Anda di halaman 1dari 11

B.

TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER (SOFTENING POINT OF ASPHALT


AND TAR IN ETHYLENE GLYCOL (RING AND BALL))

1. Teori Dasar

Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair sesuai

dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaiknya pada pengurangan suhu.

Namun demikian perilaku/respon material aspal tersebut terhadap suhu

pada prinsipnya membentuk suatu spektrum/beragam tergantung unsur-

unsur penyusunnya. Percobaan ini diciptakan karena pelembekan

(softening) bahan-bahan aspal dan ter, tidak terjadi secara sekejap pada suhu

tertentu, tetapi lebih merupakan perubahan gradual seiring adanya

penambahan suhu. Oleh sebab itu, setiap prosedur yang digunakan untuk

menentukan titik lembek aspal atau ter hendaknya berlangsur secara gradual

dalam jenjang yang halus yaitu dengan penambahan suhu 50C/menit.

Spesifikasi bina marga tentang titik lembek untuk aspal keras pen 40 adalah

51°C (minimum) dan 63°C (maksimum), sedangkan pen 60 yaitu 48°C

(minimum) dan 58°C (maksimum). Metode ring dan ball yang umumnya

diterapkan pada bahan aspal dan ter ini dapat mengukur titik lembek bahan

semi solid sampai solid.

2. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan titik lembek aspal yang

memiliki suhu berkisar antara 30ºC sampai 200ºC. Titik lembek adalah suhu

pada bola baja, dengan berat tertentu, mendesak turun sehingga lapisan

aspal yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu, sehingga aspal tersebut
38

menyentuh plat dasar yang terletak dibawah cincin pada tinggi tertentu,

sebagai akibat dari pemanasan yang dilakukan.

3. Benda Uji

Benda uji yang digunakan adalah aspal.

Gambar 3.B.1. Aspal.

4. Peralatan

a. Termometer.

Gambar 3.B.2. Termometer.


39

b. Cetakan kuningan yang berbentuk cincin.

Gambar 3.B.3. Cetakan kuningan.

c. Bola baja.

Gambar 3.B.4. Bola baja.

d. Bejana gelas.

Gambar 3.B.5. Bejana gelas.


40

e. Dudukan benda uji.

Gambar 3.B.6. Dudukan benda uji.

f. Gliserin.

Gambar 3.B.7. Gliserin.

g. Bedak.

Gambar 3.B.8. Bedak.


41

5. Prosedur Percobaan

Prosedur yang dilakukan dalam percobaan ini adalah :

a. Memanaskan benda uji perlahan-lahan sambil mengaduk terus-menerus

hingga cair merata. Pemanasan dan pengadukkan dilakukan secara

perlahan-lahan agar gelembung udara tidak masuk. Suhu pemanasan

aspal tidak melebihi 111ºC di atas titik lembeknya dan waktu pemanasan

aspal tidak melebihi 2 jam.

Gambar 3.B.9. Memanaskan benda uji.

b. Melapisi dua buah cincin sampai mencapai suhu tuang sampel dan

meletakkan kedua cincin di atas plat kuningan yang telah diberi lapisan

dari gliserin dan bedak.

Gambar 3.B.10. Melapisi kedua cincin dengan gliserin dan bedak.


42

c. Menuangkan sampel ke dalam dua buah cetakan cincin kuningan.

Mendiamkan sampel pada suhu sekurang-kurangnya 8ºC di bawah titik

lembeknya, dan untuk durasi waktu sekurang-kurangnya selama 30

menit.

Gambar 3.B.11. Menuangkan sampel ke dalam dua buah cincin.

d. Memasang dan mengatur kedua benda uji di atas dudukan lalu

meletakkan pengarah bola diatasnya, kemudian memasukkan semua

peralatan yang telah disiapkan tersebut ke dalam bejana gelas. Mengisi

bejana gelas dengan air suling baru, dengan suhu (5 ± 1)ºC, sehingga

menyebabkan tinggi permukaan air berkisar antara 101,6 mm sampai

108 mm.

Gambar 3.B.12. Memasang benda uji.


43

e. Memasukkan es batu ke dalam bejana gelas agar suhu menurun menjadi

5ºC, lalu meletakkan termometer yang sesuai untuk percobaan ini antara

kedua benda uji (± 12,7 mm dari tiap cincin) untuk mengukur suhunya.

Gambar 3.B.13. Meletakkan termometer.

f. Meletakkan bola-bola baja yang bersuhu 5ºC di atas dan di tengah

masing-masing benda uji yang bersuhu 5ºC menggunakan penjepit

dengan memasang kembali pengarah bola.

