Manuscript (Achmad Syahputra.2720190006)
Manuscript (Achmad Syahputra.2720190006)
SKRIPSI
Disusun Oleh :
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan
Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Program Studi Ilmu Keperawatan
Pada Fakultas Ilmu Kesehatan
Disusun Oleh :
ABSTRAK
Stunting merupakan masalah nasional yang menjadi ancaman terhadap pertumbuhan dan perkembangan
balita. Angka kejadian stunting di indonesia saat ini mencapai 48% yang menyebabkan balita mengalami
gizi buruk, tinggi badan tidak sesuai dengan usia dan menghambat perkembangan otak. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku pencegahan stunting
di RW 04 Kelurahan Harapan Jaya. Analisis yang digunakan univariat dan bivariate menggunakan chi-
square dengan ɑ = 5% (0,05). Metode penelitian deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampel yaitu
total sampling dengan jumlah 50 responden. Hasil penelitian terdapat hubungan pengetahuan ibu dengan
perilaku pencegahan stunting dengan nilai Cmax 67% masuk dalam kategori “sedang” dan hubungan
sikap ibu dengan perilaku pencegahan stunting mendapatkan nilai Cmax 92% dan termasuk kategori
“sangat kuat” Simpulan Terdapat hubungan Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Pencegahan Stunting Pada
Balita Usia 24-59 Bulan Di RW 04 Kelurahan Harapan dengan hasil diperoleh p value 0,001< ɑ =0,05 dan
terdapat Hubungan Sikap Ibu dengan Perilaku Pencegahan Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di RW
04 Kelurahan Harapan Jaya dengan hasil diperoleh p value 0,000< ɑ = 0,05. Saran agar lebih
meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam perilaku pencegahan stunting serta bagi petugas
puskesmas untuk memberikan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan tentang gizi seimbang pada
stunting.
The Relationship Between Mother's Knowledge and Attitudes and Stunting Prevention
Behavior In Toddlers Aged 24-59 Months In RW 04 Harapan Jaya Village
ABSTRACT
Stunting is a national problem that poses a threat to the growth and development of toddlers. The
incidence of stunting in Indonesia currently reaches 48% which causes toddlers to experience
malnutrition, height does not match their age and hinders brain development. The aim of the study was to
determine the relationship between knowledge and attitudes of mothers with stunting prevention behavior
in RW 04 Kelurahan Harapan Jaya. The analysis used univariate and bivariate using chi- square with a
= 5% (0.05). Research method correlative descriptive. The sampling technique is total sampling with a
total of 50 respondents. The results of the study show that there is a relationship between mother's
knowledge and stunting prevention behavior with a Cmax value of 67% which is in the "medium"
category and the relationship between mother's attitude and stunting prevention behavior with a Cmax
value of 92% and is included in the "very strong" category. Conclusion There is a relationship between
mother's knowledge and stunting prevention behavior. In Toddlers Aged 24-59 Months in RW 04
Kelurahan Harapan with the results obtained p value 0.001 a = 0.05 and there is a relationship between
Mother's Attitude and Stunting Prevention Behavior in Toddlers Aged 24-59 Months in RW 04 Kelurahan
Harapan Jaya with the results obtained p value 0.000< a = 0.05. Suggestions to further increase
mothers' knowledge and attitudes in stunting prevention behavior and for puskesmas staff to provide
health education and health promotion regarding balanced nutrition in stunting.
