Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASILPENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian Siklus I


4.1.1. Tahap Perencanaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan media
dan alat yang dimodifikasi, peneliti dan guru menemukan beberapa hal yang
berkaitan dengan penggunaan bola modifikasi dalam peningkatan hasil belajar
tolak peluru siswa kelas VII C SMPN 2 Ngamprah.
Berdasarkan temuan tersebut dilakukan refleksi terhadap perencanaan
pembelajaran yang dirumuskan sebagai berikut:
1) Indikator pembelajaran yang telah dirumuskan sesuai dengan
kompetensi dasar dan hasil belajar yang diinginkan.
2) Pengorganisasian materi, media dan sumber belajar sudah menunjang
motivasi dan minat peserta didik, mempermudah kegiatan belajar dan
mendukung pencapaian hasil belajar.
3) Penyusunan kegiatan guru dan siswa terlihat relevan dan operasional,
sehingga dapat dipertahankan dalam penyusunan rencana-rencana
pembelajaran selanjutnya.
4) Langkah yang direncanakan dengan penggunaan bola modifikasi
disepanjang proses pembelajaran merupakan strategi yang tepat dalam
rangka meningkatkan suasana belajar yang menyenangkan, dalam hal
ini guru memperbanyak jenis bola modifikasi dan peluru.
5) Penilaian pembelajaran dirancang tidak hanya diukur berdasarkan hasil
belajar teknik dasar tolak peluru, tetapi juga melihat dari segi
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

29
30

4.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran


Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap
pelaksanaan pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan bola modifikasi,
pada Siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menciptakan suasana akrab
dan menyenangkan antara guru dan siswa. Tujuannya agar bisa
mengetahui kondisi fisik siswa sebelum proses pembelajaran dan
menjalin kerja sama antara guru dan siswa dalam berinteraksi.
2) Diawal pembelajaran, guru membangkitkan dan berusaha
menumbuhkan sikap dan persepsi terhadap pembelajaran tolak peluru.
Guru menjelaskan tujuan, manfaat dan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran secara detail yang akan member kejelasan dan
kemudahan bagi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran
serta memberikan motivasi agar peserta didik melakukan dengan
sungguh-sungguh.
3) Guru membagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan
pemanasan yang bertujuan untuk mempercepat kegiatan pemanasan
tanpa menyita waktu yang lama.
4) Melakukan teknik-teknik lemparan dan tolakan dengan menggunakan
bola tenis sebagai pemanasan khususnya, yang bertujuan agar siswa
mulai memahami dari materi secara tidak langsung dalam bentuk
permainan atau games-games yang menyenangkan.
5) Penggunaan berbagai jenis bola seperti bola basket agar situasi kelas
menjadi menyenangkan.
6) Membuat berbagai variasi/ macam permainan dengan menggunakan
bola dalam melakukan tolakannya.
7) Setelah semua jenis kegiatan dengan menggunakan berbagai macam
bola siswa dan kelompok tersebut melakukan diskusi untuk membahas
kesulitan yang dialami siswa dalam kelompoknya...
8) Pada proses pelaksanaan tersebut, guru hanya membantu dan
memberikan instruksi secukupnya pada setiap kelompok. Selanjutnya
31

melaksanakan diskusi kelas untuk memberikan umpan balik atas


pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peserta didik dalam
kelompoknya. Dalam hal ini guru menjalankan fungsinya fungsi
sebagai mediator dan fasilitator,
9) Sebagai mediator dan fasilitator, guru memberikan kesimpulan akhir
proses pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan berbagai jenis
bola modifikasi.
10) Dalam proses penilaian dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung.
11) Mengakhiri pembelajaran, peserta didik dalam kelompoknya
melakukan pendinginan/penenangan dalam kelompoknya.
4.1.3. Pelaksanaan Pengamatan
Pelaksanaan pengamatan yang dilaksanakan pada siklus I berkaitan
dengan prilaku peserta didik dalam pembelajaran tolak peluru dengan penggunaan
bola meliputi pengamatan pada:
1) Keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung,
sejauh mana siswa melakukan aktivitas gerakan tolak peluru dengan
menggunakan bola dalam kelompoknya.
2) Pengamatan terhadap latihan, diskusi kelompok dan kerja sama antar
peserta didik,
3) Pengamatan terhadap proses kegiatan permainan dengan menggunakan
bola dmodifikasi serta mengamati penguasaan teknik dasar tolak peluru
setiap siswa.
4) Hasil pengamatan menunjukan bahwa aktifitas siswa masih belum
fokus serta masih malas dalam melakukan jenis permainan.
5) Dalam proses pembelajaran,,peran guru masih sangat dominan dalam
memberikan bimbingan dan arahan pada serta mengalami kesulitan
dalam mengatur durasi waktu pada setiap langkah-langkah
pembelajaran yang telah ditetapkan.
6) Kemampuan melakukan teknik dasar tolak peluru yang dilakukan
peserta didik, masih banyak yang mengalami kendala dan kesulitan,
32

