Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM OSMOSIS

PADA KENTANG

DisusunOleh:
KELOMPOK 2
Kelas XI MIA 2
VISKA AMELIA
NUR LAILA
IKA FITRIA
MOH. ANSYAR
FARIL AHMAD

SMAN 1 SIRENJA
TAHUN PELAJARAN
2023-2024
O
S
M
O
S
I
S
I. JUDUL : PROSES OSMOSIS

II. WAKTU DAN TEMPAT

Hari/Tanggal : Senin, 21 Agustus 2023

Waktu : 11:00 WITA s/d selesai

Tempat : SMA NEGERI 1 SIRENJA

III. TUJUAN

Adapun tujuan dilakukan praktikum ini yaitu : melihat proses dan peristiwa osmosis secara langsung dan
sederhana
IV. DASAR TEORI

Pengertian osmosis yaitu peristiwa perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel
dari larutan yang berkonsentrasi rendah ke larutan yang berkonsentrasi tinggi. (Oman Karmana 2008)

Kecepatan osmosis dapat tergantung pada konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan
listrik solute, dan perbedaan tekanan osmosis. Sedangkan tekanannya dapat bergantung pada
konsetrasi molekul di dalam larutan. (Asmadi 2018)

Mekanisme osmosis adalah peristiwa yang terjadi pada sel hewan bisa dipengaruhi oleh konsentrasi zat
pelarut di dalam sel. Saat dalam kondisi isotonis atau konsentrasi zat pelarut di dalam dan di luar tidak
seimbang, maka tidak akan ada peristiwa osmosis di dalamnya. (Oman Karmana 2007)

Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terbentuk dalam larutan yang lebih pekat saat
osmosis terjadi. Tekanan osmotik inilah yang akan mempertahankan kesetimbangan osmotik antara
suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan oleh membran semipermeabel. (Hana 2012)

Peristiwa osmosis bisa ditemukan pada sel. Apabila konsentrasi larutan di luar sel lebih rendah
daripada larutan di dalam sel, artinya sel berada dalam larutan hipotonik. Sedangkan saat konsentrasi
larutan di luar sel lebih tinggi dibandingkan larutan di dalam sel, artinya sel berada dalam larutan
hipertonik. (Oman Karmana 2007)
V. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan

1. Alat

-Pisau

- gelas aqua

-Mistar

-Sendok

2. Bahan

-Kentang

-Garam

-Air
VI. PROSEDUR KERJA

Adapun langkah-langkah yang di lakukan yaitu:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.

2. Mengupas kentang.

3. Memotong dan mengukur kentang dengan panjang (3cm) dan lebar (2cm).

4. Menyediakan 3 buah gelas aqua dan masing-masing di beri label A, B, dan C.

5. Masukkan garam 5 sendok ke dalam gelas aqua A. Dan masukkan larutan garam 3 sendok kedalam
gelas aqua B.

6. Melarutkan garam dengan mengaduk menggunakan sendok.

7. Setelah itu, masukkan masing-masing 3 buah potongan kentang pada gelas aqua A, B, dan C.

8. Kemudian diamkan selama 30 menit.

9. Setelah itu, mengukur kembali panjang dan lebar kentang yang telah di diamkan selama 30 menit di
dalam gelas aqua.

10. Masukkan hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan.


VIII. Tabel pengamatan.

Larutan
No Sampel Awal
Air 3 sendok 5 sendok

1. Kentang Sebelumnya saat Di gelas Di gelas kedua Digelas ketiga


kentang pertama yang yang berisi yang berisi
dimasukkan berisi air garam (3 garam (5
kedalam gelas (biasa) kentang sendok) sendok)
yang berisi air, air tidak kentang kentang juga
biasa, air garam 3 mengapung langsung langsung
sendok dan air dan langsung mengapung mengapung
garam 5 sendok tenggelam. dan tekstur dan tekstur
selama 30 menit Dan tekstur kentang kentang
yang awalnya kentang tidak berubah agak berubah
memiliki tekstur berubah masih lembek dan menjadi
yang agak padat tetap seperti ukuran lembek (lunak)
dan memiliki tekstur yang kentang nya dan ukuran
ukuran: lebar 2cm awal yaitu tidak berubah kentang nya
dan panjang 3cm padat tidak berubah
VII. PEMBAHASAN