Ʃ 50 100%
Sikap Ibu Frekuensi Presentasi
Negatif 9 18%
Berdasarkan tabel 5.5
distribusi frekuensi perilaku
Value d Present
pencegahan stunting pada balita,
f asi
dari 50 sampel penelitian di RW P Pearson 14.737 2 .001
04 Kelurahan Harapan Jaya Chi-
didapatkan hasil sebagai berikut, Square
responden yang memiliki N Of 50
perilaku pencegahan stunting Valid
negatif sebanyak 9 ibu (18%),
responden yang memiliki
perilaku positif sebanyak 41 ibu Berdasarkan tabel
(82%). diatas, didapatkan bahwa
Pada 3 sub variabel Pearson Chi-Square test yaitu
sikap ibu responden menilai 0,001 nilai ini lebih kecil dari a
untuk dimensi tertinggi sub = 5% (0,05) maka hipotesis
variabel yaitu perbaikan pola null ditolak, kesimpulannya
makan sebanyak 78 % dan adalah terdapat hubungan
dimensi terendah terdapat pada antara pengetahuan ibu dengan
sub variabel perbaikan sanitasi perilaku pencegahan stunting
dan air bersih yaitu sebesar 58 pada balita usia 24-59 bulan di
%. RW 04 Kelurahan Harapan
Jaya. Maka artinya yaitu
2. Analisa Bivariat perilaku pencegahan stunting
Analisa Bivariat dilakukan pada balita usia 24-59 bulan
untuk mengetahui apakah terdapat akan menjadi lebih positif dan
hubungan antara variabel-variabel baik apabila pengetahuan
independen dengan variabel tentang stunting bertambah
dependen dengan cara membuat baik.
tabulasi silang antara dua variabel, Selanjutnya untuk
yaitu variabel independen mengetahui besar hubungan
(Pengetahuan dan Sikap Ibu) antara pengetahuan ibu dengan
dengan variabel dependen (Perilaku perilaku pencegahan stunting
Pencegahan Stunting). Jika terdapat pada balita digunakan nilai
hubungan, seberapa besar hubungan contingency coefficient (C)
antara dua variabel tersebut. Teknik yang dibandingkan dengan
analisa data dalam penelitian ini koefisien maksimal (C maks),
dilakukan dengan menggunakan uji nilai Contingency Coefficient
Chi-Square dengan bantuan yang disajikan pada tabel 5.9
komputer dengan program SPSS 25. sebagai berikut:
a. Hubungan Pengetahuan Ibu
Dengan Perilaku Pencegahan Tabel 5.9
Stunting Pada Balita Usia 24- Contingency Corfficient
59 Bulan Di RW 04 Kelurahan Hubungan Pengetahuan Ibu
Harapan Jaya. Dengan Perilaku Pencegahan
Stunting Pada Balita Usia 24-
Tabel 5.8 59 Bulan
Uji Pearson Chi Square
Hubungan Pengetahuan Ibu Value Approx.
Dengan Perilaku Pencegahan Signific
Stunting Pada Balita Usia 24- ant
59 Bulan Nominal by .477 .001
Nominal negatif dengan perilaku yang
N Of Valid Case 50 negatif terdapat 8 responden
(16%). sedangkan ibu balita
dengan sikap negatif dengan
perilaku yang positif terdapat 1
Berdasarkan tabel diatas responden (2%).
diperoleh nilai Contingency Sikap positif dengan
Coefficient (C) yaitu 0,543 perilaku negatif terdapat 1
kemudian dibandingkan dengan responden (2%), sedangkan ibu
nilai Cmaks. Hasil balita dengan sikap positif
perbandingan nilai dengan perilaku yang positif
Contingency Coefficient (C) terdapat 40 responden (80%).
dengan nilai Cmaks diperoleh Selanjutnya untuk
0,674. melihat apakah terdapat
Kesimpulan dari nilai hubungan antara sikap ibu
keeratan hubungan dengan perilaku pencegahan
pengetahuan dengan perilaku stunting pada balita usia 24-59
pencegahan stunting pada balita bulan di RW 04 Kelurahan
usia 24-59 bulan di RW 04 Harapan Jaya digunakan uji
Kelurahan Harapan Jaya Pearson Chi-Square pada tabel
sebesar 67% artinya ada kontingensi diatas. Adapun
hubungan dengan tingkat hipotesis yang diuji adalah :
"sedang" antara hubungan Ho: Tidak ada hubungan antara
pengetahuan ibu dengan sikap ibu dengan perilaku
perilaku pencegahan stunting pencegahan stunting pada
pada balita usia 24-59 bulan di balita usia 24-59 bulan di
RW 04 Kelurahan Harapan RW 04 Kelurahan Harapan
Jaya. Jaya.
