Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENCAK SILAT

ASPEK PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:

KAMARUDIN, M.Pd

Oleh:
DWI RANGGA AGUNG NUGRAHA

PRODI PENDIDIKAN JASMANI DAN KREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T.A 2022\2023
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,kami ucapkan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
penyusun, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul pencak silat di aspek Pendidikan.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan wawasan seputar pencak silat di aspek
Pendidikan.

Dalam kesempatan ini penyusun mengucapakan terimakasih kepada Yth:

1. Kamarudin M.Pd sebagai dosen pembimbing mata kuliah pencak silat

2. Rekan-rekan satu kelompok

3. Serta pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah, baik dari segi bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................................................................
ii
....................................................................................................................................................................................

DAFTAR ISI
....................................................................................................................................................................................
iii

BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................................................................................................
1

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................................................


1..........................................................................................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................................
1
1.3 TUJUAN.............................................................................................................................................................
1

BAB II PEMBAHASAN
....................................................................................................................................................................................
2

2.1 SEJARAH PENCAK SILAT DALAM PENDIDIKAN....................................................................................


2

iii
2.1.1 SEJARAH PENCAK SILAT DIAJARKAN DI SEKOLAH..............................................................
2
2.2 PENTINGNYA PENCAK SILAT DI DUNIA PENDIDIKAN........................................................................
2
2.2.1 MUATAN PENDIDIKAN KARAKTER............................................................................................
2
2.2.2 SARANA PEMERSATU BANGSA...................................................................................................
3
2.3 FUNGSI DAN MANFAAT PENCAK SILAT DI PENDIDIKAN...................................................................
3
2.4 SARANA DAN PRASARANA PENCAK SILAT DI PENDIDIKAN.............................................................
4
2.4.1 PAKAIAN PENCAK SILAT..............................................................................................................
4
2.4.2 LAPANGAN PENCAK SILAT..........................................................................................................
4

BAB III PENUTUP


....................................................................................................................................................................................
5

3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................................................
5
3.2 SARAN...............................................................................................................................................................
5..........................................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................................................................
6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Salah satu kebutuhan paling dasar manusia ialah keamanan dan kesejahteraan. Agar dapat
memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan mengembangkan berbagai cara dan
sarana, diantaranya ciptaan manusia yang menyangkut tentang kebutuhan keamanan, yakni
cara dan sarana fisik untuk menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan (ATHG), salah satunya adalah jurus dan senjata. Jurus adalah teknik
gerak fisik berpola yang efektif untuk membela diri maupun menyerang tanpa ataupun
dengan senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana dan merupakan tiruan dari gerak-gerik
binatang yang disesuaikan dengan anatomi manusia yang kemudian terus dikembangkan,
sejalan dengan perkembangan budaya manusia, sama halnya dengan senjata yang digunakan.
Agar mampu memenuhi kebutuhan kesejahteraannya, manusia juga telah menciptakan
berbagai cara dan sarana, diantaranya dengan mengembangkan jurus menjadi bentuk seni dan
olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan bagi hidup mereka. Salah satu bentuk
pengembangan seni jurus tersebut ialah pencak silat.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Adapun beberapa permasalahan berdasarkan latar belakang di atas yang akan dibahas adalah
sebagai berikut :
1. Sejarah pencak silat dalam pendidikan
2. Pentingnya pencak silat didunia pendidikan
3. Fungsi pencak silat dipendidikan
4. Manfaat pencak silat dipendidikan

1.3. TUJUAN
Adapun beberapa tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas yang hendak dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah pencak silat didalam ilmu pendidikan
2. Mengetahui pentingnya pencak silat didunia pendidikan
3. Mengetahui fungsi pencak silat dipendidikan
4. Mengetahui manfaat pencak silat dipendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH PENCAK SILAT DALAM PENDIDIKAN


2.1.1 SEJARAH PENCAK SILAT DIAJARKAN DI SEKOLAH

Sejak awal kemerdekaan, Kementerian Pendidikan telah menaruh perhatian kepada pencak
silat. Bahkan sebelumnya di zaman kolonial Belanda pun, Ki Hajar Dewantara telah
memerintahkan kepada Mohammad Djoemali untuk mengajarkan pencak silat dalam
kurikulum sekolah Tamansiwa, kendati hal ini dilarang oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
Tercatat Tamansiswa adalah sekolah formal pertama di Indonesia yang memasukkan pencak
silat dalam kurikulumnya, kemudian disusul oleh INS Kayu Tanam yang dikelola oleh
Mohammad Syafei.

