Pencak Silat Di Aspek PENDIDIKAN
Pencak Silat Di Aspek PENDIDIKAN
ASPEK PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
KAMARUDIN, M.Pd
Oleh:
DWI RANGGA AGUNG NUGRAHA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,kami ucapkan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
penyusun, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul pencak silat di aspek Pendidikan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan wawasan seputar pencak silat di aspek
Pendidikan.
3. Serta pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah, baik dari segi bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................................................................
ii
....................................................................................................................................................................................
DAFTAR ISI
....................................................................................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
....................................................................................................................................................................................
2
iii
2.1.1 SEJARAH PENCAK SILAT DIAJARKAN DI SEKOLAH..............................................................
2
2.2 PENTINGNYA PENCAK SILAT DI DUNIA PENDIDIKAN........................................................................
2
2.2.1 MUATAN PENDIDIKAN KARAKTER............................................................................................
2
2.2.2 SARANA PEMERSATU BANGSA...................................................................................................
3
2.3 FUNGSI DAN MANFAAT PENCAK SILAT DI PENDIDIKAN...................................................................
3
2.4 SARANA DAN PRASARANA PENCAK SILAT DI PENDIDIKAN.............................................................
4
2.4.1 PAKAIAN PENCAK SILAT..............................................................................................................
4
2.4.2 LAPANGAN PENCAK SILAT..........................................................................................................
4
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................................................
5
3.2 SARAN...............................................................................................................................................................
5..........................................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................................................................
6
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
Adapun beberapa tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas yang hendak dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah pencak silat didalam ilmu pendidikan
2. Mengetahui pentingnya pencak silat didunia pendidikan
3. Mengetahui fungsi pencak silat dipendidikan
4. Mengetahui manfaat pencak silat dipendidikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak awal kemerdekaan, Kementerian Pendidikan telah menaruh perhatian kepada pencak
silat. Bahkan sebelumnya di zaman kolonial Belanda pun, Ki Hajar Dewantara telah
memerintahkan kepada Mohammad Djoemali untuk mengajarkan pencak silat dalam
kurikulum sekolah Tamansiwa, kendati hal ini dilarang oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
Tercatat Tamansiswa adalah sekolah formal pertama di Indonesia yang memasukkan pencak
silat dalam kurikulumnya, kemudian disusul oleh INS Kayu Tanam yang dikelola oleh
Mohammad Syafei.
Demikian besar perhatian para Bapak Pendidikan Indonesia kepada pencak silat bukanlah
tanpa alasan. Perhatian itu disebabkan karena Pencak silat dapat menjadi wahana pendidikan
karakter. Hal-hal yang menjadi muatan pendidikan karakter dalam pencak silat meliputi
aspek moralitas, aspek religius, dan aspek psikologis. Pencak silat dapat dijadikan sebagai
wadah pendidikan karakter siswa, karena nilai-nilai positif di dalamnya mencakup 4 aspek
meliputi pengembangan mental spiritual, pengembangan seni budaya, pengembangan bela
diri, dan pengembangan olahraga.
Selain dapat berprestasi dan memperoleh manfaat kebugaran, seorang anak yang belajar
pencak silat ditanamkan nilai positif antara lain disiplin, cinta tanah air, iman dan taqwa,
berjiwa kemanusiaan, saling menghormati, berbakti kepada orang tua dan guru, dan
sebagainya. Dalam pencak silat juga ditanamkan nilai sportifitas sehingga menerima dengan
baik apapun hasil pertandingan adalah sebuah kehormatan. Kejuaraan bukan sekedar meraih
2
prestasi dan mengalahkan lawan, namun yang terpenting dapat menjalin persahabatan. Maka
dalam pencak silat populer motto “lahir silat mencari kawan, bathin silat mencari tuhan”.
Pencak silat yang di masa lalu adalah alat perjuangan fisik melawan penjajah, hingga saat ini
masih relevan sebagai alat pemersatu bangsa. Maka Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar
Dewantara sejak merintis Taman Siswa di zaman kolonial Belanda hingga menjadi Menteri
PP dan K Republik Indonesia sangat menaruh ekspektasi tinggi kepada pencak silat dan
dalam kebijakannya memberikan kesempatan untuk berkembang di sekolah-sekolah.
Bagaimana dengan kita ? (Yudha Kurniawan/ LPMP DIY)
Hal ini bisa dilihat pada masa penjajahan Belanda, pencak silat sudah ada dan dipakai untuk
melawan penjajah. Seni bela diri ini terus berkembang pesat dan terpelihara dengan baik di
tengah masyarakat Indonesia. Bahkan pencak silat saat ini telah ditetapkan sebagai warisan
budaya dunia tak benda oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization
(UNESCO).
3
ketahanan mental, melatih keuletan dan mampu mengembangkan kewaspadaan diri dari
lingkungan sekitar.
4
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pencak silat merupakan olahraga bela diri
yang menuntut kosentrasi, kelincahan, dan pertahanan diri yang baik. Permainan pencak silat
membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk memainkannya dan dapat dilakukan oleh
pria maupun wanita. Dalam permainan pencak silat, pesilat wajib menguasai berbagai macam
teknik, mulai dari pukulan, sikuan, elakan, hingga tangkisan guna tercapainya hasil yang
maksimal dan sesuai harapan, serta terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi agar
tidak gugur.
3.2. SARAN
Olahraga pencak silat merupakan warisan dari kebudayaan asli Nusantara yang harus
senantiasa kita jaga dan lestarikan agar tidak pudar. Olahraga pencak silat harus
diperkenalkan sedini mungkin guna menghasilkan bibit-bibit penerus budaya dan atlet yang
berpotensi. Untuk itu, atlet-atlet pencak silat Indonesia perlu mengajarkan aspek-aspek
mengenai olahraga pencak silat sejak anak usia dini agar dapat membagikan wawasannya dan
mengangkat nama baik bangsa Indonesia. Diharapkan akan muncul kader-kader baru dalam
olahraga pencak silat yang mau melestarikan kebudayaan asli Nusantara, dapat mengangkat
nama baik bangsa Indonesia, serta dapat membuat olahraga pencak silat terus berkembang
sampai ke dunia internasional.
5
DAFTAR PUSTAKA