir jalan
f. Melihat anak perempuan yang sedang menangis
g. Menyaksikan teman yang dibully.
2. Guru memberikan instruksi kepada murid untuk bersiap-
siap mengangkat tangan jika hendak menjawab atau
menanggapi.
3. Guru mengapresiasi jawaban murid.
REFLEKSI
1. Manakah situasi yang sering ditemui?
2. Lalu apakah yang akan kamu lakukan?
3. Apakah sulit untuk dilakukan?
4. Apa tantangannya?

142
AKTIVITAS 2: ROLE PLAY
1. Guru membagi murid menjadi 4 kelompok.
2. Masing-masing kelompok menentukan peran yang akan
dimainkan.
3. Masing-masing kelompok memperagakan peran sesuai
skenario yang dipilih (lihat LK-Empati dan Proaktif).
4. Guru bertanya mengenai apa yang dirasakan kelompok,
harapan kelompok, dan tindakan apa yang akan dilakukan.
REFLEKSI
1. Berdasarkan aktivitas 1, apa yang dirasakan? Hikmah apa
yang ada pada cerita? Apakah sulit menemukan solusi?
2. Mengapa kita harus memiliki sikap empati?
3. Bagaimana cara kita membantu orang lain?
TIPS
Menjadi remaja yang empati dan proaktif:
1. Lakukan dari hal yang dekat
2. Lakukan dari hal yang mudah
3. Lakukan sekarang juga!
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

143
Lampiran 1: Materi

EMPATI DAN PROAKTIF

EMPATI
Empati adalah kemampuan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Empati adalah
menyelaraskan diri (peka) terhadap apa, bagaimana, dan latar belakang perasaan dan pikiran
orang lain sebagaimana orang tersebut merasakan dan memikirkannya. Perasaan empati sudah
ada sejak individu berusia dini dan akan semakin berkembang seiring dengan bertambahnya usia.
Hal tersebut dikarenakan banyak pengalaman yang dilalui dalam hidup.
Bentuk empati terbagi dalam aspek-aspek. Aspek empati menurut Baron dan Byrne (Asih
& Pratiwi, 2012) yaitu: (1) Kognitif. Murid yang memiliki kemampuan empati dapat memahami
apa yang orang lain rasakan dan mengapa hal tersebut dapat terjadi pada orang tersebut, (2)
Afektif. Murid yang berempati merasakan apa yang orang lain rasakan.
Murid yang berempati ditunjukkan dengan sikap yang hangat, lembut, peduli, dan
kasihan atau perasaan iba, yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Kehangatan. Kehangatan ditunjukkan dengan sikap hangat kepada orang lain, seperti
selalu tersenyum, mendengarkan orang lain berbicara, dan menyapa teman lebih dulu.
2. Kelembutan. Kelembutan merupakan suatu perasaan yang dimiki seseorang untuk
bersikap maupun bertutur kata lemah lembut terhadap orang lain. Seperti berbahasa
dengan kata-kata yang sopan dan tidak berteriak.
3. Peduli. Peduli merupakan suatu sikap yang dimiliki seseorang untuk memberikan
perhatian terhadap sesama maupun lingkungan sekitar. Sikap yang ditunjukkan seperti
ikut membantu teman yang kesusahan, memberikan donasi, dan kerja bakti di lingkungan
rumah.
4. Kasihan. Kasihan merupakan perasaan iba atau belas kasih pada orang lain. Perasaan ini
muncul ketika kita melihat dan mendengar kabar duka ada perasaan sedih seakan kita
yang merasakan.
Empati perlu ditanamkan dan diterapkan terhadap murid, berempati dapat menjadikan
murid memiliki keinginan untuk menolong sesama, memahami perasaan orang lain, memahami
kebutuhan orang lain serta menghormati orang lain.

PROAKTIF
Pada umumnya karakteristik murid yang berperilaku proaktif adalah murid yang memiliki
kecenderungan perilaku untuk bertindak atas inisiatif sendiri tanpa paksaan dari siapapun dalam
memilih respons yang tepat sehingga dirinyalah yang bertanggung jawab terhadap pilihannya.
Murid yang proaktif adalah murid yang bertanggung jawab terhadap diri dan lingkungannya.
Menurut Covey (Fatimah & Sano, 2021) orang proaktif mempunyai inisiatif untuk mengerjakan

144
apa saja yang diperlukan, konsisten dengan prinsip-prinsip yang benar, untuk menyelesaikan
pekerjaan mereka.
Aspek perilaku proaktif, yaitu kebebasan dalam memilihrespon, kemampuan mengambil
inisiatif, dan kemampuan untuk bertanggung jawab. Aspek-aspek tersebut tercermin dalam
kehidupan sehari-hari.

Referensi
Asih, G. Y., & Pratiwi, M. M. S. (2012). Perilaku prososial ditinjau dari empati dan kematangan
emosi. Jurnal Psikologi: PITUTUR, 1(1), 33-42.
Fatimah, S. N., & Sano, A. (2021). Perilaku Proaktif Siswa dalam Belajar di SMA. Jurnal Neo
Konseling, 3(1), 49-54.
Hartati, A., & Astriningsih, N. (2020). HUBUNGAN ANTARA SIKAP KEMANDIRIAN BELAJAR
DENGAN EMPATI SISWA. Realita: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 5(1).

145
Lampiran 2: LK-Empati dan Proaktif

SKENARIO BERMAIN PERAN


1. Bacalah skenario dengan baik
2. Pilih cerita dan berdiskusilah dengan kelompok lain
3. Bagilah peran sesuai cerita
4. Dapatkan hikmah atau pesan dari cerita yang akan ditampilkan
5. Latihan bermain peran sebelum ditampilkan di depan kelas
6. Presentasikan jalan cerita dan hikmah pada cerita
Cerita 1
Di semester 2 ini, Rita mulai bersekolah di SMP 345 sebagai murid baru. Karena kecelakaan yang
dialaminya, Rita menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan. Ketika sampai di sekolah
yang baru, beberapa teman memandang sebelah mata. Beberapa teman lainnya, bahkan sering
mengolok-olok Rita. Sehingga Rita lebih sering duduk dan belajar sendiri, dia juga merasa sedih
dan tidak ingin sekolah. Beberapa hari Rita tidak terlihat di sekolah, menurut kabar yang beredar
Rita sedang sakit. Walikelas mengutus perwakilan kelas untuk menjenguk Rita. Mereka yang
datang ke rumah Rita bertemu dengan orang tua Rita, dan bercerita bahwa Rita sangat sedih dan
tidak betah di kelas.

Lakukanlah bermain peran, sambil mencari solusi agar kondisi kelas dapat lebih menghormati Rita
dan Rita dapat kembali ke sekolah!

Cerita 2
Suatu hari murid Prabu datang ke sekolah dengan wajah yang sedih. Prabu tidak semangat seperti
biasa. Rara, teman sebangkunya menyadari perubahan pada Prabu. Dengan bahasa yang santun,
Rara bertanya apa yang terjadi pada Prabu.Prabu pun bercerita kalau Ayahnya sedang sakit, tetapi
keluarga mereka tidak punya cukup uang untuk membeli obat dan pengobatan lainnya.

Lakukanlah bermain peran, kemudian carilah solusi yang bisa dilakukan oleh Rara sebagai teman
Prabu untuk membantu Prabu!

Cerita 3
Dio dan Sansan sedang berjalan di pinggir lapangan. Tiba-tiba bola basket yang sedang dimainkan
oleh Ritno dan teman-teman mendarat tepat di kepala Dio. Beberapa teman yang menyaksikan
tertawa melihat Dio. Dio merasa malu dan marah kemudian berlari menyerang Ritno.

146
Lakukanlah bermain peran, kemudian carilah solusi yang bisa dilakukan oleh Sansan dan teman-
teman yang lain!

Cerita 4
Kokom berniat membantu keluarganya. Ia berjualan gorengan. Nunu salah seorang teman pernah
melihat Cocom berjualan dan memberitakan kepada teman yang lain. Sebagian teman di kelasnya
mengolok-olok Kokom sampai Kokom merasa malu. Namun, sebagian yang lainnya mendukung
Kokom.

Lakukanlah bermain peran, kemudian cari solusi dari permasalahan yang di alami Kokom!

147
Lampiran 3: Gambar Aktivitas 1

148
149
20. MANFAAT DARI HEMAT, ULET, DAN KOMPETITIF
Aspek Perkembangan 8
Perilaku Kewirausahaan/Kemandirian
Bidang Layanan
Pribadi
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Manfaat dari Hemat Ulet, dan Kompetitif”:
1. Murid dapat menyadari pentingnya perilaku hemat, ulet, dan kompetitif sebagai
karakteristik kewirausahaan dengan penuh tanggung jawab.
2. Murid dapat membangun karakteristik wirausaha sesuai dengan potensi dan minat
yang dimiliki.
Waktu
1 x 40 menit
Metode
Diskusi
Media yang Dibutuhkan
• Video
• HP/Laptop
• Kertas
• Alat tulis

POIN KUNCI
1. Hemat, ulet, dan kompetitif adalah sikap yang harus dimiliki sebagai karakteristik
wirausaha.
2. Kewirausahaan adalah sikap atau kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru,
memiliki nilai, dan manfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.
3. Karakteristik wirausaha harus dikembangkan sejak dini.
4. Kemampuan memanfaatkan teknologi menjadi bekal untuk mengembangkan sikap
kewirausahaan.

LANGKAH KEGIATAN

150
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.
4. Guru memberikan kata bijak sebelum memulai kegiatan:

“Jadilah orang bijak yang menggunakan uang untuk


memenuhi kebutuhan, bukan karena keinginan untuk
memenuhi kepuasan” – Merry Riana

5. Guru meminta 2-3 murid untuk menjelaskan kata bijak


tersebut.
6. Guru menjelaskan perbedaan keinginan dan kebutuhan.
INTI AKTIVITAS 1: MENONTON VIDEO
1. Guru membagi murid menjadi 5 kelompok.
2. Guru menayangkan video dan meminta murid untuk
menyimak video berikut:

https://youtu.be/eH6_WGtiNak

REFLEKSI
1. Tulis 5 hal yang menarik, inspiratif dan menjadi
pembelajaran murid berdasarkan video tersebut.
2. Adakah manfaat yang diperoleh dari sikap ulet anak dalam
video tersebut? Tuliskan!
3. Adakah manfaat yang diperoleh dari sikap hemat anak
dalam video tersebut? Tuliskan!
4. Adakah manfaat yang diperoleh dari sikap kompetitif anak
dalam video tersebut? Tuliskan!
5. Tulis 5 sikap yang harus dimiliki oleh calon pengusaha.

151
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

152
Lampiran 1: Materi

MANFAAT HEMAT, ULET, DAN KOMPETITIF

Remaja sebagai individu yang sedang mengalami perubahan pesat baik secara fisik, psikis,
dan sosial secara otomatis menempatkan remaja pada fase peralihan dari anak-anak menuju
dewasa. Tugas perkembangan pun mengalami perubahan, sejumlah harapan sosial bertambah
kompleks.
Harapan-harapan sosial kepada remaja adalah menjadi mandiri dalam segala hal
termasuk dalam hal perilaku ekonomis serta tuntutan memiliki penghasilan sendiri
(berwirausaha).
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan inovasi dan kreativitas dalam menciptakan
sesuatu yang berbeda dan memiliki nilai serta kemampuan menghadapi tantangan hidup dengan
cara melihat peluang dari berbagai resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan
pertumbuhan.
Orang yang mengorganisir dan menanggung resiko sebuah bisnis atau usaha disebut
dengan pelaku wirausaha. Seorang pelaku wirausaha memiliki sikap-sikap yang khas, yaitu hemat,
ulet, dan kompetitif.
1. Hemat, artinya memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan secara bijaksana
dan penuh pertimbangan. Pelaku wirausaha dapat menghitung secara cermat modal
yang diperlukan sehingga ia mendapatkan untung yang optimal.
2. Ulet, artinya bersungguh-sungguh atau tidak mudah putus asa. Seorang pelaku
wirausaha harus memiliki sikap ulet karena menjalankan suatu usaha tidaklah selalu
mudah atau lurus-lurus saja. Terdapat pasang-surut dan lika-likunya sehingga sikap
ulet menjadi jaminan untuk terus menjalankan usahanya.
3. Kompetitif atau berdaya saing merupakan sikap yang dapat meningkatkan kinerja lebih
tinggi dibandingkan yang lain. Dengan adanya kompetitif, pelaku wirausaha tertantang
untuk memberikan kualitas dan kuantitas yang terbaik.
Manfaat dari sikap hemat, ulet, dan kompetitif dalam membangun karakter wirausaha:
1. Hemat akan memberikan manfaat baik jangka pendek maupun jangka panjang,
diantaranya kondisi keuangan akan stabil karena, menjadi jalan pembuka kecukupan
finansial di masa depan, terhindar dari stress, dan hidup lebih bahagia.
2. Ulet akan memberikan manfaat melatih menjadi pribadi yang tangguh, berpikir
positif, mampu mengatur emosi, dan bersikap dewasa.
3. Kompetitif akan meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha agar selalu unggul dari
yang lain. Meningkatkan motivasi untuk selalu melalukan yang lebih baik lagi. Ketika

153
gagal justru akan meningkatkan rasa penasaran dan mencari tahu penyebabnya, akan
terus memiliki tujuan karena setelah tercapai tujuan yang satu akan ada tujuan-
tujuan berikutnya.

Referensi
https://www.cermati.com/artikel/keuangan-sehat-dan-manfaat-hidup-hemat-lainnya

154
KELAS IX
SEMESTER
GANJIL

155
21. REMAJA TANGGUH
Aspek Perkembangan 1
Landasan Hidup Religius
Bidang Layanan
Pribadi dan Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Remaja Tangguh”:
1. Murid dapat memahami pentingnya menjadi pribadi yang Tangguh.
2. Murid memiliki keterampilan dalam menghadapi tantangan untuk mencapai cita-
citanya.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi
Media yang Dibutuhkan
• Papan tulis
• Alat tulis
• Gambar musibah
• HP/Laptop
• Proyektor
• Video

POIN KUNCI
1. Pribadi tangguh (pantang menyerah) adalah sebutan bagi pribadi yang dapat
mengenali persoalannya dan dapat menemukan cara atau solusi atas persoalan yang
dihadapinya.
2. Pribadi yang tangguh dapat mengenali potensi kekuatan yang ada di dalam dirinya,
sehingga dapat optimis untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
3. Mencari dukungan kepada orang- orang atau pihak-pihak yang memiliki kompetensi
dalam mendukung penguatan Ketika menghadapi masalah yang dialami.
4. Berempati terhadap teman yang terkena masalah dengan mendukungnya,
membantu untuk bangkit. Tidak mencela dan menertawakan teman dan tidak
menyalahkan teman yang sedang mendapat masalah.

