Proposal Halaqoh - Rev-1
Proposal Halaqoh - Rev-1
KERJASAMA
PERHIMPUNAN PENGEMBANGAN
PESANTREN DAN MASYARAKAT (P3M)
DAN PP. AL MUHAJIRIN PURWAKARTA
P
ondok Pesantren merupakan pionir model pendidikan keagamaan di Indonesia
par excellence, khususnya dalam pengembangan dan penguatan sumber daya
manusia Indonesia. Dalam konteks kepahlawanan dan kepemimpinan nasional
misalnya, pesantren terbukti berhasil melahirkan tokoh-tokoh kebangsaan, para
negarawan dan tidak sedikit pemimpin negeri muncul dari rahimnya, termasuk
Presiden Ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid, Wakil Presiden RI, KH. Ma’aruf Amin,
dan banyak
lainnya.
Berevolusi secara dinamis sesuai tantangan dan perubahan zaman, lokus
pesantren yang semula berporos pada pengajaran keagamaan an sich telah
bertransformasi secara pesat ke dalam empat agenda strategis berikut: Pertama,
mayoritas pesantren berhasil mengadopsi pendidikan formal di semua jenjang
pendidikan. Pada level ini, pesantren lebih dominan menjalankan fungsi pendidikan
tafaquh fiddin wa al-riyadhiyyat dan da‘wah dalam kerangka ukhuwwah islamiyyah,
ukhuwwah wathaniyyah dan ukhuwwah basyariyyah. Hal ini sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 18/2019 tentang Pesantren yang memiliki fungsi pokok;
Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat.
Kedua, berkenaan dengan fungsi pemberdayaan masyarakat (community
development), sebagian pesantren sudah mulai terlibat aktif dalam agenda strategis
membangun kemandirian ekonomi dan permberdayaan masyarakat melalui unit usaha
dan pemberdayaan ekonomi. Berdasarkan perluasan mandat (wider mandate) dalam
Undang-Undang di atas, seluruh pesantren semakin dituntut aktif terlibat dalam
agenda strategis pemberdayaan ekonomi masyarakat. Akan tetapi, masih sedikit
pesantren yang berdaya dan mandiri secara ekonomi. Dengan jumlah mencapai 26.975
pesantren dan sekitar 4 juta santri, pesantren memiliki potensi besar menjadi lokomotif
pemberdayaan perekonomian masyarakat secara nasional.
Salah satu agenda pengembangan dan pemberdayaan ekonomi di pesantren di
era disrupsi teknologi saat ini adalah penguatan sektor usaha mikro, kecil, menengah
(UMKM) dan besar berbasis teknologi mutakhir. Agenda inilah yang selayaknya
menjadi fokus pemberdayaan dan agenda kemandirian strategis pesantren di masa
depan. Karakter dasar “kemandirian” sangat cukup menjadi modal-sosial dan modal-
jejaring pesantren untuk berkembang pesat tidak sekedar menjadi lembaga pendidikan,
KEYNOTE SPEACKER :
1) Sandiaga Sholahudin Uno, sub-tema ”Santri Go Digital: Peluang dan Tantangan”.
NARASUMBER:
1) M. Arsjad Rasjid P.M. (Ketua Umum KADIN) Tema “Strategi Kemandirian
Pesantren Berbasis Wirausaha”
2) Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., MT (Dirjen Pendis Kemenag)
Tema ” Inkubasi Bisnis Pesantren Langkah Nyata Kemandirian Pesantren”
3) Suryo Utomo, S.E, Ak., M.B.T., Ph.D. (Dirjen Pajak Kemenkeu RI) Tema ”
Kriteria Pesantren sebagai Wajib Pajak”
4) Heri Gunardi (Dirut Bank Syari’ah Indonesia) Tema ” Penguatan Keuangan
KEYNOTE SPEACKER:
1) Prof. Dr. Mahfud MD (Menkopolhukam RI), sub-tema: ”Pesantren Sebagai
Jangkar Kebhinekaan dan Keutuhan Bangsa”.
NARASUMBER:
1) K.H. Yahya Cholil Staquf (Ketua PBNU). Tema ” Fiqih Siyasah: Pesantren dan
Etika Politik Kyai yang Berkeadaban”
2) Jend. Listyo Sigit Prabowo (Kapolri). Tema “Stabilitas Nasional dan Tantangan
Keamanan di Era Disrupsi Teknologi.”
3) Komjen Rycko Amelza Daniel (Kepala BNPT RI). Tema ”Pesantren dan Strategi
Pencegahan Radikalisme dan Kekerasan Berbasis Agama.”
4) Dr. K.H. As’ad Said Ali (Mantan WAKABIN tahun 2001) Tema ”Pengembangan
Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama melalui Kurikulum Pesantren”
D. PESERTA
Peserta halqah ini adalah para kyai/pengasuh pesantren yang memiliki pengaruh
dalam perumusan masalah-masalah keagamaan dalam kaitannya dengan respon
masalah-masalah sosial, politik dan ekonomi di lingkungan NU. Peserta terdiri sekitar
1000 pengasuh pesantren/kyai (750 lokal & 250 luar) yang meliputi perwakilan
beberapa wilayah propinsi di Indonesia.
G. RUNDOWN
H. SUSUNAN KEPANITIAAN
I. PENUTUP
Hari/Tang-
Waktu Acara Penanggung Jawab
gal
A. Penanggung Jawab:
C. Organizing Committee (OC)
1. KH Masdar Farid Masudi.
Ketua : Agus Setia Budi.
2. Dr KH Abun Bunyamin.
Sekretaris : Khoerudin Mahmudi.
3. KH Sarmidi Husna, MA.
Bendahara : Muhammad Iqbal.
4. Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah,M.Pd
Kesekretariatan
1. Viska.
B. Steering Committee (SC)
2. Mukhtar.
Ketua : Dr. Badrus Samsul Fata, MA.
Wakil : Ubaidillah Matraji, ME. Divisi Protokol dan Acara
Unit rate
ITEM Unit Quantity Total
(in IDR)
A. Pra Acara
C. Transportasi
D. Honorarium
Total 3.720.000.000
TOTAL 3.720.000.000