khususnya pada teknik awalan/langkah dan sikap akhir menolak


sehingga teknik menolak belum sempurna. Hal ini terlihat dari
perolehan hasil belajar siswa dari hasil tes unjuk kerja tolak peluru yang
dilakukan pada akhir siklus I pada tabel lampiran I, menunjukan bahwa
nilai rata-rata kelas 69.71% dan ketuntasan belajar secara klasikal hanya
45.16 %, yang berarti bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi
ketuntasan hasil belajar scara klasikal dari 85% dan hasil belajar secara
individu sebesar 70 sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hal ini menuntut guru untuk melakukan perubahan-perubahan dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada siklus berikutnya
(siklus II).
4.1.4. Pelaksanaan Refleksi
Berdasarkan hasil pelaksanaan pengamatan guru dan hasil belajar yang
diperoleh peserta didik pada siklus I diperoleh hal-hal sebagai berikut :
1) Keberhasilan guru dan siswa:
Guru memperhatikan, mengamati dan merasakan adanya kekurangan
yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung,
Siswa merasa tertantang dan termotivasi untuk melakukan teknik dasar
tolak peluru melalui penggunaan bola berbagai jenis bola modifikasi
yang dlakukan dalam suasana berbmain yang menimbulkan semangat
dan antusias mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan.
2) Kendala yang dihadapi guru dan siswa :
Memperhatikan hasil belajar siswa pada tabel lampiran I menunjukan
bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes
keterampilan hasil tolak peluru pada akhir siklus I, menunjukan bahwa
siswa secara rata-rata memperoleh nilai 69.71%, dimana hasil tersebut
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal yang
telah ditetapkan yaitu 85% dan hasil belajar secara individu sebesar 70 .
Hal tersebut di atas terjadi disebabkan adanya beberapa kendala seperti;
suasana kelas/kelompok masih kacau karena para siswa masih
33

memperlihatkan ego masing-masing sehingga sulit untuk diatur. Selain


itu masih kurangnya pemahaman konsep gerak beberapa orang peserta
didik terhadap latihan teknik dasar tolak peluru gaya menyamping.
3) Rencana Perbaikan:
Hasil pengamatan dan kendala-kendala yang terjadi pada proses
pembelajaran siklus I, maka perlu adanya perbaikan-perbaikan pada
siklus berikutnya, antara lain adalah:
 Merumuskan dan menuliskan rencana alokasi waktu yang
digunakan pada Rencana Pembelajaran untuk setiap kegiatan guru
dan siswa
 Melakukan penambahan jumlah dan jenis bola modifikasi dengan
perbandingan satu bola dipakai oleh dua orang siswa
 Memindahkan latihan pelaksanaan tolak peluru pada lapangan yang
lebih luas dan aman bagi peserta didik lainnya
 Penambahan jenis permainan yang lebih kompetitif
 Perhatian terhadap kelompok yang kurang berhasil pada siklus I
diberikan perhatian yang cukup
 Pelaksanaan penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung dan dilakukan secara berkesinambungan.
4.2. Hasil Penelitian Siklus II
4.2.1. Tahap Perencanaan
Rencana tindakan yang akan diberikan pada siklus II hampir sama dengan
yang telah di programkan pada siklus I, hanya terdapat sedikit perubahan antara
lain:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dituliskan alokasi waktu pada
setiap aspek kegiatan guru dan siswa
2) Penambahan jumlah dan jenis bola modifikasi dengan perbandingan satu
bola dipakai dua orang siswa
3) Penambahan jenis permianan dengan menggunakan bola modifikasi.
4) Melakukan pergantian/rolling siswa pada setiap kelompok untuk
menghidupkan suasana belajar yang baru pada kelompok tersebut.
34