156
5. Pembentukan sifat pribadi tangguh ini adalah berawal dari sifat empati, simpati dan
solidaritas serta optimisme yang membentuk pola pikir orang tersebut. Ada empat
taktik berpikir positif yang perlu kita bangun dalam kehidupan keseharian agar
menjadi pribadi tangguh.
6. Berpikir positif kepada Tuhan YME, berpikir positif terhadap diri sendiri, berpikir
positif pada orang lain serta berpikir positif pada masalah yang dihadapi.

LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.
4. Guru memberikan kata bijak sebelum memulai kegiatan:

“Hal yang paling penting adalah menikmati hidupmu,


menjadi bahagia apapun yang terjadi” – Audrey Hepburn

5. Guru meminta 2-3 murid untuk menjelaskan kata bijak


tersebut.
6. Guru mengajak murid menyanykan lagu “Laskar Pelangi –
Nidji”
INTI AKTIVITAS 1: MENONTON VIDEO

1. Guru membagi murid kedalam 4 kelompok.

2. Guru menyiapkan kartu dengan 2 kategori, kartu “Haloo” dan kartu”


Zoonk”.
3. Kartu “Haloo” berisi peristiwa menyenangkan, sedangkan
kartu “Zoonk” berisi peristiwa menyedihkan.
4. Guru meminta setiap kelompok memilih satu kartu dan
dibuka secara bersamaan.
5. Guru bertanya kepada murid bagaimana perasaannya
mendapat kartu tersebut?
6. Setelah itu, guru menayangkan video:

157
https://youtu.be/4QXc135HxqE
7. Guru mengajak murid untuk berdiskusi mengenai video
tersebut.

REFLEKSI
1. Bagaimana perasaanmu ketika mendapat musibah atau
menghadapi tantangan?
2. Bagaimana kamu menyikapi musibah/tantangan tersebut?
3. Bagaimana agar selalu siap menghadapi
musibah/tantangan?
4. Bagaimana bersikap terhadap teman yang terkena
musibah?
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

158
Lampiran 1: Materi

REMAJA TANGGUH

Pada masa remaja seringkali dihadapkan pada masalah-masalah yang bisa membuat
mereka menjadi murung, tidak tahu harus berbuat apa. Untuk itu perlu dipersiapkan remaja yang
memiliki kepribadian tangguh yang bisa menghadapi segala macam musibah atau masalah dan
tantangan dalam hidupnya. Tipe kepribadian Tangguh adalah karakteristik kepribadian yang
membuat individu menjadi lebih kuat, tahan, dan optimis dalam menghadapi stres dan
mengurangi efek negatif yang dihadapi (Bayu, 2009). Ciri-ciri orang yang memiliki kepribadian
tangguh, antara lain:
1. Sakit dan senang merupakan bagian hidup. Individu yang memiliki kepribadian tangguh
menganggap sakit dan senang atau kejadian baik ataupun buruk sebagai bagian dari hidup
dan individu mampu untuk melewatinya.
2. Kepemimpinan. Individu yang memiliki kepribadian tangguh mampu bertahan dalam
keadaan yang tertekan. Individu ini mampu mengendalikan sebuah komitmen terhadap
pekerjaan.
3. Memiliki daya pikir yang tinggi. Individu yang memiliki kepribadian tangguh mempunyai
pemikiran yang kreatif. Individu ini juga memiliki daya cipta dan cara- cara untuk
memecahkan permasalahan.
4. Penolakan. Individu yang memiliki kepribadian tangguh tidak mudah menyerah terhadap
kegagalan yang dialami.
Remaja yang tangguh mampu menghadapi tantangan dalam hidupnya. Tantangan
merupakan keyakinan bahwa perubahan merupakan bagian yang normal dari kehidupan karena
dipandang sebagai suatu kesempatan untuk pertumbuhan dan perkembangan.Remaja yang
tangguh adalah remaja yang memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan dalam hidupnya.
Dian memiliki kemampuan yang kuat untuk maju. Jika menghadapi masalah, remaja yang tangguh
akan memiliki perasaan yang positif dan menemukan cara agar dapat memecahkan masalah.

Referensi
Bayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik, Jakarta:
Salemba Empat
Yazid bin Abdul Qadir Jawas. 1991. Hikmah Dibalik Musibah dan Ruqyah, Yogyakarta : Pustaka
Imam Asy-Syafi’I

159
22. APA ITU RELASI KUASA?
Aspek Perkembangan 2
Landasan Perilaku Etis
Bidang Layanan
Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Bernalar Kritis
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Apa Itu Kekuasaan?”:
1. Murid dapat memahami arti dan dampak dari kekuasaan.
2. Murid dapat mengidentifikasi keterkaitan antara kekuasaan dan gender.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Dinamika Kelompok
Media yang Dibutuhkan
• Papan tulis
• Flipchart
• Sticky Notes
• Alat tulis
• HP/Laptop

POIN KUNCI
1. Ada hubungan di mana seseorang memiliki kekuasaan terhadap yang lainnya misalnya
guru dan murid, orang tua dan anak.
2. Kekuasaan dibentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu: usia, jenis kelamin,
kelas, Pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, status perkawinan, dll.
3. Beberapa orang memiliki hak istimewa lebih besar dibanding yang lain. Hal ini
memungkinkan terjadinya kontrol, kenyamanan, kemudahan, kepercayaan dan
keamanan. Namun, bagi yang kurang memiliki hak istimewa menjadikan mereka
merasa tidak yakin untuk diterima seperti merasa ragu untuk berbicara, bahkan ragu
dalam mengambil keputusan.
4. Patriarki membuat diskriminasi dan ketidakadilan berbasis gender, di mana laki-laki
lebih memiliki kekuasan dibandingkan perempuan.

160
LANGKAH KEGIATAN
PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan
kabar murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat
dan semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking: “Orang Kaya vs Orang Miskin”


Guru membagi murid menjadi 2 kelompok besar. Satu
kelompok berperan sebagai “Orang Kaya” dan kelompok
lainnya berperan sebagai “Orang Miskin”. Masing-masing
kelompok secara bergantian akan mengambil anggota
kelompok lainnya untuk bergabung di dalam kelompoknya.
Cara mengambil anggota kelompok adalah dengan
menyanyikan lagu berikut:

Kaya: Saya orang kaya, Saya orang kaya


Miskin: Saya orang miskin, Saya orang miskin
Kaya: Saya minta anak, Saya minta anak
Miskin: Namanya siapa? Namanya siapa?
Kaya: Namanya si… (nama anak), Namanya si… (nama anak)
Miskin: (nama anak) lekas pergi, jangan kembali lagi.

Permainan dapat dilakukan selama 2 putaran.


INTI AKTIVITAS 1: SIAPA YANG PALING BERKUASA?

1. Guru membagi murid menjadi 5 kelompok.


2. Guru menyajikan sebuah tabel “siapa yang paling berkuasa”
di dalam flipchart (lihat LK-Apa itu Kekuasaan?)
3. Setiap kelompok menuliskan jawaban dengan
menempelkan sticky notes pada flipchart tersebut.
4. Setiap kelompok mempresentasikan jawabannya dan
kelompok lain menanggapi.

REFLEKSI

161
Setelah melakukan aktivitas 1, guru mengajak murid untuk
mendiskusikan:
1. Apakah murid setuju bahwa kelompok yang satu umumnya
memiliki kekuasaan ditengah masyarakat? Mengapa?
2. Faktor apa saja yang menjadikan kelompok yang satu
memiliki keistimewaan lebih besar disbanding dengan
kelompok lainnya?
AKTIVITAS 2: KEKUASAAN DAN GENDER

1. Guru membagi murid menjadi 5 kelompok.


2. Guru membagikan lembar kerja untuk diisi oleh masing-
masing kelompok (lihat LK-Apa itu Kekuasaan?).
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lainnya menanggapi.

REFLEKSI
Guru mengajak murid untuk berdiskusi:
1. Siapa yang lebih memiliki kekuasaan dari pernyataan-
pernyataan pada aktivitas 2?
2. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
3. Apakah kekuasaan yang dimiliki seseorang/sekelompok
orang bisa membuat semua orang senang? Mengapa?
4. Apakah ada batasan-batasan yang diberikan terhadap anak
perempuan atau anak laki-laki?
5. Apakah pembatasan yang dilakukan terhadap anak
perempuan merupakan sebuah diskriminasi?
6. Jika dihubungkan dengan kekuasaan, apa kaitannya dengan
diskriminasi gender?
7. Apakah relasi kuasa dapat menjadi faktor penyebab kekerasan?
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan
baru yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

162
Lampiran 1: Materi

APA ITU KEKUASAAN?

Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan


berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi. Menurut Max Weber kekuasaan
adalah peluang atau sarana bagi seseorang untuk dapat mencapai keinginannya sendiri bahkan
sekalipun harus mendapat perlawanan dari orang lain dalam hubungan sosialnya. Sifat
kekuasaan:
1. Positif merupakan kemampuan yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada individu sebagai
pemegang kekuasaan yang dapat mempengaruhi pemikiran dan tindakan orang lain.
2. Negatif merupakan sifat atau watak dari seseorang yang bernuansa arogan, egois serta apatis
dalam mempengaruhi orang lain dengan paksaan atau tekanan baik secara fisik maupun
mental.
Sumber-sumber kekuasaan:
a. Paksaan fisik
b. Keahlian
c. Status sosial
d. Harta kekayaan
e. Popularitas
f. Jabatan
g. Pendidikan
h. Massa yang terorganisir

Kekuasaan ini terjadi karena adanya patriarki. Walbi (dalam Aini, Nur Ira., 2020)
menyatakan bahwa patriarki adalah sebuah system struktur sosial dan praktik yang memposisikan
laki-laki sebagai pihak yang mendominasi, menindas dan mengkesploitasi kaum perempuan.

Referensi
Aini, Nur Ira . (2020). Apa itu patriarki?.https://herstory.co.id Farhan, NF. (2020). Kekuasaan.
https:// id.m.wikipedia.org
Putri Mulia Karunia Vanya. (2021). Definisi Kekuasaan Menurut Para Ahli. https://www.
kompas.com
Tim Penyusun Modul PACE. (2019). Modul: Remaja Perempuan Awal. Yayasan Plan International
Indonesia.

163
Lampiran 2: LK-Apa Itu Kekuasaan?

Aktivitas 1
Kategori Siapa yang paling berkuasa?
Orang kaya - Orang miskin
Laki-laki - Perempuan
Guru - Murid
Orang tua - Anak
Orang yang popular - orang yang tidak popular
Orang yang memiliki jabatan (organisasi) -
Orang tidak memiliki jabatan
Senior (kakak kelas) - Junior (adik kelas)
Orang dewasa - Anak muda

Aktivitas 2
Pernyataan Anak Laki-Laki Anak Perempuan Tidak Tahu
Saya bisa menghabiskan
gaji/penghasilan seperti yang saya
inginkan
Saya bisa memutuskan kapan
memiliki anak dan berapa banyak
Saya memiliki hak atas aset
Saya tidak berkewajiban untuk
melakukan pekerjaan rumah
Saya bisa datang dan pergi sesuka
saya/ saya bisa pergi kemanapun
yang saya inginkan
Saya memiliki hak untuk
memutuskan kapan saya akan
menikah
Saya bisa menginap dirumah
teman jika saya mau
Saya dapat memilih untuk bekerja
daripada mengelola rumah tangga

164
165
23. AKU DAN LINGKUNGANKU
Aspek Perkembangan 5
Kesadaran Tanggung Jawab
Bidang Layanan
Pribadi dan Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Berkebhinekaan Global
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Aku dan Lingkunganku?”:
1. Murid dapat mengidentifikasi peran dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain dan
lingkungan sekitar.
2. Murid dapat menerapkan pemahaman tentang nilai, aturan, atau hubungan yang
berbeda serta kontribusinya pada orang lain dan lingkungan sekitar.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi dan Bermain peran
Media yang Dibutuhkan
• Kertas
• Spidol berwarna/crayon
• Alat tulis

POIN KUNCI
1. Setiap orang memiliki identitas yang berdasar pada pengalaman pribadi dalam
berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.
2. Menghormati dan menghargai diri sendiri artinya sama dengan menghormati orang
lain.
3. Interaksi dengan orang lain atau situasi yang berbeda dapat meningkatkan kesadaran
diri tentang siapakah diri kita (identitas).
4. Identitas diri seseorang berkembang dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu
karena pengaruh situasi dan lingkungan sekitar.
5. Seseorang dapat mempertahankan atau tetap menjaga aspek identitas yang baik bagi
dirinya sendiri.
6. Masing-masing orang mempunyai peran dalam lingkungan.

166
LANGKAH KEGIATAN

PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan kabar


murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat dan
semangat belajar murid.
INTI AKTIVITAS 1: ROLE PLAY

1. Guru membagi murid menjadi 4 kelompok.

2. Guru meminta setiap kelompok memilih dan mengidentifikasi


peran di lingkungan (lihat LK-Aku dan Lingkunganku). Identifikasi
dapat didasarkan pada gender, jenis kelamin, harapan, dan
kepentingan tertentu.

3. Setiap kelompok membuat naskah pendek sesuai dengan


kelompok lingkungan peran yang dipilih.

4. Guru meminta semua kelompok menampilkan naskah pendek


yang telah dibuat.

REFLEKSI
1. Apakah peranan dari semua kelompok itu sama?
2. Mengapa ada perbedaan diantara mereka?
3. Dari peran yang ada, peran yang mana yang paling disukai dan
mengapa?
4. Dari semua peran yang didiskusikan, peran mana yang perlu
diperkuat?
5. Mengapa murid harus menyesuaikan diri dalam berinteraksi
dengan orang lain?
6. Apakah lingkungan sekitar mu aman atau tidak? Jika tidak
mengapa, jika iya mengapa?
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan baru
yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.

