Anda di halaman 1dari 24

SIL 1433 TEKNIK

DRAINASE
01 Konsep Drainase
Pengertian Drainase
Drainase adalah sistem yang berfu
ngsi untuk mengalirkan air dari per
mukaan tanah dan/atau air tanah
yang berlebihan ke badan
air penerima agar tidak menimbul
kan gangguan atau kerusakan pad
a lingkungan.

https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/261/drainase-
berwawasan-lingkungan-atau-eko-drainase
Sumber kelebihan air

Aliran dari
Pasang surut
Air hujan hulu (up-
air laut (Rob)
stream)

Kelebihan air
Air limbah
irigasi
Air hujan

• Air hujan adalah salah satu faktor yang


mempengaruhi sistem drainase
perkotaan.
• Perubahan tata guna lahan akibat
perkembangan kota dapat mengakibatkan
peningkatan aliran permukaan dan debit
banjir.
Air dari hulu
Rob

• Rob adalah fenomena di mana air


laut meluap ke daratan akibat
pasangnya air laut
• Rob dapat menyebabkan banjir,
abrasi, kontaminasi air tanah, dan
kerusakan lingkungan
• Rob dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti pemanasan global,
penurunan muka tanah,
penggunaan air tanah, siklus
bulan, dan angin.
Kelebihan air irigasi

• Mengalirkan kelebihan air di lahan


• Dapat diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi,
banjir dari hulu yang masuk ke system irigasi
Air limbah
• Air limbah domestic dan non
domestic
• Bersumber dari penggunaan air
bersih
Fungsi teknis drainase perkotaan
a. mengeringkan bagian wilayah kota,

b. mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat secepatnya agar


tidak terjadi banjir,
c. mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan, dan bangunan yang ada.

d. mengelola sebagian air permukaan akibat hujan agar dapat dimanfaatkan untuk
persediaan air dan kehidupan akuatik,
e. meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah
Drainase perkotaan memiliki sasaran (IPWEA,
2013).
a. Menjaga jumlah dan kualitas air limpasan permukaan agak kualitas lingkungan hidup,
sosial, dan ekonomi dapat terpelihara.
b. Menghindari banjir dan kerugian-kerugian yang diakibatkannya.
c. Penataan fasilitas drainase yang aman bagi masyarakat di sekitar fasilitas drainase dan
mampu menangani genangan hujan maupun luapan sungai,.
d. Memelihara sumberdaya air khususnya menjaga agar siklus hidrologi berputar dengan
normal.
e. Mendapatkan fasilitas drainase yang layak dari aspek teknis, ekonomi,sosial, dan
lingkungan.
f. Menjamin kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
g. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan banjir.
Akhir 01
02 Kriteria Perencanaan
Drainase
Peraturan-peraturan
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air. Undang-
undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air, termasuk air
permukaan dan air bawah tanah, yang meliputi aspek ketersediaan,
pemanfaatan, pemberdayaan, perlindungan, dan pemeliharaan
• Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Air. Peraturan pemerintah ini mengatur tentang tata cara pengelolaan sumber
daya air, termasuk aspek perencanaan, pengaturan, pengawasan, dan penegakan
hukum
• Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai. Peraturan
pemerintah ini mengatur tentang pengelolaan sungai dan anak sungai, termasuk
aspek fungsi, klasifikasi, status, kawasan, dan tata ruang Sungai.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan. Peraturan
menteri ini mengatur tentang penyelenggaraan sistem drainase perkotaan,
termasuk aspek perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan pengawasan.
• Data dan Informasi
• Penentuan Debit Banjir Rencana
• Kriteria Perencanaan Hidrologi
Ketentuan- • Kriteria Perencanaan Hidrolika
• Kriteria Perencanaan Struktur
ketentuan • Kriteria Biaya Konstruksi Dan Pemeliharaan

teknis • Kriteria Ekonomi


• Parameter Penentuan Prioritas Penanganan
Genangan
• Tahapan Perencanaan Drainase Perkotaan
Data Informasi

Data spasial • peta : dasar , sistem drainase dan jaringan jalan, tata guna lahan, peta topografi 1 : 5.000
- 1 : 25.000
• kependudukan
• rencana pengembangan kota, data geoteknik, data foto udara
• Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW)

Data hidrologi • hujan minimal sepuluh tahun terakhir.


• tinggi muka air, debit sungai, pengaruh air balik, peil banjir, dan data pasang surut.
Data sistem drainase • kuantitatif banjir/genangan;
• saluran dan bangunan pelengkap.
• sarana drainase lainnya
Data Hidrolika • keadaan, fungsi, jenis, geometri dan dimensi.
• arah aliran dan kemampuan resapan.
Data teknik lainnya • prasarana dan fasilitas kota : jaringan jalan, drainase, air limbah, TPS ,telepon, listrik, pipa
air minum, gas dan jaringan lainnya.
Data non teknik • pembiayaan, peraturan-peraturan terkait, institusi/kelembagaan, data sosial ekonomi dan
budaya, peran serta Masyarakat, data kesehatan lingkungan permukiman.
Penentuan Debit Banjir Rencana
• Hubungan antara probabilitas atau • r = 1-(1-p)Ly
peluang dan resiko dari suatu debit • p = 1/T
banjir rencana, berkaitan dengan • Keterangan:
umur layan bangunan didasarkan • T = kala ulang
pada rumus seperti berikut: • Ly = umur layan bangunan
• r = resiko terjadinya banjir
• p = probabilitas
Kriteria Perencanaan

Hidrologi Hidrolika
• Hujan Rencana Ditentukan sebagai berikut
• Debit Banjir Rencana • Bentuk saluran drainase
• Kecepatan saluran
• Nilai kekasaran dinding
• Aliran kritis, sub-kritis dan super-kritis
• Kala ulang dengan ketentuan :
• berdasarkan luas daerah pengaliran saluran dan jenis kota
• Kala ulang bangunan pelengkap yang sama dengan sistem
saluran di mana bangunan pelengkap ini berada ditambah 10%
debit saluran.
• Perhitungan curah hujan berdasarkan data hidrologi minimal 10
tahun terakhir
Rencana Induk
Tahapan
Perencanaan
Drainase Feasibility Study

Perkotaan
(Teks-3 Tata Cara Penyusunan
Rencana Induk Sistem
Drainase Perkotaan) Detail Design
Akhir 02

Anda mungkin juga menyukai