Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
Mempora, Pola Dasar Pembangunan Olahraga (Jakarta: Kantor Menpora, 1984), hal. 25.
1
2
Hal ini sering kita jumpai dalam KBM bidang studi Penjas yang efeknya
dapat mengkondisikan siswa dalam situasi Duduk Diam Catat Hafal (DDCH). Hal
ini tentu bertentangan dengan tujuan pengajaran Penjas yang sangat kompleks
yang seharusnya bertujuan untuk meningkatkan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik, dan sosial, melainkan hanya aspek kognitifnya. Di samping itu, hal
ini tentu bertentangan dengan harapan masyarakat (orang tua anak) yang
menginginkan anak–anaknya tumbuh lebih kreatif, dapat menggunakan dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya secara efektif dalam pemecahan
masalah–masalah sehari-hari yang kontekstual.
4
Hal ini sesuai dengan tuntutan dari UU RI No: 20/tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40 ayat 2a: “ Pendidikan dan tenaga
kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis”2.
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik kesimpulan yang menjadi
masalah dalam hal ini adalah :
2
UU RI No: 20/tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
5
Manfaat yang penulis harapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Membuka wawasan bagi para guru Pendidikan Jasmani untuk lebih kratif
dan inovatif dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
2. Diharapkan para guru pendidikan jasmani termotivasi untuk lebih kreatif
dan inovatif dalam mendesain media/alat bantu pembelajaran materi yang
efektif dan efisien.