167
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

168
Lampiran 1: Materi

PERANKU DALAM LINGKUNGAN

Menurut Havighurst (Hurlock,2011), ada sepuluh tugas perkembangan remaja yang harus
diselesaikan dengan sebaik-baiknya salah satunya yakni mencapai peran sosial pria dan wanita.
Teori perkembangan psikososial menganggap bahwa krisis perkembangan pada masa remaja
menghasilkan terbentuknya identitas. Periode remaja awal dimulai dengan pubertas dan
berkembangnya stabilitas emosional dan fisik yang relatif pada saat atau ketika hampir lulus dari
SMA. Pada saat ini, remaja dihadapkan pada krisis identitas kelompok versus pengasingan diri.
Pada periode selanjutnya, identitas kelompok menjadi sangat penting untuk permulaan
pembentukan identitas pribadi. Remaja pada tahap awal harus mampu memecahkan masalah
tentang hubungan dengan teman sebaya sebelum mereka mampu menjawab pertanyaan tentang
siapa diri mereka dalam kaitannya dengan keluarga dan masyarakat.

Identitas Kelompok
Remaja menganggap bahwa memiliki kelompok adalah hal yang penting karena mereka
merasa menjadi bagian dari kelompok dan kelompok dapat memberi mereka status. Ketika
remaja mulai mencocokkan cara dan minat berpenampilan, gaya mereka segera berubah.
Menjadi individu yang berbeda adalah hal wajar, karena setiap individu memiliki latar belakang
dan situasi yang berbeda.

Identitas Individual
Proses perkembangan identitas pribadi merupakan proses yang membutuhkan waktu dan
penuh dengan periode kebingungan, depresi dan keputusasaan dan periode mencari jati diri.
Penentuan identitas dan bagiannya di dunia merupakan hal yang penting dan sesuatu yang
menakutkan bagi remaja. Namun demikian, jika setahap demi setahap digantikan dan diletakkan
pada tempat yang sesuai, identitas yang positif pada akhirnya akan muncul dari kebingungan.
Difusi peran terjadi jika individu tidak mampu memformulasikan kepuasan identitas dari berbagai
aspirasi, peran dan identifikasi.

Identitas Peran seksual


Masa remaja merupakan waktu untuk konsolidasi identitas peran seksual. Selama masa
remaja awal, kelompok teman sebaya mulai mengomunikasikan beberapa pengharapan terhadap
hubungan dengan yang laindan bersamaan dengan kemajuan perkembangan, remaja dihadapkan
pada pengharapan terhadap perilaku peran seksual yang matang yang baik dari teman sebaya
maupun orang dewasa.
169
Identitas diri dapat dipahami sebagai sebuah “rasa dan mengenal tentang siapa diri kita”.
Identitas seseorang dibangun melalui banyak sumber - citra diri mental mereka sendiri, keluarga,
komunitas, harapan seseorang terhadap jenis kelamin, usia, agama, wilayah, kewarganegaraan
dan seterusnya. Dengan demikian, sebagai individu, masing- masing dari kita dipengaruhi oleh
psikologi social, budaya dan politik yang berbeda yang kemudian membentuk pribadi yang
berbeda-beda. Bagaimana kita mendefinisikan identitas diri dan harga diri memiliki banyak efek
yang menyeluruh dan luas pada perilaku (di tempat kerja, sekolah, atau dalam hubungan) sikap,
kemampuan dan pilihan hidup kita.
Hal ini juga sangat mempengaruhi potensi kita sebagai manusia dan kemampuan kita
untuk menyadari potensi itu. Pada saat masih remaja, terjadi perubahan fisik dan mental.
Pengalaman seorang anak perempuan adalah memiliki keinginan dan menghadapi tantangan
yang sangat unik dan tidak akan sama dengan poengalaman ‘remaja laki-laki’ atau seorang
‘perempuan dewasa’. Sangat penting untuk memberikan kesempatan yang memungkinkan
seorang remaja perempuan untuk menghargai dirinya, membangun identitas mereka sendiri,
memperkuat harga dirinya hal ini mereupakan proses untuk membangun kepercayaan diri.
Peran yang ada menjadi bukti bahwa manusia baik laki-laki atau perempuan harus saling
menghormati dan membantu. Sangat penting untuk memahami bahwa tiap individu
kecenderungannya memiliki identitas yang berbeda. Juga, masing-masing memiliki perbedaan
seperti hobi, hal yang disukai dan tidak disukai, sehingga harus saling menghormati perbedaan
dan mencoba memahami serta mendengarkan. Hal tersebut menjadi sebuah kunci untuk
menjalankan peran yang baik, dalam lingkungan keluarga, sekolah, teman bahkan dalam media
sosial.

Referensi
Andriyani, A., Alizar, S. A., & AH, R. H. (2017, December). Mengenal Peran Sosial Remaja
Sesuai Dengan Tugas Perkembangan Dalam Pencapaian Identitas Pribadi Dengan Media Film
Identitas. In Seminar Nasional Bimbingan Konseling.
Tim Penyusun Modul GAP Inc. P.A.C.E. (2019). Aku dan Lingkunganku Modul 1, Sesi 1,
Kegiatan 1. In Modul : Remaja Perempuan Awal (pp. 9 - 14). Indonesia: Yayasan Plan International
Indonesia.

170
Lampiran 2: LK-Aku dan Lingkunganku

Pilih salah satu dari keempat kelompok di bawah ini dan lakukan identifikasi peranmu di kelompok
lingkungan tersebut.

Kelompok Identifikasi Peran


Aku dan sekolahku

Aku dan rumahku

Aku dan temanku

Aku dan media sosialku

171
24. KONSTRUKSI SOSIAL SEBAGAI PEREMPUAN DAN
LAKI-LAKI
Aspek Perkembangan 6
Kesetaraan Gender
Bidang Layanan
Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Berkebhinekaan Global
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Konstruksi Sosial Sebagai Perempuan dan Laki-Laki”:
1. Murid dapat mengenali konstruksi sosial yang membentuk peran-peran sosial sebagai
laki-laki atau perempuan.
2. Murid dapat menyadari pentingnya menghormati dan menghargai hak setiap orang
baik laki-laki maupun perempuan dalam kehidupan sehari-hari.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi dan Bermain peran
Media yang Dibutuhkan
• Karton/Kertas
• Alat tulis

POIN KUNCI
1. Peran sosial sebagai laki-laki dan perempuan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar atau
masyarakat tempat tinggal.
2. Gender adalah konstruksi sosial atau masyarakat yang dilekatkan pada perempuan dan
laki-laki yang dapat diubah.
3. Setiap laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam keluarga, lingkungan
masyarakat, lingkungan sekolah, dan tempat kerja.
4. Setara dan adil maksudnya mendapatkan kesempatan yang sama dan memutuskan
untuk bekerja berdasarkan minat dan bakat dan berhak mendapatkan kesempatan
untuk mempelajari apapun dengan aman dan nyaman.

172
LANGKAH KEGIATAN

PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan kabar


murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat dan
semangat belajar murid.
INTI AKTIVITAS 1: PERAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

1. Guru membagi murid menjadi 4 kelompok.

2. Guru membagikan lembar kerja (lihat LK-Konstruksi Sosial)


kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan dengan
kelompoknya.

3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan


kelompok lainnya memberikan tanggapan.

REFLEKSI
1. Apakah ada perbedaan peran laki-laki dan perempuan?
2. Apakah peran tersebut dapat ditukar?
3. Adakah perbedaan cita-cita antara laki-laki dan perempuan?
4. Mengapa ada anggapan tentang perempuan harus di rumah
sedangkan laki-laki harus bekerja?
5. Bagaimana cara kita menyikapi ketidaksetaraan peran antara
laki-laki dan perempuan?
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan baru
yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

173
Lampiran 1: Materi

PERAN SOSIAL SEBAGAI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI YANG DILEKATKAN OLEH


KONSTRUKSI SOSIAL

Perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama dalam kehidupan. Namun, budaya
masyarakat telah mengkelompokan peran perempuan dan laki-laki. Peran sosial yang diberikan
pada perempuan dan laki-laki, terkadang memiliki dampak terhadap pembatasan ruang gerak
perempuan dan laki-laki. Misalnya, laki-laki bekerja di luar, perempuan bekerja di rumah.
Pembagian kerja perempuan di rumah menghambat perempuan untuk mengembangkan dirinya
diluar rumah. Padahal pekerjaan di rumah tangga bukan lah tugas dan kewajiban perempuan saja,
melainkan tugas dan kewajiban bersama.
Peran sosial yang diberikan kepada salah satu jenis kelamin, sering berdampak pada
beban kerja berlebih pada salah satu jenis kelamin. Misalnya anak perempuan yang diberikan
tugas untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring, menyapu atau menjaga
adik, sebelum bermain. Sementara anak laki-laki tidak diberikan pekerjaan rumah tangga.
Pembagian peran sepertinya menjadi tidak seimbang atau tidak adil bagi salah satu jenis kelamin.
Peran tersebut juga sering disebut dengan peran gender. Peran Gender adalah perilaku
yang diberikan/dilekatkan di dalam suatu masyarakat/komunitas yang dikondisikan bahwa
kegiatan, tugas-tugas atau tanggung jawab dianggap pekerjaan/peran oleh laki-laki maupun
perempuan.
Peran sosial dapat dipertukarkan dan dapat diubah. Peran yang diberikan pada
perempuan dan laki-laki terbentuk melalui berbagai sistem nilai termasuk nilai-nilai adat,
pendidikan, agama, politik, ekonomi, dan sebagainya. Sebagai hasil bentukan sosial, peran ini
dapat berubah-ubah dalam waktu, kondisi, dan tempat yang berbeda sehingga peran laki-laki dan
perempuan dapat dipertukarkan. Mengurus anak, mencari nafkah, mengerjakan pekerjaan
rumah tangga (memasak, mencuci, dan lain-lain) adalah peran yang bisa dilakukan oleh laki-laki
maupun perempuan. Begitupun sebaliknya, mengikuti rapat- rapat, kegiatan organisasi, berkarir
juga dapat dilakukan oleh perempuan dan laki-laki.

174
Lampiran 2: LK-Konstruksi Sosial

Pilihlah sifat/karakter/hal yang paling cocok untuk anak perempuan dan anak laki-laki atau
keduanya. Tuliskan alternatif jawaban tersebut dan sertakan alasannya secara keseluruhan pada
kolom yang telah disediakan.

Keduanya (Anak Perempuan


Anak Perempuan Anak Laki-Laki
dan Anak Laki-Laki)
Sifat/Karakter/Hal Alasan Sifat/Karakter/Hal Alasan Sifat/Karakter/Hal Alasan

Percaya diri Sensitif Ramah Jujur Bijaksana


Arogan Romantis Penyayang Kreatif Demokratis
Positive
Pemberani Setia Hati-hati Kalem
thinking
Senang
Optimis Baik hati Mandiri Dominan
menyendiri
Mudah
Optimis Penakut Pemalu Ekspresif
beradaptasi
Belanja di
Main bola Cuci piring Menyapu Mengasuh anak
warung
Pilot Bidan Polisi Programmer Main musik
Mengambil
Astronot Ojek online Influencer Gamer
Keputusan

175
25. KONSEP DIRI
Aspek Perkembangan 9
Pengembangan Pribadi
Bidang Layanan
Pribadi dan Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Konsep Diri”:
1. Murid dapat mengenal tentang realitas tubuhnya (body image) pada masa pubertas.
2. Murid memiliki cita-cita dan harapan terhadap dirinya sendiri (ideal self) pada masa
pubertas.
3. Murid dapat menampilkan konsep diri yang positif sebagaimana orang lain melihat
dirinya (social self) pada masa pubertas.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi dan Bermain peran
Media yang Dibutuhkan
• Karton/Kertas
• Alat tulis
• Video
• HP/Laptop

POIN KUNCI
1. Konsep diri tidak dibawa sejak lahir. Konsep diri dibentuk melalui proses belajar yang
berlangsung sepanjang masa pertumbuhan.
2. Memiliki konsep diri merupakan hak setiap orang yang tidak dibatasi baik oleh fisik,
kecerdasan, dan mental seseorang.
3. Orang dengan disabilitas akan mendapatkan konsep dirinya dengan adanya perluasan
akses belajar sebagai upaya pemenuhan akomodasi yang layak.
4. Faktor praktik-praktik budaya memperkuat tekanan pada remaja terlebih remaja
perempuan dalam mencapai cita-cita sesuai harapan budaya.

176
5. Kepercayaan diri memiliki dampak positif dalam aspek kehidupan seperti prestasi
akademik, prestasi non akademik, hobi, komunikasi dan interaksi dengan orang lain.

LANGKAH KEGIATAN

PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan kabar


murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat dan
semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking: “Bernyanyi”


Menyanyikan lagu yang berkaitan dengan konsep diri. Lirik lagu
yang dinyanyikan (dengan nada lagu Tanjung Perak):
Tinggi – pendek, tak masalah (prok-prok)
Gemuk – kurus, asal sehat (prok-prok)
Putih – hitam kulit kita
Belo – sipit mata kita
Dihadapan Tuhan, kita sama (prok-prok)

Guru membacakan kata bijak berikut:

“Tidak perlu sempurna untuk menginspirasi orang lain. Biarkan


orang lain terinspirasi oleh bagaimana kamu menangani
ketidaksempurnaanmu” – Ziad K. Abdelnour.

INTI AKTIVITAS 1: MENGENAL CIRI-CIRI TUBUH

1. Guru membagi murid menjadi 6 kelompok.

2. Guru meminta murid untuk berdiskusi menyebutkan ciri-ciri


tubuh, baik pada laki-laki maupun perempuan menurut
perspektif murid.

177
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok
lainnya menanggapi.

