Anda di halaman 1dari 12

MAKNA DAN PERAN PENDIDIKAN JASMANI DALAM

PEMBENTUKAN INSAN YANG MELEK JASMANIAH/TER-LITERASI


JASMANIAHNYA

Makna dan Tujuan Pendidikan Jasmani


1. Salah satu bentuk regulasi yang dibuat oleh pemerintah agar memberikan jaminan terhadap
pendidikan sebagai sebuah sistem yaitu dengan terbitnya UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah menuntut cara pandang yang berbeda tentang pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum. (Lengkana & Sofa, 2017)

2.Sejarah pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah budaya
masyarakat Indonesia dunia. Sumber-sumber tentang sejarah budaya fisik umat manusia
memberikan banyak informasi tentang asal usul, perkembangan dan kemajuan budaya fisik dan
olahraga nenek moyang kita sejak dahulu waktu hingga hari ini dan mewariskannya kepada generasi
mendatang.(Professor & Ilyos Toychievich, 2022)

3.Upaya Mencerdaskan Kehidupan Bangsa sebagai salah satu tujuan Kemerdekaan di Republik
Indonesia telah diupayakan khususnya melalui pendidikan melalui program pembangunan
berkelanjutan dengan menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, peningkatan
kesejahteraan ekonomi masyarakat dan menjaga kualitas lingkungan hidup yang akan meningkatkan
kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. (Mulya, 2018)

4.Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak akan terpisahkan dari pendidikan nasional yang
bertujuan untuk pengembangkan kemampuan peserta didik melalui aktivitas jasmani. Dan sekolah
merupakan tempat pendidikan formal yang menyelenggarakan proses pembelajaran untuk
membibing, mendidik dan mengembangkan kemampuan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
(Ashari et al., 2021)

5.Salah satu peran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah dasar adalah peningkatan
kesegaran jasmani anak didik. Kesegaran jasmani yang baik diharapkan anak didik dapat mencapai
perkembangan gerak yang optimal sehingga dapat mengikuti atau melakukan aktivitas pembelajaran
lainnya dengan lebih baik. (Sartinah, 2008)

6. Salah satu peran pendidikan adalah memanusiakan manusia yang dalam prosesnya memberikan
tunjuk ajar kepada peserta didik. Termasuk Pendidikan olahraga atau yang lebih dikenal dengan
pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani (penjas) diartikan sebagai proses belajar yang melibatkan
aktivitas fisik. (Sanusi & Dianasari, 2019)

7. Pendidikan jasmani merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
di bumi. Apabila kualitas sumber daya manusia baik maka kehidupan di bumi ini menjadi lebih baik
sehingga produktivitas tinggi, akan tetapi sebaliknya. Jika sumber daya manusia buruk maka
kehidupan di bumi ini menjadi buruk. (Mustafa, 2022)
8. Pendidikan jasmani mempunyai tujuan pendidikan sebagai (1) perkembangan organ- organ tubuh
untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, 2) perkembangan neuro muscular, 3)
perkembangan mental emosional, 4) perkembangan sosial dan 5) perkembangan intelektual.
(Irawan, 2022)

9. Kesehatan merupakan hak dasar manusia yang telah dijamin baik oleh negara melalui Undang-
Undang Dasar (UUD) 1945 dalam Pasal 28H dan Pasal 34 ayat (3) serta terdapat dalam peraturan
perundangundangan lain di bidang kesehatan, adapun pelaksanaan pembangunan kesehatan
menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan) sendiri
ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. (Prabowo, 2022)

10. Aktivitas olahraga sering dilakukan oleh banyak orang di kehidupan masyarakat, dari aktivitas
olahraga kita dapat melatih tubuh kita untuk lebih kuat dan menjaga kesehatan kita yaitu dengan
lancarnya peredaran pada tubuh kita sehingga kita mampu mengondisikan tubuh kita menjadi lebih
baik. (Mabruri, n.d.)

