Anda di halaman 1dari 1

MONEY PESTO POLITIK GERAKAN PEMBAHARUAN

Eksistensi seorang mahasiswa bukan dilihat dari seberapa besar kekayaan dan pundi-
pundi rupiah yang didapatnya, tetapi seberapa besar pemikiran-pemikirannya dapat dituangkan
dalam cita-cita kehidupan. Pada hakikatnya tugas seorang mahasiswa adalah berpikir dan
mencipta yang baru, mereka harus bisa lepas dari arus-arus masyarakat yang kacau tetapi mereka
tidak bisa lepas dari fungsi sosialnya, yakni bertindak apabila keadaan sudah mendesak. Tiada
indahnya perjuangan mereka, tapi apa yang lebih puitis daripada bicara tentang kebenaran.
Seorang mahasiswa harus berani menyerukan keberanian bicara.
Setelah kemerdekaan tercapai kita melihat cita-cita bangsa Indonesia masih jauh dari
harapan, diktator perseorangan dan golongan yang berkuasa bukan lagi menjadi isu tetapi telah
Nampak dan nyata di dalam kehidupan. Pembantaian tahun 1962 di Pulau Bali setidaknya telah
memakan 1.230 korban, baik pria atau wanita, tua, muda dan ini menurut perkiraan paling
konserpatif. Motif melindungi diri adalah alasan utama kenapa PKI memberontak dan melawan
ABRI. Perkosaan-perkosaan, pembunuhan terhadap mereka yang dituduh PKI menjalar kemana-
mana, ini hampir mirip dengan peristiwa terorlogi masa stalin di Rusia. Sejarah bangsa yang
telah banyak diubah oleh kelompok tertentu inilah yang membuat kesadaran zaman sekarang ini
memudar tentang arti perjuangan.
Banyak dari teman-teman sekarang tidak berdedikasi dalam pekerjaannya, ini merupakan
salah satu contoh dari kebobrokan dalam profesionalisme kehidupan, kita tentu melihat dengan
penuh kecemasan belakangan ini moral yang semakin bobrok dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Korupsi, kolusi dan nepotisme seakan sebuah mainan sehari-hari yang dijadikan alas
an untuk menuai keberhasilan. Bagi mereka yang tidak memiliki harta, tahta, maupun jabatan
serta orang-orang yang berpengaruh yang dikenalnya maka nasibnya sudah dapat dipastikan.
Kadang sebuah usaha dan perjuangan menjadi tidak ada artinya sama sekali di mata mereka
orang-orang yang berdasi dan menggunakan pakaian rapi.
Pada akhir tahun 1975 tepatnya saat pemerintahan presiden soeharto, pada masa ini,
mantan aktivis-aktivis mahasiswa yang kritis diangkat menjadi diplomat-diplomat Negara.
Mereka bolak-balik ke luar negeri dan dijebak oleh golongan ekonomi kapitalis, mereka
dikabarkan memperkaya diri secara tidak halal.

Anda mungkin juga menyukai