4. Setelah semua kelompok presentasi, guru meminta murid


untuk menyimak video berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=c4ecdyzMlkE

REFLEKSI
1. Guru mengajak murid untuk mendiskusikan pertanyaan berikut:
a. Apakah tubuh laki-laki dan perempuan harus sempurna?
b. Apakah ketika seseorang memiliki keterbatasan fisik maka
kita sebut mereka tidak sempurna?
c. Bagaimana konsep diri yang dimiliki oleh Setyo
Budihartanto?
d. Seperti apa konsep diri yang kalian miliki saat ini?
e. Nilai-nilai apa yang dapat diteladani dari video tersebut?
2. Guru meminta setiap kelompok menuliskan cita-cita dan
harapan untuk diri sendiri yang berkaitan dengan konsep diri
masing-masing.
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan baru
yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

178
Lampiran 1: Materi

KONSEP DIRI MELEJITKAN POTENSI

Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan- perubahan besar dan dramatis. Tidak
jarang perubahan- perubahan ini mempengaruhi persepsi para remaja dalam memandang dirinya
yang disebut dengan konsep diri.
Konsep diri menurut Atwater adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi
seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai- nilai yang berhubungan dirinya. Burns
menyebutkan bahwa konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan yang dimiliki
seseorang tentang diri kita sendiri. Pemily mendefinisikan konsep diri sebagai sistem yang dinamis
dan kompleks dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya termasuk sikap, perasaan,
persepsi, nilai-nilai, dan tingkah laku yang unik dari individu tersebut.
Berdasarkan pada beberapa definisi di atas dapat sisimpulkan bahwa konsep diri adalah
gagasan tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan, pandangan, dan penilaian seseorang
terhadap dirinya.
Atwater mengidentifikasi konsep diri atas tiga bentuk. Pertama body image, kesadaran
tentang tubuhnya, yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri. Kedua ideal self, yaitu
bagaimana cita-cita dan harapan seseorang mengenai dirinya. Ketiga social self, yaitu bagaimana
orang lain melihat dirinya.
Konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Kita tidak dilahirkan dengan konsep
diri tertentu. Bahkan ketika kita lahir, kita tidak memiliki konsep diri, tidak memiliki pengetahuan
tentang diri, dan tidak memiliki pengharapan bagi kita sendiri, serta tidak memiliki penilaian
apapun terhadap kita sendiri.
Konsep diri terbentuk melalui proses belajar yang berlangsung sejak masa pertumbuhan
sampai dewasa. Termasuk didalamnya lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orang tua ikut
berpengaruh secara signifikan.
Konsep diri positif akan melahirkan diri yang percaya diri. Kepercayaan diri inilah yang
akan berdampak positif pada aspek-aspek kehidupan seperti prestasi akademik, presrasi non
akademik, hobi, komunikasi dan interaksi dengan orang lain.
Konsep diri positif akan melahirkan sikap yang positif baik bagi dirinya maupun orang lain
yang berada disekitarnya. Murid yang memiliki konsep diri positif, memperlihatkan prestasi yang
baik di sekolah, atau Murid yang berprestasi tinggi di sekolah memiliki penilaian diri yang tinggi,
serta menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif pula. Mereka menentukan target prestasi
belajar yang realistis dan mengarahkan kecemasan akademis dengan belajar keras dan tekun,
serta aktivitas- aktivitas mereka selalu diarahkan pada kegiatan akademis.

179
Konsep diri merupakan hak setiap orang yang tidak dibatasi baik oleh fisik, kecerdasan,
dan mental seseorang. Artinya anak-anak berkebutuhan khususpun memiliki hak untuk memiliki
konsep diri yang positif.
Anak dengan disabilitas akan mendapatkan konsep dirinya dengan adanya perluasan
akses belajar berupa kesempatan yang sama dan pemenuhan akomodasi yang layak. Pemenuhan
tersebut adalah upaya untuk memenuhi kesetaraan dilingkungannya. Akomodasi yang layak
adalah modifikasi dan penyesuaian yang tepat dan diperlukan untuk menjamin penikmatan atau
pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan fundamental untuk prang dengan
disabilitas berdasarkan kesetaraan.

Referensi
Desmita. (2014). Psikologi Perkembangan Murid. Bandung; PT.Remaja Rosdakarya.
Tim Penyusun Modul GAP Inc. P.A.C.E. (2019). Konsep Diri - Modul 2, Sesi 2, Kegiatan 9-11. In
Modul : Remaja Perempuan Awal (pp. 124 - 134). Indonesia: Yayasan Plan International Indonesia.

180
KELAS IX
SEMESTER
GENAP

181
26. KOMUNIKASI ASERTIF
Aspek Perkembangan 6
Kematangan Emosional
Bidang Layanan
Pribadi dan Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Bergotong Royong
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Komunikasi Asertif”:
1. Murid dapat memahami dan mengembangkan ekspresi perasaan diri sendiri secara
bebas dan terbuka.
2. Murid dapat meningkatkan kualitas hubungan interpersonal guna mencapai tujuan
bersama.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi dan Bermain peran
Media yang Dibutuhkan
• Karton/Kertas
• Alat tulis

POIN KUNCI
1. Penting mengenali lingkungan sekitar kita (keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat) untuk melihat dukungan dan ancaman terhadap diri kita.
2. Hubungan yang sehat salah satunya di mana kita bisa jujur, terbuka, aman dan
nyaman, serta dapat menjadi diri sendiri.
3. Hubungan yang sehat diawali dengan komunikasi yang baik, tidak menggunakan kata-
kata stigma/ pelabelan, tidak menghakimi dan mengandung unsur menguatkan.

182
4. Komunikasi yang baik membutuhkan perilaku asertif agar dapat menyampaikan
keinginan diri sendiri dengan menghargai hak orang lain.

LANGKAH KEGIATAN

PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan kabar


murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat dan
semangat belajar murid.

Alternatif ice breaking: “Tak-Tik-Tuk”


Guru meminta murid untuk membentuk lingkaran. Guru
menunjuk murid secara acak untuk mengatakan “Tak-Tik-Tuk”
secara berurutan. Murid pertama yang ditunjuk mengatakan
“Tak”, murid berikutnya yang ditunjuk mengatakan “Tik” dan
murid berikutnya mengatakan “Tuk”. Jika murid salah
mengucapkan kata, murid tersebut keluar dari lingkaran.
INTI AKTIVITAS 1: EKSPRESI DIRI
1. Guru membagikan lembar kerja (lihat LK-Komunikasi Asertif) dan
meminta murid untuk mengisi lembar kerja tersebut.
2. Guru menunjuk 2-3 murid untuk mempresentasikan
jawabannya.
3. Murid lain menanggapi jawaban yang dipresentasikan oleh
temannya.

REFLEKSI
Guru mengajak murid untuk berdiskusi:
1. Apakah kamu mampu mengekspresikan pikiran, perasaan, dan
kebutuhan dirimu, baik secara verbal maupun non-verbal secara
bebas, tanpa perasaan takut, cemas, dan khawatir?

183
2. Apakah kamu mampu menolak permintaan yang dianggap tidak
masuk akal, berbahaya, negatif, tidak diinginkan, atau dapat
merugikan orang lain yang tidak sesuai dengan hati nurani?
3. Apakah kamu mampu untuk berkomunikasi secara terbuka,
langsung, dan jujur sebagaimana mestinya?
4. Apakah kamu termasuk orang yang mudah tersinggung?
AKTIVITAS 2: APA YANG HARUS AKU KATAKAN?
1. Guru membagi murid menjadi 5 kelompok.
2. Guru membagikan kasus (LK-Komunikasi Asertif) kepada setiap
kelompok untuk didiskusikan di dalam kelompoknya.
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lain menanggapi.
REFLEKSI
Guru mengajak murid berdiskusi:
1. Apakah hal tersebut sering terjadi pada diri kalian atau
lingkungan terdekat kalian?
2. Apakah yang terjadi apabila kalian menjawab dengan agresif?
3. Apa yang terjadi apabila kalian pasif atau menerima situasi
tersebut begitu saja?
4. Apa yang dimaksud dengan komunikasi asertif?
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan baru
yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

184
Lampiran 1: Materi

KOMUNIKASI ASERTIF

Komunikasi Pasif
Komunikator pasif seringkali acuh tak acuh dan mengalah pada orang lain. Mereka kesulitan
mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka, serta cenderung mengacuhkan orang lain.
Kurangnya komunikasi dari komunikator pasif bisa menyebabkan kesalahpahaman dan memicu
amarah atau kebencian. Meskipun begitu, mereka cenderung aman untuk diajak bicara saat ada
konflik karena biasanya menghindari konfrontasi.
Ciri-ciri komunikator pasif antara lain kurang kontak mata, gestur tubuh yang buruk, dan kesulitan
mengatakan "tidak". Mereka juga terlihat seperti menganggap orang lain tidak memperhatikan
perasaan mereka. Namun, komunikator pasif mudah bergaul karena mereka suka mengikuti
orang lain dan mengikuti arus. Beberapa kalimat yang sering digunakan oleh komunikator pasif
adalah "Ini tidak penting", "Lebih baik aku menghindari konflik", dan "Aku hanya ingin hidup
dalam damai".

Komunikasi Agresif
Gaya komunikasi agresif terlihat saat seseorang berbicara secara kasar dan menuntut. Mereka
menggunakan kontak mata yang intens, menyalahkan, mengintimidasi, mengkritik, mengancam,
atau menyerang untuk mengendalikan orang lain. Komunikator agresif sering kali memberikan
perintah, bertanya dengan kasar, dan kurang mendengarkan. Meskipun demikian, mereka kadang
dianggap pemimpin dan mendapatkan penghormatan.
Contoh frasa yang digunakan oleh komunikator agresif adalah "Aku benar dan kamu salah", "Ini
kesalahanmu", dan "Aku akan melaksanakan strategi ini apa pun yang terjadi".

Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif melibatkan hubungan yang terbuka dan tanpa sikap sombong.
Komunikator asertif mampu mengungkapkan kebutuhan, keinginan, ide, dan perasaan mereka,
sambil memperhatikan kebutuhan orang lain. Tujuan komunikator asertif adalah mencapai
kemenangan bersama dalam situasi tersebut dan menjaga keseimbangan hak antara individu.
Salah satu ciri komunikator asertif adalah penggunaan pernyataan "Saya", misalnya "Saya merasa
frustasi ketika Anda terlambat" atau "Saya tidak suka harus menjelaskan hal ini berulang kali". Ini
menunjukkan kepemilikan perasaan dan perilaku tanpa menyalahkan orang lain.
Sikap asertif adalah salah satu keterampilan dalam berkomunikasi. Sikap asertif ditandai
dengan kemampuan diri dalam berkomunikasi secara jujur, tegas, dan lugas, tetapi tetap mampu
menghargai perasaan orang lain.
185
Mempelajari dan melatih kemampuan diri dalam bersikap asertif adalah hal yang penting.
Pasalnya, sikap asertif dapat membantu Anda mengekspresikan diri secara efektif,
mempertahankan sudut pandang, menghindari konflik, meningkatkan kepercayaan diri, sekaligus
menghormati hak dan kepercayaan orang lain.

Ciri - Ciri Orang yang Memiliki Sikap Asertif


Di bawah ini adalah beberapa ciri orang yang sudah mampu bersikap asertif:
a. Mampu memberi pendapat dengan tegas
b. Mampu mengatakan apa yang dirasakan dengan jujur
c. Mampu meminta apa yang dibutuhkan atau diinginkan dengan jelas
d. Mampu memberi ide dan saran kepada orang lain
e. Mampu mengatakan ‘tidak’ tanpa merasa bersalah
f. Mampu mewakili orang lain untuk bicara
g. Mendengarkan orang lain dengan aktif
h. Mampu mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang baik

Cara Mempelajari Sikap Asertif


Ada orang yang memang sudah bisa bersikap asertif secara alami. Kendati demikian, sikap
asertif juga bisa dipelajari dan dilatih secara mandiri. Namun, sebelum mempelajari sikap asertif,
cobalah perhatikan terlebih dahulu gaya dan cara Anda berkomunikasi selama ini. Apakah Anda
berkomunikasi dengan gaya yang pasif atau agresif?
Gaya komunikasi pasif ditandai dengan kurangnya kepercayaan diri saat mengeluarkan
pendapat, selalu merasa tidak enak untuk berkata ‘tidak’, dan kesulitan untuk mengungkapkan
perasaan dengan jujur. Sementara itu, gaya komunikasi agresif biasanya ditandai dengan tingkat
kepercayaan diri yang terlalu tinggi dan cenderung tidak berempati terhadap pandangan dan
kebutuhan orang lain.
Dengan memperhatikan dan memahami cara berkomunikasi Anda selama ini, Anda bisa
lebih mudah dalam mempelajari cara-cara untuk bersikap asertif. Berikut adalah beragam cara
yang bisa Anda lakukan untuk melatih kemampuan diri dalam bersikap asertif:
1. Hargai diri sendiri
Komunikator asertif menjadi perlu memahami dan menghargai diri Anda terlebih dahulu.
Hal ini akan membantu Anda untuk menyadari bahwa Anda pantas diperlakukan secara hormat
dan bermartabat. Ini juga bisa meningkatkan kepercayaan diri Anda untuk membela hak-hak dan
melindungi batasan diri Anda.
2. Berlatih mengatakan ‘tidak’
Mengatakan ‘tidak’ terkadang memang sulit untuk dilakukan, terutama jika Anda
termasuk sebagai people pleaser yang tidak terbiasa melakukannya. Namun, jika Anda ingin

186
memiliki sikap asertif, Anda harus berlatih untuk berkata ‘tidak’ pada hal-hal yang memang Anda
tidak sukai atau mungkin bisa memberatkan Anda.
Belajarlah untuk berterus terang kepada orang lain mengenai batasan, kebutuhan, dan tanggung
jawab Anda, sehingga ia bisa mengerti alasan di balik penolakan Anda terhadap permintaannya
dan Anda pun tidak merasa bersalah setelahnya.
3. Gunakan kata ‘saya’ saat berpendapat
Cara ini juga bisa Anda terapkan untuk melatih diri dalam bersikap asertif. Menggunakan
kata ‘saya’ di awal kalimat bisa membantu orang lain memahami apa yang Anda pikirkan dan
rasakan tanpa terdengar menuduh.
Misalnya, jika Anda tidak setuju terhadap suatu hal, cobalah untuk mengawali ungkapan tersebut
dengan kalimat ‘saya pikir ini tidak tepat, karena…’, daripada ‘Anda salah’. Selain itu, jika Anda
memiliki permintaan, lebih baik katakan ‘saya akan sangat senang jika Anda membantu’ daripada
‘Anda seharusnya membantu saya’.
4. Gunakan bahasa tubuh yang baik
Komunikasi tidak hanya berbentuk verbal, tetapi juga nonverbal. Bahasa tubuh
merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal. Untuk mewujudkan sikap asertif, Anda bisa
coba untuk menggunakan bahasa tubuh yang baik ketika sedang berkomunikasi dengan orang
lain. Misalnya, pertahankan postur tubuh yang tegak, lakukan kontak mata yang pantas,
pertahankan ekspresi wajah yang positif, dan hindari menyilangkan lengan atau kaki saat sedang
berkomunikasi. Dengan bahasa tubuh yang baik seperti di atas, Anda akan mampu berkomunikasi
dengan lebih percaya diri, tegas, dan efektif.
5. Kendalikan emosi dengan baik
Hal ini juga penting untuk Anda latih agar Anda bisa bersikap asertif. Saat sedang berada
dalam situasi komunikasi yang kurang baik, Anda mungkin akan merasa marah, frustrasi, atau
bahkan ingin menangis. Walau sebenarnya normal, emosi-emosi tersebut bisa menghalangi
penyelesaian konflik. Jadi, saat menghadapi suatu konflik, cobalah untuk mengendalikan emosi
Anda dengan tetap bersikap tenang dan jaga intonasi suara Anda. Jika Anda merasa terlalu emosi,
Anda bisa menunggu hingga emosi mereda, sebelum kembali ke situasi tersebut.
Perlu diingat bahwa menjadi pribadi yang mampu bersikap asertif mungkin membutuhkan
waktu yang tidak sebentar. Jadi, cobalah untuk terus berlatih dengan sabar menggunakan cara-
cara di atas. Apabila Anda mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, tidak ada salahnya untuk
berkonsultasi dengan guru BK mu.