H₁: Terdapat hubungan antara
b. Hubungan Antara Sikap Ibu sikap ibu dengan perilaku
Dengan Perilaku Pencegahan pencegahan stunting pada
Stunting Pada Balita Usia 24- balita usia 24-59 bulan di
59 Bulan Di RW 04 Kelurahan RW 04 Kelurahan Harapan
Harapan Jaya. Jaya.
Pada tabulasi silang
akan dilihat apakah ada Tabel 5.11
hubungan antara sikap ibu Uji Pearson Chi Square
dengan perilaku pencegahan Antara Sikap Ibu dengan
stunting pada balita usia 24-59 Perilaku Pencegahan
didapatkan hasil pada tabel Stunting Pada Balita Usia 24-
5.10 sebagai berikut: 59 Bulan
Berdasarkan tabulasi
silang peneliti antara sikap ibu
Value d Presentasi
dengan perilaku pencegahan f
stunting pada balita usia 24-59 P Pearson 37.368 1 .000
bulan di RW 04 Kelurahan Chi-
Harapan Jaya mendapatkan Square
hasil sebagai berikut: dari 50 N Of Valid 50
responden ibu balita 24-59 Berdasarkan tabel
bulan pada penelitian ini, ibu diatas, didapatkan bahwa
balita yang memiliki sikap Pearson Chi-Square test yaitu
0,000 nilai ini lebih kecil dari a Nilai ini menunujukkan
= 5% (0,05) maka hipotesis adanya hubungan yang "sangat
null ditolak, kesimpulannya kuat" antara sikap ibu dengan
adalah terdapat hubungan perilaku pencegahan stunting
antara sikap ibu dengan pada balita usia 24-59 bulan di
perilaku pencegahan stunting RW 04 Kelurahan Harapan
pada balita usia 24-59 bulan di Jaya berdasarkan tabel
RW 04 Kelurahan Harapan klasifikasi batasan nilai C,
Jaya. Maka artinya yaitu derajat keeratan sebeasr 0,92.
perilaku pencegahan stunting Dengan demikian hasil
akan menjadi lebih positif dan penelitian dapat
baik apabila sikap ibu diklasifikasikan dalam kategori
bertambah baik dan semakin "sangat kuat". Hal ini
positif. menunjukkan bahwa sikap ibu
Selanjutnya untuk dengan perilaku pencegahan
mengetahui besar hubungan stunting pada balita usia 24-59
antara sikap ibu dengan bulan di RW 04 Kelurahan
perilaku pencegahan stunting Harapan Jaya memiliki daya
pada balita usia 24-59 bulan keeratan sebesar 0,92 x 100%
digunakan nilai contingency sama dengan 92%.
coefficient (C) yang Kesimpulan dari nilai
dibandingkan dengan koefisien keeratan hubungan antara sikap
maksimal (Cmaks). nilai sikap ibu dengan perilaku
Contingency Coefficient yang pencegahan stunting pada balita
disajikan pada tabel 5.9 sebagai usia 24-59 bulan di RW 04
berikut: Kelurahan Harapan Jaya
sebesar 92% artinya ada
Tabel 5.12 hubungan dengan tingkat
Cofingency Coefficient "sangat kuat" antara hubungan
Hubungan Sikap Ibu Dengan sikap sikap ibu dengan perilaku
Perilaku Pencegahan pencegahan stunting pada balita
Stunting Pada Balita 24-59 usia 24-59 bulan di RW 04
Bulan Kelurahan Harapan Jaya.