Selanjutnya Menteri PP dan K (sekarang Mendikbud) Ki Sarmidi Mangunsarkoro pada tahun


1949 memerintahkan Mohammad Djoemali untuk bersafari ke luar Jawa mempelajari dan
mengiventarisasi khasanah ilmu pencak silat dari pelosok tanah air. Untuk keperluan
pendidikan, selanjutnya pada tahun 1950 Mohammad Djoemali merumuskan materi gerakan-
gerakan pencak silat untuk diajarkan di sekolah-sekolah. Kemudian secara resmi materi
tersebut diserahkan kepada Menteri PP dan K Republik Indonesia Dr Bahder Djohan dan
disyahkan untuk diterapkan di sekolah-sekolah.

2.2. PENTINGNYA PENCAK SILAT DI DUNIA PENDIDIKAN


2.2.1 MUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Demikian besar perhatian para Bapak Pendidikan Indonesia kepada pencak silat bukanlah
tanpa alasan. Perhatian itu disebabkan karena Pencak silat dapat menjadi wahana pendidikan
karakter. Hal-hal yang menjadi muatan pendidikan karakter dalam pencak silat meliputi
aspek moralitas, aspek religius, dan aspek psikologis. Pencak silat dapat dijadikan sebagai
wadah pendidikan karakter siswa, karena nilai-nilai positif di dalamnya mencakup 4 aspek
meliputi pengembangan mental spiritual, pengembangan seni budaya, pengembangan bela
diri, dan pengembangan olahraga.

Selain dapat berprestasi dan memperoleh manfaat kebugaran, seorang anak yang belajar
pencak silat ditanamkan nilai positif antara lain disiplin, cinta tanah air, iman dan taqwa,
berjiwa kemanusiaan, saling menghormati, berbakti kepada orang tua dan guru, dan
sebagainya. Dalam pencak silat juga ditanamkan nilai sportifitas sehingga menerima dengan
baik apapun hasil pertandingan adalah sebuah kehormatan. Kejuaraan bukan sekedar meraih

2
prestasi dan mengalahkan lawan, namun yang terpenting dapat menjalin persahabatan. Maka
dalam pencak silat populer motto “lahir silat mencari kawan, bathin silat mencari tuhan”.

2.2.2 SARANA PEMERSATU BANGSA


Ada fenomena menarik pada partai final Asian games di Jakarta, pencak silat menjadi alasan
2 tokoh nasional Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk berpelukan di tengah panasnya
konstelasi politik nasional. Seketika itu pula medsos yang selalu penuh caci maki pendukung
kedua tokoh atmosfirnya berubah lebih kondusif. Seluruh negeri kontan memuji pencak silat
sebagai pemersatu bangsa, semua bangga Indonesia memiliki budaya asli pencak silat.
Beladiri asli Indonesia ini spontan mendapat perhatian rakyat.

Pencak silat yang di masa lalu adalah alat perjuangan fisik melawan penjajah, hingga saat ini
masih relevan sebagai alat pemersatu bangsa. Maka Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar
Dewantara sejak merintis Taman Siswa di zaman kolonial Belanda hingga menjadi Menteri
PP dan K Republik Indonesia sangat menaruh ekspektasi tinggi kepada pencak silat dan
dalam kebijakannya memberikan kesempatan untuk berkembang di sekolah-sekolah.
Bagaimana dengan kita ? (Yudha Kurniawan/ LPMP DIY)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam situs resminya menegaskan


bahwa pencak silat adalah seni bela diri tradisional asli Indonesia. Pencak silat sudah ada dari
zaman nenek moyang dan diturunkan dari generasi ke generasi hingga saat ini. Pencak silat
merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari budidaya yang
sudah turun temurun.

Hal ini bisa dilihat pada masa penjajahan Belanda, pencak silat sudah ada dan dipakai untuk
melawan penjajah. Seni bela diri ini terus berkembang pesat dan terpelihara dengan baik di
tengah masyarakat Indonesia. Bahkan pencak silat saat ini telah ditetapkan sebagai warisan
budaya dunia tak benda oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization
(UNESCO).