Referensi
Tim Penyusun Modul GAP Inc. P.A.C.E.. (2019). Komunikasi Asertif- Modul 2, Sesi 2, Kegiatan
10. In Modul : Remaja Perempuan Awal (pp. 201 - 207). Indonesia: Yayasan Plan International
Indonesia.

187
C’channel. 2020. Sikap dan Perilaku Asertif. [online]. Tersedia: https://www.youtube.com/
watch?v=jSVB5WfOwEw
Narez, Meva. 2021. Arti Sikap Asertif dan Lima Cara Mempelajarinya. [online]. Tersedia:
https://www.alodokter.com/arti-sikap-arsetif-dan-5-cara-mempelajarinya

188
Lampiran 2: LK-Komunikasi Asertif

Aktivitas 1
Murid diminta untuk menuliskan perspektif dirinya dengan memberikan tanda √ melalui
pernyataan berikut:

Menurut saya, saya adalah


Ya Tidak
orang yang…
Menyenangkan ketika diajak
bicara
Tidak menyenangkan ketika
diajak berbicara
Sering menyinggung
Jarang menyinggung
Mudah tersinggung
Tidak mudah tersinggung
Emosional
Tidak emosional

1. Tuliskan satu kalimat yang sering diucapkan orang lain dan membuat ananda tidak enak!
2. Sebutkan ciri orang yang menurut ananda menyenangkan apabila diajak bicara!
3. Bagaimana cara ananda menghadapi teman yang bicaranya sering ketus?
4. Apakah ananda berani menolak ajakan teman atau menegur teman apabila tidak sesuai
dengan keinginan hati? Jelaskan alasannya!

189
Lampiran 2: LK-Komunikasi Asertif

Aktivitas 2
KASUS 1
Sifa dan Zahira bersahabat. Sifa ingin pergi menonton film ke bioskop dengan teman laki-
lakinya dan ingin mengajak Zahira. Sementara Zahira tidak ingin pergi menonton apabila
Sifa mengajak teman laki-lakinya. Karena Zahira tidak ikut, Sifa juga berniat untuk
mengurungkan keinginannya pergi ke bioskop bersama teman laki- lakinya. Apa yang akan
kalian lakukan apabila kalian menjadi Sifa? Sebutkan alasannya!
KASUS 2
Budi pulang dari sekolah dan di rumah hanya ada Tante Susan. Sementara Ibu dan Ayahnya
sedang bekerja. Tante Susan meminta Budi untuk memijat badannya. Budi ingin menolaknya,
karena tidak nyaman sebab Tante Susan pernah menyentuh bokongnya Budi dan Budi merasa
tidak nyaman. Selama ini, Budi tidak berani mengatakan kepada orang tuanya karena pernah
diancam Tante Susan tidak akan dibantu biaya sekolah. Apabila kamu sebagai Budi, apa yang
akan kamu katakan pada Tante Susan untuk menolaknya itu? Sebutkan alasannya!
KASUS 3
Lina seorang murid yang cerdas. Guru-guru sangat senang melihat keaktifan dan kecerdasan
Lina. Suatu hari, Lina dipanggil oleh Pak Anto ke ruang guru. Pak Anto mengatakan Lina harus
menemui dirinya sendiri dan tidak boleh mengajak temannya. Lina merasa curiga dan tidak
nyaman apabila di ruang guru hanya berdua dengan Pak Anto. Sebelumnya, Pak Anto pernah
meraba-raba tubuh Lina ketika sedang berdua di ruang guru. Lina merasa tidak nyaman, tetapi
takut apabila menolak. Lina menceritakan hal ini kepada kamu. Bagaimana tanggapan
terhadap masalah Lina?
KASUS 4
Fani mengajak kamu untuk mengerjakan tugas di rumahnya dan menolak mengerjakan tugas
di rumah kamu dengan alasan fasilitas belajar yang kurang mendukung, sementara di rumah
Fani tidak ada orang tuanya. Lagi pula kamu diminta ibu untuk menjaga rumah. Sebaiknya sikap
kamu seperti apa? Sebutkan alasannya!
KASUS 5
Ami dan Rita bersahabat. Ami memiliki badan obesitas sementara Rita memiliki badan ideal.
Teman-teman sering mengejek badan Ami yang obesitas dengan sebutan gembrot, bola,
galon dan kata-kata lainnya. Ami sudah berkali-kali mengatakan ketidaksenangannya dengan
sebutan tersebut. Ami sering mengeluh dengan Rita karena panggilan teman-teman yang lain
yang membuat dirinya tidak nyaman. Apabila kamu menjadi Rita, apa yang akan kamu katakan
kepada Ami? Sebutkan alasannya!

190
27. MANAJEMEN WAKTU
Aspek Perkembangan
Kematangan Intelektual
Bidang Layanan
Pribadi dan Belajar
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Manajemen Waktu”, murid dapat mengembangkan alternatif
pengambilan keputusan dan pengentasan masalah berdasarkan pengalaman pada saat
menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Dinamika kelompok
Media yang Dibutuhkan
• Toples kosong
• Pasir
• Alat tulis
• Batu

POIN KUNCI
1. Terbiasa mengatur waktu belajar akan membantu seseorang dalam mengatur prioritas
hidup yang lebih penting.
2. Keputusan adalah proses memilih dan menentukan berbagai kemungkinan dari
beberapa kemungkinan dalam situasi yang mungkin terjadi.
3. Manfaatkan waktu dengan baik, dapat membuat terbiasa tepat waktu, disiplin,
terorganisir, percaya diri, serta terhindar dari stres dan kecemasan.

LANGKAH KEGIATAN

PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan kabar


murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat dan
semangat belajar murid.

191
INTI AKTIVITAS 1: MANAJEMEN WAKTU
Guru membagi murid menjadi 4 kelompok menggunakan permainan
dengan nada lagu “Becak (Saya Mau Tamasya)” dengan lirik yang
diganti sebagai berikut:

“Saya mau tamasya berkeliling-keliling kota


Dengan melihat-lihat pemandangan yang ada
Saya panggilkan ojek, ojek beroda dua
Ojek ojek coba bawa saya”

Nama kendaraan dapat diubah menjadi bemo dan troton. Apabila


menggunakan kata “Ojek” maka murid diminta berkelompok dengan
anggota 2 orang. Apabila menggunakan kata “Bemo” maka murid
diminta berkelompok dengan anggota 3 orang, dan apabila
menggunakan kata “Tronton” maka jumlah anggota kelompok 8
orang.

1. Guru membagikan toples, batu dan pasir kepada masing –


masing kelompok.
2. Setiap kelompok diminta untuk memasukkan batu dan pasir
kedalam toples sampai toples bisa ditutup dengan rapat.

REFLEKSI
Guru mengajak murid untuk berdiskusi:
1. Apakah kalian memasukkan pasir dan batu dan berhasil menutup
toples tersebut?
2. Jika ya, apa yang dilakukan sehingga toples tertutup rapat?
3. Jika tidak, apa yang dilakukan sehingga toples tidak berhasil
tertutup?

TIPS
Manajemen waktu belajar:
a. Membuat jadwal belajar
b. Menggunakan skala prioritas kegiatan
c. Memanfaatkan waktu luang
d. Suasana tenang saat belajar
e. Jangan pesimis dan pantang menyerah
AKTIVITAS 2: KUADRAN WAKTU

192
1. Guru membagi murid menjadi 4 kelompok.
2. Guru membagikan lembar kerja (lihat LK-Manajemen Waktu)
kepada setiap kelompok untuk didiskusikan.
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lain menanggapi.
REFLEKSI
Guru menjelaskan mengenai “Kuadran Waktu”. Guru mengajak murid
untuk menyimpulkan kegiatan apa saja yang termasuk kategori
penting, tidak penting, mendesak, dan tidak mendesak.

PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan baru


yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

193
Lampiran 1: Materi

MANAJEMEN WAKTU

Kemampuan untuk fokus dan memprioritaskan sebuah tugas adalah kunci bagi siapapun
yang ingin mempertahankan produktivitas di manapun. Masing-masing dari kita tentunya
memiliki tugas-tugas yang ingin dan harus dikerjakan dalam beraktivitas sehari-hari. Untuk
mencapai target dari tugas-tugas yang dikerjakan, kita harus paham mengenai manajemen
waktu. Manajemen waktu adalah suatu proses untuk melakukan kontrol atas waktu dengan batas
tertentu untuk melakukan tugas tertentu. Manajemen waktu adalah kemampuan untuk
merencanakan dan menggunakan waktu semaksimal mungkin.
Menurut hukum Pareto 20/80, 20% adalah waktu yang digunakan untuk bekerja secara
efisien, sedangkan 80% nya tidak. Lalu kenapa hanya 20% saja yang efektif? Dan bagaimana cara
meningkatkan efektifitas waktu yang digunakan? Berdasarkan hukum Pareto, jika semakin banyak
waktu kerja yang efektif, maka semakin banyak pula pekerjaannya. Namun hal ini dinilai tidak
benar, banyaknya dan kualitas tugas yang dikerjakan dipengaruhi oleh profesionalisme,
kualifikasi, dan pengalaman. Untuk mencapai efisiensi yang baik, perlu landasan yang kokoh
seperti, motivasi yang tinggi dan juga minat.
Menurut Atkinson, manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan
dengan berbagai bentuk upaya dan tindakan individu yang dilakukan dengan terencana agar
seseorang mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Menurut Forsyth, manajemen waktu adalah sebuah cara untuk membuat waktu
terkendali sehingga dapat menciptakan efektivitas dan produktivitas. Menurut Akram,
manajemen waktu adalah kemampuan menggunakan waktu dengan efektif dan efisien untuk
memperoleh manfaat yang maksimal.

Karakteristik Manajemen Waktu yang Sukses


1. Evaluasi
Luangkan beberapa hari untuk mencatat waktu yang telah digunakan untuk mengerjakan
tugas sehari-hari. Tentukan apa yang ingin dicapai, kemudian tandai aktivitas yang tidak termasuk
dalam kategori tersebut. Catat apa saja yang mengganggu atau menghalangi dalam pencapaian
tujuan secara tepat waktu. Catat juga tugas-tugas yang bisa disederhanakan
untuk menghemat waktu.
2. Rencana dan prioritas
Luangkan waktu di awal hari dan di malam hari setiap hari untuk membuat rencana
dengan memprioritaskan tugas berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Jika ada proyek besar, bagi
menjadi proyek-proyek kecil supaya tidak kewalahan. Bawalah kemanapun agenda atau jadwal
194
agar tetap fokus dan ingat dengan hal-hal yang ingin dikerjakan. Ketika di penghujung hari ada
tugas yang belum selesai, jangan panik. Pindahkan tugas yang belum selesai ke hari berikutnya.
3. Eliminasi pencurian waktu
Hapus gangguan-gangguan yang mengganggu produktivitas keseharian kamu. Jadwalkan
beberapa waktu untuk menjawab pesan sosial media dan membalas panggilan telepon . Kecuali
jika ada panggilan darurat terjadi. Hal ini untuk menghindari gangguan oleh panggilan dan pesan
yang datang sepanjang hari. Hindari untuk melakukan kegiatan di media sosial pada jam belajar.
Kurangi mengobrol dengan teman pada jam pelajaran agar tujuan yang ingin kamu capai bisa
terwujud.
4. Delegasi
Jika ada tugas bersama, berbagi tugas dengan anggota kelompok yang lain. Hal ini
memungkinkan setiap anggota kelompok memiliki keterampilan baru, selain itu hal ini juga tidak
akan menghabiskan waktu kamu seharian. Jika ada anggota kelompok yang siap membantu,
jangan tolak, terima bantuan tersebut untuk menghemat waktu.
5. Katakan tidak
Belajarlah untuk mengatakan tidak dengan cara yang sopan. Hal ini berlaku untuk menolak
ajakan atau kegiatan tambahan yang tidak sesuai dengan tujuan kamu. Bergabung dengan teman-
teman hanya karena merasa tidak enak dapat menghabiskan waktu berharga kamu yang lebih
baik digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas penting atau beristirahat
6. Istirahat
Beristirahat merupakan hal yang penting bagi setiap manusia. Buatlah jadwal untuk
beristirahat dan menjernihkan pikiran. Rencanakan olahraga yang teratur dan masukkan ke dalam
rutinitas harian atau mingguan kamu supaya tetap sehat dan bugar. Konsumsi juga makanan-
makanan yang sehat dan hindari junk food yang bisa menyebabkan lesu dan kurang fokus.
Berhentilah berkegiatan jika sudah merasa lelah, jangan sampai tugas juga memakan waktu
istirahat kita yang berharga.

