Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN TEORITIS
Dari judul di atas maka untuk meluruskan arti dari karya tulis ini perlu
adanya penjelasan mengenai; a) Hakekat media, b) Pengertian pembelajaran
Penjas, c) Peranan media dan manfaatnya dalam proses pembelajaran, d). Teknik
Dasar Tolak Peluru.
6
7
Skinner, seperti juga Pavlov dan Guthrie, adalah seorang pakar teori
belajar berdasarkan proses conditioning yang pada prinsipnya memperkuat
dugaan bahwa timbulnya tingkah laku itu lantaran adanya hubungan antara
stimulus (rangsangan) dengan respons. Namun, patut dicatat bahwa definisi yang
bersifat behavioristik ini dibuat berdasarkan hasil eksperimen dengan
menggunakan hewan, sehingga tidak sedikit pakar yang menentangnya.
1
Muhibbin Syah, M. Ed, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.1995. hal. 89
10
Bertolak dari berbagai definisi yang telah diutarakan tadi, secara umum
belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkahlaku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif. Sehubungan dengan pengertian itu perlu
diutarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkahlaku yang timbul akibat proses
kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah dan jenuh, tidak dapat dipandang sebagai
proses belajar.
Dalam kerangka pembangunan nasional, pendidikan jasmani merupakan
landasan, dan di atas subsistem itulah nantinya terbangun sumber daya manusia
yang sehat paripurna dan kemajuan olahraga prestasi. Namun, kegiatan yang
mengemban misi kependidikan ini harus diketahui orientasi lamanya sehingga
orientasi baru dalam pendidikan jasmani dapat diketahui. Dengan nama
pendidikan jasmani aktivitas fisik berorientasi kepada tujuan pendidikan, yaitu
melalukan kegiatan mendidik melalui aktivitas fisik.
Webster’s New Collegiate Dictionary (1980) menyatakan bahwa
pendidikan jasmani (physical education) adalah pengajaran yang memberi
perhatian pada pengembangan fisik dari mulai latihan kalestenik, latihan untuk
kesehatan, senam serta performansi dan olahraga pertandingan. Ensiklopedi
11
2
Mempora, Pola Dasar Pembangunan Olahraga (Jakarta: Kantor Menpora, 1984), hal. 25.
3
Charles A. Bucher, Foundation of Physical Education and Sport (St. Louis: Mosby Company,
1983), p. 58.
12
5
Dalam keterampilan tolak peluru, menurut Mukholid ada empat unsur
gerak dasar yang dikuasai siswa antara lain :
4
W. H. Freeman, Physical Education ang Sport in Changing Society. (New York: Macmilan
Publising Company, 1987), p. 187.
5
Agus Mukholid,MPd.Drs.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas XI.2007. hal.101
13
samping, agar peluru tidak tergelincir. Ibu jari jari menahan agar
peluru tidak tergelincir ke dalam, sedangkan jari kelingking menahan
agar peluru tidak tergelincir ke luar.
b) Peluru diletakkan diatas bahu dan menempel di leher. Siku yang
memegang peluru diangkat ke samping sedikit serong ke depan.
Gambar 2.1.
Memegang Peluru6
2. Sikap badan pada saat akan menolak peluru
Sikap badan pada saat akan menolakkan peluru ada dua macam, yaitu
sikap menyamping dan sikap membelakangi.
a) Sikap badan menyamping
Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar,
kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut ditekuk ke depan
sedikit agak serong ke samping kanan. Berat badan berada pada kaki
kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan
memegang peluru pada bahu, tangan kiri dengan siku ditekuk berada
di depan sedikit agak serong ke atas. Adapun tangan kiri berfungsi
untuk membantu dan menjaga keseimbangan, sedangkan pandangan
ditujukan kearah sasaran.
6
Carr.Gerry.A . Atletik Untuk Sekolah.Raja Grafindo Jakarta.1997. hal. 210
14
Gambar 2.2..
Teknik gaya menyamping7
7
Carr.Gerry.A . Atletik Untuk Sekolah.Raja Grafindo Jakarta.1997. hal. 213
15
Gambar 2.3..
Teknik menolakkan peluru8
4. Gerak Lanjut
Gerak lanjut adalah gerakan yang dilakukan setelah menolakkan peluru
yaitu dengan cara sebagai berikut:
a) Setelah peluru lepas dari tangan,secepatnya kaki yang digunakan untuk
menolak diturunkan didekat bekas kaki kiri, dengan lutut agak ditekuk.
b) Kaki kiri diangkat ke belakang untuk membantu menjaga
keseimbangan. Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak
miring ke samping kiri, pandangan kea rah jatuhnya peluru.
c) Lengan kanan dengan siku agak ditekuk berada didepan sedikit ke
bawah badan, sedangkan lengan kiri berada lurus ke belakang untuk
membantu menjaga keseimbangan.
Gambar 2.4..
Teknik gerak lanjut 9
1.1.6 Hakekat Media
8
Carr.Gerry.A . Atletik Untuk Sekolah.Raja Grafindo Jakarta.1997. hal. 212
9
Carr.Gerry.A . Atletik Untuk Sekolah.Raja Grafindo Jakarta.1997. hal. 214
10
Dr. Soepartono, Media Pembelajaran tahun 2000.hal : 3
16
dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa tergantung kepada keberadaan
seorang guru.
Bola diartikan sebagai benda bulat yang dibuat dari karet dan sebagainya
untuk bermain-main11. Sedangkan modifikasi didefinisikan sebagai pengubahan
atau perubahan12. Artinya bahwa bola modifikasi yang dimaksud adalah
perubahan bola yang sesungguhnya menjadi suatu bola yang menyerupai bola
sebenarnya yang dapat digunakan dalam bermain, termasuk dalam proses
pembelajaran.
11
Kamus Besar Bahasa Indonesia.2005
12
Ibid.
13
Lutan,Rusli.Supervisi Pendidikan Jasmani: Konsep dan Praktek. Jakarta.2002
20
Gambar 2.4..
Lemparan mendorong dengan bola voli atau basket14
2. Lemparan mendorong berpasangan
Dua siswa saling berhadapan dan dengan menggunakan satu atau dua
tangan mengoperkan bola voli atau basket.
Gambar 2.5..
Lemparan mendorong berpasangan 15
3. Menolak Bola Sejauh-jauhnya
Secara perorangan siswa menolak bola voli atau Basket sejauh-
jauhnya. Garis jarak di permukaan lapangan ditandai.
14
Carr.Gerry.A . Atletik Untuk Sekolah.Raja Grafindo Jakarta.1997. hal. 207
15
Carr.Gerry.A . Atletik Untuk Sekolah.Raja Grafindo Jakarta.1997. hal. 207
21
Gambar 2.6..
Menolak bola sejau-jauhnya 16
4. Mengoperkan bola dengan cara estafet
Siswa mendorong bola untuk mengoperkan bola kesehatan dalam
bentuk zigzag dari ujung tim ke ujung tim lainnya. Tim mana yang
paling cepat mengoperkan bola?
Gambar 2.7..
Mengoperkan bola secara estafet17
1.2 Hipotesis Tindakan
16
Carr.Gerry.A . Atletik Untuk Sekolah.Raja Grafindo Jakarta.1997. hal. 207
17
Carr.Gerry.A . Atletik Untuk Sekolah.Raja Grafindo Jakarta.1997. hal. 207
22