11. Kebugaran jasmani memberikan konstribusi positif terhadap tingkat kehadiran siswa dan
kelancaran program FDS, kemudian tingkat kehadiran siswa berkorelasi positif terhadap prestasi
akademik. Pencapaian prestasi akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun
eksternal seperti kondisi kesehatan siswa, kemampuan kognitif, motivasi, fasilitas, metode
pembelajaran dan manajemen waktu bermain serta belajar. (Santoso et al., 2022)

12. Dalam penjas dan olahraga banyak terkandung nilai-nilai karakter seperti sportifitas, kejujuran,
keberanian, kerja keras, pengendalian diri, tanggung jawab, kerjasama, keadilan, dan kebijaksanaan,
menghargai lawan dan sebagainya yang dapat diintegrasikan dalam aktivitas gerak dan dalam
berbagai bentuk permainan. Pendidikan karakter dapat dibentuk salah satunya melalui pendidikan
jasmani dan olahraga (gymnastics), melalui aktivitas motorik yang dilakukan secara terus-menerus,
sehingga menjadi kebiasaan. (Iqbal, 2021)

13. Olahraga telah membuktikan peranannya dalam membangun sumber daya manusia unggul. Hal
ini di sebabkan oleh karena nilai- nilai yang terkandung di dalam aktivitas olahraga itu sendiri dan
telah diakui oleh seluruh lapisan masyarakat dunia seperti: kerjasama, etika komonikasi, hormat
terhadap aturan, pemecahan masalah, pemahaman, saling berhubungan dengan orang lain,
kepemimpinan, menerima kemenangan dan kekalahan, manajemen, fair play, berbagi, penghargaan
terhadap diri sendiri, keprcayaan, toleransi, kekebalan mental, kerjasama tim, disiplin dan
kepercayaan akan kemampuan diri sendiri. (Yoda, 2020)

14. Olahraga merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari yang penting dan bahkan sudah
merupakan kebutuhan bagi manusia untuk membentuk jasmani dan rohani yang sehat. Hal ini
terbukti bahwa meskipun aktifitas yang dikerjakan begitu banyak masih disempatkan untuk
melakukan olahraga karena memang sudah menjadi kebutuhan bagi tubuh manusia. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka olahraga dapat membuat hidup lebih sehat dan bugar juga dengan
olahraga dapat mengangkat kehormatan bangsa. (FAJAR, 2017)
15. Penjas memiliki ruang lingkup yang lebih luas dalam upaya membantu mendewasakan para
mahasiswa. Sebab makna yang terkandung dalam pengertian penjas adalah sebagai bagian integral
dari seluruh proses pendidikan yang memberikan sumbangan terutama melalui pengalaman gerak,
pertumbuhan, dan perkembangan mahasiswa secara menyeluruh. (Sukadiyanto, n.d.)

16. Pendidikan Jasmani berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dasar yang mendukung pada
sikap dan perilaku hidup sehat dan kebugaran jasmani yang disesuaiakn dengan kebutuhan
lingkungan . Selain pengembangan sikap dan perilaku hidup sehat, Pendidikan Jasmani juga dapat
mengembangkan nilainilai etika berbangsa dan bernegara meliputi: jiwa sportif, komunikasi,
kerjasama, kerja keras, menghargai peraturan, kedisiplinan dan berbagai nilai-nilai etika positif
lainnya. (Nuryanti, 2016)

17. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan pengembangan individu maupun
kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, kesehatan, mental, sosial
serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
membawa pengaruh terhadap penggunaan alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-
lembaga pendidikan lainnya. (Atrix, 2018)

18. Peranan Intelegensi Terhadap Perkembangan Keterampilan Fisik Motorik Peserta Didik Dalam
Pendidikan Jasmani Untuk dapat menyerap konsep-konsep gerakan dalam pembelajaran penjas
dibutuhkan kemampuan inteligensi yang tinggi dari setiap peserta didik. Seorang peserta didik akan
memiliki kemampuan intelegensi yang baik apabila rajin serta aktif dalam berlatih, sehingga nantinya
kemampuan tersebut akan memberikan kontribusi kepada individu agar mampu mempelajari secara
cepat dan cermat kecakapan dasar dan keterampilan motorik. (FAJAR, 2017)