Dampak Manajemen Waktu yang Buruk


Tampaknya bagi manusia, waktu dalam sehari saja tidak cukup untuk mengerjakan
berbagai macam tugas dalam sehari. Sebetulnya, dengan kemajuan teknologi saat ini, seharus
nya manusia menjadi lebih produktif secara umum. Namun, ada beberapa situasi di mana
kecanggihan teknologi ini menghambat produktivitas, yaitu ketika manusia tidak bisa
memanfaatkan teknologi dengan benar. Jika seseorang tidak bisa memanajemen waktu dengan
baik, ada beberapa dampak buruk yang terjadi diantaranya;
1. Penundaan
Apakah kamu sering menunda-nunda tugas? Atau malah kamu sulit untuk memulai
mengerjakan tugas? Sebetulnya, hanya diperlukan langkah kecil untuk mendapatkan motivasi
dalam menyelesaikan tugas. Contohnya, jika kamu ingin pergi ke tempat lapangan futsal untuk

195
berolahraga, yang kamu lakukan hanyalah perlu berjalan keluar. Ketika sekali kamu memulai,
pastikan kamu menyelesaikan kegiatan tersebut.
2. Kurang tidur
Ketika kamu tidak bisa memanajemen waktu dengan baik, kamu pasti akan mengalami
jadwal tidur yang berantakan. Tentunya hal ini akan berdampak pada kesehatan kamu. Selain itu,
jika tidur kamu tidak cukup bisa menyebabkan terhambatnya aktivitas dan kamu menjadi kurang
fokus. Cobalah untuk menjadwalkan pekerjaan mu, jika sudah waktunya untuk tidur, jangan
ditunda. Pertahankan jadwal tidur yang konsisten.
3. Mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan kurang berolahraga
Alasan umum bagi sebagian banyak orang untuk tidak berolahraga adalah tidak
mempunyai waktu yang cukup. Padahal sebetulnya itu hanyalah manajemen waktu yang kurang
baik. Orang -orang yang tidak memanajemen waktu dengan baik juga cenderung makan makanan
instan yang tentunya tidak baik untuk tubuh dalam jangka panjang. Jika kamu tidak merawat
tubuh kamu, pikiran kamu akan mudah lelah dan kemungkinan besar kamu tidak akan
mendapatkan manfaat dari waktumu.
4. Kurang berenergi
Jika kamu merasa tidak fokus dan tidak bersemangat, itu merupakan tanda-tanda kamu
kurang memanfaatkan waktu dengan baik. Evaluasi apa saja kegiatan yang kamu lakukan dalam
sehari ketika di malam atau di pagi hari. Dengan begitu kamu akan kembali fokus dan
bersemangat untuk mencapai tujuan yang kamu inginkan.
5. Tidak tepat waktu
Tidak tepat waktu merupakan salah satu akibat dari manajemen waktu yang buruk. Jika
kamu datang terlambat atau pergi lebih awal dari rumah, kamu mungkin meninggalkan hal- hal
yang produktif di sana. Selain itu, penting untuk menyamakan jadwal dengan teman jika kamu
ada dalam satu kelompok belajar.
6. Terburu-buru
Apakah kamu sering mengerjakan pekerjaan dengan terburu-buru? Kamu mungkin
menentukan tenggat waktu yang tidak realistis atau tunduk pada komitmen yang berlebihan.
Cobalah untuk mengatur waktu dengan baik, jangan katakan ‘ya’ dengan semua rencana yang
ada.
7. Disorganisasi
Kamu mungkin merasa bahwa diri kamu tidak teratur. Seperti tidur di pagi hari dan bekerja
di malam hari, atau mungkin kamu terlalu lama berselancar di media sosial sehingga memakan
waktu belajar atau waktu tidur kamu. Hal-hal seperti itu dapat memperburuk manajemen waktu
kamu, cobalah catat tugas yang ingin kamu kerjakan dan tentukan waktu pengerjaannya supaya
waktu sehari-harimu tetap teratur.
8. Waktu belajar dan bermain yang tidak seimbang

196
Apakah kamu terlalu banyak belajar? Atau terlalu banyak bermain? Jika iya, berarti kamu
memiliki manajemen waktu yang buruk. Tidak ada salahnya untuk bermain, namun jangan
lupakan juga waktu belajar atau tujuan yang ingin kamu capai. Coba manajemen waktu mu
dengan antara kegiatan belajar dan bermain yang seimbang sehingga kamu merasa akan lebih
produktif setiap harinya.
9. Multitasking
Salah satu tanda jika manajemen waktu kamu buruk adalah multitasking. Ketika kamu
sedang mengerjakan satu tugas dan fokus kamu teralihkan ke hal lain, cobalah untuk tidak
teralihkan. Hal ini akan menimbulkan tugas yang tidak selesai dengan baik dan menghambat
produktivitas.

Manfaat Manajemen Waktu


Mengelola waktu dengan baik memungkinkan seseorang untuk melakukan tugas yang
benar dan waktu yang tepat. Manajemen waktu memiliki peran penting dalam kehidupan pribadi
maupun profesional seseorang. Berikut beberapa manfaat manajemen waktu.
1. Manajemen waktu membuat seseorang menjadi tepat waktu dan disiplin
Untuk memanfaatkan waktu dengan baik, seseorang harus menyiapkan deretan rencana
tugas-tugas apa yang ingin dikerjakan ketika di pagi hari atau malam hari. Hal ini akan
memberikan seseorang pemahaman tentang apa saja yang ia kerjakan, dengan begitu akan
menghasilkan pekerjaan yang baik.
2. Manajemen waktu membuat seseorang menjadi lebih rapi atau terorganisir
Menjaga barang-barang sesuai dengan tempatnya meminimalisir waktu untuk mencari-
cari barang tersebut jika dibutuhkan. Orang dengan manajemen waktu yang baik akan menjaga
tempat belajarnya menjadi lebih bersih dan teratur.
3. Manajemen waktu meningkatkan moral seseorang dan menjadi lebih percaya diri
Sebagai hasil dari manajemen waktu yang baik, seseorang akan menyelesaikan tugas
dalam waktu yang ditentukan dan menjadikannya terdepan di antara anggota kelompok lainnya.
Orang-orang yang memahami waktu akan dipandang tinggi dan selalu menjadi pusat perhatian.
4. Manajemen waktu bisa mengurangi kadar stres dan kecemasan
Orang-orang yang bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dinilai memiliki kadar
stres dan kecemasan yang lebih rendah dibanding orang lain. Perlu diingat ketika mengerjakan
sesuatu untuk tetap fokus karena tidak ada gunanya untuk menunda-nunda. Setelah pekerjaan
selesai kamu akan memiliki banyak waktu untuk keluarga, sahabat dan kerabat lainnya.

Cara Manajemen Waktu yang Baik


Ada beberapa metode yang dapat membantu memanajemen waktu dengan baik. Yang
pertama adalah, membuat deretan kegiatan-kegiatan dan mengurutkan mana yang paling
penting dan mana yang kurang penting untuk dikerjakan. Mana yang harus diselesaikan secepat

197
mungkin, mana yang tidak perlu diselesaikan secepatnya. Jika kamu tidak membuat rencana
seperti ini, tugas-tugas yang ada akan menjadi ‘urgent’.
Setiap orang memiliki ritme dan ciri khasnya sendiri. Beberapa orang ada yang cenderung
bekerja lebih baik jika saat-saat tertekan dan biasanya akan menimbulkan kreativitas di saat- saat
tertekan. Ada juga orang yang bisa bekerja lebih baik jika punya waktu yang lebih lama karena
akan lebih teliti dalam pekerjaannya. Jadi penting untuk mencari tahu manajemen waktu yang
seperti apa dan teknik bekerja apa yang paling efektif untuk kamu dan tim kamu.
Manajemen waktu yang tepat memungkinkan kita untuk mencapai tujuan kita sehingga kita
merasa bahwa kita memiliki kehidupan yang seimbang. Ada beberapa cara untuk memanajemen
waktu pekerjaan, yang pertama, alokasikan 60% dari waktu untuk pekerjaan yang sudah
terencana dan sisakan 40% untuk waktu yang tak terduga. Yang kedua, selalu jaga ketepatan
waktu, dengan begitu akan memungkinkan kita untuk membuat rencana yang lebih efektif di
masa mendatang. Yang ketiga, bagilah aktivitas menjadi aktivitas pendek, sedang dan jangka
panjang dengan indikasi waktu masing-masing. Yang keempat, rencanakan jumlah tugas yang
benar-benar bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan. Yang kelima, pastikan untuk belajar
di tempat yang tenang tanpa ada gangguan dari luar. Jika ketika belajar kamu mendapat banyak
gangguan dari luar, tentunya akan menghambat penyelesaian tugas yang harus kamu kerjakan.
Dalam sistem perencanaan atau manajemen waktu, sangat penting untuk
memprioritaskan tugas-tugas yang ingin dikerjakan, tentukan dan urutkan tugas yang sesuai
dengan tingkat kepentingannya masing-masing.

198
Lampiran 2: LK-Manajemen Waktu

Murid mengisi tabel di bawah ini dengan kegiatan yang termasuk ke dalam kuadran I-IV.

Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV

199
28. REMAJA BERJIWA PENGUSAHA
Aspek Perkembangan
Perilaku Kewirausahaan/Kemandirian
Bidang Layanan
Karir
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Remaja Berjiwa Pengusaha”:
1. Murid dapat menemukan cara untuk berperilaku ulet, hemat, dan kompetitif dalam
bekerja secara mandiri.
2. Murid dapat mengidentifikasi hal-hal yang menunjang maupun menghambat dalam
mencapai tujuan untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan sebagai bekal
kemandirian di masa dengan dengan baik.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi dan Menonton video
Media yang Dibutuhkan
• Gambar
• Video
• HP/Laptop
• Proyektor

POIN KUNCI
1. Pelaku wirausaha adalah seseorang yang melakukan aktivitas dengan pandai atau
berbakat untuk mengenalkan sebuah produk baru kepada konsumen dan mampu
mengembangkan produk baru serta mampu mengatur permodalannya.
2. Kewirausahaan adalah keyakinan kuat yang ada dalam diri seseorang untuk mengubah
dunia melalui ide dan inovasinya.
3. Perilaku kewirausahaan adalah keterampilan seseorang dalam memanfaatkan ide, jasa
atau membuat suatu barang yang dapat membantu memenuhi kebutuhan orang lain
sehingga bernilai ekonomis dan menguntungkan dirinya.
4. Pelaku wirausaha penting bagi kaum mud karena kaum muda adalah penerus untuk
menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

200
5. Meningkatnya mental kaum muda dalam berwirausaha adalah salah satu cara untuk
membangun jiwa yang tangguh.

LANGKAH KEGIATAN

PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan kabar


murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat dan
semangat belajar murid.
INTI AKTIVITAS 1: IDENTIFIKASI BARANG DI SEKITAR KITA
1. Guru menampilkan beberapa barang yang sering
ditemukan/digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Guru meminta murid untuk menjawab pertanyaan berikut:


3. Siapa yang suka membeli barang atau makanan yang ada pada
gambar?
4. Di mana kalian membeli barang atau makanan tersebut?
5. Bagaimana cara membelinya?
6. Siapa yang menjual?
7. Siapa yang membuat?

201
8. Adakah di antara kalian yang tertarik menjadi penjual atau
pembuat? Mengapa?
AKTIVITAS 2: MENONTON VIDEO
1. Guru membagi murid menjadi 4 kelompok.
2. Guru memberikan akses kepada murid untuk menonton video
inspiratif. Akses video inspiratif:
https://www.youtube.com/watch?v=nXzruH_KAG4

https://www.youtube.com/watch?v=sDw82VvXWiQ

https://www.youtube.com/watch?v=0WjvgwmFbQ0

https://www.youtube.com/watch?v=W-T469O_0DE

https://www.youtube.com/watch?v=ZPPD8g1RKrU

https://www.youtube.com/watch?v=N3EvzqWiWAA

https://www.youtube.com/watch?v=_4XUyOe4lUY

3. Setiap kelompok menonton 1-2 video, kemudian mendiskusikan


mengenai:
a. Apa usaha yang dilakukan?
b. Apa modal yang diperlukan?
c. Apa tujuan usaha tersebut dilakukan?
d. Bagaimana cerita perjuangan (suka, duka dan tantangan) sebelum
sukses?
e. Apa kunci sukses berdasarkan cerita tersebut?

f. Apa hikmah atau inspirasi yang dapat diambil dari cerita


tersebut?
4. Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya dan kelompok lain menanggapi.
REFLEKSI
Guru mengajak murid untuk berdiskusi:
1. Apakah menjadi pengusaha itu harus laki-laki atau perempuan?

202
2. Apakah identik jika pengusaha makanan dan pakaian itu
perempuan?
3. Apa permasalahan yang dimiliki oleh tokoh?
4. Apa mimpi, harapan atau cita-cita yang diinginkan oleh tokoh?
5. Apa kendala yang dihadapi oleh tokoh?
6. Apa kelebihan yang dimiliki tokoh?
7. Jika kamu menjadi tokoh tersebut, apa yang akan kamu lakukan?

TIPS
Cara menjadi Pengusaha Muda:
1. Pantang Menyerah
2. Memiliki Target
3. Berani Hidup Susah
4. Menyisihkan Pendapatan
5. Kerja Cerdas
6. Mengatur Keuangan
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan baru
yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

203
Lampiran 1: Materi

REMAJA BERJIWA PENGUSAHA

Dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat saat ini, menuntut kita
pandai dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada. Jika tidak ingin terlindas oleh zaman, kita
harus bisa menjadi seseorang yang fleksibel dan serba bisa dalam segala hal. Tidak ada salahnya
untuk menggali potensi diri yang kita miliki sedini mungkin. Begitu banyak manfaat positif yang
akan diperoleh dengan berwirausaha.
Pada era revolusi industri 4.0 saat ini yang memanfaatkan kecanggihan teknologi,
sehingga fokusnya terletak pada industri kreatif. Menggali potensi yang kita miliki dapat
menciptakan lapangan pekerjaan setidaknya bagi diri kita sendiri. Kesempatan pun sangat
terbuka lebar bagi siapa saja yang mampu menciptakan inovasi dan terobosan yang dapat
menghasilkan keuntungan dalam bidang apapun.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020 jumlah angkatan kerja pada
Februari 2020 sebanyak 137,91 juta orang, naik 1,73 juta orang dibanding Februari 2019.
Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Pada
Februari 2020, sebanyak 131,03 juta orang adalah penduduk bekerja dan sebanyak 6,88 juta
orang menganggur. Dibanding setahun yang lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 1,67 juta
orang dan pengangguran bertambah 60 ribu orang.
Peningkatan jumlah angkatan kerja tidak diiringi dengan peningkatan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK). Pada Februari 2020, TPAK tercatat sebesar 69,17 persen, turun 0,15
persen poin dibandingkan Februari 2019. Penurunan TPAK mengindikasikan adanya penurunan
potensi ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja.
Mengapa wirausaha penting bagi kaum muda? Karena kaum muda adalah penerus untuk
menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Seiring berkembangnya
zaman maka akan semakin menambah jumlah populasi manusia di Indonesia dan akan semakin
tinggi pula jumlah pengangguran manusia pada usia produktif karena kesulitan dalam mencari
lapangan pekerjaan. Setiap orang sepatutnya harus berfikir panjang tentang masalah lapangan
pekerjaan ini, karena sudah pasti pekerjaan di cari hanya untuk mendapatkan uang agar mampu
bertahan hidup dan juga memperbaiki kualitas ekonomi bagi seorang individu maupun
berkeluarga dan juga untuk meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara.
Jadi bagi kalian kaum pelajar, sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjadi
seseorang yang berguna bagi diri sendiri, orang lain dan juga negara. Belajar mengenali potensi
diri merupakan bentuk antisipasi sedini mungkin dalam meminimalisir tingkat pengangguran di
masa depan. Jangan terpaku pada lapangan pekerjaan yang sudah ada, karena semakin lama

204
tingkat lapangan pekerjaan akan berbanding terbalik dengan jumlah angkatan kerja akibat dari
terjadinya disruptif teknologi.
Wirausaha dapat menjadi alternatif sekaligus solusi untuk menekan angka pengangguran
yang ada di Indonesia. Karena pengangguran pada usia produktif saat ini begitu banyak,
kemungkinan besar hal ini terjadi karena lapangan pekerjaan yang tersedia semakin sedikit.
Beberapa keuntungan yang akan diperoleh dengan menjadi seorang wirausahawan, diantaranya
yaitu akan mendapat keuntungan dari pekerjaannya, semakin mengasah soft skill yang dimiliki,
banyak pengalaman yang akan didapatkan dalam bekerja, kita juga sekaligus dapat belajar untuk
mengenali passion/keinginan diri.