2.3. FUNGSI DAN MANFAAT PENCAK SILAT DI PENDIDIKAN


Adapun fungsi pencak silat dari sudut pendidikan pencak silat memberikan kemampuan,
keterampilan, dan kemantapan untuk mempertahankan dan membela diri terhadap sebuah
ancaman bahaya, baik dari dalam maupun luar, serta untuk menjamin keselarasan dengan
alam sekitarnya. Dan Manfaat yang bisa didapatkan Kegunaannya sejalan dengan gerakan
latihan yang mengarah pada sikap sportivitas, saling menghargai sesama teman latih-tanding
dan rendah hati. Selain itu, pencak silat juga mampu meningkatkan rasa percaya diri, melatih

3
ketahanan mental, melatih keuletan dan mampu mengembangkan kewaspadaan diri dari
lingkungan sekitar.

2.4. SARANA DAN PRASARANA PENCAK SILAT DI PENDIDIKAN


2.4.1 PAKAIAN PENCAK SILAT
Dalam pertandingan pencak silat, ada ketentuan yang mengatur penggunaan pakaian
yang wajib ditaati oleh pelajar agar tidak menimbulkan cedera. Ketentuannya adalah pesilat
wajib mengenakan pakaian seragam standar pencak silat berwarna polos (umumnya hitam),
memakai ikat kepala, kain samping, dan bisa dilengkapi dengan memakai badge logo IPSI
(Ikatan Pencak Silat Indonesia) di dada sebelah kiri. Pelajar juga wajib menggunakan
pelindung dada (body protector), pelindung kemaluan, dan pelindung sendi demi
keselamatan.

2.4.2 LAPANGAN PENCAK SILAT


Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, ukuran lapangan pencak silat adalah
dengan luas 10 m2, panjang dan lebar 10 m, lingkaran tengah dengan diameter 3 m, dan
lingkaran kedua dengan diameter 8 m. Lapangan pencak silat dilantai dan dilapisi matras
tebal ukuran 10 m x 10 m dengan ketebalan 5 cm dan warna dasar hijau terang, dilengkapi
garis putih setebal 5 cm, dan bidang berbentuk lingkaran. Perlengkapan yang dibutuhkan
pada pertandingan pencak silat adalah meja dan kursi pertandingan, meja dan kursi wasit juri,
formulir pertandingan dan alat tulis menulis, jam pertandingan, gong, bel, lampu babak,
lampu isyarat berwarna merah, biru dan kuning, bendera kecil berwarna merah dan biru, serta
timbangan.

4
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pencak silat merupakan olahraga bela diri
yang menuntut kosentrasi, kelincahan, dan pertahanan diri yang baik. Permainan pencak silat
membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk memainkannya dan dapat dilakukan oleh
pria maupun wanita. Dalam permainan pencak silat, pesilat wajib menguasai berbagai macam
teknik, mulai dari pukulan, sikuan, elakan, hingga tangkisan guna tercapainya hasil yang
maksimal dan sesuai harapan, serta terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi agar
tidak gugur.

3.2. SARAN
Olahraga pencak silat merupakan warisan dari kebudayaan asli Nusantara yang harus
senantiasa kita jaga dan lestarikan agar tidak pudar. Olahraga pencak silat harus
diperkenalkan sedini mungkin guna menghasilkan bibit-bibit penerus budaya dan atlet yang
berpotensi. Untuk itu, atlet-atlet pencak silat Indonesia perlu mengajarkan aspek-aspek
mengenai olahraga pencak silat sejak anak usia dini agar dapat membagikan wawasannya dan
mengangkat nama baik bangsa Indonesia. Diharapkan akan muncul kader-kader baru dalam
olahraga pencak silat yang mau melestarikan kebudayaan asli Nusantara, dapat mengangkat
nama baik bangsa Indonesia, serta dapat membuat olahraga pencak silat terus berkembang
sampai ke dunia internasional.

5
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal (2016). 4 Perbedaan Pencak Silat, Karate, dan Taekwondo.


Anonim (2014). Teknik Belaan Dalam Pencak Silat Hindaran Tangkisan.
Anonim (2014). Teknik Serangan Tangan dalam Pencak Silat. Dari
http://www.latarbelakang.com/2014/03/serangan-tangan-dalam-pencak-silat.html,Hartono,
Juni (2017). Lapangan dan Perlengkapan Pencak Silat.
Maryadi, Andi (2015). Makalah Pencak Silat. Dari http://andimaryadi.blogspot.co.id/2015/04
/makalah-tentang-pencak-silat.html,
Rezot, Kang (2016). Teknik dan Peraturan Pertandingan Olahraga Pencak Silat.
Suhendar, Tatang (2014). Pencak Silat. Dari http://mp.ukm.unsoed.ac.id/pencak-silat/

Anda mungkin juga menyukai