4.2.2. Pelaksanaan Pembelajaran


Sehubungan apa yang telah direncanakan pada siklus II, maka
pelaksanaannya telah berjalan sesuai program seperti:
1) Memberikan motivasi kepada siswa
2) Intensif melakukan bimbingan terhadap kelompok-kelompok yang
mengalami kesulitan belajar
3) Alokasi waktu untuk setiap aspek kegiatan belajar sudah sesuai dengan
apa yang telah diprogramkan sebelumnya
4) Siswa diberi kesempatan seluas-luasnya menunjukan kemampuannya di
depan hadapan rekan-rekan kelompok lain melalui perlombaan tolak
peluru. Ini dilakukan agar proses pembelajaran berlangsung secara
kondusif, menyenangkan, menghindari kebosanan dan siswa lain
termotivasi, karena siswa terus menerus dihadapkan pada hal-hal baru
yang menantang dan kompetitif.
5) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dan
untuk memudahkan pelaksanaan penilaian, peserta didik/siswa diurut
berdasarkan daftar hadir siswa
6) Dalam pelaksanaannya, kemampuan peserta didik/siswa berbeda-beda
dalam menguasai keterampilan teknik dasar tolak peluru, bagi siswa
yang lebih dahulu menguasai keterampilan teknik dasar terlebih dahulu
dilakukan penilaian, sementara yang lain terus melakukan latihan-
latihan sebagai bentuk mencari pengalaman belajar yang nantinya akan
memperoleh hasil belajar secara maksimal.
4.2.3. Pelaksanaan Pengamatan
Hasil pengamatan terhadap perubahan tindakan yang diberikan pada siklus
II, ternyata mengalami perubahan yang cukup berarti bagi siswa dilakukan
pemahaman terhadap konsep latihan teknik dasar tolak peluru. Hasil pengamatan
tersebut terlihat pada:
1) Penambahan jumlah dan jenis bola modifikasi dan perubahan jumlah
peserta didik pada kelompok sangat memberikan motivasi kepada
35

peserta didik/ siswa untuk selalu siap terhadap latihan-latihan yang


telah diberikan
2) Penambahan bentuk dan variasi permainan sangat memberikan
rangsangan untuk melakukan kegiatan dan memperlihatkan bahwa
kelompoknya adalah yang terbaik.
3) Melakukan tolakan semakin banyak dan berulang-ulang serta metode
pendekatan pembelajaran yang sesuai menghasilkan hamper
keseluruhan siswa secara aktif melaksanakan aktivitas selama
pembelajaran berlangsung, yang menghasilkan penguasaan
keterampilan teknik dasar tolak peluru diperoleh secara maksimal.
4) Indikator keberhasilan tersebut dapat dilihat dari hasil tes belajar teknik
dasar tolak peluru yang dilakukan selama materi berlangsung pada
siklus II yang termuat dalam tabel lampiran I menunjukan hasil
perolehan rata-rata siswa secara individu sebesar 80,84 yang berarti ada
peningkatan angka sebesar 11.13 dari siklus sebelumnya. Dengan
ketentuan secara klasikal 93.55%, yang berarti bahwa hasil yang
dicapai telah memenuhi dan melampaui ketuntasan hasil belajar.Karena
hasil belajar telah tercapai dan melampaui ketuntasan maka siklus II
dapat dihentikan dan tidak perlu ada lagi siklus berikutnya.
5) Peningkatan hasil belajar yang diperoleh menunjukan bahwa aktivitas
guru selama proses pembelajaran berlangsung telah dilaksanakan
dengan baik dan maksimal sejak awal hingga akhir pembelajaran. Hal
ini berarti bahwa guru dalam proses pembelajaran telah berupaya
memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuan profesionalnya
sebagai usaha peningkatan iklim pembelajaran yang kondusif dan
menyenangkan.
6) Tahapan-tahapan pemebalajaran yang dilaksanakan sudah sesuai
dengan rencana pembelajaran yang diprogramkan sebelumnya
36