Gambar 3.B.14. Meletakan bola-bola baja.


44

g. Memanaskan bejana sehingga kenaikan suhu menjadi 5ºC per menit

menggunakan pemanas listrik, kemudian mencatat waktu yang

diperoleh setiap kenaikan suhu 5ºC. Terakhir mencatat waktu dan suhu

ketika aspal menyentuh pelat dibawahnya.

Gambar 3.B.15. Memanaskan bejana.

6. Data Hasil Percobaan

Tabel 3.B.1. Data hasil percobaan titik lembek aspal sebagai berikut

Suhu yang Diamati Waktu


No.
(ºC) Sampel 1 Sampel 2
1. 5 0’00” 0’00”
2. 10 1’25” 1’25”
3. 15 5’19” 5’19”
4. 20 11’33’’ 11’33’’
5. 25 12.49’’ 12.49’’
6. 30 14’02’’ 14’02’’
7. 35 15’08’’ 15’08’’
8. 40 16’10’’ 16’10’’
9. 45 17’07’’ 17’07’’
10. 50 18’09’’ 18’09’’

Nilai titik lembek Sampel 1 sebesar 50ºC dalam waktu 18’09”.

Nilai titik lembek Sampel 2 sebesar 50ºC dalam waktu 18’09”.

Rata-rata nilai titik lembek adalah sebesar 50ºC.


45

7. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat nilai titik lembek

pada Sampel 1 sebesar 50ºC dan pada Sampel 2 sebesar 50ºC. Dari

kedua sampel tersebut, didapat nilai titik lembek rata-rata yaitu sebesar

50ºC. Hal ini membuktikan bahwa aspal yang digunakan baik untuk

pembuatan campuran aspal. Persyaratan aspal keras dapat diambil dari

SNI 06-2434-1991 yaitu untuk jenis aspal 60/70 titik lembek berkisar

antara 48C – 58C.

b. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang diberikan praktikan terkait

praktikum ini :

1) Diharapkan praktikan dapat hadir tepat waktu agar waktu, sehingga

praktikum dapat berjalan dengan baik.

2) Diharapkan praktikan memperhatikan ketika asisten menjelaskan

prosedur praktikum

3) Diharapkan praktikan lebih serius perubahan suhu yang terjadi pada

termometer sehingga data yang di dapat lebih akurat.

4) Diharapkan praktikan selalu berhati hati saat menuangkan aspal

kecetakan cincin tembaga.

5) Diharapkan alat yang telah digunkan dibersihkan dan di kembalikan

ke tempat yang semula.


46

LABORATORIUM INTI JALAN RAYA


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER
(Softening Point of Asphalt and Tar in Ethylene Glycol (Ring and Ball))

Kelompok : 8 (Delapan) Tanggal : 23 September 2022


Jurusan : Teknik Sipil Asisten : Musabiq Ahkmadi
Priangga
Universitas : Universitas Lampung Nama :
No Kegiatan Uraian
Contoh dipanaskan
Pembacaan suhu
1. Pembukaan Contoh Mulai jam =
oven = 70ºC
Selesai jam =
Didiamkan di suhu ruangan
2. Mendinginkan Contoh Mulai jam =
Selesai jam =
Direndam pada suhu 25℃
Pembacaan suhu
3. Mencapai suhu pemeriksaan Mulai jam =
water bath = 25ºC
Selesai jam =

Waktu
No. Suhu yang Diamati (ºC)
Sampel 1 Sampel 2
1. 5 0’00” 0’00”
2. 10 1’25” 1’25”
3. 15 5’19” 5’19”
4. 20 11’33’’ 11’33’’
5. 25 12.49’’ 12.49’’
6. 30 14’02’’ 14’02’’
7. 35 15’08’’ 15’08’’
8. 40 16’10’’ 16’10’’
9. 45 17’07’’ 17’07’’
10. 50 18’09’’ 18’09’’
Catatan:
Menurut spesifikasi SNI 06-2434-1991 yaitu untuk jenis aspal 60/70 titik lembek
berkisar antara 48C – 58C. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kedua sampel
memenuhi persyaratan.
47

Anggota Kelompok 8 (Delapan) : Persetujuan Asisten,


1. Jhon Michael Vincent 6. Rido Nusa Bakti
2. Fauzan Hanif Al Yusuf 7. Mas Achmad Arif .R.K
3. Burhan Najib Al Rasyid 8. Fidia Wati
4. M. Dzaki Zauhair Wicaksana 9. Meta Puspitasari
5. M. Fariq Khadafi 10. Tiara Servita Dewi

Musabiq Ahkmadi Priangga


NPM. 1815011060

Anda mungkin juga menyukai