19. Pendidikan Olahraga atau Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang berusaha
memberikan keterampilan hidup dan keterampilan gerak pada siswa yang nantinya akan bermanfaat
bagi kehidupan dan kesehatan siswa. Mempelajari keterampilan berkaitan erat dengan proses
belajar gerak dimana seseorang 1 berusaha mengkoordinasikan anggota tubuhnya suntuk
melakukan gerakan seseuai yang diinginkan dan tujuan yang diharapkan. (Setyawan, 2013)

20. Generalisasi data tentang kondisi kebugaran jasmani bagi siswa, dengan tetap

menonjolkan komponen gaya hidup sehat. Atas dasar sistem yang ada,

keterampilan untuk gaya hidup sehat, dan peluang inovatif untuk pembentukan

mereka yang efisien juga diidentifikasi. Ada kontradiksi dalam kasus

pendidikan jasmani modern di sekolah: Di satu sisi, siswa melakukannya

tidak menunjukkan minat yang tepat dalam pelajaran budaya pendidikan

jasmani. (Alexandr et al., 2016)

21. Sebagai motivator yang kuat bagi anak-anak dan remaja. Berdasarkan pada konseptualisasi

kepentingan individu dan situasional, ukuran bukti yang masuk akal telah terakumulasi menunjukkan
bahwa minat situasional memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas fisik aktivitas. Bukti juga

menunjukkan bahwa minat situasional mungkin berdampak kecil pada pembelajaran pencapaian.

Namun, hal itu dapat dikendalikan dan dimanipulasi oleh guru untuk menciptakan situasional

lingkungan belajar yang menarik untuk meningkatkan keterlibatan. (Chen & Wang, 2017)

22. Pendidikan jasmani dan olahraga adalah bagian utama dari program studi kami selama bertahun-
tahun. Meskipun karena memiliki aspek yang relevan dalam kehidupan kita, itu diabaikan oleh setiap

bagian dari masyarakat seperti administrasi, profesional dan mahasiswa. Dalam pendidikan jasmani,

kita berurusan dengan teori dan aspek praktis juga. Konsep umum masyarakat tentang pendidikan

jasmani tidak begitu baik. Rakyat berpikir bahwa bermain hanya membuang-buang waktu yang

ironisnya salah. (Singh & Kuldeep Singh, 2016)

23. Pemanfaatan permainan tradisional karena permainan tradisional sebenarnya sangat baik

untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak-anak akan dirangsang kreatifitas,

ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan dan keluasaan wawasannya melalui permainan

tradisional. Permainan tradisional juga terbagi menjadi dua, menggunakan alat dan tanpa alat.

(Galuh, 2021)

24. Pendidikan jasmani yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan pada hakekatnya adalah

proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara anak didik dengan lingkungan yang dikelola

melalui aktivitas jasmani secara sistematik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai

fungsional yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial. (Yudaparmita & Adnyana, 2020)

25. pendidikan jasmani adalah sebuah mata pelajaran akademik sama seperti mata pelajaran yang

lainnya. Pendidikan jasmani sendiri adalah salah satu aspek dari proses pendidikan keseluruhan

peserta didik melalui kegiatan jasmani yang dirancang secara cermat, yang dilakukan secara sadar

dan terprogram dalam usaha meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani dan sosial serta

perkembangan kecerdasan. (Pranantyo & Setiawan, 2019)


26. pendidikan jasmani yang merupakan bagian integral dari pendidikan juga merupakan mata

pelajaran yang memiliki peran strategis untuk meningkatkan kemampuan fisik, pengetahuan dan

untuk meningkatkan karakter baik yang dimiliki siswa. Karakter baik yang bisa dicapai melalui

pendidikan jasmani diantaranya sikap bertanggung jawab, disiplin, kejujuran, kreativitas dan inovatif

serta belajar bekerja sama. Pendidikan jasmani setidaknya dapat meningkatkan perilaku tanggung

jawab siswa melalui serangkaian pembelajaran yang berkaitan dengan aktivitas fisik. (Karisman et al.,