4.2.4. Pelaksanaan Refleksi


Bertitik tolak dari hasil pengamatan guru dan hasil belajar peserta didk/
siswa yang diperoleh pada siklus II tersebut, maka hasil dari tahap refleksi ini
menghasilkan sebagai berikut:
1) Guru dapat mencermati dan menganalisa kekurangan-kekurangan yang
telah dialami selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2) Penggunaan bola modifikasi yang cukup dan latihan dilaksanakan
dengan variasi gerakan menolak melalui strategi pembelajaran
kooperatif membuat siswa cukup termotivasi dan terkonsentrasi untuk
bergerak sehingga penguasaan keterampilan teknik dasar tolak peluru
diperoleh secara maksimal.
3) Data pada tabel lampiran I menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah
cukup baik dengan memperoleh angka rata-rata hasil evaluasi pada
siklus II sebesar 80,84 dan ketuntasan hasil belajar secara klasikal
93.55%, hal ini berarti bahwa secara klasikal proses belajar mengajar
telah tuntas karena melebihi indikator ketuntasan hasil belajar dari 85%,
meskipun masih terdapat 2 orang (6.45%) siswa yang belum tuntas.
Ketidaktuntasan peserta didik/siswa tersebut disebabkan oleh alasan
sakit sehingga tidak maksimal mengikuti latihan, kurang fokus
menerima materi pelajaran
4.3. Pembahasan
Pada hakekatnya fokus utama dalam pembelajaran teknik dasar tolak
peluru adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan
terciptanya tujuan pembelajaran yamg efektif dan menyenangkan. Berdasarkan
hasil analisis data sebagai hasil penelitian meliputi peningkatan hasil belajar totak
pelurudan peningkatan aktivitas siswa terhadap penggunaan bola modifikasi
dalam pembelajaran tolak peluru, diperoleh gambaran sebagai berikut:
4.3.1. Hasil Belajar Tolak Peluru
Hasil belajar diperoleh dari hasil tes unjuk kerja tolak peluru yang
dilakukan pada akhir setiap diklus. Hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada
tabel 1 berikut:
37

Tabel 1
Rekapitulasi nilai rata-rata hasil belajar siswsa dan ketuntasan
Hasil belajar pada siklus I dan II

KETUNTASAN
NILAI
NO SIKLUS TUNTAS TIDAK
RATA-RATA
TUNTAS
1 I 69.71 45.16 % 54.84 %
2 II 80,84 93,55% 6,45%
PENINGKATAN 11.,13% 48.35%

Memperhatikan hasil pada tabel 1 di atas menunjukan bahwa hasil belajar


tolak peluru siswa dari siklus I ke siklus II memperlihatkan adanya peningkatan
yang cukup berarti yakni dari rata-rata hasil belajar siklus1 ke siklus II sebesar
11,13%. Akan halnya pada ketuntasan hasil belajar secara klasikal dari 45.16 %
pada siklus I meningkat menjadi 93,55% pada siklus II atau mengalami
peningkatan sebesar 48.35 %.
Hasil yang diperoleh tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar
siswa secara klasikal sebagaimana yang telah ditetapkan pada indikator penelitian
ini sebesar 85%.

4.3.2. Hasil Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Tolak Peluru


Hasil keaktifan dan respon peserta didik/siswa melalui pengamatan selama
melakukan aktivitas di lapangan selama 50 menit menggunakan check list. Check
list dilakukan setiap lima menit jika siswa berada /sedang dalam keadaan tidak
aktif dan aktif.Siswa yang dianggap tidak aktif jika peserta didik/siswa tersebut
melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan pengajaran, yang meliputi:
1) Tidak mendengarkan penjelasan ssguru/rekan
2) Tidak melakukan pemanasan secara aktif
3) Berbicara yang tidak berhubungan dengan materi penjelasan
4) Bersikap mau menang sendiri ( egois)
38

5) Menunjukan sikap malas melakukan aktivitas


6) Mengerjakan tugas lain selain aktivitas gerakan tolak peluru
7) Mengganggu/usil pada rekan
8) Selalu mencari perhatian
9) Kurang bekerja sama dalam kelompok.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi pada siklus I dan siklus II,
maka diperoleh gambaran tentang aktivitas peserta didik/siswa saat proses
pembelajaran berlangsung, secara rinci hasil aktivitas peserta didik/siswa tersebut
dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2
Aktivitas siswa dalam pembelajaran Tolak Peluru
PERSENTASE
NO SIKLUS
TIDAK AKTIF AKTIF
1 I 27.5 % 72.5%
2 II 6.67 % 93.33
Rata-Rata 17,05% 82,9%

Memperhatikan tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata waktu aktif siswa


selama proses pembelajaran seebesar 82,9 %, hal ini berarti bahwa setiap belajar
dengan penuh antusias, sementara waktu yang tidak efektif hanya sebesar 17.05%.
Hal ini menunjukan bahwa aktivitas siswa sudah efektif karena siswa dihadapkan
dengan kegiatan-kegiatan nyata dan mengikuti tahapan-tahapan tertentu.
Peningkatan rata-rata keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II disebabkan
oleh penggunaan berbagai jenis bola modifikasi dengan berbagai variasi
permainan. Pendekatan bermain sangat disenangi sebab siswa akan lebih bebas
melakukan kegiatan yang menyenangkan, apalagi kegiatan tersebut dilakukan
secara sistematis dan bermanfaatdan ada unsure kompetitifnya.

Anda mungkin juga menyukai