Referensi
www.outboundmalang.com
https://perpustakaan.iain-tulungagung.ac.id/index.php/2020/06/22/pentingnya- memiliki-jiwa-
wirausaha-bagi-generasi-muda/
https://www.kompasiana.com/hanumsavira/59c2ffcd298f3954ef6d2244/pentingnya-
kemampuan-wirausaha-bagi-generasi-muda
https://www.cermati.com/artikel/7-profil-pengusaha-muda-dan-sukses-di-indonesia

205
29. TEAMWORK
Aspek Perkembangan
Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Bidang Layanan
Sosial
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Bergotong Royong
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Teamwork”:
1. Murid dapat memahami pentingnya bekerja dalam tim.
2. Murid dapat membangun kerja sama dengan kelompok teman sebaya yang
menunjang pada peningkatan prestasinya, baik prestasi akademik maupun non-
akademik.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Diskusi
Media yang Dibutuhkan
• Kertas HVS ukuran F4
• Batu
• Alat tulis
• Buku catatan

POIN KUNCI
1. Teamwork atau kerja sama adalah sebuah konsep tentang sekelompok orang
melakukan tugas dalam mencapai tujuan secara bersama-sama.
2. Remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman- teman sebaya
sebagai kelompok sehingga pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan,
minat, penampilan, dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga.

LANGKAH KEGIATAN

PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan kabar


murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.

206
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat dan
semangat belajar murid.
4. Guru membacakan kata bijak sebelum memulai aktivitas:

“Kebersamaan itu seperti permulaan, kemudian menjaga


kebersamaan merupakan kemajuan, dan bekerja sama
merupakan keberhasilan” – Henry Ford

INTI AKTIVITAS 1: MENGGOTONG BATU

1. Guru mengelempokkan murid menjadi 4 orang dalam satu


kelompok.
2. Setiap kelompok diberikan satu lembar kertas HVS F4 dan satu
buah gelas air mineral berisi batu.
3. Kelompok diminta untuk berjalan membawa gelas air mineral
berisi batu menggunakan kertas folio yang setiap ujungnya
dipegang oleh masing – masing setiap anggota kelompok.
4. Kelompok yang terlebih dahulu sampai di garis finish adalah
pemenang.
5. Guru meminta 2-3 murid untuk menjelaskan bagaimana
perasaannya saat bermain menggotong batu bersama
kelompoknya.
AKTIVITAS 2: MENGIDENTIFIKASI JENIS KELOMPOK
1. Guru membagikan lembar kerja (lihat LK-Teamwork) kepada
murid.

2. Setiap murid menjawab pertanyaan yang diberikan di dalam


lembar kerja tersebut.

3. Guru meminta 2-3 murid untuk mempresentasikan jawabannya


dan murid lainnya menanggapi.

REFLEKSI
Guru mengajak murid untuk berdiskusi:
1. Pengetahuan baru apa yang didapat setelah mengisi lembar
kerja?
2. Apakah murid dapat memahami, kelompok seperti apa yang
murid butuhkan untuk mengembangkan prestasi akademik atau
non-akademik?

207
3. Apakah rencana murid untuk meningkatkan kemampuannya
dalam memilih kelompok teman sebaya untuk meningkatkan
prestasi akademik dan non-akademiknya?

TIPS
Guru menyampaikan manfaat dari teamwork, melalui rumus berikut:

BeDas-3M
Be = Belajar jadi lebih efektif.
Da = MenDapatlebih banyak ide.
S = Saling melengkapi satu sama lain.
M = Mendorong rasa kepemilikan yang lebih luas.
M = Memotivasi Pengambilan Risiko yang lebih sehat.
M = Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan baru
yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

208
Lampiran 1: Materi

TEAMWORK

Kawan-kawan sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau
tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Interaksi antar teman sebaya yang berusia sama
memiliki peran yang unik. Pertemanan berdasarkan tingkat usia dengan sendirinya akan terjadi
meskipun sekolah tidak menerapkan sistem usia. Seseorang dapat menjadi seorang petarung
yang baik ketika berada diantara kawan yang seusia. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok
kawan sebaya yaitu sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga. Remaja
memperolah umpan balik mengenai kemampuan diri dari kelompok kawan sebaya. Remaja
mempelajari bahwa apa yang mereka lakukan itu lebih baik, sama baik, atau kurang baik,
dibandingkan remaja-remaja lainnya. Mempelajari hal ini di rumah tidak mudah dilakukan karena
saudara kandung biasanya lebih tua atau lebih muda.
Relasi dan pengaruh kawan sebaya dapat bersifat positif atau negatif. Remaja
mengekspolari prinsip kesetaraan dan keadilan melalui pengalaman ketika menghadapi
perbedaan pendapat dengan kawan (teman) sebaya. Remaja juga belajar mengamati dengan
tajam minat dan sudut pandang teman agar dapat mengintegrasikan minat dan sudut
pandangnya sendiri dalam aktivitas yang berlangsung bersama teman-temannya. Pada saat
remaja menjalin persahabatan yang akrab dengan teman-teman terpilih, remaja dapat belajar
untuk menjadi mitra yang lebih terampil dan peka. Pengaruh negatif teman sebaya bagi
perkembangan remaja diantaranya bagi beberapa remaja, pengalaman ditolak atau diabaikan
dapat membuat remaja merasa kesepian dan bersikap bermusuhan. Budaya teman sebaya dapat
mempengaruhi remaja lain untuk menyepelekan nilai-nilai dan kendali orang tua terhadap
mereka. Teman sebaya dapat memperkenalkan remaja pada alkohol, minuman keras, kenakalan,
serta bentuk lain dari perilaku yang dianggap maladaptif oleh orang dewasa.
Untuk melatih remaja agar dapat berinteraksi secara lebih efektif dengan teman
sebaya diantaranya dengan mengembangkan tim kerja atau teamwork. Melalui teamwork,
remaja dapat diarahkan untuk dapat menarik perhatian teman sebaya secara positif,
mempertahankan atensi, belajar mengajukan pertanyaan, mendengar dengan hangat,
bersahabat, serta menyatakan pendapat dirinya yang berkaitan dengan minat teman sebaya.
Kelompok dapat memuaskan kebutuhan pribadi remaja, memberikan penghargaan,
menyediakan informasi, meningkatkan harga diri, dan memberikan sebuah identitas. Salah satu
penyebab remaja bergabung pada sebuah kelompok karena berpendapat bahwa keanggotaan
dalam kelompok dapat memberikan kesenangan, kegembiraan, serta memuaskan kebutuhan
afiliasi dan berkumpul. Kemungkinan lain karena remaja ingin memperoleh kesempatan dan
penghargaan, baik yang bersifat materi maupun psikologis. Berikut jenis-jenis kelompok remaja:

209
1. Klik (clique) yaitu kelompok kecil yang jumlah anggotanya berkisar dari 2 hingga 12 individu.
Rata-rata 5 hingga 6 individu. Klik dapat terbentuk karena persahabatan, atau karena
remaja terlibat dalam aktivitas serupa, misalnya dalam sebuah klub atau tim olah raga yang
sama. Klik dapat terbentuk karena remaja telah meluangkan waktu bersama dan
menikmati kebersamaan itu. Remaja sering kali mengembangkan sebuah identitas pada
kelompok dan berkeyakinan bahwa klik mereka lebih baik dibandingkan klik yang lain.
2. Kerumunan-kerumunan (crowds) yaitu struktur kelompok yang lebih besar dari klik.
Kerumunan biasanya berdasarkan pada reputasi, remaja bisa meluangkan banyak waktu
bersama-sama kerumunan lain. Kerumunan kurang bersifat personal dibandingkan klik.
Kerumunan biasanya diberi nama sesuai dengan aktivitas yang dilakukan remaja, atau
sesuai sifat interaksinya. Salah satu faktor yang membedakan kerumunan satu dengan
lainnya yaitu norma kelompok. Contoh kerumunan di sekolah diantaranya para atlet
(berorientasi pada atlet), populer (murid populer dan memimpin aktivitas sosial), normal
(rata-rata murid yang merupakan bagian terbesar), pemakai obat/pelanggar (terkenal
dalam hal penggunaan obat terlarang atau aktivitas kenakalan remaja lainnya), serta orang
yang tidak berarti (rendah dalam keterampilan sosial atau dalam kemampuan intelektual).
3. Organisasi pemuda cenderung akan membentuk remaja di masa yang akan datang untuk
berpartisipasi pada komunitas orang dewasa dan memiliki harga diri yang lebih tinggi, dan
lebih terdidik. Kelompok ini dapat berupa organisasi pramuka, OSIS, karang taruna,
kelompok keagamaan, kelompok etnis, dll.
4. Kelompok anak berkebutuhan khusus, terdiri atas remaja yang memiliki minat untuk
mengembangkan potensi diri sebagai upaya untuk saling menguatkan terhadap
kekurangan yang dimiliki (seperti disabilitas, riwayat sakit asma, kelainan jantung, diabetes
militus, dll).

Referensi
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Edisi ke-5. Alih Bahasa oleh Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta: Penerbit Erlangga
Santrock, John W. 2007. Adolescence, Eleventh Edition. Jakarta: Penerbit Erlangga

210
Lampiran 2: LK-Teamwork

Nama : ____________________
Kelas : ____________________

KELOMPOK 1
Terdiri atas remaja yang mempunyai dua atau tiga orang teman dekat, atau sahabat karib.
Mereka adalah sesama jenis kelamin (perempuan saja atau laki-laki saja) yang memiliki minat
dan kemampuan yang sama. Teman dekat saling mempengaruhi satu sama lain, meskipun
kadang-kadang suka bertengkar.
KELOMPOK 2
Terdiri atas kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya terdiri atas jenis kelamin yang sama
(perempuan saja atau laki-laki saja), kemudian meliputi laki-laki dan perempuan.
KELOMPOK 3
Terdiri dari kelompok teman dekat (laki-laki dan perempuan), berkembang dengan
meningkatnya minat akan kegiatan bersama. Karena kelompok ini memiliki banyak anggota,
maka lambat laun penyesuaian minat berkurang di antara anggota- anggotanya sehingga
terdapat jarak sosial yang lebih besar diantara mereka.
KELOMPOK 4
Terdiri atas remaja yang dibina oleh orang dewasa, dibentuk oleh sekolah atau organisasi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial, mengembangkan minat, hobi, dan prestasi
para remaja.
KELOMPOK 5
Terdiri atas remaja yang tidak menyukai karakteristik kelompok 3 dan 4. Anggotanya terdiri
atas remaja yang memiliki minat sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi
penolakan teman sebaya, sehingga terkondisi dengan perilaku antisosial.
KELOMPOK 6
Terdiri atas remaja yang memiliki minat untuk mengembangkan potensi diri sebagai upaya
untuk saling menguatkan terhadap kekurangan dimiliki (seperti disabilitas, riwayat sakit asma,
kelainan jantung, diabetes militus, dll).

Pertanyaan
1. Kelompok mana saja (1, 2, 3, 4, 5 atau 6) yang kamu miliki saat ini?
2. Sejak kapan kamu bergabung dengan kelompok tersebut?
3. Apa yang biasa kamu lakukan bersama kelompokmu?
4. Manfaat apa saja yang kamu peroleh dari kelompokmu?

211
5. Kira-kira sampai kapan kamu akan bergabung dengan kelompokmu tersebut? Apa
alasannya?
6. Apakah ada kelompok lain yang kamu minati saat ini, tetapi belum ada kesempatan untuk
bergabung dengan kelompok tersebut? Jika ada, apa upaya kamu untuk dapat bergabung
dengan kelompok tersebut?

212
30. MELANJUTKAN SEKOLAH
Aspek Perkembangan
Wawasan Kesiapan Karir
Bidang Layanan
Belajar dan Karir
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Mandiri
Tujuan
Setelah mempelajari materi “Melanjutkan Sekolah”:
1. Murid dapat memahami sekolah lanjutan setelah SMP/MTs (SMA, MA, SMK, dan MAK)
dengan baik.
2. Murid dapat memiliki keinginan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi.
3. Murid dapat menentukan rencana pilihan karir dalam melanjutkan sekolah setelah
SMP/MTs dengan baik.
4. Murid dapat melakukan pemilihan sekolah lanjutan setelah SMP/MTs yang sesuai
dengan kemampuan diri dengan penuh tanggung jawab.
Waktu
2 x 40 menit
Metode
Curah pendapat, Diskusi kelompok, dan Presentasi
Media yang Dibutuhkan
• HP/Laptop
• Proyektor
• Sticky Notes
• White board/flipchart
• Alat tulis

POIN KUNCI
1. Pentingnya memiliki pemahaman terkait informasi awal mengenai melanjutkan
sekolah diharapkan dapat membantu dalam mempersiapkan diri dengan baik dan
hasilnya akan semakin optimal (tidak salah pilihan) dalam melanjutkan sekolah setelah
lulus SMP.

213
2. Jalur pendidikan di Indonesia terbagi menjadi 3, yaitu jalur Pendidikan formal, non-
formal, dan informal.
3. Sekolah lanjutan setelah lulus SMP/ MTs bisa memilih untuk melanjutkan ke SMA/ MA/
SMK/ MAK yang sesuai dengan cita-cita, minat, bakat dan kemampuan diri termasuk
kondisi sosial ekonomi keluarga.
4. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi agar memiliki kemampuan/keterampilan untuk
mempersiapkan diri ke dunia kerja yang layak dan sesuai harapan.