2019)

27. Pendidikan jasmani yang merupakan pembelajaran yang di dalamnya terdapat aktifitas gerak

maka disarankan menggunakan blended learning agar mendapatkan hasil yang maksimal. (Lopo et

al., 2020)

28. Kebugaran jasmani memberikan konstribusi positif terhadap tingkat kehadiran siswa dan

kelancaran program FDS, kemudian tingkat kehadiran siswa berkorelasi positif terhadap prestasi

akademik. Pencapaian prestasi akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun

eksternal seperti kondisi kesehatan siswa, kemampuan kognitif, motivasi, fasilitas, metode

pembelajaran dan manajemen waktu bermain serta belajar.(Santoso et al., 2022)

29. Pada hakekatnya pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang menitikberatkan pada

aktivitas fisik. Tujuan pendidikan jasmani tidak lain adalah untuk meningkatkan kapasitas individu

baik secara fisik, psikis, maupun emosional. (Fefrian et al., 2020).

30. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pemebelajran melalui aktivtas jasmani yang didesain

untuk meningkatkan kebuagaran jasmani, mengembangkan keterampilan motoric, pengetahuan dan

perilaku hidup sehat dan aktif. (Tria Angriawan, Ariana Asri, 2021)
DAFTAR PUSTAKA

Alexandr, A., Sergij, T., & Olena, O. (2016). Role of physical education on the formation of a healthy
lifestyle outside of school hours. Journal of Physical Education and Sport, 16(2), 335–339.
https://doi.org/10.7752/jpes.2016.02054
Ashari, L. H., Burhan, Z., Pendidikan, I., Global, N., & Tengah, L. (2021). KESEHATAN PADA SISWA SDN
PENGEMBUR KECAMATAN PUJUT. 2(2), 181–186.
Atrix, P. O. C. O. T. M. (2018). 3.5.2 P. Peranan Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Terhadap
Profesionalisme Guru Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Di Indonesia, 93.
https://core.ac.uk/download/pdf/267024063.pdf
Chen, A., & Wang, Y. (2017). The role of interest in physical education: A review of research
evidence. Journal of Teaching in Physical Education, 36(3), 313–322.
https://doi.org/10.1123/jtpe.2017-0033
FAJAR, M. (2017). Peranan Intelegensi Terhadap Perkembangan Keterampilan Fisik Motorik Peserta
Didik Dalam Pendidikan Jasmani. Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 16(1),
58–66. https://doi.org/10.20527/multilateral.v16i1.3664
Fefrian, Y., Mardhika, R., RH, S., & Sumardi, S. (2020). Penjas Adaptif Bagi Guru Sekolah Luar Biasa
(SLB) Siswa Budhi Surabaya. SPEED Journal : Journal of Special Education, 3(2), 101–106.
https://doi.org/10.31537/speed.v3i2.288
Galuh, U. (2021). the Role of Physical Education Is To Grow the Motivation of. 2(August), 15–25.
Iqbal, M. (2021). Pendidikan Kepelatihan Olahraga Peran PJOK Dalam Pembentukan Karakter Watak
Anak The role of PJOK in the formation of children ’ s personality characters Muhammad Iqbal.
Prosiding Seminar Nasional, 1(2), 98–110.
Irawan, E. (2022). Peran Olahraga Dalam Pembentukan Karakter Islami Mahasiswa Di STKIP Taman
Siswa Bima. 8(3), 2576–2583. https://doi.org/10.36312/jime.v8i3.3808/http
Karisman, V. A., Sriwahyuni, D., Pasundan, S., Barat, J., Karisman, V. A., & Wahyuni, D. S. R. I. (2019).
Makna Pendidikan Jasmani Bagi Siswa Ditinjau dari Aspek Tanggung Jawab The Meaning of
Physical Education for Students Is Reviewed From The Aspect of Responsibility. 1(2), 138–146.