Pengertian osmosis yaitu peristiwa perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel
dari larutan yang berkonsentrasi rendah ke larutan yang berkonsentrasi tinggi. (Oman Karmana 2008)

Setelah kami melakukan osmosis yaitu pengamatan secara langsung ketiga larutan kentang yang telah
kami masukkan kedalam gelas aqua yang berisi air atau larutan garam yang takaran garamnya berbeda
( 3 sendok dan 5 sendok) , kami mengamati dengan teliti apa yang menyebabkan kentang masuk
kedalam air (garam) langsung tenggelam dan ternyata hal itu disebabkan osmosis yang terdapat
perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari larutan rendah (hipotonik) kelarutan berkonsentrasi
tinggi (hipertonis) melalui selaput (membran) semipermeabel.

Pada kentang gelas A dan B terjadi peristiwa osmosis karena larutan pada A, dan B konsentrasinya
semakin pekat disebabkan oleh pemberian garam sehingga terjadi pepindahan molekul pada kentang –
kentang yang berbeda didalamnya gelas A, dan B. Perpindahan molekul tersebut terjadi karena
kerapatan kentang lebih rendah dari larutan garam ataupun kerapatan molekul larutan gula lebih tinggi
daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena adanya kerapatan yang lebih rendah.

Pada gelas A (larutan garam 5 sendok) kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini
disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap larutan garam. Sehingga air yang ada pada kentang
keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami pengurangan
ukuran.

Pada gelas B (larutan garam 3 sendok) kentang juga menjadi lembek dan pengurangan ukuran, namun
tidak sama seperti kentang pada gelas A. Ini dikarenakan sifat hipotonis dari kentang pada gelas B lebih
rendah jika dibandingkan dengan kentang pada gelas A. Sehingga intensitas air yang keluar dari sel – sel
kentang pada media ini tak sebesar pada kentang di gelas A.

Pada gelas C (air ) kentang mengalami penambahan ukuran dan sedikit mengeras dikarenakan kentang
yang hipertonis.

Air adalah substansi kimia dengan rumus H2O, artinya satu molekul air tersusun atas dua atom
hidrogen, yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0
derajat Celcius).

Sementara larutan garam bersifat netral sehingga tidak bersifat asam maupun basa, maka larutan ini
tidak akan mengubah warna kertas lakmus.

Kentang tenggelam pada air di sebabkan karna salinitas pada kedua larutan tersebut rendah, dan
bahkan kentang pada air biasa SARAN massanya bertambah. Itu sebabnya kentang tenggelam.

Sedangkan kentang terapung di sebabkan karena terjadinya difusi air melalui membran sel atau
osmosis. Dimana kepekatan air garam lebih tinggi (hipertonis) dibandingkan kepekatan air di dalam
kentang (hipotonis) sehingga air di dalam kentang tersebut akan keluar dan menuju ke air garam yang
lebih pekat yang mengakibatkan kadar air dalam kentang berkurang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis :
1. Ukuran molekul yang meresap
Molekul yang lebih kecil dari pada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2. Keterlarutan lipid
Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan
yang rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan membran
Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah
lebih besar.
4. Ketebalan membran
Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding
dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
5. Suhu
Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang
tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
IX. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa:

1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi
ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel.

2. Larutan yang mempunyaikon sentrasi lebih tinggi akan naik. Hal ini berarti bahwa pada osmosis
terjadi dari konsentrasi yang lebih rendah kekonsentrasi yang lebih tinggi.

3. Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang mengakibatkan
plasmolisis

4. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka molekul air di
lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika larutan hipertonis maka
molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel.

5. Kentang yang direndam dalam larutan garam mengalami osmosis dimana kandungan air dalam
kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang
(hipertonis).

6. Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar
kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah
(hipotonis).

7. Osmosis merupakan bagian dari proses transpor pasif yang tidak memerlukan energi dalam
prosesnya.
DAFTAR PUSTAKA

Asmandi (2018) hhtps://www.kompas.com. Tompe, 02/09/2023

Hana (2012) hhtps://www.kompas.com. Tompe, 02/09/2023

Oman Karmana (2007) hhtps://www.kompas.com. Tompe, 02/09/2023

Oman Karmana (2008) hhtps://www.kompas.com. Tompe, 02/09/2023

Anda mungkin juga menyukai