LANGKAH KEGIATAN

PEMBUKAAN 1. Guru mengucapkan salam, menyapa, dan menanyakan kabar


murid.
2. Guru menyampaikan tema dan tujuan layanan.
3. Guru memberikan ice breaking, untuk meningkatkan minat dan
semangat belajar murid.
4. Guru membacakan kata bijak sebelum memulai aktivitas:

“Pendidikan adalah paspor ke masa depan, karena besok


adalah milik mereka yang mempersiapkannya hari ini” –
Malcolm X

INTI AKTIVITAS 1: MENONTON VIDEO


1. Guru membagikan akses kepada murid untuk menonton video
inspiratif. Video dapat ditonton pada link berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=SSSXj3bspjw

2. Guru mengajak 2-3 murid untuk memberikan pendapat


mengenai video yang telah ditonton.
AKTIVITAS 2: MELANJUTKAN SEKOLAH
1. Guru membagi murid menjadi 4 kelompok.
2. Perwakilan kelompok maju ke depan untuk mengambil nomor
kelompok.
• Kelompok 1: SMA
• Kelompok 2: MA

214
• Kelompok 3: SMK
• Kelompok 4: MAK
3. Setiap kelompok mendapatkan 5 sticky notes untuk diisi sesuai
bahasan yang ditugaskan kepada masing-masing kelompok.
• Sticky notes lembar 1: Pengertian
• Sticky notes lembar 2: Jurusan
• Sticky notes lembar 3: Karakteristik
• Sticky notes lembar 4: Kelebihan
• Sticky notes lembar 5: Kekurangan
4. Guru menyiapkan tabel di papan tulis atau flipchart agar setiap
kelompok dapat menempelkan hasil diskusinya pada tabel
tersebut.

No. Kategori SMA MA SMK MAK


1. Pengertian
2. Jurusan
3. Karakteristik
4. Kelebihan
5. Kekurangan

5. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil


diskusinya dan kelompok lain menanggapi.
6. Sebagai bahan penguatan materi, guru menayangkan video
berikut ini:

https://youtu.be/lz-Q-Hm3lp4

REFLEKSI
Guru mengajak murid untuk berdiskusi:

215
1. Apa rencana apa yang akan kalian lakukan setelah lulus
SMP/MTs?
2. Apakah diantara kalian masih ada yang merasa bingung mau
melanjutkan kemana?
3. Apakah perempuan boleh sekolah tinggi? Apa manfaatnya?
4. Apakah ada jurusan pilihan melanjutkan sekolah yang hanya di
peruntukan untuk laki-laki saja, dan sebaliknya yang hanya
diperbolehkan untuk perempuan saja, apabila ada coba
sebutkan jurusan apa itu?
5. Apa rencana yang akan kita lakukan apabila kita tidak bisa
melanjutkan sekolah formal?
AKTIVITAS 3: ANGKET
1. Guru memberikan angket (lihat LK-Melanjutkan Sekolah) kepada
semua murid secara individu.
2. Angket yang telah diisi disimpan oleh murid dan hasilnya dapat
dikonsultasikan kepada guru BK.
PENUTUP 1. Guru menanyakan kepada murid mengenai pengetahuan baru
yang telah didapat pada hari ini.
2. Guru menyampaikan poin-poin kunci.
3. Guru meminta murid untuk menyimpulkan materi.
4. Guru menutup kegiatan.

216
Lampiran 1: Materi

PERENCANAAN KARIR SEKOLAH LANJUTAN SETELAH LULUS SMP/MTS

Ke mana kita akan melanjutkan studi setelah lulus dari SMP/MTs? Pertanyaan diatas harus
kamu jawab dan dipersiapkan sedini mungkin sehingga hasil yang diharapkan akan semakin
optimal dan sesuai dengan keinginanmu. Jalur pendidikan di Indonesia terbagi menjadi 3, yaitu
jalur pendidikan formal, non-formal, dan informal.
Jalur Pendidikan formal adalah jalur Pendidikan yang terstuktur dan berjenjang terdiri dari
pendidikan dasar (SD/ MI, SMP/ MTs), Pendidikan menengah (SMA/ MA, SMK/ MAK), dan
pendidikan tinggi (Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas). Jalur Pendidikan
non formal adalah jalur Pendidikan diluar Pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstuktur dan berjenjang contohnya Pendidikan kesetaraan (paket A, B dan C), Lembaga kursus,
Lembaga pelatihan. Sedangkan Pendidikan informal adalah jalur Pendidikan keluarga dan
lingkungan misalkan orang tua yang menanamkan nilai kejujuran kepada anaknya.
Sekarang kamu tengah menyelesaikan pendidikan dasar yang diharapkan akan
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu pendidikan menengah (SMA/ MA/
SMK/ MAK). Sebelum kamu memutuskan sekolah tujuan yang akan kamu pilih, yaitu SMA/MA
atau SMK/MAK sebaiknya kamu sudah memahami betul karakteristiknya, sehingga kamu dapat
merasa nyaman dan aman untuk belajar serta selalu termotivasi untuk selalu meningkatkan
kemampuan yang kamu miliki. Untuk menetapkan pilihan tersebut, maka persiapkan segala
sesuatunya dengan matang (dengan pertimbangkan minat, bakat, serta cita-cita masa depan,
217
dan JANGAN menetapkan pilihan karena keterpaksaan atau hanya karena pengaruh teman atau
trend).

Mengenal SMA/MA/SMK/MAK
1. Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA)
SMA dan MA adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal setelah lulus
sekolah menengah pertama (SMP) atau madrasah Tsanawiyah (MTs), yang ditempuh dalam waktu
3 tahun dari kelas 10-12, yang menekankan pada teori yang mendalam dari berbagai rumpun ilmu
pengetahuan dan mengutamakan penyiapan murid untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi dengan pengkhususan.
Pendidikan di SMA maupun di MA tidak jauh berbeda hanya untuk SMA berapa di
naungan kementrian Pendidikan dan kebudayaan sedangkan MA berada di bawah naungan
kementrian agama, dan MA merupakan sekolah islam yang kegiatan pembelajarannya disertai
dengan penanaman dan penerapan nilai-nilai serta ilmu islam, sehingga di MA ada 4 pilihan
jurusan peminatan yaitu: IPA, IPS, BAHASA, dan Keagamaan, tidak seperti di SMA yang hanya
memiliki 3 pilihan jurusan peminatan yaitu: IPA, IPS, dan BAHASA. Tujuan Pendidikan di SMA/ MA
diantaranya:
a. Meningkatkan pengetahuan murid untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian.
b. Meningkatkan kemampuan murid sebagai anggota masyarakat dalam membangun
sehubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.
Berdasarkan sistem pengelolaannya SMA/MA yang ada dikelola oleh Pemerintah dan ada
yang dikelola oleh swasta. Yang dikelola oleh Pemerintah disebut SMA/MA Negeri dan yang
dikelola oleh swasta disebut SMA/MA swasta.
Sebaiknya mulai sekarang kamu mengikuti dan mengamati beberapa SMA/MA terdekat yang
peringkat (passing grade) sesuai dengan kemampuan kamu. Setelah itu apabila sudah yakin untuk
memilih SMA/MA maka kamu dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi dimana sebaiknya kamu
mempunyai pengetahuan tentang jurusan-jurusan dan Perguruan Tinggi yang akan dituju.
2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
SMK/MAK merupakan sekolah menengah kejuruan yang mempelajari satu penjurusan
atau bidang tertentu yang ditempuh dalam waktu 3-4 tahun, yang pembelajarannya menekankan
banyak praktik dari pada teori guna menyiapkan keterampilan murid agar menjadi lulusan yang
profesional dalam bidang yang ditekuninya sehingga siap terjun dalam dunia kerja/ industri.
Pendidikan di SMK maupun di MAK tidak jauh berbeda hanya untuk MAK berada di bawah
naungan kementrian agama sama seperti MA, dan adanya pembelajaran tambahan tentang ilmu-
ilmu islam secara mendalam.

218
Pendidikan di SMK/ MAK dipersiapkan untuk bekerja, karena itu kalau anda memutuskan
memilih SMK/ MAK, maka fikiran anda harus dipusatkan untuk belajar bekerja, siap mencintai
dan menekuni bidang kejuruan, berlatih kreatif dan selalu berusaha menciptakan sesuatu hasil
yang baru (produktif) serta bersikap profesional.
Tujuan pendidikan di SMK/ MAK diantaranya:
a. Menyiapkan murid untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap
professional.
b. Menyiapkan murid agar mampu memilih karier, mampu berkompetensi, dan mampu
mengembangkan diri.
c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan
industri pada masa kini maupun masa yang akan datang.
d. Menyiapkan tamatan yang bermutu agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif
dan kreatif.
Di SMK/ MAK nanti Anda juga sebaiknya mencermati potensi-potensi apa yang bisa
dikembangkan pada suatu lingkungan tertentu, lalu pelajari dan kemudian berusaha menciptakan
pekerjaan / usaha baru yang sesuai dengan kebutuhan tempat dimana Anda berdomisili. Sekolah
di SMK diutamakan memiliki fisik dan mental yang sehat dan kuat, selalu berusaha
mengembangkan diri serta siap berkompetensi.

Menentukan Pilihan Setelah Lulus SMP/MTs


Untuk meraih dan mewujudkan cita-cita kita di masa depan dimulai/ didasari dari masa
saat ini setelah kita lulus dari tingkat pendidikan dasar (SMP/ MTs), sehingga sukses tidaknya kita
ditentukan setelah menempuh Sekolah Menengah Pertama, selanjutnya tempuh jalan yang
paling sesuai dengan cita-cita, minat, bakat dan kemampuan diri termasuk kondisi sosial ekonomi
keluarga.
Di era globalisasi dan semakin pesatnya teknologi tentunya menjadi sebuah tantangan
berat bagi kita semua untuk mampu bersaing. Masih banyak teman-teman kita terutama yang
berada didaerah pelosok yang mengalami keterbatasan baik dari segi ekonomi keluarga atau
pemahaman orang tua yang kurang mendukung anaknya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang
yang lebih tinggi. Anggapan orang tua yang memandang pendidikan tidak terlalu penting, dan
mengharapkan anak laki-lakinya untuk segera bekerja agar bisa membantu ekonomi keluarga dan
anak perempuannya untuk segera menikah agar mengurangi beban keluarga masih banyak kita
jumpai.
Kita sebagai generasi tangguh tentunya harus memiliki kemampuan dan keterampilan
salah satunya berkomunikasi dengan orang tua dalam mewujudkan cita-cita yang hendak ingin
kita capai. Jangan pernah menyerah dan teruslah berusaha meraih cita-cita, baik laki- laki maupun
perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih

219
tinggi agar memiliki kemampuan/ keterampilan untuk mempersiapkan diri ke dunia kerja yang
layak dan sesuai harapan.
Ada 3 jalur yang dapat anda tempuh setelah lulus SMP/ MTs yaitu:
a) SMA/MA lalu ke Perguruan Tinggi, karena pengetahuan yang diberikan di SMA/MA 90%
dipersiapkan ke Perguruan TInggi, setelah itu bekerja dan mengembangkan karir.
b) SMK/ MAK sesuai pilihan. Secara teori, SMK/MAK dipersiapkan untuk bekerja langsung
setelah lulus karena pengetahuan yang diberikan di SMK 60% berupa praktek dan 40%
teori. Jadi setelah tamat SMK/MAK anda bisa bekerja sesuai bekal keterampilan yang
diterima disekolah. Setelah bekerja dapat juga melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi
(kuliah) yang sesuai dengan bidang yang ditekuni. Mencari pengalaman kerja sebanyak
mungkin dan mengembangkan kreatifitas serta sikap professional.
c) Keberhasilan seseorang tidak selalu harus melalui jalur pendidikan formal. Banyak orang
yang berhasil dalam kariernya meski hanya bersekolah sampai SMP saja. Dalam bekerja
itulah maka dapat belajar sambil mengembangkan kariernya. Sambil bekerja, anda dapat
juga mengikuti Pendidikan kesetaraan (paket C) maupun kursus keterampilan yang sesuai
dengan kemampuan dan peluang kerja yang ada.

Strategi Pemilihan Sekolah Lanjutan Setelah Lulus SMP/ MTs


Berikut ini strategi yang bisa kamu lakukan dalam menentukan pilihan lanjutan sekolah setelah
lulus SMP/ MTs:
1. Understanding, Pahami minat dan bakat yang ada dalam diri kita.
2. Choice, Tetapkan pilihan sesuai keinginan.
3. Consider, Pertimbangkan faktor biaya.
4. Opportunity, Cari peluang/ prospek kedepannya.
5. Advice, Mintalah saran dari orang tua dan guru.
6. Confident, Percaya diri dengan pilihan yang telah ditentukan.

Referensi
Mubarok, Mukhsinul, 2012, 50 tips sukses untuk meraih karir masa depan, Yogyakarta: Paramitra
Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 9,
Yogyakarta: Paramitra Publishing
Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang karir, Yogyakarta:
Paramitra
Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

220
Lampiran 2: LK-Melanjutkan Sekolah

ANGKET RENCANA MELANJUTKAN SEKOLAH


Nama : _________________
Kelas : _________________

Petunjuk: Isilah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan dirimu.


1. Mata pelajaran yang paling disenangi:
__________________________________________________________________________
2. Mata pelajaran yang kurang disenangi:
__________________________________________________________________________
3. Mata pelajaran yang rata-rata sering memperoleh nilai raport tertinggi:
__________________________________________________________________________

4. Prestasi yang pernah diraih:


__________________________________________________________________________
5. Bakat yang dimiliki:
__________________________________________________________________________
6. Hobi/ kesukaan:
__________________________________________________________________________
7. Rencana pekerjaan/ profesi dimasa depan:
__________________________________________________________________________

8. Kondisi ekonomi keluarga: kurang / cukup / lebih (*)


9. Rencana ingin melanjutkan ke: SMA/ MA/ SMK/ MAK (*)
10. Harapan/ keinginan orang tua, kamu melanjutkan ke: SMA/ MA/ SMK/ MAK (*)
11. Kendala apa saja yang dihadapi dalam melanjutkan sekolah pilihanmu:
__________________________________________________________________________
12. Solusi apa yang bisa kamu lakukan terkait kendala yang dihadapi:
__________________________________________________________________________

Setelah kamu mengisi pertanyaan diatas coba kaji dan pikirkan terkait keputusan apa yang akan
kamu lakukan. Apabila sudah maka jawab pertanyaan di bawah ini:

221
Apakah sekarang kamu sudah dapat melakukan pemilihan sekolah lanjutan setelah
SMP yang sesuai dengan kemampuan diri: Ya / Tidak(*) JIKA YA

Pilihan melanjutkan studi ke: SMA/MA/SMK/MAK

222

Anda mungkin juga menyukai