Lengkana, A. S., & Sofa, N. S. N. (2017). Kebijakan Pendidikan Jasmani dalam Pendidikan. Jurnal
Olahraga, 3(1), 1–12. https://doi.org/10.37742/jo.v3i1.67
Lopo, Y. N., Malang, U. N., Nasional, S., Jasmani, P., & Keolahragaan, F. I. (2020). PERAN
PEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED LEARNING TERHADAP. 2018, 1–8.
Mabruri, A. H. (n.d.). PERAN SPORT RECREATION DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SISWI MI ROUDLOTUL MUTA ’ ALLIMIN KEBONSARI SUKODADI Abdul Hakim
Mabruri Ananda Perwira Bakti. 9–18.
Mulya, G. (2018). Peran Pendidikan Jasmani Dalam Penguatan Pendidikan Karakter Siswa. Jurnal
Sains Keolahragaan Dan Kesehatan, 3(1), 1. https://doi.org/10.5614/jskk.2018.3.1.1
Mustafa, P. S. (2022). Peran Pendidikan Jasmani untuk Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(9), 68–80. https://doi.org/10.5281/zenodo.6629984
Nuryanti. (2016). Peranan Nilai Sportifitas Pendidikan Jasmani Dalam Menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN. Prosiding Seminar Nasional, 2(1), 777–782.
Prabowo, R. Y. A. (2022). Peran Olahraga Dalam Promosi Kesehatan Menurut Peraturan Perundang-
Undangan. Journal Iaisambas, 5(1), 351–364.
Pranantyo, R. A., & Setiawan, C. (2019). Makna Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah Inklusi.
Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi.
Professor, A., & Ilyos Toychievich, K. (2022). Journal of Pedagogical Inventions and Practices
Historical Characteristics, General Content and Stages of Development of Physical Education. 5,
18–21. https://zienjournals.com
Santoso, J., Julianur, & Bayu Utomo, A. W. (2022). Peran Penjas Dalam Implementasi Program Full
Day School (FDS) Dilihat Dari Tingkat Kehadiran dan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan
Modern, 7(2), 60–66. https://doi.org/10.37471/jpm.v7i2.384
Sanusi, R., & Dianasari, E. L. (2019). Peran Pendidikan Jasmani Melalui Kegiatan Ekstrakurikuller
Futsal Dalam Mencegah. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 6(2), 135–144.
Sartinah, S. (2008). Peran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Dalam Perkembangan Gerak
Dan Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar. Pendidikan Jasmani Indonesia, 5(2), 62–67.
Setyawan, M. B. (2013). PERANAN BLENDED LEARNING BAGI KARAKTER BELAJAR SISWA DALAM
PENDIDIKAN OLAHRAGA Mazhar. Seminar Nasional Pendidikan Olahraga, 1(1), 122–133.
http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/por/article/download/652/335
Singh, K., & Kuldeep Singh, C. (2016). Role of physical education and sports in Indian prospective: An
over view. 280 ~ International Journal of Physical Education, Sports and Health, 3(5), 280–282.
www.kheljournal.com
Sukadiyanto. (n.d.). PERANAN MATAKULIAH PENDIDIKAN JASMANI DI PERGURUAN TINGGI
Sukadiyanto Dosen Pendidikan Kepelatihan FIK UNY. 304–318.
Tria Angriawan, Ariana Asri, H. S. (2021). Peran pendidikan jasmani dalam membangun karakter
siswa smp tp pgri 4 makassar. Gerak: Journal of Physical Education, Sport, and Health, 1(2), 51–
55.
Yoda, I. K. (2020). Peran Olahraga Dalam Membangun Sdm Unggul Diera 4.0. Ika, 18(1), 1–22.
Yudaparmita, G. N. A., & Adnyana, K. S. (2020). Pendidikan Jasmani Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Dan Profesionalisme Guru. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 59–67.

Anda mungkin juga menyukai